Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

“ABORTUS IMINENS”

Sulatun Hidayati
(13.06.0058)
ABORTUS
Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil sebelum janin dapat
hidup di luar kandungan. Sebagai batasan ialah kehamilan kurang dari 20
minggu atau berat janin kurang dari 500 gram
KLASIFIKASI ABORTUS
ABORTUS SPONTAN SECARA KLINIS

ABORTUS BUATAN ABORTUS IMINENS

ABORTUS INSIPIENS
Abortus provocatus artificialis
ABORTUS INKOMPLETUS
Abortus provocatus criminalis
ABORTUS KOMPLETUS

MISSED ABORTION

ABORTUS HABITUALIS

ABORTUS INFEKSIOSUS

BLIGHTED OVUM
KLASIFIKASI ABORTUS
ABORTUS IMINENS
Abortus iminens adalah abortus tingkat permulaan dan merupakan
ancaman terjadinya abortus, ditandai perdarahan pervaginam, ostium uteri
tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan.
ETIOLOGI Perkembangan Zigot Abnormal

Kelainan Pertumbuhan Konsepsi Endometrium Kurang Sempurna

Pengaruh Eksternal

Kelainan Plasenta

Penyakit Ibu

Kelainan Traktus Genitalis

Pengaruh Endokrin

Trauma
PATOFISIOLOGI

abortus provokatus medisinalis Abortus abortus provokatus kriminalis

Perdarahan pada Desidua


Basalis
Pada abortus iminens nekrosis yang terjadi
Nekrosis jaringan tidak cukup dalam untuk menimbulkan
pelepasan hasil konsepsi dari dinding uterus.

Uterus kontraksi Hasil Konsepsi lepas


melepaskan konsepsi
yang di anggap sebagai
benda asing Uterus kontraksi
Hasil Konsepsi keluar mengeluarkan benda
asing
TANDA DAN GEJALA

Anamnesa -> perdarahan sedikit, nyeri perut tidak ada atau ringan

Pemeriksaan -> darah (sedikit), Ostium tertutup, besar uterus sesuai umur kehamilan

USG -> konsepsi utuh dalam rahim, janin dalam keadaan baik

Tes Kehamilan (HCG) -> hasil positif pada urin dan pengenceran 1/10
PENATALAKSANAAN
TIRAH BARING

ABSTINENSIA

TERAPI PROGESTERON

TERAPI HCG
PENCEGAHAN

KONSUMSI VITAMIN

ANC
PROGNOSIS
LAPORAN KASUS
Nama : NWA
Umur : 29 Tahun
Status Pernikahan : Menikah
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Br. Kebon Sulahan
Nama Suami : KA
Tanggal MRS : 24 November 2017
Tanggal Periksa : 25 November 2017
ANAMNESA
Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 14 hari yang lalu

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang melalui IGD Ponek Dengan keluhan keluar darah pervaginam tanggal 24 November 2017
pukul 19:50 WITA. Pasien mengatakan sejak awal kehamilan sering keluar darah (flek) tetapi keluhan
sekarang dirasakan memberat. Nyeri perut (+) keluar gumpalan jaringan (-), riwayat trauma(-)
Riwayat Menstruasi
Pasien mengalami menstruasi pertama kali pada usia 13 tahun, pasien mengatakan siklus menstruasi tidak
teratur. Lamanya menstruasi 3 -7 hari dengan volume ± 60cc. keluhan pada saat menstruasi yaitu nyeri
perut bawah dan pinggang.Hari pertama haid terakhir pada tanggal 16 Juli 2017 dengan taksiran persalinan
tanggal 23 April 2018.

Riwayat Perkawinan
Pasien menikah 1 kali dengan suami sekarang, lama menikah 5 tahun, usia saat menikah 24 tahun.
Riwayat Obstetri
1. Tahun ( 2015 ), abortus, pada umur kehamilan 2 bulan, kuretase
2. Hamil saat ini

Riwayat Antenatal Care (ANC)

Pasien melakukan antenatal care sebanyak > 3 kali di bidan dan dokter kandungan.

Riwayat Kontrasepsi

Pasien mengatakan sebelumnya belum pernah menggunakan alat kontrasepsi.


Riwayah Penyakit Terdahulu
Riwayat tekanan darah tinggi, kencing manis, dan asma di sangkal oleh pasien, pasien juga tidak
memiliki alergi makanan ataupun obat-obatan, pasien pernah melakukan kuretase 1 kali di
bidan.

Riwayat Sosial

Riwayat tekanan darah tinggi, kencing manis, dan asma dalam keluarga di sangkal, pasien bukan
perokok dan peminum alkohol, suami pasien perokok dan peminum alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik STATUS GENERAL
Kesadaran : Compos Mentis MATA : anemis +/+, icterus -/-
Tanda Vital THT : T1/T1
Tekanan Darah : 120/90 Thorax Cor : S1 S2 tunggal reguler, murmur -
Nadi : 60x/menit Pulmo : Vaskular +/+, ronchi -/-
RR : 21x/menit Mammae : dbn
Suhu : 36,7 Abdomen : Sesuai status obstetri
Berat Badan : 47 kg Ekstremitas : Hangat +/+, Edema -/-
Tinggi Badan :155 cm STATUS OBSTETRI
Abdomen
Inspeksi : Tampak pembesaran abdomen setinggi umur
kehamilan dengan striae gravidarum
PALPASI:
- TFU : Tinggi fundus 1/3 atas simpisis pubis
- MCD : 12cm
- HIS : (-)
- Auskultasi : DJJ (+) 160x/menit
VAGINA
- Inspeksi : Vulva dalam batas normal, pengeluaran cairan
pervaginam(-), Livide (+), Fluksus (+), Flour (-).
- Inspekulum : Stosel (+) mulut porsio, jaringan (-), perdarahan
aktif (-)
- Vaginal Toucher : V/v normal, portio lunak, Pembukaan OUE Ø (-),
NT/G Adneksa (-), CD bulging (-),fluksus (+),
fluor (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Gula darah sewaktu: 101 mg/dL Faal Hemostasis (24 November 2017)
 BT : 2’00” (1-4 menit)
 CT : 9’00” (3-15 menit)

Hasil Darah Lengkap (24 November 2017)


 WBC : 8.5 103/
 RBC : 3,80 106/
 HGB : 10.4 g/dL
 HCT : 30.9 %
 PLT : 259 103/
DIAGNOSIS & PENATALAKSANAAN
1. Diagnosis
G3P2011 umur kehamilan 20-21 minggu T/H + Abortus iminem

2. Diagnosis Banding
Aboertus mola, kehamilan ektopik
2. Penatalaksanaan
Pax : MRS, USG
Tx :
IVFD Rl 20 Ttp
Bed Rest Total
Uterogeston 200 Mg
Histolan 2x 1 Tab
Mx : Observasi keluhan, Tanda Vital, His, DJJ, Pengeluaran pervaginam
KIE :
Menjelaskan kepada pasien kondisi saat ini
Istirahat yang cukup dan jangan terlalu lelah
Kontrol kehamilan rutin ke pelayanan kesehatan
Tidak melakukan hubungan seksual untuk sementara waktu
Memberi penjelasan mengenai prognosis penyakit yaitu baik
Menjelaskan komplikasi yang dapat terjadi bila kondisi saat ini tidak teratasi.
HASIL FOLLOW UP TANGGAL 25 – 28
NOVEMBER 2017
25 November, pukul 08.00 WITA

S : Keluar darah merah (+), gumpalan jaringan (-)


O : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36°C
Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (+/+)
Jantung : S1S2 Tunggal Regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Membuncit, nyeri tekan (-), bekas operasi (-), bising usus(+) N
Thorax : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Status Obstetri : Teraba balottemen
DJJ : 160x/menit
A : G2P0010 umur kehamilan 18-19 minggu T/H + Abortus iminem
P : Terapi teruskan
Menyarankan ibu untuk Bedrest
26 November, pukul 08.00 WITA

S : Perdarahan aktif (-)


O : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5°C
Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
Jantung : S1S2 Tunggal Regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Membuncit, nyeri tekan (-), bekas operasi (-), bising usus (+)N
Thorax : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Status Obstetri : Teraba balottemen
DJJ : 162x/menit
A : G2P0010 umur kehamilan 18-19 minggu T/H + Abortus iminem
P : Terapi teruskan
Menyarankan ibu untuk Bedrest
27 November, pukul 08.00 WITA

S : Perdarahan aktif (-)


O : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
Suhu : 36,5°C
Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
Jantung : S1S2 Tunggal Regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Membuncit, nyeri tekan (-), bekas operasi (-), bising usus(+) N
Thorax : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Status Obstetri : Teraba balottemen
DJJ : 154x/menit
A : G2P0010 umur kehamilan 18-19 minggu T/H + Abortus iminem
P : Terapi teruskan
Menyarankan ibu untuk Bedrest
Hasil Darah Lengkap (27 November 2017)
 WBC : 9.2 103/
 RBC : 4,99 106/
 HGB : 12,9 g/dL
 HCT : 38,6 %
 PLT : 255 103/
28 November pukul 08.00 WITA

S : Keluhan (-)
O : Keadaan umum baik, kesadaran compos mentis
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 70 x/menit
RR : 18 x/menit
Suhu : 36°C
Mata : Sklera ikterik (-/-), konjungtiva anemis (-/-)
Jantung : S1S2 Tunggal Regular, gallop (-), murmur (-)
Abdomen : Membuncit, nyeri tekan (-), bekas operasi (-), bising usus(+) N
Thorax : Vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
Status Obstetri : Teraba balottemen
DJJ : 148x/menit
A : G2P0010 umur kehamilan 18-19 minggu T/H + Abortus iminem
P : Terapi teruskan
Menyarankan ibu untuk Bedrest
PEMBAHASAN
Pada pasien ini diagnosis abortus iminens ditegakkan karena dari anamnesa didapatkan keluhan perdarahan berupa bercak darah
dari jalan lahir dengan riwayat pernah dilakukan kuretase. Sebelumnya tidak ada riwayat trauma. tidak ada keluar jaringan seperti
daging, telat haid dengan hasil tes kencing (+). Dari data yang diperoleh keluhan yang dialami pasien menjurus kearah abortus
iminens.

Diagnosis abortus iminens ditentukan karena pada wanita hamil terjadi pendarahan melalui ostium uteri eksternum, disertai
mules sedikit atau tidak sama sekali, uterus membesar sebesar usia kehamilan, servik belum membuka, dan tes kehamilan positif, yang
biasanya terjadi paruh pertama dari kehamilan.
Pada pasien ini melalui pemeriksaan fisik yang dilakukan didapatkan adanya pendarahan melalui ostium uteri
eksternum, uterus membesar sebesar usia kehamilan 18-19 minggu dan dari pemeriksaan didapatkan servik belum
membuka. Dari pemeriksaan penunjang, didapatkan tes kehamilan positif yang menandakan ibu dalam keadaan hamil.
Dengan data yang diperoleh gejala klinis yang didapat pada pasien mengarah terhadap terjadinya aborus iminens.
Pemeriksaan penunjang yang lain yang diusulkan adalah USG.

Faktor resiko yang mungkin diduga sebagai penyebab abortus pada kasus ini adalah karena adanya riwayat kuretase yang
dimana akan menyebabkan dinding uterus tempat menempelnya plasenta tidak sempurna.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai