STATUS OBSTETRI
IDENTITAS Nama Pasien Umur Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan Nama Suami Umur Jenis Kelamin Alamat Pekerjaan No MR
: Ny. M : 32 th :Perempuan : Kampung Ruli Rawa Indah : Ibu Rumah Tangga : Tn. E : 37 th : Laki-laki : Kampung Ruli Rawa Indah : Wiraswasta : 031338
: 12 10 2012 Pukul : 19.50.WIB HPHT : 19 01 2012 Taksiran Persalinan : 26 10 2012 Lama hamil : 38 minggu Riwayat periksa kehamilan sebelumnya: Dokter Spesialis kandungan dan kebidanan Di Bidan:Puskesmas
ANAMNESA
Keluhan Utama
Perut terasa
mulas
mengatakan
bahwa
ini
merupakan
kehamilan yang ke 4.
Perut
mulas
dan
nyeri
(jarang)
yang
mual muntah yang lebih berat dibanding kehamilan sebelumnya, dan disertai pusing.
lebih
sering
dibandingkan
kehamilan
sebelumnya.
Kedua kakinya bengkak sejak 2 minggu
terakhir.
Os mengaku mengetahui hamil kembar
setelah memeriksakan diri ke poliklinik kebidanan dan dilakukan USG sewaktu umur kehamilan 5 bulan
dalam
keluarga
memiliki
penyakit
Riwayat Haid
: : 12 th : 7 hari
: 28 hari
: Ya
Riwayat Perkawinan
: Os menikah 1 kali dengan suami yang sekarang sudah 10 th. Riwayat Obstetrik :
No Jenis
Kelamin
Berat badan
lahir
Umur
Cara
melahirka n
Tempat
Keadaan anak
Perempuan
3300 gr
8 thn
Normal
Bidan
Langsung menangis
Laki-laki
3800 gr
6 thn
Normal
Bidan
Langsung menangis
Perempuan
3400 gr
3,2 thn
SC
RSUD
Langsung menangis
Riwayat Operasi
: Os mengatakan pernah menjalani operasi SC anak ke 3 dikarenakan bayinya terlilit tali pusat : Os pernah mengkonsumsi pil KB setelah melahirkan anak ke -3 selama 40 hari
PEMERIKSAAN FISIK STATUS PRESENT Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang Kesadaran : Compos mentis Tekanan darah : 130/80 mmHg Nadi : 84 x/menit Pernafasan : 20 x/menit Suhu : 36,8 C Berat Badan : 69 kg Tinggi Badan : 155 cm Gizi : Cukup Kulit : Turgor kulit baik
Kepala : Mata : sclera ikterik (-) d/s, konjunctiva anemis (+)d/s, Pupil isokor d/s, reflek cahaya baik (+/+). Telinga :aurikuler simetris, tragus nyeri (), membrane tympani intake Muka : cloasma gravidarum (+) Hidung : deviasi septum (-), secret (-), concha tidak hiperemis, choana tidak hipertropi, nafas cuping hidung (- ) Mulut : bibir tidak sianosis, gusi tidak berdarah, caries gigi (-), lidah tidak kotor, faring tidak hiperemis, tonsil 1/1
Leher
:tidak ada benjolan, dan tidak ditemukan pembesaran KGB JVP : 5+2 cmH2O Toraks : diameter latero lateral antero posterior 2:1 Mammae : simetris, hiperpigmentasi puting dan aerola, colostrums (+) Jantung : I : iktus kordis tak terlihat P : iktus kordis teraba, thrill (-) P :Batas Jantung Kanan : ICS IV Linea sternalis dextra Batas Jantung Kiri: ICS V Linea Midclavicila sinistra Batas Jantung Atas: ICS II Linea sterna sinistra Pinggang Jantung : ICS III Linea parasternal sinistra A : BJ 1 & 2 terdengar, gallop (-), murmur (-)
Paru:
I : simetris, jejas (-), normochest, tidak ada retraksi otot pernafasan P : taktil fremitus simetris, ekpansi paru simetris P : sonor pada paru kiri dan kana A : Vesikuler pada kedua lapang paru Paru Belakang I : simetris, jejas (-), tidak ada retraksi otot pernafasan P : taktil fremitus simetris P : sonor pada paru kanan dan kiri A : vesikuler paru kiri dan kanan
Abdomen
: cembung, striae gravidarum (+), pigmentasi linea alba, bekas luka opersi, terlihat gerakan janin. Kesan Panggul : Baik Genitalia : lihat status genitalia Ekstremitas : Tampak Edema tungkai bawah (D/S).
STATUS OBSTETRI
PEMERIKSAAN LUAR
Inspeksi : Ditemukan Striae Gravidarum,
hiperpigmentasi di linea alba, luka bekas operasi dan nampak gerakan janin
Palpasi
: LEOPOLD I: - TFU : 38 cm - Bagian yang terdapat dalam fundus sebelah kiri : bokong (teraba lunak dan tidak melenting) - Bagian yang terdapat dalam fundus sebelah kanan : kepala (teraba bulat dan melenting) LEOPOLD II: - Punggung kanan Punggung kiri - DJJ : + kanan atas-kiri bawah LEOPOLD III: - Bagian terbawah belum ada yang masuk PAP LEOPOLD IV: -
PEMERIKSAAN PENUNJANG USG : Tampak dua janin Lab : Hematologi : HB 10,6 gr/dl Leukosit 8.800/l
Ht 34 % Eritrosit 3,8 juta Trombosit 183.000/l CT 8,60 menit BT 4,20 menit Golongan darah A Glukosa sewaktu 110 mg/dl
PEMERIKSAAN DALAM Portio : Konsistensi : tebal lunak Posisi : posterior Pembukaan :Ketuban : + Bag. Terbawah : tidak teraba Penurunan :-
Urine
: warna Kejernihan pH BJ Leukosit Nitrit Protein Glukosa Keton Urobilinogen Bilirubin Eritrosit Sedimen Leukosit Eritrosit Epitel Bakteri Kristal Silinder
PERMASALAHAN YANG ADA Anamnesa : Perut mulas dan nyeri yang menjalar ke punggung (jarang) Kaki ibu bengkak Hamil kembar Bekas SC Pemeriksaan fisik : Kontraksi + tapi jarang. Pemeriksaaan penunjang : Hematologi : HB 10,6 gr/dl Urin Leukosit +3 Protein +1 Sedimen Leukosit 5 10/LPB Eritrosit 0 1/LPB Epitel 4 8/LPB
DIAGNOSA
TERAPI
Pukul 11.45.WIB telah lahir Bayi 1 : JK: Perempuan BB: 2100 gram PB: 43cm Afgar score: 8/9
Pukul 11.46 WIB telah lahir
FOLLOW UP PASIEN
NO 1. Tanggal 13-10-2012 Jam 13.00 Kondisi Pasien S : Os mengatakan kaki masih terasa kebas. O : Kesadaran : CM KU : Tampak sakit sedang VS : TD = 120/70mmHg HR = 92x/ RR = 24x/ T = 36,5c Status Generalis : Tidak ada kelainan Status Lokalis : Tampak Striae Gravidarum, linea alba, luka operasi tertutup perban Nyeri tekan disekitar daerah bekas operasi Terpasang Infus RL dan DC
2.
14-10-2012 08.00
S : Os mengeluh sakit dan ngilu di daerah perut bekas operasi. Flatus (+), belum BAB sejak kemarin pagi. Os mengeluh sedikit pusing. Os sudah mulai bergerak miring kanan-kiri
O : Kesadaran : CM
KU : Tampak sakit sedang VS : TD = 120/80mmHg HR = 86x/ RR = 20x/ T = 36,8c Status Generalis : Tidak ada kelainan Status Lokalis : Tampak Striae Gravidarum, linea alba, luka operasi 20 cm tidak ada pus. Nyeri tekan disekitar daerah bekas operasi. TFU 2 jari dibawah pusat. Hipertimpani BU +3X/ A : P4A0H5 post SC ai Gemelli + bekas SC. P : - IVFD D5% 1 kolf - Ceftriaxone 1 gr/iv - Metronidazole 1 flsh/iv - Gentamicin 1 amp/iv
- Transamin 1 amp/iv
- Tramadol 1 amp/iv - Asmefenamat 3x1 - SF 1x1 - Dulcolak
3.
15-10-2012
08.00
S : Os mengeluh masih sakit dan ngilu di daerah perut bekas operasi. Flatus (+), BAB (+) Os sudah mulai duduk dan belajar berjalan. O : Kesadaran : CM KU : Tampak sakit sedang VS : TD = 120/80mmHg HR = 84x/ RR = 20x/ T = 36,8c Status Generalis : Tidak ada kelainan Status Lokalis : Tampak Striae Gravidarum, linea alba, luka operasi 20 cm tidak ada pus, mulai kering.
Nyeri tekan disekitar daerah bekas operasi. TFU 2 jari dibawah pusat.
Timpani BU +5X/ A : P4A0H5 post SC ai Gemelli + bekas SC. P : - Up Infus - Lanjutkan terapi oral
16-10-2012
08.00
S : Os mengaku tidak ada keluhan O : Kesadaran : CM KU : Tampak sakit sedang VS : TD = 120/80mmHg HR = 76x/ RR = 20x/ T = 36,8c Status Generalis : Tidak ada kelainan Status Lokalis : Tampak Striae Gravidarum, linea alba, luka operasi 20 cm tidak ada pus, mulai kering. Nyeri tekan disekitar daerah bekas operasi. TFU 2 jari dibawah pusat. Timpani BU +5X/ A : P4A0H5 post SC ai Gemelli + bekas P : - Up Infus - Lanjutkan terapi oral - GV - Os boleh pulang SC.
Permasalahan
Apakah diagnosa pada pasien ini sudah tepat?
Apakah penanganan pada pasien ini sudah tepat?
GEMELLI
Kehamilan multipel
kuadruplet ( 4 janin )
Quintiplet ( 5 janin )
dst
ETIOLOGI
tidak diketahui dengan pasti
Bangsa, umur, paritas, hereditas, berpengaruh
terhadap kehamilan kembar 2 telur. Obat-obat induksi ovulasi dapat menyebabkan kehamilan kembar 2 telur atau lebih.
buah ovum yang terpisah (ovum-ganda, kembar dizigot atau kembar fraternal). Sekitar sepertiga di antara kehamilan kembar berasal dari ovum tunggal yang dibuahi, dan selanjutnya membagi diri menjadi dua buah struktur yang serupa, masing masing dengan kemampuan untuk berkembang menjadi ovum tunggal tersendiri (kehamilan monozigot ataukembar identik). Salah satu atau kedua proses dapat terlibat dalam pembentukan fetus dengan jumlah yang lebih besar. Sebagai contoh, kembar empat atau kuadruplet dapat timbul dari satu, dua, tiga, atau empat buah ovum
FAKTOR RESIKO
Ras
Hereditas
Usia Maternal dan Riwayat Kehamilan Tinggi dan Berat Badan Ibu
pembentukan janin-kembar dengan ovum-tunggal atau monozigot tidak begitu banyak. Kembar monozigot timbul dari pembelahan ovum yang sudah dibuahi pada berbagai tahap perkembangan awal sebagai berikut : Jika pembelahan terjadi sebelum inner cell mass dibentuk dan lapisan luar blastokistn belum berubah menjadi korion yaitu, dalam 72 jam pertama sesudah fertilisasi- maka dua embrio, dua amnion dan dua korion akan terbentuk. Keadaan ini kan menghasilkan kehamilan kembar monozigot, diamnion, dikorion. Pada keadaan ini bisa terdapat dua plasenta yang berda atau satu plasenta yang menyatu.
Jika pembelahan terjadi anatara hari keempat dan kedelapan yaitu setelah inner cell mass dibentuk dan sel- sel yang akan menjadi korion sudah mengalami diferensiasi namun sel sel yang akan menjadi amnion belum, maka akan terbentuk dua buah emrio, masing-masing dalam kantong ketuban yang terpisah. Kedua kantong ketuban akhirnya akan diselubungi oleh satu korion bersama, sehingga terjadi kehamilan kembar monozigot diamnion, monokorion.
Jika amnion sudah terbentuk, yang terjadi sekitar hari ke-8 sesudah fertilisasi, pembelahan akan menghasilkan dua embrio di dalam satu kantong ketuban bersama atau mengakibatkan kehamilan kembar monozigot, monokorion. Jika pembelahan terjadi setelah diskus embrionik terbentuk, akan terbentuk bayi kembar siam
13 hari
dan terjadinya
karena zigot-zigot yang terbentuk berasal dari sel telur yang berbeda. Terdapat lebih dari satu sel telur yang melekat pada dinding rahim yang terbuahi oleh sel-sel sperma pada saat yang bersamaan. Pada manusia, proses ovulasi kadang-kadang melepaskan lebih dari satu sel telur matang ke tuba fallopi yang apabila mereka terbuahi akan memunculkan lebih dari satu zigot. Kembar dizigotik secara genetik tidak berbeda dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion dan plasenta yang terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama. bakat melahirkan kembar dizigotik diwariskan kepada keturunannya (bersifat genetik), namun hanya keturunan perempuan/betina yang mampu menunjukkannya (karena hanya perempuan/betina yang dapat mengatur pengeluaran sel telur).
4. USG
5. Radiologis 6. Biokimiawi
Diagnosis Diferensial
Hidramnion.
Kehamilan dengan mioma uteri atau kistoma
ovarii.
Komplikasi
IBU - Anemia - Hypertensi - Partus Prematur - Atonia Uteri - PPH ANAK - Hidramnion - Placenta previa - Solutio placenta - Ketuban pecah dini - Prolapsus funiculi - Peertumbuhan janin terhambat - Kelainan bawaan - Morbiditas & mortalitas - Prenatal
satu atau kedua janin Mengelminasi trauma janin selama persalinan Mempersiapkan dokter yang ahli dalam perawatan neonates
Pada kasus ini dilakukan tindakan SC, dikarenakan Os tidak memenuhi syarat dilakukannya Partus Pervaginam dengan riwayat SC atau operasi pada dinding rahim atau VBAC (Vaginal Birth after Cesarean Section)
Thank you