Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH

KABUPATEN BANGKA PT. BANK SUMSEL BABEL


SELATAN CABANG TOBOALI

SURAT PERJANJIAN
ANTARA

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN


DENGAN
PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH SUMATERA SELATAN DAN
BANGKA BELITUNG CABANG TOBOALI
TENTANG
PENEMPATAN UANG DAERAH (DEPOSITO BERJANGKA) DAN
DEPOSITO ON CALL (DOC) PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA
SELATAN

Nomor : 900/ /BAKUDA/2022


Nomor :

Pada Hari Jum’at ini tanggal Sepuluh bulan Juni tahun Dua Ribu Dua puluh Dua (10-06-2022)
bertempat di Toboali, telah diadakan perjanjian antara :

Nama : AGUS PRATOMO, SE, MM


Jabatan : Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Bangka Selatan selaku Bendahara
Umum Daerah
Alamat : Komplek Perkantoran Pemerintah Daerah Kabupaten Bangka Selatan, Jalan
Gunung Namak Parit 3 Toboali Bangka Selatan.

Dalam jabatan tersebut bertindak untuk dan atas nama Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan,
yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

Nama : Edward Octavidy


Jabatan : Pgs. Pemimpin Cabang
Instansi : PT Bank Pembangunan Daerah dan Bangka Belitung Kantor Cabang Toboali
Alamat : Jalan Jenderal Sudirman No. 17 Toboali Bangka Selatan.
Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebuat berdasarkan Akta Kuasa Direksi No. 27
tanggal 04-10-2019 dari dan selaku demikian sah dan berwenang bertindak untuk dan atas
nama PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung yang
berkedudukan dan berkantor pusat di Palembang Jalan Gubernur H. Ahmad Bastari No. 07
Jakabaring, yang didirikan berdasarkan Akta Pendirikan No. 20 tanggal 25 November 2000,
yang dibuat oleh Dr. Justin Aritonang, SH. Notaris di Palembang dan telah diumumkandalam
Berita Negara RI tanggal 09 Februari 2001 Nomor 12, berikut dengan perubahan-perubahannya
terakihir diubah dengan akta NO. 17 tanggal 17 Juni 2019 yang dibuat oleh dan dihadapan
Elmadiantini, SH. Notaris di Palembang yang perubahannya telah diterima dicatat di dalam
database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Azazi Manuasia
Republik Indonesia sesuai dengan suratnya nomor AHUAH.01.03-0287327 tanggal 17 Juni
2019, selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PT Bank Sumsel Babel Cabang Toboali
berdasarkan yang berkedudukan di Toboali yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Selanjutnya PIHAK PERTAMA DAN PIHAK KEDUA sepakat untuk mengadakan perjanjian berupa
penempatan uang milik Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan dalam bentuk deposito
berjangka dan deposito on call (DOC) pada PT Bank Sumsel Babel Cabang Toboali.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama selanjutnya disebut PARA PIHAK dan
secara sendiri-sendiri disebut sebagai PIHAK. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA terlebih
dahulu menerangkan hal-hal sebagai berikut :

a. Bahwa PIHAK KESATU adalah Kepala Badan Keuangan Daerah Kabupaten Bangka Selatan
selaku Bendahara Umum Daerah.
b. Bahwa PIHAK KEDUA adalah merupakan perusahaan yang bergerak dibidang perbankan
milik Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam wilayah Provinsi Sumatera Selatan
dan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung usahanya antara lain menyelenggarakan atau
memberikan fasilitas keuangan dan jasa-jasa layanan perbankan.

Sebagaimana penerapan Peraturan Bupati Bangka Selatan Nomor 36 Tahun 2022 tentang
penempatan Uang Daerah pada Bank Umum dengan ini PARA PIHAK masing-masing bertindak
dalam kedudukannya sepakat untuk melakukan perjanjian kerjasama tentang pengelolaan Uang
Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan di PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera
Selatan dan Bangka Belitung Cabang Toboali dengan syarat-syarat dan ketentuan sebagai
berikut :

Pasal 1

Istilah-istilah

Yang dimaksud dengan istilah-istilah dalam perjanjian kerjasama ini adalah :


1. Perjanjian kerjasama adalah perjanjian kerjasama anatara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK
KEDUA mengenai Penempatan Uang Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan di PT
Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Cabang Toboali.
2. Rekening Kas Umum Daerah adalah rekening tempat menyimpan uang daerah yang
ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar
seluruh pengeluaran daerah pada bank yang ditetapkan.
3. Penerimaan Daerah adalah uang yang masuk ke Daerah.
4. Pengeluaran Daerah adalah uang yang keluar dari Daerah.
5. PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Cabang Toboali yang
selanjutnya disebut Bank Sumsel Babel yang membuka cabang dan berdomisili di kota
Toboali adalah bank yang melaksanakan usaha secara konvensional yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
6. Bendahara umum Daerah yang selanjutnya disingkat BUD adalah pejabat yang diberi tugas
untuk melaksanakan fungsi Bendahara Umum Daerah.
7. Uang Daerah adalah uang yang dikuasai oleh BUD.
8. Kuasa Bendahara Umum Daerah adalah pejabat yang diangkat oleh Bendahara Umum
Daerah untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka pelaksanaaan anggaran
dalam wilayah kerja yang telah ditetapkan.
9. Pengelolaan Uang Daerah adalah kegiatan pengelolaan yang cukup pengelolaan daerah dan
surat berharga termasuk kegiatan untuk menanggulangi kekurangan kas atau
memanfaatkan kelebihan kas secara tunai.
10. Penempatan Uang Daerah adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, penatausahaan , pelaporan, pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan
Daerah.
11. Pelayanan jasa perbankan adalah jasa penyimpanan uang baik dengan tabungan, giro
maupun deposito dan jasa transfer atau kiriman uang.

Pasal 2

Tujuan Kerjasama

Perjanjian kerjasama ini adalah untuk mewujudkan terlaksananya system


perencanaan/penempaatan uang Daerah pada Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan yang
mengacu pada Peraturan Bupati Bangka Selatan 36 Tahun 2022 tentang Penempatan Uang
Daerah pada Bank Umum.
Pasal 3

Ruang Lingkup Kerjasama

Perjanjian kerjasama ini adalah Penempatan Uang Daerah Pemerintah Kabupaten Bangka
Selatan dalam bentuk Deposito Berjangka dan deposito on call (DOC) di PT Bank
Pembangunan Daerah Sumatera Selatan dan Bangka Belitung Cabang Toboali.

Pasal 4

Bentuk Penempatan Uang Daerah

1. Dalam hal penempatan uang daerah maka PIHAK KEDUA memfasilitasi PIHAK
PERTAMA dalam penempatan yang berbentuk giro, deposito berjangka dan deposito
on call (DOC).
2. Dari penempatan tersebut maka PIHAK KEDUA memberikan imbal jasa bunga
penempatan dana PIHAK PERTAMA sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada
PIHAK KEDUA serta peraturan-peraturan yang berkaitan dengan penempatan uang
daerah.
3. Dalam penempatan deposito on call akan dibahas lebih lanjut pada pasal tersendiri
dalam perjanjian ini.

Pasal 5

Penempatan Deposito Berjangka Uang Daerah

1. Jangka waktu penempatan deposito on call uang daerah PIHAK PERTAMA dapat
dilakukan dalam waktu 1 bulan, 2 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan.
2. Untuk tingkat suku bunga penempatan deposito on call (DOC) mengikuti besaran
LPS atau sesuai dengan persetujuan besaran bunga yang disetujui kedua belah
pihak.
3. Perpanjangan dana deposito on call (DOC) dapat dilakukan secara Otomatis
(Automatic Roll Over), dan Tidak Otomatis sesuai dengan permintaan dari PIHAK
PERTAMA.
4. Untuk pencairan deposito sebelum tanggal jatuh tempo disepakati PARA PIHAK tidak
dikenakan Penalti pada saat pencairan tidak dihitung/tidak dibayarkan.
5. Pembayaran hasil bunga penempatan deposito PIHAK PERTAMA akan disalurkan ke
Rekening Kas Umum Daerah sesuai dengan permintaan berdasarkan surat tertulis
dari BUD.
Pasal 6

Penempatan Deposito On Call (DOC) Uang Daerah

1. Waktu penempatan deposito on call (DOC) sesuai dengan Perjanjian nasabah


dengan bank.
2. Untuk pencairan deposito on call (DOC) sesuai dengan Perjanjian nasabah dengan
bank.
3. Pembayaran hasil bunga penempatan deposito on call (DOC) PIHAK PERTAMA akan
disalurkan ke Rekening Kas Umum Daerah sesuai dengan permintaan berdasarkan
surat tertulis dari BUD.

Pasal 7

Hak dan Kewajiban

1. Kewajiban dan Hak PIHAK PERTAMA


Kewajiban PIHAK PERTAMA
a. Melakukan penempatan dana dalam deposito on call (DOC) pada PIHAK KEDUA
untuk memanfaatkan uang daerah yang sementara waktu belum digunakan
dan/atau adanya kelebihan kas secara optimal.
b. Mengeluarkan surat perintah untuk pemindahbukuan/overbooking dalam
kaitannya penempatan Uang Daerah yang akan ditempatkan dalam bentuk
deposito on call (DOC).

Hak PIHAK PERTAMA

a. Mendapatkan pelayanan jasa perbankan pada umumnya dengan baik.


b. Menerima bunga atas penempatan deposito on call (DOC) PIHAK PERTAMA
sesuai dengan ketentuan Pasal 5 ayat 2 perjanjian ini.
c. Memerintahkan pencairan deposito Berjangka dan mengembalikan ke Rekening
Kas Umum Daerah.

2. Kewajiban dan Hak PIHAK KEDUA


Kewajiban PIHAK KEDUA
a. Memberikan pelayanan jasa perbankan yang baik pada umumnya pada PIHAK
PERTAMA.
b. Melakukan pemindahbukuan atau overbooking dari Rekening Kas Umum Daerah
ke Rekening Deposito yang dilakukan atas perintah dari PIHAK PERTAMA.
c. Memberi bunga atas penempatan deposito on call (DOC) PIHAK PERTAMA sesuai
dengan ketentuan pasal 5 ayat 2 perjanjian ini.
d. Melakukan pencairan deposito on call (DOC) dan mengembalikan ke Rekening
Kas umum Daerah atas perintah dari PIHAK PERTAMA.
e. Memberikan informasi yang berkaitan dengan Penempatan Uang Daerah kepada
PIHAK PERTAMA.

Hak PIHAK KEDUA

a. Menerima Uang Daerah dalam ini pemindahbukuan/overbooking dari PIHAK


PERTAMA KE Rekening deposito on call (DOC) Pada PIHAK KEDUA.
b. Menyimpan dan mengelola dana penempatan deposito on call (DOC) PIHAK
PERTAMA.

Pasal 8

Sanksi

1. Dalam hal PIHAK PERTAMA tidak dapat memenuhi kewajiban maka PIHAK KEDUA
akan memberikan teguran tertulis kepada PIHAK PERTAMA yang tembusannya
disampaiankan kepada Bupati.
2. Dalam hal PIHAK KEDUA tidak dapat memenuhi kewajiban, maka PIHAK PERTAMA
akan memberikan teguran tertulis kepada PIHAK KEDUA.
3. Peringatan tertulis seperti yang tercantum pada ayat (1) dan ayat (2) pasal ini
dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali secara berturut-turut dengan tenggang waktu
minimal masing-masing 10 hari.

Pasal 9

Jangka Waktu Kerjasama

1. Perjanjian kerjasama ini berlaku sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK.


2. Perjanjian kerjasama ini tidak batal atau berakhir dikarenakan terjadinya
penggantian pengurus atau terjadinya perubahan status dari PARA PIHAK atau
penggantian pejabat yang menjadi pihak-pihak yang menandatangani perjanjian
kerjasama ini.
3. Perjanjian kerjasama ini tidak dapat diubah baik sebagian maupun seluruhnya,
kecuali apabila telah disetujui oleh PARA PIHAK dal suatu perjanjian perubahan dan
ditandatangani oleh PARA PIHAK.

Pasal 10

Berakhirnya Perjanjian

Perjanjian ini berakhir apabila :

1. Perjanjian dapat diakhiri sebelum berakhirnya jangka waktu sebagaimana yang


diatur dalam pasal 8 perjanjian ini, dengan terlebih dahulu harus memberitahukan
kepada pihak lainnya secara tertulis selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum
tanggal pengakhiran perjanjian wajib memberitahukan tersebut diterima. Apabila
sampai dengan waktu yang telah ditentukan PIHAK tersebut tidak memberikan
tanggapan, maka PIHAK tersebut dianggap menerima pengakhiran perjanjian
tersebut.
2. Apabila salah satu PIHAK mengakhiri perjanjian ini tanpa pemberitahuan kepada
PIHAK yang lain atau dengan pemberitahuan kurang dari 30 (tiga puluh) hari
kalender sebelumnya, maka seluruh resiko dan atau kerugian yang mungkin timbul
karenanya menjadi beban PIHAK yang mengakhiri perjanjian ini sepenuhnya.
3. Pengakhiran perjanjian ini sebagaimana yang dimaksud pada pasal ini tidak
membebaskan dan menghentikan kedua belah pihak dari kewajiban dan tanggung
jaweab lainnya yang telahterjadi sebelum pengakhiran perjanjian ini sampai
terpenuhinya kewajiban dan tanggungjawab tersebut.
4. Untuk pengakhiran perjanjian yang demikian, PARA PIHAK sepakat untuk
mengesampingkan ketentuan pasal 1266 dan 1267 kitab undang-undang Hukum
Perdata Indonesia yang mengsyaratkan keputusan ini.

Pasal 11

Penyelesaian Perselisihan dan Domisili Hukum

1. PARA PIHAK sepakat apabila dikemudian hari timbul perselisihan pendapat dalam
melaksanakan perjanjian ini akan diselesaikan secara musyawarah dan mufakat.
2. Bila cara musyawarah dan mufakat tidak dapat ditempuh, maka PARA PIHAK
sepakat menyelesaikan perselisihan secara hokum di Pengadilan Negeri Sungailiat.
3. Dalam hal terjadi perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian ini, maka PARA PIHAK
harus tetap menyelesaikan kewajiban yang timbul sebelum terjadi perselisihan
tersebut.

Pasal 12

Keadaan Memaksa

1. Yang dimaksud keadaan memaksaadalah segala keadaan memaksa adalah segala


keadaan atau peristiwa yang terjadi diluar kekuasaan dan perkiraan PARA PIHAK
pada umumnya seperti bencana alam, pemogokan umum, huru hara, embargo
pertempuran, pemberontakan, peperangan, kebakaran, peledakan, sabotase, badai,
banjir gempa bumi, topan, tanah longsor, wabah penyakit, perubahan
kebijakan/peraturan pemerintah dan erubahan undang-undang dan hal-hal lain yang
dinyatakan secara resmi oleh pejabat yang berwenang sebagai keadaan memaksa,
dan lain sebagainya yang dapat menghalangi PARA PIHAK secara langsung untuk
melaksanakan kewajiban-kewajibannya sesuai perjanjian ini.
2. Dalam hal terjadi keadaan memaksa sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini,
maka PIHAK yang mengalami peristiwa yang dikategorikan sebagai keadaan
memaksa dibebankan tanggung jawab untuk memberitahukan kepada PIHAK
lainnya secara tertulis, dengan melampirkan bukti secukupnya dari instansi yang
berwenang mengenai terjadinya.

Pasal 13

Perubahan-Perubahan

1. PARA PIHAK bersepakat bahwa setiap perubahan-perubahan, penambahan,


pengurangan pasal atau pasal-pasal perjanjian ini hanya dapat dilakukan setelah
ada persetujuan tertulis dari PARA PIHAK.
2. Perubahan, Penambahan dan pengurangan pasal-pasal perjanjian kerjasama ini
setelah disepaksatiakaan dibuatkan addendum yang merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari perjanjian kerjasama ini.

Pasal 14

Ketentuan Lain-lain

1. PARA PIHAK menjamin bahwa pihak yang menadatangani perjanjian ini adalah
pihak yang berwenang.
2. Perjanjian ini teap mengikat dan berlaku bagi PARA PIHAK, meskipun terjadi
penggantian/mutasi dari pemimpin/pengurus dan atau pemegang saham dan hanya
dibatalkan dengan perstujuan tertulis dari PARA PIHAK.
3. Semua lampiran dan dokumen lainnya yang disebutkan dalam perjanjian ini
merupakan satu kesatuan dan bagian yang integral sserta tidak terpisahkan dari
perjanjian ini.
4. Apabila salah satu atau lebih ketentuan dari perjanjian ini menjadi batal, tidak
berlaku atau atidak dapat dilaksanakan karena sebab apapun juga berdasarkan
ketentuan perundangan-undangan yang berlaku, maka tidak mempengaruhi
keabsahan berlakunya pasal-pasal dan ayat-ayat lain dlam perjanjian ini.

Demikian Perjanjian kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA pada hari dan tanggal tersebut diatas dalam rangkap 2 (dua) diantaranya bermateri
cukup, masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama.

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

AGUS PRATOO, SE, MM


Kepala BAKUDA selaku ......................
Bendahara Umum Daerah

Anda mungkin juga menyukai