Anda di halaman 1dari 9

Tata Cara dan Contoh Pembagian Waris Secara Islam

Keutamaan Hukum Waris Secara Islam


Hukum Kewarisan menurut hukum Islam sebagai salah satu bagian dari hukum kekeluargaan
(Al-ahwalus Syahsiyah) sangat penting dipelajari agar supaya dalam pelaksanaan pembagian
harta warisan tidak terjadi kesalahan dan dapat dilaksanakan dengan seadil-adilnya, sebab
dengan mempelajari hukum kewarisan Islam maka bagi ummat Islam, akan dapat menunaikan
hak-hak yang berkenaan dengan harta warisan setelah ditinggalkan oleh muwarris (pewaris) dan
disampaikan kepada ahli waris yang berhak untuk menerimanya. Dengan demikian seseorang
dapat terhindar dari dosa yakni tidak memakan harta orang yang bukan haknya, karena tidak
ditunaikannya hukum Islam mengenai kewarisan. Hal ini lebih jauh ditegaskan oleh rasulullah
Saw. Yang artinya:
Belajarlah Al Quran dan ajarkanlah kepada manusia, dan belajarlah faraidh dan ajarkanlah
kepada manusia, karena sesungguhnya aku seorang yang akan mati, dan ilmu akan terangkat, dan
bisa jadi akan ada dua orang berselisih, tetapi tak akan mereka bertemu seorang yang akan
mengabarkannya (HR. Ahmad, Turmudzi dan An NasaI).
1. Materi Pendukung Tata Cara Pembagian Waris
Untuk dapat membagi waris secara benar, perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang halhal yang berkaitan dengan persiapan dan tata aturan sebelum membagikan waris. Ada baiknya
anda membaca postingan saya sebelumnya, yakni :
Pengertian Harta Warisan
Pengertian ahli Waris Menurut Hukum Islam
Klasifikasi Ahli Waris Dalam Keluarga
'Aul, Radd. dll.
Setelah dipahami penjelasannya, mulailah belajar menganalisa contoh-contoh kasus pembagian
waris dengan berbagai variannya.

2. Metode dan tahapan membagi warisnya, adalah:


1. Inventarisir siapa saja ahli waris yang beroleh bagian.
2. Tentukan bagian masing-masing ahli waris.
3. Jika jumlah bagian total belum bulat, samakan penyebutnya.
4. Jika penyebut sudah sama dan jumlah bagian sudah bulat, jadikanlah masing-masing ke
bentuk persen agar lebih mudah dipahami.
3. Contoh - Contoh Cara Pembagian Waris Islami

Grafik Silsilah Kelurga


Di dalam sebuah keluarga besar terdiri dari seorang bapak/kakek, ibu/nenek, suami, isteri, anak
laki-laki, dan 2 anak perempuan, bagaimanakah cara pembagian warisnya jika salah satu dari
mereka mati ?
(Status ahli waris bisa berubah sesuai atau dinisbatkan dengan si mati).

Soal 1. Jika (C)suami meninggal dunia, siapa sajakah ahli warisnya, dan berapakah bagiannya ?

Gambar 1. Tata Cara Pembagian Waris.


Penjelasan:
-Sisa 13 harus dibagi rata menjadi 4 (2 bagian untuk anak perempuan+2 bagian untuk seorang
anak laki-laki).
-Kalau tidak bulat hasilnya, kalikan saja 13 x 4, kalikan juga hasil bagian ahli waris lain dan
penyebutnya dengan angka yang sama: 4.
Mudah kan ?
Soal 2. Bagaimana jika (A) bapak yang meninggal dunia, siapa saja ahli warisnya, dan berapa
bagian masing-masing ?

Gambar 2. Penyelesaian Soal 2

Penjelasan:

Kolom A. Status ahli waris harus selalu dinisbatkan dengan si mati. Karena yang meninggal
bapak maka terjadi perubahan status:

"Ibu" berubah menjadi "isteri (nya si

mati)". "Suami" berubah menjadi "Anak (nya si mati)". B2 tidak dapat karena cuma besan - D
bukan ahli waris karena menantu - E,F,G, dalam hal ini adalah cucu, tidak mendapat bagian
waris karena terhalang oleh bapaknya (C).
Kolom B,C dan D rasanya cukup mudah dipahami.
Soal 3. Jika yang meninggal adalah E (Anak Laki-laki) siapa sajakah ahli warisnya, dan berapa
bagian masing-masing ?
Penjelasan:
Kolom A. (C) "Suami" berubah menjadi "Bapak (nya si mati)". (D) "Isteri " berubah Menjadi
"Ibu (nya si mati)". F dan G berubah menjadi "Saudara perempuan (nya si mati)".

Gambar 3. Penyelesaian soal 3.


Kolom B. Mestinya ibu mendapat bagian 1/3 karena si mati tidak punya anak, tetapi karena si
mati memiliki 2 saudara atau lebih ( di sini F dan G) maka bagian ibu menjadi 1/6. (Q.S. AnNisa: 11). Akan halnya saudara-saudara perempuan, mereka tidak mendapat bagian karena
terhalang oleh "Bapak", kehadiran mereka hanya mengurangi bagian ibu dari 1/3 menjadi 1/6.
Soal 4.
Assalamu'alaikum wr.wb ustaz yg dirahmati Allah.
Ibu sy wafat 15 thn yg lalu saat itu msh ada kakek&nenek. Namun saat itu warisan belum dibagi.
Kemudian ayah sy wafat 1 tahun yg lalu dg meninggalkan istri (tanpa anak) & selama menikah
dg beliau tidak ada aset yg bertambah hanya menyewa tanah untuk berkebun (lahan produktif).
Saat ini kami ingin membagi warisan. Kami 3 bersaudara. 1 anak laki-laki dan 2 anak
perempuan. Bagaimana pembagian warisan mengingat kami belum berniat menjual aset-aset

(tanah & rumah) yg org tua tinggalkan. Apakah ibu tiri & nenek (dr ibu) masih dapat hak waris?
Sy minta arahan dr ustaz.
Jazakumullah khairan katsiro.
Jawab:
'Alaikum salam wr. wb.
Terima kasih telah memberi kesempatan saya untuk membantu menyelesaikan masalah waris
pada keluarga anda.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembagian waris menurut hukum Islam,
diantaranya:
1. Yang disebut HARTA WARISAN adalah : semua harta peninggalan dari si mati (saja), baik
dari perolehan, peninggalan, pemberian atau dari jalan manapun yang telah dinyatakan sah
sebagai milik ybs. jadi pisahkan dulu, mana yang harta milik ayah, dan mana yang milik ibu.
2. Jika yang meninggal lebih dari satu orang dengan ahli waris yang berbeda, maka proses
pembagiannya dipisahkan berdasarkan urutan kronologis kematian.
A. DATA INPUT:
* Yang meninggal: ibu dan ayah.
* Ahli waris: kakek (ayahnya ibu anda), nenek (ibunya ibu anda), ayah, isteri (ibu tiri anda),
anak laki-laki dan anak perempuan
* Harta pusaka : rumah dan tanah.
B. PERTANYAAN:
[1].Cara pembagian waris keluarga anda
[2].Waktu pembagian: jika belum berniat menjual harta pusaka.
[3].Apakah ibu tiri dan nenek dari ibu masih dapat hak waris ?
C. JAWABAN:
[1]. Cara pembagian waris dalam keluarga anda adalah,sbb.:
1.A. Ketika ibu anda meninggal dunia (lihat lampiran tabel 1)
1.B. Ketika ayah anda meninggal dunia (lihat lampiran tabel 2)
[2]. Waktu pembagian waris:
- Jika memungkinkan, sebaiknya harta warisan dibagikan secepatnya, agar para ahli waris
sempat menikmati hak bagiannya, disamping mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di

kemudian hari.
- Akan tetapi jika karena alasan tertentu hendak ditunda, silakan saja asal semua ahli waris
menyepakatinya, dan tidak ada kekhwatiran ada kemudharatan/kerugian.
[3]. -Ibu tiri tidak mendapat waris jika yang meninggal adalah anak tiri, tetapi jika yang
meninggal adalah suaminya, maka dia beroleh bagian waris karena statusnya sebagai "Isteri"
(lihat tabel 2).
- Nenek dari ibu mendapatkan waris jika ibu anda yang meninggal (karena ibu anda adalah
anaknya- tabel 1), tetapi jika yang meninggal dunia adalah ayah anda, si nenek tidak mendapat
bagian, kerena ayah anda adalah "menantu." (tabel - 2).
SARAN:
Sebaiknya saat pembagian warisan, dibuatkan semacam berita acara yang ditandatangani semua
ahli waris dan para saksi, untuk menghindari pengingkaran, sengketa dan tuntutan di kemudian
hari.
Semoga bermanfaat.
Soal 5.
Assalaamu'alaikum. Wr. Wb.
Selamat siang pak Ustadz. Terimakasih atas responnya. Saya mengirim infaq dengan maksud
meminta bantuan pak ustadz atas masalah pembagian waris menurut islam .
Adapun kronologisnya sebagai berikut :
Pada saat ibu saya meninggal, hal2 yang ditinggalkan adalah :
- Bapak saya
- Harta yg didapat selama pernikahan bpk ibu sebesar 250jt rupiah.
-4 anak laki2 dan 6 anak perempuan.
- kedua orangtua ibu .
Selama hidup ibu saya adalah bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Sepeninggal ibu, 2 anak laki dan kedua orang tua ibu meninggal dunia.
Kemudian bapak saya menikah lagi dengan ibu baru dan dikaruniai 1 anak perempuan dan 1
anak laki. Kemudian Bapak saya meninggal dunia dengan harta yang ditinggalkan selama
menikah dengan ibu baru tsb sebesar 150jt rupiah. Pekerjaan ibu baru adalah juga ibu rumah
tangga. Saat meninggal kedua orang tua dari bpk saya sdh meninggal duluan.

Dengan kronologis tersebut mohon bantuan ustadz bagaimana pembagian warisnya.


Atas bantuan ustadz kami ucapkan terimakasih.
Wass. Wr. Wb.
Jawab.
'Alaikum salam Wr. Wb.
Ibu xxx yang dirahmati Allah, terima kasih ibu telah menghubungi kami dan berkomitmen
dengan pembagian waris berdasarkan syari'at Islam. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
berkenaan dengan pembagian waris ini, diantaranya:
1. Bahwa yang dimaksud harta warisan adalah harta peninggalan yang sah menjadi milik si mati
(saja), bukan harta gono-gini sebagaimana yang dipakai dalam hukum adat dan hukum waris
negara (KHI). Hitunglah berapa kira-kira besaran saham (kepemilikan ibu anda dalam 250 juta
itu), jika sulit, bisa diambil kesepakatan dengan semua ahli waris, hal ini dibenarkan menurut
syari'at, (silakan baca artikel kami, ( Harta Gono-Gini )
Untuk pembagian waris kasus keluarga anda, silakan anda cari tahu kepemilikan saham masingmasing alm./almarhumah; saya akan berasumsi bahwa 250 juta yang pertama milik ibu semua,
dan 150 juta yang kedua adalah milik bapak semua; anda cukup memperhatikan prosentase
perolehan masing-masing ahli waris.
2. Bahwa yang dimaksud ahli waris adalah orang yang mempunyai hubungan keluarga,
perkawinan, serta masih hidup saat pewaris meninggal dunia. Maka 2 saudara laki-laki
sekandung anda yang meninggal sebelum bapak, hanya mendapat bagian dari warisan ibu saja,
yang bagiannya diserahkan kepada ahli warisnya.
INPUT DATA: (Kasus I):
1. Pewaris: ibu
2. Harta warisan: Rp. 250 juta.(belum dipilah berapa yang milik ibu)
3. Ahli waris:
- Suami
- Ayah
- Ibu
- 4 Anak laki-laki
- 6 Anak perempuan
INPUT DATA (Kasus II):

1. Pewaris: Bapak
2. Harta Warisan: Rp. 150 juta (belum dipilah berapa yang milik bapak)
3. Ahli Waris:
- Isteri (kedua):
- 3 Anak laki-laki
- 7 Anak perempuan
PERTANYAAN:
- Bagaimana pembagian warisnya ?
JAWABAN:
A. Saat Ibu meninggal dunia, ahli waris dan bagiannya adalah, sbb.:

Keterangan:
- Anak laki-laki dan perempuan mendapat sisa (ashabah) sebesar 5/12, dengan komposisi bagian
anak laki-laki = 2x bagian anak perempuan.
- Karena 5 tidak bisa dibagi 12, maka 12-nya dikali jumlah bagian anak =14 (lihat kolom X); dan
bagian ahli waris yang lain juga mengikuti dikalikan 14.

B. Saat bapak meningal dunia, maka ahli waris dan pembagian warisnya adalah sbb.:

Keterangan:
- Kolom x adalah jumlah bagian untuk semua anak, = 13.
- Sisa untuk anak 7/8 tidak bisa dibagi 13, maka 13 dikalikan 8, perolehan waris isteri juga dikali
13 agar imbang.
Demikianlah ibu xxxyang bisa saya bantu, jika ada hal yazng ingin ditanyakan lagi jangan segan
untuk menghubungi 0856 xxxxxxxx tanpa harus memberi infaq lagi. Semoga Allah memberi
hidayah dan rahmatNya kepada kita semua, amin. Allaahu a'lam.
Saya cukupkan dulu, kiranya metodenya bisa dimengerti, dan contoh-contohnya bisa mewakili
untuk soal-soal yang sejenis. Semoga Bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai