Pembimbing:
dr. Paryanto Sp. OG
KEPANITRAAN KLINIK SENIOR
BAGIAN OBSTETRI DAN GYNEKOLOGI
RUMAH SAKIT UMUM PENDIDIKAN RADEN MATTAHER/FKIK UNJA
2018
PENDAHULUAN
3
NY. M
Umur : 23 tahun Pendidikan : SMA
Suku/bangsa : Melayu Pekerjaan : IRT
Agama : Islam Alamat : RT20Danau Asri
Tn. M
Umur : 26 tahun Pendidikan : S II
Suku/bangsa : Melayu Pekerjaan : Swasta
Agama : Islam Alamat :RT 20 Danau Asri
• Ini • Imunisasi TT :-
• GPA : G1P0A0 • ANC : 1 x selama
• HPHT : 10-01-2018 kehamilan (trimester
• UK : 39 minggu pertama)
• TP : 17-10-2018
• Menarche : 13 tahun
• Lama Haid : 7 hari
siklus 28 hari
• Riwayat perkawinan :
sudah menikah satu
satu kali pada usia 22
tahun, lama usia
pernikahan 1 tahun
Keadaan umum :
Tampak Sakit Sedang
Kepala : normocephale, rambut hitam tidak mudah dicabut.
Kesadaran : CM
TB / BB
: 145 cmMata : CA -/-,
/ 55 kg SI -/-, RC +/+
Tekanan darah : THTmmHg
120/70 : dbn
Nadi : 82x/menit
Leher : pembesaran KGB (-)
Respiratory rate TANDA-TANDA
: 20 x/menit PEMERIKSAAN STATUS
Thorak : pergerakan dada simetris
VITAL FISIK GENERALIS
Suhu : 36,5 º C
Pulmo : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing -/-
Cor : BJ I-II reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen : pembesaran perut simetris, bising usus (+), hepar dan
lien tidak teraba
Ekstremitas : akral dingin, edema -/-, sianosis -/-, CRT< 2 detik
Pemeriksaan Obstetri
Pemeriksaan Dalam
Inspekulo:
Tampak cairan menggenang di introitus vagina, dibersihkan, kesan : tidak mengalir aktif.
Nitrazine test (-), Valsalva test (+), fluxus (-).
Portio : posisi anterior,licin, konsistensi tebal lunak
Pendataran : 20%
Pembukaan : Terbuka (1 cm)
Ketuban : (+) jernih
Penunjuk : UUK
Bagian terbawah/presentasi : kepala
Penurunan kepala : H1
Pemeriksaan Laboratorium
Darah Rutin
Pukul 17.50 S : Os datang ke IGD dg keluhan, keluar air-air (+), ketuban jernih lendir darah
(-), nyeri perut menjalar ke pinggang.
O : TD : 130/80 N: 90x/i S: 36.70C RR: 20x/i
HIS : 3 /10’/30”
L1: Teraba masa lunak tidak melenting, TFU : 33 cm
L2 : Puka, DJJ : 148 x/i
L3 : Preskep
L4 : Konvergen
Tanggal Follow Up Ket
A : G1P0A0 gravida 39-40 minggu inpartu kala I fase Laten dengan KPD
12 Jam, JTH Intrauterin Preskep
P : - Obs KU/TTV/DJJ
- IVFD RL 20 gtt/i
- Drip definitive ½ amp oxytocin + RL mulai 8 tts – 40 tts
- Cefotaxim 2x1g
20.00 S : Os datang ke Bangsal Kebidanan dg keluhan, keluar air-air (+),
ketuban jernih lendir darah (-), nyeri perut menjalar ke pinggang.
O : TD : 130/80 N: 90x/i S: 36.70C RR: 20x/i
HIS : 3 x /10’/30”
L1 : Teraba masa lunak tidak melenting, TFU : 33 cm
L2 : Puka, DJJ : 148 x/i
L3 : Preskep
L4 : Konvergen
Pembukaan 1 cm, Pendataran 20%, Ket (+) merembes
A : G1P0A0 gravida 39-40 minggu inpartu kala I fase Laten dengan KPD
12 Jam, JTH Intrauterin Preskep
P : - IVFD RL 20 gtt/i
- Drip definitive ½ amp oxytocin + RL mulai 8 tts – 40 tts
- Cefotaxim 2x1g
Tanggal Follow Up Ket
22.00 WIB S :pasien merasa mulas
O : TD : 120/80 N: 80x/i S: 36.0C RR: 22x/i
HIS : 3 x 10’
30”
L1 : Teraba masa lunak tidak melenting, TFU : 31 cm
L2 : Puka, DJJ : 143 x/i
L3 : Preskep
L4 : konvergen
Pembukaan 1 cm, Pendataran 20%, Ket (+) merembes
A : G1P0A0 gravida 39-40 minggu inpartu kala I fase Laten dengan KPD 12 Jam,
JTH Intrauterin Preskep
P : - Obs KU/TTV/DJJ
- Obs kemajuan persalinan
- IVFD RL 20 gtt/i
- Drip definitive ½ amp oxytocin + RL mulai 8 tts – 40 tts
- Cefotaxim 2x1g
Tanggal Follow Up Ket
17 Oktober 2018 S : Pasien mengeluhkan mules bertambah
Pukul 00:30 WIB O : TD : 120/80 N: 86x/i S: 36.50C RR: 24x/i
HIS : 3 x 10’
30”
L1 : Teraba masa lunak tidak melenting, TFU : 33 cm
L2 : Puka, DJJ : 145 x/i
L3 : Preskep
L4 : divergen 3/5
Pembukaan 3-4 cm, Portio tebal, Ket (+) merembes, kepala bayi H1
A : G1P0A0 gravida 39-40 minggu inpartu kala I fase Laten dengan KPD 12 Jam,
JTH Intrauterin Preskep
P : - Obs KU/TTV/DJJ
- Obs kemajuan persalinan
- IVFD RL 20 gtt/i
- Drip definitive 1 amp oxytocin + RL mulai 20 tts – 40 tts (kolf ke-2)
- Cefotaxim 2x1g
Tanggal Follow Up Ket
02.30 WIB S : Pasien mengeluhkan mules bertambah sering
O : TD : 120/80 N: 84x/i S: 36.50C RR: 24x/i
HIS : 4 x 10’
30”
L1 : Teraba masa lunak tidak melenting, TFU : 33 cm
L2 : Puka, DJJ : 142 x/i
L3 : Preskep
L4 : divergen 2/5
Pembukaan 7-8 cm, Portio menipis, Ket (+) merembes, kepala bayi
3/5 PAP
A : G1P0A0 gravida 39-40 minggu inpartu kala I fase Laten dengan
KPD 12 Jam, JTH Intrauterin Preskep
P : - Obs KU/TTV/DJJ
- Obs kemajuan persalinan
- IVFD RL 20 gtt/i
- Drip definitive 1 amp oxytocin + RL mulai 20 tts – 40 tts (kolf ke-
2)
- Cefotaxim 2x1g
Tanggal Follow Up Ket
03.00 WIB S : Pasien mengeluhkan mules bertambah sering
O : TD : 120/80 N: 84x/i S: 36.50C RR: 24x/i
HIS : 5 x /10’/30”
L1 : Teraba masa lunak tidak melenting, TFU : 33 cm
L2 : Puka, DJJ : 142 x/i
L3 : Preskep
L4 : divergen 1/5
Pembukaan 9-10 cm, Portio tipis, Ket (+) merembes, kepala bayi
sudah tampak pada mulut vagina
A : G1P0A0 gravida 39-40 minggu inpartu kala I fase Laten dengan
KPD 12 Jam, JTH Intrauterin Preskep
P : - Obs KU/TTV/DJJ
- IVFD RL 20 gtt/i
- Cefotaxim 2x1gr
Tanggal Follow Up Ket
03.30 WIB S : Pasien mengeluhkan mules bertambah sering
O : TD : 120/80 N: 84x/i S: 36.50C RR: 24x/i
HIS : 5 x 10’/30”
L1 : Teraba masa lunak melenting, TFU : 33 cm
L2 : Puka, DJJ : 143 x/i
L3 : Preskep
L4 : divergen 0/5
Pembukaan 10 cm, Portio tipis, Ket (+) merembes, kepala bayi tampak
pada mulut vagina
A : G1P0A0 gravida 39-40 minggu inpartu kala I fase Laten dengan KPD
12 Jam, JTH Intrauterin Preskep
P : - Obs KU/TTV/DJJ
- IVFD RL 20 gtt/i
- Cefotaxim 2x1g
- Pimpin persalinan
18 Oktober 2018
08.00 WIB S : tidak ada keluhan
O : TD : 120/70 N: 84x/i S: 36.8CRR: 20x/i
A : P1A0 post partum hari ke-2
P : - Obs KU/TTV
- IVFD RL 20 tpm
• Meningkatnya
• Kedua Faktor tekanan
Tersebut intrauterin
Faktor Resiko
Inkompetensi Serviks
01 Kanalis sevikalisyang selalu terbuka oleh karena
kelainan pada servik uteri ( akibat persalinan,
kuretase).
02 Polihidramnion ( Cairan ketuban
berlebih )
03 Riwayat KPD sebelumnya
Kelainan atau kerusakan
04 selaput ketuban
Kehamilan Kembar
Trauma
05 Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia
kehamilan 23 minggu
Infeksi pada kehamilan seperti bakterial vaginosis
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
akan tampak keluarnya cairan
• Dari anamnesis dapat dari vagina, bila ketuban baru
menegakkan 90% dari pecah, dan jumlah airnya masih
diagnosis. Kadang kala banyak, pemeriksaan ini akan
cairan seperti urin dan makin jelas
vaginal discharge bisa Inspekulo : langkah pertama
untuk mendiagnosis KPD, cairan
dianggap cairan amnion.
yang keluar dari vagina perlu
• Penderita merasa basah diperiksa : warna, bau, dan PH
dari vaginanya atau nya,
mengeluarkan cairan Fluksus
banyak dari jalan lahir Pooling, valsava test
• Bau cairan ketuban yang Cairan amnion di konfirmasikan
dengan menggunakan nitrazine
khas
test. Kertas lakmus akan berubah
menjadi biru jika PH 6 – 6,5.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan lab
Pemeriksaan darah lengkap dan kultur urinalisa
- Tes Lakmus
- Mikroskopis (tes pakis).
- Dilakukan juga kultur dari swab untuk chlamydia, gonnorhea,
dan stretococcus group B
2. Pemeriksaan USG
Penatalaksanaan
▹ Pastikan diagnosis
Nilai Serviks
▹ Jika serviks sudah matang, lakukan induksi persalinan
dengan oksitosin
▹ Jika serviks belum matang, matangkan dengan
prostaglandin dan infus oksitosin, atau di lahirkan
dengan seksio sesarea
KOMPLIKASI KPD
• Persalinan Prematur
• Infeksi
• Hipoksia dan asfiksia
• Sindrom Deformitas janin
INDUKSI PERSALINAN
Pendataran serviks 0 – 30 % 40 – 50 % 60 – 70 % 80 %
Secara
Secara manupulatif
manupulatif // dengan
dengan tindakan/mekanik
tindakan/mekanik
•• Amniotomi
Amniotomi
•• Melepaskan
Melepaskan selaput
selaput ketuban
ketuban dari
dari bagian
bagian bawah
bawah rahim.
rahim.
(stripping
(stripping of
of the
the membrane).
membrane).
•• Kateter
Kateter Transservikal
Transservikal (Kateter
(Kateter Foley)
Foley)
•• Dilator
Dilator Servikal
Servikal Higroskopik
Higroskopik (Batang
(Batang Laminaria)
Laminaria)
•• Pemakaian
Pemakaian rangsangn
rangsangn listrik
listrik
•• Rangsangan
Rangsangan pada pada puting
puting susu
susu
Induksi Mekanik dan Tindakan
Teknik Amniotomi
Gambar
Gambar B
B :: Laminaria
Laminaria mengembang
mengembang
Gambar
Gambar C C :: Ujung
Ujung laminaria
laminaria melebihi
melebihi
ostium
ostium uteriinternum
uteriinternum
Gambar
Gambar DD
:: Ujung
Ujung laminaria
laminaria tidak
tidak melewati
melewati ostium
ostium
uteri
uteri internum
internum
Korioamninitis
• Hiponatremia
• Atonia uteri
• Hiperstimulasi
• Fetal distress
• Prolaps tali pusat
• Solusio plasenta
• Ruptur uteri
• Hiperbilirubinemia
• Perdarahan postpartum
• Kelelahan ibu dan krisis emosional
• Infeksi intrauterin
ANALISA KASUS
Analisa Kasus
▹ Ny. M Umur 23 tahun dengan diagnosis G1P0A0 gravida 39-40
minggu inpartu kala I fase Laten dengan KPD 12 jam, JTH Intrauterin
Preskep
• Dengan inspekulo
• Seminimal mungkin untuk mencegah
infeksi. • Untuk memantau kemajuan persalinan.
• KPD sudah dalam persalinan.
• Selaput ketuban tidak dapat dievaluasi
• KPD yang dilakukan induksi
persalinan.
• Selaput ketuban negatif
Teori Kasus
Pemeriksaan leukosit untuk Leukosit: 19,623/mm3
mengetahui tanda-tanda infeksi
Pasien diberikan injeksi
Pemberian antibiotik profilaksis
antibiotik Cefotaxime 2 x
dapat menurunkan infeksi pada
1gr
ibu.
• sudah memenuhi syarat
untuk dilakukan induksi
persalinan, dimana syarat
pada pasien ini setelah
dilakukan induksi persalinan dipantau lebih dari 8 jam
adalah Kehamilan pembukaan tidak maju.
KASUS
aterm,ukuran panggul Karena hal tersebut,
TEORI
KASUS
dilakukan atas indikasi
TEORI
KASUS
TEORI
Terima Kasih