Anda di halaman 1dari 186

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era globalisasi sekarang ini seiring bertambahnya waktu, maka
teknologi punakan semakin canggih, peranan desain dalam industri kreatif
dalam segala bidang usaha sangat dibutuhkan. Hal itu dapat dibuktikan dengan
banyaknya bidang usaha yang memanfaatkan keahlian pelaku desain. dengan
berbagai strata ekonomi dan latar belakang budaya yang ada di Kota Malang
telah memacu meningkatkan berbagai macam kebutuhan di bidang desain.
Melihat pelaku bidang desain dan seni di kota Malang di sub sektor industri
kreatif Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, dan Desain
Produk tidak terlalu cukup tinggi. Maka dengan demikian sudah seharusnya
ada pengembangkan dan pemberian sebuah pusat desain yang berfungsi
sebagai pusat informasi, promosi karya desain Arsitektur maupun non
Arsitektur (berupa bahan bangunan, perlengkapan interior, maket suatu
proyek, serta karya-karya dalam bidang-bidang desain seperti desain grafis,
desain produk dan desain furnitur) agar tetap mendapat apresiasi dan tempat
tumbuh, bukan dibiarkan begitu saja hingga meredup.
Dalam perkembangannya kata “desain” menggeser makna kata “rancang”
karena kata tersebut tidak dapat mewadahi kegiatan, keilmuan, keluasan dan
pamor profesi atau kompetensi Desainer ( Sachari, 2000). Maka dapat
disimpulkan bahwa pengertian desain adalah perencanaan dan perancangan
untuk membuat suatu benda, baik dari segi tampilan maupun fungsinya.
Desain juga dapat berarti benda atau gambar/grafis hasil dari kegiatan desain
itu sendiri. Malang Design Center ini dikonsep untuk menghadirkan sebuah
wadah yang bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan asosiasi-asosiasi
profesi desain, disediakannya tempat para komunitas desain yang
berkesinambungan dan bersinergi untuk saling bertukar pikiran, bekerja sama
melakukan hal yang
1
produktif dan positif akan menjadikan dampak yang baik untuk kedepannya,
sudah sewajarnya menyediakan tempat dimana masyarakat dapat
mengembangkan kreatifitas dan menyelami dunia desain serta melihat
berbagai macam hasil karya menarik dari masyarakat kreatif yang juga
berbakat yang sifatnya juga aka nada yang dikomersilkan. Di sisi lain,
terpilihnya Kota Malang Sebagai Kota Kreatif di Indonesia, Memberikan
tantangan baru bagi pemerintah dan para pelaku industri industri kreatif. Hal
tersebut menjadi tanda bahwa Kota Malang sedang menaruh harapan besar
pada para pelaku industri kreatif, dimana bidang desain juga perlunya
penyokongan untuk bisa menjadikan Kota Malang tumbuh sebagai contoh
baik kota Industri Kreatif Indonesia.

Subsektor 2015 2016 2017 2018 2019

Arsitektur 52.210 53.844 54.679 56.199 58.615


Desain
4.656 5.026 6.172 6.370 6.888
Interior
Desain
Komunikasi 2.151 2.374 3.836 4.011 4.523
Visual
Desain
15.676 16.567 17.256 17.789 18.293
Produk

Gambar 1.1 Jumlah Penduduk Bekerja di Sektor Ekonomi Krearif Arsitektur, Desain
Interior, Desain Komunikasi Visual dan Desain Produk
Tahun 2015-2019 Skala Regional Jawa Timur
Sumber: Kemenparekraf, 2020

Dari table diatas membuktikan bahwa jumlah penduduk bekerja di sektor


industri kreatif subsektor arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual
dan desain produk pada tiap tahunnya mengalami peningkatan pada skala
regional Jawa Timur.

2
Gambar 1.1 Statistik Pelaku Industri Kreatif di Kota Malang 2019
Sumber: Malang Creative Fusion, di akses pada tanggal 14 Oktober 2022

Sebaran pelaku ekonomi kreatif di Kota Malang memanglah memiliki


jumlah terbanyak kedua setelah Kota Surabaya pada skala Jawa Timur. Pada
kemenparekraf statistic ekonomi 2020 disebutkan bahwa sebaran pelaku
ekonomi kreatif terbanyak di provinsi jawa timur pada posisi pertama
diduduki oleh Kota Surabaya (21,29%), Kota Malang (13,62%), Kabupaten
Sidoarjo (7,37%). Kemudian dari hasil analisis table diatas dapat dinyatakan
bahwa yang terdaftar pada Malang Creative Fusion industri kreatif subsektor
arsitektur memiliki jumlah 24 pelaku, desain interior 7 pelaku, desain
komunikasi visual 40 pelaku dan desain produk 13 pelaku. Desain terletak
pada posisi kuadran I dengan titik koordinat (0,88; 0,93) yang berarti keadaan
sedang tumbuh (Growth). Secara lebih spesifik posisi pengembangan industri
kreatif Desain di Kota Malang berada pada ruang B sehingga strategi yang
digunakan Stabel Growth Strategy yaitu strategi pertumbuhan stabil dimana
pengembangan dilakukan secara bertahap dan terus ditingkatkan, serta Desain
dapat menjadi andalan bagi Kota Malang. Dari penilaian terlihat bahwa posisi
industri kreatif Arsitektur terletak pada posisi kuadran I dengan titik koordinat
(0,87; 0,97) yang berarti keadaan sedang tumbuh (Growth). Secara lebih
spesifik posisi pengembangan industri kreatif Arsitektur di Kota Malang
berada pada ruang B sehingga strategi yang digunakan Stabel Growth Strategy
yaitu strategi pertumbuhan stabil dimana pengembangan dilakukan secara
bertahap dan terus ditingkatkan, serta Arsitektur dapat menjadi andalan bagi
3
Kota Malang.

4
Seiring dengan kemajuan teknologi dan informasi memperkuat usaha di
bidang desain arsitektur maka, para pelaku usaha arsitektur hendaknya dapat,
memodifikasi produk untuk mengembangkan peluang Usaha Biro desain
arsitektur dan landskap, membranding desain arsitektur dan landskap yang
lebih maksimal, memfasilitasi peningkatan strategi Enterprise Architecture
Planning. Menghadapi konsumen yang awam soal rancang bangun desain
arsitektural serta perencanaan lanskap serta tidak adanya standar tentang jasa
desain arsitektur maka pemerintah Kota Malang dapat melakukan,
memfasilitasi dan meningkatkan kerjasama dengan komunitas arsitektur,
meningkatkan peran promosi melalui berbagai media dan membuat iklan
desain yang menarik dan sesuai dengan kebutuhan pasar, memfasilitasi
kerjasama dengan endorser.
Dari table diatas juga dapat dilihat statistik pelaku industry kreatif di Kota
Malang yang grafik tertingginya bukan pada pelaku desain dimana akan
menjadi suatu perubahan yang besar jika sub sektor bidang desain dapat
bertumbuh dan menghasilkan pengaruh yang baik untuk Ekonomi Kota
Malang. Kota yang dijadikan sebagai lokasi perancangan yakni Kota Malang
adalah kota kedua terbesar setelah Surabaya di Jawa Timur. Dimana menjadi
kota Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Dimana Wali Kota Malang Drs. H.
Sutiaji juga mengatakan 16 sub sektor ekonomi kreatif akan terus
dikembangkan di Kota Malang. Maka dari itu setiap sub sektor ekonomi
kreatif dan perangkat daerah dituntut terus berkreasi dan berinovasi dalam
bekerja.
Demi memperkuat data pelaku subsektor arsitektur, desain interior, desain
komunikasi visual dan desain produk di Kota Malang, maka dibuatkannya
kuesioner pendapat para pelaku desain di Kota Malang mengenai kebutuhan
ruang dan fasilitas berdasarkan kualifikasi mahasiswa, praktisi dan freelancer
yang menggeluti di subsektor bidang industry kreatif desain dimana menjadi
sasaran pada objek perancangan Malang Design Center ini. Periode waktu
mulainya gform kuesioner disebar hingga ditarik kesimpulan yakni mulai
Senin, 17 Oktober 2022 – Rabu, 10 November 2022.
5
Desain Desain
Desain
Profesi Arsitektur Komunikasi Produk
Interior
Visual
Mahasiswa 63 1 8 2
Praktisi 14 0 0 3
Freelancer 2 0 0 0

Gambar 1.3 Data Responden Kuisioner


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Sampel Responden Mahasiswa yang menjadi data yakni dari Perguruan


Tinggi yang ada di Malang dengan jurusan yang berada dibawah naungan
bidang arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual dan desain produk
mulai Institut Teknologi Malang (52 orang), Universitas Brawijaya (4 orang),
Universitas Bina Nusantara (3 orang), Universitas Merdeka (4 orang),
Universitas Islam Negeri Maliki Malang (3 orang), Universitas Negeri Malang
(4 orang), Sekolah Tinggi Teknik Malang (3 orang). Kemudian untuk praktisi
yang menjadi responden terdiri dari berbagai kalangan tempat dari swasta
hingga BUMN dimana diantaranya ada CV. Raja Konsultan, CV. Daya Terra,
PT. Jawara Corporation, Imajiner Arsitek, Kementrian PUPR, Edufund, PT.
Orindo Alam Ayu, Turen Indah Property, CV. Terate Manunggal, dll.

Gambar 1.3 Diagram Hasil Responden Kuisioner Pelaku Desain


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

6
Responden kuesioner didominasi oleh pelaku desain di bidang arsitektur
(84,9%), kemudian disusul oleh desain produk (5,4%), desain komunikasi
visual (8,6%) dan desain interior (1,1%).

Gambar 1.3 Diagram Hasil Responden Kuisioner Penyimpanan Produk Hasil


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Pada diagram diatas memperlihatkan hasil banyaknya pelaku


desain yang memperlakukan produk hasil/karya yang pernah dibuat tapi
sudah tidak digunakan lagi. Jawaban terbanyak yakni disimpan (80,6%)
yang menunjang untuk fasilitas yang disediakan pada Malang Design
Center, yakni memberi ruang untuk produk hasil/karya para pelaku desain
di Malang.

Gambar 1.3 Diagram Hasil Responden Kuisioner Kepemilikan Studio Pribadi


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

7
Dari para pelaku desain yang terdiri dari mahasiswa, praktisi dan
freelancer pada hasil kuesioner ini memberikan jawaban bahwa 78,5%
diantaranya tidak memiliki studio pribadi. Dalam hasil kuesioner ini
tertera bahwa para pelaku desain mengerjakan tugas kuliah/pekerjaannya
selain di kampus dan kantor yang sebagaimana mestinya menjadi tempat
pengerjaan namun memiliki batas waktu penggunaan yang sudah
ditetapkan, dan akhirnya tempat yang dipilih adalah rumah pribadi
(67,7%) dan kafe (49,5%).

Gambar 1.3 Diagram Batang Hasil Responden Kuisioner


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Sedangkan untuk menjadi pelaku desain terdapat tugas/pekerjaan


yang menuntut pelaku bisa mengembangkan skill di aplikasi-aplikasi
tertentu yang membutuhkan pc/laptop. Diagram diatas adalah hasil dari
alat elektronik Sebagian pelaku yang tidak sanggup untuk digunakan
aplikasi yang dituntut dibidangnya dan pilihan tempat yang akan dituju
dominasi jawaban yang dipilih adalah meminjam punya teman (59,1%).
Hal ini menjadi data tambahan untuk memberi fasilitas studio dengan
mneyediakan rental pc yang sanggup untuk pengerjaan tugas dalam bidang
desain yang juga dilengkapi oleh alat serta perlengkapan yang dibutuhkan
oleh kegiatan pelaku desain.

8
Setuju

Tidak setuju

Gambar 1.3 Diagram Batang Hasil Responden Kuisioner Kesetujuan Penyediaan


Ruang Co working space untuk pelaku desain
Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Setuju

Tidak setuju

Gambar 1.3 Diagram Batang Hasil Responden Kuisioner Kesetujuan Penyediaan


Ruang Kantor Sewa untuk pelaku desain
Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Setuju

Tidak setuju

Gambar 1.3 Diagram Batang Hasil Responden Kuisioner Kesetujuan Penyediaan


Studio serta fasilitas peminjaman kebutuhan untuk pelaku desain
Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Setuju

9
Tidak setuju

Gambar 1.3 Diagram Batang Hasil Responden Kuisioner Kesetujuan Penyediaan


Convention Hall untuk pelaku desain
Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Gambar 1.3 Diagram Batang Hasil Responden Kuisioner Kesetujuan Penyediaan


Galleri untuk pelaku desain
Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Adapun diagram batang diatas merupakan hasil dari variabel pendapat


kesetujuan dari pelaku desain industri kreatif sub sektor arsitektur, desain
interior, desain komunikasi visual dan desain produk dengan kategori
mahasiswa, praktisi dan freelancer dalam beberapa pendapat mengenai ruang
yang akan menjadi fasilitas primer dalam perancangan objek Malang Design
Center dimana hasil untuk terdapatnya penyediaan ruang workshop dan co
working space yang bisa digunakan untuk pengerjaan tugas ataupun bertemu
klien (65,6%), Kantor sewa (61,3%), Studio (75,3%), convention hall (59,1%)
dan galleri (61,3%). Dari hasil responden dengan variable kuesioner bagian ini
menambah data bahwa dominasi dari pelaku desain yang menjadi sasaran
objek perancangan ini setuju dan mau untuk menggunakan fasilitas tersebut
dalam perancangan Malang Design Center yang menurut mereka belum

10
ada objek

11
fungsi sejenis dengan kelengkapan fasilitas yang disediakan di Kota Malang
sejauh ini.
Untuk memperoleh bentuk Arsitektur yang atraktif dan memiliki ciri khas,
maka perancangan Malang Design Center ini memerlukan pendekatan
arsitektur metafora, sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah
berdasarkan minat masyarakat terhadap Industri Kreatif Desain di Kota
Malang. Pendekatan arsitektur metafora adalah perbandingan atau kesamaan
bentuk, yang diekspresikan dalam bangunan, dan bertujuan untuk memperoleh
tanggapan dari orang-orang yang menyukai atau menggunakan karya mereka.
(Zakef, 2009). Malang Design Center yang menggunakan pendekatan
arsitektur metafora dapat memfasilitasi kebutuhan dan kegiatan pelajar
maupun pekerja di bidang desain kota malang. Hal ini akan menjadi suatu
warna dalam perkembangan desain di Kota Malang. Dengan disediakannya
wadah seperti ini akan mampu menunjang pengembangan keterampilan dan
kreativitas dalam berkarya penggunanya, fasilitias pendidikan yang lengkap,
baik indoor maupun outdoor, dan pastinya taman kota untuk membantu
program penghijauan di Kota Malang.
Pendekatan Arsitektur Metafora digunakan pada rancangan objek ini yang
tetap mengedepankan kenyamanan dan fungsi yang tepat mengingat generasi
muda yang semakin menginginkan tempat kerja yang lebih fleksibel dan lebih
bebas maka keunikan suatu akomodasi sangatlah penting. Ditambah lagi
pengguna bangunan yang memerlukan kenyamanan maksimal serta suasana
yang baru yang unik menjadi alasan pertimbangan perancangan. melihat sosial
budaya yang ada di Malang begitu menjadikan daya Tarik tersendiri apabilan
diterapkan pada bentuk atau elemen bangunan yang akan menjadi arsitektur
metafora yang spesifik pada jenis kombinasi antara konkrit dan abstrak.
arsitektur tersebut mampu hadir dalam makna yang berbeda dengan apa yang
dipikirkan oleh orang lain atau “nyleneh” tapi masih mengekpresikan bentuk-
bentuk visual yang simbolik dan mudah dipahami secara umum (Andrew
Mwaniki, 2019).

12
Gambar 1.3 Lokasi Tapak
Jl. Dieng Kota Malang
Sumber: Google Earth, di akses pada tanggal 14 Oktober 2022

Lokasi tapak berada di Jalan Dieng, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan


Sukun, Malang, Jawa Timur. Lingkungan sekitar tapak didominasi oleh zona
permukiman, perdagangan dan jasa. Lokas tepat berada di persimpangan jalan
dieng serta dekat dengan beberapa pusat perdagangan, permukiman dan
Gedung Pendidikan. Berada di Kecamatan Sukun yang memiliki letak di
sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Lowokwaru dan Blimbing, timur
dengan kecamatan Kedungkandang, selatan dengan kecamatan Sukun dan
barat dengan kecamatan Lowokwaru. Pemilihan lokasi pada kecamatan ini
terdapat kondisi alam yang ingin difokuskan sebagai tantangan dan
permasalahan yang akan diselesaikan pada desain perancangan Malang Design
Center pada lokasi ini.

Jumlah Bencana dan Jenis Bencana


Kecamatan Cuaca Ekstrim Banjir
2019 2020 2021 2019 2020 2021
Sukun 1 2 8 0 3 16
Gambar 1.3 Jumlah Bencana dan Jenis Bencana cuaca ekstrim dan banjir
Kecamatan Sukun Kota Malang Tahun 2019-2021
Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Malang, 2022

13
Kecamatan Sukun Kota Malang merupakan daerah dengan curah hujan
yang tinggi. Bencana banjir umumnya disebabkan oleh curah hujan yang
tinggi di atas normal, sehingga sistem pengaliran air yang terdiri dari sungai
dan anak sungai serta sistem drainase penampungan banjir buatan yang tidak
mampu menampung akumulasi air hujan tersebut meluap (Nurjanah, 2011).
Meluapnya air sungai dan anak sungai atau banjir merupakan bencana yang
kerap terjadi. Kota Malang salah satu kota dengan bencana
banjirnya yang terjadi setiap tahun. Kota malang memiliki 41 kejadian
bencana baik itu bencana banjir, longsor dan kebakaran (BPBD Kota Malang,
2017).

Gambar 1.3 Peta Banjir dan Longsor Kecamatan Sukun


Sumber: Badan Penaggulangan Bencana Daerah Kota Malang, 2022

Banjir merupakan ancaman bahaya di Kecamatan Sukun Kota Malang,


dimana pemilihan lokasi tapak berada di dalam area ini maka dari itu
diperlukan suatu langkah untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dengan
merancang desain yang merespon dari kondisi pada lokasi sekitar tapak.

1.2 Tujuan Perancangan


1.2.1 Merancang sebuah pusat pekerja dengan menerapkan pendekatan
arsitektur metafora tanpa melupakan pola penataan ruang yang
berkelanjutan dan ramah lingkungan dengan memasukkan elemen

14
social budaya lingkungan sekitar pada desain yang dibuat

15
1.2.2 Menciptakan ruang kerja yang mampu mewadahi pelaku industri kreatif
sub sector desain pada khususnya mahasiswa dan pekerja yang tetap
mengedepankan keestetikan, keamanan dan fungsi yang tepat
1.2.3 Membuat desain Malang Design Center yang merespon dari kondisi
tapak yang sering terjadi banjir di lokasi Jl. Dieng
1.2.4 Menciptakan perancangan Malang Design Center menjadi objek yang
berbeda dan memiliki daya tarik untuk dikunjungi dibandingkan dengan
objek fungsi sejenis lainnya yang sudah ada

1.3 Lokasi

Gambar 1.3 Lokasi Tapak


Jl. Dieng Kota Malang
Sumber: Google Earth, di akses pada tanggal 14 Oktober 2022

Lokasi tapak berada di Jalan Dieng, Kelurahan Pisang Candi, Kecamatan


Sukun, Malang, Jawa Timur. Lingkungan sekitar tapak didominasi oleh zona
permukiman, perdagangan dan jasa. Lokas tepat berada di persimpangan jalan
dieng serta dekat dengan beberapa pusat perdagangan, permukiman dan
Gedung Pendidikan. Berada di Kecamatan Sukun yang memiliki letak di
sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Lowokwaru dan Blimbing, timur
dengan kecamatan Kedungkandang, selatan dengan kecamatan Sukun dan
barat dengan kecamatan Lowokwaru. Pemilihan lokasi pada kecamatan ini
terdapat kondisi alam yang ingin difokuskan sebagai tantangan dan
permasalahan yang

16
akan diselesaikan pada desain perancangan Malang Design Center pada lokasi
ini.

1.4 Tema
Untuk memperoleh bentuk Arsitektur yang atraktif dan memiliki ciri khas,
maka perancangan Malang Design Center ini memerlukan pendekatan
arsitektur metafora, sehingga masyarakat dapat menyelesaikan masalah
berdasarkan minat masyarakat terhadap Industri Kreatif Desain di Kota
Malang. Pendekatan arsitektur metafora adalah perbandingan atau kesamaan
bentuk, yang diekspresikan dalam bangunan, dan bertujuan untuk memperoleh
tanggapan dari orang-orang yang menyukai atau menggunakan karya mereka.
(Zakef, 2009). Malang Design Center yang menggunakan pendekatan
arsitektur metafora dapat memfasilitasi kebutuhan dan kegiatan pelajar
maupun pekerja di bidang desain kota malang. Hal ini akan menjadi suatu
warna dalam perkembangan desain di Kota Malang. Dengan disediakannya
wadah seperti ini akan mampu menunjang pengembangan keterampilan dan
kreativitas dalam berkarya penggunanya, fasilitias pendidikan yang lengkap,
baik indoor maupun outdoor, dan pastinya taman kota untuk membantu
program penghijauan di Kota Malang.
Pendekatan Arsitektur Metafora digunakan pada rancangan objek ini yang
tetap mengedepankan kenyamanan dan fungsi yang tepat mengingat generasi
muda yang semakin menginginkan tempat kerja yang lebih fleksibel dan lebih
bebas maka keunikan suatu akomodasi sangatlah penting. Ditambah lagi
pengguna bangunan yang memerlukan kenyamanan maksimal serta suasana
yang baru yang unik menjadi alasan pertimbangan perancangan. melihat sosial
budaya yang ada di Malang begitu menjadikan daya Tarik tersendiri apabilan
diterapkan pada bentuk atau elemen bangunan yang akan menjadi arsitektur
metafora yang spesifik pada jenis kombinasi antara konkrit dan abstrak.
arsitektur tersebut mampu hadir dalam makna yang berbeda dengan apa yang
dipikirkan oleh orang lain atau “nyleneh” tapi masih mengekpresikan bentuk-

17
bentuk visual yang simbolik dan mudah dipahami secara umum (Andrew
Mwaniki, 2019).

1.5 Rumusan Masalah


1.5.1 Bagaimana penerapan prinsip Arsitektur Metafora dalam perancangan
Malang Design Center?
1.5.2 Bagaimana merancang Malang Design Center yang menyediakan
wadah untuk pelaku desain yang tetap mengedepankan keestetikan,
keamanan dan fungsi yang tepat?
1.5.3 Bagaimana cara mengatasi perancangan Malang Design Center yang
berada di lokasi Jl. Dieng yang rawan banjir?
1.5.4 Bagaimana cara membuat perancangan Malang Design Center menjadi
objek yang berbeda dan memiliki daya tarik untuk dikunjungi
dibandingkan dengan objek fungsi sejenis lainnya yang sudah ada?
1.5.5 Menciptakan perancangan Malang Design Center menjadi objek yang
berbeda dan memiliki daya tarik untuk dikunjungi dibandingkan dengan
objek fungsi sejenis lainnya yang sudah ada

18
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Tapak


2.1.1 Data Tapak
A. Lokasi Tapak
Lokasi tapak berada di Jl. Dieng Pisang Candi, Kec. Sukun, Kota
Malang, Jawa Timur 65146. Alasan pemilihan tapak di lokasi ini
dikarenakan Kawasan strategis yang berada di Kota Malang bagian
barat dan memiliki potensi lokasi yang menjadi pusat perhatian karena
berada di persimpangan jalan. Adapun dibawah ini keterangan
mengenai tapak:
- Lebar Jalan: 6-8 meter
- Zona Sekitar Tapak
Utara: Zona Permukiman, Zona Perdagangan dan Jasa
Selatan: Zona Perdagangan dan Jasa
Timur: Zona Perdagangan dan Jasa, Zona Pelayanan
Umum,
Zona Permukiman
Barat: Zona Permukiman, Zona Pendidikan
- Status Lahan: Lahan Terbangun
- Luas Lahan: 2,2 Hektar

19
Gambar 2.2.1 Lokasi Tapak dan Lingkungan sekitar

Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Peta Makro
Skala Makro lokasi tapak yakni memperlihatkan skala lingkup kota
yakni Kota Malang yang merupakan sebuah kota yang terletak di
provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kota ini terletak di dataran tinggi
seluas 145,28 km² yang merupakan enklave Kabupaten Malang. Kota
Malang dikenal baik sebagai kota pendidikan. Kota ini memiliki
berbagai perguruan tinggi terbaik seperti Universitas Brawijaya,
Universitas Negeri Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dan
Politeknik Negeri Malang. Selain itu, kota ini merupakan kota
pariwisata karena alamnya yang menawan yang dikelilingi oleh
pegunungan serta udaranya yang sejuk.

Gambar 2.2.2 Peta Administrasi Kota Malang

Sumber: https://petatematikindo.wordpress.com/2015/03/07/administrasi-kota-
malang/(diakses pada Oktober 2022)

20
Peta Mezo
Pada skala mezo, lokasi tapak berada di Kecamatan Sukun dimana
merupakan sebuah kecamatan di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Kecamatan ini di sebelah utara berbatasan dengan
kecamatan Lowokwaru dan Blimbing, timur dengan kecamatan
Kedungkandang, selatan dengan kecamatan Sukun dan barat dengan
kecamatan Lowokwaru. Kecamatan ini berada di 112 36.14. - 112
40.42. Bujur Timur dan 077 36.38. - 008 01.57. Lintang Selatan.
(https://id.wikipedia.org/wiki/Sukun,_Malang, diakses pada Oktober
2022)

Gambar 2.2.3 Peta Administrasi Kecamatan Sukun

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Saat ini, Kecamatan Sukun memiliki total 11 kelurahan. Mulai dari


Kelurahan Bandulan, Kelurahan Karangbesuki, Kelurahan
Pisangcandi, Kelurahan Mulyorejo, Kelurahan Sukun, Kelurahan
Tanjungrejo, Kelurahan Bakalankrajan, Kelurahan Bandungrejosari,
Kelurahan Ciptomulyo, Kelurahan Gadang, dan Kelurahan Kebonsari.
Sementara lokasi tapak berada di Kelurahan Pisangcandi.

21
Peta Mikro
Pada skala mikro lokasi tapak berada pada kawasan yang
didominasi oleh zona perumahan, zona perdagangan dan jasa dan
zona sarana pelayanan umum. Tapak yang berlokasi di Jl.
Galunggung jika diteruskan kea rah utara akan bertemu dengan Jl.
Bendungan Sutami, dibagian selatan mengarah ke Jl. Raya Langsep,
Kemudian dibagian timur mengarah ke Jl. Dieng dan di bagian barat
mengarah ke Jl. Terusan Dieng. Pada lokasi ini yang berada dibawah
naungan kelurahan Pisang Candi memiliki kepadatan penduduk yang
cukup padat sehingga sering mengalami kemacetan di sekitar tapak
yang akan menjadi tantangan pada perancangan di lokasi ini. Pada
lokasi ini terdapat objek yang mudah dikenali yakni adanya Pusat
Perdagangan dan jasa Cyber Mall dan Pendidikan Universitas
Merdeka. Lokasi tapak yang berada di persimpangan ini juga akan
menjadi point of view bagi kendaraan lalu lintas orang-orang yang
berlalu lalang.

Gambar 2.2.4 Peta Lokasi Site Skala Mikro

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

B. Bentuk Tapak

22
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Bentuk tapak memiliki bentuk simetris dengan 6 sisi yang


dikelilingi oleh 3 jalan primer. Sisi tapak yang menghadap
jalan langsung yakni yang bersebelahan dengan jalan terusan
dieng, jalan galunggung dan jalan bukit barisan.

C. Topografi Tapak

Gambar 2.2.4 Gambar Kontur Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Kontur site cenderung padat dan tidak memiliki kontur.


Sehingga, hal ini akan sedikit menyulitkan untuk aliran air
menuju roil kota.

D. Ukuran Tapak
23
70 m
105 m

130 m 140 m

160 m

Gambar 2.2.4 Gambar Ukuran Tapak

Sumber: Google Earth, 2022

Ukuran keseluruahan lahan ini sekitar 2,2 hektar. Sedangkan,


kebutuhan luasan ruangan hanya membutuhkan sekitar 3.353 m2 .
Sehingga luas lahan yang digunakan tidak menyeluruh. Dapat dilihat
pada gambar mengenai ukuran site

E. Akses Sekitar Tapak

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Akses ke tapak bisa melalui Jl. Galunggung, Jl. Bukit Barisan


dan Jl. Terusan Dieng yang masing-masing lebar jalannya memiliki
lebar antara 6-8 meter, dimana lokasi tapak Berada di pusat kota
dan mudah diakses Berada di dekat area sekolah. Tingkat
kepadatan di area tapak sedang dan mudah diakses oleh kendaraan

24
F. Kondisi Khusus Pada Tapak

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Utilitas pada kawasan ini telah tersedia, salah satunya yaitu


air bersih. Air bersih di kawasan ini sudah menggunakan
PDAM dan juga terdapat roil untuk saluran air kotor pada
utara, selatan dan barat site. Kontur site cenderung padat dan
memiliki sedikit kontur.

G. Peraturan pada Tapak


KDB: 60% - 80%
KLB: 1,0 – 3,0
TLB: 4 – 20 lantai
KDH minimal 10%
Tinggi bangunan maksimum dibatasi garis bukaan langit 48
derajat dari as jalan
Sumber:Peraturan Daerah Kota Malang, 2011

2.1.2 Potensi Lingkungan Tapak

25
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Lahan yang digunakan memiliki beberapa potensi yang sangat


menguntungkan untuk kegiatan Malang Design Center ke depannya,
diantaranya yaitu:
a. Berada di area komersial, pendidikan dan berdekatan dengan salah
satu pusat perbelanjaan di Malang
b. Berdekatan dengan beberapa Universitas Malang yang didalamnya
terdapat jurusan sasaran pelaku desain pada Malang Design Center
c. Selain itu, lokasi lahan berada di pusat kota dan dekat dengan
ikon- ikon kota Malang.
- Kondisi Eksisting Vegetasi

Gambar 2.2.4.2 Kondisi Vegetasi sekitar Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

26
Pada sekitar lokasi tapak cukup banyak vegetasi
yang terlihat. Mulai dari taman yang ada pada pedestrian,
median taman jalan raya, vegetasi pada setiap bangunan
yang terbangun di sekitar lokasi tapak, dll. Jenis vegetasi
yang mendominasi dalam lingkungan sekitar tapak yakni:
rumput gajah, tanaman ilalang, pohon kelapa, pohon kiara
payung, pohon tabebuya dan pohon tanjung.

- Kondisi Eksisting Signage

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Signage merupakan suatu elemen visual yang menjadi alat


bantu untuk menginformasikan masyarakat pemakai ruang
kota. Dalam hal ini perlu diatur agar tercipta keseimbangan
antara kepentingan umum dan privat. Pada signage Jl.
Galunggung banyak ditemukan papan tanda yang berisi
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak
tentang petunjuk arah jalan dan nama jalan. Signage pada Jl.
Terusan Dieng ditemukan beberapa seperti papan tanda
penunjuk nama jalan, aturan dilarang parkir, petunjuk arah
jalan, dll dimana elemen ini akan membantu masyarakat
mudah membaca dan memahami peraturan jalan serta menjadi
pengarah menuju tapak

27
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Signage pada Jl. Dieng banyak ditemukan di pedestrian


jalannya yang menunjukkan aturan berlalu lintas dan aturan
yang dikhusukan untuk pengguna pedestrian. Signage pada Jl.
Raya Langsep kebanyakan ditemukan seperti nama jalan dan
aturan dasar dalam berlalu lintas

- Kondisi Eksisting Activity Support

Gambar 2.2.4.2 Peta Activity Support sekitar Tapak

Lokasi tapak berada di Jl. Galunggung yang


letaknya langsung berhubungan dengan jalan raya dan
berada di persimpangan menjadi jalan utama lalu lintas
yang memiliki tingkat kepadatan cukup tinggi dimana

28
sekelilingnya

29
merupakan area padat bangunan yang menghubungkan
akses ke berbagai Kawasan dan tempat aktivitas yang
dibutuhkan oleh masyarakat di lingkungan sekitar tapak.
Adapun activity support yang menjadi penyumbang
padatnya penduduk karena melakukan aktifitas pada tempat
tersebut, contohnya: Cyber Mall, Malang Center Point,
Universitas Merdeka, Institut Teknologi Nasional Malang,
Superindo dan ruko-ruko tempat komersil.

- Kondisi Eksisting Trotoar

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Dharmawan (2004) pedestrian berasal dari bahasa Latin


yaitu pedestres, yang berarti orang yang berjalan kaki.
Pedestrian juga diartikan pergerakan atau sirkulasi atau
perpindahan orang atau manusia dari satu tempat ke titik asal
ketempat lain sebagai tujuan dengan berjalan kaki
(Rubenstein, 1992). Pada Pedestrian Jl. Galunggung memiliki
pedestrian yang mumpuni namun di titik zona Pendidikan
pedestriannya disalahgunakan sebagai tempat menunggu dan
pedagang kaki lima. Pedestrian pada Jl. Terusan Dieng sudah
ada fasilitas untuk pejalan kaki namun di beberapa titik ada
yang tidak terawatt dan disalah fungsikan

30
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Pedestrian pada Jl. Dieng memiliki fasilitas sarana


prasarana terlengkap di sekitar tapak yakni terdapat trotoar
untuk pejalan kaki, tempat duduk, tempat sampah, taman,
signage, zebra cross, dll. Pedestrian pada Jl. Raya Langsep
memili sarana prasarana pedestrian yang cukup memadai
namun terdapat titik yang tidak ada tempat sampah sehingga
sampah bertumpuk di area pedestrian

- Kondisi Eksisting Kebisingan

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Tingkat Kebisingan pada Jl. Terusan Dieng cukup tinggi


dimana sering terjadi kemacetan dan kendaraan selalu ramai
31
berlalu

32
Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang membuat
jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak. Tingkat
Kebisingan pada Jl. Galunggung cukup tinggi dimana sering terjadi
kemacetan dan kendaraan selalu ramai berlalu Lalang. Terdapat 2
arah berlawanan di jalan ini yang membuat jalan akan padat dan
mempengaruhi kondisi tapak. Tingkat Kebisingan pada Jl. Dieng
cukup tinggi dimana sering terjadi kemacetan dan kendaraan selalu
ramai berlalu Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang
membuat jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak.
Tingkat Kebisingan pada Jl. Raya Langsep cukup tinggi dimana
sering terjadi kemacetan dan kendaraan selalu ramai berlalu
Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang membuat
jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak

- Kondisi Eksisting Iklim Matahari

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Pada pagi hari matahari terbit dari arah timur ke barat


dimana bagian tapak yang tidak terkena matahari otomatis
pada bagian yang di area barat. Pada siang hari khususnya
tepat jam 12.00 puncaknya suhu area sekitar tapak hingga
mencapai 30 derajat celcius yang dimana menjadi titik puncak
panas dan posisi matahari berada diatas bangunan. Pada sore
hari matahari tenggelam dari arah barat ke timur dimana

33
bagian tapak yang

34
tidak terkena matahari otomatis pada bagian yang di area
timur. Pada malam hari pastinya matahari sudah tenggelam
dimana tapak akan tidak mendapat cahaya penerangan alami
Kembali melainkan membutuhkan pencahayaan buatan

- Kondisi Eksisting Iklim Angin

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Angin tenggara yakni angin yang terjadi di bulan maret-


oktober biasanya di bulan itu pada area sekitar tapak
menyebabkan terjadinya musim kemarau Panjang. Angin dari
segala arah relative sedang. Angin barat laut biasanya
melewati area sekitar tapak di bulan November-februari
dimana biasaya terjadi musim hujan

2.2 Kajian Fungsi


2.2.1 Studi Literatur Terkait Fungsi Bangunan
Berdasarkan judul yang telah diambil “Malang Design Center”
merupakan perancangan ruang publik di Kota Malang yang fokus
pada penyediaan fasilitas dan sarana penuangan ekspreksi untuk
pelaku di bidang arsitektur, desain interior, desain komunikasi visual
dan desain produk. Malang Design Center yang dirancang pasti
ditinjau dari kajian fungsi yang perlu dijelaskan secara rinci

35
berdasarkan literatur dan objek

36
preseden fungsi sejenis yang pernah ada. Sasaran kegiatan yang akan
dilakukan dalam bangunan ini adalah Menurut Evans, 2001 Suatu
bangunan pusat yang dibawah naungan industri kreatif memiliki 3
karakteristik kegiatan, antara lain:
a. Apresiatif : Karakteristik kegiatan yang memberikan penghargaan,
pemahaman, dan penilaian.
b. Rekreatif : Karakteristik kegiatan yang bersifat rileks, ringan dan
santai untuk menikmati suasana dan karya seni.
c. Kreatif : Karakteristik kegiatan yang mendukung kegiatan
pengguna untuk dapat menghasilkan sesuatu produk, terutama
karya seni.

Sedangkan fungsi bangunan Center yang mendukung dalam


industry kreatif menurut pengguna, antara lain:

a. Tempat menciptakan hasil karya


b. Tempat mengumpulkan hasil karya
c. Tempat menggelar hasil karya
d. Tempat memberikan informasi hasil karya
e. Tempat berinteraksi antara penggelar industri kreatif

A. Kerangka Eksplorasi Studi Literatur


B. Definisi
a. design center
b) Pengertian Design
 Dalam perkembangannya kata “desain”
menggeser makna kata “rancang” karena
kata tersebut tidak dapat mewadahi
kegiatan, keilmuan, keluasan dan pamor
profesi atau kompetensi Desainer (
Sachari, 2000).
 Desain merupakan kegiatan kreatif yang

37
terkait dengan kreasi desain grafis, desain

38
interior, desain produk, desain industry,
konsultasi identitas perusahaan dan jasa
riset pemasaran serta produksi kemasan
dan jasa pengepakan. (Pengembangan
Ekonomo Kreatif 2025)
 Desain merupakan kegiatan kreatif yang
terkait dengan kreasi desain grafis, desain
interior, desain produk, desain industry,
konsultasi identitas perusahaan dan jasa
riset pemasaran serta produksi kemasan
dan jasa pengepakan. (Pengembangan
Ekonomi Kreatif 2025)
 Desain yaitu proses pemecahan masalah
objektif manusia dan lingkungan yang
didasari kolaborasi ilmu dan kreativitas
dengan menambahkan nilai-nilai termasuk
nilai identitas budaya dan nilai tambah
(added value) baik secara ekonomis,
fungsional, sosial, dan estetika sehingga
dapat memberikan solusi subjektif
(Kementrian Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif RI, 2014)
 Desain merupakan proses pemecahan
masalah objektif manusia dan lingkungan
yang didasari kolaborasi ilmu dan
kreativitas dengan menambahkan nilai-
nilai termasuk nilai identitas budaya dan
nilai tambah (added value) baik secara
ekonomis, fungsional, sosial, dan estetika
sehingga dapat memberikan solusi
subjektif. (Kemenparekraf, 2014)
39
Maka dapat disimpulkan bahwa pengertian
desain adalah perencanaan dan perancangan
untuk membuat suatu benda, baik dari segi
tampilan maupun fungsinya berupa pemecahan
masalah hasil dari kolaborasi ilmu dan
kreativitas dengan menyantumkan berbagai
aspek dalam prosesnya.

c) Pengertian Center
 Center merupakan suatu tempat yang
letaknya di bagian tengah; titik yang benar-
benar di tengah; pusat; pokok pangkal atau
menjadi pumpunan; orang yang
mebawahkan berbagai bagian, orang yang
menjadi pumpunan dari bagian-bagian
(KBBI, 2012)
 Center dalam kamus Bahasa Inggris-
Indonesia “Center” yang berarti “Pusat,
bagian tengah, atau pokok” (John. M.
Echol & Hasan Shadily, 2005:104).
 Arti kata menurut istilah dalam
geometri, center adalah titik tengah,
sebagai titik di dalam lingkaran atau bola
yang sama jauhnya dari semua titik
keliling atau permukaan, atau titik di
dalam poligon beraturan yang sama
jauhnya dari simpul. Bangunan atau bagian
dari bangunan yang digunakan sebagai
tempat pertemuan kelompok tertentu atau
memiliki fasilitas untuk kegiatan tertentu.

40
Maka disimpulkan bahwa Design Center adalah
tempat ataupun gedung sebagai pusat pelayanan desain
yang biasanya berkaitan dengan perdagangan barang dan
jasa yang mencakup dari segala sesuatu yang berhubungan
dengan desain.

d) Pengertian Subsektor Industri Desain


Dalam Pengembangan Rencana Industri
Kreatif 2025 terdapat subsector yang
dikelompokkan dengan warna yang sama akan
memerlukan strategi pengembangan yang
serupa karena kemiripan karakteristik, baik dari
aspek sumber daya insani maupun substansi
yang harus dikembangkan, Kelompok
subsector industry design, yaitu subsector
desain, subsector fesyen, dan subsector
arsitektur. Pada subsector desain menghasilkan
barang/jasa yang mengandalkan aspek
perancangan/desain untuk menghasilkan nilai

tambah (value-added).

Gambar 1.3 Keterkaitan Subsektor Desain dengan Subsektor


Industri lainnya
Sumber: Rencana Pengembangan Desain Nasional
(2014)

41
 Arsitektur
o Dalam Rencana Pengembangan
Industri Kreatif 2025 disebutkan
bahwa Arsitektur merupakan kegiatan
kreatif yang berkaitan dengan jasa
desain bangunan, perencanaan biaya
konstruksi, konservasi bangunan
warisan, pengawasan konstruksi baik
secara menyeluruh dari level makro
(town planning, urban design,
landscape architecture), sampai
dengan level mikro (detail konstruksi,
misalnya: arsitektur taman, desain
interior)
o Arsitektur merupakan kegiatan kreatif
yang berkaitan dengan desain interior,
arsitektur lanskap, teknik sipil, dan
Teknik layanan bangunan. Secara
spesialis, ilmu ini dapat dikembangkan
pada teknik iluminasi, teknik akustik,
Teknik Façade, spesialis fasilitas, dan
Experiential Graphic Design.
(Rencana pengembangan ekonomi
kreatif 2015- 2019)
o Arsitektur merupakan wujud hasil
penerapan pengetahuan, ilmu,
teknologi, dan seni secara utuh dalam
menggubah lingkungan binaan dan
ruang, sebagai bagian dari kebudayaan
dan peradaban manusia, sehingga

42
dapat

43
menyatu dengan keseluruhan
lingkungan ruang. (Kemenparekraf,
2014)

 Desain Interior
o Desain Interior merupakan segala
sesuatu yang memiliki batas berupa
dinding, langit-langit, dan lantai.
Selain ketiga batas tersebut, desain
interior juga memiliki dua elemen
lain yaitu estetika dan furnitur.
(Rencana Pengembangan Desain
Nasional 2015- 2019)
o Desain interior didefiniskan sebagai
kegiatan yang memecahkan masalah
fungsi dan kualitas interior;
menyediakan layanan terkait ruang
interior untuk meningkatkan kualitas
hidup; dan memenuhi aspek
kesehatan, keamanan, dan
kenyamanan publik.
o Desain Interior merupakan sebuah seni
yang dirancang dan diciptakan untuk
memberikan keindahan pada sebuah
bangunan, sesuai dengan jenis,
fungsi,dan kebutuhan dari pengguna
bangunan tersebut. Dalam
perancangan desain interior tentunya
sangat memperhatikan kenyamanan,
keamanan, dan kepuasan bagi para
pengguna. (Krisnawati, 2021)

44
 Desain Komunikasi Visual
o Desain komunikasi visual lebih
menekankan aspek komunikasi yang
terkandung di dalamnya (Feldman,
1992).
o Desain Komunikasi Visual merupakan
suatu bentuk seni lukis (gambar)
terapan yang memberikan kebebasan
kepada sang desainer (perancang)
untuk memilih, menciptakan, atau
mengatur elemen rupa seperti ilustrasi,
foto, tulisan dan garis di atas suatu
permukaan dengan tujuan untuk
diproduksi dan dikomunikasikan
sebagai sebuah pesan (Rahmanto,
2012).
o Menurut Keputusan Menteri
Ketenagakerjaaan RI Nomor 301
Tahun 2016 tentang SKKNI, desain
komunikasi visual adalah pekerjaan
yang berhubungan dengan grafika
(cetakan) dan bidang dua dimensi dan
statis (tidak bergerak) yang didukung
dengan perkembangan teknologi
informasi bidang perangkat lunak
aplikasi desain grafis, internet mobile
dan teknologi digital lainnya.

 Desain Produk
o Desain produk merupakan bidang
seni terapan di mana dalam proses

45
pembuatannya terjadi
penggabungan banyak bidang ilmu
yang menciptakan dan
mengembangkan konsep serta
spesifikasi yang mengoptimalkan
fungsi, nilai dan penampilan suatu
produk dan sistem untuk
keuntungan pengguna maupun
pabrik. (Peraturan Presiden Nomor
142 Tahun 2018 tentang Rencana
Induk Pengembangan Ekonomi
Kreatif Nasional tahun 2018-2025)
o Desain produk merupakan bidang
seni terapan yang menggabungkan
banyak bidang ilmu dalam proses
pembuatan produknya. Beberapa
bidang ilmu yang dimanfaatkan
oleh desain produk, antara lain
ilmu perilaku manusia, ilmu
perangkat perantara manusia dan
mesin, lingkungan, dan produk itu
sendiri. (Rencana Pengembangan
Desain Nasional 2015-2019)
o Desain produk didefinisikan
sebagai layanan profesional yang
menciptakan dan mengembangkan
konsep dan spesifikasi yang
mengoptimalkan fungsi, nilai, dan
penampilan suatu produk dan
sistem untuk keuntungan
pengguna

46
maupun pabrik (Industrial Design
Society of America- IDSA).
C. Aktifitas Sesuai
Fungsi

Pelaku Aktifitas Ruang


- Datang - Area Parkir
- Diterima - Lobby
- Bekerja - Co working space
- Belajar - Ruang meeting
- Menghasilkan - Studio
Pelaku Industri
karya/produk - Gudang
Sektor Arsitektur
- Pameran - Galleri
- Istirahat - Perpustakaan
- Makan/minum - Cafetaria
- BAK/BAB - Toilet
- Pulang
- Datang - Area Parkir
- Diterima - Lobby
- Bekerja - Co working space
- Belajar - Ruang meeting
Pelaku Industri - Menghasilkan - Studio
Sektor Desain karya/produk - Gudang
Interior - Pameran - Galleri
- Istirahat - Perpustakaan
- Makan/minum - Cafetaria
- BAK/BAB - Toilet
- Pulang
- Datang - Area Parkir
Pelaku Industri
- Diterima - Lobby
Sektor Desain
- Bekerja - Co working space
Komunikasi Visual
- Belajar - Ruang meeting
47
- Menghasilkan - Studio
karya/produk - Gudang
- Pameran - Galleri
- Istirahat - Perpustakaan
- Makan/minum - Cafetaria
- BAK/BAB - Toilet
- Pulang
- Datang - Area Parkir
- Diterima - Lobby
- Bekerja - Co working space
- Belajar - Ruang meeting
- Menghasilkan - Studio
Pelaku Industri
karya/produk - Gudang
Desain Produk
- Pameran - Galleri
- Istirahat - Perpustakaan
- Makan/minum - Cafetaria
- BAK/BAB - Toilet
- Pulang
- Datang
- Diterima
- Area parker
- Melihat pameran
- Lobby
- Membeli produk
- Galleri
Pengunjung - Membaca buku
- Perpustakaan
- Istirahat
- Cafetaria
- Makan/minum
- Toilet
- BAK/BAB
- Pulang
- Datang - Area Parkir
Pengelola - Diterima - Lobby
- Bekerja - Ruang manager

48
- Rapat - Ruang
- BAK/BAB Administrasi
- Pulang - Ruang rapat
- Kantin
- Toilet
- Datang
- Diterima
- Area parkir
- Kegiatan
- Lobby
maintenance
- Ruang genset
bangunan
- Ruang control
- Menyimpan
Servis - Ruang pipa
peralatan dan
- Gudang
perabot
- Toilet
- Istirahat
- Kantin
- Makan/minum
- BAK/BAB
- Pulang

D. Fasilitas Sesuai Fungsi (Fasilitas Utama & Fasilitas


Pendukung)
Fasilitas Ruang

- Lobby
- Co working space
Primer - Ruang meeting
- Studio
- Galleri

- Perpustakaan
Sekunder
- Cafetaria

49
- Area parker
- Lobby
- Ruang manager
- Ruang administrasi
- Ruang rapat
Tersier - Area parkir pengelola
- Ruang genset
- Ruang control
- Ruang pipa
- Gudang
- Kantin

E. Sarana Pendukung Utama Aktifitas (Perabot, Alat)


Fasilitas Ruang Perabot
- Kursi
- Lobby
- Meja Panjang
- Co working space
- Meja 1 orang
Primer - Ruang meeting
- Etalase
- Studio
penyimpanan
- Galleri
- Meja studio
- Rak buku
- Perpustakaan
Sekunder - Meja
- Cafetaria
- Kursi
- Area parker - Kursi
- Lobby - Meja
- Ruang manager - Etalase
Tersier
- Ruang penyimpanan
administrasi - WC
- Ruang rapat - Urinoir

50
- Area parkir - Wastafel
pengelola - Rak
- Ruang genset - Meja panjang
- Ruang control
- Ruang pipa
- Gudang
- Kantin

F. Ruang (Nama Ruang, Luasan, Persyaratan Ruang)


- Pengguna: Pelaku Industri Malang Design Center

Luas
Fasilitas Kapasitas Perhitungan
Ruang

-1 orang
beraktivitas =
2m2
-1 set meja &
kursi untuk 8
orang = 3,6 x
1,5 = 5,4 m2
72 m2 x 4
-1 set meja &
Workspace ± 20 Orang ruang = 288
kursi untuk 4
m2
orang = 2,2 x
1,5 = 3,3 m2 -
20 orang x
2m2 = 40 m2
-1 set meja 8
orang = 5,4 m2
-3 set meja 4
orang = 9,9 m2

51
Total +
sirkulasi 30% =
71, 89 m2

6m2x4
Barang dan 2m x 3m = 6 m
Gudang ruang = 24
peralatan 2
m2

-1 orang
beraktivitas =
3m 2
98 m2 x 4
-15 orang x 3
Studio ± 25 Orang ruang = 392
m2 = 75 m2
m2
Total 45 m2 +
sirkulasi 30% =
97,5 m 2

-1 orang
beraktivitas = 2
m2
Gallery Area -50 orang x 2
± 50 Orang 130 m2
Pameran m2 = 100 m2
Total +
sirkulasi 30% =
130 m2

Gallery Area -1 orang


± 20 Orang 42 m2
Store beraktivitas = 2
m2

52
-1 rak etalase
panjang 60 cm
x 180 cm =
1,08 m2
-20 orang x 2
m2 = 20 m2
-2 etalase x
1,08 m2 = 2,16
m2
Total +
sirkulasi 30% =
41,8 m2

-1 orang
beraktivitas =
2m 2
-20 orang x
2m2 = 40 m2
-5 set meja
67 m2 x 4
Ruang panjang x 2,08
± 20 Orang ruang = 268
Workshop m2 = 10,4 m 2
m2
-2 etalase
penyimpanan x
0,4 m2 = 8 m2
Total +
sirkulasi 30% =
66,59 m 2

53
-1 mobil = 12,5
m2 - 1 motor =
2 m2
-50 mobil +
Parkir ± 200 Orang 150 motor = 1.203 m2
925 m2
Total +
sirkulasi 30% =
1.202,5 m2

-1 orang
beraktivitas =
2m2
-1 set meja &
kursi untuk 8
orang = 3,6 x
1,5 = 5,4 m2
-1 set meja &
Co working kursi untuk 4
± 50 Orang 135 m2
Space orang = 2,2 x
1,5 = 3,3 m2
-50 orang x
2m2 = 100 m2
-4 set meja 8
orang = 21,6
m2
-4 set meja 4
orang = 13,2
m2

54
Total +
sirkulasi 30% =
134,8 m 2

-1 orang
beraktivitas = 2
m2
-1 set meja &
kursi untuk 4
orang = 2,2 x
1,5 = 3,3 m 2
Cafetaria ± 50 Orang -50 orang x 2 112 m2
m2 = 100 m 2
-8 set meja x
3,3 m 2 = 26,4
m2
Total +
sirkulasi 30% =
112,32

-1 orang
beraktivitas = 2
m2
-1 set meja &
Perpustakaan ± 50 Orang kursi untuk 4 187 m2
orang = 2,2 x
1,5 = 3,3 m 2
-1 set meja
kursi untuk 2
orang = 2,2 x

55
0,9 m 2 = 1,8
m2
-50 orang x 2
m2 = 100 m2
-8 set meja 4
orang = 26,4
m2
-9 set meja 2
orang = 18 m2
Total +
sirkulasi 30% =
187,48 m2

-1 ruang
aktivitas = 2
m2
-1 set meja
kursi 10 orang
1,5 m x 8 m =
42 m2 x 4
12 m2
Ruang Meeting ± 10 Orang ruang = 168
-10 orang x 2
m2
m2 = 20 m2
-1 set meja &
kursi = 12 m2
Total +
sirkulasi 30% =
41,6 m2

56
-1 toilet = 2,25
m2
-6 toilet x 2,25 18 m2 x 4
Toilet ± 6 Orang m2 = 13,5 m2 ruang = 72
Total + m2
sirkulasi 30% =
17,55 m2

- Pengguna: Pengelola

Luas
Fasilitas Kapasitas Perhitungan
Ruang

-1 mobil = 12,5
m2
-1 motor = 2
m2
-5 mobil x
Parkir 12,25 m2 =
± 30 Unit 146 m 2
Pengelola 62,5 m2
-25 motor x 2
m2 = 50 m2
Total +
sirkulasi 30% =
146,25 m2

-1 ruang
Ruang Rapat ± 10 Orang 42 m2
aktivitas = 2
m2

57
-1 set meja
kursi 10 orang
1,5 m x 8 m =
12 m2
-10 orang x 2
m2 = 20 m2
-1 set meja &
kursi = 12 m2
Total +
sirkulasi 30% =
41,6 m2

- Pengguna: Servis

Luas
Fasilitas Kapasitas Perhitungan
Ruang

Ruang Genset 25 m2
Ruang Kontrol 9m2
Ruang Pompa 48 m 2
-1 orang
beraktifitas = 2
m2
-10 orang x 2
26 m 2
Ruang Istirahat ± 10 Orang m2 = 20 m2
Total +
Sirkulasi 30%
= 26 m2

Gudang 36 m 2

58
Total Luas Ruang Keseluruhan 3353 m2

2.2.2 Studi Presedent


a. The National Design Centre (NDC)
Fungsi Objek: Pusat Pameran, Kantor
Arsitek: Arsitek SCDA
Luas : 7900 m²
Tahun: 2013
Status: Terbangun
Lokasi: Singapura

Gambar 2.1 Pintu Masuk The National Design Centre


Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 27 Oktober 2022

The National Design Center atau Pusat Desain Nasional


berlokasi di Kawasan seni, budaya, pendidikan, dan hiburan yakni
Bras Basah.Bugis. Kawasan ini adalah titik fokus untuk semua hal
yang berkesinambungan dengan desain di Singapura dan ruang di
mana desainer dan bisnis dapat memamerkan produk mereka,
bertukar ide, dan bahkan bekerja. Di tempat ini juga menjadi
rumah bagi Design Singapore Council, badan nasional untuk
desain. Maka dengan itu tempat ini mendapat dukungan untuk
mengembangkan sektor desain, dimana membantu Singapura
menggunakan desain untuk inovasi dan pertumbuhan. Tempat
59
ini memiliki tujuan

60
menjadi Pusat Desain kelas dunia dan Pusat Sumber Daya Desain
utama yang memfasilitasi pengembangan kemampuan, kolaborasi,
dan pemasaran para desainer dan bisnis. Desainer dan para
pebisnis akan berkumpul di tempat ini untuk bertukar ide,
menjalankan bisnis, dan mendapatkan bantuan dari Design
Singapore Council, badan nasional yang mempromosikan desain.

Gambar 2.2 Ruang Interior The National Design Center

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 27 Oktober 2022

Gambar 2.2 Tampilan Eksterior The National Design Center

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 27 Oktober 2022

Bangunan ini merupakan hasil dari konservasi pemenang


penghargaan yang dirancang ulang, dimana menjadi tempat yang
berkembang pesat bagi pengunjung untuk menghadiri pameran
dan program yang berfokus pada desain. NDC menambah denyut
nadi distrik seni, budaya, desain, warisan, pembelajaran, dan
hiburan kota. Bangunan ini sebelumnya adalah rumah bagi Biara
St Anthony (1879-1994), Akademi Seni Rupa Nanyang (1995-
2004) dan Institut Opera Cina (1995-2009). Pada tahun 2011, tim
multi- disiplin yang dipimpin oleh Arsitek SCDA ditunjuk untuk
mengembangkan dan mengimplementasikan proposal desain
untuk NDC.

61
Gambar 2.2 Gambar Potongan The National Design Centre

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 27 Oktober 2022

Di dalam The National Design Center terdapat pameran


furniture, seminar tentang desain dan juga tempat edukasi
mengenai ilmu desain. Sehingga membuat wawasan mereka
bertambah, bahkan bisa bisa memicu minat anak-anak untuk terjun
menggeluti dunia desain. Termasuk bagi wisatawan yang masih
awam dalam hal desain, tidak menutup kemungkinan juga menjadi
lebih tertarik akan desain. Di dalam bangunan ini juga memberikan
pelatihan bagi desainer dan bisnis untuk memperoleh keterampilan
baru untuk inovasi dan solusi untuk tantangan bisnis. Desainer juga
akan memiliki akses ke fasilitas pembuatan prototipe dasar.
Bangunan ini menggunakan komposisi konsep desain yang detail
dan menempati lokasi yang strategis menghadap Victoria Street.
National Design Centre merupakan jembatan tentang semua hal yang
berhubungan dengan design. Tak hanya memamerkan desain, tempat ini
juga kerap menggelar acara, pameran dan program desain yang
disuguhkan untuk memacu semangat para pecinta desain.

62
Gambar 2.2 Fasilitas & Ruang The National Design Centre

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 27 Oktober 2022

Selain terdapat area galeri, bisa ditemukan juga di


bangunan ini fasilitas Singapore Design Exhibition. Dalam fasilitas
tersebut berfungsi sebagai letak pusat desain beragam mulai dari
desain produk,industri, fashion, accessories dan desain lingkungan
berada. Di dalam bangunan ini memiliki dua galeri dan memiliki
tiga lab desain yakni: Lab IDA, Lab Desain Material, dan Lab
Prototyping. Dengan ini, National Design Centre akan menjadi
penghubung untuk semua hal desain, berfungsi sebagai ruang
kuliah, ruang untuk pameran publik, dan wadah pemikir untuk
pertumbuhan Singapura budaya desain. Sebagai pusat desain utama
Singapura, National Design Centre berfungsi untuk menumbuhkan
budaya desain yang kuat di Singapura dan memperdalam apresiasi
desain yang baik melalui kegiatan keterlibatan masyarakat dan
pameran desain.

63
Gambar 2.2 Denah The National Design Centre

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 27 Oktober 2022

Ketika ditanya tentang konsep desain utama untuk bangunan


tersebut, Mr. Chan berkata, “konsep kami adalah menciptakan ruang
publik yang besar – halaman dalam dan halaman luar. Lapangan indoor
kami tutup dengan skylight pahatan. Itulah awalnya – dua ruang komunal
yang akan menjadi fokus semua ruang lainnya. Setelah prinsip ini
ditetapkan, kami harus sangat jelas tentang apa yang kami tambahkan. Ini
adalah bangunan konservasi. Apa pun yang kami tambahkan hanyalah
elemen fungsional utama, seperti tangga api yang diperlukan. Kami
mengubahnya menjadi elemen desain. Akhirnya, kami ingin membuat
lapisan kompleksitas sekunder. Itulah sebabnya kami memperkenalkan
dinding berputar yang benar-benar mengubah sifat ruang, menciptakan
area permukaan tambahan untuk pameran dan mengungkapkan beberapa
program di baliknya.”

64
b. Models in Model/ Wutopia Lab
Fungsi Objek: Pusat Pameran
Arsitek: Wutopia Lab
Luas : 1000 m²
Tahun : 2019
Status: Terbangun
Lokasi : Shanghai, China

Gambar 2.2 Tampilan Eksterior Models in Model/Wutopia Lab

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

Wutopia Lab merupakan hasil rancangan dari Fengyuzhu


untuk merancang sebuah museum model arsitektur pertama di
Cina dengan cara memprediksi kota masa depan. Wutopia lab
membuat museum model arsitektur sebagai manifesto arsitektur
yang dibuat seolah-olah dijadikan seperti berada di kehidupan kota
masa depan yang dibagi menjadi masing-masing daerah/tempat
yang ada dalam kota di setiap ruangnya. Koleksi maket-maket
yang dipamerkan dalam tempat ini yakni maket arsitektur yang
bergaya kontemporer. Kemudian, pada museum ini memiliki
mezzanine yang membentang di semua area pameran. Mezzanine
ditangguhkan oleh tabung baja bulat putih dengan diameter 32mm.
kolom struktural dan kolom dekoratif seragam dalam ukuran dan
kesan visual, dengan sengaja melemahkan keberadaan struktur.

65
Gambar 2.2 Tampilan Mezzanine Models in Model/Wutopia Lab

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

Gambar 2.2 Tampilan Koleksi Maket Models in Model/Wutopia Lab

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

Gambar 2.2 Denah dan Modelling Models in Model/Wutopia Lab

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

66
Gambar 2.2 Potongan Models in Model/Wutopia Lab

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

c. Coworking [hub] architecture & design bureau


Fungsi: Co-working Space
Arsitek: Zakir Mirzaakhmedov
Luas : 400 m²
Tahun : 2022
Status: Terbangun
Lokasi : Tashkent, Uzbekistan

Gambar 2.2 Ruang Interior Coworking [hub] architecture & design bureau

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

67
Co-working Hub merupakan suatu tempat di mana
membuat seseorang atau kelompok orang dapat berkonsentrasi
untuk bekerja tanpa terganggu, dimana juga akan ditemukan di
dalam tempat ini orang-orang yang berpikiran sama untuk
membuat proyek bersama. Ruang yang disediakan pada tempat ini
meliputi: kantor pribadi, ruang rapat, ruang zoom, ruang kuliah
untuk acara, dapur, toilet dengan shower dan ada juga
perpustakaan mini yang tersedia untuk pengunjung. Ruang-ruang
diciptakan dan dikonsep secara detail menjadi zona fungsional yang
diperlukan. Adapun area kerja yang tenang di ruang terbuka dan area
yang bising di mana Anda dapat melakukan panggilan zoom.

Gambar 2.2 Ruang Interior Coworking [hub] architecture & design bureau

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

Gambar 2.2 Ruang Interior Coworking [hub] architecture & design bureau

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

68
Gambar 2.2 Modelling Interior Coworking [hub] architecture & design
bureau

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

A. Aktifitas Pada Masing-masing Obyek Preseden


Coworking
Models in
The National [hub]
Parameter Model/
No. Design Centre architecture &
Pembanding Wutopia Lab
design bureau

1. Aktifitas Melihat Melihat Bekerja, Rapat,


Pameran, Pameran, Kuliah
memamerkan memamerkan
produk, produk
Belajar,
Bekerja, Rapat,
Pelatihan,
Seminar

69
B. Fasilitas Pada Masing-masing Obyek Preseden
Coworking
Models in
The National [hub]
Parameter Model/
No. Design Centre architecture &
Pembanding Wutopia Lab
design bureau

1. Fasilitas Event Spaces Area Pameran Bekerja, Rapat,


(Atrium, dan Dome Kuliah
Auditorium,
Courtyard,
Design Gallery
1, Design
Gallery 2, Roof
Terrace,
Training Room
1-5), Meeting
Facilities
(Boardroom,
Meeting room
lt 2-5), Design
and business
studio

C. Sarana Pendukung Pada Masing-masing Obyek Preseden


Coworking
Models in
The National [hub]
Parameter Model/
No. Design Centre architecture &
Pembanding Wutopia Lab
design bureau

70
1. Sarana A D Lab, Area Pameran kantor pribadi,
Pendukung Fisherman dan Dome ruang rapat,
Integrated, ruang zoom dan
Ruang-ruang ruang kuliah
Utilitas dan
Ruang-ruang
Servis

D. Ruang Pada Masing-masing Obyek Preseden


Coworking
Models in
The National [hub]
Parameter Model/
No. Design Centre architecture &
Pembanding Wutopia Lab
design bureau

1. Penataan Konsep penataan Konsep Konsep penataan


Ruang ruangnya adalah penataan ruang ruang
menciptakan pada Models Coworking
ruang publik [hub]
in
yang besar –
model/Wutopia architecture&
halaman dalam
Lab dibuat design bureau
dan halaman
seolah-olah pada diciptakan
luar. Lapangan
dan dikonsep
indoor ditutup
dijadikan
secara detail
dengan skylight seperti berada
menjadi zona
pahatan. dua di kehidupan
fungsional yang
ruang komunal kota masa
diperlukan.
yang akan depan yang
menjadi fokus dibagi menjadi
semua ruang masing-masing
lainnya.
daerah/tempat
memperkenalkan
yang ada
dinding berputar
dalam
71
yang benar-benar kota di setiap
mengubah sifat ruangnya
ruang, dimana
menciptakan
mengutamakan
area permukaan
fungsi utama
tambahan untuk
yang dominan
pameran dan
merupakan
mengungkapkan
beberapa
ruang pameran

program di yang dikonsep


baliknya sirkulasi
koridor

2.2.3 Kesimpulan
Coworking [hub]
The National Models in Model/
Parameter architecture &
No. Design Centre Wutopia Lab
Pembanding design bureau

1. Lokasi Singapura Shanghai, China Tashkent,


Uzbekistan
2. Luas 7900 m² 1000 m² 400 m²
3. Tahun 2013 2019 2022
4. Arsitek SCDA Architect Wutopia Lab Zakir
Mirzaakhmedov
5. Fungsi Objek Pusat Pameran, Pusat Pameran Co-working Space
Kantor
6. Aktifitas Melihat Pameran, Melihat Pameran, Bekerja, Rapat,
memamerkan memamerkan Kuliah
produk, Belajar, produk
Bekerja, Rapat,

72
Pelatihan,
Seminar
7. Fasilitas Event Spaces Area Pameran dan kantor pribadi,
(Atrium, Dome ruang rapat, ruang
Auditorium, zoom dan ruang
Courtyard, Design kuliah
Gallery 1, Design
Gallery 2, Roof
Terrace, Training
Room 1-5),
Meeting Facilities
(Boardroom,
Meeting room lt
2-5), Design and
business studio
8. Sarana A D Lab, Ruang-ruang dapur, toilet,
Pendukung Fisherman Utilitas dan Ruang- perpustakaan mini,
Integrated, ruang Servis Ruang-ruang
Ruang-ruang Utilitas dan Ruang-
Utilitas dan ruang Servis
Ruang-ruang
Servis
9. Penataan Konsep penataan Konsep penataan Konsep penataan
Ruang ruangnya adalah ruang pada Models ruang Coworking
menciptakan ruang in model/Wutopia [hub] architecture
publik yang besar –
Lab dibuat seolah- & design bureau
halaman dalam dan
olah dijadikan pada diciptakan dan
halaman luar.
seperti berada di dikonsep secara
Lapangan indoor detail menjadi zona
kehidupan kota
ditutup dengan fungsional yang
skylight pahatan.
masa depan yang
diperlukan.

73
dua ruang komunal dibagi menjadi
yang akan menjadi masing-masing
fokus semua ruang daerah/tempat yang
lainnya.
ada dalam kota di
memperkenalkan
setiap ruangnya
dinding berputar
dimana
yang benar-benar
mengutamakan
mengubah sifat
ruang, menciptakan
fungsi utama yang

area permukaan dominan


tambahan untuk merupakan ruang
pameran dan pameran yang
mengungkapkan dikonsep sirkulasi
beberapa program koridor
di baliknya

Parameter
No. Kesimpulan
Pembanding
1. Fungsi Objek Didapatkan fungsi objek yang berkaitan dengan judul
perancangan yakni: Pusat pameran, Kantor, Co-
working space, dengan fasilitas pendukungnya yang
menunjukkan objek yang memiliki fungsi bangunan
tersebut mengutamakan ruang fungsional sesuai
dengan kegiatannya, kemudian juga mengutamakan
konsep desain dimana ruang sudah dianalisa dengan
segala perlengkapan aktivitas yang dibutuhkan guna
pengunjung bisa menikmati dan menggunakan
fasilitas
yang ada dengan nyaman.
2. Aktifitas Didapatkan aktivitas pada masing-masing objek
preseden yang saling berkaitan dengan aktivitas pelaku
74
desain yang bersifat kegiatan sosial, akademis,
praktisi dan apresiasi suatu produk hasil dari para
pelaku desain tersebut. Dimana fungsi objek preseden
yang diambil yakni tempat untuk pameran produk
pelaku desain, bekerja, diskusi, dll. Pada ketiga objek
preseden diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
merancang bangunan dengan fungsi ini disesuaikan
dengan perilaku/aktivitas pelaku desain dan
pengunjung yang akan mendatangi tempat ini yang
pastinya berbeda dengan merancang bangunan
dengan
fungsi bangunan dan pelaku di bidang lain.
3. Fasilitas Didapatkan fasilitas yang berkesinambungan dan
memiliki kriteria atau pengelompokan ruang dengan
yang berbeda. Dimana penyediaan fasilitas yang
disuguhkan juga tetap berhubungan. fasilitas di setiap
objek preseden diatas disesuaikan dengan aktifitas
dan
kebutuhan pelaku.
4. Sarana Didapatkan fasilitas yang berkesinambungan dan
Pendukung memiliki kriteria atau pengelompokan ruang dengan
gaya yang berbeda di setiap objek preseden diatas.
Dimana ada yang tetap berdiri teguh fokus dengan
fasilitas utama dengan tidak banyak menambahkan
sarana pendukungnya, namun juga ada yang secara
detail dan lengkap memberi sarana pendukung
melibatkan fasilitas yang tetap dibutuhkan dan
memiliki hubungan kuat dengan fasilitas utama.

75
5. Penataan Didapatkan kesimpulan konsep penataan ruang untuk
Ruang pelaku desain pada beberapa objek preseden diatas
menggunakan pemecahan masalah dalam sebuah
tempat yang bisa digunakan untuk melakukan aktifitas

76
pelaku desain dengan menyantumkan apa yang
dibutuhkan di setiap ruangnya dengan tetap
menghadirkan ruang komunal dan bisa menuangkan
ekspresi, mecari ide, hingga menikmati suatu karya
pelaku desain.

2.3 Kajian Tema


2.3.1 Studi Literatur Terkait Tema/Pendekatan Pada Bangunan
Metafora merupakan bagian dari gaya bahasa yang digunakan
untuk menjelaskan sesuatu hal melalui sebuah persamaan atau
perbandingan. Metafora berasal dari bahasa latin yaitu “ Methapherein
“ yang terdiri dari 2 buah kata yaitu “ metha “ yang berarti setelah,
melewati dan “ Pherein “ yang berarti membawa. Secara etimologis
dapat diartikan sebagai pemakaian kata-kata yang bukan arti
sebenarnya, melainkan sebagai kiasan yang berdasar persamaan dan
perbandingan. Menurut Charles Jenks dalam bukunya “ The language
of Post Modern “ dimana arsitektur dikaitkan dengan cara metafora.
Metafora atau kiasan pada dasarnya mirip dengan konsep analogi
arsitektur, yaitu menghubungkan diantara benda-benda. Tetapi
hubungan ini bersifat abstrak ketimbang nyata yang biasanya terdapat
dalam metode analogi bentuk. Perumpamaan adalah metafora yang
mungunakan kata-kata senada dengan “ bagaikan” atau “ seperti “
untuk mengungkapkan suatu hubungan.
A. Definisi
Pengertian Arsitektur
o Menurut Marcus Pollio Vitruvius
(1486) arsitektur adalah kesatuan dari
kekuatan/kekokohan (firmitas),
keindahan (venustas), dan
kegunaan/fungsi (utilitas).

77
o Menurut Francis DK Ching (1979)
arsitektur membentuk suatu tautan
yang mempersatukan ruang, bentuk,
teknik dan fungsi.
o Menurut Amos Rappoport (1981)
arsitektur adalah ruang tempat hidup
manusia, yang lebih dari sekedar fisik,
tapi juga menyangkut pranata-pranata
budaya dasar. Pranata ini meliputi: tata
atur kehidupan sosial dan budaya
masyarkat, yang diwadahi dan
sekaligus memperngaruhi arsitektur.

Didapatkan kesimpulan bahwa Arsitektur merupakan


pemersatuan dari tujuan memfasilitasi segala
bentuk aktivitas manusia (pengguna), baik itu di dalam
maupun di luar ruangan dalam proses perencanaan dan
perancangannya, sebuah lingkungan binaan (ruangan,
bangunan, ataupun kawasan) harus memiliki sistem sirkulasi
yang baik dan memadahi, agar aktivitas penggunanya dapat
berlangsung dengan baik, lancar, dan nyaman dengan bentuk
yang juga dipertimbangkan keindahannya dari segala aspek
dari sosial budaya masyarakatnya dimana didukung oleh
struktur yang kokoh dalam pembangunannya sehingga
menimbulkan rasa aman dan kuat.

Pengertian Arsitektur Metafora


Dalam sebuah buku yang berjudul Architecture as Metaphor,
dijelaskan bahwa “Arsitektur pada hakekatnya merupakan bentuk
komunikasi, dan komunikasi ini dikondisikan untuk berlangsung
tanpa aturan umum. Hal ini dikarenakan komunikasi arsitektur
saling
78
berhubungan satu sama lain.” (Katarani, 1995). Adapun pengertian-
pengertian arsitektur metafora menurut para ahli:
o Menurut Geoffrey Broeadbent (1995),
definisi arsitektur metafora merupakan
salah satu metode kreativitas yang ada
dalam design spectrum perancang.
o Menurut C. Snyder dan Anthony J
Catennese (1979), definisi arsitektur
metafora adalah mengidentifikasi pola
pola yang terjadi dari hubungan
paralel dengan melihat
keabstrakannya.
o Menurut Antoniades (1990), definisi
arsitektur metafora adalah metode
kreativitas dalam design yang
mengidentifikasi pola pola yang
terjadi dari hubungan paralel. Dan
menerangkan suatu objek sebagai
objek lain.
o Menurut Budiman, (2011) Arsitektur
metafora merupakan salah satu
pendekatan dalam perancangan yang
menekankan pada kemiripan
(likeliness) atau analogi yang
didapatkan dari suatu perbandingan
terhadap dua hal yang berbeda.
Disebut “mirip” apabila kedua hal
yang dibandingkan memiliki minimal
satu sifat yang sama.

Didapatkan kesimpulan bahwa Arsitektur metafora dapat


mentransfer sifat-sifat suatu subjek ke dalam objek arsitektural

79
melalui bentuk atau gubahan massa, tampilan bangunan, atau elemen
arsitektural lain yang dapat merepresentasikan sifat tersebut.

B. Lingkup (Cakupan dan Aspek Pembahasan pada Tema)


Jenis Arsitektur Metafora
Dalam ”Poethic of Architecture” Arsitektur Metafora atau
Metafora dalam arsitektur merupakan suatu cara memahami
suatu hal, dengan menerangkan suatu objek dengan objek yang
lain, serta mencoba untuk melihat suatu objek sebagai sesuatu
yang lain (Anthony C Antoniades, 1990)
- Tangible Metaphors/Konkrit (metafora yang dapat
diraba)
Tangible Metaphor/Konkrit yaitu metafora
yang mendasarkan konsepnya dari bentuk literal
sebuah objek.
- Intangible Metaphor/Abstrak (metafora yang
tidak diraba)
Intangible Metaphor/Abstrak yaitu metafora
yang mendasarkan konsepnya dari sebuah ide,
gagasan, atau sebuah pemikiran seperti
individualisme, naturalisme, komunikasi, tradisi
dan budaya dan divisualisasikan menjadi sebuah
bangunan.
- Combined Metaphors/Kombinasi (penggabungan
antara keduanya)
Metafora Kombinasi yaitu metafora yang
mengkombinasi kedua aspek (Metafora Konkrit dan
Metafora Abstrak) sehingga memiliki makna
bentuk literal dan juga makna tersirat seperti sebuah
ide, Gagasan atau sebuah pemikiran.

80
C. Karakter/Ciri Khas/Aspek Spesifik dari Tema
Menurut Ajeng (2017) Bangunan yang menganut desain
arsitektur metafora mengutamakan tampilan bangunan. Maka
karena itulah pemilihan dan penerapan yang akan
dimetaforakan menjadi aspek penting dalam proses desain.
Sehingga selain dapat digunakan sesuai fungsinya, desain juga
dapat dinikmati secara visual baik interior maupun eksterior
bangunan.

D. Aplikasi Tema pada Komponen/Elemen Bangunan

Tema yang digunakan pada perencanaan Pusat Seni Teater


di Kota Malang ini menggunakan tema “Metafora”. Menurut
Anthony C. Antoniades, 1990 dalam ”Poethic of
Architecture”, arsitektur yang berdasarkan prinsip-prinsip
metafora, pada umum nya dipakai jika:

 Mencoba atau berusaha memindahkan keterangan


dari suatu subjek ke subjek lain;
 Mencoba atau berusaha untuk melihat suatu subjek
seakan-akan sesuatu hal yang lain;
 Mengganti fokus penelitian atau penyelidikan area
konsentrasi atau penyelidikan lainnya (dengan
harapan jika dibandingkan atau melebihi perluasan
kita dapat menjelaskan subjek yang sedang
dipikirkan dengan cara baru).

E. Strategi Aplikasi Karakter/Ciri Khas pada Tema Bangunan


Strategi dalam pengaplikasian karakter/ciri khas tema
arsitektur metafora adalah dengan karya arsitektur yang berupa
kiasan atau ungkapan bentuk yang diwujudkan dalam

81
bangunan. Metafora pada bangunan dapat diwujudkan kedalam
karya bangunan yang meliputi beberapa elemen visual yang
akan dibahas dan diaplikasikan pada karya arsitektur itu
sendiri. Seperti halnya di ungkapkan pada :
 Fasade bangunan
yaitu merancang dan mendesain fasade pada bangunan
yang akan didesain yang memiliki makna dengan
fungsi bangunan itu sendiri.
 Pola hubungan ruang luar
yaitu menata sirkulasi dan lansekap yang sesuai dengan
bangunan berkonsep metafora.
 Proporsi sekala bangunan
yaitu membuat proporsi bangunan sesuai dengan
kebutuhan serta kapasitasnya. d. Massa bangunan yaitu
merancang bentuk massa bangunan yang sesuai dengan
konsep arsitektur metafora.
Sumber: (http://arsitekturmetafora.blogspot.co.id/),
diakses pada 27 Oktober 2022

2.3.2 Studi Presedent Terkait Tema/Pendekatan pada Bangunan


a. Museum Tsunami Aceh
Fungsi: Museum
Tema: Arsitektur Metafora
Arsitek: M. Ridwan Kamil
Luas : 10.000 m²
Tahun : 2008
Status: Terbangun
Lokasi : Banda Aceh, Indonesia

82
Gambar 2.2 Tampilan Eksterior Museum Tsunami Aceh
Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022
Desain yang berjudul Rumoh Aceh as Escape Hill ini merupakan
karya Ridwan kamil yang memenangkan sayembara tingkat
internasional yang diselenggarakan pada tahun 2007 dalam rangka
memperingati musibah tsunami di Kota Aceh tahun 2004. Museum ini
dirancang guna menjadi makna simbolis mengenang bencana tersebut
yang menewaskan sekitar 120.000 warga setempat, selain itu museum
ini juga menjadi pusat pendidikan dan sebagai pusat evakuasi jika
bencana tsunami sewaktu-waktu datang lagi. Adapun penerapan tema
arsitektur metafora yang menonjol di bangunan ini ditunjukkan pada:
 Rumoh Aceh

Gambar 2.2 Tampilan Struktur Rumah Panggung dan Bendera


Negara-negara tetangga di atas Atrium Museum Tsunami Aceh
Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022

83
Rumah Tradisional masyarakat Aceh berupa
bangunan Rumah Panggung yang diterapkan pada lantai
dasar sebagai bentuk apresiasi negara-negara sahabat yang
membantu peristiwa nahas ini diletakkan berbagai bendera
negara-negara tetangga di atas atrium museum.

 The Light of God

Gambar 2.2 Tampilan Ruang The Light of God Museum Tsunami


Aceh
Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022

Ruang berbentuk sumur silinder yang menyorotkan


cahaya ke atas sebuah lubang dengan tulisan arab "Allah"
dengan dinding sumur dipenuhi nama para korban.

 Escape Roof

Gambar 2.2 Tampilan Escape Roof Museum Tsunami Aceh


Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022

Bagian rooftop dirancang sebagai escape roof untuk


tempat evakuasi bencana yang akan datang di kemudian
84
hari

85
 Gelombang Laut

Gambar 2.2 Tampilan Simbol Gelombang Laut pada Atap Museum


Tsunami Aceh
Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022

Atap dibentuk seperti gelombang laut yang menjadi


symbol bencana tsunami pada insiden bersejarah tersebut.

 Tarian Saman

Gambar 2.2 Tampilan Fasad Gambar Orang Menari Tarian Saman


Museum Tsunami Aceh
Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022

Dinding dan fasad museum dihiasi gambar orang


menari saman.

86
Gambar 2.2 Interior Museum Tsunami Aceh
Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022

Tampilan interior Museum Tsunami Aceh ini merupakan tunnel of


sorrow memiliki 2 lantai. Lantai 1 sebagai tempat untuk mengenang
peristiwa tsunami. Terdapat ruang pamer tsunami, pra tsunami, saat
tsunami dan ruang pasca tsunami. Selain itu, beberapa gambar peristiwa
tsunami, artefak jejak tsunami, dan diorama. lantai 2 museum ini berisi
media-media pembelajaran berupa perpustakaan, ruang alat peraga, ruang
4D (empat dimensi), dan souvenir shop.

b. Lyon-Satolas Tgv Station


Fungsi: Stasiun
Tema: Arsitektur Metafora
Arsitek: Santiago Calatrava
Luas : 29.700 m²
Tahun : 1994
Status: Terbangun
Lokasi : Lyon, Paris

Gambar 2.2 Tampilan Eksterior Lyon-Satolas Tgv Station

Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022

87
Stasiun Lyon-Satolas adalah terminal untuk kereta
super cepat TGV (Train a Grande Vitesse) sekaligus
menjadi Bandara Internasional di Kota Lyon, Paris.
mengacu pada metafora dari burung besar dengan sayap
tersebar. dimana terinspirasi dari bentuk unggas yang
terlihat pada bagian kakinya yang mirip dengan kaki
unggas. Calatarava terinspirasi oleh sebuah model seperti
burung, dengan kaca-kacanya yang menyerupai sayap
burung dan baja, di hall utamanya penuh muatan ekspresi
gaya-gaya tarik, dan tekan. Namun bentuk ini ditentang
oleh ahli yang berpendapat perluanya ekonomisasi unsur
struktur. Adapun point of interest yang terlihat dengan
bentuk kedua sayap berfungsi sebagai jalur menuju stasiun
yang terhubung dengan escalator.

Gambar 2.2 Tampilan Interior Lyon-Satolas Tgv Station

Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022

Aula Utama melalui “Gateway” yang dibentuk oleh


penyangga berbentuk V-beton yang bergabung dengan
ujung empat lengkungan baja. Pasangan tengah lengkungan
mengikuti garis atap untuk membentuk tulang belakang,
melengkung luar span balok lebih dari dua sayap simetris
concourse mengkilap.

88
Gambar 2.2 Tampilan Eksterior Lyon-Satolas Tgv Station

Sumber: Google, di akses pada tanggal 5 September 2022


Walaupun demikian kekuatan ekspresi kekuatan
ekspresi Lyon membuat fasilitas ini menjadi atraksi
pariwisata tersendiri. Calatarava memiliki karakter
tersendiri menegenai desain yang ia buat, kemampuannya
menyatukan seni mematung dengan prinsip-prinsip struktur
fisika bangunan, membuat bangunan yang didesainnya
memiliki karakter yang kuat, sehingga memiliki ekspresi
tersendiri bagi orang yang melihat dan menggunakannya.

Gambar 2.2 Site Plan Lyon-Satolas Tgv Station

Sumber: Google, di akses pada tanggal 27 Oktober 2022

Arus sirkulasi pada bangunan ini sangat sederhana.


Dari peron kedatangan kereta api, penumpang bergerak
naik ke hall utama. Di sini kita bebas memilih keluar
89
menuju

90
tempat parkir atau naik ke lantai mezanin dan
berjalan menuju terminal bandara. Memasuki hall utama
akan terlihat mezanin yang menghubungkan stasiun dengan

bandara. Adapun sang arsitek Santiago Calatrava memiliki


karya-karya yang terinspirasi oleh patung, alam dan gambar
menjadi ciptaan artistik asli. Santiago Calatrava menentang
gravitasi, peregangan struktur logam. Pendekatan yang
dilakukannya merupakan sintesa artistic dan pragmatic,
sehingga ia mengibaratkan arsitektur sebagai lukisan atau
patung. Penerapan desain yang ekspresionis dan fungsional,
menjadi karakter bagi bangunan yang diarsiteki oleh
Santiago Calatrava. Bentuk-bentuk yang diinspirasi oleh
alam, membuat bangunan ini tampil monumental, dan tak
hanya bentuk, penggunaan elemen-elemen estetis
yang ikut menambahkan keberlanjutan dalam desainnya.
Bentukan yang ekpressionis bersatu dengan logika tektonik
menciptakan ruang yang monumental.

c. Luxembourg Pavilion Expo


Fungsi: Ruang Pameran
Tema: Arsitektur Metafora
Arsitek: Metaform Architects
Luas : 2.100 m²
Tahun : 2021
Status: Terbangun
Lokasi : Dubai, Uni Emirat Arab

91
Gambar 2.2 Eksterior Luxembourg Pavilion Expo

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

Desain bangunan Luxembourg Pavilion Expo ini


merupakan hasil dari karya yang memenangkan sayembara dengan
tema “Luxembourg yang Bersumberdaya”. Prosedur sayembara
untuk proyek diluncurkan pada 17 Januari 2017, dan ditutup pada 7
April 2017 dan keluarlah hasil Pemenang utama yang dipilih untuk
mengimplementasikan proyek ini adalah studio arsitektur
metaform. Saat memasuki bangunan Luxembourg Pavilion Expo,
pengunjung dipandu dari pintu masuk ke lantai tempat pameran
akan dimulai, termasuk skenografi rawat jalan, yang menampilkan
negara Dubai dalam lima aspek: Beragam, Menghubungkan,
Berkelanjutan, Giat, Cantik.

Gambar 2.2 Sarana Pendukung Perosotan di Luxembourg Pavilion Expo

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

Pendekatan arsitektur metafora yang diterapkan terinspirasi


oleh strip Möbius, di mana pita yang dipelintir dan dilipat tidak
memiliki awal dan akhir. Lantai dasar paviliun memiliki suite VIP,
unit administrasi, ruang penyimpanan, dan toilet. Lantai kedua
dimana "didedikasikan untuk pameran bertema luar angkasa." yang
92
artinya untuk kembali ke lantai dasar, pengunjung dapat
menggunakan tangga, lift, atau perosotan yang tidak biasa melalui
teras hijau yang indah. untuk menyampaikan masa lalu, sekarang,
dan masa depan negara tersebut. mewakili ketidakterbatasan
bersama dengan, seperti yang dicatat oleh tim, 'ekonomi melingkar
dan keragaman bersatu sebagai satu.

Gambar 2.2 Transformasi bentuk Luxembourg Pavilion Expo

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

Gambar 2.2 Konsep Interior Luxembourg Pavilion Expo

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

Konsep ruang pada Luxembourg Pavilion Expo ini


memiliki 3 lantai, dimana lantai dasar menampung area
penyimpanan yang dapat diakses dari belakang, toilet, suite VIP
93
dan unit administrasi

94
dengan visibilitas ke area pusat. Selain itu, di lantai dasar juga
terdapat restoran dengan dapur terbuka dan toko suvenir yang
berorientasi ke area depan. Kemudian pada lantai dua merupakan
titik pencapaian tertinggi dan didedikasikan untuk pameran
bertema luar angkasa. Dilengkapi dengan ruang pertemuan,
"Melusina", yang mengambil namanya dari mitos pendiri
Luksemburg. Dengan 3 lantai, paviliun akan memiliki kapasitas
500 orang. Lantai dua yang dikonsep sebagai masa luar angkasa
kemudian lantai satu diibaratkan seperti bumi. Untuk mencapai
bumi lagi, meluncur turun melalui perosotan yang tujuan akhirnya
akan sampai di teras hijau yang indah dengan cara yang
menyenangkan dan menyenangkan.

Gambar 2.2 Interior Luxembourg Pavilion Expo

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

Gambar 2.2 Tampak Atas Luxembourg Pavilion Expo

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

95
Gambar 2.2 Gambar Denah Luxembourg Pavilion Expo

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

Gambar 2.2 Gambar Potongan Luxembourg Pavilion Expo

Sumber: Archdaily, di akses pada tanggal 5 September 2022

A. Konsep Tema pada Bangunan


Museum Lyon Saint- Luxembourg
Parameter
No. Tsunami Aceh Exupéry Pavilion Expo
Pembanding

1. Konsep Konsep tema Konsep tema Konsep tema


Tema yang diterapkan yang yang diterapkan
pada Museum diterapkan pada
Tsunami Aceh pada Lyon- Luxembourg
adalah Satolas Tgv Pavilion Expo
berkaitan Station terinspirasi dari
dengan hal terinspirasi pita yang
yang dari bentuk dipelintir dan
berhubungan fauna yakni dilipat tidak

96
dengan Tragedi binatang memiliki awal
Tsunami dan unggas yang dan akhir.
juga terlihat pada
mengambil bagian -bagian
budaya yang bangunan.
menjadi ciri Calatarava
khas Kota Aceh terinspirasi
oleh burung,

B. Elemen/Komponen/Bagian dari Bangunan yang Mencirikan


Tema
Museum Lyon Saint- Luxembourg
Parameter
No. Tsunami Aceh Exupéry Pavilion Expo
Pembanding

1. Elemen Ciri - Rumoh Aceh - Bagian kaki - Pita


Khas - The Light of dari baja - Gelombang
God (kaki unggas)
- Gelombang - Kaca-kaca
Laut Tsunami (sayap burung)
- Escape Roof
- Tarian Saman

C. Strategi Aplikasi Tema pada Elemen Bangunan Tersebut


Museum Lyon Saint- Luxembourg
Parameter
No. Tsunami Aceh Exupéry Pavilion Expo
Pembanding

97
1. Strategi Strategi Strategi Strategi
Aplikasi pengaplikasian Pengaplikasian Pengaplikasian
Tema Tema bisa Tema bisa Tema bisa
dilihat pada: dilihat pada: dilihat pada:
- Rumoh Aceh: - Kaki unggas: - Pita: penerapan
diaplikasikan penerapan pita yang
dengan cara unsur unggas dipelintir dan
memasukkan bagian ini dilipat tidak
unsur Rumah terlihat pada memiliki awal
Panggung yang kaki bangunan dan akhir
diterapkan pada yang mirip dimana konsep
lantai dasar dengan kaki rancangannya
- The Light of unggas dengan dibuat menjadi
God: permainan kanvas
pengaplikasian struktur baja skenografi
pada ruangan -Sayap burung: berlapis-lapis,
berkonsep diterapkan lantai, dinding,
dinding sumur pada yang dan langit-langit
dengan menyerupai bergantian
dipenuhi nama sayap burung sebagai sarana
para korban dan terbuat ekspresi.
tragedy tsunami dari material
2004 di Aceh. baja
- Gelombang berfungsi
laut tsunami: sebagai jalur
Atap dibentuk menuju stasiun
seperti yang terhubung
gelombang laut dengan
yang menjadi escalator.
symbol

98
bencana
tsunami
- Escape Roof:
Bagian rooftop
dirancang
sebagai tempat
evakuasi
bencana yang
akan datang di
kemudian hari
- Tarian saman:
Dinding dan
fasad museum
dihiasi gambar
orang menari
saman

2.3.3 Kesimpulan
Museum Lyon Saint- Luxembourg
Parameter
No. Tsunami Aceh Exupéry Pavilion Expo
Pembanding

1. Lokasi Banda Aceh, Lyon, Paris Dubai, Uni


Indonesia Emirat Arab
2. Luas 10.000 m² 29.700 m² 2.100 m²
3. Tahun 2008 1994 2021
4. Arsitek M. Ridwan Santiago Metaform
Kamil Calatrava Architects
5. Fungsi Museum Stasiun & Ruang Pameran
Bandara

99
6. Jenis Arsitektur Arsitektur Arsitektur
Metafora Metafora Metafora Metafora
Kombinasi Konkrit Konkrit
7. Konsep Konsep tema Konsep tema Konsep tema
Tema yang yang diterapkan yang diterapkan
diterapkan pada Lyon- pada
pada Museum Satolas Tgv Luxembourg
Tsunami Aceh Station Pavilion Expo
adalah terinspirasi dari terinspirasi dari
berkaitan bentuk fauna pita yang
dengan hal yakni binatang dipelintir dan
yang unggas yang dilipat tidak
berhubungan terlihat pada memiliki awal
dengan Tragedi bagian -bagian dan akhir.
Tsunami dan bangunan.
juga Calatarava
mengambil terinspirasi oleh
budaya yang burung,
menjadi ciri
khas Kota
Aceh
8. Elemen Ciri - Rumoh Aceh - Bagian kaki - Pita
Khas - The Light of dari baja (kaki - Gelombang
God unggas)
- Gelombang - Kaca-kaca
Laut Tsunami (sayap burung)
- Escape Roof
- Tarian Saman

100
9. Strategi Strategi Strategi Strategi
Aplikasi pengaplikasian Pengaplikasian Pengaplikasian
Tema Tema bisa Tema bisa Tema bisa
dilihat pada: dilihat pada: dilihat pada:
- Rumoh Aceh: - Kaki unggas: - Pita:
diaplikasikan penerapan unsur penerapan pita
dengan cara unggas bagian yang dipelintir
memasukkan ini terlihat pada dan dilipat tidak
unsur Rumah kaki bangunan memiliki awal
Panggung yang yang mirip dan akhir
diterapkan dengan kaki dimana konsep
pada lantai unggas dengan rancangannya
dasar permainan dibuat menjadi
- The Light of struktur baja kanvas
God: -Sayap burung: skenografi
pengaplikasian diterapkan pada berlapis-lapis,
pada ruangan yang lantai, dinding,
berkonsep menyerupai dan langit-langit
dinding sumur sayap burung bergantian
dengan dan terbuat dari sebagai sarana
dipenuhi nama material baja ekspresi.
para korban berfungsi
tragedy sebagai jalur
tsunami 2004 menuju stasiun
di Aceh. yang terhubung
- Gelombang dengan
lauttsunami: escalator.
Atap dibentuk
seperti
gelombang laut
yang menjadi
101
symbol
bencana
tsunami
- Escape Roof:
Bagian rooftop
dirancang
sebagai tempat
evakuasi
bencana yang
akan datang di
kemudian hari
- Tarian
saman:
Dinding dan
fasad museum
dihiasi gambar
orang menari
saman
10. Bentuk Bangunan Bangunan Bangunan
Bangunan Massa tunggal Massa tunggal Massa tunggal
11. Tampilan Bentuk seperti Bentuk Bentuk
Bangunan rumah bangunan bangunan
panggung yang seperti seekor seperti
jika dilihat dari burung raksasa. gulungan pita
perspektif mata Didominasi yang berwarna
burung seperti warna putih dan putih.
gelombang air hitam.
laut dimana
eksterior
bangunan

102
didominasi
warna putih
dan abu-abu.
12. Fasilitas Tempat Area Stasiun, Ruang
mengenang Area Bandara, Pameran,
tsunami (ruang Hall, Ruang Ruang
pamer tsunami, Tunggu, Pertemuan,
pratsunami, Tempat Parkir Area
saat tsunami Penyimpanan,
dan ruang Toilet, Suite
pasca tsunami), VIP, Unit
Media Administrasi,
Pembelajaran Area Pusat,
(perpustakaan, Restoran, Toko
ruang alat suvenir
peraga, ruang
4D (empat
dimensi), dan
souvenir shop).

13. Ruang Pola organisasi Dirancang Penataan ruang


Interior ruangan dengan sistem interior
menerapkan open plan untuk ditempatkan
pola central. memaksimalkan sesuai fungsi
Dimana ruang penggunaan dengan zonasi
fungsi utama ruang public vertical.
berada di transportasi. Dimana konsep
tengah Ruangan ditata ruang antar
bangunan. menyesaikan lantai memiliki
Zonasi yang bentuk ciri khas

103
digunakan bangunan. sendiri-sendiri.
yakni lantai 1 Fasilitas utama Pembedaan
khusus fasilitas memiliki luas jenis fasilitas
tempat area yang lebih primer,
mengenang besar. sekunder dan
tsunami dan Kemudian tersier juga
lantai 2 untuk untuk tampilan dizonasikan
tempat edukasi. interior masih secara vertical
Tampilan terlihat unsur dengan
interior metafora yang memusatkan
museum diambil dari fasilitas utama.
dominan burung, dimana Interior ruang
dengan atap terlihat struktur dominan
tinggi dan baja yang memiliki
banyak unsur menjulang konsep masa
pendukung seperti tulang depan
yang memberi rangka
nuansa pembentuk
Kembali ke tubuh burung
tragedy
tsunami aceh
2004.
14. Ruang Luar Ruang Luar Ruang Luar Ruang Luar
bangunan ini pada bangunan pada bangunan
meliputi taman ini terdapat ini Terdapat
dan area parkir landscape taman berisikan
yang taman, parkiran vegetasi sebagai
diperuntukkan dan sarana unsur penyegar
untuk pelengkap dan sejuk.
pengunjung dimana Terdapat juga

104
public, tak lupa memiliki desain area parker
juga disamping yang tertata. serta hardscape
bangunan Pola landscape luas
terdapat tetap yang bisa
makam korban menjadikan menjadi ruang
tragedi tsunami bangunan komunal
aceh 2004. menjadi point dengan konsep
of outdoor.
view.

No. Parameter Kesimpulan


Pembanding
1. Tema Didapatkan kesimpulan tema Arsitektur Metafora
menerangkan suatu subyek dengan subyek lain,
mencoba untuk melihat suatu subyek sebagai suatu
yang lain.
2. Konsep Didapatkan kesimpulan konsep tema yang digunakan
Tema dalam Arsitektur Metafora diwujudkan kedalam karya
bangunan yang meliputi beberapa elemen visual yang
akan dibahas dan diaplikasikan pada karya arsitektur
itu sendiri. Seperti halnya di ungkapkan pada fasade
bangunan, pola hubungan ruang luar, proporsi skala
bangunan, massa bangunan.
3. Elemen Ciri Didapatkan kesimpulan elemen ciri khas pada
Khas Arsitektur Metafora yakni selalu mengutamakan
tampilan bangunan.
4. Strategi Didapatkan kesimpulan strategi aplikasi tema pada
Aplikasi arsitektur metafora dapat diwujudkan yaitu dengan
Tema merancang dan mendesain fasade pada bangunan
yang

105
akan didesain yang memiliki makna dengan fungsi

106
bangunan itu sendiri, menata sirkulasi dan lansekap
yang sesuai dengan bangunan berkonsep metafora,
membuat proporsi bangunan sesuai dengan kebutuhan
serta kapasitasnya, merancang bentuk massa
bangunan
yang sesuai dengan konsep arsitektur metafora.

2.3.4 Parameter Perancangan Sesuai Fungsi dan Tema


 Pentingnya dari satu cara memahami suatu hal, seolah hal tersebut sebagai
suatu hal yang lain sehingga dapat mempelajari pemahaman yang lebih baik
dari suatu topik dalam pembahasan. Dengan kata lain menerangkan suatu
subyek dengan subyek lain, mencoba untuk melihat suatu subyek sebagai suatu
yang lain. Dimana sesuai dengan diantara tiga kategori dari metafora: Konkrit,
Abstrak dan Kombinasi.
 Menurut Anthony C. Antoniades, 1990 dalam ”Poethic of Architecture”,
arsitektur yang berdasarkan prinsip-prinsip metafora, pada umumnya
dipakai jika:
o Mencoba atau berusaha memindahkan keterangan dari suatu subjek
ke subjek lain;
o Mencoba atau berusaha untuk melihat suatu subjek seakan-akan
sesuatu hal yang lain;
o Mengganti fokus penelitian atau penyelidikan area konsentrasi atau
penyelidikan lainnya (dengan harapan jika dibandingkan atau
melebihi perluasan kita dapat menjelaskan subjek yang sedang
dipikirkan dengan cara baru).

107
BAB III

METODE PERANCANGAN

3.1 Proses Perancangan

Proses perancangan dimaksudkan untuk mengetahui tahapan atau


kerangka berpikir penulis dari proses pemilihan judul hingga penyusunan
produk akhir. Terdapat beberapa tahapan-tahapan yang digunakan sebagai
kriteria utama dalam metode perancangan adalah sebagai berikut:

1) Ide Perancangan
Pencarian ide/gagasan dengan menyesuaikan informasi yang
sesuai, terbaru dan terpercaya. Ide perancangan ini muncul dari topik
yang sedang hangat dibicarakan dan memiliki permasalahan yang
harus ditemukan solusinya. Pemilihan objek perancangan yaitu berupa
Malang Design Center yang berlokasi di Malang ini didasari oleh
keberadaannya fasilitas, sarana dan prasarana komunal para pelaku
desain di bidang arsitektur, desain interior, desain produk dan desain
komunikasi visual yang belum memenuhi kebutuhannya dimana
jumlah pekerja pelaku desain dari skala kota dan skala regional terus
meningkat di tiap tahunnya.
Oleh karena itu muncul suatu pemikiran untuk menghadirkan
Malang Design Center agar para pelaku desain bisa lebih bersinergis
dan saling berinteraksi juga bisa menambah kreativitas untuk
berkolaborasi satu sama lain supaya bisa memberikan dampak positif
terhadap semua yang terlibat. Sebagai wadah untuk saling bersaing
meningkatkan bakat- bakat mereka guna memajukan ekonomi industri
kreatif di kota ini dengan fasilitas yang nyaman juga layak didalamnya.
Diluar fungsi, yakni untuk pendekatan tema untuk memperoleh bentuk
arsitektur yang
108
atraktif dan memiliki ciri khas, maka perancangan Malang Design
Center ini memerlukan pendekatan arsitektur metafora.

2) Identifikasi Masalah
a. Pendekatan tema arsitektur metafora yang belum terlihat ramai
pemakaian dalam pendekatan bangunan area tapak yang bisa
menjadi daya tarik tersendiri untuk objek perancangan Malang
Design Center ini.
b. Lokasi perancangan Malang Design Center yang berada di titik
rawan banjir yang ada di Kota Malang menjadi tantangan
tersendiri untuk menemukan respon desain pada kondisi tapak
seperti ini.
c. Penerapan gaya arsitektur metafora yang bertujuan
mengekpresikan bentuk-bentuk visual yang simbolik dan mudah
dipahami secara umum bisa relevan dan menunjukkan bahwa ini
merupakan tempat para pelaku desain yang menjadi sasaran
pengunjung dan pengguna Malang Design Center.

3) Pencarian dan Pengolahan Data


Pencarian dan pengumpulan data di proses ini menggunakan 2
teknik pengumpulan data, yakni:
a. Data Primer
Data primer merupakan teknik pencarian dan pengumpulan
data mengenai hal-hal yang berhubungan objek perancangan
Malang Design Center secara langsung. Pada teknik pengumpulan
data primer ini memiliki beberapa cara yang telah digunakan
yakni:
 Metode Observasi
Metode observasi merupakan suatu kegiatan yang
bertujuan untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan
lokasi tapak objek perancangan Malang Design Center
109
dengan melakukan pengamatan langsung ke lokasi
tersebut. Adapun aspek-aspek data tapak yang menjadi
fokus metode

110
observasi ini seperti: lokasi tapak, bentuk tapak, peraturan
pada tapak, topografi tapak, ukuran tapak, akses sekitar
tapak, kondisi khusus pada tapak, komponen alami pada
tapak, sirkulasi, utilitas, kondisi iklim, sensory, manusia,
potensi lingkungan tapak dan potensi lalu lintas sekitar
tapak.
 Metode Dokumentasi
Metode dokumentasi yang dimaksud adalah
mengdokumentasikan berupa foto untuk mendapat data
eksisting pada tapak dan lingkungan sekitar tapak.
 Metode Kuisioner
Metode kuisioner ini merupakan suatu kegiatan
yang memberi kuisioner atau daftar pertanyaan dimana
akan digunakan oleh penulis untuk memperoleh data
pendukung dari sumbernya secara langsung. Sumber yang
menjadi sampel kuisioner ini merupakan sasaran pelaku
yang akan menjadi pengguna objek perancangan Malang
Design Center, yakni pelaku desain di bidang: arsitektur,
desain interior, desain produk dan desain komunikasi
visual dalam lingkup mahasiswa dan praktisi.

b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan teknik pencarian dan pengumpulan
data mengenai hal-hal yang berhubungan objek perancangan
Malang Design Center secara tidak langsung. Pengumpulan data
diperoleh dari mempelajari berbagai pustaka dan referensi baik
dari buku, internet atau jurnal yang berkaitan dengan objek
perancangan Malang Design Center. Adapun metode pencarian
dan pengumpulan data sekunder yang telah dilakukan adalah:
 Studi Literatur

111
Studi literatur ini dilakukan yang bertujuan untuk
mendapatkan data-data dan teori yang diambil dari buku,
internet dan jurnal yang dapat dipercaya. Adapun beberapa
data yang dijabarkan dari studi literatur adalah: definisi
mengenai fungsi bangunan yang diambil, aktivitas sesuai
fungsi, fasilitas sesuai fungsi, sarana pendukung aktivitas,
ruang, definisi dari pendekatan tema yang dipakai, aspek
pembahasan tema, karakter spesifik tema, aplikasi tema
pada komponen bangunan dan strategi aplikasi karakter
pada bangunan
 Studi Preseden
Studi preseden yakni melakukan studi komparasi
terhadap perancangan lain yang serupa baik dari segi
tema/fungsi dan statusnya sudah terbangun. Studi preseden
terkait fungsi untuk objek perancangan Malang Design
Center mengkomparasikan beberapa objek, yakni: The
National Design Centre, Models in Model/Wutopia Lab,
Coworking [hub] architecture & design bureau. Kemudian
pada studi preseden terkait tema untuk objek perancangan
Malang Design Center mengambil objek: Museum Tsunami
Aceh, Lyon-Satolas Tgv Station, Luxembourg Pavilion
Expo.
Adapun aspek-aspek yang dikomparasikan pada
studi preseden terkait fungsi yakni: aktivitas, fasilitas,
sarana pendukung dan ruang. Untuk aspek-aspek yang
dikomparasikan pada studi preseden terkait tema: konsep
tema pada bangunan, elemen dari bangunan yang
mencirikan tema dan strategi aplikasi tema pada elemen
bangunan.

4) Analisis
112
Pada tahap analisis ini menggunakan pendekatan-pendekatan yang
merespon data yang sudah didapat sebelumnya untuk membuat desain
yang juga mempertimbangkan dari kreativitas dan teori. Pada tahap ini
menjawab masalah dan kelebihan data tapak yang menghasilkan
alternatif-alternatif desain. Dalam proses perancangan arsitektur di
tahap analisis ini memerlukan pertimbangan dari banyak aspek atau
hal- hal terkait perencanaan dan perancangan sebuah obyek seperti:
Analisa keterkaitan masalah dengan elemen arsitektur, kebutuhan
fasilitas, kebutuhan kapasitas, diagram aktivitas, jenis dan besaran
ruang, organisasi ruang dan persyaratan ruang. Pada tahap analisis
terbagi mejadi beberapa bagian:
a. Analisis Tapak
Analisis tapak adalah analisis yang dilakukan pada lokasi
sekitar tapak yang bertujuan untuk mengetahui dan paham akan
kelebihan dan kekurangan yang ada di sekitar lokasi tersebut.
Analisis tapak juga memiliki beberapa potensi yang dapat
diketahui dan dikembangkan dalam proses perancangan dari data
tapak, seperti: lokasi tapak, bentuk tapak, peraturan pada tapak,
topografi tapak, ukuran tapak, akses sekitar tapak, kondisi khusus
pada tapak, komponen alami pada tapak, sirkulasi, utilitas,
kondisi iklim, sensory dan manusia
b. Analisis Bentuk
Analisis bentuk merupakan proses untuk menerapkan
pendekatan tema arsitektur yang dipakai dengan merespon segala
aspek data analisis yang sudah disebutkan diatas sehingga
menciptakan suatu bentuk yang selain memiliki karakter tetapi
juga merespon lingkungan sekitarnya. Adapun aspek-aspek yang
perlu diperhatikan pada analisis ini yaitu: ide bentuk,
transformasi, proses transformasi, penyesuaian bentuk dengan
analisis tapak, respon bentuk terhadap bangunan lain dan
skematik bentuk.
113
c. Analisis Ruang

114
Pada tahap analisis ruang berisi tentang persyaratan,
kebutuhan ruang dan standart besaran ruang yang dibutuhkan
dalam objek perancangan Malang Design Center. Adapun aspek-
aspek yang dijabarkan pada tahap ini yaitu: analisa prioritas
aktivitas, analisa penentuan prioritas ruang dan analisa kualitas
ruang yang ingin dicapai pada ruang.
d. Analisis Struktur
Pada tahap analisis struktur ini menentukan sistem struktur
yang akan digunakan pada objek perancangan Malang Design
Center dengan memperhitungkan dan mengikuti dari alur bentuk
yang sudah dibuat menggunakan material dan sistem struktur
yang sesuai atau usulan sistem struktur yang dipakai pada
bangunan dengan memperhatikan komponen spesifik bangunan.
Adapun aspek-aspek yang dilampirkan pada tahap ini yakni:
struktur bawah, struktur utama, struktur atap dan keterkaitan
sistem struktur bawah, utama dan atap.
e. Analisis Utilitas
Analisis utilitas memiliki tujuan untuk memberikan
gambaran yang berhubungan dengan sistem utilitas pada
bangunan yang akan digunakan pada objek perancangan Malang
Design Center. Pada tahap analisis utilitas ini terbagi menjadi
beberapa bagian, yakni: analisis sistem air bersih, analisis sistem
air kotor, analisis sistem instalasi listrik, analisis sistem instalasi
kebakaran, analisis sistem pembuangan sampah. Adapun aspek-
aspek yang akan dilampirkan yakni: air bersih, air kotor, limbah,
penghawaan, pencahayaan, elektrikal dan jaringan internet.
f. Zoning
Analisis zoning ini merupakan pengelompokan atau
pembagian kawasan pada objek perancangan Malang Design
Center dari zoning makro, zoning mezzo hingga zoning mikro.

115
5) Konsep Perancangan
Tahap selanjutnya yakni menentukan konsep perancangan
bangunan yang sudah pasti yang dihasilkan dari pertimbangan analisa
yang sudah dilewati. Hasil dari penggabungan data dan analisis akan
menjadi pedoman selama proses pembuatan dan penyusunan konsep
perancangan. Adapun beberapa bagian konsep perancangan: konsep
tapak, konsep bentuk, konsep ruang, konsep struktur, konsep utilitas

6) Hasil akhir

Setelah melewati berbagai tahap proses perancangan, maka dari


berbagai proses penggabungan, pemilihan, hingga penentuan yang
berakhir dengan satu desain yang sudah melewati berbagai
pertimbangan maka desain tersebut menjadi hasil akhir desain yang
akan digunakan dalam objek perancangan Malang Design Center.

3.2 Metode Yang Dipakai Pada Proses Perancangan


Metode yang dipakai dalam proses perancangan yakni menggunakan
pencarian dan pengumpulan data dengan 2 teknik:
c. Data Primer
Data primer merupakan teknik pencarian dan pengumpulan
data mengenai hal-hal yang berhubungan objek perancangan
Malang Design Center secara langsung. Pada teknik pengumpulan
data primer ini memiliki beberapa cara yang telah digunakan
yakni:
 Metode Observasi
 Metode Dokumentasi
 Metode Kuisioner

d. Data Sekunder
Data sekunder merupakan teknik pencarian dan pengumpulan

116
data mengenai hal-hal yang berhubungan objek perancangan

117
Malang Design Center secara tidak langsung. Pengumpulan data
diperoleh dari mempelajari berbagai pustaka dan referensi baik
dari buku, internet atau jurnal yang berkaitan dengan objek
perancangan Malang Design Center. Adapun metode pencarian
dan pengumpulan data sekunder yang telah dilakukan adalah:
 Studi Literatur
 Studi Preseden
Kemudian untuk cara yang dilakukan untuk menghasilkan
hasil sesuai dengan tahapan proses perancangan yakni
menggunakan alur berfikir seperti skema dibawah ini:

Ide perancangan Identifikasi Masalah

Permasalahan judul dengan tema


Latar Belakang Fungsi Permasalahan judul dengan tapak
Tema Permasalahan tema dengan tapak
Lokasi
Kajian tema

Kajian fungsi Pencarian & Pengolahan Data


Rumusan Masalah
Kajian tapak
Data primer
Data sekunder Tujuan Perancangan
Analisis
Analisis tapak
Analisis bentuk Konsep Perancangan
Analisis ruang
Analisis struktur Konsep tapak
Analisis utilitas Konsep bentuk Hasil Akhir
Zoning Konsep ruang
Konsep struktur
Konsep utilitas

3.1 Skema Metode Perancangan


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

3.3 Penerapan Aspek Arsitektural Pada Bangunan

118
Berdasarkan proses perancangan dan metode yang sudah ada maka
komponen bangunan yang akan dieksplorasi lebih dalam atau yang menjadi
prioritas adalah pada aspek bentuk dan kondisi iklim sekitar tapak.

BAB IV

PROGRAM & ANALISA RANCANGAN

4.1 Analisa Keterkaitan Masalah Dengan Elemen Arsitektur

4.2 Kebutuhan Fasilitas

Tabel 1.3 Kwbutuhan Fasilitas


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Fungsi Fasilitas Ruang

Parkir Mobil
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor
Pos Keamanan
Parkir Mobil
Fasilitas Parkir
Parkir Motor
Pengelola
Pos Keamanan
Parkir Kendaraan
Tersier Fasilitas Parkir
Pengangkut
Servis
Loading Dock
Fan
Genset, Trafo,
Panel ELK & ELC
Ruang Servis
GWT & R. Pompa
STP
Gardu PLN

119
Storage &
Engineering
Musholla
ATM Center
Toilet
Lobby
Information
Fasilitas Lobby
Center
Receptionist
Auditorium
Ruang Tunggu
Wardrobe
Ruang Ganti
Ruang Makeup
Green Room
Fasilitas
Ruang Monitor
Auditorium
Ruang Briefing
Ruang
Penyimpanan
Primer Soundsystem
Toilet
Prefuntcion Area
Galleri
Receptionist
Information
Center
Cafetaria
Fasilitas Galleri
Pantry
Smooking Room
Retail
Medical Center
Toilet
Fasilitas Meeting Meeting Room 1

120
Meeting Room 2
Meeting Room 3
Meeting Room 4
Toilet
Co-working Space
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
working Indoor
Cafetaria
Toilet
Information
Center
Perpustakaan
Fasilitas
Sekunder Area Baca
Perpustakaan
Tempat Penitipan
Barang
Toilet
Kantor Sewa A
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B
Primer
Sewa Kantor Sewa C
Toilet
Ruang General
Manager
Ruang
Administrasi
Tersier Fasilitas Pengelola Ruang Rapat
Ruang Staff
Ruang Ganti
Pengelola
Toilet
Retail Produk
Sekunder Fasilitas Retail Desain
Retail Kuliner

121
Cafetaria
Pantry
Toilet
Workshop
Workspace
Fasilitas Sektor
Toilet
Arsitektur
Studio
Gudang
Workshop
Workspace
Fasilitas Sektor
Toilet
Desain Interior
Studio
Gudang
Primer Workshop
Workspace
Fasilitas Sektor
Toilet
Desain Produk
Studio
Gudang
Workshop
Fasilitas Sektor
Workspace
Desain
Toilet
Komunikasi
Studio
Visual
Gudang

4.3 Kebutuhan
Kapasitas
Tabel 1.3 Kwbutuhan Kapasitas
Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Fungsi Fasilitas Ruang Kapasitas

Parkir Mobil
182 Mobil
Fasilitas Parkir
Tersier
Pengunjung Parkir Motor 310 Motor
Pos Keamanan 1 Orang

122
Parkir Mobil 12 Mobil
Fasilitas Parkir
Parkir Motor 15 Motor
Pengelola
Pos Keamanan 1 Orang
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir 10 Mobil
Pengangkut
Servis
Loading Dock 2 Truck
Fan -
Genset, Trafo,
-
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa -
STP -
Ruang Servis Gardu PLN -
Storage &
-
Engineering
Musholla 125 Orang
ATM Center 10 Atm
Toilet -
Lobby 10 Orang
Information
Fasilitas Lobby 3 Orang
Center
Receptionist 2 Orang
Auditorium 750 Orang
Ruang Tunggu 7 Orang
Wardrobe 3 Orang
Ruang Ganti 3 Orang
Primer
Ruang Makeup 10 Orang
Fasilitas Green Room 10 Orang
Auditorium Ruang Monitor 5 Orang
Ruang Briefing 10 Orang
Ruang
Penyimpanan -
Soundsystem
Toilet -

123
Prefuntcion Area 250 Orang
Galleri -
Receptionist 3 Orang
Information
5 Orang
Center
Cafetaria -
Fasilitas Galleri
Pantry -
Smooking Room 10 Orang
Retail -
Medical Center -
Toilet -
Meeting Room 1 75 Orang
Meeting Room 2 75 Orang
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 110 Orang
Meeting Room 4 110 Orang
Toilet -
Co-working Space
32 Orang
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
48 Orang
working Indoor
Cafetaria -
Toilet -
Information
3 Orang
Center
Perpustakaan -
Fasilitas
Sekunder Area Baca 20 Orang
Perpustakaan
Tempat Penitipan
-
Barang
Toilet -
Kantor Sewa A 48 Orang
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B 48 Orang
Primer
Sewa Kantor Sewa C 48 Orang
Toilet -

124
Ruang General
2 Orang
Manager
Ruang
3 Orang
Administrasi
Tersier Fasilitas Pengelola Ruang Rapat 50 Orang
Ruang Staff 10 Orang
Ruang Ganti
5 Orang
Pengelola
Toilet -
Retail Produk
-
Desain
Retail Kuliner -
Sekunder Fasilitas Retail
Cafetaria -
Pantry -
Toilet -
Workshop 58 Orang
Workspace 60 Orang
Fasilitas Sektor
Toilet -
Arsitektur
Studio 80 Orang
Gudang -
Workshop 58 Orang
Workspace 60 Orang
Fasilitas Sektor
Toilet -
Desain Interior
Studio 80 Orang
Primer Gudang -
Workshop 58 Orang
Workspace 60 Orang
Fasilitas Sektor
Toilet -
Desain Produk
Studio 80 Orang
Gudang -
Workshop 58 Orang
Fasilitas Sektor
Workspace 60 Orang
Desain
Toilet -

125
Komunikasi Studio 80 Orang
Visual Gudang -

4.4 Diagram Aktivitas


Diagram aktivitas ini menjabarkan dan menyajikan skema alur aktivitas pada
masing-masing pelaku yang menjadi sasaran dalam Malang Design Center ini,
dimana pada pembahas sebelumnya telah dijabarkan. Adapun dibawah ini adalah
diagram aktivitas yang didapat dari pengelompokan aktivitas Perancangan Objek
MalangCenter.
Design
Bekerja
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Belajar
Makan & Minum
Melihat Karya
BAK & BAB
Membeli Produk

Diagram 1.3 Diagram Aktivitas Pelaku Industri Sektor Arsitektur


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Bekerja
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Belajar
Makan & Minum
Melihat Karya
BAK & BAB
Membeli Produk

Diagram 1.3 Diagram Aktivitas Pelaku Industri Sektor Desain Interior


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Bekerja
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Belajar
Makan & Minum
Melihat Karya
BAK & BAB
Membeli Produk

Diagram 1.3 Diagram Aktivitas Pelaku Industri Sektor Desain Produk


126
Sumber: Analisa Pribadi, 2022

127
128
Bekerja
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Belajar
Makan & Minum
Melihat Karya
BAK & BAB
Membeli Produk

Diagram 1.3 Diagram Aktivitas Pelaku Industri Sektor Desain Komunikasi Visual
Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Membaca Buku
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Belajar
Makan & Minum
Melihat Karya
BAK & BAB
Membeli Produk

Diagram 1.3 Diagram Aktivitas Pengunjung


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

Administrasi
Istirahat Pulang
Datang Diterima
Bekerja
Makan & Minum
Rapat
BAK & BAB
Koordinasi

Diagram 1.3 Diagram Aktivitas Pengelola


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

129
Kegiatan Maintenance

Istirahat Pulang
Datang Diterima
Bekerja
Makan & Minum
Rapat
BAK & BAB
Menyimpan peralatan & perabot

Diagram 1.3 Diagram Aktivitas Servis


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

4.5 Jenis Dan Besaran Ruang


Dasar pertimbangan/ acuan dalam menentukan besaran ruang, yaitu :
1) Studi pustaka :
a. Data Arsitek Jilid 1, Ernst Neufert ( DA1 )
b. Data Arsitek Jilid 2, Ernst Neufert ( DA2 )
c. Time-Saver Standards For Interior Design And Space Planning,
Joseph De Chiara ; Julius Panero dan Martin Zelnik. ( TS )
2) Studi Preseden ( SP )
3) Asumsi ( A )

Berikut daftar besaran ruang dengan acuan standar masing-masing :

Tabel 1.3 Tabel Jenis dan Besaran Ruang


Sumber: Analisa Pribadi, 2022

No. Nama Ruang Kap. Standard Sumber Keb. Luas

FUNGSI PRIMER

1. FASILITAS LOBBY
Lobby 6 bh
Information Center 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Receptionist 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2

Luas Per Kantor 134,9 m2


Luas Total 6 bh 809,4 m2

130
2. FASILITAS AUDITORIUM
Auditorium 6 bh
Ruang Tunggu 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Wardrobe 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Ruang Ganti 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Ruang Makeup 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Green room 1 Deret 3 x 1,8 m DA1, hal.215 1 bh 6 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
3. FASILITAS GALLERI

Galleri
Receptionist
Information
Center
Cafetaria
Pantry
Smooking Room
Retail
Medical Center
Toilet
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS MEETING
Meeting Room 1 6 bh
Meeting Room 2 1 Org 2
9,3 m / Org DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Meeting Room 3 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Toilet 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2

1. FASILITAS CO-WORKING
Co- Working 6 bh
Outdoor
Co-Working Indoor 1 Org 9,3 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Cafetaria 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Toilet 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2

Luas Total 6 bh 809,4 m2

131
1. FASILITAS KANTOR SEWA
Kantor Sewa A 6 bh
Kantor Sewa B 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Kantor Sewa C 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Toilet 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS KANTOR SEKTOR ARSITEKTUR
Workshop 6 bh
Workspace 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Studio 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Gudang 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Toilet 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS SEKTOR DESAIN INTERIOR
Workshop 6 bh
Workspace 1 Org 9,3 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Studio 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Gudang 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Toilet 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS SEKTOR DESAIN PRODUK
Workshop 6 bh
Workspace 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Studio 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Gudang 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Toilet 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Luas Per Kantor 134,9 3 x 1,8 m DA1, hal.215 1 bh 6 m2
m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
1. FASILITAS DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
Workshop 6 bh
Workspace 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Studio 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2

132
Gudang 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Toilet 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2

FUNGSI SEKUNDER
1. FASILITAS PERPUSTAKAAN
Information 6 bh
Center
Perpustakaan 1 Org 9,3 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Area Baca 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Tempat Penitipan 16 Org 2 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 32 m2
Barang
Toilet 6-8 Org 3,75 x 4,8 m TS, hal.61 1 bh 18 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
2. FASILITAS RETAIL
Retail Produk
Desain
Retail Kuliner
Cafetaria
Pantry
Toilet
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
FUNGSI TERSIER
1. FASILITAS PENGELOLA
Ruang General
Manager
Ruang
Administrasi
Ruang Rapat
Ruang Staff
Ruang Ganti
Pengelola
Toilet
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
2. FASILITAS SERVIS
Fan
Genset, Trafo,
Panel ELK &

133
ELC
GWT & R.
Pompa
STP
Gardu PLN
Storage &
Engineering
Musholla
ATM Center
Toilet
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
3. FASILITAS PARKIR PENGUNJUNG
Parkir Mobil 6 bh
Parkir Motor 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Pos Keamanan 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
4. FASILITAS PARKIR PENGELOLA
Parkir Mobil 6 bh
Parkir Motor 1 Org 9,3 m / Org
2
DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Pos Keamanan 15 Org 4,64 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 69,6 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2
Luas Total 6 bh 809,4 m2
5. FASILITAS PARKIR SERVIS
Parkir Kendaraan 6 bh
Pengangkut
Loading Dock 1 Org 9,3 m2/ Org DA2, hal.13 1 bh 9,3 m2
Luas Per Kantor 134,9 m2

Luas Total 6 bh 809,4 m2

4.6 Organisasi Ruang


Organisasi ruang pada Malang Design Center ini menggunakan organisasi
ruang terpusat. Organisasi ruang terpusat memungkinkan para pengunjung
bisa menikmati semua fasilitas secara tersentral dan terpusat tanpa harus

134
memikirkan jangkauan ruang yang susah tercapai (D. K. Ching, 2008).
Adapun penjabaran ruang berdasarkan peletakan lantai dan luasnya sebagai
berikut.

Tabel 1.3 Organisasi Ruang


Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Luas Total
Lantai Fasilitas Ruang Ruang Ruang
(m2) (m2)
Parkir Mobil
Fasilitas 3500
Parkir Parkir Motor 1320 4839
Pengunjung
Pos Keamanan 19
Fasilitas Parkir Mobil 187
Parkir Parkir Motor 66 272
Pengelola Pos Keamanan 19
Parkir
Kendaraan 230
Fasilitas Pengangkut 326
Parkir Servis
Loading Dock 96
Fan 16
Lantai 1 Genset, Trafo,
Panel ELK & 56
ELC
GWT & R.
Pompa 52

Ruang STP 263


617
Servis Gardu PLN 12
Storage &
14
Engineering
Musholla 120
ATM Center 20
Toilet 64
Lobby 162
Fasilitas Information
32 210
Lobby Center
Receptionist 16
Lantai 2 Auditorium 1500

Fasilitas Ruang Tunggu 40


2506
Auditorium Wardrobe 40

135
Ruang Ganti 64

136
Ruang Makeup 48
Green Room 90
Ruang Monitor 40
Ruang Briefing 40
Ruang
Penyimpanan 40
Soundsystem
Toilet 64
Prefuntcion
500
Area
Galleri 130
Receptionist 16
Information
32
Center
Cafetaria 250
Fasilitas Pantry 77 649
Galleri
Smooking
18
Room
Retail 42

Medical Center 20
Toilet 64
Meeting Room
150
1
Meeting Room
150
2
Fasilitas
Meeting Room 814
Meeting 225
3
Meeting Room
225
4
Toilet 64

Co-working
150
Space Outdoor

Fasilitas Co- Co-working


225 589
working Space Indoor
Cafetaria 150

Toilet 64
Information
Fasilitas 32
Lantai 3 Center 266
Perpustakaan
Perpustakaan 100

137
Area Baca 50
Tempat
Penitipan 20
Barang
Toilet 64

Kantor Sewa A 225

Kantor Sewa B 225


Fasilitas
739
Kantor Sewa
Kantor Sewa C 225

Toilet 64
Ruang General
Manager 50
Ruang
Administrasi 20

Fasilitas Ruang Rapat 100


274
Pengelola Ruang Staff 20
Ruang Ganti
Pengelola 20

Toilet 64
Retail Produk
Desain 300

Fasilitas Retail Kuliner 300


Cafetaria 150 891
Retail
Pantry 77
Toilet 64
Lantai 4 Workshop 268
Workspace 288
Fasilitas
Sektor Toilet 64 1036
Arsitektur 392
Studio
Gudang 24
Workshop 268
Fasilitas Workspace 288
Sektor Toilet 64 1036
Desain
Interior Studio 392
Gudang 24

138
Workshop 268

Fasilitas Workspace 288


Sektor Toilet 64 1036
Desain
Produk Studio 392
Gudang 24
Workshop 268
Fasilitas
Sektor Workspace 288
Desain Toilet 64 1036
Komunikasi Studio 392
Visual 24
Gudang

4.7 Persyaratan Ruang


Tabel 1.3 Persyaratan Pencahayaan Pada Ruang
Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Pencahayaan
Fasilitas Ruang
Alami Buatan
Parkir Mobil
V V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V V
Pos Keamanan V V
Parkir Mobil V V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V V
Pengelola
Pos Keamanan V V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
Ruang Servis
GWT & R. Pompa V
STP V
Gardu PLN V

139
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Fasilitas
Ruang Monitor V
Auditorium
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V V
Galleri V V
Receptionist V V
Information
V V
Center

Fasilitas Galleri Cafetaria V V


Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V

140
Toilet V
Meeting Room 1 V V
Meeting Room 2 V V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V V
Meeting Room 4 V V
Toilet V V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V V
working Indoor
Cafetaria V V
Toilet V
Information
V V
Center
Perpustakaan V V
Fasilitas
Area Baca V V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V V
Sewa Kantor Sewa C V V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi
Fasilitas Pengelola
Ruang Rapat V
Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola

141
Toilet V
Retail Produk
V V
Desain
Retail Kuliner V V
Fasilitas Retail
Cafetaria V V
Pantry V V
Toilet V
Workshop V V
Workspace V V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V V
Gudang V
Workshop V V
Workspace V V
Fasilitas Sektor
Toilet V V
Desain Interior
Studio V V
Gudang V
Workshop V V
Workspace V V
Fasilitas Sektor
Toilet V V
Desain Produk
Studio V V
Gudang V
Workshop V V
Fasilitas Sektor
Workspace V V
Desain
Toilet V V
Komunikasi
Studio V V
Visual
Gudang V

Tabel 1.3 Persyaratan Penghawaan Pada Ruang


Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Fasilitas Ruang Penghawaan

142
Alami Buatan
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V
Pengelola
Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa V
STP V
Ruang Servis Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V V
Lobby V V
Information
Fasilitas Lobby V V
Center
Receptionist V V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Fasilitas
Wardrobe V
Auditorium
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V

143
Green Room V
Ruang Monitor V
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V V
Prefuntcion Area V
Galleri V V
Receptionist V V
Information
V V
Center
Cafetaria V V
Fasilitas Galleri
Pantry V V
Smooking Room V
Retail V V
Medical Center V
Toilet V V
Meeting Room 1 V V
Meeting Room 2 V V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V V
Meeting Room 4 V V
Toilet V V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V V
working Indoor
Cafetaria V V
Toilet V V
Fasilitas Information
V V
Perpustakaan Center

144
Perpustakaan V V
Area Baca V V
Tempat Penitipan
V V
Barang
Toilet V V
Kantor Sewa A V V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi

Fasilitas Pengelola Ruang Rapat V V


Ruang Staff V V
Ruang Ganti
V
Pengelola
Toilet V
Retail Produk
V V
Desain
Retail Kuliner V V
Fasilitas Retail
Cafetaria V V
Pantry V V
Toilet V V
Workshop V V
Workspace V V
Fasilitas Sektor
Toilet V V
Arsitektur
Studio V V
Gudang V
Fasilitas Sektor Workshop V V
Desain Interior Workspace V V

145
Toilet V V
Studio V V
Gudang V
Workshop V V
Workspace V V
Fasilitas Sektor
Toilet V V
Desain Produk
Studio V V
Gudang V
Workshop V V
Fasilitas Sektor
Workspace V V
Desain
Toilet V V
Komunikasi
Studio V V
Visual
Gudang V

Tabel 1.3 Persyaratan Akustik Pada Ruang


Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Akustik
Fasilitas Ruang
Ya Tidak
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V
Pengelola
Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Ruang Servis Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC

146
GWT & R. Pompa V
STP V
Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Fasilitas
Ruang Monitor V
Auditorium
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
Fasilitas Galleri V
Center
Cafetaria V
Pantry V

147
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Fasilitas Pengelola Ruang
V
Administrasi
Ruang Rapat V

148
Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola
Toilet V
Retail Produk
V
Desain
Retail Kuliner V
Fasilitas Retail
Cafetaria V
Pantry V
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V

149
Tabel 1.3 Persyaratan View from Site Pada Ruang
Sumber: Analisa Pribadi, 2022
View from Site
Fasilitas Ruang
Ya Tidak
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V
Pengelola
Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa V
STP V
Ruang Servis Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Fasilitas
Ruang Tunggu V
Auditorium
Wardrobe V

150
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Ruang Monitor V
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
V
Center
Cafetaria V
Fasilitas Galleri
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V

151
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi

Fasilitas Pengelola Ruang Rapat V


Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola
Toilet V
Retail Produk
V
Desain
Retail Kuliner V
Fasilitas Retail
Cafetaria V
Pantry V
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V

152
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V

Tabel 1.3 Persyaratan View to Site Pada Ruang


Sumber: Analisa Pribadi, 2022
View to Site
Fasilitas Ruang
Ya Tidak
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V
Pengelola
Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Ruang Servis Fan V

153
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa V
STP V
Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Fasilitas
Ruang Monitor V
Auditorium
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Fasilitas Galleri
Information
V
Center

154
Cafetaria V
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
Fasilitas Pengelola V
Manager

155
Ruang
V
Administrasi
Ruang Rapat V
Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola
Toilet V
Retail Produk
V
Desain
Retail Kuliner V
Fasilitas Retail
Cafetaria V
Pantry V
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Fasilitas Sektor Workshop V
Desain Workspace V

156
Komunikasi Toilet V
Visual Studio V
Gudang V

Tabel 1.3 Persyaratan Sanitasi Air Bersih Pada Ruang


Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Sanitasi Air Bersih
Fasilitas Ruang
Ya Tidak
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V
Pengelola
Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa V
STP V
Ruang Servis Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Fasilitas Lobby Information
V
Center

157
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Fasilitas
Ruang Monitor V
Auditorium
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
V
Center
Cafetaria V
Fasilitas Galleri
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V

158
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi

Fasilitas Pengelola Ruang Rapat V


Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola
Toilet V
Retail Produk
V
Desain

Fasilitas Retail Retail Kuliner V


Cafetaria V
Pantry V

159
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V

Tabel 1.3 Persyaratan Sanitasi Air Limbah dan Air Kotor Pada Ruang
Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Sanitasi Air Limbah & Air Kotor
Fasilitas Ruang
Ya Tidak
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V

160
Fasilitas Parkir Parkir Motor V
Pengelola Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa V
STP V
Ruang Servis Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Fasilitas
Green Room V
Auditorium
Ruang Monitor V
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem

161
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
V
Center
Cafetaria V
Fasilitas Galleri
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V

162
Kantor Sewa B V
Fasilitas Kantor
Kantor Sewa C V
Sewa
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi

Fasilitas Pengelola Ruang Rapat V


Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola
Toilet V
Retail Produk
V
Desain
Retail Kuliner V
Fasilitas Retail
Cafetaria V
Pantry V
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain Produk
Toilet V

163
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V

Tabel 1.3 Persyaratan Jaringan Elektrikal Pada Ruang


Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Elekrikal
Fasilitas Ruang
Ya Tidak
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V
Pengelola
Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa V
Ruang Servis STP V
Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V

164
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Wardrobe V
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V
Green Room V
Fasilitas
Ruang Monitor V
Auditorium
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
V
Center
Cafetaria V
Fasilitas Galleri
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Fasilitas Meeting Meeting Room 1 V

165
Meeting Room 2 V
Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Information
V
Center
Perpustakaan V
Fasilitas
Area Baca V
Perpustakaan
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi

Fasilitas Pengelola Ruang Rapat V


Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola
Toilet V

166
Retail Produk
V
Desain
Retail Kuliner V
Fasilitas Retail
Cafetaria V
Pantry V
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Interior
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V

Tabel 1.3 Persyaratan Saluran Telepon/Wifi Pada Ruang


Sumber: Analisa Pribadi, 2022
Fasilitas Ruang Saluran Telepon/Wifi

167
Ya Tidak
Parkir Mobil
V
Fasilitas Parkir
Pengunjung Parkir Motor V
Pos Keamanan V
Parkir Mobil V
Fasilitas Parkir
Parkir Motor V
Pengelola
Pos Keamanan V
Parkir Kendaraan
Fasilitas Parkir V
Pengangkut
Servis
Loading Dock V
Fan V
Genset, Trafo,
V
Panel ELK & ELC
GWT & R. Pompa
STP V
Ruang Servis Gardu PLN V
Storage &
V
Engineering
Musholla V
ATM Center V
Toilet V
Lobby V
Information
Fasilitas Lobby V
Center
Receptionist V
Auditorium V
Ruang Tunggu V
Fasilitas
Wardrobe V
Auditorium
Ruang Ganti V
Ruang Makeup V

168
Green Room V
Ruang Monitor V
Ruang Briefing V
Ruang
Penyimpanan V
Soundsystem
Toilet V
Prefuntcion Area V
Galleri V
Receptionist V
Information
V
Center
Cafetaria V
Fasilitas Galleri
Pantry V
Smooking Room V
Retail V
Medical Center V
Toilet V
Meeting Room 1 V
Meeting Room 2 V
Fasilitas Meeting Meeting Room 3 V
Meeting Room 4 V
Toilet V
Co-working Space
V
Outdoor
Fasilitas Co- Co-working Space
V
working Indoor
Cafetaria V
Toilet V
Fasilitas Information
V
Perpustakaan Center

169
Perpustakaan V
Area Baca V
Tempat Penitipan
V
Barang
Toilet V
Kantor Sewa A V
Fasilitas Kantor Kantor Sewa B V
Sewa Kantor Sewa C V
Toilet V
Ruang General
V
Manager
Ruang
V
Administrasi

Fasilitas Pengelola Ruang Rapat V


Ruang Staff V
Ruang Ganti
V
Pengelola
Toilet V
Retail Produk
V
Desain
Retail Kuliner V
Fasilitas Retail
Cafetaria V
Pantry V
Toilet V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Arsitektur
Studio V
Gudang V
Fasilitas Sektor Workshop V
Desain Interior Workspace V

170
Toilet V
Studio V
Gudang V
Workshop V
Workspace V
Fasilitas Sektor
Toilet V
Desain Produk
Studio V
Gudang V
Workshop V
Fasilitas Sektor
Workspace V
Desain
Toilet V
Komunikasi
Studio V
Visual
Gudang V

4.8 Analisa Tapak


A. Lokasi Tapak
Lokasi tapak berada di Jl. Dieng Pisang Candi, Kec. Sukun, Kota
Malang, Jawa Timur 65146. Alasan pemilihan tapak di lokasi ini
dikarenakan Kawasan strategis yang berada di Kota Malang bagian
barat dan memiliki potensi lokasi yang menjadi pusat perhatian karena
berada di persimpangan jalan. Adapun dibawah ini keterangan
mengenai tapak:
- Lebar Jalan: 6-8 meter
- Zona Sekitar Tapak
Utara: Zona Permukiman, Zona Perdagangan dan
Jasa Selatan: Zona Perdagangan dan Jasa
Timur: Zona Perdagangan dan Jasa, Zona Pelayanan
Umum,
Zona Permukiman
Barat: Zona Permukiman, Zona Pendidikan
- Status Lahan: Lahan Terbangun
171
- Luas Lahan: 2,2 Hektar

Gambar 2.2.1 Lokasi Tapak dan Lingkungan sekitar

Sumber: Analisa Pribadi, 2022

B. Bentuk Tapak

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Bentuk tapak memiliki bentuk simetris dengan 6 sisi yang


dikelilingi oleh 3 jalan primer. Sisi tapak yang menghadap jalan langsung
yakni yang bersebelahan dengan jalan terusan dieng, jalan galunggung dan
jalan bukit barisan.

C. Topografi Tapak

172
Gambar 2.2.4 Gambar Kontur Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Kontur site cenderung padat dan tidak memiliki kontur. Sehingga,


hal ini akan sedikit menyulitkan untuk aliran air menuju roil kota.

D. Ukuran Tapak

70 m
105 m
e
)
f
130 m 140 m
)
g
) 160 m

Gambar 2.2.4 Gambar Ukuran Tapak

Sumber: Google Earth, 2022

Ukuran keseluruahan lahan ini sekitar 2,2 hektar. Sedangkan, kebutuhan


luasan ruangan hanya membutuhkan sekitar 3.353 m2 . Sehingga luas lahan yang
digunakan tidak menyeluruh. Dapat dilihat pada gambar mengenai ukuran site

E. Peraturan Terkait Tapak


KDB: 60% - 80%
KLB: 1,0 – 3,0

173
TLB: 4 – 20 lantai

174
KDH minimal 10%
Tinggi bangunan maksimum dibatasi garis bukaan langit 48
derajat dari as jalan
Sumber:Peraturan Daerah Kota Malang, 2011
F. Akses Sekitar Tapak

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Akses ke tapak bisa melalui Jl. Galunggung, Jl. Bukit Barisan dan
Jl. Terusan Dieng yang masing-masing lebar jalannya memiliki lebar
antara 6-8 meter, dimana lokasi tapak Berada di pusat kota dan mudah
diakses Berada di dekat area sekolah. Tingkat kepadatan di area tapak
sedang dan mudah diakses oleh kendaraan

G. Kondisi Khusu Pada Tapak

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

175
Utilitas pada kawasan ini telah tersedia, salah satunya yaitu air
bersih. Air bersih di kawasan ini sudah menggunakan PDAM dan juga
terdapat roil untuk saluran air kotor pada utara, selatan dan barat site.
Kontur site cenderung padat dan memiliki sedikit kontur.

H. Potensi Lingkungan Tapak

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Lahan yang digunakan memiliki beberapa potensi yang sangat


menguntungkan untuk kegiatan Malang Design Center ke depannya,
diantaranya yaitu:
a. Berada di area komersial, pendidikan dan berdekatan dengan salah
satu pusat perbelanjaan di Malang
b. Berdekatan dengan beberapa Universitas Malang yang didalamnya
terdapat jurusan sasaran pelaku desain pada Malang Design Center
c. Selain itu, lokasi lahan berada di pusat kota dan dekat dengan
ikon- ikon kota Malang.
- Kondisi Eksisting Vegetasi

176
Gambar 2.2.4.2 Kondisi Vegetasi sekitar Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Pada sekitar lokasi tapak cukup banyak vegetasi


yang terlihat. Mulai dari taman yang ada pada pedestrian,
median taman jalan raya, vegetasi pada setiap bangunan
yang terbangun di sekitar lokasi tapak, dll. Jenis vegetasi
yang mendominasi dalam lingkungan sekitar tapak yakni:
rumput gajah, tanaman ilalang, pohon kelapa, pohon kiara
payung, pohon tabebuya dan pohon tanjung.

- Kondisi Eksisting Signage

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

177
Signage merupakan suatu elemen visual yang menjadi alat
bantu untuk menginformasikan masyarakat pemakai ruang
kota. Dalam hal ini perlu diatur agar tercipta keseimbangan
antara kepentingan umum dan privat. Pada signage Jl.
Galunggung banyak ditemukan papan tanda yang berisi
tentang petunjuk arah jalan dan nama jalan. Signage pada Jl.
Terusan Dieng ditemukan beberapa seperti papan tanda
penunjuk nama jalan, aturan dilarang parkir, petunjuk arah
jalan, dll dimana elemen ini akan membantu masyarakat
mudah membaca dan memahami peraturan jalan serta menjadi
pengarah menuju tapak

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Signage pada Jl. Dieng banyak ditemukan di pedestrian


jalannya yang menunjukkan aturan berlalu lintas dan aturan
yang dikhusukan untuk pengguna pedestrian. Signage pada Jl.
Raya Langsep kebanyakan ditemukan seperti nama jalan dan
aturan dasar dalam berlalu lintas

- Kondisi Eksisting Activity Support

178
Gambar 2.2.4.2 Peta Activity Support sekitar Tapak

Lokasi tapak berada di Jl. Galunggung yang


letaknya langsung berhubungan dengan jalan raya dan
berada di persimpangan menjadi jalan utama lalu lintas
yang memiliki tingkat kepadatan cukup tinggi dimana
sekelilingnya merupakan area padat bangunan yang
menghubungkan akses ke berbagai Kawasan dan tempat
aktivitas yang dibutuhkan oleh masyarakat di lingkungan
sekitar tapak. Adapun activity support yang menjadi
penyumbang padatnya penduduk karena melakukan
aktifitas pada tempat tersebut, contohnya: Cyber Mall,
Malang Center Point, Universitas Merdeka, Institut
Teknologi Nasional Malang, Superindo dan ruko-ruko
tempat komersil.

179
- Kondisi Eksisting Trotoar

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Dharmawan (2004) pedestrian berasal dari bahasa Latin


yaitu pedestres, yang berarti orang yang berjalan kaki.
Pedestrian juga diartikan pergerakan atau sirkulasi atau
perpindahan orang atau manusia dari satu tempat ke titik asal
ketempat lain sebagai tujuan dengan berjalan kaki
(Rubenstein, 1992). Pada Pedestrian Jl. Galunggung memiliki
pedestrian yang mumpuni namun di titik zona Pendidikan
pedestriannya disalahgunakan sebagai tempat menunggu dan
pedagang kaki lima. Pedestrian pada Jl. Terusan Dieng sudah
ada fasilitas untuk pejalan kaki namun di beberapa titik ada
yang tidak terawatt dan disalah fungsikan

180
Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Pedestrian pada Jl. Dieng memiliki fasilitas sarana


prasarana terlengkap di sekitar tapak yakni terdapat trotoar
untuk pejalan kaki, tempat duduk, tempat sampah, taman,
signage, zebra cross, dll. Pedestrian pada Jl. Raya Langsep
memili sarana prasarana pedestrian yang cukup memadai
namun terdapat titik yang tidak ada tempat sampah sehingga
sampah bertumpuk di area pedestrian

- Kondisi Eksisting Kebisingan

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Tingkat Kebisingan pada Jl. Terusan Dieng cukup tinggi


dimana sering terjadi kemacetan dan kendaraan selalu ramai
berlalu Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang
membuat jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak.
Tingkat Kebisingan pada Jl. Galunggung cukup tinggi dimana
sering terjadi kemacetan dan kendaraan selalu ramai berlalu
Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang membuat
jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak. Tingkat
Kebisingan pada Jl. Dieng cukup tinggi dimana sering terjadi
181
kemacetan dan kendaraan selalu

182
ramai berlalu Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang
membuat jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak.
Tingkat Kebisingan pada Jl. Raya Langsep cukup tinggi dimana
sering terjadi kemacetan dan kendaraan selalu ramai berlalu
Lalang. Terdapat 2 arah berlawanan di jalan ini yang membuat
jalan akan padat dan mempengaruhi kondisi tapak

- Kondisi Eksisting Iklim Matahari

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Pada pagi hari matahari terbit dari arah timur ke barat


dimana bagian tapak yang tidak terkena matahari otomatis
pada bagian yang di area barat. Pada siang hari khususnya
tepat jam 12.00 puncaknya suhu area sekitar tapak hingga
mencapai 30 derajat celcius yang dimana menjadi titik puncak
panas dan posisi matahari berada diatas bangunan. Pada sore
hari matahari tenggelam dari arah barat ke timur dimana
bagian tapak yang tidak terkena matahari otomatis pada bagian
yang di area timur. Pada malam hari pastinya matahari sudah
tenggelam dimana tapak akan tidak mendapat cahaya
penerangan alami Kembali melainkan membutuhkan
pencahayaan buatan

183
- Kondisi Eksisting Iklim Angin

Gambar 2.2.4 Gambar Lokasi Tapak

Sumber: Sistem Informasi Monitoring Tata Ruang (SIMTARU) Kota Malang

Angin tenggara yakni angin yang terjadi di bulan maret-


oktober biasanya di bulan itu pada area sekitar tapak
menyebabkan terjadinya musim kemarau Panjang. Angin dari
segala arah relative sedang. Angin barat laut biasanya
melewati area sekitar tapak di bulan November-februari
dimana biasaya terjadi musim hujan

4.9 Analisa Bentuk


Bentuk rancangan melakukan pendekatan dengan bentuk origami yang
mencirikan mengenai kertas sebagai bahan proses pembuatan karya dari
masing-masing pelaku desain untuk mensketsa produk desain sebelum
melanjutkan dengan teknologi digital untuk menjadi hasil visual yang sesuai
4.10 Analisa Struktur

Bagian
No. Aplikasi Struktur
Struktur
1. Struktur
Atas

Plat Atap Pracetak Rangka Aluminium


(Skylight)

184
2. Struktur
Tengah

Kolom Pracetak Balok Pracetak Plat Lantai Pracetak


3. Struktur
Bawah

Tiang Pancang Pondasi Rakit Sloof Pracetak

4.11 Analisa Utilitas

No. Utilitas Aplikasi Keterangan


1. Sistem Air  GWT pada reservoir
Bersih bawah.
 Water Tank pada
reservoir atas.
 Sumber air dari
PDAM, sumur, air
hujan & penggunaan
air bekas pakai.
Ground Water Tank Water Tank
2. Sistem Air  STP penampungan
Kotor dari toilet.
 Grease Trap untuk
buangan dapur.
 Air kotor setelah
melalui treatment dan
filtrasi digunakan
kembali.
Sewage Treatment Plan Grease Trap
(STP)
3. Alat  Wastafel dengan
Sanitari sistem sensor,
mengurangi air yang
terbuang percuma.
 Penggunaan kloset
jongkok dengan
pertimbangan
kebersihan dan
kesehatan.
Wastafel + Sensor Kloset Jongkok

185
4. Sistem  Tangga darurat
Pencegahan dengan jarak maks.
Kebakaran 25 m dari pusat
kegiatan.
 Sistem pendeteksi api
dan asap otomatis.
Tangga Darurat Sprinkler  Penggunaan alarm
dan alat pemadaman
manual.
 Gas halon dengan
aplikasi pada fungsi
yang tidak boleh kena
air.

Smoke Detector Hidrant & Alarm

186

Anda mungkin juga menyukai