Anda di halaman 1dari 3

Umum

Perencanaan Tata Ruang

Perencanaan tata ruang dilakukan untuk menghasilkan:

 rencana umum tata ruang; dan


 rencana rinci tata ruang.

Rencana umum tata ruang sebagaimana dimaksud di atas secara berhierarki terdiri atas:

 Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;


 rencana tata ruang wilayah provinsi; dan
 rencana tata ruang wilayah kabupaten dan rencana tata ruang wilayah kota.

Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud di atas terdiri atas:

 rencana tata ruang pulau/kepulauan dan rencana tata ruang kawasan strategis
nasional;
 rencana tata ruang kawasan strategis provinsi; dan
 rencana detail tata ruang kabupaten/kota dan rencana tata ruang kawasan strategis
kabupaten/kota.

Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud di atas disusun sebagai perangkat
operasional rencana umum tata ruang.

Rencana rinci tata ruang sebagaimana dimaksud di atas disusun apabila:

 rencana umum tata ruang belum dapat dijadikan dasar dalam pelaksanaan
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; dan/atau
 rencana umum tata ruang mencakup wilayah perencanaan yang luas dan skala peta
dalam rencana umum tata ruang tersebut memerlukan perincian sebelum
dioperasionalkan.
Rencana detail tata ruang sebagaimana dimaksud di atas dijadikan dasar bagi penyusunan
peraturan zonasi.

Cakupan Rencana Tata Ruang


Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, rencana tata ruang wilayah provinsi, dan rencana
tata ruang wilayah kabupaten/kota mencakup ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang di dalam bumi.

Peninjauan Kembali Rencana Tata Ruang

Rencana tata ruang dapat ditinjau kembali. Peninjauan kembali rencana tata ruang
sebagaimana dimaksud dapat menghasilkan rekomendasi berupa:

 rencana tata ruang yang ada dapat tetap berlaku sesuai dengan masa berlakunya;
atau
 rencana tata ruang yang ada perlu direvisi.

Apabila peninjauan kembali rencana tata ruang menghasilkan rekomendasi sebagaimana


dimaksud di atas, revisi rencana tata ruang dilaksanakan dengan tetap menghormati hak
yang dimiliki orang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai kriteria dan tata cara peninjauan kembali rencana tata
ruang sebagaimana dimaksud di atas akan diatur dengan peraturan pemerintah.

Muatan Rencana Tata Ruang


Muatan rencana tata ruang mencakup rencana struktur ruang dan rencana pola ruang.

Rencana struktur ruang sebagaimana dimaksud meliputi rencana sistem pusat permukiman
dan rencana sistem jaringan prasarana.

Rencana pola ruang meliputi peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya.

Peruntukan kawasan lindung dan kawasan budi daya sebagaimana dimaksud meliputi
peruntukan ruang untuk kegiatan pelestarian lingkungan, sosial, budaya, ekonomi,
pertahanan, dan keamanan.

Dalam rangka pelestarian lingkungan sebagaimana dimaksud di atas, dalam rencana tata
ruang wilayah ditetapkan kawasan hutan paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas
daerah aliran sungai.

Penyusunan rencana tata ruang harus memperhatikan keterkaitan antarwilayah, antarfungsi


kawasan, dan antarkegiatan kawasan.

Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penyusunan rencana tata ruang yang berkaitan
dengan fungsi pertahanan dan keamanan sebagai subsistem rencana tata ruang wilayah
diatur dengan peraturan pemerintah.

Penetapan Rencana
Penetapan rancangan peraturan daerah provinsi tentang rencana tata ruang wilayah provinsi
dan rencana rinci tata ruang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan substansi dari
Menteri.

Penetapan rancangan peraturan daerah kabupaten/kota tentang rencana tata ruang wilayah
kabupaten/kota dan rencana rinci tata ruang terlebih dahulu harus mendapat persetujuan
substansi dari Menteri setelah mendapatkan rekomendasi Gubernur.

Ketentuan mengenai muatan, pedoman, dan tata cara penyusunan rencana tata ruang
wilayah provinsi dan penyusunan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota sebagaimana
dimaksud di atas diatur dengan peraturan Menteri

Anda mungkin juga menyukai