Anda di halaman 1dari 9

JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN

PERANCANGAN FASILITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF


DIGITAL (CREATIVE CENTER) DI KOTA MALANG
DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK

DISUSUN OLEH:
BELLA SHAVIRA
1441502126

DOSEN PEMBIMBING:
Ir. Titi Pudjiastuti, MT

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
2019
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Pernyataan Laporan Tugas Akhir Perancangan. Dengan ini menyatakan bahwa


Laporan Tugas Akhir Perancangan yang berjudul :

“Perancangan Fasilitas Pengembangan Industri kreatif digital (creative center)

di Kota Malang”

Adalah benar hasil karya saya sendiri, dan belum pernah diajukan sebagai laporan karya
ilmiah, sebagian atau seluruhnya, atas nama saya atau pihak lain. Serta semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Yang menyatakan,

Bella Shavira
1441502126

Disetujui oleh Pembimbing bahwa Laporan Tugas Akhir Perancangan tersebut layak
diajukan untuk sidang.

Pembimbing 1 Pembimbing 2

Ir. Titi Pudjiastuti, MT Ir. Farida Murti, MT


44002 44017
PERANCANGAN FASILITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KREATIF
DIGITAL (CREATIVE CENTER) DI KOTA MALANG DENGAN
PENDEKATAN ARSITEKTUR FUTURISTIK
𝐁𝐞𝐥𝐥𝐚 𝐒𝐡𝐚𝐯𝐢𝐫𝐚1) , 𝐈𝐫. 𝐓𝐢𝐭𝐢 𝐏𝐮𝐝𝐣𝐢𝐚𝐬𝐭𝐮𝐭𝐢, 𝐌𝐓2) , 𝐈𝐫. 𝐅𝐚𝐫𝐢𝐝𝐚 𝐌𝐮𝐫𝐭𝐢, 𝐌𝐓3)
1 Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Email : Bella.shavira97@gmail.com
2 Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Email : titipudjiastuti@untag-sby.ac.id
3 Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Email : faridamurti@untag-sby.ac.id

Abstrak

Seiring dengan perkembangan zaman dampak perkembangan Teknologi dan


ekonomi dunia semakin pesat khususnya dalam persaingan global antar pelaku industri.
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang saat ini berusaha untuk
meningkatkan perekonomian warganya. Sektor industri kreatif digital merupakan salah
satu sektor industri yang perlu di kembangkan sebagai solusi permasalahan di bidang
ekonomi yang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat agar lebih sejahtera.
Sektor industri kreatif digital menjadi sektor industri kreatif prioritas di kota Malang
khususnya game, aplikasi dan animasi, film dan video. Sektor industri kreatif digital ini
memiliki peminat yang sangat dominan di kalangan generasi muda kota Malang oleh
karena itu di butuhkan suatu wadah yang terpusat dan terintegrasi untuk mewadahi
kreativitas, keterampilan serta bakat para pelaku industri kreatif digital yang ada di kota
Malang. Integrasi yang dimaksud tidak hanya antara pemerintah dengan pelaku industri
kreatif tetapi juga di dalam internal industri kreatif itu sendiri agar mereka dapat tumbuh
dan berkembang sehingga dapat bersaing di dunia perindustrian indonesia bahkan
internasional. Wadah ini nantinya diharapkan mampu diakses dan di maksimalkan oleh
masyarakat Kota Malang dan dikenal dengan istilah Malang creative center
Kata kunci: Industri kreatif, Industri kreatif digital, Malang Creative Center

Abstrack

Along with the development of times, the impact of technological developments


and the world economy is increasing rapidly especially in global competition between
industry players. Indonesia is one of the developing countries that is currently trying to
improve the economy of it's citizen. The digital creative industry sector is one of the
industrial sectors that needs to be developed as a solution to problems in the economic
field that can improve the economy of the community to be more prosperous. One of the
development of digital creative industry sector has become one of the top industrial
sector in Malang city, especially games, applications and animation, film and video.
This digital creative industry sector has a very dominant interest among the younger
generation of poor cities and therefore needs a centralized and integrated forum to
accommodate the creativity, skills and talents of the digital creative industries in the
city of Malang. The integration is not focus only between the government and creative
industry players but also within the creative industries themselves so that they can grow
and develop in local industrial sector or even more on international industrial sector.
This place is expected to be accessible and maximized by the local people of Malang
and known as the Malang Creative Center.
Keywords: Creative Industry, digital creative industry, Malang creative center

I. PENDAHULUAN
Kota Malang adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa timur, Indonesia, kota
terbesar kedua di Jawa Timur ini memiliki jumlah Penduduk Mencapai 895.387 jiwa
dengan luas kota Malang yang mencapai 145,28 km. Kota Malang adalah salah satu kota
di indonesia yang sedang dikembangkan industri kreatif digital.
Kota Malang dalam perencanaannya akan dibangun fasilitas pengembangan
industri kreatif digital telah memiliki beberapa potensi yaitu telah memiliki MCF (Malang
creative fusion) yaitu organisasi yang sah dan sudah berbadan hukum sendiri. Data Pelaku
industri kreatif digital di kota malang memiliki peminat tertinggi yaitu sekitar 94
Komunitas dan Anggota Industri kretif digital. Selain itu pendapatan peningkatan
ekonomi yang dihasilkan oleh industri kreatif masyarakat menjadi salah satu pemicu IPM
(Indeks pembangunan manusia) Kota Malang 2016 mencapai 80,46% melampaui IPM
jawa timur.
Dengan semakin banyaknya Industri Kreatif digital terutama di Kota malang dan
dengan terbentuknya MCF sebagai organisasi yang menghimpun pelaku industri kreatif
di kota Malang Di perlukan upaya pengembangan secara kreatif dan diperlukan SDM
(Sumber daya manusia) yang memadai. Untuk menunjang hal tersebut, Perancangan
Fasilitas pengembangan industri kreatif digital (Malang Creative center) di Kota Malang
yang dapat mengakomodasi potensi masyarakat kota Malang karena pada fasilitas ini
akan mewadahi para pelaku industri dan masyarakat di kota malang dan diharapkan
mampu menjawab kebutuhan perancangan area industri kreatif yang mengoptimalkan
efisiensi pada bangunan komersil dan pusat bisnis.

II. KAJIAN LITERATUR DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Judul pada jurnal ini adalah Perancangan Fasilitas pengembangan industri kreatif digital
(creative center) di kota Malang yang merupakan Bangunan berskala besar yang berfungsi
sebagai wadah untuk memfasilitasi komunitas atau pelaku industri kreatif digital dan
untuk mengembangkan Industri kreatif digital seperti adanya fasilitas produksi game dan
film, video, animasi, pelatihan, inkubator bisnis, co working space dan pengembangan
teknologi di kota Malang serta memiliki aset lainnya seperti kafe, bioskop, maker space,
toko, dan ruang pameran.
Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) atas Sub
Sektor Ekonomi Kreatif Prioritas Kota Malang Proses Uji Petik Penilaian Mandiri
Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I)atas Sub Sektor Prioritas Ekonomi Kreatif
Kota Malang diawali dengan penyampaian Sub Sektor Prioritas kepada Badan Ekonomi
Kreatif (BEKRAF) selaku Lembaga Negara yang mempunyai tugas untuk
mengembangkan ekonomi kreatif dalam rangka menentukan Peta Ekonomi Kreatif
Indonesia. Hasil dari Uji Petik Penilaian Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia
(PMK3I) atas Sub Sektor Ekonomi Kreatif Prioritas Kota Malang yang
mempertimbangkan komponen Kreasi, Produksi, Konsumsi, Distribusi dan Konservasi
serta kapasitas Daya Ungkit sub sektor ekonomi kreatif, maka ditetapkan sebagai:
a. Game dan Aplikasi sebagai Lokomotif sub sektor ekonomi kreatif Kota Malang;
b. Bahwa Pemerintah Kota Malang diwakili oleh Walikota Malang berkomitmen untuk
mengembangkan sub sektor prioritas yang telah ditetapkan.
Aspek Legal bedasarkan RIRN pada perencanaan dalam jurnal ini keterkaitan dengan
Rencana Induk Riset Nasional terletak pada fokus riset Pengembangan Sistem/ Platform
berbasis Open Source. Topik Pengembangan Sistem/ Platform berbasis Open Source.
Pendekatan Arsitektur futuristik diterapkan pada perancangan ini hal ini di dasarkan pada
pengamatan akan tingkat kemajuan kreatifitas digital di kota malang, serta banyaknya
pelaku industri kreatif di kota ini hal ini juga berdampak pada kemajuan masyarakat kota
malang dalam perkembangan global sehingga memerlukan fasilitas yang memadai
dengan memenuhi kriteria building technology.

III. METODE PENULISAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Objek perancangan Fasilitas pengembangan industri kreatif digital (Creative Center)


di kota malang dengan pengguna yaitu Pelaku Industri kreatif & Masyarakat umum, skala
pelayanan pada perancangan ini yaitu Regional Kota Malang. Dengan fungsi : Produksi
Game dan animasi, Unit Pelayanan Teknis, Unit Inkubator bisnis, Unit Pengembangan
Teknologi, Penunjang dan Pelengkap.
Site perancangan ini terletak di bagian Malang timur laut Sub Pusat Pelayanan Kota dengan
fungsi pelayanan primer : pelayanan terminal, industri besar, menengah, dan
kecil,perdagangan dan jasa, pendidikan dan sarana olah raga; Pelayanan sekunder :
permukiman, sarana olahraga, perkantoran, pendidikan dan fasilitas umum, serta ruang
terbuka hijau.
Kriteria aspek yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi antara lain:
 Lokasi site yang mendukung.
 Lokasi site yang sesuai peruntukan dan mendapat dukungan dari pemerintah.
 Akses masuk ke lokasi tapak mudah dan strategis.
 Lokasi mudah dijangkau oleh trasportasi umum atau masyarakat.
Lokasi tapak berada di Jalan Mayjen Sungkono Kota
Malang dengan batas:
 Utara : Plaza telkom
 Selatan : Jl. Candi
 Timur : Lahan Kosong dan Politeknik Kota
Malang
 Barat : Jl Mayjen Sungkono

Karakter pelaku pada perancangan ini yaitu Kreatif yaitu Pelaku tidak ingin ada
aturan yang sangat mengikat hingga dapat mengganggu aktfitas mereka, Aktif, Sangat
giat dalam melakukan aktifitas dan bisnis mereka. Inovatif yaitu Pelaku ingin menemukan
hal-hal baru. Efektif yaitu Manusia belajar membuat dirinya agar dapat membuat hasil
yang mereka inginkan dengan cara masing-masing. Efisien yaitu tepat untuk
menghasilkan sesuatu dengan tidak membuang-buang waktu yang mereka miliki.
Karakter Lokasi pada perancangan ini yaitu Strategis karena terletak pada kawasan
dengan akses yang mudah dan tidak jauh dari pusat kota serta berada pada area fasilitas
umum, Sejuk karena berada di kota Malang yang memiliki suhu rata rata 23⁰C,
Berpendidikan karena terdapat banyak fasilitas pendidikan dari usia dini sampai
universitas yang ber kualitas dan modern.
Konsep dasar yang diterapkan yaitu “ Futuristic Techno Preneur”
Technopreneur mengandung makna tentang cara pemanfaatan teknologi yang sedang
berkembang pesat untuk dijadikan sebagai peluang usaha. Techno preneur yaitu orang
yang punya kompetensi dan ide cemerlang dalam membuat, berkreasi dan berinovasi atas
suatu produk atau jasa yang akan dijual dipasar, perkembangan pusat inovasi
engembangan teknologi dan inkubator bisnis dalam bidang teknologi merupakan upaya
positif untuk membangun technopreneur di indonesia.
Pada konsep ini juga menerapkan konsep futuristic pada desain hal ini di dasarkan
pada pengamatan akan tingkat kemajuan kreatifitas digital di kota malang, serta
banyaknya pelaku industri kreatif di kota ini hal ini juga berdampak pada kemajuan
masyarakat kota malang dalam perkembangan global.
Konsep sirkulasi bangunan ini akan menggabungkan pola linier menerus dan radial. Sirkulasi
antar ruang di dalamnya dibuat rekreatif dan sekreatif mungkin agar para pelaku tidak
jenuh dan selalu mendapatkan ide yang kreatif untuk belajar dan membuat produk industri
kreatif digital saat berada dalam bangunan ini. Material yang digunakan yaitu Kaca, kayu,
Rumput sintetis dengan memadukan berbagai warna agar dalam bangunan terlihat lebih
luas lebih natural dan lebih segar sehingga bisa menghadirkan kreatifitas pelaku yang ada
pada bangunan tersebut. Penggunaan material hardscape dan softscape ditentukan melalui
jenis kegiatan dan tempat material itu berada, maka dari itu penentuan material akan
seperti Area sirkulasi kendaraan menggunakan material aspal karena digunakan untuk
menahan kendaraan berat., Area sirkulasi manusia pada sekitar bangunan menggunakan
material batu paving, Softscape pada RTH menggunakan rumput jepang dan pohon
peneduh dengan jenis ketapang kencana dan pemberian bunga bunga sehingga berkesan
sejuk., Softscape pada area yang berbatasan dengan site luar menggunakan pohon cemara.
Bentukan dasar massa dari site dan kamera dan menggunakan game tetris juga
menggunakan penerapan futuristic pada bangunan agar dapat mencerminkan bangunan
industri kreatif digital. Konsep ketinggian pada kawasan ini mengacu pada kebutuhan
ruang zona masa. Yaitu sekitar 6 lantai.

Desain
V. KESIMPULAN
Berdasar studi analisa yang dilakukan pada perencanaan ini maka dapat
disampulkan bahwa butuh adanya kajian khusus yang berkaitan dengan pokok
permasalahan yang dilakukan.
Dengan dilakukannya perencanaan perancangan ini diharapkan memiliki
dampak terhadap para starp up digital di kota malang yang dapat meningkatkan dan
mengembangkan para pelaku industri kreatif digital di kota malang
Rekomendasi
Proyek perencanaan fasilitas industri kreatif digital di kota malang ini
diharapkan tidak berhenti setelah penulisan proposal ini selesai, namun dapat terus di
kembangkan seiring dengan berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, dari uraian
tersebut maka ada beberapa saran yaitu :
 Pihak pemerintah, baiknya terus memberikan wadah dan fasilitas kepada para
pelaku industri kreatif digital untuk berkarya.
 Perlu diadakan promosi agar para start up digital semakin berkembang di kota
ini.
VI. REFRENSI/DAFTAR PUSTAKA
 Buku data arsitek
 (Sumber: Dovey, J., Pratt, A. C., Moreton, S., Virani, T. E., Merkel, J., &
Lansdowne, J. (2016). Creative Hubs: Understanding the New Economy, 1–96.
Retrieved from
http://creativeconomy.britishcouncil.org/media/uploads/files/
HubsReport.pdf)
 (http://pusatkreatif.web.id./)
 (Sumber: Matheson, J., & Easson, G. (2015). Creative HubKit: Made by Hubs for
Emerging Hubs. UK: British Council.)
 www.bekraf.go.id
 http://mcf.or.id/

Anda mungkin juga menyukai