PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Krearif Arsitektur, Desain
Interior, Desain Komunikasi Visual dan Desain Produk
Tahun 2015-2019 Skala Regional Jawa Timur
Sumber: Kemenparekraf, 2020
2
Gambar 1.1 Statistik Pelaku Industri Kreatif di Kota Malang 2019
Sumber: Malang Creative Fusion, di akses pada tanggal 14 Oktober 2022
4
Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi memperkuat usaha di
bidang desain arsitektur maka, para pelaku usaha arsitektur hendaknya dapat,
memodifikasi produk untuk mengembangkan peluang Usaha Biro desain
arsitektur dan landskap, membranding desain arsitektur dan landskap yang
lebih maksimal, memfasilitasi peningkatan strategi Enterprise Architecture
Planning. Menghadapi konsumen yang awam soal rancang bangun desain
arsitektural serta perencanaan lanskap serta tidak adanya standar tentang jasa
desain arsitektur maka pemerintah Kota Malang dapat melakukan,
memfasilitasi dan meningkatkan kerjasama dengan komunitas arsitektur,
meningkatkan peran promosi melalui berbagai media dan membuat iklan
desain yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pasar, memfasilitasi
kerjasama dengan endorser.
Dari table diatas juga dapat dilihat statistik pelaku industry kreatif di Kota
Malang yang grafik tertingginya bukan pada pelaku desain dimana akan
menjadi suatu perubahan yang besar jika sub sektor bidang desain dapat
bertumbuh dan menghasilkan pengaruh yang baik untuk Ekonomi Kota
Malang. Kota yang dijadikan sebagai lokasi perancangan yakni Kota Malang
adalah kota kedua terbesar setelah Surabaya di Jawa Timur. Dimana menjadi
kota Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Dimana Wali Kota Malang Drs. H.
Sutiaji juga mengatakan 16 sub sektor ekonomi kreatif akan terus
dikembangkan di Kota Malang. Maka dari itu setiap sub sektor ekonomi
kreatif dan perangkat daerah dituntut terus berkreasi dan berinovasi dalam
bekerja.
Demi memperkuat data pelaku subsektor arsitektur, desain interior, desain
komunikasi visual dan desain produk di Kota Malang, maka dibuatkannya
kuesioner pendapat para pelaku desain di Kota Malang mengenai kebutuhan
ruang dan fasilitas berdasarkan kualifikasi mahasiswa, praktisi dan freelancer
yang menggeluti di subsektor bidang industry kreatif desain dimana menjadi
sasaran pada objek perancangan Malang Design Center ini. Periode waktu
mulainya gform kuesioner disebar hingga ditarik kesimpulan yakni mulai
Senin, 17 Oktober 2022 – Rabu, 10 November 2022.
5
Desain Desain
Desain
Profesi Arsitektur Komunikasi Produk
Interior
Visual
Mahasiswa 63 1 8 2
Praktisi 14 0 0 3
Freelancer 2 0 0 0
6
Responden kuesioner didominasi oleh pelaku desain di bidang arsitektur
(84,9%), kemudian disusul oleh desain produk (5,4%), desain komunikasi
visual (8,6%) dan desain interior (1,1%).
7
Dari para pelaku desain yang terdiri dari mahasiswa, praktisi dan
freelancer pada hasil kuesioner ini memberikan jawaban bahwa 78,5%
diantaranya tidak memiliki studio pribadi. Dalam hasil kuesioner ini
tertera bahwa para pelaku desain mengerjakan tugas kuliah/pekerjaannya
selain di kampus dan kantor yang sebagaimana mestinya menjadi tempat
pengerjaan namun memiliki batas waktu penggunaan yang sudah
ditetapkan, dan akhirnya tempat yang dipilih adalah rumah pribadi
(67,7%) dan kafe (49,5%).
8
Setuju
Tidak setuju
Setuju
Tidak setuju
Setuju
Tidak setuju
Setuju
9
Tidak setuju
10
ada objek
11
fungsi sejenis dengan kelengkapan fasilitas yang disediakan di Kota Malang
sejauh ini.
Untuk memperoleh bentuk Arsitektur yang atraktif dan memiliki ciri khas,
maka perancangan Malang Design Center ini memerlukan pendekatan
arsitektur metafora, sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah
berdasarkan minat masyarakat terhadap Industri Kreatif Desain di Kota
Malang. Pendekatan arsitektur metafora adalah perbandingan atau kesamaan
bentuk, yang diekspresikan dalam bangunan, dan bertujuan untuk memperoleh
tanggapan dari orang-orang yang menyukai atau menggunakan karya mereka.
(Zakef, 2009). Malang Design Center yang menggunakan pendekatan
arsitektur metafora dapat memfasilitasi kebutuhan dan kegiatan pelajar
maupun pekerja di bidang desain kota malang. Hal ini akan menjadi suatu
warna dalam perkembangan desain di Kota Malang. Dengan disediakannya
wadah seperti ini akan mampu menunjang pengembangan keterampilan dan
kreativitas dalam berkarya penggunanya, fasilitias pendidikan yang lengkap,
baik indoor maupun outdoor, dan pastinya taman kota untuk membantu
program penghijauan di Kota Malang.
Pendekatan Arsitektur Metafora digunakan pada rancangan objek ini yang
tetap mengedepankan kenyamanan dan fungsi yang tepat mengingat generasi
muda yang semakin menginginkan tempat kerja yang lebih fleksibel dan lebih
bebas maka keunikan suatu akomodasi sangatlah penting. Ditambah lagi
pengguna bangunan yang memerlukan kenyamanan maksimal serta suasana
yang baru yang unik menjadi alasan pertimbangan perancangan. melihat sosial
budaya yang ada di Malang begitu menjadikan daya Tarik tersendiri apabilan
diterapkan pada bentuk atau elemen bangunan yang akan menjadi arsitektur
metafora yang spesifik pada jenis kombinasi antara konkrit dan abstrak.
arsitektur tersebut mampu hadir dalam makna yang berbeda dengan apa yang
dipikirkan oleh orang lain atau “nyleneh” tapi masih mengekpresikan bentuk-
bentuk visual yang simbolik dan mudah dipahami secara umum (Andrew
Mwaniki, 2019).
12
Gambar 1.3 Lokasi Tapak
Jl. Dieng Kota Malang
Sumber: Google Earth, di akses pada tanggal 14 Oktober 2022
13
Kecamatan Sukun Kota Malang merupakan daerah dengan curah hujan
yang tinggi. Bencana banjir umumnya disebabkan oleh curah hujan yang
tinggi di atas normal, sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai
dan anak sungai serta sistem drainase penampungan banjir buatan yang tidak
mampu menampung akumulasi air hujan tersebut meluap (Nurjanah, 2011).
Meluapnya air sungai dan anak sungai atau banjir merupakan bencana yang
kerap terjadi. Kota Malang salah satu kota dengan bencana
banjirnya yang terjadi setiap tahun. Kota malang memiliki 41 kejadian
bencana baik itu bencana banjir, longsor dan kebakaran (BPBD Kota Malang,
2017).
14
social budaya lingkungan sekitar pada desain yang dibuat
15
1.2.2 Menciptakan ruang kerja yang mampu mewadahi pelaku industri kreatif
sub sector desain pada khususnya mahasiswa dan pekerja yang tetap
mengedepankan keestetikan, keamanan dan fungsi yang tepat
1.2.3 Membuat desain Malang Design Center yang merespon dari kondisi
tapak yang sering terjadi banjir di lokasi Jl. Dieng
1.2.4 Menciptakan perancangan Malang Design Center menjadi objek yang
berbeda dan memiliki daya tarik untuk dikunjungi dibandingkan dengan
objek fungsi sejenis lainnya yang sudah ada
1.3 Lokasi
16
akan diselesaikan pada desain perancangan Malang Design Center pada lokasi
ini.
1.4 Tema
Untuk memperoleh bentuk Arsitektur yang atraktif dan memiliki ciri khas,
maka perancangan Malang Design Center ini memerlukan pendekatan
arsitektur metafora, sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah
berdasarkan minat masyarakat terhadap Industri Kreatif Desain di Kota
Malang. Pendekatan arsitektur metafora adalah perbandingan atau kesamaan
bentuk, yang diekspresikan dalam bangunan, dan bertujuan untuk memperoleh
tanggapan dari orang-orang yang menyukai atau menggunakan karya mereka.
(Zakef, 2009). Malang Design Center yang menggunakan pendekatan
arsitektur metafora dapat memfasilitasi kebutuhan dan kegiatan pelajar
maupun pekerja di bidang desain kota malang. Hal ini akan menjadi suatu
warna dalam perkembangan desain di Kota Malang. Dengan disediakannya
wadah seperti ini akan mampu menunjang pengembangan keterampilan dan
kreativitas dalam berkarya penggunanya, fasilitias pendidikan yang lengkap,
baik indoor maupun outdoor, dan pastinya taman kota untuk membantu
program penghijauan di Kota Malang.
Pendekatan Arsitektur Metafora digunakan pada rancangan objek ini yang
tetap mengedepankan kenyamanan dan fungsi yang tepat mengingat generasi
muda yang semakin menginginkan tempat kerja yang lebih fleksibel dan lebih
bebas maka keunikan suatu akomodasi sangatlah penting. Ditambah lagi
pengguna bangunan yang memerlukan kenyamanan maksimal serta suasana
yang baru yang unik menjadi alasan pertimbangan perancangan. melihat sosial
budaya yang ada di Malang begitu menjadikan daya Tarik tersendiri apabilan
diterapkan pada bentuk atau elemen bangunan yang akan menjadi arsitektur
metafora yang spesifik pada jenis kombinasi antara konkrit dan abstrak.
arsitektur tersebut mampu hadir dalam makna yang berbeda dengan apa yang
dipikirkan oleh orang lain atau “nyleneh” tapi masih mengekpresikan bentuk-
17
bentuk visual yang simbolik dan mudah dipahami secara umum (Andrew
Mwaniki, 2019).
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
19
Gambar 2.2.1 Lokasi Tapak dan Lingkungan sekitar
Peta Makro
Skala Makro lokasi tapak yakni memperlihatkan skala lingkup kota
yakni Kota Malang yang merupakan sebuah kota yang terletak di
provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak di dataran tinggi
seluas 145,28 km² yang merupakan enklave Kabupaten Malang. Kota
Malang dikenal baik sebagai kota pendidikan. Kota ini memiliki
berbagai perguruan tinggi terbaik seperti Universitas Brawijaya,
Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan
Politeknik Negeri Malang. Selain itu, kota ini merupakan kota
pariwisata karena alamnya yang menawan yang dikelilingi oleh
pegunungan serta udaranya yang sejuk.
Sumber: https://petatematikindo.wordpress.com/2015/03/07/administrasi-kota-
malang/(diakses pada Oktober 2022)
20
Peta Mezo
Pada skala mezo, lokasi tapak berada di Kecamatan Sukun dimana
merupakan sebuah kecamatan di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Kecamatan ini di sebelah utara berbatasan dengan
kecamatan Lowokwaru dan Blimbing, timur dengan kecamatan
Kedungkandang, selatan dengan kecamatan Sukun dan barat dengan
kecamatan Lowokwaru. Kecamatan ini berada di 112 36.14. - 112
40.42. Bujur Timur dan 077 36.38. - 008 01.57. Lintang Selatan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sukun,_Malang, diakses pada Oktober
2022)
21
Peta Mikro
Pada skala mikro lokasi tapak berada pada kawasan yang
didominasi oleh zona perumahan, zona perdagangan dan jasa dan
zona sarana pelayanan umum. Tapak yang berlokasi di Jl.
Galunggung jika diteruskan kea rah utara akan bertemu dengan Jl.
Bendungan Sutami, dibagian selatan mengarah ke Jl. Raya Langsep,
Kemudian dibagian timur mengarah ke Jl. Dieng dan di bagian barat
mengarah ke Jl. Terusan Dieng. Pada lokasi ini yang berada dibawah
naungan kelurahan Pisang Candi memiliki kepadatan penduduk yang
cukup padat sehingga sering mengalami kemacetan di sekitar tapak
yang akan menjadi tantangan pada perancangan di lokasi ini. Pada
lokasi ini terdapat objek yang mudah dikenali yakni adanya Pusat
Perdagangan dan jasa Cyber Mall dan Pendidikan Universitas
Merdeka. Lokasi tapak yang berada di persimpangan ini juga akan
menjadi point of view bagi kendaraan lalu lintas orang-orang yang
berlalu lalang.
B. Bentuk Tapak
22
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak
C. Topografi Tapak
D. Ukuran Tapak
23
70 m
105 m
130 m 140 m
160 m
24
F. Kondisi Khusus Pada Tapak
25
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak
26
Pada sekitar lokasi tapak cukup banyak vegetasi
yang terlihat. Mulai dari taman yang ada pada pedestrian,
median taman jalan raya, vegetasi pada setiap bangunan
yang terbangun di sekitar lokasi tapak, dll. Jenis vegetasi
yang mendominasi dalam lingkungan sekitar tapak yakni:
rumput gajah, tanaman ilalang, pohon kelapa, pohon kiara
payung, pohon tabebuya dan pohon tanjung.
27
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak
28
sekelilingnya
29
merupakan area padat bangunan yang menghubungkan
akses ke berbagai Kawasan dan tempat aktivitas yang
dibutuhkan oleh masyarakat di lingkungan sekitar tapak.
Adapun activity support yang menjadi penyumbang
padatnya penduduk karena melakukan aktifitas pada tempat
tersebut, contohnya: Cyber Mall, Malang Center Point,
Universitas Merdeka, Institut Teknologi Nasional Malang,
Superindo dan ruko-ruko tempat komersil.
30
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak
32
Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang membuat
jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak. Tingkat
Kebisingan pada Jl. Galunggung cukup tinggi dimana sering terjadi
kemacetan dan kendaraan selalu ramai berlalu Lalang. Terdapat 2
arah berlawanan di jalan ini yang membuat jalan akan padat dan
mempengaruhi kondisi tapak. Tingkat Kebisingan pada Jl. Dieng
cukup tinggi dimana sering terjadi kemacetan dan kendaraan selalu
ramai berlalu Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang
membuat jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak.
Tingkat Kebisingan pada Jl. Raya Langsep cukup tinggi dimana
sering terjadi kemacetan dan kendaraan selalu ramai berlalu
Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang membuat
jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak
33
bagian tapak yang
34
tidak terkena matahari otomatis pada bagian yang di area
timur. Pada malam hari pastinya matahari sudah tenggelam
dimana tapak akan tidak mendapat cahaya penerangan alami
Kembali melainkan membutuhkan pencahayaan buatan
35
berdasarkan literatur dan objek
36
preseden fungsi sejenis yang pernah ada. Sasaran kegiatan yang akan
dilakukan dalam bangunan ini adalah Menurut Evans, 2001 Suatu
bangunan pusat yang dibawah naungan industri kreatif memiliki 3
karakteristik kegiatan, antara lain:
a. Apresiatif : Karakteristik kegiatan yang memberikan penghargaan,
pemahaman, dan penilaian.
b. Rekreatif : Karakteristik kegiatan yang bersifat rileks, ringan dan
santai untuk menikmati suasana dan karya seni.
c. Kreatif : Karakteristik kegiatan yang mendukung kegiatan
pengguna untuk dapat menghasilkan sesuatu produk, terutama
karya seni.
37
terkait dengan kreasi desain grafis, desain
38
interior, desain produk, desain industry,
konsultasi identitas perusahaan dan jasa
riset pemasaran serta produksi kemasan
dan jasa pengepakan. (Pengembangan
Ekonomo Kreatif 2025)
Desain merupakan kegiatan kreatif yang
terkait dengan kreasi desain grafis, desain
interior, desain produk, desain industry,
konsultasi identitas perusahaan dan jasa
riset pemasaran serta produksi kemasan
dan jasa pengepakan. (Pengembangan
Ekonomi Kreatif 2025)
Desain yaitu proses pemecahan masalah
objektif manusia dan lingkungan yang
didasari kolaborasi ilmu dan kreativitas
dengan menambahkan nilai-nilai termasuk
nilai identitas budaya dan nilai tambah
(added value) baik secara ekonomis,
fungsional, sosial, dan estetika sehingga
dapat memberikan solusi subjektif
(Kementrian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif RI, 2014)
Desain merupakan proses pemecahan
masalah objektif manusia dan lingkungan
yang didasari kolaborasi ilmu dan
kreativitas dengan menambahkan nilai-
nilai termasuk nilai identitas budaya dan
nilai tambah (added value) baik secara
ekonomis, fungsional, sosial, dan estetika
sehingga dapat memberikan solusi
subjektif. (Kemenparekraf, 2014)
39
Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
desain adalah perencanaan dan perancangan
untuk membuat suatu benda, baik dari segi
tampilan maupun fungsinya berupa pemecahan
masalah hasil dari kolaborasi ilmu dan
kreativitas dengan menyantumkan berbagai
aspek dalam prosesnya.
c) Pengertian Center
Center merupakan suatu tempat yang
letaknya di bagian tengah; titik yang benar-
benar di tengah; pusat; pokok pangkal atau
menjadi pumpunan; orang yang
mebawahkan berbagai bagian, orang yang
menjadi pumpunan dari bagian-bagian
(KBBI, 2012)
Center dalam kamus Bahasa Inggris-
Indonesia “Center” yang berarti “Pusat,
bagian tengah, atau pokok” (John. M.
Echol & Hasan Shadily, 2005:104).
Arti kata menurut istilah dalam
geometri, center adalah titik tengah,
sebagai titik di dalam lingkaran atau bola
yang sama jauhnya dari semua titik
keliling atau permukaan, atau titik di
dalam poligon beraturan yang sama
jauhnya dari simpul. Bangunan atau bagian
dari bangunan yang digunakan sebagai
tempat pertemuan kelompok tertentu atau
memiliki fasilitas untuk kegiatan tertentu.
40
Maka disimpulkan bahwa Design Center adalah
tempat ataupun gedung sebagai pusat pelayanan desain
yang biasanya berkaitan dengan perdagangan barang dan
jasa yang mencakup dari segala sesuatu yang berhubungan
dengan desain.
tambah (value-added).
41
Arsitektur
o Dalam Rencana Pengembangan
Industri Kreatif 2025 disebutkan
bahwa Arsitektur merupakan kegiatan
kreatif yang berkaitan dengan jasa
desain bangunan, perencanaan biaya
konstruksi, konservasi bangunan
warisan, pengawasan konstruksi baik
secara menyeluruh dari level makro
(town planning, urban design,
landscape architecture), sampai
dengan level mikro (detail konstruksi,
misalnya: arsitektur taman, desain
interior)
o Arsitektur merupakan kegiatan kreatif
yang berkaitan dengan desain interior,
arsitektur lanskap, teknik sipil, dan
Teknik layanan bangunan. Secara
spesialis, ilmu ini dapat dikembangkan
pada teknik iluminasi, teknik akustik,
Teknik Façade, spesialis fasilitas, dan
Experiential Graphic Design.
(Rencana pengembangan ekonomi
kreatif 2015- 2019)
o Arsitektur merupakan wujud hasil
penerapan pengetahuan, ilmu,
teknologi, dan seni secara utuh dalam
menggubah lingkungan binaan dan
ruang, sebagai bagian dari kebudayaan
dan peradaban manusia, sehingga
42
dapat
43
menyatu dengan keseluruhan
lingkungan ruang. (Kemenparekraf,
2014)
Desain Interior
o Desain Interior merupakan segala
sesuatu yang memiliki batas berupa
dinding, langit-langit, dan lantai.
Selain ketiga batas tersebut, desain
interior juga memiliki dua elemen
lain yaitu estetika dan furnitur.
(Rencana Pengembangan Desain
Nasional 2015- 2019)
o Desain interior didefiniskan sebagai
kegiatan yang memecahkan masalah
fungsi dan kualitas interior;
menyediakan layanan terkait ruang
interior untuk meningkatkan kualitas
hidup; dan memenuhi aspek
kesehatan, keamanan, dan
kenyamanan publik.
o Desain Interior merupakan sebuah seni
yang dirancang dan diciptakan untuk
memberikan keindahan pada sebuah
bangunan, sesuai dengan jenis,
fungsi,dan kebutuhan dari pengguna
bangunan tersebut. Dalam
perancangan desain interior tentunya
sangat memperhatikan kenyamanan,
keamanan, dan kepuasan bagi para
pengguna. (Krisnawati, 2021)
44
Desain Komunikasi Visual
o Desain komunikasi visual lebih
menekankan aspek komunikasi yang
terkandung di dalamnya (Feldman,
1992).
o Desain Komunikasi Visual merupakan
suatu bentuk seni lukis (gambar)
terapan yang memberikan kebebasan
kepada sang desainer (perancang)
untuk memilih, menciptakan, atau
mengatur elemen rupa seperti ilustrasi,
foto, tulisan dan garis di atas suatu
permukaan dengan tujuan untuk
diproduksi dan dikomunikasikan
sebagai sebuah pesan (Rahmanto,
2012).
o Menurut Keputusan Menteri
Ketenagakerjaaan RI Nomor 301
Tahun 2016 tentang SKKNI, desain
komunikasi visual adalah pekerjaan
yang berhubungan dengan grafika
(cetakan) dan bidang dua dimensi dan
statis (tidak bergerak) yang didukung
dengan perkembangan teknologi
informasi bidang perangkat lunak
aplikasi desain grafis, internet mobile
dan teknologi digital lainnya.
Desain Produk
o Desain produk merupakan bidang
seni terapan di mana dalam proses
45
pembuatannya terjadi
penggabungan banyak bidang ilmu
yang menciptakan dan
mengembangkan konsep serta
spesifikasi yang mengoptimalkan
fungsi, nilai dan penampilan suatu
produk dan sistem untuk
keuntungan pengguna maupun
pabrik. (Peraturan Presiden Nomor
142 Tahun 2018 tentang Rencana
Induk Pengembangan Ekonomi
Kreatif Nasional tahun 2018-2025)
o Desain produk merupakan bidang
seni terapan yang menggabungkan
banyak bidang ilmu dalam proses
pembuatan produknya. Beberapa
bidang ilmu yang dimanfaatkan
oleh desain produk, antara lain
ilmu perilaku manusia, ilmu
perangkat perantara manusia dan
mesin, lingkungan, dan produk itu
sendiri. (Rencana Pengembangan
Desain Nasional 2015-2019)
o Desain produk didefinisikan
sebagai layanan profesional yang
menciptakan dan mengembangkan
konsep dan spesifikasi yang
mengoptimalkan fungsi, nilai, dan
penampilan suatu produk dan
sistem untuk keuntungan
pengguna
46
maupun pabrik (Industrial Design
Society of America- IDSA).
C. Aktifitas Sesuai
Fungsi
48
- Rapat - Ruang
- BAK/BAB Administrasi
- Pulang - Ruang rapat
- Kantin
- Toilet
- Datang
- Diterima
- Area parkir
- Kegiatan
- Lobby
maintenance
- Ruang genset
bangunan
- Ruang control
- Menyimpan
Servis - Ruang pipa
peralatan dan
- Gudang
perabot
- Toilet
- Istirahat
- Kantin
- Makan/minum
- BAK/BAB
- Pulang
- Lobby
- Co working space
Primer - Ruang meeting
- Studio
- Galleri
- Perpustakaan
Sekunder
- Cafetaria
49
- Area parker
- Lobby
- Ruang manager
- Ruang administrasi
- Ruang rapat
Tersier - Area parkir pengelola
- Ruang genset
- Ruang control
- Ruang pipa
- Gudang
- Kantin
50
- Area parkir - Wastafel
pengelola - Rak
- Ruang genset - Meja panjang
- Ruang control
- Ruang pipa
- Gudang
- Kantin
Luas
Fasilitas Kapasitas Perhitungan
Ruang
-1 orang
beraktivitas =
2m2
-1 set meja &
kursi untuk 8
orang = 3,6 x
1,5 = 5,4 m2
72 m2 x 4
-1 set meja &
Workspace ± 20 Orang ruang = 288
kursi untuk 4
m2
orang = 2,2 x
1,5 = 3,3 m2 -
20 orang x
2m2 = 40 m2
-1 set meja 8
orang = 5,4 m2
-3 set meja 4
orang = 9,9 m2
51
Total +
sirkulasi 30% =
71, 89 m2
6m2x4
Barang dan 2m x 3m = 6 m
Gudang ruang = 24
peralatan 2
m2
-1 orang
beraktivitas =
3m 2
98 m2 x 4
-15 orang x 3
Studio ± 25 Orang ruang = 392
m2 = 75 m2
m2
Total 45 m2 +
sirkulasi 30% =
97,5 m 2
-1 orang
beraktivitas = 2
m2
Gallery Area -50 orang x 2
± 50 Orang 130 m2
Pameran m2 = 100 m2
Total +
sirkulasi 30% =
130 m2
52
-1 rak etalase
panjang 60 cm
x 180 cm =
1,08 m2
-20 orang x 2
m2 = 20 m2
-2 etalase x
1,08 m2 = 2,16
m2
Total +
sirkulasi 30% =
41,8 m2
-1 orang
beraktivitas =
2m 2
-20 orang x
2m2 = 40 m2
-5 set meja
67 m2 x 4
Ruang panjang x 2,08
± 20 Orang ruang = 268
Workshop m2 = 10,4 m 2
m2
-2 etalase
penyimpanan x
0,4 m2 = 8 m2
Total +
sirkulasi 30% =
66,59 m 2
53
-1 mobil = 12,5
m2 - 1 motor =
2 m2
-50 mobil +
Parkir ± 200 Orang 150 motor = 1.203 m2
925 m2
Total +
sirkulasi 30% =
1.202,5 m2
-1 orang
beraktivitas =
2m2
-1 set meja &
kursi untuk 8
orang = 3,6 x
1,5 = 5,4 m2
-1 set meja &
Co working kursi untuk 4
± 50 Orang 135 m2
Space orang = 2,2 x
1,5 = 3,3 m2
-50 orang x
2m2 = 100 m2
-4 set meja 8
orang = 21,6
m2
-4 set meja 4
orang = 13,2
m2
54
Total +
sirkulasi 30% =
134,8 m 2
-1 orang
beraktivitas = 2
m2
-1 set meja &
kursi untuk 4
orang = 2,2 x
1,5 = 3,3 m 2
Cafetaria ± 50 Orang -50 orang x 2 112 m2
m2 = 100 m 2
-8 set meja x
3,3 m 2 = 26,4
m2
Total +
sirkulasi 30% =
112,32
-1 orang
beraktivitas = 2
m2
-1 set meja &
Perpustakaan ± 50 Orang kursi untuk 4 187 m2
orang = 2,2 x
1,5 = 3,3 m 2
-1 set meja
kursi untuk 2
orang = 2,2 x
55
0,9 m 2 = 1,8
m2
-50 orang x 2
m2 = 100 m2
-8 set meja 4
orang = 26,4
m2
-9 set meja 2
orang = 18 m2
Total +
sirkulasi 30% =
187,48 m2
-1 ruang
aktivitas = 2
m2
-1 set meja
kursi 10 orang
1,5 m x 8 m =
42 m2 x 4
12 m2
Ruang Meeting ± 10 Orang ruang = 168
-10 orang x 2
m2
m2 = 20 m2
-1 set meja &
kursi = 12 m2
Total +
sirkulasi 30% =
41,6 m2
56
-1 toilet = 2,25
m2
-6 toilet x 2,25 18 m2 x 4
Toilet ± 6 Orang m2 = 13,5 m2 ruang = 72
Total + m2
sirkulasi 30% =
17,55 m2
- Pengguna: Pengelola
Luas
Fasilitas Kapasitas Perhitungan
Ruang
-1 mobil = 12,5
m2
-1 motor = 2
m2
-5 mobil x
Parkir 12,25 m2 =
± 30 Unit 146 m 2
Pengelola 62,5 m2
-25 motor x 2
m2 = 50 m2
Total +
sirkulasi 30% =
146,25 m2
-1 ruang
Ruang Rapat ± 10 Orang 42 m2
aktivitas = 2
m2
57
-1 set meja
kursi 10 orang
1,5 m x 8 m =
12 m2
-10 orang x 2
m2 = 20 m2
-1 set meja &
kursi = 12 m2
Total +
sirkulasi 30% =
41,6 m2
- Pengguna: Servis
Luas
Fasilitas Kapasitas Perhitungan
Ruang
Ruang Genset 25 m2
Ruang Kontrol 9m2
Ruang Pompa 48 m 2
-1 orang
beraktifitas = 2
m2
-10 orang x 2
26 m 2
Ruang Istirahat ± 10 Orang m2 = 20 m2
Total +
Sirkulasi 30%
= 26 m2
Gudang 36 m 2
58
Total Luas Ruang Keseluruhan 3353 m2
60
menjadi Pusat Desain kelas dunia dan Pusat Sumber Daya Desain
utama yang memfasilitasi pengembangan kemampuan, kolaborasi,
dan pemasaran para desainer dan bisnis. Desainer dan para
pebisnis akan berkumpul di tempat ini untuk bertukar ide,
menjalankan bisnis, dan mendapatkan bantuan dari Design
Singapore Council, badan nasional yang mempromosikan desain.
61
Gambar 2.2 Gambar Potongan The National Design Centre
62
Gambar 2.2 Fasilitas & Ruang The National Design Centre
63
Gambar 2.2 Denah The National Design Centre
64
b. Models in Model/ Wutopia Lab
Fungsi Objek: Pusat Pameran
Arsitek: Wutopia Lab
Luas : 1000 m²
Tahun : 2019
Status: Terbangun
Lokasi : Shanghai, China
65
Gambar 2.2 Tampilan Mezzanine Models in Model/Wutopia Lab
66
Gambar 2.2 Potongan Models in Model/Wutopia Lab
Gambar 2.2 Ruang Interior Coworking [hub] architecture & design bureau
67
Co-working Hub merupakan suatu tempat di mana
membuat seseorang atau kelompok orang dapat berkonsentrasi
untuk bekerja tanpa terganggu, dimana juga akan ditemukan di
dalam tempat ini orang-orang yang berpikiran sama untuk
membuat proyek bersama. Ruang yang disediakan pada tempat ini
meliputi: kantor pribadi, ruang rapat, ruang zoom, ruang kuliah
untuk acara, dapur, toilet dengan shower dan ada juga
perpustakaan mini yang tersedia untuk pengunjung. Ruang-ruang
diciptakan dan dikonsep secara detail menjadi zona fungsional yang
diperlukan. Adapun area kerja yang tenang di ruang terbuka dan area
yang bising di mana Anda dapat melakukan panggilan zoom.
Gambar 2.2 Ruang Interior Coworking [hub] architecture & design bureau
Gambar 2.2 Ruang Interior Coworking [hub] architecture & design bureau
68
Gambar 2.2 Modelling Interior Coworking [hub] architecture & design
bureau
69
B. Fasilitas Pada Masing-masing Obyek Preseden
Coworking
Models in
The National [hub]
Parameter Model/
No. Design Centre architecture &
Pembanding Wutopia Lab
design bureau
70
1. Sarana A D Lab, Area Pameran kantor pribadi,
Pendukung Fisherman dan Dome ruang rapat,
Integrated, ruang zoom dan
Ruang-ruang ruang kuliah
Utilitas dan
Ruang-ruang
Servis
2.2.3 Kesimpulan
Coworking [hub]
The National Models in Model/
Parameter architecture &
No. Design Centre Wutopia Lab
Pembanding design bureau
72
Pelatihan,
Seminar
7. Fasilitas Event Spaces Area Pameran dan kantor pribadi,
(Atrium, Dome ruang rapat, ruang
Auditorium, zoom dan ruang
Courtyard, Design kuliah
Gallery 1, Design
Gallery 2, Roof
Terrace, Training
Room 1-5),
Meeting Facilities
(Boardroom,
Meeting room lt
2-5), Design and
business studio
8. Sarana A D Lab, Ruang-ruang dapur, toilet,
Pendukung Fisherman Utilitas dan Ruang- perpustakaan mini,
Integrated, ruang Servis Ruang-ruang
Ruang-ruang Utilitas dan Ruang-
Utilitas dan ruang Servis
Ruang-ruang
Servis
9. Penataan Konsep penataan Konsep penataan Konsep penataan
Ruang ruangnya adalah ruang pada Models ruang Coworking
menciptakan ruang in model/Wutopia [hub] architecture
publik yang besar –
Lab dibuat seolah- & design bureau
halaman dalam dan
olah dijadikan pada diciptakan dan
halaman luar.
seperti berada di dikonsep secara
Lapangan indoor detail menjadi zona
kehidupan kota
ditutup dengan fungsional yang
skylight pahatan.
masa depan yang
diperlukan.
73
dua ruang komunal dibagi menjadi
yang akan menjadi masing-masing
fokus semua ruang daerah/tempat yang
lainnya.
ada dalam kota di
memperkenalkan
setiap ruangnya
dinding berputar
dimana
yang benar-benar
mengutamakan
mengubah sifat
ruang, menciptakan
fungsi utama yang
Parameter
No. Kesimpulan
Pembanding
1. Fungsi Objek Didapatkan fungsi objek yang berkaitan dengan judul
perancangan yakni: Pusat pameran, Kantor, Co-
working space, dengan fasilitas pendukungnya yang
menunjukkan objek yang memiliki fungsi bangunan
tersebut mengutamakan ruang fungsional sesuai
dengan kegiatannya, kemudian juga mengutamakan
konsep desain dimana ruang sudah dianalisa dengan
segala perlengkapan aktivitas yang dibutuhkan guna
pengunjung bisa menikmati dan menggunakan
fasilitas
yang ada dengan nyaman.
2. Aktifitas Didapatkan aktivitas pada masing-masing objek
preseden yang saling berkaitan dengan aktivitas pelaku
74
desain yang bersifat kegiatan sosial, akademis,
praktisi dan apresiasi suatu produk hasil dari para
pelaku desain tersebut. Dimana fungsi objek preseden
yang diambil yakni tempat untuk pameran produk
pelaku desain, bekerja, diskusi, dll. Pada ketiga objek
preseden diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
merancang bangunan dengan fungsi ini disesuaikan
dengan perilaku/aktivitas pelaku desain dan
pengunjung yang akan mendatangi tempat ini yang
pastinya berbeda dengan merancang bangunan
dengan
fungsi bangunan dan pelaku di bidang lain.
3. Fasilitas Didapatkan fasilitas yang berkesinambungan dan
memiliki kriteria atau pengelompokan ruang dengan
yang berbeda. Dimana penyediaan fasilitas yang
disuguhkan juga tetap berhubungan. fasilitas di setiap
objek preseden diatas disesuaikan dengan aktifitas
dan
kebutuhan pelaku.
4. Sarana Didapatkan fasilitas yang berkesinambungan dan
Pendukung memiliki kriteria atau pengelompokan ruang dengan
gaya yang berbeda di setiap objek preseden diatas.
Dimana ada yang tetap berdiri teguh fokus dengan
fasilitas utama dengan tidak banyak menambahkan
sarana pendukungnya, namun juga ada yang secara
detail dan lengkap memberi sarana pendukung
melibatkan fasilitas yang tetap dibutuhkan dan
memiliki hubungan kuat dengan fasilitas utama.
75
5. Penataan Didapatkan kesimpulan konsep penataan ruang untuk
Ruang pelaku desain pada beberapa objek preseden diatas
menggunakan pemecahan masalah dalam sebuah
tempat yang bisa digunakan untuk melakukan aktifitas
76
pelaku desain dengan menyantumkan apa yang
dibutuhkan di setiap ruangnya dengan tetap
menghadirkan ruang komunal dan bisa menuangkan
ekspresi, mecari ide, hingga menikmati suatu karya
pelaku desain.
77
o Menurut Francis DK Ching (1979)
arsitektur membentuk suatu tautan
yang mempersatukan ruang, bentuk,
teknik dan fungsi.
o Menurut Amos Rappoport (1981)
arsitektur adalah ruang tempat hidup
manusia, yang lebih dari sekedar fisik,
tapi juga menyangkut pranata-pranata
budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata
atur kehidupan sosial dan budaya
masyarkat, yang diwadahi dan
sekaligus memperngaruhi arsitektur.
79
melalui bentuk atau gubahan massa, tampilan bangunan, atau elemen
arsitektural lain yang dapat merepresentasikan sifat tersebut.
80
C. Karakter/Ciri Khas/Aspek Spesifik dari Tema
Menurut Ajeng (2017) Bangunan yang menganut desain
arsitektur metafora mengutamakan tampilan bangunan. Maka
karena itulah pemilihan dan penerapan yang akan
dimetaforakan menjadi aspek penting dalam proses desain.
Sehingga selain dapat digunakan sesuai fungsinya, desain juga
dapat dinikmati secara visual baik interior maupun eksterior
bangunan.
81
bangunan. Metafora pada bangunan dapat diwujudkan kedalam
karya bangunan yang meliputi beberapa elemen visual yang
akan dibahas dan diaplikasikan pada karya arsitektur itu
sendiri. Seperti halnya di ungkapkan pada :
Fasade bangunan
yaitu merancang dan mendesain fasade pada bangunan
yang akan didesain yang memiliki makna dengan
fungsi bangunan itu sendiri.
Pola hubungan ruang luar
yaitu menata sirkulasi dan lansekap yang sesuai dengan
bangunan berkonsep metafora.
Proporsi sekala bangunan
yaitu membuat proporsi bangunan sesuai dengan
kebutuhan serta kapasitasnya. d. Massa bangunan yaitu
merancang bentuk massa bangunan yang sesuai dengan
konsep arsitektur metafora.
Sumber: (http://arsitekturmetafora.blogspot.co.id/),
diakses pada 27 Oktober 2022
82
Gambar 2.2 Tampilan Eksterior Museum Tsunami Aceh
Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022
Desain yang berjudul Rumoh Aceh as Escape Hill ini merupakan
karya Ridwan kamil yang memenangkan sayembara tingkat
internasional yang diselenggarakan pada tahun 2007 dalam rangka
memperingati musibah tsunami di Kota Aceh tahun 2004. Museum ini
dirancang guna menjadi makna simbolis mengenang bencana tersebut
yang menewaskan sekitar 120.000 warga setempat, selain itu museum
ini juga menjadi pusat pendidikan dan sebagai pusat evakuasi jika
bencana tsunami sewaktu-waktu datang lagi. Adapun penerapan tema
arsitektur metafora yang menonjol di bangunan ini ditunjukkan pada:
Rumoh Aceh
83
Rumah Tradisional masyarakat Aceh berupa
bangunan Rumah Panggung yang diterapkan pada lantai
dasar sebagai bentuk apresiasi negara-negara sahabat yang
membantu peristiwa nahas ini diletakkan berbagai bendera
negara-negara tetangga di atas atrium museum.
Escape Roof
85
Gelombang Laut
Tarian Saman
86
Gambar 2.2 Interior Museum Tsunami Aceh
Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022
87
Stasiun Lyon-Satolas adalah terminal untuk kereta
super cepat TGV (Train a Grande Vitesse) sekaligus
menjadi Bandara Internasional di Kota Lyon, Paris.
mengacu pada metafora dari burung besar dengan sayap
tersebar. dimana terinspirasi dari bentuk unggas yang
terlihat pada bagian kakinya yang mirip dengan kaki
unggas. Calatarava terinspirasi oleh sebuah model seperti
burung, dengan kaca-kacanya yang menyerupai sayap
burung dan baja, di hall utamanya penuh muatan ekspresi
gaya-gaya tarik, dan tekan. Namun bentuk ini ditentang
oleh ahli yang berpendapat perluanya ekonomisasi unsur
struktur. Adapun point of interest yang terlihat dengan
bentuk kedua sayap berfungsi sebagai jalur menuju stasiun
yang terhubung dengan escalator.
88
Gambar 2.2 Tampilan Eksterior Lyon-Satolas Tgv Station
90
tempat parkir atau naik ke lantai mezanin dan
berjalan menuju terminal bandara. Memasuki hall utama
akan terlihat mezanin yang menghubungkan stasiun dengan
91
Gambar 2.2 Eksterior Luxembourg Pavilion Expo
94
dengan visibilitas ke area pusat. Selain itu, di lantai dasar juga
terdapat restoran dengan dapur terbuka dan toko suvenir yang
berorientasi ke area depan. Kemudian pada lantai dua merupakan
titik pencapaian tertinggi dan didedikasikan untuk pameran
bertema luar angkasa. Dilengkapi dengan ruang pertemuan,
"Melusina", yang mengambil namanya dari mitos pendiri
Luksemburg. Dengan 3 lantai, paviliun akan memiliki kapasitas
500 orang. Lantai dua yang dikonsep sebagai masa luar angkasa
kemudian lantai satu diibaratkan seperti bumi. Untuk mencapai
bumi lagi, meluncur turun melalui perosotan yang tujuan akhirnya
akan sampai di teras hijau yang indah dengan cara yang
menyenangkan dan menyenangkan.
95
Gambar 2.2 Gambar Denah Luxembourg Pavilion Expo
96
dengan Tragedi binatang memiliki awal
Tsunami dan unggas yang dan akhir.
juga terlihat pada
mengambil bagian -bagian
budaya yang bangunan.
menjadi ciri Calatarava
khas Kota Aceh terinspirasi
oleh burung,
97
1. Strategi Strategi Strategi Strategi
Aplikasi pengaplikasian Pengaplikasian Pengaplikasian
Tema Tema bisa Tema bisa Tema bisa
dilihat pada: dilihat pada: dilihat pada:
- Rumoh Aceh: - Kaki unggas: - Pita: penerapan
diaplikasikan penerapan pita yang
dengan cara unsur unggas dipelintir dan
memasukkan bagian ini dilipat tidak
unsur Rumah terlihat pada memiliki awal
Panggung yang kaki bangunan dan akhir
diterapkan pada yang mirip dimana konsep
lantai dasar dengan kaki rancangannya
- The Light of unggas dengan dibuat menjadi
God: permainan kanvas
pengaplikasian struktur baja skenografi
pada ruangan -Sayap burung: berlapis-lapis,
berkonsep diterapkan lantai, dinding,
dinding sumur pada yang dan langit-langit
dengan menyerupai bergantian
dipenuhi nama sayap burung sebagai sarana
para korban dan terbuat ekspresi.
tragedy tsunami dari material
2004 di Aceh. baja
- Gelombang berfungsi
laut tsunami: sebagai jalur
Atap dibentuk menuju stasiun
seperti yang terhubung
gelombang laut dengan
yang menjadi escalator.
symbol
98
bencana
tsunami
- Escape Roof:
Bagian rooftop
dirancang
sebagai tempat
evakuasi
bencana yang
akan datang di
kemudian hari
- Tarian saman:
Dinding dan
fasad museum
dihiasi gambar
orang menari
saman
2.3.3 Kesimpulan
Museum Lyon Saint- Luxembourg
Parameter
No. Tsunami Aceh Exupéry Pavilion Expo
Pembanding
99
6. Jenis Arsitektur Arsitektur Arsitektur
Metafora Metafora Metafora Metafora
Kombinasi Konkrit Konkrit
7. Konsep Konsep tema Konsep tema Konsep tema
Tema yang yang diterapkan yang diterapkan
diterapkan pada Lyon- pada
pada Museum Satolas Tgv Luxembourg
Tsunami Aceh Station Pavilion Expo
adalah terinspirasi dari terinspirasi dari
berkaitan bentuk fauna pita yang
dengan hal yakni binatang dipelintir dan
yang unggas yang dilipat tidak
berhubungan terlihat pada memiliki awal
dengan Tragedi bagian -bagian dan akhir.
Tsunami dan bangunan.
juga Calatarava
mengambil terinspirasi oleh
budaya yang burung,
menjadi ciri
khas Kota
Aceh
8. Elemen Ciri - Rumoh Aceh - Bagian kaki - Pita
Khas - The Light of dari baja (kaki - Gelombang
God unggas)
- Gelombang - Kaca-kaca
Laut Tsunami (sayap burung)
- Escape Roof
- Tarian Saman
100
9. Strategi Strategi Strategi Strategi
Aplikasi pengaplikasian Pengaplikasian Pengaplikasian
Tema Tema bisa Tema bisa Tema bisa
dilihat pada: dilihat pada: dilihat pada:
- Rumoh Aceh: - Kaki unggas: - Pita:
diaplikasikan penerapan unsur penerapan pita
dengan cara unggas bagian yang dipelintir
memasukkan ini terlihat pada dan dilipat tidak
unsur Rumah kaki bangunan memiliki awal
Panggung yang yang mirip dan akhir
diterapkan dengan kaki dimana konsep
pada lantai unggas dengan rancangannya
dasar permainan dibuat menjadi
- The Light of struktur baja kanvas
God: -Sayap burung: skenografi
pengaplikasian diterapkan pada berlapis-lapis,
pada ruangan yang lantai, dinding,
berkonsep menyerupai dan langit-langit
dinding sumur sayap burung bergantian
dengan dan terbuat dari sebagai sarana
dipenuhi nama material baja ekspresi.
para korban berfungsi
tragedy sebagai jalur
tsunami 2004 menuju stasiun
di Aceh. yang terhubung
- Gelombang dengan
lauttsunami: escalator.
Atap dibentuk
seperti
gelombang laut
yang menjadi
101
symbol
bencana
tsunami
- Escape Roof:
Bagian rooftop
dirancang
sebagai tempat
evakuasi
bencana yang
akan datang di
kemudian hari
- Tarian
saman:
Dinding dan
fasad museum
dihiasi gambar
orang menari
saman
10. Bentuk Bangunan Bangunan Bangunan
Bangunan Massa tunggal Massa tunggal Massa tunggal
11. Tampilan Bentuk seperti Bentuk Bentuk
Bangunan rumah bangunan bangunan
panggung yang seperti seekor seperti
jika dilihat dari burung raksasa. gulungan pita
perspektif mata Didominasi yang berwarna
burung seperti warna putih dan putih.
gelombang air hitam.
laut dimana
eksterior
bangunan
102
didominasi
warna putih
dan abu-abu.
12. Fasilitas Tempat Area Stasiun, Ruang
mengenang Area Bandara, Pameran,
tsunami (ruang Hall, Ruang Ruang
pamer tsunami, Tunggu, Pertemuan,
pratsunami, Tempat Parkir Area
saat tsunami Penyimpanan,
dan ruang Toilet, Suite
pasca tsunami), VIP, Unit
Media Administrasi,
Pembelajaran Area Pusat,
(perpustakaan, Restoran, Toko
ruang alat suvenir
peraga, ruang
4D (empat
dimensi), dan
souvenir shop).
103
digunakan bangunan. sendiri-sendiri.
yakni lantai 1 Fasilitas utama Pembedaan
khusus fasilitas memiliki luas jenis fasilitas
tempat area yang lebih primer,
mengenang besar. sekunder dan
tsunami dan Kemudian tersier juga
lantai 2 untuk untuk tampilan dizonasikan
tempat edukasi. interior masih secara vertical
Tampilan terlihat unsur dengan
interior metafora yang memusatkan
museum diambil dari fasilitas utama.
dominan burung, dimana Interior ruang
dengan atap terlihat struktur dominan
tinggi dan baja yang memiliki
banyak unsur menjulang konsep masa
pendukung seperti tulang depan
yang memberi rangka
nuansa pembentuk
Kembali ke tubuh burung
tragedy
tsunami aceh
2004.
14. Ruang Luar Ruang Luar Ruang Luar Ruang Luar
bangunan ini pada bangunan pada bangunan
meliputi taman ini terdapat ini Terdapat
dan area parkir landscape taman berisikan
yang taman, parkiran vegetasi sebagai
diperuntukkan dan sarana unsur penyegar
untuk pelengkap dan sejuk.
pengunjung dimana Terdapat juga
104
public, tak lupa memiliki desain area parker
juga disamping yang tertata. serta hardscape
bangunan Pola landscape luas
terdapat tetap yang bisa
makam korban menjadikan menjadi ruang
tragedi tsunami bangunan komunal
aceh 2004. menjadi point dengan konsep
of outdoor.
view.
105
akan didesain yang memiliki makna dengan fungsi
106
bangunan itu sendiri, menata sirkulasi dan lansekap
yang sesuai dengan bangunan berkonsep metafora,
membuat proporsi bangunan sesuai dengan kebutuhan
serta kapasitasnya, merancang bentuk massa
bangunan
yang sesuai dengan konsep arsitektur metafora.
107
BAB III
METODE PERANCANGAN
1) Ide Perancangan
Pencarian ide/gagasan dengan menyesuaikan informasi yang
sesuai, terbaru dan terpercaya. Ide perancangan ini muncul dari topik
yang sedang hangat dibicarakan dan memiliki permasalahan yang
harus ditemukan solusinya. Pemilihan objek perancangan yaitu berupa
Malang Design Center yang berlokasi di Malang ini didasari oleh
keberadaannya fasilitas, sarana dan prasarana komunal para pelaku
desain di bidang arsitektur, desain interior, desain produk dan desain
komunikasi visual yang belum memenuhi kebutuhannya dimana
jumlah pekerja pelaku desain dari skala kota dan skala regional terus
meningkat di tiap tahunnya.
Oleh karena itu muncul suatu pemikiran untuk menghadirkan
Malang Design Center agar para pelaku desain bisa lebih bersinergis
dan saling berinteraksi juga bisa menambah kreativitas untuk
berkolaborasi satu sama lain supaya bisa memberikan dampak positif
terhadap semua yang terlibat. Sebagai wadah untuk saling bersaing
meningkatkan bakat- bakat mereka guna memajukan ekonomi industri
kreatif di kota ini dengan fasilitas yang nyaman juga layak didalamnya.
Diluar fungsi, yakni untuk pendekatan tema untuk memperoleh bentuk
arsitektur yang
108
atraktif dan memiliki ciri khas, maka perancangan Malang Design
Center ini memerlukan pendekatan arsitektur metafora.
2) Identifikasi Masalah
a. Pendekatan tema arsitektur metafora yang belum terlihat ramai
pemakaian dalam pendekatan bangunan area tapak yang bisa
menjadi daya tarik tersendiri untuk objek perancangan Malang
Design Center ini.
b. Lokasi perancangan Malang Design Center yang berada di titik
rawan banjir yang ada di Kota Malang menjadi tantangan
tersendiri untuk menemukan respon desain pada kondisi tapak
seperti ini.
c. Penerapan gaya arsitektur metafora yang bertujuan
mengekpresikan bentuk-bentuk visual yang simbolik dan mudah
dipahami secara umum bisa relevan dan menunjukkan bahwa ini
merupakan tempat para pelaku desain yang menjadi sasaran
pengunjung dan pengguna Malang Design Center.
110
observasi ini seperti: lokasi tapak, bentuk tapak, peraturan
pada tapak, topografi tapak, ukuran tapak, akses sekitar
tapak, kondisi khusus pada tapak, komponen alami pada
tapak, sirkulasi, utilitas, kondisi iklim, sensory, manusia,
potensi lingkungan tapak dan potensi lalu lintas sekitar
tapak.
Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yang dimaksud adalah
mengdokumentasikan berupa foto untuk mendapat data
eksisting pada tapak dan lingkungan sekitar tapak.
Metode Kuisioner
Metode kuisioner ini merupakan suatu kegiatan
yang memberi kuisioner atau daftar pertanyaan dimana
akan digunakan oleh penulis untuk memperoleh data
pendukung dari sumbernya secara langsung. Sumber yang
menjadi sampel kuisioner ini merupakan sasaran pelaku
yang akan menjadi pengguna objek perancangan Malang
Design Center, yakni pelaku desain di bidang: arsitektur,
desain interior, desain produk dan desain komunikasi
visual dalam lingkup mahasiswa dan praktisi.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan teknik pencarian dan pengumpulan
data mengenai hal-hal yang berhubungan objek perancangan
Malang Design Center secara tidak langsung. Pengumpulan data
diperoleh dari mempelajari berbagai pustaka dan referensi baik
dari buku, internet atau jurnal yang berkaitan dengan objek
perancangan Malang Design Center. Adapun metode pencarian
dan pengumpulan data sekunder yang telah dilakukan adalah:
Studi Literatur
111
Studi literatur ini dilakukan yang bertujuan untuk
mendapatkan data-data dan teori yang diambil dari buku,
internet dan jurnal yang dapat dipercaya. Adapun beberapa
data yang dijabarkan dari studi literatur adalah: definisi
mengenai fungsi bangunan yang diambil, aktivitas sesuai
fungsi, fasilitas sesuai fungsi, sarana pendukung aktivitas,
ruang, definisi dari pendekatan tema yang dipakai, aspek
pembahasan tema, karakter spesifik tema, aplikasi tema
pada komponen bangunan dan strategi aplikasi karakter
pada bangunan
Studi Preseden
Studi preseden yakni melakukan studi komparasi
terhadap perancangan lain yang serupa baik dari segi
tema/fungsi dan statusnya sudah terbangun. Studi preseden
terkait fungsi untuk objek perancangan Malang Design
Center mengkomparasikan beberapa objek, yakni: The
National Design Centre, Models in Model/Wutopia Lab,
Coworking [hub] architecture & design bureau. Kemudian
pada studi preseden terkait tema untuk objek perancangan
Malang Design Center mengambil objek: Museum Tsunami
Aceh, Lyon-Satolas Tgv Station, Luxembourg Pavilion
Expo.
Adapun aspek-aspek yang dikomparasikan pada
studi preseden terkait fungsi yakni: aktivitas, fasilitas,
sarana pendukung dan ruang. Untuk aspek-aspek yang
dikomparasikan pada studi preseden terkait tema: konsep
tema pada bangunan, elemen dari bangunan yang
mencirikan tema dan strategi aplikasi tema pada elemen
bangunan.
4) Analisis
112
Pada tahap analisis ini menggunakan pendekatan-pendekatan yang
merespon data yang sudah didapat sebelumnya untuk membuat desain
yang juga mempertimbangkan dari kreativitas dan teori. Pada tahap ini
menjawab masalah dan kelebihan data tapak yang menghasilkan
alternatif-alternatif desain. Dalam proses perancangan arsitektur di
tahap analisis ini memerlukan pertimbangan dari banyak aspek atau
hal- hal terkait perencanaan dan perancangan sebuah obyek seperti:
Analisa keterkaitan masalah dengan elemen arsitektur, kebutuhan
fasilitas, kebutuhan kapasitas, diagram aktivitas, jenis dan besaran
ruang, organisasi ruang dan persyaratan ruang. Pada tahap analisis
terbagi mejadi beberapa bagian:
a. Analisis Tapak
Analisis tapak adalah analisis yang dilakukan pada lokasi
sekitar tapak yang bertujuan untuk mengetahui dan paham akan
kelebihan dan kekurangan yang ada di sekitar lokasi tersebut.
Analisis tapak juga memiliki beberapa potensi yang dapat
diketahui dan dikembangkan dalam proses perancangan dari data
tapak, seperti: lokasi tapak, bentuk tapak, peraturan pada tapak,
topografi tapak, ukuran tapak, akses sekitar tapak, kondisi khusus
pada tapak, komponen alami pada tapak, sirkulasi, utilitas,
kondisi iklim, sensory dan manusia
b. Analisis Bentuk
Analisis bentuk merupakan proses untuk menerapkan
pendekatan tema arsitektur yang dipakai dengan merespon segala
aspek data analisis yang sudah disebutkan diatas sehingga
menciptakan suatu bentuk yang selain memiliki karakter tetapi
juga merespon lingkungan sekitarnya. Adapun aspek-aspek yang
perlu diperhatikan pada analisis ini yaitu: ide bentuk,
transformasi, proses transformasi, penyesuaian bentuk dengan
analisis tapak, respon bentuk terhadap bangunan lain dan
skematik bentuk.
113
c. Analisis Ruang
114
Pada tahap analisis ruang berisi tentang persyaratan,
kebutuhan ruang dan standart besaran ruang yang dibutuhkan
dalam objek perancangan Malang Design Center. Adapun aspek-
aspek yang dijabarkan pada tahap ini yaitu: analisa prioritas
aktivitas, analisa penentuan prioritas ruang dan analisa kualitas
ruang yang ingin dicapai pada ruang.
d. Analisis Struktur
Pada tahap analisis struktur ini menentukan sistem struktur
yang akan digunakan pada objek perancangan Malang Design
Center dengan memperhitungkan dan mengikuti dari alur bentuk
yang sudah dibuat menggunakan material dan sistem struktur
yang sesuai atau usulan sistem struktur yang dipakai pada
bangunan dengan memperhatikan komponen spesifik bangunan.
Adapun aspek-aspek yang dilampirkan pada tahap ini yakni:
struktur bawah, struktur utama, struktur atap dan keterkaitan
sistem struktur bawah, utama dan atap.
e. Analisis Utilitas
Analisis utilitas memiliki tujuan untuk memberikan
gambaran yang berhubungan dengan sistem utilitas pada
bangunan yang akan digunakan pada objek perancangan Malang
Design Center. Pada tahap analisis utilitas ini terbagi menjadi
beberapa bagian, yakni: analisis sistem air bersih, analisis sistem
air kotor, analisis sistem instalasi listrik, analisis sistem instalasi
kebakaran, analisis sistem pembuangan sampah. Adapun aspek-
aspek yang akan dilampirkan yakni: air bersih, air kotor, limbah,
penghawaan, pencahayaan, elektrikal dan jaringan internet.
f. Zoning
Analisis zoning ini merupakan pengelompokan atau
pembagian kawasan pada objek perancangan Malang Design
Center dari zoning makro, zoning mezzo hingga zoning mikro.
115
5) Konsep Perancangan
Tahap selanjutnya yakni menentukan konsep perancangan
bangunan yang sudah pasti yang dihasilkan dari pertimbangan analisa
yang sudah dilewati. Hasil dari penggabungan data dan analisis akan
menjadi pedoman selama proses pembuatan dan penyusunan konsep
perancangan. Adapun beberapa bagian konsep perancangan: konsep
tapak, konsep bentuk, konsep ruang, konsep struktur, konsep utilitas
6) Hasil akhir
d. Data Sekunder
Data sekunder merupakan teknik pencarian dan pengumpulan
116
data mengenai hal-hal yang berhubungan objek perancangan
117
Malang Design Center secara tidak langsung. Pengumpulan data
diperoleh dari mempelajari berbagai pustaka dan referensi baik
dari buku, internet atau jurnal yang berkaitan dengan objek
perancangan Malang Design Center. Adapun metode pencarian
dan pengumpulan data sekunder yang telah dilakukan adalah:
Studi Literatur
Studi Preseden
Kemudian untuk cara yang dilakukan untuk menghasilkan
hasil sesuai dengan tahapan proses perancangan yakni
menggunakan alur berfikir seperti skema dibawah ini:
118
Berdasarkan proses perancangan dan metode yang sudah ada maka
komponen bangunan yang akan dieksplorasi lebih dalam atau yang menjadi
prioritas adalah pada aspek bentuk dan kondisi iklim sekitar tapak.
BAB IV
Parkir Mobil
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor
Pos Keamanan
Parkir Mobil
Fasilitas Parkir
Parkir Motor
Pengelola
Pos Keamanan
Parkir Kendaraan
Tersier Fasilitas Parkir
Pengangkut
Servis
Loading Dock
Fan
Genset, Trafo,
Panel ELK & ELC
Ruang Servis
GWT & R. Pompa
STP
Gardu PLN
119
Storage &
Engineering
Musholla
ATM Center
Toilet
Lobby
Information
Fasilitas Lobby
Center
Receptionist
Auditorium
Ruang Tunggu
Wardrobe
Ruang Ganti
Ruang Makeup
Green Room
Fasilitas
Ruang Monitor
Auditorium
Ruang Briefing
Ruang
Penyimpanan
Primer Soundsystem
Toilet
Prefuntcion Area
Galleri
Receptionist
Information
Center
Cafetaria
Fasilitas Galleri
Pantry
Smooking Room
Retail
Medical Center
Toilet
Fasilitas Meeting Meeting Room 1
120
Meeting Room 2
Meeting Room 3
Meeting Room 4
Toilet
Co-working Space
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
working Indoor
Cafetaria
Toilet
Information
Center
Perpustakaan
Fasilitas
Sekunder Area Baca
Perpustakaan
Tempat Penitipan
Barang
Toilet
Kantor Sewa A
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B
Primer
Sewa Kantor Sewa C
Toilet
Ruang General
Manager
Ruang
Administrasi
Tersier Fasilitas Pengelola Ruang Rapat
Ruang Staff
Ruang Ganti
Pengelola
Toilet
Retail Produk
Sekunder Fasilitas Retail Desain
Retail Kuliner
121
Cafetaria
Pantry
Toilet
Workshop
Workspace
Fasilitas Sektor
Toilet
Arsitektur
Studio
Gudang
Workshop
Workspace
Fasilitas Sektor
Toilet
Desain Interior
Studio
Gudang
Primer Workshop
Workspace
Fasilitas Sektor
Toilet
Desain Produk
Studio
Gudang
Workshop
Fasilitas Sektor
Workspace
Desain
Toilet
Komunikasi
Studio
Visual
Gudang
4.3 Kebutuhan
Kapasitas
Tabel 1.3 Kwbutuhan Kapasitas
Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Parkir Mobil
182 Mobil
Fasilitas Parkir
Tersier
Pengunjung Parkir Motor 310 Motor
Pos Keamanan 1 Orang
122
Parkir Mobil 12 Mobil
Fasilitas Parkir
Parkir Motor 15 Motor
Pengelola
Pos Keamanan 1 Orang
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir 10 Mobil
Pengangkut
Servis
Loading Dock 2 Truck
Fan -
Genset, Trafo,
-
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa -
STP -
Ruang Servis Gardu PLN -
Storage &
-
Engineering
Musholla 125 Orang
ATM Center 10 Atm
Toilet -
Lobby 10 Orang
Information
Fasilitas Lobby 3 Orang
Center
Receptionist 2 Orang
Auditorium 750 Orang
Ruang Tunggu 7 Orang
Wardrobe 3 Orang
Ruang Ganti 3 Orang
Primer
Ruang Makeup 10 Orang
Fasilitas Green Room 10 Orang
Auditorium Ruang Monitor 5 Orang
Ruang Briefing 10 Orang
Ruang
Penyimpanan -
Soundsystem
Toilet -
123
Prefuntcion Area 250 Orang
Galleri -
Receptionist 3 Orang
Information
5 Orang
Center
Cafetaria -
Fasilitas Galleri
Pantry -
Smooking Room 10 Orang
Retail -
Medical Center -
Toilet -
Meeting Room 1 75 Orang
Meeting Room 2 75 Orang
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 110 Orang
Meeting Room 4 110 Orang
Toilet -
Co-working Space
32 Orang
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
48 Orang
working Indoor
Cafetaria -
Toilet -
Information
3 Orang
Center
Perpustakaan -
Fasilitas
Sekunder Area Baca 20 Orang
Perpustakaan
Tempat Penitipan
-
Barang
Toilet -
Kantor Sewa A 48 Orang
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B 48 Orang
Primer
Sewa Kantor Sewa C 48 Orang
Toilet -
124
Ruang General
2 Orang
Manager
Ruang
3 Orang
Administrasi
Tersier Fasilitas Pengelola Ruang Rapat 50 Orang
Ruang Staff 10 Orang
Ruang Ganti
5 Orang
Pengelola
Toilet -
Retail Produk
-
Desain
Retail Kuliner -
Sekunder Fasilitas Retail
Cafetaria -
Pantry -
Toilet -
Workshop 58 Orang
Workspace 60 Orang
Fasilitas Sektor
Toilet -
Arsitektur
Studio 80 Orang
Gudang -
Workshop 58 Orang
Workspace 60 Orang
Fasilitas Sektor
Toilet -
Desain Interior
Studio 80 Orang
Primer Gudang -
Workshop 58 Orang
Workspace 60 Orang
Fasilitas Sektor
Toilet -
Desain Produk
Studio 80 Orang
Gudang -
Workshop 58 Orang
Fasilitas Sektor
Workspace 60 Orang
Desain
Toilet -
125
Komunikasi Studio 80 Orang
Visual Gudang -
Bekerja
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Belajar
Makan & Minum
Melihat Karya
BAK & BAB
Membeli Produk
Bekerja
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Belajar
Makan & Minum
Melihat Karya
BAK & BAB
Membeli Produk
127
128
Bekerja
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Belajar
Makan & Minum
Melihat Karya
BAK & BAB
Membeli Produk
Diagram 1.3 Diagram Aktivitas Pelaku Industri Sektor Desain Komunikasi Visual
Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Membaca Buku
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Belajar
Makan & Minum
Melihat Karya
BAK & BAB
Membeli Produk
Administrasi
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Bekerja
Makan & Minum
Rapat
BAK & BAB
Koordinasi
129
Kegiatan Maintenance
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Bekerja
Makan & Minum
Rapat
BAK & BAB
Menyimpan peralatan & perabot
FUNGSI PRIMER
1. FASILITAS LOBBY
Lobby 6 bh
Information Center 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Receptionist 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
130
2. FASILITAS AUDITORIUM
Auditorium 6 bh
Ruang Tunggu 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Wardrobe 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Ruang Ganti 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Ruang Makeup 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Green room 1 Deret 3 x 1,8 m DA1, hal.215 1 bh 6 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
3. FASILITAS GALLERI
Galleri
Receptionist
Information
Center
Cafetaria
Pantry
Smooking Room
Retail
Medical Center
Toilet
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS MEETING
Meeting Room 1 6 bh
Meeting Room 2 1 Org 2
9,3 m / Org DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Meeting Room 3 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Toilet 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS CO-WORKING
Co- Working 6 bh
Outdoor
Co-Working Indoor 1 Org 9,3 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Cafetaria 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Toilet 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
131
1. FASILITAS KANTOR SEWA
Kantor Sewa A 6 bh
Kantor Sewa B 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Kantor Sewa C 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Toilet 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS KANTOR SEKTOR ARSITEKTUR
Workshop 6 bh
Workspace 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Studio 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Gudang 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Toilet 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS SEKTOR DESAIN INTERIOR
Workshop 6 bh
Workspace 1 Org 9,3 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Studio 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Gudang 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Toilet 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS SEKTOR DESAIN PRODUK
Workshop 6 bh
Workspace 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Studio 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Gudang 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Toilet 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Luas Per Kantor 134,9 3 x 1,8 m DA1, hal.215 1 bh 6 m2
m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Workshop 6 bh
Workspace 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Studio 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
132
Gudang 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Toilet 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
FUNGSI SEKUNDER
1. FASILITAS PERPUSTAKAAN
Information 6 bh
Center
Perpustakaan 1 Org 9,3 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Area Baca 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Tempat Penitipan 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Barang
Toilet 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
2. FASILITAS RETAIL
Retail Produk
Desain
Retail Kuliner
Cafetaria
Pantry
Toilet
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
FUNGSI TERSIER
1. FASILITAS PENGELOLA
Ruang General
Manager
Ruang
Administrasi
Ruang Rapat
Ruang Staff
Ruang Ganti
Pengelola
Toilet
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
2. FASILITAS SERVIS
Fan
Genset, Trafo,
Panel ELK &
133
ELC
GWT & R.
Pompa
STP
Gardu PLN
Storage &
Engineering
Musholla
ATM Center
Toilet
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
3. FASILITAS PARKIR PENGUNJUNG
Parkir Mobil 6 bh
Parkir Motor 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Pos Keamanan 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
4. FASILITAS PARKIR PENGELOLA
Parkir Mobil 6 bh
Parkir Motor 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Pos Keamanan 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
5. FASILITAS PARKIR SERVIS
Parkir Kendaraan 6 bh
Pengangkut
Loading Dock 1 Org 9,3 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
134
memikirkan jangkauan ruang yang susah tercapai (D. K. Ching, 2008).
Adapun penjabaran ruang berdasarkan peletakan lantai dan luasnya sebagai
berikut.
135
Ruang Ganti 64
136
Ruang Makeup 48
Green Room 90
Ruang Monitor 40
Ruang Briefing 40
Ruang
Penyimpanan 40
Soundsystem
Toilet 64
Prefuntcion
500
Area
Galleri 130
Receptionist 16
Information
32
Center
Cafetaria 250
Fasilitas Pantry 77 649
Galleri
Smooking
18
Room
Retail 42
Medical Center 20
Toilet 64
Meeting Room
150
1
Meeting Room
150
2
Fasilitas
Meeting Room 814
Meeting 225
3
Meeting Room
225
4
Toilet 64
Co-working
150
Space Outdoor
Toilet 64
Information
Fasilitas 32
Lantai 3 Center 266
Perpustakaan
Perpustakaan 100
137
Area Baca 50
Tempat
Penitipan 20
Barang
Toilet 64
Toilet 64
Ruang General
Manager 50
Ruang
Administrasi 20
Toilet 64
Retail Produk
Desain 300
138
Workshop 268
139
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Fasilitas
Ruang Monitor V
Auditorium
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V V
Galleri V V
Receptionist V V
Information
V V
Center
140
Toilet V
Meeting Room 1 V V
Meeting Room 2 V V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V V
Meeting Room 4 V V
Toilet V V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V V
working Indoor
Cafetaria V V
Toilet V
Information
V V
Center
Perpustakaan V V
Fasilitas
Area Baca V V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V V
Sewa Kantor Sewa C V V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi
Fasilitas Pengelola
Ruang Rapat V
Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola
141
Toilet V
Retail Produk
V V
Desain
Retail Kuliner V V
Fasilitas Retail
Cafetaria V V
Pantry V V
Toilet V
Workshop V V
Workspace V V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V V
Gudang V
Workshop V V
Workspace V V
Fasilitas Sektor
Toilet V V
Desain Interior
Studio V V
Gudang V
Workshop V V
Workspace V V
Fasilitas Sektor
Toilet V V
Desain Produk
Studio V V
Gudang V
Workshop V V
Fasilitas Sektor
Workspace V V
Desain
Toilet V V
Komunikasi
Studio V V
Visual
Gudang V
142
Alami Buatan
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V
Pengelola
Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa V
STP V
Ruang Servis Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V V
Lobby V V
Information
Fasilitas Lobby V V
Center
Receptionist V V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Fasilitas
Wardrobe V
Auditorium
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
143
Green Room V
Ruang Monitor V
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V V
Prefuntcion Area V
Galleri V V
Receptionist V V
Information
V V
Center
Cafetaria V V
Fasilitas Galleri
Pantry V V
Smooking Room V
Retail V V
Medical Center V
Toilet V V
Meeting Room 1 V V
Meeting Room 2 V V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V V
Meeting Room 4 V V
Toilet V V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V V
working Indoor
Cafetaria V V
Toilet V V
Fasilitas Information
V V
Perpustakaan Center
144
Perpustakaan V V
Area Baca V V
Tempat Penitipan
V V
Barang
Toilet V V
Kantor Sewa A V V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi
145
Toilet V V
Studio V V
Gudang V
Workshop V V
Workspace V V
Fasilitas Sektor
Toilet V V
Desain Produk
Studio V V
Gudang V
Workshop V V
Fasilitas Sektor
Workspace V V
Desain
Toilet V V
Komunikasi
Studio V V
Visual
Gudang V
146
GWT & R. Pompa V
STP V
Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Fasilitas
Ruang Monitor V
Auditorium
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
Fasilitas Galleri V
Center
Cafetaria V
Pantry V
147
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Fasilitas Pengelola Ruang
V
Administrasi
Ruang Rapat V
148
Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola
Toilet V
Retail Produk
V
Desain
Retail Kuliner V
Fasilitas Retail
Cafetaria V
Pantry V
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V
149
Tabel 1.3 Persyaratan View from Site Pada Ruang
Sumber: Analisa Pribadi, 2022
View from Site
Fasilitas Ruang
Ya Tidak
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V
Pengelola
Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa V
STP V
Ruang Servis Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Fasilitas
Ruang Tunggu V
Auditorium
Wardrobe V
150
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Ruang Monitor V
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
V
Center
Cafetaria V
Fasilitas Galleri
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
151
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi
152
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V
153
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa V
STP V
Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Fasilitas
Ruang Monitor V
Auditorium
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Fasilitas Galleri
Information
V
Center
154
Cafetaria V
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
Fasilitas Pengelola V
Manager
155
Ruang
V
Administrasi
Ruang Rapat V
Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola
Toilet V
Retail Produk
V
Desain
Retail Kuliner V
Fasilitas Retail
Cafetaria V
Pantry V
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Fasilitas Sektor Workshop V
Desain Workspace V
156
Komunikasi Toilet V
Visual Studio V
Gudang V
157
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Fasilitas
Ruang Monitor V
Auditorium
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
V
Center
Cafetaria V
Fasilitas Galleri
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
158
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi
159
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V
Tabel 1.3 Persyaratan Sanitasi Air Limbah dan Air Kotor Pada Ruang
Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Sanitasi Air Limbah & Air Kotor
Fasilitas Ruang
Ya Tidak
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
160
Fasilitas Parkir Parkir Motor V
Pengelola Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa V
STP V
Ruang Servis Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Fasilitas
Green Room V
Auditorium
Ruang Monitor V
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
161
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
V
Center
Cafetaria V
Fasilitas Galleri
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
162
Kantor Sewa B V
Fasilitas Kantor
Kantor Sewa C V
Sewa
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi
163
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V
164
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Fasilitas
Ruang Monitor V
Auditorium
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
V
Center
Cafetaria V
Fasilitas Galleri
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Fasilitas Meeting Meeting Room 1 V
165
Meeting Room 2 V
Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi
166
Retail Produk
V
Desain
Retail Kuliner V
Fasilitas Retail
Cafetaria V
Pantry V
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V
167
Ya Tidak
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V
Pengelola
Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa
STP V
Ruang Servis Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Fasilitas
Wardrobe V
Auditorium
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
168
Green Room V
Ruang Monitor V
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
V
Center
Cafetaria V
Fasilitas Galleri
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Fasilitas Information
V
Perpustakaan Center
169
Perpustakaan V
Area Baca V
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi
170
Toilet V
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V
B. Bentuk Tapak
C. Topografi Tapak
172
Gambar 2.2.4 Gambar Kontur Tapak
D. Ukuran Tapak
70 m
105 m
e
)
f
130 m 140 m
)
g
) 160 m
173
TLB: 4 – 20 lantai
174
KDH minimal 10%
Tinggi bangunan maksimum dibatasi garis bukaan langit 48
derajat dari as jalan
Sumber:Peraturan Daerah Kota Malang, 2011
F. Akses Sekitar Tapak
Akses ke tapak bisa melalui Jl. Galunggung, Jl. Bukit Barisan dan
Jl. Terusan Dieng yang masing-masing lebar jalannya memiliki lebar
antara 6-8 meter, dimana lokasi tapak Berada di pusat kota dan mudah
diakses Berada di dekat area sekolah. Tingkat kepadatan di area tapak
sedang dan mudah diakses oleh kendaraan
175
Utilitas pada kawasan ini telah tersedia, salah satunya yaitu air
bersih. Air bersih di kawasan ini sudah menggunakan PDAM dan juga
terdapat roil untuk saluran air kotor pada utara, selatan dan barat site.
Kontur site cenderung padat dan memiliki sedikit kontur.
176
Gambar 2.2.4.2 Kondisi Vegetasi sekitar Tapak
177
Signage merupakan suatu elemen visual yang menjadi alat
bantu untuk menginformasikan masyarakat pemakai ruang
kota. Dalam hal ini perlu diatur agar tercipta keseimbangan
antara kepentingan umum dan privat. Pada signage Jl.
Galunggung banyak ditemukan papan tanda yang berisi
tentang petunjuk arah jalan dan nama jalan. Signage pada Jl.
Terusan Dieng ditemukan beberapa seperti papan tanda
penunjuk nama jalan, aturan dilarang parkir, petunjuk arah
jalan, dll dimana elemen ini akan membantu masyarakat
mudah membaca dan memahami peraturan jalan serta menjadi
pengarah menuju tapak
178
Gambar 2.2.4.2 Peta Activity Support sekitar Tapak
179
- Kondisi Eksisting Trotoar
180
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak
182
ramai berlalu Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang
membuat jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak.
Tingkat Kebisingan pada Jl. Raya Langsep cukup tinggi dimana
sering terjadi kemacetan dan kendaraan selalu ramai berlalu
Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang membuat
jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak
183
- Kondisi Eksisting Iklim Angin
Bagian
No. Aplikasi Struktur
Struktur
1. Struktur
Atas
184
2. Struktur
Tengah
185
4. Sistem Tangga darurat
Pencegahan dengan jarak maks.
Kebakaran 25 m dari pusat
kegiatan.
Sistem pendeteksi api
dan asap otomatis.
Tangga Darurat Sprinkler Penggunaan alarm
dan alat pemadaman
manual.
Gas halon dengan
aplikasi pada fungsi
yang tidak boleh kena
air.
186