Anda di halaman 1dari 3

Penatalaksanaan Penyakit Perdarahan pada Neonatus

(PPN)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
1/3

Tanggal Terbit : Ditetapkan


Direktur
STANDAR
Rumah Sakit Umum Medimas
PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)
Dr. Kartini Suhardi., M.Kes
PENGERTIAN Penyakit perdarahan pada neonatus (PPN/hemorhagic disease of newborn)
adalah penyakit perdarahan akibat kekurangan vitamin K, yang biasanya
terjadi pada hari kedua dan keempat setelah lahir.

TUJUAN Melaksanakan pelayanan Ilmu Kesehatan Anak yang komprehensif, cepat,


tepat dan akurat dan optimal.

KEBIJAKAN

PROSEDUR Faktor Risiko dan Predisposisi :


1. ASI mempunyai kandungan vitamin K sangat rendah dibanding susu
sapi dan susu formula. Pemberian ASI secara eksklusif menyebabkan
bakteri E. coli dalam usus rendah;
2. Bayi-bayi yang berhenti minum per oral karena penyakit yang diderita;
3. Pemberian antibiotik spektrum luas;
4. Bayi dengan fibrosis kistik, atresia biliaris dan penyakit lain dengan
malabsorpsi gastrointestinal, diare.
5. Riwayat ibu saat hamil menggunakan obat Karbamazepin, barbiturate,
fenitoin, rifampisin, isoniasid, sefalosporin, waefarin.

Gambaran Klinis :
I. Anamnesis
- Riwayat perdarahan pada tali pusat, tinja atau urine;
- Riwayat penjepitan tali pusat yang kurang baik dan kurang benar saat
lahir;
- Riwayat bayi muntah, dan bercampur darah atau cairan berwarna hijau;
- Riwayat perdarahan selama hamil atau dalam proses persalinan;
- Riwayat nafsu minum bayi menurun;
- Riwayat persalinan dengan tindakan, ketuban pecah dini, premature,
asfiksia

Penatalaksanaan Penyakit Perdarahan pada Neonatus


(PPN)
No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :
2/3

PROSEDUR Pemeriksaan fisik


- Asal perdarahan
misal: pangkal tali pusat, lokasi sirkumsisi, lokasi pungsi
vena); Hematom (cephalohematomas), perdarahan intracranial.
- Bayi tampak letargis , Pucat;Ikterus; Nyeri tekan abdomen .
III. Manifestasi:
- Onset dini : terjadi kurang dari 24 jam setelah lahir
- Onset klasik : terjadi 2-7 hari setelah lahir.
- Onset lambat: Terjadi setelah usia 2 minggu

IV. DIAGNOSIS BANDING :


- Koagulopati, Enterokolitis nekrotikans
- Kelainan bedah , Tertelan darah ibu

Penunjang :
1. Manifestasi perdarahan; Angka trombosit normal;
2. PT dan PTT memanjang;
3. Fibrinogen, produk degradasi fibrin (FDP/D-dimer), dan waktu trombin
normal.

Terapi :
- Hentikan perdarahan; Naikkan kecepatan infus cairan RL atau Na Cl
fisiologis IV dengan 20 mL/kg selama satu jam pertama;
- Berikan vitamin K1 1 mg IM sekali, pada saat masuk tanpa
memandang apakah bayi telah diberi pada saat lahir ;
- Bila ada tanda syok (misal pucat, teraba dingin, denyut jantung lebih
dari 180 kali/menit, kesadaran menurun), berikan transfusi darah segera
menggunakan darah golongan O, Rhesus negative.
- Ambil sampel darah untuk pemeriksaan hemoglobin dan hematokrit
serta golongan darah dan reaksi silang bila belum dikerjakan. Bila
hemoglobin kurang dari 12 g/dL (hematokrit kurang dari 36%), berikan
transfusi darah;
- Periksa tanda vital, bila bayi sudah stabil, selanjutnya berikan cairan
sesuai kebutuhan harian;
- Bila syok belum teratasi:
o Berikan oksigen, lihat Terapi Oksigen;
- Berikan infus Ringer Laktat atau NaCl 0,9% dengan tetesan cepat 10
mL/kg dalam 10 menit, bila tidak ada perbaikan dapat diulang sekali
lagi.
Penatalaksanaan Penyakit Perdarahan pada Neonatus
(PPN)
No. Dokumen :
No. Dokumen : No. Revisi :
3/3

PROSEDUR Terapi Khusus :


- Bila perdarahan tidak berhenti dalam tiga jam, tangani sebagai kasus
Sepsis;
- Ambil sampel darah dan periksa hemoglobin/hematokrit tiap hari.
Bila hemoglobin kurang dari 12 g/dL (hematokrit kurang dari 36%),
berikan transfusi darah;
- Lakukan manajemen lanjut.

Pemantauan :
I. Terapi
- Pastikan bahwa volume cairan total pada hari pertama (dari oral
maupun IV) sama dengan kebutuhan rumatan harian ditambah 10%.
Gunakan kebutuhan rumatan untuk hari-hari berikutnya;
- Periksa hemoglobin tiap hari sampai hemoglobin stabil selama tiga
hari dan kadarnya menunjukkan tidak memerlukan transfusi;
- Periksa denyut jantung dan frekuensi napas tiap tiga jam sampai
keadaan bayi stabil;
- Bila denyut jantung dan frekuensi napas stabil, bayi dapat minum
dengan baik, bayi tidak membutuhkan transfusi dalam 48 jam
terakhir, dan tidak ada masalah lain yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit, pulangkan bayi;
- Periksa hemoglobin sekali lagi setelah satu bulan. Bila hemoglobin <
8 g/dL (hematokrit < 24%), berikan transfusi darah.
II.Tumbuh Kembang
Lakukan tindak lanjut setiap minggu selama dua minggu setelah pasien
pulang, untuk mengamati pemberian minum dan pertumbuhannya.

UNIT TERKAIT Ruang Perinatologi

Anda mungkin juga menyukai