DISUSUN OLEH:
BELLA SHAVIRA
1441502126
DOSEN PEMBIMBING:
Ir. Titi Pudjiastuti, MT
di Kota Malang”
Adalah benar hasil karya saya sendiri, dan belum pernah diajukan sebagai laporan karya
ilmiah, sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain. Serta semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Yang menyatakan,
Bella Shavira
1441502126
Disetujui oleh Pembimbing bahwa Laporan Tugas Akhir Perancangan tersebut layak
diajukan untuk sidang.
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Abstrak
Abstrack
I. PENDAHULUAN
Kota Malang adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa timur, Indonesia, kota
terbesar kedua di Jawa Timur ini memiliki jumlah Penduduk Mencapai 895.387 jiwa
dengan luas kota Malang yang mencapai 145,28 km. Kota Malang adalah salah satu kota
di indonesia yang sedang dikembangkan industri kreatif digital.
Kota Malang dalam perencanaannya akan dibangun fasilitas pengembangan
industri kreatif digital telah memiliki beberapa potensi yaitu telah memiliki MCF (Malang
creative fusion) yaitu organisasi yang sah dan sudah berbadan hukum sendiri. Data Pelaku
industri kreatif digital di kota malang memiliki peminat tertinggi yaitu sekitar 94
Komunitas dan Anggota Industri kretif digital. Selain itu pendapatan peningkatan
ekonomi yang dihasilkan oleh industri kreatif masyarakat menjadi salah satu pemicu IPM
(Indeks pembangunan manusia) Kota Malang 2016 mencapai 80,46% melampaui IPM
jawa timur.
Dengan semakin banyaknya Industri Kreatif digital terutama di Kota malang dan
dengan terbentuknya MCF sebagai organisasi yang menghimpun pelaku industri kreatif
di kota Malang Di perlukan upaya pengembangan secara kreatif dan diperlukan SDM
(Sumber daya manusia) yang memadai. Untuk menunjang hal tersebut, Perancangan
Fasilitas pengembangan industri kreatif digital (Malang Creative center) di Kota Malang
yang dapat mengakomodasi potensi masyarakat kota Malang karena pada fasilitas ini
akan mewadahi para pelaku industri dan masyarakat di kota malang dan diharapkan
mampu menjawab kebutuhan perancangan area industri kreatif yang mengoptimalkan
efisiensi pada bangunan komersil dan pusat bisnis.
Karakter pelaku pada perancangan ini yaitu Kreatif yaitu Pelaku tidak ingin ada
aturan yang sangat mengikat hingga dapat mengganggu aktfitas mereka, Aktif, Sangat
giat dalam melakukan aktifitas dan bisnis mereka. Inovatif yaitu Pelaku ingin menemukan
hal-hal baru. Efektif yaitu Manusia belajar membuat dirinya agar dapat membuat hasil
yang mereka inginkan dengan cara masing-masing. Efisien yaitu tepat untuk
menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu yang mereka miliki.
Karakter Lokasi pada perancangan ini yaitu Strategis karena terletak pada kawasan
dengan akses yang mudah dan tidak jauh dari pusat kota serta berada pada area fasilitas
umum, Sejuk karena berada di kota Malang yang memiliki suhu rata rata 23⁰C,
Berpendidikan karena terdapat banyak fasilitas pendidikan dari usia dini sampai
universitas yang ber kualitas dan modern.
Konsep dasar yang diterapkan yaitu “ Futuristic Techno Preneur”
Technopreneur mengandung makna tentang cara pemanfaatan teknologi yang sedang
berkembang pesat untuk dijadikan sebagai peluang usaha. Techno preneur yaitu orang
yang punya kompetensi dan ide cemerlang dalam membuat, berkreasi dan berinovasi atas
suatu produk atau jasa yang akan dijual dipasar, perkembangan pusat inovasi
engembangan teknologi dan inkubator bisnis dalam bidang teknologi merupakan upaya
positif untuk membangun technopreneur di indonesia.
Pada konsep ini juga menerapkan konsep futuristic pada desain hal ini di dasarkan
pada pengamatan akan tingkat kemajuan kreatifitas digital di kota malang, serta
banyaknya pelaku industri kreatif di kota ini hal ini juga berdampak pada kemajuan
masyarakat kota malang dalam perkembangan global.
Konsep sirkulasi bangunan ini akan menggabungkan pola linier menerus dan radial. Sirkulasi
antar ruang di dalamnya dibuat rekreatif dan sekreatif mungkin agar para pelaku tidak
jenuh dan selalu mendapatkan ide yang kreatif untuk belajar dan membuat produk industri
kreatif digital saat berada dalam bangunan ini. Material yang digunakan yaitu Kaca, kayu,
Rumput sintetis dengan memadukan berbagai warna agar dalam bangunan terlihat lebih
luas lebih natural dan lebih segar sehingga bisa menghadirkan kreatifitas pelaku yang ada
pada bangunan tersebut. Penggunaan material hardscape dan softscape ditentukan melalui
jenis kegiatan dan tempat material itu berada, maka dari itu penentuan material akan
seperti Area sirkulasi kendaraan menggunakan material aspal karena digunakan untuk
menahan kendaraan berat., Area sirkulasi manusia pada sekitar bangunan menggunakan
material batu paving, Softscape pada RTH menggunakan rumput jepang dan pohon
peneduh dengan jenis ketapang kencana dan pemberian bunga bunga sehingga berkesan
sejuk., Softscape pada area yang berbatasan dengan site luar menggunakan pohon cemara.
Bentukan dasar massa dari site dan kamera dan menggunakan game tetris juga
menggunakan penerapan futuristic pada bangunan agar dapat mencerminkan bangunan
industri kreatif digital. Konsep ketinggian pada kawasan ini mengacu pada kebutuhan
ruang zona masa. Yaitu sekitar 6 lantai.
Desain
V. KESIMPULAN
Berdasar studi analisa yang dilakukan pada perencanaan ini maka dapat
disampulkan bahwa butuh adanya kajian khusus yang berkaitan dengan pokok
permasalahan yang dilakukan.
Dengan dilakukannya perencanaan perancangan ini diharapkan memiliki
dampak terhadap para starp up digital di kota malang yang dapat meningkatkan dan
mengembangkan para pelaku industri kreatif digital di kota malang
Rekomendasi
Proyek perencanaan fasilitas industri kreatif digital di kota malang ini
diharapkan tidak berhenti setelah penulisan proposal ini selesai, namun dapat terus di
kembangkan seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, dari uraian
tersebut maka ada beberapa saran yaitu :
Pihak pemerintah, baiknya terus memberikan wadah dan fasilitas kepada para
pelaku industri kreatif digital untuk berkarya.
Perlu diadakan promosi agar para start up digital semakin berkembang di kota
ini.
VI. REFRENSI/DAFTAR PUSTAKA
Buku data arsitek
(Sumber: Dovey, J., Pratt, A. C., Moreton, S., Virani, T. E., Merkel, J., &
Lansdowne, J. (2016). Creative Hubs: Understanding the New Economy, 1–96.
Retrieved from
http://creativeconomy.britishcouncil.org/media/uploads/files/
HubsReport.pdf)
(http://pusatkreatif.web.id./)
(Sumber: Matheson, J., & Easson, G. (2015). Creative HubKit: Made by Hubs for
Emerging Hubs. UK: British Council.)
www.bekraf.go.id
http://mcf.or.id/