Anda di halaman 1dari 6

DATA CREATIVE HUB BANDUNG & JAKARTA

Latar Belakang Bandung Creative Hub

Gambar 2.13 : Tampak Depan Bangunan Bandung Creative Hub


Sumber: (Admin, 2017)
Bandung Creative Hub merupakan pusat kreatifitas warga Bandung terlengkap
pertama di Indonesia. Dimana Bandung Creative Hub dibangun sebagai bentuk
dukungan pemerintah terhadap kemajuan kota Bandung sebagai city of design dari
UNESCO pada. Bentuk dukungan pemerintah terhadap perkembangan ekonomi kreatif
di Indonesia, pada taun 2014 dibentuklah Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan setelah
itu karena melihat potensi yang ada dari Kota Bandung sebagain model ekonomi kreatif
maka dibentuklah sebuah Komite Ekonomi Kreatif di Kota Bandung. Komite Ekonomi
Kreatif ini sendiri satu-satunya di Indonesia dan hanya dimiliki oleh Kota Bandung pada
saat itu. Maka dari itu dicetuskan sebuah pemikiran dari pemerintah untuk membangun
sebuah wadah bagi masyarakat untuk belajar tentang industri kreatif yaitu Bandung
Creative Hub. (Ilham & Pamela, 2017)
Fasilita yang ada didalam bangunan antara lain studio ICT, studio musik, fashion,
art, keramik, kelas workshop, bengkel makerspace, gallery, co working, toko desain,
perpustakaan, bioskop, F & B dan Museum Desain. Pembangunan gedung pusat kreatif,
Bandung Creative Hub, ditargetkan akan rampung dikerjakan Mei 2017. Namun pada
kenyataan dilapangan, saat ini pengerjaan akhir bangunan belum juga selesai. Ruangan
ruangan yang ada juga belum siap untuk digunakan. Ditargetkan pembukaan Bandung
Creative Hub dilakukan pada akhir Juli, dan akan diresmikan oleh presiden RI Joko
Widodo.
Analisa
• Lokasi Bandung Creative Hub berada di ujung jalan laswi, Kota
Bandung yang merupakan daerah perkantoran yang ada di Bandung
dan lokasi ini dibilang sangat strategis
+ • Merupakan bangunan tunggal yang berfungsi murni sebagai wadah
pengembangan industri kreatif di Kota Bandung dan sekitarnya
• 16 subsektor ekonomi kreatif menurut badan ekonomo kreatif
mampu diwadahi dalam bangunan ini
• Pembangunan Bandung Creative Hub tidak memperhatikan jumlah
ruang yang diperlukan dan berapa jumlah subsektor yang ada
• Pembangunan Bandung Creative Hub diluar target yang telah
- ditentukan oleh pemerintah setempat
• Struktur pengelolaan, jumlah komunitas yang menempati, fungsi
ruangan yang ada, dan sistem yang berjalan di Bandung Creative Hub
masih belum jelas dan ada

Data Umum Bangunan Bandung Creative Hub


Berikut data umum tentang Bandung Creative Hub : (Ramadhan, 2017)

Nama Bangunan :Bandung Creative Hub


Alamat : Jl. Laswi No.5, Kacapiring, Batununggal, Kota Bandung,
Jawa Barat 40271
Kontraktor : PT. Bina Karya (Persero)
Konsultan perencana : Riki Junandar
Bentuk dan Konsep Bangunan : Polygon, dengan penggunaan extrude (Dinding Luar)
Jumlah Lantai : 6 Lantai
Jumlah Ruangan : > 20 Ruangan
Tahun Pembangunan : Maret 2016
Target Selesai : Mei 2017
Biaya Pembangunan : 45 Miliar
Fasilitas Ruangan : studio ICT, studio musik, fashion, art, keramik, kelas
workshop, bengkel makerspace, gallery, co working, toko
desain, perpustakaan, bioskop, F & B dan Museum Desain
Fasilitas Pendukung : Wifi, cafe, dan restaurant buka selama 24 Jam

28
2.10.1.3. Denah dan Fasad Bangunan Bandung Creative Hub

Gambar 2.14: Perspektif Bandung Creative Hub


Sumber : (Rosadi, 2016)

Gambar 2.15: Tampak Depan Bandung Creative Hub


Sumber: (Wiyono, 2017)

29
Gambar 2.16: Tampak Samping Kanan Bandung Creative Hub
Sumber: (Atmaja, 2017)

JAKARTA CREATIVE HUB

Data umum Bangunan Jakarta Creative Hub

Berikut data umum tentang Jakarta Creative Hub:

Nama Bangunan : Jakarta Creative Hub


Alamat : Lantai 1 Gedung Graha Niaga Thamrin, Jakarta Pusat,
Indonesia
Arsitek : Leonard Theosabrata
Konsep Bangunan : sebagai wadah industry
Luas Lahan : 1.500 m2
Jumlah Lantai :1
Jumlah Ruangan : 23
Tahun Pembangunan : 2016
Target Selesai : 2017
Biaya Pembangunan :-
Fasilitas Ruangan : Ruang Pengelola, Makerspace (Digital lab, Textile lab,
dan wood lab), workshop room (workshop room A,
workshop room B, workshop room C), Meeting room, Co-
Office space (12 kantor), Perpustakaan, Amphiteater,

Fasilitas Pendukung : Cafe

Persyaratan pembangunan Lingkungan Kreatif

Semarang Creative Hub tergolong kedalam Lingkungan Kreatif yang berfungsi sebagai
perkantoran dan memiliki standart pembangunan yang telah ditentukan oleh
pemerintah serta Badan Ekonomi Kreatif. ada beberapa aspek mendasar yang perlu
diperhatikan untuk mewujudkan lingkungan kreatif, yaitu sebagai berikut:

A. Kenyamanan

Kreativitas erat kaitannya dengan kenyamanan. Secara sederhana bisa dimengerti


bahwa betapa sulitnya seseorang mengeluarkan ide kreatif bila berada pada
lingkungan yang kumuh, bising dan tidak tertata. Maka dari itu, kenyamanan ruang
publik merupakan modal awal dari upaya untuk mewujudkan lingkungan kreatif di
perkotaan.

B. Keterbukaan

Richard Florida, seorang peneliti sosial dalam bukunya yang berjudul “Cities and
The Creative Class, 2005” banyak mengulas tentang kecenderungan tenaga kerja
kreatif (creative class) yang memilih bekerja pada ruang yang memberikan nuansa
keterbukaan (openness). Artinya, ruang publik harus dirancang agar mampu
menghadirkan suasana terbuka, bebas dan tidak monoton.

C. Aksesibilitas

Lingkungan kreatif tercermin dari tingginya antusias warga dalam memanfaatkan


ruang publik. Semakin banyak warga mendapatkan akses ke ruang publik tentunya
akan semakin baik. Maka dari itu, ruang publik harus berlokasi strategis, misalnya
dekat dengan kawasan hunian, pasar maupun perkantoran. Dengan demikian,
warga bisa mengakses ruang publik dengan mudah.

D. Toleransi Budaya

toleransi dan bertukar pikiran antar warga merupakan ciri khas lingkungan kreatif
(Florida, 2005). Ruang publik harus menjamin tidak adanya dominasi dan
diskriminasi antar warga. Semua warga sama rata, tidak dibedakan kasta dan
jabatan tertentu. Toleransi antar pengguna ruang publik akan mewujudkan suasana
yang guyub sehingga berpotensi melahirkan ide kreatif.

E. Keragaman

Aspek ini menyangkut pada keragaman aktivitas yang bisa dilakukan. Ruang publik
harus menyediakan sarana yang mendukung keragaman aktivitas yang bisa dilakukan.
Hal ini penting agar ruang publik terhindar dari kesan kaku dan monoton. Ruang publik
harus dinamis, memberi banyak pilihan warga untuk bermain. Disamping itu, aspek
keragaman juga berarti keragaman latar belakang, budaya dan ide antar warga kota
yang berkumpul di ruang publik untuk bertukar pikiran.

Anda mungkin juga menyukai