Anda di halaman 1dari 4

Tanggal 10-09-2022, Sabtu

Ada 4 produk dalam hal waris

1. Akta atau surat keteranfan waris


2. Akta wasiat

Ada 3 sistem hukum waris yang masih berlaku di Indonesia, yaitu :

1. Hukum Waris KUH Perdata


2. Hukum Waris Islam
3. Hukum Waris Adat

Permen Agraria No. 16 Tahun 2021. Pasal 111 ayat (1) huruf c ada beberapa tanda bukti sebagai
peralihan tanah :

1. Wasiat
2. Surat Keterangan Waris
3. Pembagian harta bersama

Menurut KUH Perdata pewarisan dapat dilakukan dengan dua cara :

1. Waris karena Undang-undang


2. Waris karena wasiat

Dalam praktek maka pewarisan dalam wasiat harus didahulukan dari pewarisan undang-undang (pasal
874 KUH Perdata). Maka jika ada orang buat akta waris maka tanyakan dulu ‘Apakah ada wasiat atau
tidak”

Kepemilikan bersama bisa karena :

1. Pewarisan
2. Perkawinan
3. Perkongsian

Pasal 183 KHI dan Pasal 1069 KUH Perdata menyatakan bahwa para pihak (ahli waris) boleh
bersepakat atau berkehendak memakai hukum mana saja yang dipakai untuk membagi waris.
Kesepakatan merupakan unsure tertinggi dalam pembanggian waris.

Apabila tidak ada kesepakatan antara ahli waris, maka diselesaikan ke Pengadilan. Penentuan
pengadilan berdasarkan agama pewaris.

Syarat-syarat pewarisan :

1. Ada kematian (pasal 830)


2. Ada ahli waris (Pasal 836) dan bayi dalam kandungan (Pasal 2)
3. Ahli waris tidak dalam keadaan / kondisi :
- Ahli waris mati serentak dengan pewaris (Pasal 831)
- Ahli waris tidak layak untuk mewaris (Pasal 838)
- Menolak waris (Pasal 1058)

Menolak warisan, dalam harta warisan terkandung aktiva (asset) dan passive (hutang). Seorang ahli
waris dapat menolak untuk menerima waris jika Passiva lebih banyak daripada aktiva.
Pasal 1058 adalah ketentuan memaksa, dikaitkan dengan Pasal 1023, 1024, 1025 dan 1029.

Menolak harta warisan (1057) :

- Buat surat pernyataan


- Pernyataan didaftarkan ke Pengadilan

Tanggal 17-09-2022, Sabtu

Keluarga sedarah yang sah dan keluarga sedarah yang alami.

Keluarga sedarah :

1. Keturunan
2. Nenek moyang

Keluarga semenda adalah karena perkawinan. Bukan termasuk ahli waris.

Hati-hati dalam membuat akta keterangan waris jika perkawinan lebih dari 1.

Dalam pembuat akta waris apabila merujuk kepada KUH Perdata adalah bagi rata bagi semua ahli
waris. Yang harus diperhatikan apabila ada perjanjian kawin dan perkawinan kedua.

Selama ada Golongan I, maka Golongan II dan seterusnya tidak dapat menerima waris.

Tanggal 24-09-2022, Sabtu

Permen ATR 16 Tahun 2021 mewajibkan untuk pembuatan keterangan ahli waris wajib dengan Akta
Notaris.

Surat tanda bukti sebagai ahli waris (Pasal 111 ayat 1 huruf c Permen ATR 16 Tahun 2021) :

1. Wasiat dari Pewaris


2. Putusan pengadilan
3. Penetapan hakim/ketua pengadilan
4. Surat Pernyataan Ahli Waris

Jika seseorang berdomisili Kota A namun meninggal di Kota B. maka tempat atau domisili
terakhirnya adalah Kota B (dimana terakhir dia meninggal).

Surat Pernyataan Ahli Waris harus dibuat di Desa/Kelurahan dan camat tempat tinggal pewaris
meninggal dunia.

Isi dari Akta Keterangan Hak Mawaris :

1. Keterangan Pewaris
2. Ada atau tidak perjanjian Perkawinan
3. Ada atau tidaknya Wasiat
4. Siapa yang berhak sebagai ahli waris
5. Bagian-bagian Porsi

Minut itu mengandung CGT (Core, Ganti, Tambahan) jika memang ada. Minut itu dijahitkan juga
KTP, KK dan Dokumen lainnya. Minut itu tidak di stempel.
Tanggal 01-09-2022, Hari Sabtu

Ahli waris Golonga Ke- II

Pada pembagian waris Golongan kedua maka orang tua harus mendapat ¼ terlebih dahulu.

Apabila ada Saudara tiri maka pembagian harus dibelah terlebih dahulu.

Case :

Penghadap membuat surat keterangan waris, namun belum ada surat nikah (pernikahan tidak tercatat).
Maka harus dilakukan pengukuhan nikah Ke Pengadilan.

Untuk Penghadap yang non islam (Kristen harus ada Surat Pernikahan dari Gereja, Budha Surat
Pernikahan dari Vihara).

Anak Tiri tidak mawaris karena tidak ada hubunngan darah.

Saudara TIri mawaris karena ada hubungan darah. Saudara tiri itu beda ibu tapi beda bapak.

Anak angkat sama seperti anak sah dalam BW maka berhak mendapat waris 100% tidak ada larangan.
Tapi dalam hukum islam anak angkat bisa mendapat hanya 1/3 baik itu wasiat atau hibah.

Bagian Anak Luar Kawin

Tanggal 22-10-2022, Hari Sabtu

Dalam KUH Perdata mengenal 2 hubungan keluarga :

1. Hubungan Keluarga Sedarah


2. Hubungan Keluarga Semenda

Pewarisan karena 2 hubungan diatas adalah Warisan Ab Intestato

Adapun pewarisan selain dari 2 itu maka Pewarisan nya Testamenter Pasal 874 – Pasal 1022.

Dalam Pasal 874 KUH Perdata dijelaskan bahwa jika ada wasiat maka wasiat yang terlebih dahulu
dilaksanakan.

Pasal 875 KUH Perdata : bentuk dari wasiat itu adalah tertulis (dalam bentuk akta)

Pasal 195 KHI : bentuk dari wasiat 1. Lisan dengan dihadiri oleh 2 orang saksi, 2. Tertulis dengan
dihadiri 2 orang saksi, 3. Dalam bentuk akta notaries.

Bentuk Akta Wasiat :

1. Akta Wasiat Umum (Akta Notaris)


2. Akta Wasiat (Dibawah Tangan) Olograpis = akta yang dibuat dibawah tangan dan dittd
oleh pembuat wasiat. Namun tetap melibatkan notaries.
Notaris membuat akta penyimpanan (akta vandepot) – akta disimpan di notaries – jika
pembuat wasiat meminta kembali (mencabut wasiat) maka notaries membuat akta
penyerahan.

Akta wasiat olograpis dapat diserahkakn dalam keadaan terbuka atau dalam keadaan tertutup.

3. Akta wasiat rahasia = akta yang dibuat dibawah tangan oleh pembuat wasiat dan
ditandatangani oleh pembuat wasiat.

Wasiat yang telah dibuat dalam keadaan tertutup/tersegel diserahkan ke notaries – notaries
membuat akta pengalamatan (akta van super scriptie).

4. Akta Wasiat Codisil

Penyampaian tentang adanya pembuatan akta wasiat dilaporkan secara online kepada Kemenkumham
dari tanggal 1-5 setiap bulannya. Untuk pelaporan akta wasiat bulan sebelumnya.

Akta yang dibuat dalam keadaan darurat :

1. Dalam kondisi perang = maka dibuat dihadapan para pejabata militer


2. Dalam pelayaran = dibuat dihadapan nahkoda atau mualim
3. Dalam keadaan huru hara = dibuata dihadapan pejabat

Setelah kondisi darurat tersebut berakhir maka akta tersebut wajib dierahkan ke notairs.

Anda mungkin juga menyukai