purnamadewii18@gmail.com
How To Cite:
Dewi, N, K, P., Budiartha, I, N, P., Ujianti, N, M, P. (2021). Keabsahan Surat Keterangan Hak Mewaris yang dibuat Oleh Notaris. Jurnal Analo-
gi Hukum. 3 (3). 272-276. Doi: https://doi.org/10.22225/ah.3.3.2021.272-276
Abstract—One of the proofs that says a person is the recipient of an inheritance is a certificate of legacy
rights. Deed inheritance rights are needed by the beneficiary in managing the transfer of rights to the heirs'
property for inheritance. Deeds of inheritance rights for Indonesian citizens of Chinese (European) descent
are made by a Notary, then the form of the deed can be made in the form of a Partiij Deed and Ambtelijke
Deed because the two forms of the deed are both forms of authentic deeds that can be made from the Notary
and the regulations issued by the Notary. relating to making a deed, it does not clearly explain the form of an
authentic deed that is prioritized for making a deed of inheritance rights. Both forms of deed also have full
audit power. The deed inheritance rights justifies the legal opinion of the Notary by actual legal datum.
Although there is no regulation regarding the whereabouts of all beneficiaries, the Notary cannot damage the
authority and benefits of the non-attendant beneficiary for the processing of deeds.
Keywords: deed of inheritance; heirs; notary
Abstrak—Salah satu bukti yang mengatakan seorang sebagai penerima warisan adalah Akte hak waris. Akte
hak waris dibutuhkan oleh penerima warisan dalam mengurus pemindahan hak atas harta benda ahli waris
untuk pemberian warisan. Akte hak waris untuk Warga Negara Indonesia keturunan Tionghoa (Eropa) dibuat
oleh Notaris kemudian bentuk akte tersebut bisa di buat berupa Akta Partiij dan Akte Ambteliijke sebab kedua
bentuk akte itu sama-sama merupakan bentuk akte otentik yang bisa di buat dari Notaris dan peraturan yang
berkaitan dengan membuat akte itu tak menerangkan dengan terang bentuk akte otentik yang diutamakan
kepada membuat Akte hak waris. Kedua bentuk Akta itu juga mempunyai kekuasaan pemeriksaan yang
sepenuhnya. Akte hak waris membenarkan pendapat hukum dari Notaris berdasarkan fAkta hukum yang
sebenarnya. Meskipun tidak ada pengaturan tentang keberadaan semua penerima warisan, namun Notaris tidak
bisa merusak wewenang serta keuntungan penerima warisan yang tidak menghadiri atas pengerjaan akte.
Kata Kunci: akta keterangan hak mewaris; ahli waris; notaris
1. Pendahuluan kepastian hukum harus menjadi dasar bagi
setiap pembentukan peraturan hukum.
Kehidupan masyarakat yang berkembang (Budiartha, 2016)
membutuhkan kepastian hukum di bidang
layanan umum. Salah satu pekerjaan yang Dalam Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
menawarkan jasa di bidang hukum khususnya Jabatan Notaris, menyatakan bahwa Notaris
hukum perdata adalah Notaris. Notaris adalah ialah Pejabat Umum yang berwenang pada
pejabat umum yang diangkat oleh pemerintah pembuatan akte autentik serta wewenang lain
untuk membantu masyarakat umum dalam hal yang di maksud pada perundang itu. Pejabat
pembuatan Akta yang ada atau muncul dalam umum ialah seorang yang melaksanakan bagian
masyarakat. Perlunya Akta ini dibuat dihadapan pekerjaan umum Negara, terutama di dalam
seorang Notaris adalah untuk menjamin hukum perdata. Pengertian yang diberi oleh
kepastian hukum serta untuk memenuhi hukum UUJN mengarahkan terhadap wewenang dan
pembuktian yang kuat bagi para pihak. Jadi asas tugasnya yang dilaksanakan oleh Notaris.
syarat terpenuhi, yakni Adanya orang ahli waris (Milayani, 2017). Ketentuan
meninggal dunia, Adanya ahli waris, Adanya pengganti, Seorang yang menggantikan
harta benda. sebaiknya melaksanakan syarat sebagai
penerima warisan, yakni sebaiknya hadir saat
Sesudah terpenuhi syarat di atas, ahli waris waktu ahli waris meninggal; Penerima warisan
diberikan waktu oleh undang-undang untuk yang diganti tidak dapat mengangkat penerima
lebih memutuskan sikapnya kepada suatu harta warisan yang dinyatakan tidak berhak mewarisi,
peninggalan, para ahli waris diberi hak berpikir termasuk yang menolak warisan; Penerima
untuk 4 (empat) bulan sesudah itu mereka akan warisan yang akan diganti semestinya telah
menerangkan kedudukannya. Berdasarkan Pasal meninggal sebelum pewaris.
1024 KUH Perdata, semasa ahli waris
menggunakan hak berpikirnya selama Surat wasiat atau testament adalah
memutuskan sikapnya, beliau tidak bisa di pengumuman seseorang mengenai apa yang
paksa untuk melaksanakan kewajibannya diinginkannya setelah kematiannya. Syarat
sebagai penerima warisan hingga masa empat wasiat bisa dilihat dari 3 (tiga) aspek, yakni:
bulan ini selesai. Sesudah waktu yang mana Dari sudut pandang pembuat surat wasiat, yaitu
ditentukan oleh undang-undang selesai, ahli Seorang yang ingin melakukan surat wasiat
waris bisa memutuskan di antara 3 (tiga) sebaiknya mempunyai budi akalnya (Pasal 895
kemungkinan, yakni Menerima warisan secara KUH Perdata), Berusia minimal 18 (delapan
penuh, Menerima warisan secara beneficiair, belas) tahun (Pasal 897 KUH Perdata). Dari
Menolak warisan. sudut pandang isi surat wasiat,yaitu Sesuai
dengan Pasal 888 KUH Perdata, pada Surat
Jenis Hukum Waris Perdata Barat, yakni Wasiat, segala keadaan yang tak bisa dipahami,
mencakup: (Perangin, 2003) Sistem atau tak dapat dilakukan sehingga membantah
Perseorangan yaitu untuk menjadi penerima terhadap kepatutan yang baik, sebaiknya
warisan ialah pribadi, tidak kelompok penerima dianggap tidak tertulis, Pasal 890 KUHPerdata
warisan, Sistem bilateral yakni yang menetapkan bahwa penyebutan sesuatu karena
mewariskan baik dari pihak Ibu maupun Bapak, sebab palsu harus dianggap tidak tertulis,
Sistem penderajatan yakni untuk penerima kecuali jika wasiat menunjukkan bahwa ahli
warisan yang tingkatnya lebih erat dengan ahli waris tidak akan mengambil keputusan, jika
waris menutup penerima warisan yang lebih kepalsuan sebab sebelumnya telah diketahui,
jauh eratnya. Pasal 893 Kitab Undang-Undang Hukum
Dalam warisan berdasar Perundang- Perdata menerangkan sehingga semua surat
Undangan (A b Intestato), ditemui 4 (empat) wasiat yang dibuat karena hasil paksa, penipuan
kelompok penerima warisan, yakni Kelompok atau muslihat adalah batal, Kehendak pun tidak
penerima warisan pertama adalah keluarga bisa mencampuri atau mempersedikitkan pihak
secara luruh kebawah, termasuk anak-anak dan sepenuhnya untuk legitimaris (jika ada
turunannya serta suami atau istri hidup paling Legitime Portie). Dari sudut pandang penerima
lama, Kelompok penerima warisan kedua ialah surat wasiat, yaitu Untuk bisa menikmati
orang tua (Bapak dan Ibu), serta saudara sesuatu dari suatu surat wasiat, seorang harus
kandung penerima warisan, Kelompok telah ada, tanda kala yang mewariskan
penerima warisan ketiga ialah keluarga untuk meninggal dunia. Ketetapan ini tak berlaku
garis lurus setelah bapak dan ibu yaitu kakek untuk mereka yang menerima wewenang untuk
dan nenek serta orang tua berikutnya, baik dari menikmati sesuatu dari Lembaga-lembaga
Bapak maupun Ibu. (Perangin, 2018), Penerima (Pasal 899 KUH Perdata), Seorang Suami atau
warisan dari golongan keempat adalah anggota Istri tak dapat menikmati manfaat karena
keluarga sedarah dan kerabat lainnya. ketentuan istri atau suaminya dengan wasiat,
(Zamzami, 2013). jika perkawinan mereka patut diduga. sudah
terjadi tanpa izin yang sah, serta ahli waris
Selain kelompok di atas, ada pula meninggal dunia, oleh karena ini sahnya
kedudukan penerima warisan yang terbagi perkawinan dapat masih berlaku, berdebat di
menjadi sebagai berikut: Warisan langsung, depan hakim (Pasal 901 Kitab Undang-Undang
artinya orang yang mewarisi dalam posisinya Hukum Perdata), Semua dokter, semua juru
sebagai penerima warisan untuk dirinya sendiri bahasa atau apoteker dan orang lain yang
(uit eigen hoofde); Warisan tidak langsung melakukan praktek kedokteran, yang pernah
(berdasar pengganti), yaitu harta warisan yang melayani seseorang yang sakit yang
sesungguhnya tidak untuknya tetapi kepada mengakibatkan kematiannya, serta semua
seseorang yang sudah meninggal dunia sebelum ustadz yang telah memberikan bantuan
ahli waris, dia mengganti penerima warisan kepadanya, tidak boleh memanfaatkan
yang sudah meninggal dunia lebih awal dari ketentuan surat wasiat, yang dibawa kepada
Jurnal Analogi Hukum, Volume 3, Nomor 3, 2021. CC-BY-SA 4.0 License
275
Keabsahan Surat Keterangan Hak Mewaris yang dibuat Oleh Notaris
mereka ketika dia sakit (Pasal 906 Kitab Pengaturan wewenang Notaris dalam
Undang-Undang Hukum Perdata), Notaris, membuat Akta hak mewaris terhadap KUH
yang melaluinya akte wasiat umum dibuat, dan Perdata dan UUJN No. 30/2004 bukan dengan
segala kesaksian yang memperhatikan membuat kukuh pengaturan wewenang Notaris dalam
akte itu, semuanya tidak bisa memiliki sedikit pembuatan Akta waris, tetapi tentang
bahkan untuk yang telah orang berikan bersama wewenang Notaris yang tercantum dalam Pasal
surat wasiat (Pasal 907 KUH Perdata), Suatu 15 UUJN No. 30/2004 yang sangat luas pada
ketentuan surat wasiat agar diterima dengan pembuatan akte mengenai segala Akta, dapat
manfaat orang yang tak mampu untuk mewaris, dijadikan petunjuk utama untuk Notaris dalam
ialah dibatalkan, pun sekiranya ketentuan ini pembuatan Akta hak waris kecuali yang semasa
diterima terhadap sebutan orang penengah. ini didasarkan atas hukum adat kebiasaan.
(Pasal 911 KUH Perdata). Pemeriksaan Akta hak waris yang dibuat oleh
Notaris berlainan dengan seorang ahli waris
Berdasarkan bentuk, ada 3 (tiga) bentuk ialah bergantung atas kebijakan Pengadilan
wasiat atau testament, yaitu Wasiat Terbuka dengan memutuskan Akta hak waris mana yang
(Openbaar Testament), Wasiat Olografis autentik kepada seorang ahli waris.
(Olographic Testament), Wasiat Rahasia
Keabsahan Surat Keterangan Hak Mewaris
Ada sebagian orang yang tidak berhak dalam Akta kelahiran merupakan surat
mewariskan sebagai penerima warisan. Mereka berkedudukan penting sebab memuatkan
yang tidak melaksanakan persyaratan karena keadaan asalnya seorang anak dan orang
Seseorang yang telah dihukum karena tuanya. Akte kelahiran merupakan satu-satunya
pembunuhan atau berusaha membunuh ahli alat bukti sehingga bisa membuktikan
waris, Seseorang yang oleh keputusan hakim kedudukan seseorang pada susunan keluarga,
dituntut sebab fitnahan sudah menyampaikan Akte kelahiran pun digunakan sebagai identitas
keluhan kepada ahli waris, yakni keluhan atau bukti sehingga dia ialah ahli waris yang
sehingga ahli waris sudah berbuat tindak pidana sah dari seorang pewaris. Akta hak waris
pada ancaman hukuman 5 (lima) tahun penjara merupakan pendapat undang-undang untuk
atau lebih berat, Seorang yang dengan paksa Notaris tentang suatu sengketa warisan sesuai
atau tindakan menghalangi ahli waris dengan dengan peraturan sehingga memuatkan
melakukan atau membatalkan surat wasiatnya, penentuan nama ahli waris, penerima warisan,
Seseorang yang sudah menggelapkan, serta besarnya pembagian dari masing-masing
memusnahkan atau memalsukan surat wasiat penerima warisan dari harta benda. Kesaksian
ahli waris. serta pertanggungjawaban Notaris jika terjadi
Penghadap (para pihak) yang beritikad perbuatan hukum pada pembuatan Akta
jelek sebaiknya mempertanggungjawabkan Putusan Waris berdasar pada Pasal 1365 KUH
apabila ternyata kemudian timbul permasalahan Perdata.
sebab adanya Akta Kelahiran yang palsu, maka Daftar Pustaka
penghadap (para pihak) itu bakal dijerat dengan
Pasal 263 KUH Pidana tentang Pemalsuan Budiartha, I, N. (2016). Hukum Outsourcing.
Surat. Notaris yang pembuatan Akta waris tak Bali: Setara Press
mempertanggungjawabkan sebab Notaris tak
memiliki tugas untuk mengecek kedudukan Marzuki, P, M. (2014). Penelitian Hukum
surat-surat yang dibawa oleh penghadap (para Normatif. Jakarta: Raja Grafindo
pihak) agar dari awal mereka tak mengetahui Persada.
bahwa penghadap (para pihak) sudah Mertokusumo, S. (2014). Hukum A cara Perdata
memalsukan Akte Kelahirannya. Indonesia. Yogyakarta: Liberty.
Akta kelahiran merupakan surat Milayani, O. (2017). Pewarisan dan A hli W aris
berkedudukan penting sebab memasukan Pengganti “Bij Plaatsvervulling (al’
keadaan asalnya seorang anak dan orang adl, Volume IX, No. 3, Desember
tuanya. Akte kelahiran merupakan satu-satunya
alat bukti sehingga bisa membuktikan Perangin, E. (2003). Hukum W aris. Jakarta:
kedudukan seseorang pada susunan keluarga, Raja Grafindo Persada
Akte kelahiran pun digunakan sebagai identitas
atau bukti sehingga dia ialah ahli waris yang Zamzami, M. (2013). Perempuan dan
sah dari seorang pewaris Keadilan Dalam Hukum Kewarisan
4. Simpulan Indonesia. Jakarta: Prenada Media
Group