Anda di halaman 1dari 11

Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018

Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

ANALISIS PENGARUH EKONOMI KREATIF


DALAM PENYERAPAN TENAGA KERJA
DI KOTA MEDAN
1
Sri Endang Rahayu, 2Bella Avista
1,2
Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
Email : 1sriendang@umsu.ac.id
2
belaavista19@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh ekonomi kreatif terhadap
penyerapan tenaga kerja di kota Medan dengan menggunakan analisis deskriptif kualitatif. Sampel
yang digunakan adalah metode judgement sampling yang merupakan bagian dari purposive
sampling. Penelitian ini menggunakan data primer dengan kuesioner, wawancara terhadap 40
responden pemilik usaha industri kreatif di kota Medan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sektor kerajinan adalah sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan peneliti menemukan
banyaknya kendala yang dihadapi oleh pemilik usaha industri kreatif sehingga mereka sulit
mengembangkan usahanya.

Kata Kunci : Ekonomi kreatif, Penyerapan tenaga kerja

ABSTRACT
This study aims to analyze how the influence of the creative economy on employment in the city
of Medan by using qualitative descriptive analysis. The sample used is judgment sampling method
which is part of purposive sampling. This study uses primary data with interview questionnaires
on 40 respondents of creative industry business owners in the city of Medan. The results of this
study indicate that the handicraft sector is the sector that absorbs the most workforce and
researchers find many obstacles faced by creative industry business owners so that they have
difficulty developing their business.

Keywords: creative economy, labor absorption

I. PENDAHULUAN pertanian sebagai andalan utama ke


1.1 Latar Belakang perkonomian yang bersifat lebih
Sektor industri dalam pereko- modern yang didominasi oleh sektor-
nomian suatu negara sudah lama sektor berbasi teknologi (non-primer).
dikenal sebagai salah satu motor Dalam kurun waktu yang cukup lama,
penggerak pembangunan ekonomi, hal perkembangan ekonomi Indonesia kini
ini sudah sejak lama menjadi perhatian dihadapkan pada era ekonomi baru
bagi pemerintahan Indonesia. Pada era yaitu era informasi yang disertai
pemerintahan yang pernah ada, dengan banyaknya penemuan baru di
strategi pembangunan ekonomi yang bidang teknologi informasi dan
disetir oleh rencana pembangunan komunikasi serta globalisasi ekonomi.
lima tahun (Repelita) difokuskan pada Dalam konteks kebijakan industri
industrialisasi. Hal ini telah masa kini, negara berkembang tidak
menjadikan perekonomian Indonesia bisa mengandalkan daya saingnya di
pada dekade 70-an hingga 80-an bidang industri manufaktur, dengan
mengalami kemajuan dari memanfaatkan keunggulan komparatif
perekonomia tradisional dengan dalam bentuk biaya tenaga kerja yang

[174]
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018
Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

lebih rendah dan sumber daya alam sosial yang positif. Kondisi ekonomi
yang melimpah. Hal tersebut telah yang diharapkan oleh Indonesia
membuat banyak negara di dunia adalah ekonomi yang berkelanjutan.
beralih ke pemberdayaan SDM yang Keberlanjutan yang dimaksud adalah
kreatif, yang pada akhirnya pada tahun kemampuan untuk beradapatasi
1990-an dimulailah era ekonomi baru terhadap kondisi geografis dan
yang menitikberatkan pada kreativitas tantangan ekonomi baru, yang pada
dan informasi sebagai pemain utama, akhirnya menghasilkan keberlanjutan
yang popular disebut ekonomi kreatif pertumbuhan. Ekonomi Kreatif yang
yang digerakkan oleh sektor industri didalamnya terdapat industri–industri
yang disebut Industri Kreatif. dalam menciptakan inovasi memiliki
Ekonomi kreatif adalah penciptaan daya tawar yang tinggi di dalam
nilai tambah yang berbasis ide yang ekonomi berkelanjutan karena
lahir dari kreatifitas sumber daya individu-individunya memilki modal
manusia (orang kreatif) dan berbasis kreativitas (creative capital) yang
pemanfaatan ilmu pengetahuan mereka gunakan untuk menciptakan
termasuk warisan budya dan tehnologi inovasi-inovasi.
(Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Pengembangan ekonomi nasional
Kreatif, 2014). ke arah industri kreatif merupakan
Konsep Ekonomi Kreatif bagian dari optimisme aspirasi untuk
merupakan sebuah bagian dari era mendukung Master plan Percepatan
ekonomi baru yang memberdayakan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi
informasi, kreativitas dan teknologi Indonesia (MP3EI) demi mewujudkan
dengan mengandalkan ide dan Indonesia menjadi negara maju. Di
pengetahuan dari Sumber Daya dalamnya terdapat pemikiran-
Manusia (SDM) sebagai faktor pemikiran, cita-cita, imajinasi dan
produksi utama dalam kegiatan mimpi untuk menjadi masyarakat
ekonominya. Struktur perekonomian dengan kualitas hidup yang tinggi,
dunia mengalami transformasi dengan sejahtera dan kreatif.
cepat seiring dengan pertumbuhan Industri kreatif di Indonesia
ekonomi, dari yang tadinya berbasis semakin tumbuh dan beragam, di
Sumber Daya Alam (SDA) sekarang tunjukkan dengan semakin
menjadi berbasis SDM, dari era meningkatnya jumlah usaha kreatif
pertanian ke era industri dan dan semakin banyak minat masyarakat
informasi. untuk berkecimpung di Industri kreatif
Secara umum, alasan kuat mengapa dari waktu ke waktu. Pada tahun 2013
industri kreatif perlu untuk tercatat sebanyak 5,4 juta usaha
dikembangkan disebabkan pengaruh bergerak di industri kreatif yang pada
dari setiap sektor industri kreatif ini umumnya merupakan usaha kecil dan
memiliki kontribusi yang signifikan menengah. Gairah industri ini
bagi perekonomian suatu negara yang didorong karena semakin besanya
dapat menciptakan iklim bisnis yang permintaan akan produk dan karya
baik serta memperkuat citra dan kreatif lokal serta ketersediaan
identitas suatu bangsa dalam teknologi yang mudah diakses dan
pemanfaatan sumber daya yang cukup terjangkau oleh UKM.
terbarukan yang memiliki dampak

[175]
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018
Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

Relatif rendahnya jiwa Faktor ini memungkinkan Medan


kewirausahaan menjadi tantangan untuk berhubungan secara langsung
dalam peningkatan daya saing industri dengan wilayah-wilayah di propinsi
kreatif. Seringkali orang kreatif Sumatera Utara, Pulau Sumatera,
bukanlah seorang wirausaha yang wilayah nasional Indonesia, bahkan
baik, sehingga orang kreatif perlu dengan negara-negara tetangga yang
didampingi oleh rekan bisnis yang menjadikan kota Medan secara
membantu dirinya untuk dapat ekonomi mampu mengembangkan
mengembangkan bisnis kreatif yang berbagai kerjasama dan kemitraan
memanfaatkan bisnis kreatifitas dan yang sejajar, saling menguntungkan,
inovasi yang dimilikinya, oleh karena saling memperkuat dengan daerah-
itu dalam menjalankan usaha kreatif daerah sekitarnya. Hal ini pula yang
dan menjaga keberlangsungan usaha, mendorong perkembangan Medan
tidak hanya membutuhkan sebagai pusat kegiatan ekonomi,
kemampuan untuk membaca peluang perdagangan, transportasi laut, darat
pasar dan manajemen bisnis yang dan udara, pendidikan, perindustrian,
baik. Walaupun demikian saat ini pelayanan kesehatan, dan lain-lain.
semakin banyak orang kreatif yang Pertumbuhan ekonomi di kota
memulai usaha kreatifnya sendiri dan Medan terus mengalami peningkatan
sudah menyadari pentingnya yaitu dari tahun 2011 sampai tahun
pemahaman tentang manajemen 2015, tahun 2011 Rp 97.675.579.10,
bisnis. tahun 2012 Rp 105.161.998.30,
Secara geografis Kota Medan Tahun 2013 sebesar Rp
terletak pada 3,30o-3,43o Lintang 110.795.416.30 ,tahun 2014 sebesar
Utara dan 98,35o-98,44o Bujur Timur Rp 117.525.059.42 dan ditahun 2015
dengan luas 26.510 hektare (265,10 sebesar Rp 124.269.931.93.
km²) atau 3,6% dari keseluruhan Penduduk Kota Medan memiliki
wilayah Sumatera Utara. Dengan ciri yaitu yang meliputi unsur agama,
demikian, dibandingkan dengan kota suku/etnis, budaya dan keragaman
atau kabupaten lainnya, Medan (plural) adat istiadat. Keanekaragaman
memiliki luas wilayah yang relatif etnis di Medan terlihat dari jumlah
kecil. Di bagian barat dan timur, masjid, gereja dan vihara yang banyak
Medan berbatasan dengan Kabupaten tersebar di seluruh kota. Hal ini
Deli Serdang yang merupakan salah memunculkan karakter sebagian besar
satu daerah yang kaya dengan Sumber penduduk Kota Medan bersifat
Daya alam (SDA) khususnya di terbuka. Komponen kependudukan
bidang perkebunan dan kehutanan, lainnya umumnya menggambarkan
dan di bagian utara Medan berbatasan berbagai dinamika sosial yang terjadi
langsung dengan Selat Malaka yang di masyarakat, baik secara sosial
diketahui merupakan salah satu jalur maupun kultural. Menurunnya tingkat
lalu lintas terpadat di dunia. kelahiran (fertilitas) dan tingkat
Letak geografis Kota medan ini kematian (mortalitas), meningkatnya
sangat strategis sebagai gerbang (pintu arus perpindahan antar daerah
masuk) kegiatan perdagangan barang (migrasi) dan proses urbanisasi,
dan jasa, baik perdagangan domestik mempengaruhi kebijakan
maupun luar negeri (ekspor-impor). kependudukan yang diterapkan.

[176]
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018
Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

Tabel 1.1
Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin di Kota
Medan tahun 2013

Kelompok
Laki-Laki Perempuan Jumlah
Umur
0–4 102.196 98.201 200.397
5–9 96.337 91.372 187.709
10 – 14 91.390 87.510 178.900
15 – 19 103.859 108.422 212.281
20 – 24 118.924 126.359 245.283
25 – 29 97.223 99.374 196.597
30 – 34 85.323 89.072 174.395
35 – 39 78.318 81.867 160.185
40 – 44 70.658 73.439 144.097
45 – 49 60.138 62.736 122.874
50 – 54 50.235 52.945 103.180
55 – 59 39.767 40.554 80.321
60 – 64 26.374 27.329 53.703
65 – 69 15.567 18.226 33.793
70 – 74 10.149 13.089 23.238
75 + 6.935 11.628 18.563
Jumlah 1.053.393 1.082.123 2.135.516

Sumber : Badan Pusat Statistik 2013

Berdasarkan data kependudukan hingga membentuk Sumut menjadi


tahun 2013, penduduk Medan daerah yang memiliki kekayaan
mencapai 2.135.516 jiwa, dengan budaya yang beraneka ragam dalam
kepadatan penduduk 8.009 jiwa/km2, bentuk adat istiadat, seni tradisional,
di mana jumlah wanita lebih besar dari dan bahasa daerah. Namun semuanya
pria (1.082.123 jiwa > 1.053.393). menyatu menjadi penduduk Sumatera
Usia 15-64 tahun merupakan Utara dan identik dengan warga
kelompok usia produktif atau Sumatera Utara.
kelompok usia aktif secara ekonomis Dari segi agama, Sumut juga sangat
yang mencapai 2.059.992 jiwa. beragam. Semua agama formal yang
Provinsi Sumatera Utara memiliki diakui secara nasional ada di daerah
beragam etnis yakni etnis Karo, Toba, ini. Di luar itu ada juga agama non
Simalungun, Pakpak, Melayu, Nias, formal yang juga berkembang seperti
Mandailing dan Angkola, Jawa, Parmalin. Gambaran ini cukup
Minang, Aceh, Tionghoa dan lainnya. menunjukkan betapa beragamnya
Setiap etnis memiliki bahasa kehidupan budaya dan kehidupan
daerahnya masing-masing. Setiap keberagamaan di daerah ini. Dan
etnis memiliki aneka budaya sendiri, Medan sebagai ibu kota provinsi

[177]
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018
Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

adalah tempat berkumpulnya semua berikutnya 182 unit usaha dan pada
keragaman ini, baik dari sisi budaya tahun 2013 mengalami penurunan
dan keberagamaan. Sebagai kota besar yaitu hanya sebanyak 169, dan naik
di provinsi ini, Medan menjadi tujuan lagi ditahun 2014 176 unit usaha dan
warga dari daerah, baik untuk bekerja turun lagi di tahun 2015 sebanyak 163
mencari nafkah, menetap ataupun unit usaha. Naik dan Turunnya jumlah
sekedar singgah. Oleh karenanya bisa Industri juga diikuti oleh
kita bayangkan, kompleksnya meningkatnya penyerapan tenaga
kehidupan sosial dalam masyarakat kerja yang dari tahun 2011 berjumlah
yang sangat heterogen seperti ini. 37.724 jiwa, dan pada tahun 2012
Kondisi sosial yang terbagi atas sebesar 41.345 jiwa dan terus
pendidikan, kesehatan, kemiskinan, mengalami peningkatan di tahun 2013
keamanan dan ketertiban, agama dan sebesar 39.073 jiwa, namun
lainnya, merupakan faktor penunjang mengalami penurunan di tahun 2014
dan penghambat bagi pertumbuhan yaitu hanya sebanyak 39.073 jiwa dan
ekonomi Kota Medan. Demikian juga kembali mengalami peningkatan
halnya dengan kemiskinan, dimana ditahun berikutnya yaitu di tahun 2015
kemiskinan merupakan salah satu sebanyak 40.990 jiwa.
masalah utama pengembangan kota Selain dari pada itu kota Medan
yang sifatnya kompleks dan multi juga dikenal sebagai jalur pelayaran
dimensional yang fenomenanya Selat Malaka, memiliki posisi strategis
dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dalam kegiatan perdagangan barang
saling berkaitan, antara lain : tingkat dan jasa, baik perdagangan yang
pendapatan, kesehatan, pendidikan, dilakukan di dalam negeri maupun
lokasi, gender dan kondisi lingkungan. luar negeri. Mayoritas penduduk kota
Kemiskinan bukan lagi dipahami Medan sekarang ialah suku Jawa, dan
hanya sebatas ketidak mampuan suku-suku dari Tapanuli (Batak,
ekonomi, tetapi juga kegagalan Mandailing, Karo) dan banyak pula
memenuhi hak-hak dasar dan orang keturunan India dan Tionghoa.
perbedaan perlakuan bagi seseorang Dengan kondisi tersebut, maka
atau sekelompok orang dalam pengembangan ekonomi kreatif perlu
menjalani kehidupan secara dijadikan sebagai sebuah acuan, untuk
bermartabat. itu sangat diperlukan perumusan
Berdasarkan data BPS tahun 2015 strategi pengembangan yang tepat
jumlah penduduk miskin di Kota agar industri kreatif dapat berkembang
Medan mencapai angka 207.30 ribu dengan baik sehingga mampu
jiwa. Salah satu yang menyebabkan memanfaatkan potensi yang telah ada.
kemiskinan adalah pengangguran yang
mencapai 108.243 orang pada tahun 1.2. Rumusan Masalah
2015. Kelompok usia produktif yang 1. Bagaimana potensi pengembangan
besar berkonsekuensi kepada semakin ekonomi kreatif di kota Medan?
besarnya jumlah tenaga kerja yang 2. Bagaimana pengaruh dari ekonomi
membutuhkan lapangan kerja. kreatif dalam penyerapan tenaga
Pada tahun 2011 total banyaknya kerjadi kota Medan ?
industri Besar Sedang di kota Medan
152 unit usaha dan pada tahun

[178]
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018
Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian personal (personal interviewing)


Penelitian ini bertujuan untuk dimana pewawancara akan
menganalisis pengaruh dari ekonomi menanyakan langsung kepada
kreatif dalam penyerapan tenaga kerja narasumber melalui daftar pertanyaan
di kota Medan dan manfaat penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya.
ini adalah kiranya dapat digunakan 2. Data Sekunder
sebagai bahan masukan yang berguna Data sekunder bersumber dari
bagi pengambilan keputusan dimasa Badan Pusat Statistik (BPS),
yang akan datang terutama buat Departemen perdagangan, jurnal buku,
pemerintah. Dan kiranya dapat juga laporan dan lain sebagainya.
memberikan informasi yang D. Teknik Pengumpulan Data
sebenarnya pada masyarakat. Teknik pengumpulan data dengan :
Studi Pustaka, Wawancara dan
kuesioner.
II. METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Penelitian Dan E. Teknik Analisis Data
Waktu Oleh karena penelitian ini bersifat
Penelitian deskriptif maka penulis hanya
Penelitian ini dilakukan di kota mengevaluasi berapa penyerapan
Medan Provinsi Sumatera Utara. tenaga kerja oleh tiap pemilik usaha
Waktu penelitian selama 3 bulan yaitu ekonomi kreatif dalam bentuk
: Februari, Maret dan April 2018. quesioner atau wawancara. Secara
deskriptif adalah merumuskan dan
B. Populasi dan Sampel menafsirkan data yang diperoleh,
Populasi bersifat non probability mengalokasikan, menganalisis dan
atau tidak diketahui jumlahnya. dan mengadakan interprestasi sehingga
Pengambilan sampel dipilih dengan memberikan gambaran yang nyata
metode “judgement sampling“ bagi masalah yang dihadapi .
dimana judgement sampling
merupakan salah satu purposive III. HASIL DAN PEMBAHASAN
sampling selain quota sampling yaitu
peneliti memilih sampel berdasarkan A. Karakteristik Responden
penilaian terhadap beberapa Dalam penelitian ini, peneliti
karakteristik anggota sampel yang melakukan wawancara langsung
disesuaikan dengan maksud penelitian kepada 40 responden yang bergerak di
(Kuncoro, 2009 hal,139). Disini bidang usaha ekonomi kreatif. Daftar
peneliti akan mengambil sampel pertanyaan yang disusun ditanyakan
sebanyak 40 pelaku usaha ekonomi langsung kepada responden melalui
kreatif yang berada di kota Medan. kuesioner wawancara.

C. Sumber Data 1. Karakteristik Responden


1. Data Primer Usaha Ekonomi Kreatif
Untuk memperoleh data primer, Berdasarkan Jenis Subsektor
peneliti mengumpulkannya secara Industri Kreatif.
langsung melalui hasil wawancara Berdasarkan data yang diperoleh
langsung dalam bentuk wawancara pada 40 responden usaha ekonomi

[179]
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018
Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

kreatif yang berada di Kota Medan, 2. 26 - 30 4 10


terdapat 4 jenis subsektor usaha dari 3. 31 - 35 9 22,5
18 jenis subsektor usaha kreatif yang 4. 36 – 40 5 12,5
dijalankan pada jenis usaha industri 5. 41 – 45 3 7,5
kreatif. 6. 46 – 50 2 5
7. 51 – 55 3 7,5
Tabel 3.1. Distribusi Sampel Jumlah 40 100
Berdasarkan Jenis Usaha Subsektor Sumber : Diolah, 2018.
Industri Kreatif di kota Medan .
Subsektor Persen Dilihat dari usia responden, usia 20
No Orang
industri (%) - 25 tahun paling dominan dalam
1. 21 penelitian ini yaitu sebanyak 14 orang
Kerajinan 52,5 %
orang atau 35%, yang selanjutnya disusul
2. Kuliner 7 orang 17,5 % oleh usia 31- 35 tahun sebanyak 9
3. Fashion 6 orang 15 % orang atau 22,5%, kemudian disusul
4. Percetakan 6 orang 15 % oleh kelompok usia 36 - 40 tahun yang
40 berjumlah 5 orang (12,5%)
Jumlah 100 %
orang selanjutnya disusul oleh kelompok
Sumber : Diolah, 2018. umur 26 - 30 yang berjumlah 4 orang
(10%), lalu pada kelompok umur 41 -
Dari 40 responden yang diteliti 45 tahun dan kelompok umur 51 - 55
sebanyak 21 orang (25,5%) usaha tahun berjumlah 3 orang (7,5 %),
yang dijalankan bergerak di industri kemudian di urutan paling akhir
kreatif, dengan produk unggulan adalah pada kelompok usia 46 - 50
kerajinan membuat bouquet bunga, tahun yang berjumlah hanya 2 orang
dan kerajinan dari bahan bambu. (5 %) .
dilanjutkan kuliner yang menjadi
urutan ke-2 yaitu sebanyak 7 orang 3. Komposisi Usaha Ekonomi
(17,5%) yang menjalankan usaha Kreatif Berdasarkan Jenis
dibidang kuliner. Selanjutnya KelaminResponden
percetakan dan fashion yang sama- Komposisi ini menunjukkan
sama berjumlah 6 orang (15%). perbandingan sampel jenis kelamin
responden penelitian terhadap
2. Karakteristik Responden subsektor industri kreatif yang berada
Usaha Ekonomi Kreatif di kota Medan. Berikut tabel dan
Berdasarkan Usia gambar distribusi sampel berdasarkan
Usia responden yang menjadi jenis kelamin.
sampel dalam penelitian ini berkisar
20-55 tahun, hal ini ditunjukkan Tabel 3.3 Distribusi Sampel
melalui pendistribusian sampel Berdasarkan Jenis Kelamin
penelitian berikut ini. Jenis
Tabel 3.2 Karekteristik Responden No Orang Persen
kelamin
Berdasarkan Usia 1 Laki – laki 23 57,5
Persen 2 Perempuan 17 42,5
No Usia Orang
(%) Jumlah 40 100
1. 20 - 25 14 35 Sumber : Diolah , 2018

[180]
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018
Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

dan SMP yang masing-masing


Dari tabel diatas dapat kita lihat berjumlah 1 orang (2,5%). .
bahwa laki-laki paling banyak
jumlahnya sebagai pemilik industri 5. Potensi Pengembangan
ekonomi kreatif di kota Medan yaitu Ekonomi Kreatif dari Aspek
sebanyak 57,5% (23 orang) dan Tenaga Kerja
jumlah pemilik usaha industri kreatif Ketenagakerjaan merupakan aspek
di kota Medan yang perempuan yang mendasar pada keberlangsungan
berjumlah 42,5% (17 orang). kegiatan unit usaha. Dalam prak-
teknya, tenaga kerja banyak dijadikan
4. Komposisi Usaha Ekonomi sebagai alat pengukur kondisi
Kreatif Berdasarkan Tingkat perkembangan usaha yang secara
Pendidikan Responden mikro akan mempengaruhi pro-
Tingkat pendidikan responden duktivitas perusahaan. Secara teori,
merupakan bagian dari penentuan ketenagakerjaan memiliki peranan
sampel penelitian sebagai acuan untuk penting sebagai salah satu faktor
mengetahui hubungan jenis usaha produksi atau dengan kata lain tenaga
yang dijalankannya dengan tingkat kerja sebagai motor penggerak
pendidikan terakhir yang dilalui oleh produksi unit usaha yang memainkan
responden. Hal ini ditunjukkan peranan penting dalam proses kegiatan
melalui tabel dan gambar distribusi ekonomi.
sampel responden berikut ini. Perekonomian Kota Medan
sejatinya mempunyai potensi yang
Tabel 3.4 Distribusi Sampel sangat besar dari penyediaan jumlah
Berdasarkan Tingkat Pendidikan tenaga kerja. Hal ini dapat diketahui
No Tingkat Orang Persen dari jumlah populasi penduduk kota
Pendidikan % Medan yang sangat besar serta
1. SD 1 2,5 perbandingan angkatan kerja yang
2. SMP 1 2,5 lebih banyak jika dibandingkan
3. SMA 14 35 dengan daerah lain di Indonesia. Salah
satu aspek terpenting untuk
4. Akademi 3 7,5
mengetahui kondisi perekonomian di
(D1,D2,D3)
kota Medan dapat dijumpai pada
5. Strata ( 21 52,5
sektor rill serta industri yang secara
S1,S2,S3 )
umum mampu memberi sumbangsi
Jumlah 40 100
besar terhadap penyerapan tenaga
Sumber : Diolah, 2018. kerja.
Tingkat pendidikan responden dari Dari beberapa sektor yang terkait
penelitian ini paling banyak dengan subsektor industri kreatif di
didominasi oleh lulusan Strata S1 kota Medan, secara umum
yaitu sebanyak 21 orang (52,5%), menunjukkan tren yang sangat baik,
kemudian disusul dari tamatan SMA terutama berasal dari penyerapan dan
sebanyak 14 orang (35%), kemudian penyediaan tenaga kerja baru. Hal ini
disusul dari tamatan Akademi ( ditunjukkan melalui tabel 3.4 tentang
D1,D2,D3 ) sebanyak 3 orang (7,5%) potensi pengembangan industri kreatif
dan kemudia terakhir oleh lulusan SD yang dilihat dari aspek tenaga kerja.

[181]
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018
Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

Tabel 3.4 Distribusi Responden usaha kreatif yang dibangun oleh para
Menurut Jumlah Tenaga Kerja pengusaha industri tersebut.
N Subsektor Jumlah Jumla Dilain hal, fenomena tersebut juga
o industri Responde h akan mampu untuk meningkatkan
n tenaga pendapatan masyarakat, yang pada
kerja akhirnya akan meningkatkan kon-
1. Kerajinan 21 89 sumsi nasional. Pihak pelaku usaha
orang juga akan dengan mudah meni-
2. Fashion 6 21 ngkatkan produksinya sebab konsumsi
orang yang tinggi dari dampak peningkatan
3. Penerbita 6 28 kesehjatraan tersebut, sehingga
n dan orang pendapatan nasional akan mengalami
Percetaka peningkatan yang dilihat dari proses
n pembangunan perekonomian secara
4. Kuliner 7 60 keseluruhan.
orang Sebaliknya, jika hal ini tidak dapat
Jumlah 40 198 dimanfaatkan maka keadaan akan
Sumber : Diolah, 2018. berubah yang berakibat pada
macetnya pembangunan daerah yang
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa disebabkan kondisi masyarakat yang
pada sektor industri kerajinan paling masih sangat jauh dari kesehjatraan,
banyak menyerap tenaga kerja yaitu hal ini dilihat pada tingkat pendapatan
sebanyak 89 orang, yang kemudian yang masih rendah akibat tidak adanya
disusul oleh sektor industri kuliner peluang pekerjaan dalam pemenuhan
dimana tenaga kerjanya terserap kebutuhan sehari-hari. Maka, dengan
sebanyak 60 orang, kemudian disusul itu kerjasama antara pihak pemerintah,
oleh sektor industri penerbitan dan swasta dan masyarakat sangat
percetakan yang menyerap tenaga dibutuhkan demi keberlangsungan
kerja sebanyak 28 orang dan terakhir usaha kreatif dalam mendukung dan
oleh sektor industri fashion yang mengembangkan potensi yang
menyerap tenaga kerja sebanyak 1 dimilikinya.
orang sehingga total tenaga kerja yang
terserap dan bekerja dari 40 reponden 6. Strategi Pengembangan Potensi
adalah 198 orang. Ekonomi Kreatif
Jika diperhatikan, berdasarkan data Dalam menentukan strategi
di atas maka dapat diumpamakan, pengembangan potensi ekonomi
setiap penambahan satu unit usaha kreatif di kota Medan, dapat diketahui
industri kreatif di bidang manapun melalui kondisi usaha ekonomi kreatif
akan berpengaruh terhadap terbukanya yang berada di kota Medan. Kondisi
lapangan kerja baru bagi masyarakat, tersebut dapat dilihat dari gambaran
sehingga jika banyaknya tenaga kerja usaha, potensi dan permasalahan yang
yang terserap maka akan mengurangi saat ini menjadi tantangan dalam
jumlah pengangguran dan bukan tidak perkembangan ekonomi kreatif di kota
mungkin peluang masyarakat untuk Medan. Secara umum dari total 40
meningkatkan taraf hidupnya akan responden mengungkapkan bahwa
mudah untuk diwujudkan melalui kegiatan usaha yang mereka jalani

[182]
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018
Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

bersumber dari modal sendiri, hal ini IV. KESIMPULAN


diutarakan oleh 35 responden atau 1. Potensi dari usaha yang berbasis
sekitar 83,3% dan sebanyak 7 orang ekonomi kreatif
responden atau sekitar 16,6% a. Dilihat dari aspek tenaga kerja
mengungkapkan bahwa modal yang rata-rata mampu menyerap
mereka miliki dalam memulai usaha sebanyak tenaga kerja 1-30
berasal dari modal pinjaman dan tenaga kerja pada setiap bidang
modal pribadi yang mereka miliki usaha. Dengan total tenaga
(campuran). Hal ini diketahui pada kerja paling banyak diserap
tabel 3.5. berasal dari industri kerajinan
Tabel 3.5 sebanyak 89 orang .
Sumber Modal Pelaku Usaha b. Dilihat dari Aspek umur,
Persen resonden usia 20 – 25 tahun
No Sumber Orang
% yang paling dominan
1. Pribadi 28 70 jumlahnya.
2. Campuran 12 30 c. Berdasarkan jenis kelamin,
Jumlah 40 100 pemilik usaha ekonomi
Sumber : Diolah, 2018. industri kreatif paling banyak
berjenis kelamin laki-laki .
Terkait dari hasil wawancara d. Berdasarkan tingkat kelulusan
penulis menemukan bahwa beberapa pemilik usaha industri kreatif,
responden mempunyai cabang usaha, tingkat kelulusan di paling
yaitu sebanyak 12 responden banyak adalah lulusan Strata
mempunyai cabang usahanya yang S1 (Sarjana).
sejenis. Selain itu juga dari hasil 2. Pengaruh dari ekonomi kreatif
wawancara penulis menemukan dalam penyerapan tenaga kerja
beberapa permasalahan dari reponden adalah bahwa ekonomi kreatif
diantaranya mahalnya uang untuk mampu menyerap paling sedikit 1
sewa toko yang memiliki ukuran orang dan paling banyak 30 orang
sedang dan juga kurangnya cara di setiap satu sektor industri kreatif.
promosi dan ada juga semakin susah Maka dalam 40 sampel industri
mendapatkan bahan baku pembuatan kreatif di kota Medan mampu
produknya. menyerap 198 tenaga kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. (2014). Medan Badan Pusat Statistik. (2015). Sumatra
Dalam Angka tahun 2014. Medan Utara Dalam Angka tahun 2015.
: Badan Pusat Statistik Kota Medan, Badan Pusat Statistik
Medan. Kota Sumatra Utara.
Badan Pusat Statistik. (2017). Medan Danuar, Dani. (2013). Pengembangan
Dalam Angka tahun 2016. Medan Usaha Mikro Kecil dan
: Badan Pusat Statistik Kota Menengah (UMKM) Berbasis
Medan. Ekonomi Kreatif di Kota
Semarang.Semarang.

[183]
Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas Asahan 2018
Tema : ”Strategi Membangun Penelitian Terapan yang Bersinergi dengan Dunia Industri, Pertanian dan Pendidikan
dalam Meningkatkan Daya Saing Global”
06 November 2018, Kisaran

Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Seputar Wirausaha. (2014). Defenisi


Kreatif. (2014). Ekonomi Kreatif : Ekonomi Kreatif.
Kekuatan Baru Indonesia Menuju http://arifh.blogdetik.com/ (17
2025, Jakarta : Kementrian Februari 2018)
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Thecolourofindonesia. (2016). Kota
RI. terbaik bagi industri kreatif. http
Kuncoro, Mudrajat (2009). Edisi 4. ://kota terbaik bagi industri
Metode Riset untuk Bisnis & kreatif.com html (15 November
Ekonomi,bagaimana meneliti dan 2016 ).
menulis Tesis , Jakarta : Erlangga.

[184]

Anda mungkin juga menyukai