Ekonomi kreatif merupakan gelombang ekonomi baru yang berjalan dari intelektual sebagai sebuah
kekayaan yang dapat menggerakkan kegiatan perekonomian. Inti ekonomi kreatif berada pada
kegiatan industri kreatif yang digerakkan oleh para kreator dan inovator, sehingga kunci dari
ekonomi kreatif terletak pada kreativitas dan inovasi.
ICCN (Indonesia Creative City Network) menjelaskan bahwa ekonomi kreatif merupakan sebuah
ekosistem yang terdiri dari Creator, Goods, Markets dan Research & Development yang membentuk
sebuah sistem mata rantai yang saling terhubung. Terciptanya ekosistem ekonomi kreatif ini
bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada sebuah produk sehingga dapat menciptakan daya
saing yang tinggi. Research and Development memiliki peranan penting dalam ekosistem ekonomi
kreatif untuk dapat meningkatkan kualitas para kreator dalam menciptakan kreativitas dan inovasi
yang menjadi kunci utama pada industri kreatif.
Selain menjadi sektor yang dapat bertahan ditengah Pandemi Covid-19, Ekonomi kreatif juga
dapat menjadi solusi baru dalam mendukung ekonomi sirkular yang saat ini mulai banyak
diterapkan di berbagai negara di dunia. Pada dasarnya konsep ekonomi sirkular merupakan
sebuah model yang berupaya memperpanjang siklus hidup dari sebuah produk, bahan baku
dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai selama mungkin. Menurut LCDI (Low Carbon
Development Indonesia) di Indonesia sendiri terdapat 5 sektor yang memiliki potensi besar
untuk mengadopsi ekonomi sirkular yaitu makanan dan minuman, tekstil, konstruksi,plastik
dan elektronik. Dari 5 sektor tersebut tiga diantaranya merupakan bagian dari sub sektor
yang berkembang pada ekonomi kreatif yaitu makanan minuman (kuliner), tekstil (fashion)
dan konstruksi. Xxxxxx
b)