Anda di halaman 1dari 5

Surat Keterangan Ahli Waris

 Menjelaskan definisi, fungsi, dan jenis surat keterangan ahli waris.


 Menguraikan prosedur pembuatan surat keterangan ahli waris di Indonesia

Surat keterangan ahli waris adalah dokumen resmi yang memuat informasi
mengenai ahli waris yang sah dari seseorang yang telah meninggal dunia. Surat ini
dibuat berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia, dan dapat digunakan untuk
berbagai keperluan, seperti:

1. Mengurus hak warisan: Surat keterangan ahli waris menjadi bukti sah yang
menunjukkan siapa saja yang berhak atas warisan dari orang yang telah meninggal.
2. Memblokir atau membuka rekening bank: Bank biasanya akan meminta surat
keterangan ahli waris sebagai bukti sah sebelum memblokir atau membuka rekening
bank atas nama orang yang telah meninggal.
3. Mengurus perubahan nama kepemilikan aset: Surat keterangan ahli waris
diperlukan untuk mengurus perubahan nama kepemilikan aset atas nama orang
yang telah meninggal, seperti tanah, bangunan, dan kendaraan.
4. Membuat surat pernyataan waris: Surat keterangan ahli waris dapat menjadi dasar
untuk membuat surat pernyataan waris yang mengatur pembagian harta warisan
secara detail.
5. Menyelesaikan perselisihan warisan: Surat keterangan ahli waris dapat
membantu menyelesaikan perselisihan warisan dengan menunjukkan siapa saja
yang berhak atas warisan dan berapa bagian mereka.
6. Mengurus berbagai keperluan lainnya: Surat keterangan ahli waris dapat
digunakan untuk berbagai keperluan lainnya yang berkaitan dengan harta warisan,
seperti mengurus pajak, asuransi, dan lain sebagainya.

Surat keterangan ahli waris biasanya dibuat oleh kelurahan atau kecamatan
tempat tinggal pewaris. Untuk membuat surat ini, Anda perlu menyerahkan
beberapa dokumen, seperti:

 Fotokopi KTP dan KK semua ahli waris


 Fotokopi surat kematian
 Fotokopi buku nikah/akta cerai (jika ada)
 Fotokopi surat warisan (jika ada)
 Surat pernyataan ahli waris
 Materai

Biaya pembuatan surat keterangan ahli waris berbeda-beda di setiap daerah.

Surat keterangan ahli waris merupakan dokumen penting yang harus disimpan
dengan baik. Jika surat ini hilang, Anda dapat mengurusnya kembali di kelurahan
atau kecamatan tempat tinggal pewaris.

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait surat keterangan ahli
waris:
 Pastikan surat keterangan ahli waris dibuat oleh pejabat yang berwenang.
 Periksa kembali isi surat keterangan ahli waris dengan seksama sebelum
menandatanganinya.
 Simpan surat keterangan ahli waris di tempat yang aman.
 Segera urus kembali surat keterangan ahli waris jika hilang.

Semoga penjelasan ini membantu Anda memahami definisi dan fungsi surat
keterangan ahli waris.

Fungsi Surat Keterangan Ahli Waris dan Dasar Hukumnya

Fungsi Surat Keterangan Ahli Waris:

1. Bukti Sah Ahli Waris: Surat ini menjadi bukti sah yang menunjukkan siapa saja
yang berhak atas warisan dari orang yang telah meninggal dunia.
2. Melindungi Hak Ahli Waris: Dengan adanya surat ini, hak ahli waris atas harta
warisan dapat terlindungi dari pihak-pihak yang tidak berhak.
3. Mempermudah Proses Pengurusan Warisan: Surat ini dapat mempermudah
proses pengurusan warisan di berbagai instansi, seperti bank, kantor pertanahan,
dan lain sebagainya.

Dasar Hukum:

 Kompilasi Hukum Islam (KHI): Pasal 171 ayat (1) KHI menyatakan bahwa "Ahli
waris adalah orang yang berhak menerima warisan berdasarkan ketentuan hukum
Islam."
 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1976 tentang Perмесяan Warisan:
o Pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa "Pembagian warisan berdasarkan hukum Islam
dilakukan berdasarkan surat keterangan waris yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan
Agama (KUA)."
o Pasal 3 ayat (1) menyatakan bahwa "Surat keterangan waris sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dibuat berdasarkan bukti-bukti yang sah."
 Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2018 tentang Tata Cara Pemberian
Layanan Pencatatan Nikah, Rujuk, Talak, Cerai, dan Kematian:
o Pasal 28 ayat (1) menyatakan bahwa "KUA menerbitkan surat keterangan waris bagi
umat Islam yang meninggal dunia."
o Pasal 28 ayat (2) menyatakan bahwa "Surat keterangan waris sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dibuat berdasarkan bukti-bukti yang sah."

Catatan:

 Dasar hukum yang mengatur surat keterangan ahli waris masih bersifat sektoral dan
belum ada undang-undang khusus yang mengatur secara komprehensif.
 Di beberapa daerah, terdapat perbedaan dalam format dan prosedur pembuatan
surat keterangan ahli waris.

Kesimpulan:
Surat keterangan ahli waris memiliki fungsi penting dalam proses pewarisan di
Indonesia. Dasar hukumnya bersumber dari KHI, PP No. 28 Tahun 1976, dan PMA
No. 16 Tahun 2018.

Semoga informasi ini membantu Anda memahami fungsi dan dasar hukum surat
keterangan ahli waris.

Jenis-jenis Surat Keterangan Ahli Waris di Indonesia

Di Indonesia, terdapat dua jenis utama surat keterangan ahli waris:

1. Surat Keterangan Ahli Waris dari Kelurahan/Kecamatan:

 Diterbitkan oleh: Kelurahan atau kecamatan tempat tinggal terakhir pewaris.


 Dasar hukum: Umumnya tidak mengacu pada dasar hukum tertulis yang spesifik,
namun mengikuti ketentuan dan prosedur yang berlaku di masing-masing daerah.
 Prosedur pembuatan:

Mengajukan permohonan ke kelurahan/kecamatan dengan menyerahkan dokumen-


dokumen yang diperlukan (biasanya meliputi KTP dan KK ahli waris, surat kematian,
buku nikah/akta cerai, surat pernyataan ahli waris, dan materai).

Petugas kelurahan/kecamatan akan memeriksa kelengkapan dokumen dan


membuat surat keterangan ahli waris.

Pemohon menandatangani surat dan membayar biaya administrasi (jika ada).

 Penggunaan:

Digunakan untuk keperluan umum yang tidak mensyaratkan pembuktian warisan


berdasarkan hukum tertentu, misalnya mengurus rekening bank atas nama orang
yang telah meninggal dengan nilai nominal yang tidak terlalu besar.

2. Akta Keterangan Hak Menerima Waris dari Notaris:

 Diterbitkan oleh: Notaris.


 Dasar hukum: Biasanya mengacu pada KUHPerdata dan Kompilasi Hukum Islam
(KHI).
 Prosedur pembuatan:

Ahli waris berkonsultasi dengan notaris untuk menyiapkan dokumen-dokumen yang


diperlukan (biasanya meliputi KTP dan KK ahli waris, surat kematian, buku
nikah/akta cerai, surat warisan (jika ada), dan bukti-bukti kepemilikan harta warisan).

Notaris memeriksa kelengkapan dokumen dan melakukan pengesahan ahli waris


berdasarkan hukum yang berlaku (KUHPerdata atau KHI).
Akta keterangan hak menerima waris dibuat oleh notaris dan ditandatangani oleh
para pihak.

Pemohon membayar biaya jasa notaris.

 Penggunaan:

Digunakan untuk keperluan yang mensyaratkan pembuktian warisan secara sah,


misalnya mengurus pembagian harta warisan berupa tanah, bangunan, atau aset
bernilai tinggi, serta pembagian warisan yang melibatkan ahli waris dari golongan
non-Muslim.

Penting diketahui:

 Pilihan jenis surat keterangan ahli waris yang akan digunakan tergantung pada
kebutuhan dan persyaratan yang diminta oleh pihak terkait.
 Disarankan untuk berkonsultasi dengan pihak terkait dan/atau ahli hukum untuk
menentukan jenis surat keterangan ahli waris yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Prosedur Pembuatan Surat Keterangan Ahli Waris di


Indonesia
Pertama, persiapkan dokumen yang diperlukan:

 Fotokopi KTP dan KK semua ahli waris


 Fotokopi surat kematian
 Fotokopi buku nikah/akta cerai (jika ada)
 Fotokopi surat warisan (jika ada)
 Surat pernyataan ahli waris bermaterai
 Surat pengantar dari RT/RW
 Biaya administrasi (bervariasi di setiap daerah)

Kedua, kunjungi kelurahan/kecamatan tempat tinggal pewaris.

Ketiga, ambil nomor antrian dan tunggu giliran.

Keempat, serahkan semua dokumen kepada petugas.

Kelima, petugas akan memeriksa kelengkapan dokumen dan membuat surat


keterangan ahli waris.

Keenam, tanda tangani surat keterangan ahli waris.

Ketujuh, bayar biaya administrasi (jika ada).

Berikut beberapa tips tambahan:


 Pastikan semua dokumen yang diperlukan sudah lengkap dan asli.
 Datanglah ke kelurahan/kecamatan pada jam kerja.
 Jika ada yang tidak dimengerti, tanyakan kepada petugas.
 Simpan surat keterangan ahli waris dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai