DESKRIPSI PROYEK
1)
Wawasan Seni, halaman 10
2.3 Lokasi
Tinjauan umum yang juga perlu dibahas dalam pendekatan terhadap perancangan
Medan Cultural Center adalah lokasi site yang akan digunakan sebagai tempat Medan
Cultural Center.
2.4.2.1 Fisik
Tinjauan fisik dalam perancangan Medan Cultural Center terdiri dari kriteria
pemilihan lokasi dan letak geografis
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Medan Cultural Center yang berada
lingkungan 13 kawasan CBD Medan memiliki potensi site yang cukup besar untuk
mendukung fungsinya, sehingga pada proyek Pengembangan Taman Budaya Sumatera
Utara ini lokasi yang dipergunakan adalah di kawasan CBD pada lingkungan 13 dengan
fungsi sebagai fasilitas publik.
Letak Geografis
Secara geografis posisi site Taman Budaya Sumatera Utara berada pada lingkungan
13 Kelurahan Suka Damai Kecamatan Medan Polonia, seperti yang terlihat pada gambar
2.1 dan gambar 2.2 dibawah ini
Batas-batas site
Utara : Fasilitas Komersial (Ruko, Gedung parkir, Hotel Convention)
Selatan : Convention Hall, Danau Buatan
Timur : Fasilitas Hunian (Flat)
Barat : Bangunan Publik
Tabel 2.2 Jumlah Wisatawan asing dan lokal yang menginap di Sumatera Utara
No Tahun Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Total
Wisatawan Wisatawan Wisatawan Wisatawan
Asing pada Asing pada Lokal pada Lokal pada
hotel hotel non hotel hotel non
bintang bintang bintang bintang
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa kondisi pariwisata di Sumatera Utara
memiliki potensi yang sangat besar untuk mendukung proyek Medan Cultural Center ini,
terutama dengan fungsinya untuk menjadi tempat wisata budaya di Sumatera Utara.
2.4.2.2 Kontur
Pada lokasi site konturnya relatif datar, tidak ada kontur alami yang terdapat pada
site, adapun kontur yang terjadi pada site adalah kontur buatan pada saat perancangan
Medan Cultural Center.
Seni Tari
Pada fasilitas seni tari ada beberapa ruang yang sangat dibutuhkan yaitu :
Studio tari
Ada beberapa hal penting yang mempengaruhi perancangan studio tari, antara lain :
Proporsi ruang
Studio tari sebaiknya dirancang secara proporsional dengan pertimbangan area
untuk menari yang proporsional adalah berbentuk persegi atau bujur sangkar dan bebas
kolom, yang memungkinkan pergerakan ke segala arah di dalam ruangan.
Permukaan lantai dan persyaratannya
Ruang penyimpanan
Kualitas estetika ruang
Ruang yang terang
Sistem akustik yang baik dan kedap suara
Ventilasi
Pencahayaan yang fleksibel, mudah dikontrol, dan bebas silau
Studio tari merupakan ruang untuk kegiatan kreatif serta konsentrasi. Ruang latihan
tari sebaiknya berbentuk persegi yang proporsional untuk pergerakan penari dan
instrukturnya. Bidang-bidang lengkung, sisi-sisi yang sejajar, atau ruang yang menyempit
sebaiknya dihindari karena akan menyulitkan para penari untuk bergerak bebas.
Beberapa contoh besaran studio tari dapat dilihat pada tabel 2.4 dibawah ini
Dengan studi banding di atas, maka diasumsikan besaran studio tari adalah:
Studio kecil : 80 m2
Studio sedang : 160 m2
Studio besar : 280 m2
Pada fasilitas tari, perlu disediakan ruang istirahat, seperti yang ada pada tempat
umum lainnya, dengan area duduk atau area istirahat yang ditempatkan di luar jalur
sirkulasi, yang memungkinkan para partisipan untuk beristirahat atau memulihkan tenaga
setelah menari.
Seni Teater
Pada fasilitas seni teater ada beberapa ruang yang sangat dibutuhkan yaitu :
Ruang Latihan Teater
Persyaratan untuk ruang latihan teater adalah sebagai berikut :
Ruangan dilengkapi dengan kamera, agar para pemain dapat menyaksikan
aktingnya sendiri guna mengetahui kekurangan-kekurangannya dalam latihan.
Ruangan dilengkapi sistem akustik yang baik.
Seni Rupa
Pada fasilitas seni rupa ada beberapa ruang yang sangat dibutuhkan yaitu :
Ruang Latihan Seni Rupa
Persyaratan pada ruang latihan seni rupa adalah :
Ruangan dilengkapi peralatan untuk mendukung kegiatan seni rupa
Keterangan:
Keterangan :
P : titik pandang terendah dan berdekatan pada panggung yang dapat dilihat jelas oleh
penonton. Jika panggung dapat dinaikan (600-1100 mm) dari lantai terendah auditorium
maka P adalah setting line dari pertunjukan. Setting line pertunjukan tidak boleh lebih dari
600 mm dari lantai panggung. Jika terdapat orchestra pit maka P adalah kepala konduktor
orkestra.
- Gangways
Persyaratannya adalah lebar min 1100 mm, kemiringan 1:10 dan 1:12 jika
digunakan oleh pemakai kursi roda, landasan yang lebih miring harus memilki anak tangga
biasa.
- Akustik
Hasil akustik suatu pertunjukan meliputi kualitas suara, baik berupa musik maupun
dialog, yang didengarkan oleh penonton dan juga para pelaku pentas diatas panggung.
Akustik tidak terlepas dari penggunaan bahan dan konstruksi penyerap bunyi yang dipakai
sebagai pengendali bunyi dalam ruang, diantaranya bahan berpori, penyerap panel/selaput,
karpet dan kain. Selain itu dapat dibantu dengan penggunaan komputer atau alat seperti
sound reflecting disk yang dapat mengatur waktu untuk merefleksikan suara berdasarkan
jenis pertunjukan yang sedang berlangsung.
Ampitheatre
Ampitheatre merupakan fasilitas untuk melakukan pertunjukan outdoor dan
didesain sedemikian rupa agar memiliki pantulan suara yang baik.
Jalan Seni
Jalan seni adalah tempat para pejalan kaki untuk mengelilingi Taman Budaya
Sumatera Utara yang disekitar jalan tersebut terdapat pertunjukan kesenian seperti seni
musik dan seni rupa
Konsep yang ingin diambil dari bangunan ini adalah konsep penggunaan retail di
sekeliling bangunan (gambar 2.17) yang berfungsi untuk menarik minat masyarakat
sekitar, sehingga bangunan dapat menjadi lebih hidup.
Penggunaan retail pada bangunan yang akan dirancang nantinya diharaplkan tidak
hanya untuk menarik minat masyarakat untuk datang. Tetapi juga tetap berfungsi secara
ekonomis dan juga berfungsi untuk tempat penjual dari barang kerajinan yang dihasilkan di
tempat ini.
Pada Esplanade memiliki fasilitas pertunjukan yang terdiri dari concert hall dan
teater (gambar 2.18 dan gambar 2.19).
Gambar 2.20 Perspektif Daegu Culture and Gambar 2.21 Interior Daegu Culture and Art
Art Center Center