Dalam kedua peraturan tersebut bertujuan untuk melakukan balik nama atas barang peninggalan
dari pewaris yang telah meninggal dunia kepada nama seluruh ahli waris. Dalam hal ini adalah berupa
barang-barang harta peninggalan pewaris. Selain itu, sering juga digunakan untuk menggadaikan atau
menjaminkan barang-barang harta peninggalan pewaris tersebut kepada pihak lain atau kreditur,
apabila ahli waris hendak meminjam uang atau mengajukan permohonan kredit.
Di samping itu, juga untuk mengalihkan barang-barang harta peninggalan pewaris tersebut
kepada pihak lain, misalnya menjual, menghibahkan, melepaskan hak, melakukan pengikatan jual beli
dihadapan notaris dan lain-lainnya yang sifatnya berupa suatu peralihan hak. Termasuk juga merubah
status kepemilikan bersama atas barang harta peninggalan pewaris menjadi milik dari masing-masing
ahli waris, dengan cara melakukan atau membuat akta pembagian dan pemisahan harta peninggalan
pewaris di hadapan Notaris.