Anda di halaman 1dari 4

Creative Economy

Ekonomi kreatif merupakan gelombang ekonomi baru yang berjalan dari intelektual sebagai sebuah
kekayaan yang dapat menggerakkan kegiatan perekonomian. Inti ekonomi kreatif berada pada
kegiatan industri kreatif yang digerakkan oleh para kreator dan inovator, sehingga kunci dari
ekonomi kreatif terletak pada kreativitas dan inovasi.

ICCN (Indonesia Creative City Network) menjelaskan bahwa ekonomi kreatif merupakan sebuah
ekosistem yang terdiri dari Creator, Goods, Markets dan Research & Development yang membentuk
sebuah sistem mata rantai yang saling terhubung. Terciptanya ekosistem ekonomi kreatif ini
bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah pada sebuah produk sehingga dapat menciptakan daya
saing yang tinggi. Research and Development memiliki peranan penting dalam ekosistem ekonomi
kreatif untuk dapat meningkatkan kualitas para kreator dalam menciptakan kreativitas dan inovasi
yang menjadi kunci utama pada industri kreatif.

Creative Economy on Global Recovery

Terjadinya pandemi Covid-19 berpengaruh besar terhadap seluruh sektor perekonomian


baik skala nasional hingga internasional. Akan tetapi, John Howkins, The “Father of Creative
Economy” menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif menjadi sektor yang dapat bertahan
di tengah pandemi dan masih dapat memberikan GDP di beberapa negara di dunia. Hal
tersebut dapat terjadi karena kunci utama ekonomi kreatif adalah intelektual dari manusia
(kreator). Para kreator akan selalu mencari inovasi-inovasi baru untuk dapat berkembang
dan bertahan diberbagai kondisi, salah satunya pada saat terjadi pandemi. Oleh karena itu,
sektor ekonomi kreatif menjadi salah satu sektor yang dapat bertahan ditengah Pandemi
Covid-19 akibat adanya inovasi dan kreativitas dari para kreator.

Selain menjadi sektor yang dapat bertahan ditengah Pandemi Covid-19, Ekonomi kreatif juga
dapat menjadi solusi baru dalam mendukung ekonomi sirkular yang saat ini mulai banyak
diterapkan di berbagai negara di dunia. Pada dasarnya konsep ekonomi sirkular merupakan
sebuah model yang berupaya memperpanjang siklus hidup dari sebuah produk, bahan baku
dan sumber daya yang ada agar dapat dipakai selama mungkin. Menurut LCDI (Low Carbon
Development Indonesia) di Indonesia sendiri terdapat 5 sektor yang memiliki potensi besar
untuk mengadopsi ekonomi sirkular yaitu makanan dan minuman, tekstil, konstruksi,plastik
dan elektronik. Dari 5 sektor tersebut tiga diantaranya merupakan bagian dari sub sektor
yang berkembang pada ekonomi kreatif yaitu makanan minuman (kuliner), tekstil (fashion)
dan konstruksi. Xxxxxx

Creative Economy for Global Revival

Advancing Creative Recovery: Thailand dan Uzbekistan


Uzbekistan
Uzbekistan merupakan negara yang kaya akan warisan budaya dan sejarah, sehingga sektor
ekonomi kreatif pada negara ini banyak bertumpu pada art dan culture. Terdapat beberapa
strategi yang dilakukan oleh pemerintah Uzbekistan dalam mengembangkan sektor ekonomi
kreatif khususnya pada sub sektor art and culture. Strategi utama yang diterapkan adalah
Kolaborasi dan Capacity Building.
Kolaborasi
Kolaborasi menjadi hal penting bagi Pemerintah Uzbekistan untuk mengembangkan
art and culture sebagai sub sektor ekonomi kreatif utama di negara tersebut.
Pemerintah Uzbekistan sangat terbuka untuk bekerjasama dengan intenational
expertise untuk mencipatakan solusi dan inovasi dalam sektor ekonomi kreatif
khususnya art and culture untuk jangka pendek maupun panjang. Salah satu
program kerjasama yang saat ini dilakukan oleh pemerintah prancis adalah
melakukan kolaborasi dengan Arsitek Prancis untuk melakukan restorasi art
museum menjadi art center. Selain berkolaborasi dengan tenaga ahli internasional,
pemerintah uzbekistan juga merangkul masyarakat lokal dalam proyek restorasi
tersebut untuk dapat memberikan masukan dan saran, sehingga ke depannya art
center tersebut dapat meningkatkan ekosistem kreatif khususnya pada bidang seni.
Capacity Building
Pemerintah Uzbekistan menyadari bahwa pentingnya kualitas SDM dalam
meningkatkan ekosistem ekonomi kreatif karena menjadi life asset untuk ekonomi
kreatif dapat berkembang dengan baik dan maksimal. Oleh karena itu, peningkatan
kualitas SDM menjadi salah satu strategi utama Pemerintah Uzbekistan dalam
mengembangkan ekonomi kreatif. Beberapa program yang dilakukan yaitu:
a) Membangun, mendukung, membimbing new talent untuk menciptakan peluang
pekerjaan baru terkait kreatif ekonomi
b) Mendukung pendidikan seni
c) Membangun co-hub sebagai tempat bertemu dan berkumpul pelaku ekonomi
kreatif sehingga dapat sharing pengalaman dan wawasan terkait industri kreatif.
Thailand
Sejak 20 tahun terakhir, Thailand telah menentukan fokusnya di ekonomi kreatif.
Industri kreatif Thailand sendiri terbagi ke dalam 5 kategori dengan 15 cabang yaitu
creative original (Craft, Music, Performing Art, Visual Art) , Creative Content/Media
(Film, Publishing, Broadcasting, Software), Creatives Services (Advertising, Design,
Architecture) dan Creative Goods/Product (Food, Traditional Medicine, Cultural
Tourism.
Pemerintah Thailand juga telah merumuskan strategi di tahun 2023 untuk dapat
dikenal sebagai negara dengan leading sector industri kreatif, yaitu memperkuat
Cultural Asset dan Kota Kreatif, Membangun Kompetitif pada Bisnis Kreatif, serta
masuk pada Pasar Global. Secara general laju pertumbuhan ekonomi dan industri
kreatif di negara ini pun tumbuh cukup pesat, dimana pada tahun 2020 industri
kreatif menyumbang sekitar 7,58% dari total GDP Thailand. Akan tetapi, selama
masa Pandemi Covid-19 terdapat penurunan yang cukup signifikan pada beberapa
sektor di Industri Kreatif, salah satunya adalah sektor Cultural Tourism yang menjadi
sektor dengan angka penurunan tertinggi. Sementara itu, Craft menjadi sektor yang
cukup stabil dalam menghasilkan profit selama masa pandemi.
Oleh karena itu, sebagai untuk membangkitkan kembali Industri Kreatif di Thailand,
pemerintah melakukan beberapa strategi, yaitu:
a) Empowering Creative Cities and Geographical Indication Assets (GI)
Terdapat beberapa program yang dilakukan oleh Pemerintah dalam
memperkuat Kota Kreatif, yaitu:
1) Mempromosikan Creative District
Pemerintah Thailand berusaha untuk mengenalkan Thailand Creative District
Network (TCDN) dengan target sebanyak 33 Crative District di seluruh
wilayah di Thailand. Di dalam proses pengembangan dan promosi 33 Kota
Kreatif ini pemerintah pusat bekerjasama dengan stakeholder lokal untuk
dapat mengakomordir kreativitas dan mengidentifikasi keunikan pada
masing-masing kota. Dengan demikian, masing-masing kota dapat memiliki
keunikan dan kekhasan yang dapat diangkat menjadi identitas dan karakter
pengembangan pada masing-masing kota tersebut. Pemerintah Thailand
telah membuat 5 prototipe yang menjadi model dalam pengembangan Kota
Kreatif di kota lainnya, yaitu Chang Moi (Chiang Mai), Srichan (Khon Kaen),
Charoenkrung (Bangkok), Charoen Mueanh (Phrase) dan Songkhla Old Town
(Songkhla). Beberapa program yang dilakukan pemerintah Thailand dalam
mempromosikan distrik kreatif tersebut diantaranya:
A. Design Week Platform
Pemerintah Thailand juga menfasilitasi event kreatif sebagai salah satu
upaya untuk mempromosikan Creative District secara lebih luas,
diantaranya adalah Event Design Week Platform. Acara ini merupakan
platform untuk mendukung ekosistem kreatif dan budaya di kota-kota
kreatif di Thailand. Design Week Platform diadakan di beberapa kota
dengan tema acara yang diangkat berdasarkan keunikan dan kekhasan
masing-masing daerah tersebut, seperti Chiang Mai Design Week,
Bangkok Design Week dan Isan Creative Festival.
B. Mempromosikan Kota Kreatif untuk Ikut Serta pada UNESCO Creative
Cities Network (UCCN)
Sebagai upaya memperkenalkan dan mengembangkan kota-kota kreatif
di Thailand dilingkup internasional, Pemerintah Thailand mendorong
kota-kota kreatif untuk dapat bergabung secara aktif pada UNESCO
Creative Cities Nerwork. Keikutsertaan kota kreatif pada UCCN
diharapkan dapat berbagi praktik terbaik kota-kota kreatif di berbagai
dunia dan mengembangkan kemitraan yang melibatkan sektor publik
dan swasta serta masyarakat. Kota kreatif dengan identitas, keunikan
dan kekhasan yang didorong untuk dapat aktif terlibat di dalam forum
UCCN. Beberapa kota yang di dorong oleh Pemerintah Thailand untuk
mengikuti UCCN sejak tahun 2015 hingga 2021 adalah Phuket (Creative
City of Gastronomy/2015), Chiang Mai (Creative City of Craft and Folk
Art/2016), Sukhothai (Creative Ciity Craft and Folk Art/2019), Bangkok
(Creative City of Design/2019) dan Phetchaburi (Creative City of
Gastronomy/2021)

b)

Collabor-action : when public meets Private


 the Creative Industries had been one of the fastest growing global sectors and despite
recent setbacks
 Kondisi tersebut dipengaruhi oleh
 Perubahan kondisi akibat pandemi menuntut kreator pada sektor ekonomi berfikir untuk
mencari solusi untuk dapat bertahan ditengah pandemi. Aset intelintelektual akan dapat
berdapatasi dengan berbagai kondisi karena
 Kondisi tersebut dipengaruhi sumber ekonomi kreatif yaitu
 Pemerintah baru-baru ini menempatkan prioritas tinggi dalam mempromosikan
pertumbuhan pariwisata dan perkembangan 'Ekonomi Malam Hari', dengan bisnis kreatif
yang berpotensi peran penting dalam keduanya. Dalam hal ini, sektor ini memiliki potensi
besar mengingat negara warisan budaya yang kaya dan bersejarah, baik dalam dirinya
sendiri, maupun dalam berkontribusi pada sektor-sektor utama lainnya ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai