Anda di halaman 1dari 38

Laporan Kasus

Prolaps Uteri

Oleh
Ayu rahma putri, S.Ked
NIM 100610017

Preseptor
dr. Nilawati B. Zulkarnain, Sp.OG
Latar belakang PROLAPS GENITALIA

Turunnya organ genitalia ke


dlm vagina, bahkan bisa disebabkan karena
sampai keluar dari liang kelemahan otot, fasia &
vagina ligamen penyokongnya
 Frekuensi partus yang tinggi
 partus dengan penyulit
 usia tua
 defisiensi hormonal (hipoestrogen)
Penyebab akibat menopause
Prolaps uteri  batuk kronis
 obesitas
 aktivitas angkat berat
Insidensi RS dr. Pirngadi Mdn
2 th (1968-1970):
65 kasus prolaps
50% genitalia dari 5.371
kasus ginekologi
menderita RSCM pada tahun
prolaps genitalia 1986 186 kasus

Kasus prolaps uterimeningkat RS. M. Jamil


seiring dg meningkatnya usia Padang 5 tahun
harapan hidup wanita (1993-1998): 94 kasus
Identitas Pasien
Nama : Ny. U
Usia : 80 tahun
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku : Aceh
Alamat : Desa Meunje Peut, Kec. Meurah Mulia
Tanggal masuk RS : 7 Maret 2016
Tanggal keluar RS : 11 Maret 2016
MR : 07.29.92
Anamnesis
• P7A0H4
Status Paritas • Oleh dukun kampung (BBL tidak
ditimbang)
• Lupa usia pertama kali haid
Riwayat
• siklusteratur, durasi 5-7hr,
Menstruasi menopause usia 50 Th (30th yll)
•keluhan keluar benjolan dari
Keluhan Utama vagina
& tambahan •nyeri
Px datang dg keluhan keluar benjolan dari lubang
kemaluan + 3 cm
2 bulan yll & mulai terasa mengganggu sejak 1 bulan SMRS

bertambah besar mengejan, mengecil berbaring, dapat dimasukan


lagi ke lubang kemaluan, benjolan lembek, kemerahan & nyeri

Keluar cairan, lendir / darah disangkal


melahirkan 7 kali secara normal ditolong oleh dukun kampung.
menyangkal pernah menderita batuk yg lama
Px seorang petani dan mengaku sering mengangkat barang berat.
menopause sejak + 30 tahun yang lalu
RPD Riwayat Keluarga
16 Februari – 21 Februari HT (+) RPO:
2016. DM (+) Amlodipin+valsartan
ruang neurologi Low
Back Pain dan Hipertensi
Urgency. Riwayat Persalinan:
A 1 : PR/ PV/ dukun kampung / 1965
A 2 : LK/ PV/ dukun kampung  meninggal
Riwayat Kontrasepsi: (-) A 3 : LK/ PV/ dukun kampung  meninggal
A 4: PR/ PV/ dukun kampung meninggal
A 5 : LK/ PV/ dukun kampung
Riwayat Kebiasaan: A 6 : LK/ PV/ dukun kampung
IRT, sehari sering aktivitas A 7 : PR/ PV/ dukun kampung
berat, mencangkul di
sawah, mengangkat
barang berat, dan
menggendong cucu
A. Status Present B. STATUS GENERAL
KU : lemah 1.Kulit : sawo matang, Pucat (+)
Kesadaran: CM 2.Kepala: DBN
TD : 150/80 mmHg 3.Leher: DBN
HR : 84x/meni 4. Thorax:
RR : 24x/menit I: pergerakan dinding dada simetris,
T : 36,6 oC retraksi intercosta (-)
BB : 70 kg P: massa (-), fremitus (-) meningkat
TB : 158 cm Pe: sonor (+/+)
A: vesikular (+/+), wh(-/-), rh (-/-)
Kesan: DBN
Abdomen: DBN
Status general…….. Anus: DBN
Ekstermitas: DBN
Jantung
In : ictus cordis (-) terlihat Genitalia
Pa: ictus teraba di ICS V, lin midclavicula sin a. I : massa keluar sebagian dr
introitus vagina, bulat, merah muda,
Pe:
discharge (-), erosif (+)
• bts knan= ICS IV, linea parasternal dex
b. P: teraba uk 2x2x3cm, kenyal,
• bts kiri= ICS V, lineal midclavicula sin nyeri tekan (+).
• bts atas = ICS II, linea parasternal sin c. Inspekulo: (-) dilakukan
Aus: regular, M1 > M2, A2 > A1, P2 > P1, d. Vaginal touché: massa dapat
A2 > P2, desah sistolik (+) di katup mitral. dimasukkan, kesan uteri atrofi, nyeri
Kesan: pembesaran jantung minimal goyang (+), nyeri (+)
Pemeriksaan Penunjang yang disarankan:
Darah Rutin, Pemeriksaan Laboratorium Kimia
Darah, Pemeriksaan Urin Analisa, Widal Test, EKG,
Rontgen Thorak, CT- Scan kepala.

Hasil pemeriksaan penunjang:


Hb pre-operasi ( 8 maret 2016) : 10,8 g%
Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Hemoglobin 11,2 g% 12 – 16 g%
Eritrosit
5,3 x 103/mm3 3,8 – 5,8 x 103/mm3
Leukosit
15,5 x 103/mm3 4 – 11 x 103/mm3
Hematokrit 40,3 % 37 – 47 %
MCV 77 fl 76 – 96 fl
MCH 21,4 pg 27 – 34 pg
MCHC 27,9 g% 30 – 35 g%
RDW 13,5 % 11 – 15 %
Trombosit
214 x 103/mm3 150 – 450 x 103/mm3
Pemeriksaan Hasil Nilai normal pada wanita
Fungsi hati
Bilirubin total 0,51 mg/dl 0,1 - 1 mg/dl
Bilirubin direct 0,24 mg/dl 0 – 0,3 mg/dl
AST/SGOT 57 IU/L 10 – 37 IU/L
ALT/SGPT 28 IU/L 10 – 40 IU/L
Alkalin fosfatase 67 IU/L 31 – 97 IU/L
Glukosa darah sewaktu 116 mg/dl 110 – 200 mg/dl
Metabolisme lemak
Total cholesterol 223 mg/dl < 200 mg/dl
HDL cholesterol 38 mg/dl > 45
LDL cholesterol 155 mg/dl < 150
Trigliserida 151 mg/dl < 200 mg/dl
Fungsi ginjal
Ureum 45 mg/dl 20 – 40 mg/dl
Ceratinin 0,99 mg/dl 0,6 – 1,6 mg/dl
Uric acid 5,5 mg/dl < 6,8 mg/dl
WIDAL TEST O H
Salmonella typhi 1/320 1/40
S. Paratyphi A Negatif Negatif
S. Paratyphi B 1/80 Negatif
S. Paratyphi C 1/320 1/160

EKG (+) kesan: miokard iskemik


Foto rontgen : CTR > 50% kesan kardiomegali
Diagnosa Banding
1. Prolapas uteri Diagnosa KerjaProlaps uteri
2. Sistokel grade II
3. Rektokel
• Prognosis
• Quo Ad Vitam : Dubia ad malam
• Quo Ad Fungsionum : Dubia ad bonam
• Quo Ad Sanationum : Dubia ad malam
2.11 Follow Up Pasien
Tanggal S O A P
Selasa - Benjolan di vagina KU : Lemah Prolaps uteri Th/
8/03/201 (+) Sens : CM -IVFD RL gtt
6 - Nyeri pada TD : 140/70 - Amlodipin 10 mg
H+2 MRS benjolan (+) mmHg - Micardil 1x1
- Nyeri pinggang (+) HR: 70x/i - Clopidogrel 1x1
- Nyeri perut (+)
RR: 20 x/i
- BAK (+)
T : 35,7°C ! Laparotomi hari
- BAB (-)
ini.
- Demam (-)
- Muntah (-)
- Nyeri di bekas KU : Lemah Post total Th/
operasi (+) Sens: somnolen abdominal - IVFD RL 20 gtt/i
- Mual (+) GCS : 7 histerektomi - Inj. Cefotaxime
- Muntah (-) E2V1M4 (TAH) 1g/12jam
Pupil: isokor - Inj.
TD : 140/80 Ondancetron
amp/12 jam
mmHg
- inj. Tramadol
HR: 88x/i
amp/12j
RR: 22 x/i
- Pindah ICU
T : 36,6°C karena
penurunan
kesadaran
pukul 08.15
Kamis - Nafsu makan KU : Buruk Post total Th/
10/03/2016 - pasien sulit Sens : Somnolen abdominal - IVFD Asering 20
GCS : 7
H+4 MRS menggerakkan Histerektomi gtt/i
E2V1M4
(TAH) + - IVFD manitol
lengan dan Pupil: isokor
125 cc/6j
TD : 130/90 mmHg penurunan
tungkai kanan - Inj. Cefotaxime
HR: 85x/i kesadaran e.c
RR: 20 x/i 1g/12jam
stroke
T : 36,5OC - Inj. Tramadol 1
M 0 5 haemoragik
amp/12 jam
0 5
- Inj. Ranitidin 1
R. fisiologis : amp/12j
Bi, Tr, Br, Pa, Ac +2/+2 - Inj. citicolie 250
R. patologis : Ba +/- mg/12j
R. meningeal : Kaku
kuduk (+)
- sulit KU : Buruk Post total Th/
menggerakk Sens : somnolen abdominal - IVFD Asering 20
an lengan GCS : 7 Histerektomi gtt/i
dan tungkai E2V1M4 (TAH) + - IVFD manitol 125
kanan (+) Pupil: isokor penurunan cc/6j
TD : 140/90 mmHg kesadaran e.c - Inj. Cefotaxime
HR: 90x/i 1g/12jam
stroke
RR: 24 x/i - Inj. Tramadol 1
T : 36,5°C
haemoragik
amp/12 jam
M 0 5 - Inj. Ranitidin 1
0 5
amp/12j
R. fisiologis Inj. citicolie 250
Bi, Tr, Br, Pa, Ac +2/+2 mg/12j

R. patologis:
Ba +/-
R. meningeal:
Kaku kuduk (+)
Tanggal operasi : Selasa, 08 Maret 2016
Nama ahli bedah : dr. Hj. Cut Elfina Zuhra, Sp.OG
Nama ahli anestesi : dr. Zaki Fikran, Sp.An
Diagnosa pre op : Prolaps uteri
Diagnosa post op : Post TAH
Jenis operasi : Laparotomi
Bius : Anestesi spinal
Instruksi pasca operasi:
• IVFD RL 20 gtt/i
• Inj. Cefotaxime 1 amp /12 jam
• Inj. Ondancentrone/12 jam
• Inj. Tramadol /8jam
• Tranfusi jika Hb < 8 g%
BAB 3 TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi
panggul
Penyokong uterus
Definisi dan Klasifikasi
“Prolaps”: tergelincir/jatuh dari
tempat asalnya.

Prolaps organ genital antr lain:


• Sistokel
• Sistouretrokel
• Prolaps uteri
• Rektokel
• Enterokel
Friedman and Little (1961) klasifikasi
yg dianjurkan adalah:

• Desensus uteri: uterus turun, ttp


serviks masih dlm vagina
• Tk I: uterus turun dg serviks uteri
turun paling rendah sampai
introitus vagina
• Tk II: sebagian besar uterus keluar
dr vagina
• Tk III / prosidensia uteri: uterus
keluar seluruhnya dr vagina, disertai
dg inversion vagina.
menentukan stadium prolapse Pelvic Organ
Prolapse Quantification (POPQ)
Epidemiologi
• AS 16.000 pasien: prolaps uteri sebesar 14,2%
• Rerata usia dilakukan bedah prolaps uteri: 54,6 tahun
• paling seringmultipara (>50%) dan wanita
menopause
• Indonesia >>> sering pd wanita yg telah melahirkan,
wanita tua menopause dan wanita dg pekerjaan
cukup berat.
• RSCM Jakarta dr tahun 1995-2000 telah dirawat 240
kasus terbanyak usia 60-70 tahun dg paritas > 3.
Etiologi
• Trauma obstetrik : multiparitas, ukuran janin lahir
• Kelemahan kongenital dari jaringan penyokong
pelvis
• Penurunan kadar estrogen (menopause)
• Peningkatan tekanan intraabdominal: obesitas
• Varian anatomi panggul dan letak uterus
Gejala Klinis
• Pelvis terasa berat dan nyeri • Kesulitan berkemih
pelvis • Peningkatan frekuensi,
• Protrusi atau penonjolan urgensi, dan inkontinensia
jaringan dalam berkemih
• Disfungsi seksual: • Nausea
dispareunia, penurunan • Discharge purulen
libido, dan kesulitan
• Perdarahan
orgasme
• Ulserasi
• Nyeri punggung bawah
• Kesulitan berjalan
• Konstipasi
Diagnosis
1. anamnesis: keluhan-keluhan
2. Pemeriksaan fisik:
Px posisi jongkokdisuruh mengejanditentukan dg jari,
- apakah porsio uteri posisi normal/sampai pd introitus vagina
- Atau apakah serviks uteri sudah keluar dari vagina.
posisi litotomi utk menentukan panjangnya serviks uteri
3. laboratorium: urinalisis, pemeriksaan getah serviks, paps
smear.
4. radiologi: USG
Penatalaksanaan
1. Konservatif:
- Latihan-latihan otot dasar panggul: senam kegel
- Pessarium: paliatif
Kontraindikasi pemakaian
Indikasi penggunaan pessarium:
pessarium:
• Radang pelvis akut atau
• Kehamilan subakut
• belum siap dioperasi • Karsinoma
• terapi tes
• Penderita menolak dioperasi, Komplikasi penggunaan
pessarium ada beberapa:
• Utk menghilangkan gejala
sementara sambil menunggu • PID
operasi • Nyeri setelah insersi
• Rekuren vaginitis
• Fistula vesikovaginal
Terapi Operatif
tergantung bbrp faktor: umur, keinginan utk punya
anak/utk mempertahankan uterus, tingkat prolapsus,
dan adanya keluhan.
Macam operasi:
• Ventrofiksasi
• Operasi Manchester
• Histerektomi vaginal
• Kolpokleisis (Operasi Neugebauer-Le Fort)
Pencegahan
• senam Kegel
• Menurunkan BB pd IMT lebih
• hindarkan meneran sebelum pembukaan lengkap
betul
• menghindari paksaan dalam pengeluaran plasenta
(perasat Crede)
• Mengobati yg dpt meningkatkan tekanan
intraabdominal seperti batuk kronik, merokok
• Mencegah mengangkat benda-benda berat
PEMBAHASAN
• Dari anamnesis, ditemukan keadaan gizi lebih (IMT 28.04),
menopause sudah 30th, multipara dengan seluruhnya
persalinan pv, kebiasaan mengangkat benda berat (seorang
petani) & riwayat hipertensi.
• Proses persalinan pv berulang menyebabkan trauma obsterik
& peregangan pd dasar pelvis shg memicu kelemahan pd
jaringan penyokong pelvis.
• Seiring proses penuaan & menopause, terdpt penurunan
kadar estrogen shg jaringan pelvis kehilangan elastisitas dan
kekuatannya
Kebiasaan mengangkat benda berat pada pasien
menyebabkan peningkatan tekanan intraabdomen
sehingga menambah penekanan pada dasar pelvis dan
memperberat prolaps organ di dalamnya.

Rencana terapi pd pasien ini sudah tepat yaitu


dilakukan operasi total abdominal histerektomi (TAH).
TAH utk mengatasi prolapsus uteri derajat II.
Tatalaksana pasca operasi pada pasien ini sudah baik,
yaitu diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya
infeksi
Terima kasih ^_^

Anda mungkin juga menyukai