Anda di halaman 1dari 2

Tips hukum kali ini membahas mengenai

aturan hukum

pembagian harta warisan orang tua. Di Indonesia memiliki


tiga aturan yang berbeda, yakni berdasarkan pertama, hukum
perdata barat dimana pemberlakunya adalah bagi golongan
Tionghoa dan timur asing. Kedua, Hukum adat yang bersumber
dari masing masing daerah adat Indonesia. Ketiga, hukum islam
yang tentunya berlaku pada orang Indonesia beragama islam.

Pembagian warisan menurut KUHPerdata


Dalam KUHPerdata, prinsip dari warisan dapat dilihat pada pasal
830 dan pasal 832 KUHPerdata, yakni bahwa harta waris baru
dapat diwariskan kpd pihak lain apabila terjadnya suatu kematian.
Selain itu, ahli waris harus memiliki hubungan darah dengan
pewaris.
Sehingga yang memiliki hak waris terbatas pada orang orang
yang mempunyai hubungan dara dengan pewaris, baik keturunan
langsung maupun orang tua, saudara, nenek/kakek atau
keturunan dari saudaranya.
Prinsip pembagiannya pun diutamakan golongan pertama, yakni
suami/istri yang hidup terlama dan anak/keturunannya, dapat
dilihat pada pasal 852 KUHPerdata. Jika golongan pertama tidak
ada, maka turun ke golongan kedua, yakni orang tua dan saudara
kandung pewaris. Jika golongan kedua tidak ada, maka turun ke
golongan ketiga, yakni keluarga dalam garis lurus keatas sesudah
bapak dan ibu pewaris. Terkahir, jika golongan ketiga juga tidak
ada, maka turun ke golongan keempat, yakni paman dan bibi
pewaris bak dari pihak bapak maupun dari pihak ibu, keturunan
paman dan bibi sampai derajata ke enam dihitung dari pewaris,
saudara dari kakek dan nenek beserta keturunannya, sampai
derajat ke enam dihitung dari pewaris.

Pembagian waris menurut hukum islam


Hukum waris diatur dalam kompilasi hukum islam, Bab II dengan
judul hukum kewarisan. Hukum waris islam diatur di dalam pasal
171-214 kompilasi hukum islam (KHI). Menurut KHI, hukum
kewarisan adalahhukum yang mengatur tentangpemindahan hak

pemilik harta peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa


yang berhak menjadi ahli pewaris dan berapa bagiannya masing
masing.
Penggolongan/kelompok-kelompok ahli waris di dalam hukum
islam dibagi dalam:

A. Menurut hubungan darah:


1. Golongan laki terdiri dari ayah, anak laiki, saudara laki,
paman dan kakek
2. Golongan perempuan terdiri dariibu, anak perempuan,
saudara perempuan dan nenek
B. Menurut hubungan perkawinanterdiri dari duda atau janda.
Apabila semua ahli waris ada, makamaka yang berhak
mendapat warisan hanya: anak , ayah, ibu, janda atau duda.
Dalam hukum waris islam, laki laki mendapat dua bagian
dan perempuan dapat satu bagiandari harta warisan.
Sedangkan besar nya bagian masing masing ahli waris dapat
dilihat di dalam pasal pasal 176-185 kompilasi hukum islam.

Anda mungkin juga menyukai