Anda di halaman 1dari 4

1.

Pengertian Mawaris
Mawaris adalah serangkaian kejadian mengenai pengalihan pemilikan harta benda dari
seorang yang meninggal dunia kepada seseorang yang masih hidup.
Warisan dalam bahasa arab disebut Al miras merupakan bentuk masdar dari kata warisa-
yarisu-irsan- mirasan yang berarti berpindahnya sesuatu dari seseorang kepada orang lain,
atau dari suatu kaum kepada kaum lain.
Adapun menurut istilah, warisan adalah berpindahnya hak kepemilikan dari orang yang
meninggal kepada ahli warisnya yang masih hidup, baik yang ditinggalkan itu berupa harta
atau apa saja yang berupa hak milik legal secara syar’i.
Dengan demikian, untuk terwujudnya kewarisan harus ada tiga unsur, yaitu :
1. Orang Mati, yang disebut pewaris atau yang mewariskan
2. Harta milik orang yang mati
3. Keluarga orang yang mati atau disebut sebagai ahli waris

2. Hukum Waris Islam


Sumber utama dalam hukum Waris Islam adalah Al-Quran surat An-Nisa' ayat 11-12. Hukum
Waris Islam atau ilmu faraidh adalah ilmu yang diketahui siapa yang berhak mendapat waris
dan siapa yang tidak berhak, dan juga berapa ukuran untuk setiap ahli waris.
Ilmu Faraidh termasuk ilmu yang paling mulia tingkat bahayanya, paling tinggi
kedudukannya, paling besar ganjarannya, oleh karena pentingnya, bahkan sampai Allah
sendiri yang menentukan takarannya, Dia terangkan jatah harta warisan yang didapat oleh
setiap ahli waris, dijabarkan kebanyakannya dalam beberapa ayat yang jelas, karena harta dan
pembagiannya merupakan sumber ketamakan bagi manusia, sebagian besar dari harta
warisan adalah untuk pria dan wanita, besar dan kecil, mereka yang lemah dan kuat, sehingga
tidak terdapat padanya kesempatan untuk berpendapat atau berbicara dengan hawa nafsu.
Hukum Waris adalah suatu hukum yang mengatur peninggalan harta seseorang yang telah
meninggal dunia diberikan kepada yang berhak, seperti keluarga dan masyarakat yang lebih
berhak.

3. Ahli Waris
Ahli Waris ialah orang yang berhak menerima warisan, ditinjau jenisnya dapat dibagi dua,
yaitu zawil furud dan ashobah.
Ahli ada dua jenis lelaki dan perempuan .
1. Ahli Waris lelaki terdiri dari:
a) Anak laki-laki
b) Cucu laki-laki sampai keatas dari garis anak laki-laki.
c) Ayah
d) Kakek sampai keatas garis ayah
e) Saudara laki-laki kandung
f) Saudara laki-laki seayah
g) Saudara laki-laki seibu
h) Anak laki-laki saudara kandung sampai kebawah.
i) Anak laki-laki saudara seayah sampai kebawah.
j) Paman kandung
k) Paman seayah
l) Anak paman kandung sampai kebawah.
m) Anak paman seayah sampai kebawah.
n) Suami
o) Laki-laki yang memerdekakan
2. Ahli Waris wanita terdiri dari:
a) Anak perempuan
b) Cucu perempuan sampai kebawah dari anak laki-laki.
c) Ibu
d) Nenek sampai keatas dari garis ibu
e) Nenek sampai keatas dari garis ayah
f) Saudara perempuan kandung
g) Saudara perempuan seayah
h) Yang Saudara perempuan seibu.
i) Istri
j) Wanita yang memerdekakan

4. Syarat-syarat Mendapat Warisan


Syarat mendapat warisan ada tiga macam, yaitu:
1. Matinya muwaris, baik mati secara hakiki atau secara hukmi, maka ia dihukumkan mati
secara hakiki.
2. Hidupnya waris setelah matinya muwaris, walaupun hidupnya secara hukum, seperti anak
dalam kandungan, maka secara hukum ia dikatakan hidup.
3. Tidak adanya penghalang untuk memperoleh warisan.

5. Sebab-Sebab Seseorang Mendapatkan Harta Waris


1.Adanya Hubungan Kerabat Antara Keduanya
2.Adanya Hubungan Suami Istri Antara Keduanya.
3.Hubungan Wala’
6. Sebab Sebab Tidak Mendapat Warisan
1. Halangan Kewarisan
2.Pembunuhan
3.Karena perbedaan/berlainan agama
4.Adanya Kelompok Keutamaan dan Hijab

7. Pembagian warisan terdiri dari :


Yang dapat bagian ½ harta.
a. Anak perempuan kalau sendiri
b. Cucu perempuan kalau sendiri
c. Saudara perempuan kandung kalau sendiri
d. Saudara perempuan seayah kalau sendiri
e. Suami
Yang mendapat bagian ¼ harta:
a.Suami dengan anak atau cucu
b.Isteri atau beberapa kalau tidak ada
anak atau cucu
Yang mendapat 1/8 bagian harta:
Isteri atau beberapa isteri dengan anak atau cucu
Yang mendapat 2/3 bagian harta:
a.dua anak perempuan atau lebih
b.dua cucu perempuan atau lebih
c.dua saudara perempuan kandung atau lebih
d.dua saudara perempuan seayah atau lebih
Yang mendapat 1/3 bagian harta
Ibu jika tidak ada anak, cucu dari grs anak laki-laki, dua saudara kandung/seayah atau seibu.
Dua atau lebih anak ibu baik laki-laki atau perempuan
Yang mendapat 1/6 bagian harta:
Ibu bersama anak laki laki, cucu laki laki atau dua atau lebih saudara perempuan kandung
atau perempuan seibu.
Nenek garis ibu jika tidak ada ibu dan terus keatas
Nenek garis ayah jika tidak ada ibu dan ayah terus keatas
Satu atau lebih cucu perempuan dari anak laki-laki bersama satu anak perempuan kandung
Satu atau lebih saudara perempuan seayah bersama satu saudara perempuan kandung.
Ayah bersama anak lk atau cucu lk
Kakek jika tidak ada ayah
Saudara seibu satu orang, baik laki-laki atau perempuan.

8. Menerapkan Syari’ah Islam dalam pembagian warisan


Dalam membagi harta waris setelah diketahui ta’silul masalah dan bagian setiap ahli
warisnya,ada tiga cara yang bisa ditempuh.
1. Dengan cara menyebutkan pembagian masing-masing ahli waris sesuai dengan
ta’silul masalahnya,laludiberikan bagiannya.
Misalnya si mati meninggalkan harta Rp. 120.000 dan meninggalkan ahli waris : isteri, ibu
dan paman. Maka ta’silul masalahnya 12, karena isteri mendapatkan 1/4, dan ibu
mendapatkan 1/3.
– Isteri mendapatkan /4 dari 12 = 3, sehingga ¼ dari 120.000 = 30.000
– Ibu 1/3 dari 12 = 4, maka 1/3 dari 120.000 = 40.000
– Paman ashabah mendapatkan sisa yaitu 5, maka 120.000 – 30.000 – 40.000 = 50.000
2. Atau dengan mengalikan bagian setiap ahli waris dengan jumlah harta waris, kemudian
dibagi hasilnya dengan ta’silul mas’alah, maka akan keluar bagiannya. Contoh seperti di atas,
prakterknya.
– Isteri bagiannya 3 x 120.000 = 360.000 : 12 = 30.000
– Ibu bagiannya 4 x 120.000= 480.000 : 12 = 40.000
– Paman bagiannya 5 x 120.000 = 600.000 : 12 = 50.000
3. Atau membagi jumlah harta waris dengan ta’silul mas’alah, lalu hasilnya dikalikan dengan
bagian ahli waris, maka akan keluar hasilnya.
Contoh seperti di atas, prkateknya.
-Isteri bagiannya 120.000 : 12 = 10.000 x 3 (1/4 dari 12) = 30.000
-Ibu bagiannya 120.000 : 12 = 10.000 x 4 (1/3 dari 12) = 40.000
-Paman bagiannya 120.000 : 12 = 10.000 x 5 (sisa) = 50.000

9. Manfaat Hukum Islam Waris


1.Terciptanya ketentraman hidup dan suasana kekeluargaan yang harmonis.
2.Menciptakan keadilan dan mencegah konflik pertikaian.

Anda mungkin juga menyukai