Anda di halaman 1dari 74

Home

KONSULTASI

KULTUM

AL-QUR'AN ONLINE

KELUARGA NABI

DAFTAR ISI

Tata Cara dan Contoh Pembagian Waris


Secara Islam
Blog Tentang Tafsir, Fikih Sunnah, Adab, Konsultasi Waris Syariah, Pengetahuan Umum dan
Tutorial

Tata Cara dan Contoh Pembagian Waris Secara Islam



Keutamaan Hukum Waris Secara Islam

Hukum Kewarisan menurut hukum Islam sebagai salah satu bagian dari
hukum kekeluargaan (Al-ahwalus Syahsiyah) sangat penting dipelajari
agar supaya dalam pelaksanaan pembagian harta warisan tidak terjadi
kesalahan dan dapat dilaksanakan dengan seadil-adilnya, sebab dengan
mempelajari hukum kewarisan Islam maka bagi ummat Islam, akan
dapat menunaikan hak-hak yang berkenaan dengan harta warisan setelah
ditinggalkan oleh muwarris (pewaris) dan disampaikan kepada ahli waris
yang berhak untuk menerimanya. Dengan demikian seseorang dapat
terhindar dari dosa yakni tidak memakan harta orang yang bukan
haknya, karena tidak ditunaikannya hukum Islam mengenai kewarisan.
Hal ini lebih jauh ditegaskan oleh rasulullah Saw. Yang artinya:
Belajarlah Al Quran dan ajarkanlah kepada manusia, dan belajarlah
faraidh dan ajarkanlah kepada manusia, karena sesungguhnya aku
seorang yang akan mati, dan ilmu akan terangkat, dan bisa jadi akan ada
dua orang berselisih, tetapi tak akan mereka bertemu seorang yang akan
mengabarkannya (HR. Ahmad, Turmudzi dan An NasaI).

1. Materi Pendukung Tata Cara Pembagian Waris

Untuk dapat membagi waris secara benar, perlu membekali diri dengan
pengetahuan tentang hal-hal yang berkaitan dengan persiapan dan tata
aturan sebelum membagikan waris. Ada baiknya anda membaca
postingan saya sebelumnya, yakni :
Pengertian Harta Warisan
Pengertian ahli Waris Menurut Hukum Islam
Klasifikasi Ahli Waris Dalam Keluarga
'Aul, Radd. dll.
Setelah dipahami penjelasannya, mulailah belajar menganalisa contoh-
contoh kasus pembagian waris dengan berbagai variannya.

2. Metode dan tahapan membagi warisnya, adalah:

1. Inventarisir siapa saja ahli waris yang beroleh bagian.


2. Tentukan bagian masing-masing ahli waris.
3. Jika jumlah bagian total belum bulat, samakan penyebutnya.
4. Jika penyebut sudah sama dan jumlah bagian sudah bulat, jadikanlah
masing-masing ke bentuk persen agar lebih mudah dipahami.

3. Contoh - Contoh Cara Pembagian Waris Islami

Grafik Silsilah Kelurga


Di dalam sebuah keluarga besar terdiri dari seorang bapak/kakek,
ibu/nenek, suami, isteri, anak laki-laki, dan 2 anak perempuan,
bagaimanakah cara pembagian warisnya jika salah satu dari mereka
mati ?
(Status ahli waris bisa berubah sesuai atau dinisbatkan dengan si mati).

Soal 1. Jika (C)suami meninggal dunia, siapa sajakah ahli warisnya, dan
berapakah bagiannya ?
Gambar 1. Tata Cara Pembagian Waris.
Penjelasan:
-Sisa 13 harus dibagi rata menjadi 4 (2 bagian untuk anak perempuan+2
bagian untuk seorang anak laki-laki).
-Kalau tidak bulat hasilnya, kalikan saja 13 x 4, kalikan juga hasil bagian
ahli waris lain dan penyebutnya dengan angka yang sama: 4.
Mudah kan ?

Soal 2. Bagaimana jika (A) bapak yang meninggal dunia, siapa saja ahli
warisnya, dan berapa bagian masing-masing ?

Gambar 2. Penyelesaian Soal 2

Penjelasan:

Kolom A. Status ahli waris harus selalu dinisbatkan dengan si mati.


Karena yang meninggal bapak maka terjadi perubahan status:
"Ibu" berubah menjadi "isteri (nya si mati)". "Suami" berubah
menjadi "Anak (nya si mati)". B2 tidak dapat karena cuma besan - D
bukan ahli waris karena menantu - E,F,G, dalam hal ini adalah cucu, tidak
mendapat bagian waris karena terhalang oleh bapaknya (C).
Kolom B,C dan D rasanya cukup mudah dipahami.
Soal 3. Jika yang meninggal adalah E (Anak Laki-laki) siapa sajakah ahli
warisnya, dan berapa bagian masing-masing ?
Penjelasan:
Kolom A. (C) "Suami" berubah menjadi "Bapak (nya si mati)". (D) "Isteri
" berubah Menjadi "Ibu (nya si mati)". F dan G berubah menjadi "Saudara
perempuan (nya si mati)".

Gambar 3. Penyelesaian soal 3.


Kolom B. Mestinya ibu mendapat bagian 1/3 karena si mati tidak punya
anak, tetapi karena si mati memiliki 2 saudara atau lebih ( di sini F dan
G) maka bagian ibu menjadi 1/6. (Q.S. An-Nisa: 11). Akan halnya
saudara-saudara perempuan, mereka tidak mendapat bagian karena
terhalang oleh "Bapak", kehadiran mereka hanya mengurangi bagian ibu
dari 1/3 menjadi 1/6.
Soal 4.
Assalamu'alaikum wr.wb ustaz yg dirahmati Allah.
Ibu sy wafat 15 thn yg lalu saat itu msh ada kakek&nenek. Namun saat
itu warisan belum dibagi. Kemudian ayah sy wafat 1 tahun yg lalu dg
meninggalkan istri (tanpa anak) & selama menikah dg beliau tidak ada
aset yg bertambah hanya menyewa tanah untuk berkebun (lahan
produktif). Saat ini kami ingin membagi warisan. Kami 3 bersaudara. 1
anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Bagaimana pembagian warisan
mengingat kami belum berniat menjual aset-aset (tanah & rumah) yg org
tua tinggalkan. Apakah ibu tiri & nenek (dr ibu) masih dapat hak waris?
Sy minta arahan dr ustaz.
Jazakumullah khairan katsiro.
Jawab:
'Alaikum salam wr. wb.
Terima kasih telah memberi kesempatan saya untuk membantu
menyelesaikan masalah waris pada keluarga anda.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembagian waris
menurut hukum Islam, diantaranya:
1. Yang disebut HARTA WARISAN adalah : semua harta peninggalan dari
si mati (saja), baik dari perolehan, peninggalan, pemberian atau dari
jalan manapun yang telah dinyatakan sah sebagai milik ybs. jadi pisahkan
dulu, mana yang harta milik ayah, dan mana yang milik ibu.
2. Jika yang meninggal lebih dari satu orang dengan ahli waris yang
berbeda, maka proses pembagiannya dipisahkan berdasarkan urutan
kronologis kematian.
A. DATA INPUT:
* Yang meninggal: ibu dan ayah.
* Ahli waris: kakek (ayahnya ibu anda), nenek (ibunya ibu anda),
ayah, isteri (ibu tiri anda), anak laki-laki dan anak perempuan
* Harta pusaka : rumah dan tanah.
B. PERTANYAAN:
[1].Cara pembagian waris keluarga anda
[2].Waktu pembagian: jika belum berniat menjual harta pusaka.
[3].Apakah ibu tiri dan nenek dari ibu masih dapat hak waris ?
C. JAWABAN:
[1]. Cara pembagian waris dalam keluarga anda adalah,sbb.:
1.A. Ketika ibu anda meninggal dunia (lihat lampiran tabel 1)
1.B. Ketika ayah anda meninggal dunia (lihat lampiran tabel 2)

[2]. Waktu pembagian waris:


- Jika memungkinkan, sebaiknya harta warisan dibagikan secepatnya,
agar para ahli waris sempat menikmati hak bagiannya, disamping
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
- Akan tetapi jika karena alasan tertentu hendak ditunda, silakan saja
asal semua ahli waris menyepakatinya, dan tidak ada kekhwatiran ada
kemudharatan/kerugian.
[3]. -Ibu tiri tidak mendapat waris jika yang meninggal adalah anak tiri,
tetapi jika yang meninggal adalah suaminya, maka dia beroleh bagian
waris karena statusnya sebagai "Isteri" (lihat tabel 2).
- Nenek dari ibu mendapatkan waris jika ibu anda yang meninggal
(karena ibu anda adalah anaknya- tabel 1), tetapi jika yang meninggal
dunia adalah ayah anda, si nenek tidak mendapat bagian, kerena ayah
anda adalah "menantu." (tabel - 2).
SARAN:
Sebaiknya saat pembagian warisan, dibuatkan semacam berita acara
yang ditandatangani semua ahli waris dan para saksi, untuk menghindari
pengingkaran, sengketa dan tuntutan di kemudian hari.
Semoga bermanfaat.

Soal 5.
Assalaamu'alaikum. Wr. Wb.
Selamat siang pak Ustadz. Terimakasih atas responnya. Saya mengirim
infaq dengan maksud meminta bantuan pak ustadz atas masalah
pembagian waris menurut islam .
Adapun kronologisnya sebagai berikut :
Pada saat ibu saya meninggal, hal2 yang ditinggalkan adalah :
- Bapak saya
- Harta yg didapat selama pernikahan bpk ibu sebesar 250jt rupiah.
-4 anak laki2 dan 6 anak perempuan.
- kedua orangtua ibu .
Selama hidup ibu saya adalah bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Sepeninggal ibu, 2 anak laki dan kedua orang tua ibu meninggal dunia.
Kemudian bapak saya menikah lagi dengan ibu baru dan dikaruniai 1
anak perempuan dan 1 anak laki. Kemudian Bapak saya meninggal dunia
dengan harta yang ditinggalkan selama menikah dengan ibu baru tsb
sebesar 150jt rupiah. Pekerjaan ibu baru adalah juga ibu rumah tangga.
Saat meninggal kedua orang tua dari bpk saya sdh meninggal duluan.
Dengan kronologis tersebut mohon bantuan ustadz bagaimana pembagian
warisnya.
Atas bantuan ustadz kami ucapkan terimakasih.
Wass. Wr. Wb.
Jawab.
'Alaikum salam Wr. Wb.
Ibu xxx yang dirahmati Allah, terima kasih ibu telah menghubungi kami
dan berkomitmen dengan pembagian waris berdasarkan syari'at Islam.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan berkenaan dengan pembagian
waris ini, diantaranya:
1. Bahwa yang dimaksud harta warisan adalah harta peninggalan yang
sah menjadi milik si mati (saja), bukan harta gono-gini sebagaimana
yang dipakai dalam hukum adat dan hukum waris negara (KHI).
Hitunglah berapa kira-kira besaran saham (kepemilikan ibu anda dalam
250 juta itu), jika sulit, bisa diambil kesepakatan dengan semua ahli
waris, hal ini dibenarkan menurut syari'at, (silakan baca artikel kami,
( Harta Gono-Gini )
Untuk pembagian waris kasus keluarga anda, silakan anda cari tahu
kepemilikan saham masing-masing alm./almarhumah; saya akan
berasumsi bahwa 250 juta yang pertama milik ibu semua, dan 150 juta
yang kedua adalah milik bapak semua; anda cukup memperhatikan
prosentase perolehan masing-masing ahli waris.
2. Bahwa yang dimaksud ahli waris adalah orang yang mempunyai
hubungan keluarga, perkawinan, serta masih hidup saat pewaris
meninggal dunia. Maka 2 saudara laki-laki sekandung anda yang
meninggal sebelum bapak, hanya mendapat bagian dari warisan ibu saja,
yang bagiannya diserahkan kepada ahli warisnya.
INPUT DATA: (Kasus I):
1. Pewaris: ibu
2. Harta warisan: Rp. 250 juta.(belum dipilah berapa yang milik ibu)
3. Ahli waris:
- Suami
- Ayah
- Ibu
- 4 Anak laki-laki
- 6 Anak perempuan
INPUT DATA (Kasus II):
1. Pewaris: Bapak
2. Harta Warisan: Rp. 150 juta (belum dipilah berapa yang milik bapak)
3. Ahli Waris:
- Isteri (kedua):
- 3 Anak laki-laki
- 7 Anak perempuan
PERTANYAAN:
- Bagaimana pembagian warisnya ?
JAWABAN:
A. Saat Ibu meninggal dunia, ahli waris dan bagiannya adalah, sbb.:
Keterangan:
- Anak laki-laki dan perempuan mendapat sisa (ashabah) sebesar 5/12,
dengan komposisi bagian anak laki-laki = 2x bagian anak perempuan.
- Karena 5 tidak bisa dibagi 12, maka 12-nya dikali jumlah bagian anak
=14 (lihat kolom X); dan bagian ahli waris yang lain juga mengikuti
dikalikan 14.
B. Saat bapak meningal dunia, maka ahli waris dan pembagian warisnya
adalah sbb.:

Keterangan:
- Kolom x adalah jumlah bagian untuk semua anak, = 13.
- Sisa untuk anak 7/8 tidak bisa dibagi 13, maka 13 dikalikan 8,
perolehan waris isteri juga dikali 13 agar imbang.
Demikianlah ibu xxxyang bisa saya bantu, jika ada hal yang ingin
ditanyakan lagi jangan segan untuk menghubungi 0856 xxxxxxxx tanpa
harus memberi infaq lagi. Semoga Allah memberi hidayah dan rahmatNya
kepada kita semua, amin. Allaahu a'lam.
Saya cukupkan dulu, kiranya metodenya bisa dimengerti, dan contoh-
contohnya bisa mewakili untuk soal-soal yang sejenis. Semoga
Bermanfaat.
Ingin konsultasi waris online ? klik di sini.






Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan
Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
Ayo bergabung menjadi PENGHAFAL AL-QUR'AN dalam grup whatsapp.
Info dan pendaftaran untuk ikhwan klik MUSHAF 1 dan untuk akhawat
klik MUSHAFAH 1
Sumber:
Fikih Sunnah 14, Sayyid Sabiq, Penerbit: PT.Al-Ma'arif, Bandung.
Al-Fara'id, A.Hassan, Penerbit: Pustaka Progressif
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest

243 komentar:

1 200 dari 243 Lebih baru Terbaru

Budi mengatakan...

sy mau share sbb: bapak & ibu meninggal kan 3 anak laki2 dan 2 anak perempuan dan
satu anak perempuan sdh meninggal sebelum kedua orang tua meninggal namun
mempunyai anak 1 orang laki2,untuk pembagian waris nya bagai mana...? apakah
anak laki2 dari saudara perempuan yg sdh meninggal lebih dulu itu mendapat hak
waris ....?

8 November 2013 20.06

Rumah Makan Amanda mengatakan...

Arief
Assalamualaikum wr wb. Saya mau bertanya sbb : Alm kakek saya meninggalkan
sebidang tanah, saat kakek wafat nenek masih ada dengan 5 anak perempuan.
Kemudian nenek wafat maka para ahli warisnya adalah 5 anak perempuan yang masih
hidup. Dalam upaya pembagian waris salah satu anak wafat dan meninggalkan 2 anak
laki-laki. Apakah otomatis bagian dari anak yang wafat (ibu kandung dari 2 anak laki-
laki) ini besarannya dapat diberikan kepada 2 anaknya tsb? Terima kasih

4 Desember 2013 10.49

Wasiun Mika mengatakan...

Alaikum salam Wr. Wb.


Saudara Arief,
1. Ibu dari 2 cucu laki-laki telah sah memiliki bagian waris; karena dia masih hidup
tatkala pewaris (kakek dan nenek) meninggal dunia. Besaran bagian warisnya adalah
20% (dibagi rata untuk 5 anak).
2. 2 cucu laki-laki tsb. mempunyai hak waris bagian (milik) ibunya yang belum
sempat dibagikan sebagaimana point. 1.
3. Ini hanya perkara: Hak waris yang tertunda atau terlambat dibagikan.
Hikmahnya, jika ada pewaris meniggal dunia, hendaklah segera diurus pembagian
warisnya. Hal ini bisa menghindari (jejak pusaka yang makin sulit dilacak + ahli waris
tidak sempat menikmati bagian warisnya karena satu dan lain hal).
Terima kasih telah berkunjung dan berpartisipasi, semoga bermanfaat.

4 Desember 2013 15.37

Anonim mengatakan...

Assalaamualaiakum wr.wb. saya mau bertanya sbb: kakak laki2 saya meninggal dunia
dua minggu setelah isterinya.kakak saya meninggalkan 3 orng anak lk2 dan 5 orng
anak perempuan dan ibu masih ada, 3 tahun kemudian ibu saya meninggal dunia,
Misalkan harta warisannya bernilai rp. 600.000.000,-Bagaimanaa cara membagi
warisannya,brp bagian masing2?

17 Desember 2013 08.09

Wasiun Mika mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb. Silakan lihat jawabannya di "Forum Konsultasi..... nomor
18."

19 Desember 2013 09.20

Anonim mengatakan...

Rani
Assalaamualaikum wr.wb.sebelumnya minta ma'af di jawaban no 18. warisan ibu saya
dari kakak saya yg meninggal itu 1/8 apa 1/6? terus terang kemarin anak2nya kakak
saya menyelesaikan warisannya di Pengadilan Agama Cibinong Bogor hasilnya ibu
mendapat 1/6 dari harta kakak saya setelah di bagi dua dulu dg isterinya yg sdh
meninggal ktnya harta gono gini.padahal isteri kakak saya itu hanya sbg ibu rumah
tangga.malah klo beli apa2 dulu selalu kerja sama dg ibu saya ,tapi anak2nya
sepertinya keberatan membagi 1/6 langsung dari harta kakak saya seperti yg di
sarankan oleh bpk kyai setempat,malah ingin ke pengadilan.Pertanyaan saya apa cara
paengadilan itu sudah sesuai dg syariat islam? apa boleh seperti itu?

19 Desember 2013 19.49

Anonim mengatakan...

Assalamuallaiku Ustadz,
saya mau bertanya tentang pembagian warisan yang ditinggalkan oleh kakek saya.
jadi kakek saya punya sebidang tanah (beserta rumah),
kakek saya hanya mempunyai 2 anak perempuan yaitu anak 1 (ibu saya) dan anak 2
(tante saya).
kakek dan nenek sudah meninggal, ibu dan bapak saya sudah meninggal. dan tante
saya sudah meninggal (oom masih hidup). saya 4 bersaudara (3 laki, 1 perempuan),
sedangkan tante saya mempunyai 2 anak perempuan.
info tambahan :
tanah tersebut diurus , ditempati dan dipelihara oleh ibu saya dan anak2nya (termasuk
saya selalma 40 thn lebih) sedangkan keluarga tante tinggal di sulawesi.
pertanyaan saya,
1. siapa sajakah yg termasuk ahli waris
2. bagaimanakah pembagian warisannya menurut islam
3. ada yang bilang warisan tersebut langsung dibagi 2 kubu (yaitu keluarga ibu dan
keluarga tante), ada yg bilang warisan tersebut dibagi semua cucu2 dengan pembagian
cucu laki 2 kali dari cucu perempuan. yang mana kah yang benar menurut sariat islam

24 Desember 2013 14.12

Wasiun Mika mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb., silakan lihat jawabannya di "Forum Konsultasi, Informasi
Dan Tanya-Jawab Masalah Waris." (nomor 19)

25 Desember 2013 20.26

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum.. saya mau tanya, sebidang tanah beserta rumah kira 600
m2.pembagiannya gimana? Anak2 ada 7 orang. Anak pertama laki2 dan yg lainya
perempuan semua. Wassalam.

8 Januari 2014 16.28

Henhazz mengatakan...

Assalamu'alaikum,
Ayah Saya meninggal 12 th silam, bagaimana status harta warisan ayah dan Bilakah
waktunya membagi warisan kepada ahli waris, bagaimana halnya kalau hal tersebut
tidak dilaksanakan sampai saat ini dan bagaimana mengutarakannya karena saya
merasa sungkan kepada Ibu. Wassalam

14 Januari 2014 17.17

Adetirta mengatakan...

saya dan istri saya mempunyai 3 orang anak perempuan,, saya mau membaginya ,,
bagaimana caranya..wassalam

14 Januari 2014 21.18

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr.wb.


Sdr Henhazz yang dirahmati Allah,
1. Setiap hak harus ditunaikan atau diserahkan kepada yang berhak, sementara
membaginya dengan hukum islam adalah wajib (fardhu) makanya dinamakan ilmu
fara'idh (Ilmu tentang kewajiban /ketetapan Allah dalam hal waris)
2. Sebaiknya ketika seseorang meninggal dunia, dan pengurusan jenasah telah selesai,
segeralah dibicarakan pembagian harta warisnya, untuk menghindari
hilang/berkurangnya objek waris, meninggalnya saksi atau menyusulnya ahli waris
sebelum sempat menikmati hak bagiannya. Belum lagi generasi berikutnya yang tidak
paham silsilah dan menginginkan harta pusaka, tentu akan menambah runyam
masalah dan hubungan kekeluargaan. Membagi segera lebih utama, tetapi penyerahan
objek waris bisa kapan saja, yang penting sudah tertulis jelas, siapa saja ahli warisnya,
dan berapa-berapa bagiannya.
3. Anda bisa memberi pengertian kepada ibu dengan membacakan surat An-Nisa ayat
13 dan 14, atau anda meminta tolong orang yang disegani ibu untuk menjelaskannya.
Semoga bermanfaat, jika masih ada yang belum jelas, silakan pergunakan fasilitas
"Konsultasi Pribadi".

16 Januari 2014 10.56

jadipintar.com mengatakan...

Sdr Adetirta, alangkah baikanya jika pertanyaannya dibiasakan diawali dengan salam,
karena itu etika /adab orang Islam.
Anda dan istri serta anak-anak masih hidup,belum boleh bagi-bagi waris, kecuali
sosialisasi jumlah pembagian kalau kelak ada yang meninggal dunia.
1.Jika anda meniggal lebih dulu, istri dapat 1/8, 3 anak 2/3 dibagi 3
2. Jika isteri meninggal lebih dulu, anda dapat: 1/4, 3 anak dapat 2/3 dibagi 3
3. Jika salah satu anak meninggal dulu sebelum menikah, isteri anda dapat 1/6,
sisanya yang 5/6 menjadi bagian anda.
Jika ada yang perlu di diskusikan lebih lanjut, silakan gunakan fasilitas "Konsultasi
Pribadi", Semoga bermanfaat.

16 Januari 2014 11.04

Budi Widiarto mengatakan...

asalamualaikum wr wb

Tahun 2000 Bapak saya sudah meninggal dan meninggalkan 3 anak laki di istri yg
pertama dan istri pertama meninggal, dan menikah lagi dg istri yg ke 2 mempunyai 2
orang anak 1 laki dan 1 perempuan, dan meninggalkan 5 HA Tanah, dan Th 2008
anak No 2 Menjual tanah 1HA keorang lain tanpa persetujuan ahli waris dalam tata
cara islam bagaimana pembagian harta warisnya tolong jawabanya atau ke email :
budi.widiarto@yahoo.co.id

17 Januari 2014 14.43

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam Wr. Wb.


Sdr. Budi Widiarto yang dirahmati Allah Ta'ala,
Ada 2 tahap pembagian waris sesuai urutan kematian pewaris.
1.Ketika isteri pertama meninggal dunia, bagilah harta milik si isteri kepada para ahli
warisnya, yakni: 1.Suami (25%), dan 3 anak laki-laki (@25%).
2. Ketika suami/bapak anda meninggal dunia th.2000, bagilah semua harta milik
bapak anda kepada para ahli warisnya, bagiannya adalah: 1.isteri ke-2 (12,5%), 2.
Tiga anak laki dari isteri pertama (@ 19,44%), 3. Anak-anak dari isteri kedua, anak
laki (19,44% +anak perempuan :9,72%).
3.Anak yang telah menjual sebagian tanah warisan, bagian warisnya dipotong hasil
penjualan, jika tidak mencukupi itu dianggap hutang, kecuali ahli waris yang lain
mengikhlaskan,
Semoga bermanfaat.

21 Januari 2014 08.06

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb.
Ustadz,saya mau tanya,bagaimana cara membagi warisan dari kakak istri saya yang
telah meninggal,dan dia tidak punya anak kandung,hanya anak pungut,perlu diketahui
kakak istri saya adalah istri muda,karena kakak ipar saya tidak mempunyai anak,anak
dari suami kakak ipar saya dari istri tua jadi ngerecokin,menambah keruh
suasana,sedangkan saudara kandung dari istri saya ini merasa kalau anak dari istri
pertama tdk punya hak atas warisan dari kakak saya,kakak ipar saya ini meninggalkan
seorang suami,tiga orang saudara kandung yangmasih hidup,(dua perempuan satu
laki-laki)yang ingin saya tanyakan adalah:
1. berapakah hak suami,dan apa dasar hukumnya
2. Adakah hak dari saudara almarhumah,kalau ada berapa dan apa dasar hukumnya
3. adakah hak anak pungut,kalau ada berapa dan apa dasar hukumnya
4. adakah hak anak suami dari istri pertamanya,kalau ada berapa dan apa dasar
hukumnya
saya sangat membutuhkan jawaban dari bapak demi kelangsungan dan kerukunan
hidup keluarga untuk ke depannya supaya tidak terjadi pertentangan dan demi
ketenangan almarhumah di alam kubur
sekian dan terima kasih sebelumnya atas bantuan bapak
Wassalaamu'alaikum wr.wb

23 Januari 2014 23.40

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


1.Bagian suami= 1/2 (Q.S. An-Nisa: 12).
2.Bsgian Saudara-saudara= 'ashabah sisa setelah diambil yg lain (Q.S.An-Nisa:176).
3.Dalam syari;at Islam, anak pungut bukan ahli waris, dia tidak ada hubungan
keturunan ataupun perkawinan (hakikatnya tetap orang lain).
4.Anak dari isteri petama tidak ada hubungannya dengan almarhumah; mereka bisa
mewarisi jika bapaknya yang meninggal dunia.
PEMBAGIAN WARISNYA, sbb:
1. Suami ------------------ : 1/2---- 4/8 (50%)
2. Saudara laki-laki-----: sisa--- 2/8 (25%)
3. Saudara perempuan: sisa--- 1/8 (12.5%)
4. Saudara perempuan: sisa--- 1/8 (12.5%)
Semoga bermanfaat

25 Januari 2014 08.56

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb.
Ustad, saya mau tanya, ibu punya 2 anak dr 2 pernikahan ( 1. Laki2 ikut suami/cerai.
2. Perempuan ikut ibu/suami meninggal). Bapak punya 1 anak laki2 ikut istri/cerai.
Kemudian nikah punya 7 anak kandung ( sulung laki2 adik2nya 6 perempuan ).
Bapak meninggal meninggalkan warisan rumah + tanah kira2 600 m2. Ibu nikah
lagi/cerai punya 1 anak perempuan ikut ibu. Setelah ibu meninggal bagaimana cara
pembagian warisan yang diatas. Wassalamualaikum...

29 Januari 2014 14.28

FREDY MULTIMEDIA mengatakan...

Trimaksih banyak atas ilmunya.....

31 Januari 2014 20.08

jadipintar.com mengatakan...

Sama-sama, terima kasih juga telah mampir ke blog ini, semoga bermanfaat.

1 Februari 2014 09.01

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam Wr. Wb.


Sejujurnya saya agak kurang paham dengan keterangan anda yang penuh liku-liku.
Menurut pemahaman saya, bapak anda total punya 8 anak (7 laki-laki dan 1
perempuan); sementara ibu memiliki 2 anak (1 laki-laki+1 perempuan). Mohon
dikoreksi kalau saya salah/keliru.
PEMBAGIAN WARISNYA:
Jika tidak ada ahli waris dari golongan orang tua bapak dan ibu, maka semua warisan
dibagikan kepada anak masing-masing, yakni:
AHLI WARIS BAPAK:
[1]. 7 anak laki-laki, masing-masing mendapat bagian 13,33 %
[2]. 1 anak perempuan mendapat 6,66%
AHLI WARIS IBU:
[1]. 1 anak laki-laki mendapat 2/3 bagian, dan 1 anak perempuan 1/3 bagian.
Semoga bermanfaat.

1 Februari 2014 10.06

Anonim mengatakan...
Assalamualaikum.
Saya perjelas lagi,soal pertanyaan saya pd 29 01 14 jam 14 28, ibu saya menikah I.
Punya anak 1 laki2 ( cerai / anak ikut suami I ). Kemudian ibu nikah yg II. Punya
anak 1 perempuan ( suami meninggal/ anak ikut ibu saya). Kemudian ibu nikah yg III.
Punya anak 1 laki2 + 6 perempuan ( suami/bapak meninggal meninggalkan warisan
rumah + tanah 600 m2).kemudian ibu nikah IV. Punya anak 1 perempuan ( cerai/anak
ikut ibu). Setelah ibu meninggal gimana pembagian warisan dr bapak saya diatas.
Apakah anak2 dari pernikahan ibu yg I,II dan IV mempunyai hak waris dari
peninggalan bapak? Mdh2an yah pak ustad, wassalam....

1 Februari 2014 13.35

Imam Ropii mengatakan...

Asskum wr wb. Ustad yang saya takdimi. Izinkan saya mau bertanya... Saya akan
membagi warisan harta tinggalan orang tua saya dengan ahli waris sebagai berikut.
Saya memiliki saudara 7 orang (5 laki-laki dan 2 perempuan) Kakak perempuan lain
bapak dengan kami berenam. pertanyaannya berapa bagian kakak perempuan yang
lain bapak dan yang sebapak dan se ibu dengan kami?? Terima kasih. salam takdim
dari saya. Imam Ropii

3 Februari 2014 08.25

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum wrwb.
Saya mau tanya Ortu (bapak) saya meninggal dengan meninggalkan Istri dan anak 5
(laki2 4 perempuan 1) bagaimana cara menghitung pembagian warisannya.
Bagaimana jika sebagian dari penerima warisan menginginkan untuk tidak menerima
dan memberikan pembagian warisannya kepada yang lain.
Terima kasih atas jawabannya
Wassalamu'alaikum wrwb

3 Februari 2014 09.44

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum wr wb
kepada Bapak yg terhormat

Saya punya petanyaan mengenai hak waris


skitar 3 minggu yg lalu ayah saya meninggal
ayah mempunyai anak 1 laki laki dan 2 perempuan
serta 1 istri (ibu saya)
saya adalah anak laki2 dan anak sulung dan sudah beristri namun belum diberi
keturunan,
adik2 saya dua2nya perempuan dan belum menikah.
Dan 1 anak perempuan dari istrinya yang dulu yang telah
lama dicerai
anak perempuan bapak ( kaka tiri saya) dari istrinya yg dulu telah mempunyai
1 anak perempuan, tetapi telah lama bercerai dengan suaminya
Sekarang dia tinggal dengan ibunya, dan tidak pernah sekalipun
mau tinggal sama ayah saya sekalipun, ayah hanya memberikan biaya kuliah
dan menikahkannya sekali waktu itu.
sekarang saya dan ibu saya meneruskan usaha (toko) bapak yg sudah dirintis dengan
ibu saya dulu
Harta peninggalan ayah saya adalah satu buah toko
satuu kontrakan kecil dibelakangnya
dan satu rumah
yg sekarang saya tinggali bersama ibu dan adik2 saya
dan sebagian uang tabungan hasil usaha ayah dan ibu saya selama ini.
Dan suatu saat saya memang merencanakan untuk mengontrakan toko ini
dan menjual rumah tersebut untuk pindah ke tempat lain.
Pertanyaannya bagaimana saya membagi waris kepada kaka tiri saya yg perempuan
itu?
mohon penjelasannya dan saya ucapkan banyak terima kasih sebelumnya
assalamualaikum wr wb

3 Februari 2014 12.57

Rednow Solo mengatakan...

Assalamu'alaikum wr wb,
Pak Ustad, m0h0n ijin , bila Bapak berkenan, b0lehkah saya bertanya, tentang
pembagian warisan menurut Islam..

Nenek saya meninggal dengan meninggalkan


* (1 anak laki laki yaitu bapak saya yang telah duda)
* Cucu nenek : 1 perempuan dan , 1 laki laki
Bagaimana pembagian nya sesuai dengan syariat Islam..

Terima kasih banyak atas jawabannya..

Sem0ga Allah SWT membalas kebaikan Pak Ustad..

Wassalamu'alikum wr wb

3 Februari 2014 18.41

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


[1] Ketika bapak anda/suami ke-3 ibu meninggal, yang berhak dapat warisan adalah
ibu anda, orang tua bapak (jika ada) dan semua anak-anak bapak. Anak dari
pernikahan ke-1, 2 dan 4 tidak mendapat waris, karena tidak ada hubungan nasab
dengan bapak.
[2] Ketika ibu meninggal dunia, barulah semua anak ibu dari perkawinan 1 - 4
mendapatkan hak waris.
Semoga bermanfaat.

4 Februari 2014 08.44

RUANG INFORMASI mengatakan...

assalamualaikum pak ustadz


sebelum ibu saya menikah dengan bapak saya, bapak saya sudah punya 2 anak
perempuan. sebelum menikah dengan ibu saya bapak saya hanya punya sebidang
tanah. setelah menikah dengan ibu saya dan usahanya bapak ibu saya sukses maka
bapak ibu saya punya tanah yang banyak. sekarang bapak saya sudah meninggal
bagaimana pembagian warisannya. karena semuanya tanah dibunyikan nama bapak.
terimakasih

4 Februari 2014 09.18

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


[1] Bagian warisnya adalah:
- Isteri = 12.5 %; setiap anak laki-laki: 19.44 %; dan anak perempuan: 9.72 %.
[2] Bagian waris diberikan kepada orang lain/saudara sangat baik, karena menurut
hadits, itu amalan yang mendapat 2 pahala, yakni pahala shadaqah dan pahala
silaturahim, namun hendaklah diperhatikan hal-hal sbb.:
1. Beritahukan dulu besaran bagian masing-masing ahli waris, sebagai tanda bahwa
waris telah dibagikan secara prosedur islam.
2. Pemberi shadaqah hendaklah memperhatikan kecukupan untuk keluarga/ahli
warisnya, juga mintakan ijin dan keikhlasannya; karena hakekatnya pemberian itu
akan mengurangi hak ahli warisnya.
3. Lebiih aman jika dibuatkan surat keterangan semacam "berita acara", untuk
menghindari jika ada pengingkaran atau tuntutan dari generasi berikut di kemudian
hari.
Semoga bermanfaat.

4 Februari 2014 10.48

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam Wr. Wb. sudah dijawab di "Forum Konsultasi....."

6 Februari 2014 12.07

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Bapak Imam Ropii yang dirahmati Allah, saya perlu data tambahan:
- Siapakah yang meninggal, bapak atau ibu anda ?
- Berapa jumlah saudara yang se-ibu dan berapa yang sekandung?
Saya segera jawab jika data susulan datang, terima kasih.

6 Februari 2014 13.12

Armady Tok mengatakan...

ustazd saya mau tanya : bagai mana pembagian harta 3 orang anak, orang tuanya
meninggal dan satu ahli warisnya laki2 meninggal duluan sebelum orang tuanya
apakah anak 2 ahli warisnya dapat........ustazd tolong jelaskan...

7 Februari 2014 14.53

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr.wb.


Sdr Rednow Solo, Bertanya dibolehkan selama belum dilarang !!!
Jika ahli waris hanya bapak, tidak ada orang tua/suami nenek, maka bapak anda
mendapat ashabah, artinya: mengambil semua harta warisan nenek (100 %), cucu
terdinding karena ada bapak.
Amiiin.
Semoga bermanfaat.

8 Februari 2014 12.50

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Bagilah semua harta ayah untuk semua ahli warisnya, antara lain :
- orang tua ayah (jika masih hidup saat ayah meninggal)
- Isteri (ibu anda)
- Semua anak ayah, termasuk 2 anak perempuan dari pernikahan terdahulu.
Semoga bermanfaat.

8 Februari 2014 12.55

zaman kamaru mengatakan...

Assalamualaikum.... Pak Ustad.


Mohon pencerahannya dan petunjuk terkait pembagian warisan:...???
Kami ada 5 saudara; 4 anak perempuan dan 1 anak laki-laki (saya dan juga anak
bungsu), kami semua telah bekeluarga, Ibu saya meninggal dunia setelah + 50 thn
menikah, selanjutnya ayah saya menikah lagi dg seorang janda beranak 3 (1 laki, 2
perempuan) dan mendptkan seorang anak perempuan.
Bagaimana cara pembagian warisan dari keluarga yg ada tersebut diatas..?
demikian Pak Ustad,... Wassalam.

11 Februari 2014 15.03


Gusti Manggala mengatakan...

Assalamu'alaikum wr wb,

sy ingin bertanya pak Ustad mengenai perhitungan warisan yg di tinggal kan oleh ke
dua orang tua sy yang sdh meninggal.. Ayah sy meninggal sdh lama dan ibu sy baru
meninggal 2 bln yang lalu.. ayah sy meninggalkan harta berupa 2 bh rumah dan 8
orang anak (2 Laki2 & 6 Perempuan).. bagaimana perhitungan pembagiannya klo
seandainya rumah itu dijual.. Mohon bantuannya.. Terima kasih

Wassalam,

12 Februari 2014 10.50

Anonim mengatakan...

assalamu'alaikum ustazd,,,,,,,maaf saya mau tanya,,,,


1. bagaimana pembagian waris apabila ada orang tua meninggal dan ahli warisnya 1
anak
laki-laki dan 4 anak perempuan.
2. Apakah seorang anak angkat berhak mendapatkan warisan dari orang tua
angkatnya?

12 Februari 2014 12.46

ERIK WIBAWA mengatakan...

Assalamualaikum WW,
Ustad Saya mau tanya hak waris , Saya anak tunggal ayah sudah meninggal,memiliki
Ibu kandung, dan seorang istri bersaudara 8 orang, anak 2 orang perempuan bagaiman
pembagian waris jika saya tidak ada?

12 Februari 2014 22.18

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum wr wb,
Pak ustadz.... ibu saya meninggal dunia tahun 1982, dengan meninggalkan sebuah
rumah dengan pekarangan kira2 1500m2, 2 buah sawah. Kira-kira tahun 1985/
1986...ayah sy membaginya menjadi beberapa bagian u ke 12 anaknya (7 anak laki-
laki dan 5 anak perempuan), 2 buah sawah u 2 orang anak laki-laki, tanah pekarangan
rumah u 5 anak laki2 dan rumah beserta tanah di belakangnya u anak2
perempuan....Dan pada tahun 1994 ayah sy meninggal. Alhamdulillah pak ustad
pembagian tanah tidak bermasalah, yg sekarang jd pertanyaan bagaimana caranya
anak2 perempuan membagi rumah beserta halaman belakang ? Salah seorang dr kami
ingin mendirikan bangunan di area tempat kosong tsb. Terima kasih ustadz semoga
Allah senantiasa merahmati kita semua aamiin
13 Februari 2014 08.41

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr.wb.


Ketika ibu anda meninggal, maka bagilah harta milik ibu(saja) kepada ahli warisnya,
dengan pembagian sbb.:
[1]. Suami (bapak anda)......................:25 %
[2]. 4 Anak perempuan masing-masing: 12,5 %
[3]. 1 Anak laki-laki ...........................: 25%
Semoga bermanfaat.

15 Februari 2014 17.39

jadipintar.com mengatakan...

'alaikum salam wr. wb.


Jika ahli warisnya terbatas seperti yang anda sebutkan; tanpa ada orang tua
almarhum/almarhumah, maka pembagian warisnya adalah sbb.;
[1]. 6 Anak perempuan masing-masing mendapatkan 10 %
[2]. 2 Anak laki-laki masing-masing mendapatkan 20 %
Semoga bermanfaat.

15 Februari 2014 17.53

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr.wb.


[1]. anak- anak berserikat dalam 'ashabah. yakni: anak laki-laki mendapat 1/3
bagian,dan 4 anak perempuan masing-masing 1/6 bagian.
[2]. Menurut kaidah Islam, anak angkat bukanlah ahli waris. dia tidak mendapatkan
hak waris karena tidak ada hubungan keturunan maupun dari perkawinan.
Semoga bermanfaat.

15 Februari 2014 22.40

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Ini paling sering terjadi pada masyarkat kita dimana orang tua menghibahkan
sebagian besar hartanya dikala masih hidup, dan pada saat orang tua mati sudah tidak
ada lagi yang bisa dibagikan.Ibnu Abbas r.a. telah mengingatkan: agar hibah tidak
melebihi 1/3, karena hakekatnya hibah = wasiat jika ditinjau dalam hal kerugian untuk
ahli waris. Coba telusuri harta lain milik ayah yang bisa dibagi jika ada, jika tidak,
hendaknya diantara saudara saling bermusyawarah dan saling mengikhlaskan,
Amiin.....

15 Februari 2014 22.51

zulrachman mengatakan...
. Yth. P Ustadz, saya mau tanya tentang pembagian warisan.
Pada tahun 1977 ibu saya meninggal & meninggalkan 5 anak laki2. Pada saat itu
bapak belum membagi warisan karena hanya 1 anak yg sudah dewasa sementara yg
lain masih sekolah SMA, SMP, &SD. Tahun 1998 bapak saya kawin lagi &
mempunyai anak 2 perempuan. Tahun 2002 bapak saya meninggal. Sepeninggal
bapak saya sampai dengan tahun 2012 belum dilakukan pembagian warisan. Pada
tahun 2013 ibu saya yg kedua meninggal. Bagaimana pembagian warisannya, apakah
ibu ke-2 yg meninggal setahun yg lalu diperhitungkan mendapatkan warisan juga
karena meninggalnya belakangan setelah bapak sekitar 10 tahun & warisannya di
serahkan kepada anak kandung ibu ke-2 atau bagaimana. Bagaimana rincian
pembagian warisan terhadap 7 saudara kami (5 laki2 seibu sebapak & 2 perempuan
sebapak). Trimkasih banyak. Wassalam

17 Februari 2014 13.35

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum wr,wb
pak ustadz saya mau bertanya. saudara saya meinggal tahun 2011, dahulu dia menikah
3x. istri pertama cerai( ada 1 anak, laki2), kemudian dia menikah lagi (ada 3 anak, 2
perempuan 1 laki2),cerai, kemudian dia menikah dengan istri yg terakhir sampai dia
menibnggal( 2 anak laki2,1 anak perempuan). total anak ada 7(4 laki2, 2 perempuan).
sampai ssat ini, harta waris belum di bagi, karena masih ada rumah(+-800jt) dan
kebun(+-200jt) yg belum terjual.saat meninggal, dia meninggalkan uang sebesar +-
106jt(sudah terpakai oleh salah 1 anak laki2)dan ada hasil penjualan rumah sebesar
22juta. saat ini, keluarga saudara saya tersebut sering ribut di karenakan masalah harta
warisan itu, sebaiknya bagaimana cara membagi nya secara adil? apakah harus
menunggu semua harta terjual kemudian hasilnya di bagi, ataukah sudah boleh duit
hasil penjualan rumah sebesar 22jt itu dibagi terlebih dahulu? dan duit senilai 106jt
yang terpakai oleh salah satu anak almarhum itu diperhitungkan,untuk kemudian di
potong setelah ada pembagian harta waris rumah dan kebun terjual? terimakasih
wassalamualaikum, wr,wb

18 Februari 2014 13.53

Erick Sandirizqi mengatakan...

Asalamualaikum.....

saya mau bertanya, nenek saya telah meninggal beberapa tahun yg lalu.
tapi yg di bagi hartanya kakek saya, alasannya karna harta tersebut didapat dari hasil
jerih payahnya dengan nenek. dan kakek saya membaginya menjadi setengah untuk
dirinya dan setengannya lagi untuk anak-anaknya. yang saya mau tanyakan, benarkah
metode pembagiannya seperti ini? dan maohon di jelaskan! terimah kasih
sebelumnya. wasalamm.........

18 Februari 2014 22.38

tantisutrisni mengatakan...
Assalamu'alaikum wr.wb ustaz yg dirahmati Allah.
Ibu sy wafat 15 thn yg lalu saat itu msh ada kakek&nenek. Namun saat itu warisan
belum dibagi. Kemudian ayah sy wafat 1 tahun yg lalu dg meninggalkan istri (tanpa
anak) & selama menikah dg beliau tidak ada aset yg bertambah hanya menyewa tanah
untuk berkebun (lahan produktif). Saat ini kami ingin membagi warisan. Kami 3
bersaudara. 1 anak laki-laki dan 2 anak perempuan. Bagaimana pembagian warisan
mengingat kami belum berniat menjual aset-aset (tanah & rumah) yg org tua
tinggalkan. Apakah ibu tiri & nenek (dr ibu) masih dapat hak waris?
Sy minta arahan dr ustaz melaui email ke tantisutrisni@gmail.com
Jazakumullah khairan katsiro.

20 Februari 2014 11.21

jadipintar.jcom mengatakan...

Silakan lihat jawabannya di " Forum Konsultasi....."

21 Februari 2014 07.29

jadipintar.jcom mengatakan...

'Alaikum salam Wr. Wb. silakan lihat jawabannya di "Forum Konsultasi dan
Tanya- ....." (nomor 25)

21 Februari 2014 07.31

jadipintar.jcom mengatakan...

Sebaiknya membuka pertanyaan dengan salam, OK ?


Anak yang meninggal dunia duluan tidak mendapatkan hak waris, kecuali kalau dua
anak yang masih hidup adalah perempuan, maka cucu dari anak laki-laki bisa
mendapat bagian waris.
Semoga bermanfaat.

21 Februari 2014 07.34

jadipintar.jcom mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb. MOhon maaf telat menjawabnya karena terselip.
Ini adalah masalah radd (ada sisa harta sementara tidak ada ahli waris 'ashabah). Selah
melalui prosedur berliku, maka jika anda meninggal dunia, ahli waris dan
pembagiannya adalah sbb.:
[1].ibu=17,5 %
[2].Isteri = 12,5 %
[3].2 anak perempuan, masing-masing=35 %.
Semoga bermanfaat.

21 Februari 2014 07.48

jadipintar.com mengatakan...
'Alaikum salam wr. wb.
1. Pisahkan mana harta peninggalan ibu, bapak, dan istri kedua bapak.
2. Bagikan harta pusaka almarhum kepada ahli waris masing-masing:
A.Ketika Ibu meninggl, ahli waris dan bagiannya:
- Suami (bapak anda): 5/20
- 5 Anak laki-laki, masing-masing 3/20
B.Ketika bapak anda meninggal:
- Isteri (kedua):12/96
- 5 Anak laki-laki masing-masing: 14/96
- 2 anak perempuan, masing-masing: 7/96
C.Jika ibu tiri anda meinggal, ahli warisnya:
- 2 orang anak perempuan masing-masing 1/3
[3]. Bagian waris yang belum diterima/diberikanhingga orangnya menyusul
meninggal dunia, diberikan kepada ahli waris msing-masing.
Semoga bermanfaat.

21 Februari 2014 07.59

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr.wb.


Jawaban sudah dikirim ke email penanya (Fasilitas Konsultasi Pribadi)

21 Februari 2014 08.08

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr.wb.


[1]. Hitung semua peninggalan alm. harga bisa juga menggunakan taksiran .
[2]. Ahli waris dan bagiannya adalah, sbb.:
- Isteri (ketiga): 12,5 %
- 4 Anak laki-laki, masing-masing : 15,9 %
- 3 Anak perempuan, masing-masing: 7,95 %
[3]. Anak yang sudah mengambil bagian, potong dari bagian warisnya, jika ada lebih,
silakan diberikan kelebihannya, jika kurang maka itu dianggap hutang, kecuali para
ahli waris lain mengikhlaskan.
Semoga bermanfaat.

21 Februari 2014 08.17

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


- Hukum waris Islam tidak mengenal istilah harta gono-gini atau gini-gitu secara
otomatis; dimana isteri mengambil bagian terlebih dahulu sekian dan sekian sebelum
harta dibagikan. tetapi hukum waris Islam megakui adanya harta perolehan dari usaha
bersama antara suami-isteri sesuai dengan proporsi/besaran sahamnya.
- Jika dulu komposisi saham dalam usaha bersama kakek dan nenek sebesar 50:50,
maka sahlah cara yang ditempuh kakek.
- tetapi jika proporsinya meragukan, anda bisa meminta kakek menunjukkan bukit-
bukti, saksi, atau membicarakan ulang dengan cara kekeluargaan.
Semoga bermanfaat.

21 Februari 2014 08.23

nandang satriana mengatakan...

Assalamualaikum.... Pak Ustad.


Mohon pencerahannya dan petunjuk terkait pembagian warisan:...???
laki - laki perjaka / belum menikah dari 2 (dua) orang bersaudara kedua orang tua
serta kakek nenek meninggal terlebih dahulu dan saudara (kakak) meninggal terlebih
dahulu, kakak memiliki 8 (delapan) orang anak, Bagaimana cara pembagian warisan
dari keluarga yg ada tersebut diatas..?
demikian Pak Ustad,... Wassalam.

24 Februari 2014 01.08

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Semua Harta peninggalan almarhum diberikan kepada keponakannya yang laki-laki
saja, karena mereka adalah golongan AHLI WARIS ('Ashabah); Adapun keponakan
yang perempuan tidak beroleh bagian waris karena termasuk golongan ULUL
ARHAAM (Kerabat yang tidak mewarisi, kecuali jika tidak ada golongan ahli waris).
Semoga bermanfaat.

25 Februari 2014 12.17

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb.
Pak ustad saya mau nanya bagaimana cara pembagian warisan antara anak kandung
dengan anak tiri terhadap warisan yang ditinggalkan oleh kedua orang tua kandung yg
sudah meninggal. Misalnya warisan sebesar rp.100 juta.

26 Februari 2014 11.09

Bunga Rampai Kesultanan Asahan mengatakan...

Assalaamualaiakum wr.wb.
Saya mau bertanya, bagaimana pembagian menurut Islam.
kasusnya begini, seorang suami memiliki anak 9 orang (7 laki-laki dan 2 perempuan)
dari istri pertama. Asetnya sebuah rumah. Ketika istrinya meninggal, suami itu kawin
lagi dan memiliki tambahan 2 anak laki-laiki. Dari perkawinan dengan istri kedua
hartanya bertama yakni dua unit rumah dan sebidang ladang (keduanya atas nama istri
kedua/bukan hibah). Saat ini suami itu telah meninggal dunia.
Pertanyaan:
1. Bagaimana pembagian harta warisannya?
2. Apakah istri kedua beserta 2 anaknya mempunyai hak pada rumah dari istri pertama
suami tersebut?
3. Apakah anak-anak dari istri pertama, mempunyai hak pada dua unit rumah dan
ladang dari ibu tirinya tersebut?
Mohon penjelasannya..wassalam

27 Februari 2014 00.31

vieXone mengatakan...

assalamualaikum pak,
kakek/nenek saya mempunyai anak 2, 1 laki (paling besar) dan 1 perempuan (ibu
saya), kemudian anak laki2 nya meninggal, (setelah kakek/nenek meninggal terlebih
dahulu). sementara warisan belum dibagi. kini tinggal ibu saya yg masih hidup, nah,
apakah pembagian harta waris jika dibagi saat ini masih menggunakan hukum 2
bagian untuk laki-laki dan 1 bagian untuk perempuan? dan bagaimana pula jika nanti
setelah anak kedua nya meninggal (ibu saya) tapi masih belum dibagi, sementara
tnggallah cucu2 dari kedua anak tersebut, apakah masih menggunakan hukum 2
bagian utk anak laki2 dan 1 bagian utk perempuan? terimakasih utk info buat yg
awam ini pak, assalamualaikum....

27 Februari 2014 09.37

tommy mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb.
Pak ustad, saya mau nanya bagaimana pembagian warisan secara islam antara anak
TIRI dengan anak KANDUNG terhadap warisan yang ditinggalkan oleh kedua orang
tua setelah mereka meninggal. Warisan an. Ibu kandung bagaimana? Dan an. Bapak
kandung bagaimana? Misalnya warisan sebesar rp.100 jt. Wassalam.

27 Februari 2014 14.11

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Salah satu sebab orang mendapat warisaan adalah karena mempunyai hubungan nasab
(keturunan); anak kandung mendapatkan warisan karena adanya sebab tersebut,
sementara anak tiri tidak memiliki hubungan nasab.
Misalnya;
Seorang laki-laki menikah dengan seorang janda beranak 1(si A), dari pernikahannya
lahirlah seorang anak (si B); ketika suami atau isteri meninggal, anak yang beroleh
waris sbb.:
* Ketika bapaknya meninggal, anak yang dapat waris hanya si B
* Ketika ibunya meniggal, anak yang daat waris A dan B
Pembagian harta waris harus menyertakan kronologi dan siapa saja ahli warisnya.
Semoga bermanfaat.

28 Februari 2014 09.47


jadipintar.com mengatakan...

Alaikum salam wr. wb.


Jawabanya sama untuk pertanyaan yang sama, lihatlah di jawban atas sebelum ini.

1 Maret 2014 02.26

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


- Ketika suami meninggal, maka harta pusakanya adalah semua yang menjadi milik
suami, baik dari peninggalan, perolehan, pembelian maupun pemberian.
- Ahli warisnya adalah isteri kedua + semua anak-anak dari perkawinan pertama dan
kedua +ortu (jika masih hidup ketika suami meninggal)
- Jika ahli waris hanya tinggal anak dan istri saja, maka pembagiannnya adalah:
[1]. Isteri..............................................: 12,5 %
[2] 9 Anak laki-laki, masing-masing.......; 8,75 %
[3]. 2 Anak perempuan masing-masing..: 4,37 %
Semoga bermanfaat.

3 Maret 2014 13.13

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


[1]. Harta pusaka kakek dan nenek dibagikan kepada anak laki-laki 2/3, sisanya untuk
anak peempuan 1/3. Komposisi 2;1 ini berlaku tetap.
[2]. Ibu anda anda ambil 1/3, sisanya yang 2/3 diserahkan kepada ahli waris
kakaknya.
[3]. Segeralah bagi warisanya jangan ditunda-tunda lagi, khawatir
hilang/berkurangnya barang pusaka, meninggalnya ahli waris sebelum menikmati
bagiannya, dan kemungkinan sengkera / gugatan dari generasi yang jauh.
Semoga bermanfaat.

3 Maret 2014 13.32

Sri Wiati mengatakan...

Assalamualaikum wrwb.

Pak Ustad,, saya mau bertanya cara pembagian waris bagaimana,, saat ini saya masih
mempunyai ibu, yang tinggal di rumah peninggalan bapak saya,, saya punya saudara
laki2 2 dan perempuan 4,, waktu itu ibu saya juga bekerja untuk memenuhi kebutuhan
rumah tangga,,

Bagaimana cara perhitungan warisnya,, mengingat rumah itu akan di jual terima
kasih,, oh ya rumah masih at nama bapak saya
Waalaikumsalam wrwb.
Sri Wiati

4 Maret 2014 15.00

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


1.Jika ibu ikut andil dalam pembelian rumah, hitunglah berapa persen sahamnya,
pisahkan sebelum membagi bagian milik ayah almarhum.
2.Jika rumah murni hasil pembelian ayah, maka rumah 100 % dijadikan pusaka yang
dibagikan kepada ahli warisnya, sbb:
[1]. Ibu..............................: 1/8 (12,5 %)
[2]. 2 Anak laki-laki............: masing-masing 14/72 (19,44 %)
[3]. 5 Anak Perempuan......: masing-masing 7/72 (9,73 %)
Semoga bermanfaat.

7 Maret 2014 11.48

Lhia Aulia mengatakan...

pak ustad,,, tolong saya nyelesain tugas ini .


Seorang meninggal dunia dengan warisan senilai 200 juta ahli warisnya adalah :
1) Seorang istri
2) Ibu
3) 2 orang anak perempuan
4) Seorang anak lelaki
5) Seorang nenek
6) Seorang saudara perempuan sekandung
7) Seorang paman
Harta tersebut belum dizakati ,biaya urus jenazah Rp.600.000 ,hutang Rp.400.000
,wasiatnya 2 juta .hitunglah bagian masing-masing

9 Maret 2014 14.15

jadipintar.com mengatakan...

MEMBAGI WARISAN KELUARGA:


Mana salamnya mbak Lhia Aulia ?
A. Sebelum harta dibagi, ambillah dulu untuk biaya perngurusan jenasah+bayar
hutang+wasiat. Sisanya barulah merupakan harta yang siap dibagikan.
B. Ahli waris dan bagian dari pertanyaan ini adalah, sbb.:
[1]. Isteri..................................................: 12/96 (12,5 %)
[2]. Ibu...................................................: 16/96 (16,66 %)
[3]. 2 Anak perempuan, masing-masing..: 17/96 (17,70 %)
[4]. 1 Anak laki-laki..............................: 34/96 (35,41 %)
Adapun:
- Nenek : 0 (terhalang ibu)
- Sdr Perempuan dan paman: 0 (terhalang anak laki-laki)
Semoga bermanfaat.
10 Maret 2014 09.39

Lhia Aulia mengatakan...

maaf,,,pak uztad..
terima kasih banyak...
wassalamualaikum...

10 Maret 2014 13.38

jadipintar.com mengatakan...

Maaf untuk apa ?


Terima kasih kembali mbak Lhia Aulia
'Alaikum salam wr. wb.

10 Maret 2014 22.00

Lhia Aulia mengatakan...

assalamu'alaikum..
mau bertanya lagi nihh,,pak uztad..
trus 96 itu dari mana n apa dah bener klu sisa harta yang siap d.bagikan itu berjumlah
Rp.192.000.000 ???
mohon bantuannya pak uztad.
wassalam..

11 Maret 2014 21.21

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Angka 96 adalah persamaan matematik yang dihitung melalui proses yang agak rumit.
Di sini saya hanya menuliskan jawabannya secara singkat. Jika anda ingin jawaban
yang lebih detail, silakan menggunakan fasilitas KONSULTASI WARIS PRIBADI,
jawaban bisa dikirim ke email. terima kasih.

13 Maret 2014 09.09

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb Pak Ustad,

Saya ingin bertanya soal pembagian waris:


Seorang Suami memiliki silsilah :
1. Istri pertama (Hidup) Cerai memiliki 1 anak perempuan
2. Istri Kedua (meninggal) memiliki 1 anak Perempuan dan anak laki-laki
3. Istri Ketiga Memiliki 1 anak laki laki dan 1 anak perempuan

pertanyaannya Harta yang dibagi harta keseluruhan atau harta permasing-masing istri
yang dibagikan, mohon diberikan contoh perhitungan dalam persentase. Supaya tidak
ada kesalahan pahaman antar anak dan istri. Karena pemahaman istri ketiga mengira
yang berhak menerima waris adalah anak-anaknya.

Terima kasih atas perhatiannya

Assalamu'alaikum wr.wb Pak Ustad

Salam,
Husna

13 Maret 2014 09.48

Achmad Mustakim mengatakan...

Assalamuallaiku Ustadz,
saya mau bertanya tentang pembagian warisan yang ditinggalkan oleh kakek saya.
jadi kakek saya punya sebidang tanah (beserta rumah),
kakek saya mempunyai 6 anak laki2 dan salah satu diantaranya adalah ayah saya.
kakek dan nenek sudah meninggal, 2 diantara 6 bersaudara diatas sudah meninggal
(termasuk bapak saya). dan tersisa 4 yg masih hidup (1 diantara 4 bersaudara yg
masih hidup murtad dr islam). saya 4 bersaudara (2 laki, 2 perempuan),
info tambahan :
tanah tersebut diurus , ditempati dan dipelihara oleh ibu saya dan salah satu saudara
alm. ayah sy (termasuk saya selama 40 thn lebih).
pertanyaan saya,
1. siapa sajakah yg termasuk ahli waris
2. bagaimanakah pembagian warisannya menurut islam
3. ada yang bilang warisan dibagi semua cucu2 dengan pembagian cucu laki 2 kali
dari cucu perempuan.
4. untuk ibu saya pembagiannya seperti apa?
5. apakah hak untuk alm. ayah sy teteap sama dgn hak saudaranya yg masih hidup?
yang mana kah yang benar menurut sariat islam

13 Maret 2014 10.30

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Sdr. Husna yang dirahmati Allah:
1. Karena yang meninggal suami, maka yang dibagikan adalah SEMUA HARTA
SUAMI, mulai dari sebelum menikah hingga menikah3 x dan meninggal.
2. Ahli warisnya adalah:isteri ke-3 + 3 anak perempuan + 4 anak laki-laki. bahkan
ortu suami jika masih hidup.
3. Pembagian warisnya adalah, sbb:
[1]. Isteri (ke-3).........................................: 12,5 %
[2]. 3 Anak perempuan (masing-masing)...: 7,95 %
[3]. 4 Anak laki-laki (masing-masing.).....: 15,9 %
Semoga bermanfaat.
17 Maret 2014 02.38

jadipintar.com mengatakan...

PEMBAGIAN WARIS KAKEK:


'Alaikum salam wr. wb. Sdr. Achmad Mustakim.
[1]. Ahli waris kakek adalah semua anaknya yang masih hidup waktu kakek
meninggal; minus yang murtad, haknya hilang.
[2]. Jika yang 5 orang waktu itu masih hidup semua saat kakek meninggal, bagilah
harta kakek menjadi 5 (masing-masing anak mendapat 20 %). Jika pembagian
dilakukan belakangan, maka bagian ahli waris yang telah meninggal diberikan kepada
ahli waris masing-masing.
[3]. Cucu terhalang (mahjub) mendapat waris jika ada ahli waris: anak laki-laki.
[4]. Ibu anda bukan ahli waris kekek yg meninggal. Keluarga anda menerima bagian
jatah waris dari alm. bapak anda saja.
[5]. Hak ayah anda sama jika ayah anda meninggal setelah kakek. Tetapi jika ayah
anda meninggal lebih dulu dari kakek, bagian hak waris ayah anda gugur.
Semoga bermanfaat.

17 Maret 2014 02.54

Achmad Mustakim mengatakan...

Assalamuallaiku Ustadz,
terima kasih atas jawaban yg saya terima, semoga dapat bermanfaat bagi kami
sekeluarga, amin.
dan ada sedikit lagi yg menjadi pertanyaan sy ustadz, yaitu :
1. Apakah ada aturan dlm islam yg memuat bahwa warisan yg diterima anak2 dari
saudara yg telah meninggal dunia itu tdk akan sama (yg hidup 20%, yg telah
meninggal >20%), krn itulah yg menjadi bahan perdebatan dlm keluarga alm. ayah
sy..
2. dan jika hak alm. ayah sy tetap sama dgn saudara2nya yg masih hidup, aturan
seperti apa..
kami hanya ingin mencari jalan terbaik menurut islam, agar tdk ada lg permasalahan
dibelakang hari nanti dan mendapat ridho dari allah swt.
terima kasih sebelumnya
wassalam.

17 Maret 2014 08.13

jadipintar.com mengatakan...

AHLI WARIS MENINGGAL SEBELUM MENIKMATI BAGIAN


Alaikum salam wr. wb.
1.Tidak ada aturan seperti itu. ahli waris tetap ahli waris.Masalahnya adalah TELAT
MEMBAGIKANNYA.
2. Besaran bagian waris berdasarkan statusnya sebagai ahli waris dan keudukannya;
bukan berdasarkan sudah mati atau masih hidup saat warisan dibagikan (bagaimana
kalu membaginya diundur ?). JIika ayah anda meninggal lebih dulu dari kakek,
barulah hak warisnya gugur.
Dalil dan prinsip dasar waris Islam seperti itu.
Baarakumullaahu .

17 Maret 2014 10.38

oriemanis mengatakan...

Jika bpk dan ibu saya meninggal, dan status saya (perempuan) dan adek saya (laki2)
adalah anak angkat secara hukum (akte kelahiran binti dan bin nya alhm). Bagaimana
pembagian warisannya?

17 Maret 2014 14.13

Alfi Aerodinamic mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb ustaz yg dirahmati Allah.


Nenek saya meninggal 7 tahun yg lalu, kemudian kakek menikah lg dengan nenek tiri
saya. ibu saya adalah anak tunggal dari pernikahan kakek dan nenek, dan ibu
mempunyai 2 org anak satu perempuan dan satu laki-laki. 1 tahun yg lalu kakek
meninggal. dari pernikahan kakek dan nenek tiri saya tidak mempunyai keturunan.
Kakek meninggalkan sebidang tanah beserta bangunannya dan sawah. Bagaimana
pembagian harta warisannya ustaz? apakah nenek tiri saya mendapat harta warisannya
atau semua jatuh ke ibu saya sebagai anak tunggal?

Sy minta arahan dr ustaz melaui email ke aerodinamic90@gmail.com


Jazakumullah khairan katsiro.

18 Maret 2014 10.23

jadipintar.com mengatakan...

Silakan membaca postingan blog ini tentang Hukum Anak Angkat


http://www.jadipintar.com/2013/08/Kedudukan-Hukum-dan-Hak-Waris-Anak-angkat-
Anak-Pungut-Adopsi.html
Semoga anda istiqamah

20 Maret 2014 03.18

fiaz mengatakan...

Assalamu'alaikum Pak Ustad...


Mohon pencerahannya...
Ayah saya sudah wafat 7 th yl. Meninggalkan 1 orang istri (ibu saya) dan 3 orang
anak (semuanya laki2).
Warisan yg ditinggalkan 1 rumah (ditempati ibu saya) dan beberapa bidang tanah.
Salah satu anaknya katakanlah si X menginginkan bagi waris dan kami pun sudah
menjual sebagian tanah dan membagikannya sesuai hukum waris.
Masalahnya, si X meminta kepd ibu & anaknya yg lain agar mau menjaminkan rumah
utk pinjaman. Saya menolaknya takutnya bermasalah dikemudian hari, karena
pengalaman kl si X pinjam ke bank, ibu sy lah yg hrs nyicil. Karna ibu sy selalu
dirongrong si X mslh keuangan & warisan sy usul bagiin semua warisan termsk
rumah yg msh ditempati ibu sy, dengan niat agar ibu sy ga selalu diganggu mslh
warisan.
Pertanyaan...
Apakah boleh membagi warisan rumah yg msh ditempati ibu sy?
Bagaimana sebaiknya sikap sy?
Adakah hukum waris yg kami langgar?
Demikian. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum.

22 Maret 2014 04.22

Achmad Mustakim mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb
untuk yg kesekian kalinya sy ingin bertanya Ustadz,
rumah yg diwariskan oleh kakek direncanakan utk dijual kemudian hasil penjualan
dibagi utk seluruh ahli waris.
setelah dinilai harganya sekitar Rp. 1,5 M)
1. untuk pembagiannya berapa nilai yg akan diterima oleh tiap ahli waris?
2. sebagai cucu dari kakek, berapa nilai yg akan sy terima (alm. ayah sy
meninggalkan 1 istri, 2 anak laki2, 2 anak perempuan)?

atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih

demikian ,... Wassalam

23 Maret 2014 13.39

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Sdr Fiaz, ketika seseorang meninggal dunia, maka harta warisannya berhak untuk
segera dibagikan.
- Pisahkanlah dulu mana dan berapa harta yang milik bapak anda dan mana yang
milik ibu anda.
- Bagikanlah harta yang menjadi milik ayah anda saja, sementara yang menjadi milik
ibu tetap menjadi milik ibu.
- Pembagian bisa dilakukan segera, sementara eksekusinya (pembagian real) bisa
menyusul kemudian, yang penting sudah ada kejelasan siapa dapat apa dan berapa.
Saran saya segerra bagi waris milik ayah anda sebelum semuanya dihabisi x, kalau
ditunda-tunda terus, si X akan menganggap dia berhak memakai milik ayahnya bukan
milik saudara-saudaranya.
Anda tidak melanggar apapun.
Semoga bermanfaat.

25 Maret 2014 15.03


jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


1. Harta kakek yang 1,5 M dibagi rata 5 ahli waris, yakni 5 anak laki-laki termasuk
alm. ayah anda. maka masing-masing beroleh: 20 % atau Rp. 300 jt.
2. Bagian ayah anda yang 300 juta dibagikan kepada ahli warisnya, sbb.;
[1]. Isteri..............................................: 6/48 atau 12.5 % (Rp.37.500.000,00)
[2] 2 Anak laki-laki, masing-masing......: 14/48 atau 29,16% (Rp.87.500.000,00)
[3]. 2 Anak perempuan, masing-masing: 7/48 atau 14,58 % (Rp.43.750.000,00)
Semoga bermanfaat.

25 Maret 2014 15.21

Yudhi Permadi mengatakan...

Assalamu'alaikum warrahmatullohi wabarakatuh

Pak Ustad yang saya hormati,

Kedua orang tua kami telah lama meninggal, yang lebih dahulu berpulang
rahmatulloh adalah ayah kemudian beberapa tahun kemudian ibu. Kami sebelumnya 5
bersaudara, 3 laki-laki dan 2 perempuan, namun sebelum kedua orang tua kami
meninggal, 1 dari saudara laki-laki kami meninggal sehingga tinggal 4 saudara, 2 laki-
laki (termasuk saya) dan 2 perempuan.
Kami memilki harta peninggalan salah satunya adalah mobil. Akhirnya kami sepakat
menjualnya dgn harga 25.000.000 rupiah dan terjual.
Kakak perempuan kami menginginkan uang hasil penjualannya dibagi 4 (rata) namun
sempat terucap oleh saya untuk dibagi sesuai hukum islam.
Saya memahami mengapa kakak kami berkata seperti itu karena sekarang beban
ekonomi untuk menghidupi 3 orang anak menjadi tanggungannya dikarenakan
beberapa bulan lalu, suami kakak kami telah meninggal dunia.
Bagaimana tanggapan Pak Ustad mengenai hal ini dan bila perhitungan secara islam
bagaimana perinciannya dan bilamana jika hasilnya ada pecahan, apakah
diperbolehkan untuk dibulatkan ?. Terimakasih.

Wa alaikum salam warahmatullohi wabarakatuh.

27 Juli 2014 23.29

jadipintar.com mengatakan...

SAUDARA PEREMPUAN MINTA BAGIAN SAMA.


'Alaikum salam wr. wb.
Sdr. Yudhi Permadi yang dirahmati Allah, jika mobil itu adalah milik orang tua anda,
maka ahli warisnya adalah 4 orang anak yang masih hidup ketika orang tua anda
meninggal, sehingga ahli waris dan bagiannya MENURUT HUKUM WARIS ISLAM
adalah sbb.:
[1]. Anak laki-laki (I): ...... 2/6 (33,33 %).
[2]. Anak laki-laki (II): ..... 2/6 (33,33 %).
[3]. Anak Perempuan (I): .1/3 (16,66 %).
[4]. Anak Perempuan (II):. 1/3 (16,66 %)
Jika setelah pembagian waris dilaksanakan, maka para ahli waris bisa menimbang
tingkat beban dan kebutuhan saudaara yang lain, bolehlah sebagian bagian warisnya
disedekahkan untuk saudaranya itu, dengan ikhlas. Semuanya itu hanya masalah
komunikasi dan hubungan kasih sayang antar sesama saudara saja. Dengan cara ini
insyaallah telah tercapai dua kebaikan:
1. Menjalankan syari'at agama dalam pembagian waris keluarga.
2. Sedekah kepada saudaara, yang pahalanya ganda; yakni pahala sadaqah dan pahala
silaturahim.
Semoga bermanfaat.
Selamat Idul Fitri 1435 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin.

28 Juli 2014 22.51

Anonim mengatakan...

istri meninggal tidak punya anak


assalamualikum wr. wb
saya mempunyai seorang kakak berumur per saat ini sekitar 50 thn. bekeluarga sekitar
2 tahun yang lalu pada saat usia ybs. 48 thn. belum lama ini meninggal tidak
mempunyai anak. sebelum kawin kakak saya sudah mempunyai rumah dan
perlengkapan rumah seperti lemari dan inventaris masak berjumlah puluhan juta. saat
meninggal kakak meninggalkan seorang suami dan ayah saya sedangkan ibu saya
telah meninggal sepuluh tahun yang lalu.
pertanyaan saya apakah orang tua saya tsb. mendapatkan warisan dari harta yang
ditinggalkannya. kl dapat berapa bagian hak ayah saya.
atas informasi ustad saya ucapkan terima kasih.
wassalam

4 Agustus 2014 16.20

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


1.Seluruh harta milik kakak anda alm. adalah harta pusaka yang diwariskan kepada
ahlinya..
2. Pembagian warisnya adalah sbb.:
- Suami 1/2 atau 50 % (Q.S. An-Nisa:; 12)
- Ayah: 1/2 atau 50 % sebagai 'ashabah/sisa (Q.S. An-Nisa: 11).
Semoga bermanfaat.

8 Agustus 2014 02.37

herman mengatakan...

asslm...... keluarga istri saya berkeinginan untuk segera menjual rumah warisan
bapaknya. ibunya masih hidup dan setuju atas kesepakatn tersebut. jumlah saudara
mereka ada 5 orang yang terdiri dari 2 orang laki laki sudah berkeluarga dan masing2
punya anak dan 3 orang perempuan juga sudah berkeluarga dan punya anak. salah
satu anak perempuan sudah berbeda agama (murtad) tapi memiliki 1 orang anak
perempuan yang masih beragama islam. pertanyaan saya bagaimana cara
membaginya dan berapa bagian masing-masing?. terima kasih

9 Agustus 2014 11.43

Anonim mengatakan...

Assalammu'alaikum Wr Wb,
Saya mau bertanya mengenai hukum pembagian ahli waris menurut kaidah Islam.
Ada tetangga saya, Suaminya meninggal pada saat dia hamil tua. (sebelum anaknya
lahir). Yang menjadi permasalahan, si almarhum (suami) baru mengambil over kredit
sebuah rumah KPR BTN. (sebelum meninggal). Sudah dibuat akta jual beli di
hadapan notaris atas nama almarhum. Kemudian pihak keluarga alm. ingin menjual
over kredit lagi rumah itu (Ibu dan saudara2 alm) tanpa sepengetahuan istri alm.
Pertanyaan saya, hak istri terhadap rumah ini apa saja? Dan kalau harus dibagi
bagaimana pembagiannya. Si Istri sudah melahirkan seorang anak perempuan. Jadi
almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang anak perempuan. Mohon
bantuannya.
Wassalam.

18 Agustus 2014 07.30

jadipintar.com mengatakan...

WARIS UNTUK ISTERI DAN ANAK YANG BARU LAHIR


'Alaikum salam Wr.Wb.
1. Harta warisan yang harus dibagikan kepada ahli waris bukan hanya rumah, tetapi
semua harta milik sah almarhum meliputi rumah, tanah, tabungan, kendaraan, dll.
2.Mengenai rumah yang masih kredit, ada 2 kemungkinan, sbb.:
a. Jika rumah tetap terus dicicil, sisa kredit yang harus dilunasi diambil dari harta
warisan suami. dan rumah masuk menjadi objek warisan.
b.Jika rumah dijual (over kredit), maka hasil penjualannya ditambahkan sebagai harta
warisan/pusaka si suami.
3.Pembagian warisannya adalah sbb.:
-Isteri : 1/8 (Q.S. an-Nisa: 12)
-Anak perempuan: 1/2 (Q.S.an-Nisa: 11)
-Sisa 3/8 dibagikan kepada keluarga suami, secara prioritas:
1.Orang tuanya .(bapak, ibu, kakek, nenek) jika tidak ada maka untuk:
2. Saudara kandung almarhum, dll.
Semoga bermanfaat.

18 Agustus 2014 10.11

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb.....
Saya mau tanya, Ayah saya meninggal 9 tahun yang lalu, Ibu saya alhamdulillah
sehat, saya perempuan dan kakak saya satu perempuan juga....
Belum lama peninggalan ayah saya berupa sawah terjual senilai +/- 1M, sementara
kami belum menjual rumah peninggalan mengingat rumah tersebut masih kami
tinggali bersama dengan Ibu saya juga....
Mohon bantuannya, mengenai pembagian hasil penjualan sawah tersebut, dan
bagaimana sebaiknya mengenai rumah yang kami tinggali, saya dan kakak saya
masing2 sudah berkeluarga....
Terimakasih...

13 September 2014 21.23

jadipintar.com mengatakan...

AHLI WARIS TANPA ASHABAH


'Alaikum salam wr. wb.
Mbak/ibu, sebelum waris dibagi ada beberapa ketentuan sbb.:
1. Inventarisir semua harta benda yang menjadi milik ayah (saja), hitung berapa
jumlahnya jika dirupiahkan dengan taksiran harga jual saat objek waris dibagikan.
2. Jika angka taksiran sudah didapat, maka pembagiannya adalah sbb.:
[1]. Isteri (ibu anda).......: 1/8 atau 3/24 atau (12,5%)
[2]. Anak perempuan (I).: 1/3 atau 8/24 atau (33,33%)
[3]. Anak perempuan (II): 1/3 atau 8/24 atau (33,33%)
Sisa ...........................: 5/24 (20,83%).
Harta waris tidak terbagi penuh karena tidak ada ahli waris ashabah (golongan laki-
laki), coba cek barangkali ada ahli waris bapak yang lain yang akan menghabiskan
sisanya, dengan urutan prioritas sbb.:
1. Ayah alm. (kakek anda)
2. Kakek alm. (kakek buyut anda)
3. Saudara alm.
4 Keponakan laki-laki dari saudara laki-laki alm.
5.Paman alm.
6. Sepupu laki-laki alm.
Mengenai objek waris, tidaklah harus dijual untuk dibagikannya, para ahli waris bisa
saling menukar, saling menebus atau saling menambahi jika menghendaki objek tidak
dijual ke pihak lain.
Semoga bemanfaat.

15 September 2014 09.02

ary mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb.
Pak ustad saya mau tanya:ibu saya sdh meninggal dan mempunyai anak dr suami
pertama tetapi sdh meninggal ada 4 anak:3laki-laki dan 1perempuan,dan mempunyai
3anak lagi dr suami kedua2perempuan dan 1 laki-laki saya adalah anak per pertama dr
suami kedua waktu ayah saya menkh dg ibu saya ank2 dr suami pertama ada yg msh
kcl dn waktu itu suami pertama meninggal mempunyai htg dn ayah saya yg
melunasi,membsrkan dan menikahkan anak dr suami pertama dan skrg ibu
mempunyai sebdg tanahpemberian dr kakek trs ayah wkt itu memangun kontrakan dn
kos-kosan di tanah tsb dn mempunyai beberapa perhiasan membali wkt menkh dg
ayah saya bagaimana tata pembagianx sblmx saya ucapkan terima kasih smg bs
membari pencerahan dan petunjuk
18 September 2014 21.28

jadipintar.com mengatakan...

WARIS IBU DENGAN ANAK KANDUNG DAN ANAK TIRI.


Alaikum salam wr. wb.
1. Jika pemberian ayah anda kepada anak tirinya sebagai shadaqah, maka tidak
mengurangi bagian waris anak tirinya, tapi jika waktu itu diniatkan sebagai hutang,
bisa mengurangi hak bagian anak tiri.
2. Apa yang dimiliki oleh suami pertama, maka itu menjadi hak waris bagi ahlinya,
yakni isteri (ibu anda) dan 4 anaknya.
3.Apa yang sah menjadi milik suami kedua, maka itu menjadi hak waris bagi ahlinya;
yakni isteri (ibu anda) dan 3 anaknya termasuk anda.
4.Segala yang sah menjadi milik ibu anda (perolehan, simpanan, pemberian, warisan
dll.) maka itu menjadi bagian ahli warisnya, yakni ke-7 tujuh anaknya saja, (jika
orang tua ibu sudah meninggal).
5. Tugas keluarga memisahkan mana milik suami pertama, mana milik suami ke-2
dan mana yang sah miliknya ibu.
Semoga bermanfaat.

20 September 2014 09.10

ahmad naufal mengatakan...

assalamualaikum
saya mau tanya ustadz pada saat pembagian warisan ibu saya yang perempuan
didalam keluarganya tidak diikut sertakan, hanya petugas pengurusan tanah dari
kelurahan datang untuk minta tanda tangan tidak dijelaskan untuk apa. sekarang telah
terbit sertifikat tanah, namun untuk pembagian tanah nya atau pembagian warisnya
masih belum sesuai. bagaimana caranya untuk meminta kekurangan hak waris orang
tua kami, terima kasih ustad wassalamualaikum

20 September 2014 14.32

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam Wr. Wb.


Kasus ini adalah permasalahan niat baik saja
1.Saat pembagian waris, mestinya semua ahli waris hadir dan menyaksikan.
2.Orang yang minta tandatangan mestinya menjelaskan untuk apa, yang diminta tanda
tangan juga mesti menanyakan serupa.
3. Jika dianggap bagiannya kurang, bermusyawarahlah sesama keluarga, jika buntu,
minta bantuan orang yang punya kapasitas dan pengaruh, jika masih buntu juga, bisa
menempuh jalur hukum atau diikhlaskan.

23 September 2014 07.59

Turmuzi mengatakan...
Assalamu'alaikum warrahmatullohi wabarakatuh.

Dear Pak Ustad yang saya hormati ,

Kedua orang tua saya telah meninggal dunia . Bapak saya meninggal duluan pada
tahun 1980 dan menyusul Ibu pada tahun 2004. Orang tua saya meninggalkan harta
berupa rumah orang tua yang kira2 harganya 700 Juta. Saya 5 saudara (3 kaka
perempuan , 2 laki-laki/termasuk saya) . Belum lama ini seminggu yg lalu kaka saya
(yg pertama) meninggal dunia dan meninggalkan anak 1 (laki2). Saat ini rumah
tersebut ditempati oleh kaka saya yang nomer 3 (saya nomer 4) karena faktor
ekonomi.
Saya pernah mengutarakan pendapat bagaimana status harta waris milik orang tua,
tetapi kaka saya secara sepihak mengatakan bahwa rumah orang tua boleh dijual
dengan pembeli anaknya sendiri.
Mohon bimbingan dan pencerahan dari pak Ustad untuk :
1. Bagaimana cara pembagian harta waris tersebut ?
2. Apakah harta waris kaka saya yg meninggal otomatis jatuh ke anaknya ?
3. Bagaimana cara berbicara dengan kaka saya karena jika kita berdiskusi selalu
emosinya naik .

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih .

Wassalamualaikum wr wb

24 September 2014 14.16

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb. Pak ustadz


saya mau tanya ustadz rencana kami jual rumah peninggalan ayah, dan keluarga saya
masih ada Ibu, 2 anak laki2 dan 1 perempuan. Anak laki2 pertama sudah menikah dan
mempunyai 2 anak, Anak laki2 ke dua sudah menikah tp blm dikaruniai anak & yg
terakir anak perempuan blm menikah..
Bagaimana perhitunganya & apakah anak laki pertama yg sudah punya anak nilai
pembagianya berbeda dgn anak ke dua?

25 September 2014 12.22

jadipintar.com mengatakan...

BOLEHKAH MENJUAL RUMAH WARISAN ORANG TUA ?


'Alaikum salam Wr. Wb..
Bapak Turmuzi yang dirahmati Allah, Saya coba bantu menurut syari'ati Islam, sbb.:
1.Jika orang tua saat meninggalnya, sudah tidak memiliki orang tua lagi (kakek dan
nenek anda), maka semua harta dibagikan kepada 5 anaknya sebagai 'ashabah,
perinciannya sbb.:
[1]. Anak perempuan (I): 1/7 (14,28%).
[2]. Anak perempuan (II): 1/7 (14,28%).
[3]. Anak Perempuan (III):1/7 (14,28%).
[4]. Anak Laki-laki (IV): 2/7 (28,57%).
[5]. Anak laki-laki (V): 2/7 (28,57%).

2. Ya. Kakak anda sudah berhak mendapatkan bagian itu, hanya karena belum
dibagikan, haknya belum sempat dinikmati. bagian beliau diberikan kepada anaknya
laki-laki + suami (kalau ada).
3.Mintalah bantuan orang yang dihormati dikalangan keluarga masyarakat anda;
tokoh msyarakat/sesepuh, kyai, atau orang lain yang diperkirakan saudara-saudara
anda bisa mendengarkan dan menerima nasihatnya.
Semoga bermanfaat, salam untuk keluarga.

27 September 2014 10.43

jadipintar.com mengatakan...

APAKAH BAGIAN YANG SUDAH PUNYA ANAK DAN BELUM, BERBEDA ?


"alaikum salam Wr. Wb.
1. Objek ahli waris dalam msalah ini adalah anak-anak almarhum, bukan cucunya,
jadi sudah punya anak atau belum, TIDAK membedakan perolehan waris,
2. Pembagian warisnya adalah sbb.:
- Isteri (ibu anda)..: 5/40 (12,5%).
- Anak laki-laki ..(I):14/40 (35%).
- Anak laki-laki .(II):14/40 (35%).
- Anak perempuan : 7/40 ( 17%).
Semoga bermanfaat, salam untuk keluarga.

27 September 2014 10.55

anisa mengatakan...

Assalamualaikum pak ustadz


Saya mau tanya ada suami istri tidak mpunyai anak dan mengangkat seorang anak
perempuan lalu suami meninggal dunia bagaimana pembagian warisan.suami
mmempunyai 2saudara yg msih hidup 1kakak perempuan dan 1kakak laki2 dan
5saudara yg sudah meninggal dunia

27 September 2014 12.37

anisa mengatakan...

Assalamualaikum pak ustadz


Saya mau tanya ada suami istri yang tidak mempunyai anak lalu mengangkat seorang
anak perempuan lalu suami meninggal dunia bagaimana pembagian harta
waris?.suami mempunyai 7saudara 5 laki2 dan 2perempuan.yang masih hidup 1kakak
perempuan dan 1kakak laki2.

27 September 2014 12.45

Anonim mengatakan...
Assalamu'alaikum wr.wb. Pak Ustaz....
Kami bersaudara kandung 7 orang, 3 laki dan 4 perempuan dan tidak ada saudara dari
lain ayah atau lain ibu), kedua org tua kami sudah meninggal. Warisan orang tua
kami: satu rumah dan 3 kavling tanah (2 ha, 1, ha, dan 1 ha). Lebaran tahun depan
kami akan musyawarah membagi warisan yakni tanah. Selama org tua kami masih
hidup, ayah saya berpesan agar rumah tidak boleh dimiliki oleh siapapun dari kami
(jadi milik bersama). Semasa hidup ortu kami, dua saudara kami telah mendapat
kaviling untuk membangun rumah. Pertanyaan: (1) Bagaimana cara membagi warisan
tersebut?; (2) apakah pesan org tua untuk tidak ada yg memiliki rumah merupakan
wasiat? dan apakah rumah tersebut tidak boleh dipindahtangankan (dijual?); (3)
apakah kavling tanah yg telah dibagikan kepada 2 saudara kami merupakan bagian yg
diperhitungkan dalam pembagian warisan atau tidak termasuk bukan warisan tetapi
hadiah / pemberian)? Mohon penjelasan....Wassalam

28 September 2014 21.59

jadipintar.com mengatakan...

STATUS WARIS ANAK ANGKAT


'Alaikum salam Wr. Wb.
Sdr Annisa, dalam hukum Islam, anak angkat itu tetap dianggap anak orang lain, tidak
memiliki hak perwalian dan pewarisan. silakan anda baca artikel kami
http://www.jadipintar.com/2013/08/Kedudukan-Hukum-dan-Hak-Waris-Anak-angkat-
Anak-Pungut-Adopsi.html.
Maka harta alm. suami yang meninggal itu dibagikan kepada :
- Isteri ....................: 1/4 (25%)
- 1 Sdr. Laki-laki.....: 1/2 (50%)------> sebagai 'ashabah
- 1 Sdr. Perempuan: 1/4 (25%)-----> Sebagai 'ashabah.
Adapun saudaranya yang meninggal terlebih dahulu, dia tidak mendapat bagian,
karena bukan disebut ahli waris lagi.
Semoga bermanfaat.

30 September 2014 13.39

jadipintar.com mengatakan...

AHLI WARIS BERTAMBAH.


Alaikum salam wr. wb.
Anda bertanya hal yang sama tapi ahli warisnya bisa bertambah dengan cepat. saya
akan menjawab dengan asumsi saudara-saudara almarhum sederajat statusnya
(kandung/sebapak/se-ibu)
- Isteri......................................: 12/48 (25%).
- 5 Saudara laki-laki, masing2.: 6/48 (12,5%)
- 2 Saudara permpua, masing2: 3/48 ( 6,25%).
Ayooo suami siapa lagi yang mau meninggal ?

30 September 2014 13.49

Anonim mengatakan...
. Wr. Wb.Bapak ustadz yang terhormat. Mohon pencerahnya untuk masalah
pembagian waris sbb:Pada saat ibu saya meninggal, harta yang ditinggalkan oleh ibu
bpk sebesar 250jt. Semasa hidupnya ibu sebagai ibu rumah tangga. Anak yang
ditinggalkan 4 laki dan 6 perempuan. Kedua orang tua dari ibu masih hidup.
Sepeninggal ibu, 2 anak laki meninggal dunia dan kemudian kedua orang tua ibu juga
meninggal dunia. Sehingga tersisa 2 anak laki dan 6 anak perempuan. Kemudian bpk
saya menikah lagi dengan ibu baru dan mendapat 1 anak perempuan dan 1 anak laki2.
Kemudian bapak saya meninggal dunia dimana harta yang ditinggalkan semasa
dengan ibu baru ini adalah 150jt. Ibu baru ini juga adalah ibu rumah tangga.Mohon
bantuan bapak Ustadz mengenai pembagian warisnya tentunya berdasarkan hukum
islam.Atas penjelasannya diucapkan terimakasih.Wass. Wr. Wb.Pria1960@yahoo.com

9 Oktober 2014 19.56

jadipintar.com mengatakan...

MEMBAGI WARIS KEDUA ORANG TUA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA


'Alaikum salam wr. wb.
1. Untuk harta pusaka ibu, bagilah milik ibu kepada:
- Bapak: 28/168.
- Ibu ....: 28/168.
- Suami: 42/168.
- 4 Anak laki-laki, masing-masing: 10/168.
- 6 Anak perempuan, masing2.....: 5/168.
2. Untuk harta pusaka BAPAK, bagilah milik bapak kepada:
- Isteri : 13/104.
- 3 Anak laki-laki, masing-masing: 14/104.
- 7 Anak perempuan, masing 2 ..: 7/104.
Semoga bermanfaat.

11 Oktober 2014 21.29

fahmi fachri mengatakan...

Assalamu'alaikum wr wb pa ustat mau tanya dong bapak saya sudah meninggal 10


tahun lalu,klo ibu saya baru 1 tahun,sebelum meninggal ibu berpesan klo rumah
kejual warisannya harus di bagi rata,sedang kan saya anak perempuan dari ke 3
saudara laki2 saya,trus apa yg saya lakukan harus ikuti amanat orang tua apa ikutin
sariat islam

15 Oktober 2014 12.47

Satrio Hartoko mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb. pak Ustadz,


Mohon pencerahan untuk pembagian waris berdasarkan hukum Islam atas penjualan
sebuah rumah warisan dari kedua orang tua kami yg sudah meninggal, dimana kami
terdiri dari 10 bersaudara (6 perempuan dan 4 laki-laki). Atas penjelasannya kami
haturkan banyak terimakasih. Wass.wr.wb. shartoko@yahoo.com
15 Oktober 2014 12.53

Anonim mengatakan...

Assalamualaikum
Pak Ustadz saya mau bertanya soal pembagian waris sebagai berikut:
Bapak saya sudah meninggal dunia dan meninggalkan harta sebesar 225jt dan
didalam keluarga kami tinggal:
Ibu (ibu tiri)
anak laki-laki 3 (1 anak dari ibu tiri)
anak perempuan (1)
mohon bantuannya pak ustadz untuk penyelesaian pembagian waris ini,semoga
pencerahan dari pak ustadz berdasarkan hukum islam bisa berguna bagi keluarga kami
terima kasih,
wassalam.

16 Oktober 2014 21.30

cah klatak mengatakan...

assalamu'alaikum wr.wb
Ustad yang sy hormati mohon pencerahannya. ayah saya sudah meninggal dunia 12
thn lalu meninggalkan seorang istri ( masih hidup ) dan 3 orang anak laki-laki
( termasuk saya ). tetapi 3 tahun lalu kakak meninggal dunia dan mempunyai seorang
anak perempuan. jadi tinggal istri, 2anak laki - laki dan seorang cucu perempuan dari
anak laki - laki. sedangkan harta yang di tinggalkan ayah berupa pekarangan yang
sekarang sudah kami jual seharga 30jt. bagaimana cara kami membagi harta
tersebut.atas penjelasannya kami mengucapkan terima kasih wassalamu;alaikum
wr.wb

17 Oktober 2014 21.25

jadipintar.com mengatakan...

TURUTI WASIAT ATAU SYARI'AT?


'Alaikum salam wr. wb.
1. Wasiat, nasihat orang tua, suami, ulama atau siapapun hendaklah dijalankan
manakala tidak bertentangan dengan hukum Allah dan rasul-Nya. Wasiat alm. ibu
anda tidak sejalan dengan ketentuan Allah dalam pembagian waris.



[Tentang] orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara
mereka yang lebih dekat [banyak] manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari
Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (Q.S.An-
Nisa:11).
2. Saran saya: bagilah terlebih dulu sesuai ketentuan agama, yakni: 3 anak laki-laki
masing-masing 2/7 bagian, dan anda yang perempuan 1/7 bagian.
3.Jika setelah pembagian di atas, ada saudara yang hendak berbagi sebagian
perolehannya, maka itu adalah shadaqah yang berpahala ganda.
Insyaallah, cara demikian menyelamatkan orang tua dan memberi keberkahan pada
ahli warisya.
Semoga bermanfaat.

18 Oktober 2014 13.01

jadipintar.com mengatakan...

PEMBAGIAN WARIS UNTUK 10 SAUDARA.


'Alaikum salam wr. wb.
Ahli waris dan bagiannya adalah, sbb.:
- 6 Anak perempuan, masing-masing:1/14 (7,14%).
- 4 Anak laki-laki, masing-masing: 2/14 (14,28%).
Semoga bermanfaat.

18 Oktober 2014 13.06

pelautbatam mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb

Bagaimana membagi warisan 1.5M dengan keterangan sbb:


1 ayah pertama meninggalkan warisan tersebut diatas. Sedangkan ibu dan ayah tiri
juga sudah meninggal.
2 kami bersaudara 16 org 12 dari bapak pertama ( 7 laki2 5 perempuan dan salah satu
saudara laki2 jg telah meninggal dengan anak 5 org 1 laki2 dan 4 perempuan) dan 4
org dari bapak kedua (2 laki2 dan 2 perempuan. Salah satunya laki2 juga sudah
meninggal) jadi tinggal 14 org.

bagaimana pembagiannya secara islam


wassallamualaikum wr.wb

19 Oktober 2014 17.52

jadipintar.com mengatakan...

BAGIAN WARIS IBU TIRI DAN ANAK TIRI:


'Alaikum salam Wr. Wb.
Ahli waris dan bagiannya adalah:
[1]. Isteri: 12,5% (Rp. 28,125 jt)
[2]. Anak laki-laki (1): 35% (Rp. 78,75 jt)
[3]. Anak laki-laki (2): 35% (Rp.78,75 jt)
[4]. Anak perempuan:17,5% (Rp. 39,375 jt).
Ket: anak tiri bukan ahli waris alm. bapak, dia mewarisi jika ibunya yang meninggal.
Semoga bermanfaat.

20 Oktober 2014 10.49

jadipintar.com mengatakan...
AHLI WARIS MENYUSUL MENINGAL
'Alaikum salam Wr. Wb.
Ahli waris dan bagiannya adalah sbb.:
[1]. Isteri: 12,5% (Rp.3,75jt)
[2].3 Anak laki-laki masing-masing: 29,16% (Rp.8,75jt)
Catatan:
1. Pembagian di atas adalah dengan asumsi bahwa pekarangan itu mutlak milik bapak,
jika ada saham dari ahli waris lain, maka harus dipisahkan sebagai harta bukan
warisan.
2. Bagian anak laki-laki yang sudah menyusul meninggal diberikan kepada ahli
warisnya (anak perempuan + ........)

20 Oktober 2014 11.05

vika hanami mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb.
Pak ustadz yang saya a hormati. Semoga anda selalu diberi kesehatan dan selalu dlam
lindungan allah swt. Amin.

Pak ustadz, saya mau bertanya sedikit nih.


Alm.kakek & nenek saya meninggal kan harta warisan. Dan ahli warisnya ada 9 orang
(sekarang tinggal 7 orang, karena yang 2 orang sudah meninggal. Termasuk 1
diantaranya adalah ayah saya). Ayah saya meninggalkan 1 org istri, 1anak perempuan
yang sudah menikah, dan 2 anak laki laki yg masih lajang.

Pertanyaan saya. Bagaimana cara pembagian warisan dari kakek nenek yang harusnya
jatuh ke ayah saya namun sudah meninggal. Bagaimana persenan yang didapatkan
istri, 1 anak prempuan , dan 2 anak laki laki nya ayah saya? Mohon jawaban nya.
Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terimakasih. Wassalamualaikum wr.wb.

20 Oktober 2014 17.29

vika hanami mengatakan...

Assalamu alaikum, ustad. Kalau alm.Aki n nini Meninggal kan 1M pada alm. Ayah
saya. Brapa bagian yang didapat istri, 1 orang anak perempuan ang sudah menikah,
dan 2 org anak laki laki yg masih lajang?

20 Oktober 2014 17.45

Anonim mengatakan...

assalammmualaikum wr wb pak ustad...

saya minta pencerahannya...kakek saya mempunyai anak 7 orang 3 pria 4


perempuan..ke 3 anak cowo kakek semasa idupnya kata kakek telah diberikan harta
dari kakek...ke 3 anak cowo kakek meninggal duluan sebelom kakek..semasa idup
kakek telah menghibahkan secara lisan sebuah rumah kepada ibu saya (anak
perempuan) dan ketika dlm proses pengurusan surat hibah yg mo diteken lurah dan
camat kakek meninggal tetapi surat hibah tsb sempat diteken kakek beserta anak laki
laki kakek tertua (sebelom meninggal) dan beserta 4 anak perempuan kakek...sampai
skrang surat hibah itu belum diteken lurah dan camat
jadi pertanyaan saya 1. apakah rumah yg dihibahkan kakek ke ibu saya itu sah pak
ustad?
2. peninggalan kakek selain tanah kosong ada 3 rumah lagi...sekarang anak laki laki
dr paman tertua menuntut atas semua harta peninggalan kakek termasuk rumah
kakek...apakah anak laki laki paman tertua ada hak terhadap peninggalan harta kakek
padahal kakek telah bilang anak laki laki semua telah mendapat bagian ?jika emang
anak laki laki paman tertua berhak berapa porsi pembagiannya karena semua anak
perempuan kakek masih idup...wassalam

22 Oktober 2014 14.11

jadipintar.com mengatakan...

SIAPA SAJA AHLI WARISNYA?


'Alaikum salam wr. wb.
Harta pusaka seseorang mesti dibagikan kepada ahlinya. Jika yang akan membagi
harta warisan bapak pertama, maka ahli warisnya adalah : Orang tua+ isteri +anak-
anak dari bapak pertama tersebut. yakni:
[1]. Isteri 19/152 (12,5%).
[2]. 7 Anak laki-laki, masing-masing: 14/152 (9,21%).
[3] 5 Anak perempuan masing-masing: 7/152 (4,6%).
Dengan catatan:
1. Saat meninggal bapak sudah tidak memiliki ortu.
2. Bapak meninggal lebih dulu dari anak lakinya

23 Oktober 2014 11.24

jadipintar.com mengatakan...

APAKAH AYAH DAPAT BAGIAN WARIS ORTUNYA?


'Alaikum salam Wr. Wb, terima kasih atas do'anya Mbak Vika, demikian juga anda
semoga sehat selalu.
1. Jika kedua anak kakek dan nenek meninggalnya sebelum kakek dan nenek, mereka
berdua tidak mendapatkan bagian waris, tetapi jika mereka meninggalnya setelah
kakek dan nenek, mereka MENDAPATKAN BAGIAN WARIS.
2. Ahli waris bapak anda dan bagiannya, sbb.:
- Isteri 5/40 (12,5%).
- 2 Anak laki-laki masing-masing: 14/40 (35%).
- Anak perempuan : 7/40 (17,5%).
Semoga bermanfaat.

23 Oktober 2014 11.43

jadipintar.com mengatakan...
APAKAH CUCU KAKEK ADA HAK WARIS ?
'Alaikum salam Wr. Wb.
1. Walaupun belum terbit aktanya, secara Islam sudah sah karena sudah disaksikan
ahli waris lainnya.
2. Cucu dari anak laki-laki adalah ahli waris pengganti, jika tidak ada lagi anak laki-
laki kakek, Statusnya 'ashabah (menghabiskan sisa).
Maka ahli waris harta kekek dan bagiannya adalah, sbb.:
- 4 Anak perempuan berserikat dalam 2/3 (Q.S. An-Nisa: 11).
- Sisanya yang 1/3 untuk cucu dari anak laki-laki (jika cucunya laki dan perempuan,
maka cucu laki mendapat 2 kali bagian perempuan)
* Bagian di atas Dengan catatan: nenek sudah meninggal.
Semoga bermanfaat.

23 Oktober 2014 12.54

mico mengatakan...

assalammmualaikum wr wb pak ustad...


saya mau bertanya masalah pembagian warisan peninggalan alm. bapak saya,
sekaranga saya masih ada ibu, 2 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.
yang mau saya tanyakan seandainya sebidang tanah dijual seharga Rp. 100 jt.
pembagian menurut ajaran islam masing-masing berhak dapat berapa ya.
Dan sebenarnya hasil penjualan tanah tersebut akan dipergunakan untuk beribadah
Umroh ibu saya
(istri Alm). apakah boleh dipergunakan untuk ibadah umroh.
Mohon penjelasannya pak Ustat,
1. Pembagiannya 1 orang istri Alm, 2 anak laki-laki dan 3 anak perempuan.
2. Apakah boleh uang tersebut dipergunakan untuk ibadah umroh.
agar saya tidak mengerti dan ibadah ibu saya tidak sia-sia
Terima kasih

28 Oktober 2014 11.50

dee mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb ustaz


Kakek saya meninggal dengan meninggalkan seorang istri (tanpa anak dari hasil
pernikahan mereka), tetapi istrinya memiliki 3 anak dari pernikahan sebelumnya.
Alm.Kakek memiliki 5 saudara kandung perempuan dan 2 saudara kandung laki-laki.
Kakek meninggalkan sebidang tanah, yang didapat dari pembagian warisan
orangtuanya, dan ketika menikah dengan nenek secara bersama-sama kemudian
mendirikan rumah diatasnya. Yang ingin kami tanyakan, siapa sajakah ahli waris dari
sebidang tanah tersebut serta bagiannya.

3 November 2014 12.30

jadipintar.com mengatakan...

UANG WARISAN BOLEH UNTUK UMRAH


'Alaikum salam Wr. Wb.
1. Ahli waris dan bagiannya:
- Isteri (ibu anda): 1/8 atau 12,5% (Rp. 12.500.000)
- 2 Anak laki-laki, masing-masing: 1/4 atau 25% (25. jt).
- 3 Anak perempuan, masing-masing: 1/8 atau 12,5% (12,5jt)
2. Kalau sudah jadi hak, terserah mau digunakan untuk apa saja boleh, apalagi untuk
umrah itu suatu kebaikan, syukur2 anaknya juga pada umrah (?)
Semoga bermanfaat.

6 November 2014 10.31

jadipintar.com mengatakan...

AHLI WARIS KAKEK


'Alaikum salam Wr. Wb.
Ahli waris kakek dan bagiannya adalah, sbb:
- Isteri : 9/36
- 5 Saudara perempuan, masing-masing: 3/36
- 2 Saudara laki-laki, masing-masing : 6/36

6 November 2014 10.37

Adi Sucipto mengatakan...

Assalamu'alaikum wr.wb ustaz,


Ibu punya suami pertama dan punya anak 3 org. perempuan, suami pertama
meninggal dan ibu menikah lagi dengan suami ke-2 punya anak 1 orang laki-laki, dan
sekarang ibu dan suami ke-2 sudah meninggal..,mintah petunjuk pembagian hak waris
Terimakasih ustaz

9 November 2014 12.23

ilham iam mengatakan...

Assalamu'alaikum wr wb,
Pak Ustad, m0h0n ijin , bila Bapak berkenan, b0lehkah saya bertanya, tentang
pembagian warisan menurut Islam..
Almarhum bpk sya pekerja keras,, beliau mempunyai sebidang tanah + beberapa
rumah (kontrakan) hasil lelah keringat beliau,,
Beliau meninggal dunia pd thn 2011,, beliau mempunyai 6 orang anak laki2 dr istri 1
(ibu kandung sy)/istrinya hanya 1??
Anak pertama (abang kandung sya) meninggal pd thn 2012 akhir,,mempunyai 2 orang
anak laki2,, anaknya skrng ikt sma ibu sya?? Seluruh cucu dr almarhum bpk sya ada 8
anak(7 orng laki2+1 orang perempuan) Pertanyaan sya?? Apakah smua cucu2 ini
mendapatkan atau tidak?
Dan bagaimana cara pembagian warisan.. yg termasuk katagori ahli waris?? Anak apa
cucu??
Bagaiman cara pembagian warisan dr alhmarhum bpk sy tsb: mohon maaf pak cara
penjumlahan yg di atas sy blm ngerti,,1/3,,1/4,,12,5% apa itu artinya.. Contoh 100jt di
ahli waris 6,,mendapkn berapkah setiap ahli warisnyya,,
Mohon maaf apa bila ada kata2 yg kurang baik pak ustad..
Sekian dan. Trimakasih
Wassalamu'alaikum wr wb!!

10 November 2014 09.30

jadipintar.com mengatakan...

MEMBAGI WARISAN ORANG TUA


'Alaikum salam wr. wb.
Terus terang agak sulit membagi waris dengan data yang minim, tapi saya
menggunakan asumsi bahwa ibu dan bapak anda saat meninggalnya sudah tidak
memiliki orang tua lagi, maka pembagian warisnya:
1.Ketika Suami (I) meninggal, ahli waris dan bagiannya:
- Isteri: 1/8
- 3 Anak perempuan: 2/3 dibagi rata.

Saya tidak bisa melanjutkan, karena antara suami (II) dan isterinya tidak diketahui
siapa yang meninggal duluan.

10 November 2014 17.18

hasniar ptp mengatakan...

assalamu alaikum,,pak sy mau bertanya bagaimana untuk isteri yang belum


mempunyai anak apakah ada harta yang diterimanya

11 November 2014 07.11

http://www.amadea.blogspot.com/ mengatakan...

Assalamualaikim wr wb.
Pa Ustad saya ingin penjelasan mengenai pembagian waris & harta gono gini.
ibu saya mempunyai 2 orang anak perempuan (saya & kakak) dari suami pertama, dan
bercerai. Kemudian ibu saya menikah lagi (bapa tiri saya) dan tidak dikaruniai anak.
Tahun 2010 ibu saya meninggal dan memiliki harta atas nama alm ibu saya rumah
yang ditempati oleh bapa tiri saya dan sebidang sawah. Kemudian bapa tiri saya
menikah lagi, sekarang rumah atas nama ibu saya hendak dijual. Bagaimana
pembagian warisnya? karena menurut notaris ini merupakan harta gono-gini,
berdasarkan penjelasan dari bapa tiri saya kalau rumah itu yang beli bapa tiri saya
setelah menikah dengan ibu. Kemudian bagaimana dengan sawah atas nama alm ibu
saya? Apakah semua harta tersebut merupakan harta gono gini?
Mohon bantuan penjelasa Pak Ustad, agar kami tidak ada kesalahan dalam pembagian
waris tersebut.
Terima Kasih Pak Ustad
Wassalamu'alaikum wr wb

12 November 2014 09.52


jadipintar.com mengatakan...

BAGIAN ISTERI YANG TIDAK MEMPUNYAI ANAK


'Alaikum salam wr. wb.
Pertanyaan anda terlalu singkat amat, menrima dari siapa ?suami, orang tua atau
saudaranya ? kalau dari suami ya dia ada DAPAT,1/4 bagian.

13 November 2014 10.07

jadipintar.com mengatakan...

TIDAK ADA ISTILAH GONO-GINI DALAM WARIS ISLAM.


"Alaikum salam Wr. Wb.
Itulah perbedaan hukum waris islam dengan hukum adat/negara/barat yang menganut
prinsip gono-gini. Dalam Hukum waris yang ditetapkan Allah dan Rasul-Nya, Harta
warisan besarnya ditentukan oleh PEMILIKAN RIIL si mati, maka dari itu semua
yang secara sah menjadi milik ibu (dari pembelian, pemberian, warisan dan
perolehan) dihukumi HARTA IBU yang dibagikan kepada ahli warisnya. jika di
dalam kepemilikan ibu ada bercampur saham bapak (tiri) silakan dipisahkan berapa
sahamnya, lalu ambillah saham ibu untuk dibagikan kepda ahli warisnya (2 anak
perempuan+suami + orang tua alm. [jika ada]).
Semoga bermanfaat.

13 November 2014 10.15

jadipintar.com mengatakan...

AHLI WARIS DAN BAGIANNYA


'Alaikum salam wr. wb.
Jika di misalkan harta peninggalan bapak berjumlah 100 jt, maka ahli waris dan
bagiannya adalah sbb.
- Isteri (ibu anda) mendapat 6/48 atau 12,5% atau Rp. 12,5 jt.
-6 Anak laki-laki, masing-masing mendapat: 7/48 atau 14,58% atau Rp. 14,58 jt.
-Cucu tidak mendapat hak waris karena terhalang anak laki-laki.
-Bagian anak pertama diberikan kepada (ibu+2 anak laki-laki +isteri (jika ada).
Semoga bermanfaat.

13 November 2014 10.33

Anonim mengatakan...

Aslm ustad saya mau nanya


Ayah saya telah meninggal 2 tahun yang lalu
Saya 2 bersaudara laki n peremapuan
(Tetapi hub saya saya diangkat oleh tante dr usia 3bln, mamak kandung saya dgn
mama asuh adik kakak) hingga saat ni...
Yg ingn saya tanyakan apakah saya berhak menerima warisan tersebut brp jumlah
besarnya yg saya trima..
13 November 2014 10.52

ilham iam mengatakan...

Assalamualaikum wr,wb,

Trimakasih pak ustad sudah menjawab pertanyaan sy..

Tambahan pertanyaan sy pak


Sebelum alharm bpk sy nikah dengan ibu kandung sy..
Beliau (bpk) pernh menjalin hubungan tanpa stts (nikah) dan mendapatkan 1 ank.
Laki2..
Disaat kami sekeluarga menjual rumah,,kami berdiskusi mengenai si anak ini (diluar
nikah) untuk membaginya,,anak2 ibu sy gk setujuuh unuttk
membaginya..pertanyaannya apakah dr seluruh anak2 6 ini berdosa atau tidak??

Setelh kami. Berdiskusi!! Akhirnya ibu sya memberi si anak (diluar nikah) hasil
penyualan rumah tersebut?? Pertanyaannya menurut islam baik mengasih atau tidakk.
Mengasih waris dr alhrm bpk sy ke si anak (diluar nikah) ini

Smua anak2 ibu sy..sudah mendapatkan 1rumah (hiba) (ibu yg kasih) dr warisan bpk
alhrm sy?? Masing2 250m2!! Tidak berikut si anak ini(diluar nikah)

Anakk pertama ibu(alhrm abang sya). Menpunyai 2istri. Istri 1 (abang sy) pergi,blm
di cerai?? (Alhrm abang) mendapatkan 2 orng anak dr istri 1(yg pergi) kemudian
(alhrm abaang sy) menikah lg dengn istri yg ke 2( tidak dpat anak) pertanyaan sya
siapa aja. Yg wajib mendapakan warisannyya dr smua istri2 ini istri ke 2(cerai mati)

Sebelm ny trimakasih bnyk pak ustad,,


Wassalam..

13 November 2014 13.18

jadipintar.com mengatakan...

ANAK ANGKAT BUKANLAH AHLI WARIS


'Alaikum salam wr. wb.
Menurut hukum waris Islam, seorang anak mewarisi harta orang tua kandungnya,
Akan halnya anak angkat tetap dianggap sebagai orang lain. Namun anak angkat
masih dimungkinkan mendapatkan hibah atau wasiat dari orang tua yang
mengangkatnya.

18 November 2014 09.06

jadipintar.com mengatakan...

HAK WARIS ANAK YANG MURTAD


'Alaikum salam wr. wb.
Sdr. Herman yang dirahmati Allah, Anak yang murtad menurut syariat agama Islam
hak warisnya telah terputus, maka pembagian waris untuk keluarga isteri anda adalah
sbb.:
[1]. Isteri (ibu mertua anda):1/8
[2]. Anak Perempuan:1/8
[3]. Anak laki-laki:1/4
[4]. Anak laki-laki:1/4
[5]. Anak laki-laki:1/4
Tentang anak perempuan dari saudara yang murtad (cucu alm.), dia juga tidak
mendapatkan warisan, karena:
1. Terhalang ahli waris "anak laki-laki"
2. Cucu dari anak perempuan tidak terhitung sebagai ahli waris.
3. Terputusnya nasab si ibu (sebagai tambahan penguat)
Semoga bermanfaat.

18 November 2014 09.09

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Sdr Alfi yang insyaallaah juga dirahmati Allah.
[1]. Pisahkan dulu mana harta milik kakek anda dan man yang milik nenek.
Yang milik nenek, hasil penjualannya diberikan kepada ahli warisnya, yakni:
- Suami (kakek anda) : 1/4
- Anak perempuan (ibu anda): 1/2
- Orang tua nenek, jika tidak ada saudara nenek (lk/pr): bagian tergantung siapa ahli
warisnya.
Yang milik kakek, dibagikan kepada ahli warisnya, yakni:
- Anak perempuan (ibu anda) : 1/2 (4/8)
- Isteri (nenek tiri anda) : 1/8
- Sisanya 3/8, cari apakah ada ahli waris lain seperti ortu kake, atau saudara kakek ?
(maaf cucu dari anak perempuan tidak termasuk ahli waris menurut kaidah waris
Islam). Jika sama sekali tidak ada ahli waris lain selain yang 2 orang tadi, sisa harta
diberikan kepada anak perempuan (ibu anda). silakan lihat artikel saya:
http://www.jadipintar.com/2013/08/cara-membagi-harta-warisan-yang-bersisa.html
[2]. Mhn maaf jawaban lewat email untuk pemakai konsultasi waris pribadi saja,
Wa iyyaakum.

18 November 2014 09.12

jadipintar.com mengatakan...

APAKAH PESAN ORANG TUA ITU WASIAT ?


'Alaikum salam Wr. Wb.
Saran saya, segeralah inventarisir semua peninggalan orang tua, berapa taksiran
harganya kalau dirupiahkan, dan bagilah mumpung ahli waris masih pada hidup,
untuk menghindari sengketa di kemudaian hari/kemudian generasi.
1. 3 Anak laki-laki, masing-msing mendapat 2/10 (20%); sementara 4 anak
perempuan masing-masing mendapat 1/10 (10%).
2. Wasiat berbentuk harta boleh dilaksanakan manakala tidak bertentangan dengan
kaidah agama dan tidak mempersulit ahli waris. Jika bisa dijamin tidak akan
menimbulkan masalah dikemudian hari, silakan dimiliki bersama setelah dibagi waris
masing-masing, sehingga tahu berapa saham A, B, C dst atas rumah itu. Tapi bisa juga
salah satu ahli waris membayari rumah tersebut (menambahi kalau kurang), bukankah
cara begitu rumah peninggalan masih di tangan keluarga sendiri ?
3. Sesuatu yang telah diberikan saat almarhum hidup itu dinamakan hibah
(pemberian) yang TIDAK MENGURANGI hak waris manakala si pemberi
meninggal. Maka jika hendak memberi hibah hendaklah adil diantara anak-anaknya,
atau minimal ada keikhlasan para ahli waris.
Semoga bermanfaat.. Salam untuk keluarga.

18 November 2014 09.16

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


1. Maksud di luar nikah itu berzina atau kawin sirri ? Jika berzina, si anak hanya
mendapat waris dari pihak ibunya, Jika nikah sirri, secara hukum Islam
pernikahannya sah, status anak juga sah dan mendapat bagian yang sama sebagaimana
anak dari isteri pertama.
2.Ibu tidak boleh menghibahkan sesuatu yang bukan miliknya. Peninggalan ayah
harus dibagikan sebagai waris dulu, baru ibu boleh menghibahkan apa yang telah sah
menjadi miliknya.
3.Ahli warisnya: ibu (8/48) + 2 orang isteri masing-masing 3/48 + 2 anak laki-laki
masing-masing: 17/48

18 November 2014 09.30

Anonim mengatakan...

Assalamu alaikum wr.wb pak ustadz


saya minta tolong diberikan perhitungan berapa bagian hak waris kami peninggalan
ayah dan ibu kami 7 bersaudara kandung terdiri dari 4 anak laki-laki dan 3 anak
perempuan
terima kasih sebelumnya pak ustadz

20 November 2014 14.11

http://www.amadea.blogspot.com/ mengatakan...

Assalamualaikum wr,wb

Terima kasih pa ustad sudha menjawab pertanyaan saya, sangat bermanfaat sekali.

Wassalamu'alaikum wr wb

21 November 2014 08.36

jadipintar.com mengatakan...
MEMBAGI WARISAN UNTUK 7 BERSAUDARA
'Alaikum salam wr. wb.
Pembagian warisnya tinggal dibagi 11, yakni 4 anak laki-laki masing-masing
mendapat 2/11 dan 3 anak perempuan masing-masing mendapat: 1/11 (9,09%).
Gampang kan ?
Semoga bermanfaat.

21 November 2014 13.03

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Amin, teruslah jadi penegak hukum-hukum Allah.
Salam untuk keluarga.

21 November 2014 13.08

finemom mengatakan...

Assalamualaikum pak Ustadz


Mohon pencerahannya...Orang tua kami sudah meninggal dan meninggalkan sebuah
rumah. Kami 4 bersaudara perempuan semua (saya bungsu) berencana untuk menjual
rumah tsb dikarenakan selalu dalam keadaan kosong. Saat ini saya sedang
membutuhkan dana untuk suatu kebutuhan. Apakah bisa jika saya meminta bagian
saya atas rumah tsb diberikan terlebih dahulu, dengan cara kakak pertama saya
bersedia memberikan bantuan dana. Dengan asumsi jika kelak rumah itu terjual maka
bagian saya akan dikurangi sejumlah bantuan yg telah kakak saya berikan. Apakah ini
bisa disebut sebagai pembagian waris atau malah jatuhnya pinjaman? Terimakasih
sebelum dan sesudahnya..

4 Desember 2014 08.26

jadipintar.com mengatakan...

BAGIAN WARIS ATAU PINJAMAN?


'Alaikum salam wr. wb.
Yang anda lakukan adalah pinjaman, karena waris belum dibagikan atau minimal
disepakati besaran bagian masing-masing dan tinggal menunggu pembeli saja. Yang
begini pun namanya masih tetap pinjaman. Semoga Allah memberikan jalan keluar
dan kemudahan atas segala urusan dan kesulitan anda, amin.

4 Desember 2014 10.24

yudie atmaja mengatakan...

Assalamualaikum........
Saya dilanda kebingungan. Saya memiliki kakek. Pada saat kakek saya hidup, beliau
tidak mempunyai anak. Namun mengangkat anak dari adik kakek. Dan sudah
dibuatkan surat kenal lahir dari kecamatan dan ditanda tangani walikota juga. Anak
tersebut jadi ayah saya. Dan sekarang sudah meninggal juga. Saat ayah saya
meninggal, salah 1 adik dari kakek saya meminta rumah dan tanah yang saya tempati.
Pertanyaannya...apakah dengan surat kenal lahir dari almarhum ayah saya masih
berlaku dan masihkah saya sebagai anaknya mendapatkan hak sebagai pemilik rumah
yang saya tempati?dan ibu saya masih sehat. Nenek juga masih sehat. Terima kasih

8 Desember 2014 21.23

Benggol Martonohadi mengatakan...

Assalamualaikum wr. wb. pak Ustadz,


Tante saya (adik kandung dari ayah saya) baru saja meninggal dunia. Almarhumah
adalah janda dan tidak memiliki keturunan. Selain itu Almarhumah memiliki 2
saudara laki-laki yang semuanya sudah meninggal dunia dan 2 orang saudara
perempuan yang masih ada.
Dari saudara laki-laki yang pertama ada keturunan 1 orang perempuan dan 2 orang
laki-laki, dari saudara laki-laki yang ke-2 ada keturunan 3 orang perempuan dan 1
orang laki-laki.
Pertanyaannya, siapakah ahli waris almarhumah dan bagaimana pembagian
warisannya?
Terima kasih sebelumnya.
Wassalamu'alaikum wr wb

10 Desember 2014 12.07

Wasiun Mika mengatakan...

ANAK ANGKAT BUKAN AHLI WARIS


'Alaikum salam wr. wb.
Sdr. Yudie Atmaja yang dirahmati Allah, Urusan pencatatan seperti kenal lahir dll,
adalah administrasi negara yang tidak ada kaitannya dengan sah atau tidaknya secara
agama.
Kaidah Islam telah menggariskan bahwa anak angkat tetap menjadi anak orang lain
dan tidak memiliki hak waris orang tua angkatnya maupun saudara-saudara
angkatnya, sebagaimana firman Allah dalam surah al-Ahzab (33) ayat 4 dan 5.
...Dan Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri).
yang demikian itu hanyalah perkataanmu dimulutmu saja.(Q.S. Al-Ahzab: 4)
Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak
mereka; Itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-
bapak mereka, Maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan
maula-maulamu.Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya,
tetapi [yang ada dosanya] apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S.Al-Ahzab: 5).
Dalam kasus keluarga anda:
1. Jika rumah dan tanah itu milik kakek anda dan belum pernah dihibahkan atau
diwasiatkan untuk ayah anda, maka pusaka tersebut ahli warisnya adalah nenek (isteri
alm.) dan saudara (adik atau kakak kakek).
2. Jika rumah dan tanah itu milik ayah anda, maka pusaka itu ahli warisnya Ibu anda
(isteri) dan anak-anak dan orang tua bapak (jika masih hidup).
Semoga bermanfaat.

11 Desember 2014 10.00

Wasiun Mika mengatakan...

WARISAN ORANG YANG TIDAK MEMILIKI KETURUNAN


'Alaikum salam wr. wb.
Sdr. Benggol Martonohadi, Menurut kaidah Islam, dalam kasus anda, maka ahli waris
dan bagiannya adalah:
1. 2 orang saudara perempuan, masing-masing 3/9 atau 33,33%
2. 3 orang keponakan laki-laki dari saudara laki-laki mendapatkan sisa, masing-
masing: 1/9 atau 11,11%.
Catatan:
1.Pembagian di atas jika almarhumah sudah tidak memilki orang tua.
2.Keponakan perempuan atau keponakan laki-laki dari saudara perempuan dalam
kaidah islam tidak dikategorikan ahli waris, tetapi ulul arhaam (bisa menerima waris
jika tidak ada satu pun ahli waris).
Semoga bermanfaaat.

11 Desember 2014 10.17

Benggol Martonohadi mengatakan...

Terima kasih banyak pak Ustadz. Betul-betul mencerahkan kami.

Wassalamu'alaikum wr. wb

12 Desember 2014 22.24

Suryono Marzuki mengatakan...

Assalamualaikum wr,wb
Pak Ustad saya mau bertanya perihal pembagian warisan,kami 6 bersaudara 3 laki-
laki dan 3 perempuan semua sudah berkeluarga dan Ibu masih ada
Tolong di jelaskan persentasenya menurut Hukum Islam
supaya tidak menjadi masalah di kemudian hari
dan apakah perlu dibuatkan surat perjanjian/persetujuan semua pihak tentang
pembagian ini
mengingat harta tersebut berupa sebidang tanah dan rumah akan terkena gusur oleh
pelebaran pool Bus way
Terimkasih Pak Ustad
Wassalammualikum wr,wb

13 Desember 2014 10.12


jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Sdr Suryono Marzuki yang dirahmati Allah, menurut hukum waris Islam, maka ahli
waris dan pembagiannya adalah sbb.:
---Ibu: 9/54 (16,66%)
- 3 Anak perempuan, masing-masing: 5/54 (9,25%)
- 3 Anak laki-laki, masing-masing: 10/54 (18,51%).
* Pembagian di atas dengan catatan jika orang tua bapak anda sudah tidak ada.
* Sebaiknya memang dibuat semacam berita acara, agar tidak terjadi saling klaim dan
perselisihan anak keturunan berikutnya.
Salam untuk keluarga.

15 Desember 2014 08.02

trisde mengatakan...

Assalamualaikum. Saya punya bu dhe (panggilan dari keponakan untuk orang yang di
anggap kakak perempuan dari orang tua). Orang tua bu dhe (ayah dari bu dhe) adalah
kakak laki2 dari kakek saya. Orang tua bu dhe sudah meninggal. Bu dhe punya
saudara perempuan tapi sudah meninggal. Adik laki2 bu dhe juga sudah meninggal,
tapi masih ada istri, anak dan cucu. Hanya saja istri, anak dan cucu nya beragama
kristen. Bu dhe pernah dapat amanat untuk tidak boleh menjual rumah. Sementara
sebelum adik laki2 nya meninggal, pernah minta rumah itu untuk menjadi klinik. Tapi
karena adik laki-laki nya sudah pindah kristen berikut istri, anak dan cucu nya, dari
garis keturunan bu dhe tidak ada yang bisa. Kalau di ambil dari saudara laki2 orang
tua juga sudah meninggal semua. Keluarga islam yang ada adalah sepupu dari bu dhe
saja. Karena orang tua dari sepupu bu dhe yang merupakan adik dari orang tua bu dhe
juga sudah meninggal semua. Di siso lain, adik ipar bu dhe yang beragama lain itu
merasa rumah adalah hak dari beliau, karena dia satu2 nya yang punya anak
keturunan. Sedangkan bu dhe pernah bilang tidak mungkin memberikan waris ke
keluarga yang sudah pindah agama lain.

2 Januari 2015 20.23

jadipintar.com mengatakan...

Alaikum salam wr. wb.


1. Orang non-Islam tidak bisa mewarisi harta orang Islam, demikian pula sebaliknya.
2. Jika rumah itu milik ayahnya budhe, maka warisannya dibagi kepada:
- Anak perempuan (budhe) 1/2
- Sisanya diberikan kepada ahli warisnya yang lain dengan urutan prioritas sbb.:
1. Ortu kakek
2. Anak lain yang juga ISlam
3. Cucu dari anak laki-laki
4. Saudara kakek
5. Keponakan laki-laki dari kakek
6. Paman kakek
7. Sepupu laki-laki kakek
Keterangan: jika ada didapat ahli waris ashabah (sisa) di nomor tertentu, maka urutan
di bawahnya gugur.
Semoga bermanfaat.

7 Januari 2015 10.05

Hilman Idan mengatakan...

Assalamualaikum

pak ustd maaf sblum nya saya mau bertanya


ayah saya meninggal tapi dia memiliki 3 org istri .tapi sblum ayah ninggal istri kedua
meninggal sekarang tinggal 2 istri
dari istri pertama memiliki 4 anak
istri kedua 2 anak . Istri ke tiga 3 anak . Menurut pandangan islam bagai mana pak
ustrad

8 Januari 2015 13.10

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Menurut kaidah hukum waris Islam, maka ahli waris dan pembagaiannya adalah sbb.:
- 2 (Dua orang) istri berbagi 1/8; masing-masing 1/16.
- Sisanya diberikan kepada 9 anak tergantung jenis kelaminnya.
Semoga bermanfaat.

12 Januari 2015 06.10

Arief Hidayat mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb

Pak Ustad saya mau bertanya tentang pembagian tanah waris terhadap 8 bersaudara
terdiri dari 4 laki-laki dan 4 perempuan,mohon penjelasan dri pak ustad menurut
pandangan islam,
Terimakasih

13 Januari 2015 19.29

Gi SLty mengatakan...

Pak ustadz maaf saya mau tanya ,paman saya audah bercerai dari istri yang pertama
dan mempunyai org anak satu wanita dan satu pria lalu paman saya menikah lagi,dari
hasil pernikahannya mempunyai seorang anak wanita.
Akan tetapi dalam surat warisnya paman saya tidak memberikan hak warisnya kepada
anak yang dari istri pertama dengan alasan selama hidup dengan istri pertama hidup
susah ,sedangkan istri yg sekarang istri kedua selalu bilang tidak dinafkahi selama
setahun padahal sekarang rumah saja sudah di hak oleh istri yang kedua.
Apakah betul menurut islam aturan yg diberlakukan paman saya?

16 Januari 2015 07.05

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Jika kedua orang tua sudah meninggal dan ahli waaris hanya 8 anak, maka harta
pusaka dibagi 12 (perempuan=x1 + laki-laki=x2), jadi perolehannya, sbb.:
- 4 anak perempuan masing-masing mendapat: 1/12 (8,33%).
- 4 Anak laki-laki masing-masing mendapat : 2/12 (16,66).
Peganglah persentase tersebut, baik jika dibagikan dalam bentuk luas tanah ataupun
dalam bentuk uang hasil penjualan.
Semoga bermanfaat.

16 Januari 2015 09.06

Indra Mulia Nasution mengatakan...

Assalamualaikum Wr Wb,
Mohon penjelasannya,
Almarhum ayah saya mendapat warisan dari hasil penjualan sebidang tanah milik
almarhum kakek (kakek terlebih dahulu meninggal). Almarhum ayah meninggalkan:
- 1 istri
- 3 anak laki-laki
- 2 anak perempuan
Dari bagian almarhum ayah saya, siapa sajakah yang menjadi ahli waris? dan dari
bagian almarhum ayah, berapakah bagian masing?

Terima kasih.
Wassalam.

18 Januari 2015 10.29

jadipintar.com mengatakan...


Sdr GI SLty, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum membagi warisnya,
yakni:
1. Yang dimaksud harta warisan paman adalah semua harta milik paman (saja).
2. Surat wasiat dinyatakan batal jika untuk ahli waris, sementara jika menyangkut
pembagian harta, ketentuannya sudah diatur oleh syari'at agama Islam.
3. Harta warisan paman dibagikan jika paman sudah meninggal dunia.
Berdasarkan krononologi dan data di atas, maka ahli waris dan pembagiannya adalah
sbb.:
1. Isteri (ke-2): 4/32 (12,5%).
2. 1 Anak laki-laki: 14/32 (43,75%)
3. 2 Anak perempuan, masing-masing: 7/32 (21,87%).
Semoga bermanfaat.

19 Januari 2015 08.08

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Bagian warisan untuk ayah anda digabungkan dengan harta peninggalan ayah yang
lain, lalu dibagikan kepada ahli warisnya dengan komposisi sbb.:
1. Isteri: 8/64 (12,5%).
2. 3 Anak laki-laki, masing-masing: 14/64 (21,87%).
3. 2 Anak perempuan, masing-masing: 7/64 (10,93%).
Pembagaian di atas, dengan catatan ayah anda sudah tidak memiliki ibu lagi (nenek
anda sudah meninggal).

19 Januari 2015 08.15

Dhilla Fadillah mengatakan...

Assalamualaikum Wr. Wb.


Pak ustad saya mau nanya bagaimana jika seorang pewaris memiliki ahli waris yang
terdiri dari ibu, bapak, 2 oarang anak perempuan,1 orang anak laki-laki, dan istri dan
kemudian harta yang ditinggalkan sebesar Rp. 100 juta. Maka berapa bagian dari
masing-masing ahli waris?

19 Januari 2015 22.11

ara mengatakan...

Ass pak ustadz

Ayah saya meninggal dan meninggalkan waris sebidang tanah 10.000m2


ayah saya meninggalkan 2 org istri sbb
- istri 1 memiliki 2 anak laki dan 2 anak perempuan
-istri ke2 memiliki 4 anak perempuan

Mohon informasi pembagiannya secara islam pak ustad

Wass..

19 Januari 2015 23.57

AliM mengatakan...

Assalamualaikum WR WB,
Ustad, saya mau tanya, Ibu punya 5 anak dr 2 pernikahan : 4 anak (3 perempuan dan 1
laki-laki) dari suami pertama yang sudah meninggal sejak kami masih kecil dan 1
anak perempuan (terahir/bontot dan belum menikah) dari Suami kedua.
Ibu saya meninggal 2 bulan lalu, Bapak yang kedua masih hidup dan tinggal dengan
adik perempuan yang terahir dirumah peninggalan yang sudah ada sejak Ibu dan Alm.
Ayah kami hidup (4 ank dari suami pertama sudah menikah dan berumah masing-
masing)
Setelah ibu meninggal bagaimana cara pembagian warisan yang diatas dan emas-emas
Ibu, mengingat bapak kedua kami berkeberatan apabila kami berbagi harta disaat
beliau masih hidup. Perlu diingatkan juga disini Ibu yang bekerja dirumah sedangkan
Ayah kedua kami membantu pekerjaan Ibu.

Wassalamualaikum WR WB

20 Januari 2015 16.17

abdul rachmat mengatakan...

assalamu alaikum . . .
sya punya soal kya gni bisa d'bantu untuk cara menghitunga.x ???
harta abdullah 56.000.000
meninggalkan ahli waris
- istri
- 2 anak laki-laki
- 2 anak perempuan
- bapa
- ibu
- kakek dari bapa'
- sawdara laki2

20 Januari 2015 16.45

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam Wr. Wb.


Mbak Dila, menurut hukum waris Islam, maka pembagiannya sbb.:
1. Bapak: 16/96 (16,66%)
2. Ibu: 16/96 (16,66%)
3. Isteri: 12/96 (12,5%)
4. Anak Perempuan: 13/96 (13,54%)
5. Anak Perempuan: 13/96 (13,54%)
6. Anak laki-laki: 26/96 (27,08%)
Faham ya?

22 Januari 2015 12.26

jadipintar.com mengatakan...
'Alaikum salam wr. wb. (yang lengkap ya?, kalau cuma nulis saja kan tidak sesulit
menjawabnya)
Apa pun jenis dan jumlah warisan yang ditinggalkan ayah anda, maka bagian dan
komposisinya menurut hukum waris Islam, sbb.:
1. 2 Isteri, masing-masing: 5/80 (6,25%).
2. 6 Anak perempuan, masing-masing : 7/80 (8,75%)
3. 2 Anak laki-laki, masing-masing: 14/80 (17,5%)

22 Januari 2015 12.35

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Yang dimaksud harta warisan ibu anda adalah semua apa yang menjadi milik alm. ibu
melalui 4 jalan: Penghasilan, pembelian, warisan dan pemberian. Untuk usaha
bersama bisa dihitung besaran saham masing-masing, atau jika sulit bisa dibagi 50:50
atau berapa saja sesuai kesepakatan dengan bapak anda.
Jika sudah ketemu jumlahnya dan sudah dibayarkan hutang dan wasiat ibu (jika ada),
dan ibu sudah tidak memiliki orang tua lagi, maka pembagiannya menurut hukum
waris Islam, sbb:
1. Suami: 6/24 (25%).
2. 4 Anak Perempuan, masing-masing: 3/24 (12,5%).
3. 1 Anak Laki-laki: 6/24 (25%).

22 Januari 2015 12.47

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Menurut hukum waris Islam, ahli waris dan pembagiannya adalah sbb.:
1. Bapak dan Ibu masing-masing: 24/144 (16,66%).
2. Isteri: 18/144 (12,5%).
3. 2 Anak perempuan, masing-masing: 13/144 (9,02%).
4. 2 Anak laki-laki, masing-masing: 26/144 (18,05%).
Keterangan:
1.Kakek terhalang mendapat waris (mahjub) karena ada bapak.
2. Saudara laki-laki juga mahjub karena ada bapak dan anak laki-laki.
Gampang kan?

22 Januari 2015 12.59

Odoy84 mengatakan...

Asalamu'alaikum...mau tanya pak gimana cra pmbagian waris jika ibu saya masih
hidup dg 10 anak yaitu 6 anak laki2 dan 4 anak perempuan dg harta waris misal
700jt.dan bagaimana jika ibu saya juga akan memberikan bagiannya pada anak2nya
saya tggu jwbanya pak,triakasih. Wasalamu'alaikum...

31 Januari 2015 20.39


eti ramadhani mengatakan...

Assalammu'alaikum... permisi, ikut copy atikelnya ya... :)


terima kasih

1 Februari 2015 15.27

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


1. Pembagian waris dilaksanakan jika pewaris telah meninggal dunia, jika masih
hidup itu disebut hibah. Dalam kasus anda, jika ibu telah meninggal dan ahli warisnya
hanya 10 anak saja (ibu tidak mempunyai suami dan orang tua) maka pembagiannya:
- 6 Anak laki-laki masing-masing mendapat: 1/8 (12,5%).
- 4 Anak perempuan masing-masing mendapat: 1/16 (6,25%).
2. Pemberian dikala pemilik masih hidup (hibah) diperbolehkan selama adil atau
merata atau ada keikhlasan dari anak yang lain.

6 Februari 2015 08.05

jadipintar.com mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Monggo................

6 Februari 2015 08.07

Ricardo Perdana mengatakan...

Assallamuallaikum wr.wb pak ustadz

Ibu saya mempunyai rumah warisan dari kakek nenek kmi, kebetulan ibu saya anak
tunggal tpi mereka sdh meninggal semua
Kmi mempunyai 8orang bersaudara 4laki 4perempuan
Tpi sblm orang tua saya meninggal rumah tersebut dihibahkan ke saudara perempuan
saya
Karna yg lain sdh mendapatakn bagian hibah dri orang tua

Tpi saudara perempuan saya yg di hibahkan rumah tadi baru meninggal jga,
mempunyai 2 anak laki2 dan 2anak perempuan?

Jadi siapa kah yg berhak menerima waris dri rumah hibah tersebut?
Apakah saudara2 saya yg telah meninggal tadi mendapatakan bagian dari rumah
tersebut .
Terima kasih.
Walaikumsalam wr.wb

24 Juli 2015 16.42


Wasiun Mika mengatakan...

'Alaikum salam Wr. wb.


1. Hibah rumah itu sdh sah menjadi milik si penerima, dan ketika penerima
meninggal, yang mewarisi objek hibah dan seluruh hartanya adalah ahli warisnya
saja.
2. Ahli waris dari saudara anda (si penerima hibah) adalah:
- 2 Anak laki=laki.
- 2 Anak perempuan
- Suami (jika ada)
- Orang tua (jika ada)/
Semoga bermanfaat.

30 Juli 2015 13.52

Ahmad Riduan mengatakan...

Ass wr wb Pak Ustazd

Saudara Bapak sy ada 5 orang dan semua udh meninggal dunia, salah satu kakaknya
meninggal paling terakhir (suaminya meninggal duluan)tdk memiliki keturunan dan
meninggal harta rumah. sy adalah anak dari saudaranya yang laki2, hal yg ingn sy
tanyakan bagaimana cara membagi harta warisan tsb, terima kasih.
wass wr wb

1 Agustus 2015 13.03

Wasiun Mika mengatakan...

Alaikum salam wr. wb


Agar dapat membantu membagikan warisan harus diketahui dulu siapa saja ahli
warisnya.

3 Agustus 2015 07.42

Rosmaulina 1959 mengatakan...

Ass wr wb Pak ustazd


kakak saya terlebih meninggal daripada ayah dan ibu saya berjarak sepuluh tahun
lebih sedangkan kami anaknya perempuan semuanya tinggal lima orang lagi.
Bagaimana pembagian warisan untuk anak kakak yang meninggal itu,mohon
penjelasan pak ustazd,terima kasih.
Wass wr wb

6 Agustus 2015 18.29


Wasiun Mika mengatakan...

Alaikum salam Wr. Wb.


Warisan kakak sudah tentu dibagikan kepada ahli warisnya, hanya saya kurang bisa
mengerti informasi ibu, siapa sajakah ahli waris kakak ibu, ada berapa anaknya, apa
saja jenis kelaminnya, apakah masih punya suami ? mohon disusulkan tambahannya
sebelum dijawab, terima kasih.

7 Agustus 2015 07.10

Budi arianto mengatakan...

Assallamuallaikum Wr.wb

Mau tanya pak. Bagaimana caranya pembagian Waris Jika Ayah saya meninggal dan
Ibu saya masih
hidup dengan 7 orang anak yaitu: 3 anak laki-laki dan 4 anak perempuan. Mohon
penjelasan pak Ustd. terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.wb

10 Agustus 2015 09.18

Wasiun Mika mengatakan...

Alaikum salam wr. wb.


Jika alm. ayah anda sudah tidak mempunyai orang tua lagi, maka ahli waris dan
bagiannya adalah sbb.:
1. Isteri (ibu anda):10/80 (12,5%).
2. 3 Anak laki-laki masing-masing 14/80 (17,5%).
3. 4 Anak perempuan masing-masing: 7/80 (8,75%).
Semoga bermanfaat.

10 Agustus 2015 10.37

Hi. Marsudi, S.I.Kom mengatakan...

Asalamu'alaikum Wr.Wbr.
Mau tanya kami sudah tidak punya orang tua lagi keduanya sdh meninggal Dunia
dan meninggalkan anak laki-laki tiga dan satusdh meninggal dan anak perempuan dua
berapa perhitungan hak waris yang harus diberikan, apakah anak yang sdh meninggal
dunia berhak mendapatkan warisan?

dan perhitungannya bagaimana? penjelasan

Catatan orang tua meninggal dunia meninggalkan harta berupa sawah satu bidang dan
kebon satu bidang.

10 Agustus 2015 14.28


Wasiun Mika mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


1. Bagian waris orang yang telah meninggal.
Jika anak laki-laki meninggal sebelum meninggalnya kedua orang tua, mereka tidak
mendapatkan bagian waris. tapi jika meninggalnya setelah meninggalnya orang tua,
mereka mendapatkan bagian waris sebagaimana orang yang masih hidup.
2. Jika orang tua yang meninggal terlebih dahulu, dengan ahli waris, 3 anak laki dan 2
perempuan, maka bagian warisnya adalah:
- 3 anak laki-laki masing-masing: 1/4.
- 2 orang perempuan masing-masing: 1/8
Semoga bermanfaat.

11 Agustus 2015 08.51

Gemala Lailati mengatakan...

Assallamuallaikum Wr.wb
Mohon bantuan pencerahannya bapak.
Saya sedang bingung soal hak waris. Ayah saya baru saja meninggal dunia. Beliau
meninggalkan 1 istri dan 3 anak perempuan. Yang jd permasalahannya, ayah
mempunyai 9 saudara. 1kakak perempuan meninggal dan 1 kakak laki" yg sudah
meninggal. Dan 1adik laki" meninggal, 5 adik laki" masih hidup dan 1 adik
perempuan yg msh hidup.
Ayah mempunyai sebidang sawah yg diperoleh dari 20% hasil waris dari orang tua
ayah. Dan 80% hasil tabungan bersama ibu.
Yg jd persoalannya sekarang. Keluarga dari ayah menuntut hak waris atas hibah dari
orang tua mereka. Yg dulu diberikan sama (sesuai hukum islam) hak nya masing".
Saya bingung bagaimana penyesaiannya. Dikarenakan, ayah tidak mempunyai anak
laki" dan saudara kadung ayah minta hak waris. Apa saya harus memberikan
semuanya? Padahal itu juga hasil tabungan ibu (gono gini). Dan bagaimana cara
pembagiannya.
Mohon pencerahan bapak. Terima kasih.

13 Agustus 2015 23.14

Shandhy Ariantono mengatakan...

Assalamu'alaikum Wr. Wb.


Mau tanya pak. Bagaimana caranya pembagian Waris Jika Ayah saya meninggal dan
Ibu saya masih
hidup dengan 3 orang anak yang semuanya perempuan. mohon penjelasan pak ustd.
terima kasih
Wassalamualaikum Wr.wb

18 Agustus 2015 11.09


Wasiun Mika mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


1. Yang dibagikan sebagai warisan ayah adalah: sebidang sawah+ separuh tabungan +
apa saja harta yang secara sah menjadi milik ayah (silakan anda hitung sendiri jumlah
nominalnya). Adapun yang milik ibu atau sudah diberikan kepada anak-anak, sudah
menjadi milik masing-masing, statusnya bukan harta warisan dari ayah.
2. Pembagian waris dan ahlinya adalah sbb.:
1. Ibu: 33/264 (12,5%).
2. 3 ANak perempuan, masing-masing:176/264/3 (22,22%).
3. 5 Saudara kandung laki-laki, masing-masing:10/264 (3,78%).
4. Saudara kandung perempuan: 5/264 (1,9%).
Gampang kan?

18 Agustus 2015 11.45

Wasiun Mika mengatakan...

Sdr. Shandy Ariantono


'Alaikum salam wr.wb.
1. Bagi semua harta yang milik ayah (saja).
2. Ahli waris dan bagiannya adalah:
- Isteri (ibu anda): 9/72
- 3 Anak perempuan masing-masing: 16/72
- Sisa: 15/72
Keterangan:
Berikan sisa kepada ahli waris ashabah bapak, misalnya kakek, saudara laki-laki,
keponakan laki2 dari sdr laki-laki, paman, sepupu laki-laki dari paman. Jika tidak ada
satu pun dari golongan mereka, sisanya dibagi hanya untuk 3 anak, isteri tidak ada
tambahan lagi.

20 Agustus 2015 14.31

Altauham azhawi mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb, ustadz


Alm ayah meninggalkan sebidang tanah dan rumah, sementara rumah itu saya yg
membangun atas persetujuan ayah semasa hidup. Taksiran tanah dan rumah adalah
300jt..jadi, warisan ayah atas tanah dan rumah atau keduanya??saat ayah hidup ayah
menghibahkan keduanya untuk saya, dgn disaksikan kakak perempuan dan istri
ke2.sementara ayah meninggalkan istri ke2(tanpa anak) dan anak laki2 2 dan
perempuan 4. Bagaimanakah pembagian secara islam ya ustadz??mohon
pencerahannya..waalaikum salaam..

22 Agustus 2015 15.43


Wasiun Mika mengatakan...

'Alaikum salam wr. wb.


Apkah harta warisan ayah anda hanya tanah dan rumah itu saja ? jika jawabannya ya,
maka ada 2 keterangan:
1. Tidak ada yang diwariskan lagi karena keduanya sudah dihibahkan.
2. Alm. memberikan hibah yang tidak adil karena hanya untuk anak tertentu saja,
sementara ahli waris yang lain diabaikan.Di dalam haditsnya Rasulullah saw. menolak
menjadi saksi atas hibah yang demikian.

25 Agustus 2015 11.43

Firman Hadi mengatakan...

Ass.wr.wb pak ustad


mohon pencerahannya 6 th yg lalu sy berumah tangga dg istri pertama dianugerahi
seorang anak 1 laki", pada saat itu kami berencan membeli sebidang tanah tp dilarang
o/ mertua dg alesan lebih baik bangun di tanah beliau akhirnya kami turuti dgn tidak
ada perjanjian apapun lalu 2th kmudian istri sy meninggal krn sakit, dan sy skrg sdh
menikah lagi masih menempati rmh tsb yg ingin sy tanyakan status rmh tsb sdangkan
sy msh punya tgg jwb anak laki dr istri 1 tolong pencerahannya!!!

21 September 2015 00.21

Wasiun Mika mengatakan...

Alaikum salam wr. wb.


Sdr FIrman Hadi, saran saya:
1. Segera bagikan warisan isteri anda secepatnya, yakni semua harta yang menjadi
milik isteri anda saja.
2. Untuk status tanah sebaiknya anda tayakan lagi ke mertua, apakah dulu niatnya
diberikan kepada isteri atau hanya diberi tumpangan saja. jika diberikan, maka itu
menjadi harta warisan isteri, jika hanya dipinjami, maka itu masih hak milik mertua.
Adapun jika pembagungan rumah itu atas biaya anda, maka bangunan non tanah
dihitung milik anda.
3. Pembagian waris isteri anda adalah sbb:
1. SUAMI: 1/4
2. Orang tuanya, masing-masing 1/6
3. Sisanya buat anak lelaki
Semoga bermanfaat.

21 September 2015 09.32

udin mengatakan...

Assalamualaikum wr.wb.
Mohon petunjukny, ayah sy sudh 3th meninggal, tp hrta warisanny blm dibagikn
sampai skrg, sy 3org brsaudara 2 laki-laki dan seorg perempuan. Semua sudh
berkluarga, akn tetapi kakak sy yg kedua laki2 blm punya anak sampe skrg, trus
kakak sy meninggal krn kcelkaan dan meninggalkn seorg istri, nah pertanyaanny
apakh istri kakak laki2 sy itu mendptkn bagian harta almrhum ayh sy? pdhal harta
warisan ayh sy blm dibagikn kpd pr ahli warisny 3org, sdgkn istri kakak sy itu org
lain/diluar ahli waris? Jk mndptkn bagian, brp kah besar bagian mbak ipar sy itu?
Trmksh.

25 September 2015 22.20

Wasiun Mika mengatakan...

'Alaikum salam Wr.wb.


Ketika seseorang meninggal dunia, maka harta peninggalannya secara hukum sudah
menjadi milik para ahli warisnya, baik itu dibagi segera maupun ditunda. Almarhum
kakak anda jika meninggal setelah alm. bapak, dia pun sudah berhak mendapatkan
harta warisnya, dan isterinya telah berhak pula menjadi pewaris dari harta suaminya.
Besarnya bagian isteri yang alm. suaminya tidak memiliki anak adalah 1/4 dari total
harta yang ditinggalkan sebagaimana tertera dalam Al-Qur'an surah An-Nisa ayat 12.
Semoga bermanfaat.

1 Oktober 2015 07.06

RIIZZWORLD mengatakan...

Assalamualaikum wr WB
Salam pak ustad,...
Ada yang mau saya tanyakan mengenai hak waris,
Saya Dan istri mempunyai rumah Dan tanah, mempunyai anak 1 laki2 Dan 1
perempuan. Masih di bwh 5tahun.
Beberapa waktu Lalu istri meninggal, kemudian anak2 di rawat oleh ibu bapak Dari
istri (mertua) saya. Krn sy tugas di luar daerah, rumah tanah saya jual. Dan di ketahui
oleh ortu sy Dan mertua, sy ingin membagi ke anak2 saya yg di rawat oleh mertua.
Sy saya tanyakan, hasil warisan tsb pembagian nya bagaimana ya pak ustad, apakah
saya juga mendapatkan warisan tsb? Atau hanya full ke anak2 saya? Atau mertua sy
juga menerima hak waris tsb? Toh hasil penjualan tsb kan juga pasti yg menerima
mertua, krn anak yg di bawah umur. Untuk spt ini bagaimana ya pak ustad.
Terimakasih
Wasalamualaikum...

8 Oktober 2015 16.55


1 200 dari 243 Lebih baru Terbaru

Poskan Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)
KONSULTASI WARIS ISLAM via HP, e-mail & WA (Klik
Gambar)

Cepat, Jelas & Berkah

Apakah Anda SUKA Blog Ini ?


Entri Populer

Hukum Dan Tata Cara Ziarah Kubur Yang Sesuai Tuntunan Islam


Beberapa hari belakangan ini banyak pemberitaan
mengenai kubur salah seorang dai n...

Gambar Animasi Bergerak: Pemandangan, Laut, Air Terjun dan Taman

Animasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu anima yang berarti jiwa, hidup,
semangat. Sedangkan karakter adalah orang, hewan ...

Pengertian, Tata Cara Shalat Witir dan Jumlah Raka'atnya


Animasi Shalat Witir . 1. Arti Shalat Witir
Shalat Witir ...

Tata Cara dan Contoh Pembagian Waris Secara Islam


Keutamaan Hukum Waris Secara Islam Hukum Kewarisan
menurut hukum Islam sebagai ...

Kumpulan Gambar Animasi Bergerak Ramadhan; Marhaban, Buka Puasa, Tarawih


dan Tadarus

Sambut datangnya bulan Ramadhan dengan saling mengirim ucapan selamat, do'a dan
gambar-gambar yang memotivasi teman dan keluarga. ...

Pertanyaan :

Pembagian Harta Warisan Ayah, Ketika Ibu Masih Hidup


Saya memiliki lima saudara. Salah satu saudara meminta agar semua warisan alm. bapak
segera dibagikan padahal sang ibu masih hidup. Bagaimana pandangan kasus ini menurut
hukum KUHPerdata dan Hukum Agama Islam? Dan bagaimana pembagiannya?
Jawaban :

Saudara Imam yang kami hormati, terima kasih atas pertanyaan Saudara.

Aturan mengenai Perkawinan dan Mewaris yang diatur dalam Kitab Undang-undang
Hukum Perdata (KUHPerdata), berlaku untuk golongan WNI Timur Asing Tionghoa,
yang bukan beragama Islam. Dalam Pasal 852 KUHPerdata dinyatakan antara lain bahwa :
Ahli waris adalah anak-anak atau sekalian keturunan mereka, biar dilahirkan dari lain-
lain perkawinan sekalipun, mewaris dari kedua orang tua, kakek nenek atau semua
keluarga sedarah mereka selanjutnya dalam garis lurus keatas dengan tiada perbedaan
antara laki atau perempuan dan tiada perbedaan antara kelahiran lebih dahulu.

Mereka mewaris kepala demi kepala jika dengan si meninggal mereka bertalian keluarga
dalam derajat kesatu dan masing-masing mempunyai hak karena diri sendiri; mereka
mewaris pancang demi pancang, jika sekalian mereka atau sekedar sebagian mereka
bertindak sebagai pengganti.

Dalam halnya mengenai warisan seorang suami atau istri yang meninggal terlebih
dahulu, si istri atau suami yang hidup terlama dipersamakan dengan seorang anak yang
sah dari yang meninggal.

Berdasarkan ketentuan di atas berarti anak-anak keturunan berhak mewaris dari orang tua
atau kakek-nenek dan keluarga sedarah dengan jumlah bagian yang sama. Begitu pula istri,
memiliki hak dan besaran warisan seperti halnya anak sah.

Tetapi secara umum untuk semua WNI, ada hukum positif yang berlaku untuk kita semua,
yaitu UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan (UU Perkawinan) yang juga memiliki
kaitan dengan masalah warisan, karena adanya ketentuan mengenai Harta Bersama.

Di dalam UU Perkawinan diatur tentang Harta Benda Dalam Perkawinan pada Pasal 35,
yang menyatakan:

1) Harta benda yang diperoleh selama perkawinan menjadi harta bersama.

2) Harta bawaan dari masing-masing suami istri dan harta benda yang diperoleh masing-
masing sebagai hadiah atau warisan adalah dibawah penguasaan masing-masing
sepanjang para pihak tidak menentukan lain.
Ini artinya, bahwa:

a. Selama masa perkawinan Bapak dan Ibu, sekalipun hanya Bapak saja yang bekerja
mencari nafkah dan mengumpulkan harta, maka Ibu-pun berhak atas setengahnya dari
harta perolehan Bapak tersebut, begitu pula sebaliknya.

b. Dan jika mau dibagi WARISAN BAPAK, maka yang dimaksud dengan WARISAN
BAPAK di dalam UU Perkawinan ini, adalah setengah (1/2) dari seluruh harta
bersama yang diperoleh selama masa perkawinan Bapak dan Ibu, ditambah:

b.1. Harta Bawaan Bapak (jika ada). Ini adalah harta yang diperoleh beliau sebelum
masa pernikahan dengan Ibu.

b.2. Juga bisa jadi Bapak memperoleh hadiah dari seseorang, dari keluarganya atau
lembaga, maka itu juga bisa dimasukkan ke dalam Harta WARISAN BAPAK.

b.3. Satu lagi adalah warisan yang diperoleh Bapak dari Pihak keluarganya, maka
harta warisan tersebut dimasukkan kedalam kelompok HARTA WARISAN
BAPAK, yang akan dibagikan kepada semua ahli warisnya.

Dan untuk yang beragama Islam, dikhususkan lagi pengaturannya dalam Kompilasi Hukum
Islam(KHI), yang mengatur mengenai Harta Bersama yang menyatakan:

1) Pasal 85:

Adanya harta bersama dalam perkawinan itu tidak menutup kemungkinan adanya
harta milik masing-masing suami atau isteri.

2) Pasal 86:

(1) Pada dasarnya tidak ada percampuran antara harta suami dan harta isteri karena
perkawinan.
(2) Harta isteri tetap menjadi hak isteri dan dikuasi penuh olehnya, demikian juga
harta suami tetap menjadi hak suami dan dikuasai penuh olehnya.

3) Pasal 87:

(1) Harta bawaan masing-masing suami dan isteri dan harta yang diperoleh masing-
masing sebagai hadiah atau warisan adalah di bawah penguasaan masing-masing,
sepanjang para pihak tidak menentukan lain dalam perjanjian perkawinan.

(2) Suami dan isteri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum
atas harta masing-masing berupa hibah, hadiah, sodaqah atau lainnya.

Pasal-pasal KHI tersebut berarti:

a. Sekalipun ada Harta Bersama dalam Perkawinan, tetapi bisa saja ada harta masing-
masing, yang bisa berupa harta bawaan sebelum perkawinan, harta warisan yang
diperoleh setelah perkawinan, ada hadiah yang diterima salah satu pihak ketika dalam
perkawinan, atau bisa juga karena diperjanjikan dalam Perjanjian Perkawinan.

b. Bahwa terhadap harta-harta pada poin a, tidak ada percampuran, dan masing-masing
berhak mengakuinya sebagai harta pribadinya. Dan berhak bertindak untuk dan atas
nama dirinya sendiri.

Jika ada ahli waris yang meminta dilakukannya pembagian WARISAN BAPAK, maka hanya
harta milik Bapak sajalah yang bisa dibagikan terlebih dahulu. Yang milik Ibu, dipisahkan.
Secara teknis memang agak repot, jika ingin dibagikan langsung, karena terkadang Ibu tidak
memiliki uang untuk meng-uang-kan harta bagian Bapak, sehingga yang bisa dilakukan
adalah menjual HARTA BERSAMA Bapak dan Ibu, kemudian hasilnya dibagi dua. Bagian
Ibu diserahkan kepada Ibu pemanfaatannya. Apakah akan dibelikan rumah pengganti, atau
untuk peruntukkan lainnya. Yang perlu diingat juga, bahwa sekalipun Ibu sudah menerima
dari HARTA BERSAMA, beliau masih berhak atas bagian dalam kedudukannya sebagai istri
(sebesar 1/8 dari Harta WARISAN Bapak, jika ada anak). Sesuai dengan ketentuan Hukum
Islam yang berlaku.
Tetapi bisa juga pengurusan pembagian WARISAN BAPAK, tetap dilakukan, hanya sekadar
untuk mengetahui siapa saja ahli waris dan bagiannya masing-masing, sementara eksekusinya
belum dilaksanakan dahulu. Hal ini bisa dilakukan dengan pertimbangan misalnya karena Ibu
masih menempati (dalam hal warisan berupa sebuah rumah) karena didalamnya juga terdapat
harta bagian Ibu, apalagi Ibunya masih ada. Jadi, bergantung kesepakatan bersama saja.

Sementara, jika kita mengacu kepada Hukum Islam (yang bukan hukum positif yang sudah
berlaku di Indonesia), yang tidak mengenal konsep HARTA BERSAMA, maka jika Bapak
meninggal dan harta tersebut adalah harta pencarian Bapak, selama hidupnya, maka harta
tersebut bisa dibagikan, dengan memastikan terlebih dahulu, dilunasinya utang-utang beliau,
juga dikeluarkannya hak Ibu, misalnya dalam hal Ibu Anda pernah dihadiahi sesuatu ketika
Bapak masih hidup. Atau ada harta Ibu yang tercampur di dalamnya, misalnya apakah itu
hadiah, atau warisannya.

Sebagai catatan tambahan, saya ingin menginformasikan bahwa di dalam Hukum Islam
ketiadaan harta bersama dalam perkawinan ini sebenarnya dapat diantisipasi dengan
MAHAR ketika seorang perempuan akan dinikahi. Seorang calon istri berhak meminta
MAHAR yang diinginkannya, yang bisa saja misalnya berupa sebuah rumah (atau yang
lainnya). Jika suaminya tidak panjang umur dan meninggal terlebih dahulu, kemudian yang
diberlakukan adalah Hukum Islam murni (bukan hukum positif Indonesia, yaitu harta selama
perkawinan dianggap sebagai HARTA BERSAMA), maka untuk pihak istri, dia telah
memiliki tempat tinggal yang layak. Dan ketika suaminya meninggal, maka ia hanya berhak
mendapatkan warisan dari suaminya sebesar 1/8 (seperdelapan) bagian jika ada anak, dari
Harta WARISAN Suaminya tersebut.

Adapun mengenai bagian masing-masing ahli waris, setelah dipisahkannya HARTA


WARISAN BAPAK, yang akan dibagi, harus didata siapa saja ahli warisnya.
Apakah Bapak masih memiliki orang tua kandung (Kakek dan Nenek)? Kalau masih, maka
merekapun berhak menjadi ahli waris Bapak. Jika ada anak-anak maka bagiannya masing-
masing 1/6. Tetapi, untuk Ibu-nya Bapak, ada catatan: Pertama, apabila Pewaris mempunyai
anak laki-laki atau perempuan, atau cucu laki-laki keturunan anak laki-laki; Kedua, apabila
Pewaris memiliki saudara yaitu dua orang saudara atau lebih.

Selain itu Istri, jika ada anak-anak, maka bagiannya 1/8. Dan masing masing anak
mendapatkan sisanya setelah dipotong bagian Kakek/Nenek dan Ibu, dengan pembagian laki-
laki dan perempuan 2:1.

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat.

Wassalamualaikum wr.wb.

Dasar hukum:

1. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata(Burgerlijk Wetboek,Staatsblad1847 No. 23)

2. Undang-Undang No.1 Tahun 1974 tentang Perkawinan;

3. Instruksi Presiden No.1 Tahun 1991 tentang Penyebarluasan Kompilasi Hukum Islam

Anda mungkin juga menyukai