REVIEW TESIS
Latar Belakang
Kata Bandung memiliki banyak predikat, dimana predikat yang paling melekat
pada Bandung adalah identitasnya sebagai kota fashion di Indonesia. Predikat
Bandung sebagai kota fashion dibentuk oleh 3 (tiga) aspek utama yaitu; people
(masyarakat), place (lokasi) dan idea (ide). Aspek people atau masyarakat, terdiri dari
kualitas SDM dan banyaknya perguruan tinggi mempengaruhi pembentukan idenditas
dan artikulasi budaya Bandung. Aspek place atau lokasi Bandung yang strategis
mempengaruhi kegiatan ekonomi yang ada di dalarnnya. Yang ketiga adalah aspek
idea atau ide-ide kreatif dan inovatif yang berasal dari warga Bandung kemudian
membentuk kekhasan dari kota Bandung.
Berdasarkan latar belakang dan isu permasalahan yang dihadapi oleh Kota Bandung,
maka dibutuhkan sebuah solusi untuk promosi dan edukasi bagi masyarakat mengenai
produk fashion, terutama di Kota Bandung, maka diperlukan suatu tempat yang dapat
menamp oung aktifitas dari para pelaku industri fashion di Kota Bandung untuk dapat
mengembangkan ide dan gagasan mereka dalam upaya kemajuan industri fashion.
Upaya pengembangan industri fashion tersebut ditampung pada suatu tempat berbasis
komunitas fashion, yang kemudian berfungsi untuk mempromosikan dan memberikan
nilai edukasi bagi para konsumen dan masyarakat umum. Kegiatan tersebut dikemas
sedemikian rupa hingga promosi produk fashion tersebut dapat berkembang lagi
menjadi edukasi budaya bagi masyarakat.
Rezky Trie Riyadi - 25218014
Studi Independen
Kerangka Berpikir
Studi Independen
Rezky Trie Riyadi - 25218014
Persoalan Perancangan
Dengan demikian maka permasalahan perancangan yang dihadapi dalam kasus ini
adalah bagaimana menghadirkan BFH (Bandung Fashion Hub) yang dapat menjadi
tempat yang memiliki sense of place (makna ruang) yang memberikan semangat
untuk para pelaku industri fashion dalam upaya menjalankan dan mengembangkan
industri fashion di Kota Bandung agar dapat menjadi fashion capital di Indonesia
maupun di mata internasional . Dalam hal ini BFH adalah sebuah tempat dimana
edukasi nilai identitas budaya ditempatkan dalam aktivitas ekonomi berbasis
komunitas fashion.
Pendekatan Perancangan
Konsep dari studi dan perancangan BFH ini adalah placemaking. Konsep tersebut
dipilih berdasarkan cita-cita dari BFH, yaitu menjadi suatu titik kawasan bangunan
yang mempengaruhi kegiatan ekonomi (di bidang fashion) untuk Kota Bandung.
Placemaking digunakan untuk membuat suatu ruang publik yang dapat menarik
warga kota untuk beraktifitas dan menimbulkan dampak yang positif di dalamnya.
Dengan memperkuat hubungan antara warga kota, dalam hal ini masyarakat,
akademisi , pengusaha dan pemerintah dalam bidang fashion, diharapkan akan terjadi
sinergi aktifitas yang dapat memaksimalkan nilai -nilai yang ada. Nilai tersebut dapat
berupa nilai ekonomi, tata ruang kota dan nilai sosial-budaya. Placemaking berfokus
pada aspek sosio-kultural yang dapat menghidupkan suatu kawasan dengan
mengudang masyarakat untuk melakukan aktifitas di dalam ruang tersebut.
Teori
Rezky Trie Riyadi - 25218014
Studi Independen
Dalam proses pengumpulan data dan perancangan berbasis pada metode placemaking.
Terdapat beberapa tahapan yang akan dilakukan dalam pengumpulan data dan
analisis, yaitu:
1. Membaurkan pernikiran-pernikiran yang berbeda sehingga menjadi padu.
2. Menterjemahkan inti-inti persoalan yang didapatkan ke dalam rencana
program pengguna bangunan.
3. Memastikan keberlajutan perencanaan ke depannya.