Anda di halaman 1dari 15

MODUL

II
Modul 1: Bahaya yang berdampak pada keamanan rumah sakit dan peranan rumah sakit dalam pengelolaan darurat dan bencana

Tingkat bahaya Apakah rumah sakit siap untuk Observasi


No Tingkat bahaya merespon bahaya ini? (komentar
1.1 Bahaya Bahaya Jika ya, tandai di kotak evaluator)
Low Medium High
1.1.1 Bahaya geologi
Gempa bumi
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal atau informasi
berbahaya lainnya, dan menilai tingkat bahaya gempa untuk
lokasi rumah sakit (termasuk daerah tangkapan air hujan) dalam
hal analisa geoteknistanah. Menentukan apakah rumah sakit
harus siap menghadapikondisi darurat atau bencana akibat
gempa bumi (berdasarkan paparan populasi area tangkapan atau
peran khusus rumah sakit untuk perawatan pasien/korban).
Aktivitas dan letusangunung berapi
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal atau informasi
berbahaya lainnya, dan menilai tingkat bahaya vulkanik bagi
lokasi rumah sakit. Harus diperhatikan mengenai jarak ke gunung
berapi, aktivitas vulkanik, jalur aliran larva, aliran piroklastik dan
abu yang bertebaran. Menentukan apakah rumah sakit harus siap
menghadapi situasi darurat atau bencana karena aktivitas dan
letusan gunung berapi (berdasarkan paparan populasi area
tangkapan atau peran khusus).
Pergerakan massa kering - tanah longsor
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal atau informasi
bahaya lainnya untuk wilayah tersebut, dan menilai tingkat
bahaya longsor untuk lokasi rumah sakit. Tanah longsor dapat
disebabkan oleh tanah yang tidak stabil. Tentukan apakah rumah
sakit harus siap menghadapi kondisi darurat atau bencana akibat
tanah longsor (berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan)
Tsunami
Merujuk pada peta bahaya regional atau informasi lain yang
berbahaya, dan menilai tingkat bahaya tsunami yang disebabkan
oleh aktivitas seismik atau gunung berapi di bawah laut untuk
lokasi rumah sakit. Menentukan apakah rumah sakit harus siap
menghadapi situasi darurat atau bencana karena tsunami
(berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan).
Bahaya geologi lain (misalnya rockfall, penurunan permukaan
tanah/subsidence, puing-puing dan lumpur)
(sebutkan)
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal atau informasi
bahaya lain untuk mengidentifikasi fenomena geologi lainnya
yang tidak tercantum di atas. Menentukan bahaya dan menilai
tingkat bahaya yang sesuai untuk rumah sakit. Menentukan
apakah rumah sakit harus siap menghadapi kondisi darurat atau
bencana karena bahaya geologi yang diidentifikasi tersebut
(berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan).
1.1.2 Bahaya hidrometeorologi
1.1.2.1 Bahayameteorologi
Siklon/badai/topan
Merujuk pada peta bahaya regional atau informasi bahaya
lainnya, dan menilai tingkat bahaya di lokasi rumah sakit
sehubungan dengan siklon, badai dan topan. Menentukan
apakah rumah sakit harus siap menghadapi kondisi darurat atau
bencana siklon, badai atau topan (berdasarkan paparan populasi
area tangkapan).
Tornado
Merujuk pada peta bahaya regional atau informasi lain yang
berbahaya, dan menilai tingkat bahaya tornado untuk lokasi
rumah sakit. Menentukan apakah rumah sakit harus siap
menghadapi kondisi darurat atau bencana karena tornado
(berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan).
Badai lokal
Menilai tingkat bahaya untuk rumah sakit dalam kaitannya
dengan banjir dan kerusakan lainnya karena curah hujan yang
intensif (atau lebat) dari badai lokal berdasarkan pengalaman
peristiwa tersebut. Menentukan apakah rumah sakit harus siap
menghadapi kondisi darurat atau bencana karena badai lokal
tersebut (berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan).
Bahaya Meteorologi lain (misalnya badai pasir, hembusan
angin)
(sebutkan)
Menilai tingkat bahaya untuk rumah sakit terkait dengan risiko
bahaya meteorologi lain berdasarkan pengalaman peristiwa
tersebut. Menentukan apakah rumah sakit harus siap
menghadapi kondisi darurat atau bencana karena bahaya
meteorologi lain (berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan).
1.1.2.2. Bahaya hydrologi
Banjir Sungai
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal atau informasi lain
yang berbahaya, dan menilai tingkat bahaya banjir sungai di
lokasi rumah sakit (termasuk daerah tangkapan air hujan) dan
sumber air lainnya, seperti anak sungai. Menentukan apakah
rumah sakit harus siap menghadapi kondisi darurat atau bencana
karena banjir tersebut (berdasarkan paparanpopulasi are
tangkapan).
Banjir bandang
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal, informasi bahaya
lain dan peristiwa masa lalu, dan tingkat bahaya banjir bandang
untuk lokasi rumah sakit. Menentukan apakah rumah sakit harus
siap menghadapi kondisi darurat atau bencana berdasarkan
banjir bandang (sesuai paparan dari populasi area tangkapan).
Gelombang badai
Merujuk pada peta bahaya regional atau informasi lain yang
berbahaya, dan menilai tingkat bahaya gelombang badai yang
terkait dengan risiko siklon, badai, topan dan badai lain untuk
lokasi rumah sakit. Menentukan apakah rumah sakit harus siap
menghadapi kondisi darurat atau bencana gelombang badai dan
banjir tersebut (berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan)
Gerakan-gerakan massa basah - tanah longsor
Merujuk peta bahaya regional dan lokal atau informasi lain yang
berbahaya, dan menilai tingkat bahaya karena tanah longsor
untuk lokasi rumah sakit. Menentukan apakah rumah sakit harus
siap menghadapi kondisi darurat atau bencana akibat tanah
longsor yang disebabkan oleh tanah jenuh (berdasarkan
paparanpopulasi area tangkapan).
Bahaya hidrologi lain (misalnya pasang, longsor, banjirpesisir)
(sebutkan)
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal atau informasi
bahaya lainnya untuk mengidentifikasi bahaya hidrometeorologi
lain tidak tercantum di atas. Menentukan bahaya dan menilai
tingkat bahaya yang sesuai untuk lokasi rumah sakit.
Menentukan apakah rumah sakit harus siap menghadapi kondisi
darurat atau bencana lain dari bahaya hidrologi (berdasarkan
paparanpopulasi area tangkapan)
1.1.2.3 Bahayaklimatologi
Suhu ekstrim (misalnya gelombang panas, dingin, kondisi
musim dingin yang ekstrim – dzud)
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal atau informasi
bahaya lainnya, dan menilai tingkat bahaya yang disebabkan oleh
suhu ekstrim atau kondisi cuaca. Menentukan dan menilai
bahaya sesuai dengan level bahaya untuk lokasi rumah sakit.
Menentukan apakah rumah sakit harus mempersiapkan diri
untuk menghadapi kondisi darurat atau bencana akibat suhu
ekstrim (berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan).
Kebakaran liar (misalnya hutan, lahan pertanian, area tempat
tinggal masyarakat)
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal atau informasi
bahaya lainnya, dan menilai tingkat bahaya yang disebabkan oleh
kebakaran liar terhadap lokasi rumah sakit. Menentukan apakah
rumah sakit harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi
darurat atau bencana akibat kebakaran liar (berdasarkan
paparanpopulasi area tangkapan atau peran khusus rumah sakit
untuk perawatan pasien luka bakar).
Kekeringan
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal atau informasi
bahaya lainnya, dan menilai tingkat bahaya yang disebabkan oleh
kekeringan terhadap lokasi rumah sakit. Menentukan apakah
rumah sakit harus mempersiapkan diri untuk menghadapi kondisi
darurat atau bencana akibat kekeringan (berdasarkan
paparanpopulasi area tangkapan atau peran khusus rumah sakit
untuk perawatan pasien kekurangan gizi).
Perubahan iklim (misalnya naiknya level air laut)
(sebutkan)
Merujuk pada level bahaya untuk rumah sakit terkait dengan
risiko bahaya klimatologi lainnya berdasarkan peta bahaya,
peristiwa sebelumnya dan bahaya model iklim. Menentukan
apakah rumah sakit harus mempersiapkan diri untuk menghadapi
kondisi darurat atau bencana akibat bahaya klimatologi
(berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan).
1.1.3 Bahaya biologi
Epedimi, pandemi dan penyakit yang bermunculan
Dengan mengacu pada penilaian risiko, insiden sebelumnya di
rumah sakit dan spesifik patogen, tentukan tingkat bahaya rumah
sakit terkait dengan epidemi, pandemi dan penyakit yang
bermunculan. Tentukan apakah rumah sakit harus siap
menangani masalah darurat atau bencana diakibatkan oleh
epidemi, pandemi dan penyakit yang ada (sesuai dengan
paparanpopulasi area tangkapan atau peran khusus rumah sakit
untuk perawatan pasien dengan penyakit menular).
Wabah dari makanan
Dengan mengacu pada penilaian risiko, insiden sebelumnya di
rumah sakit (termasuk area tangkapan air hujan), tentukan
tingkat bahaya rumah sakit terkait dengan wabah dari makanan.
Tentukan apakah rumah sakit harus siap menangani masalah
darurat atau bencana diakibatkan oleh wabah dari makanan
(sesuai dengan paparanpopulasi area tangkapan).
Serangan hama
Dengan mengacu pada penilaian risiko, insiden sebelumnya di
rumah sakit, tentukan tingkat bahaya rumah sakit terkait dengan
serangan hama (lalat, kutu, tikus, dan lain-lain). Tentukan apakah
rumah sakit harus siap menangani masalah darurat atau bencana
diakibatkan oleh serangan hama (sesuai dengan paparanpopulasi
area tangkapan).
Bahaya biologi lainnya
(sebutkan)
Dengan mengacu pada penilaian risiko, insiden sebelumnya di
rumah sakit terkait dengan bahaya biologi lainnya. Tentukan
apakah rumah sakit harus siap menangani masalah darurat atau
bencana diakibatkan oleh bahaya biologi lainnya (sesuai dengan
paparanpopulasi area tangkapan atau peran khusus rumah sakit
untuk perawatan pasien yang mengalami bahaya biologi).
Bahaya yang disebabkan oleh perbuatan manusia
1.1.4 Bahaya Teknologi
Bahaya industri (misalnya kimia, radiologi)
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal mengenai fasilitas
industri atau informasi bahaya lainnya dan insiden sebelumnya
yang terkait dengan bahaya industri, dan tentukan level bahaya
industri di lokasi rumah sakit serta potensi kontaminasi dari
sistem rumah sakit. Tentukan apakah rumah sakit harus siap
menghadapi kondisi darurat atau bencana akibat bahaya industri
(berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan atau peran khusus
rumah sakit untuk perawatan pasien yang terkena bahaya
industri).
Kebakaran (misalnya gedung)
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal mengenai
kebakaran gedung di dalam atau di luar rumah sakit dan insiden
sebelumnya yang terkait dengan kebakaran gedung, dan
tentukan level bahaya kebakaran di lokasi rumah sakit serta
tentukan apakah rumah sakit harus siap menghadapi kondisi
darurat atau bencana akibat kebakaran gedung (berdasarkan
paparanpopulasi area tangkapan atau peran khusus rumah sakit
untuk perawatan pasien luka bakar).
Bahan berbahaya (kimia, biologi, radiologi)
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal mengenai bahan
berbahaya yang terdapat di dalam atau di luar rumah sakit dan
insiden sebelumnya yang terkait dengan menyebarnya bahan
berbahaya, dan tentukan level bahaya bahan berbahaya tersebut
untuk lokasi rumah sakit dan potensi kontaminasi dari sistemnya.
Tentukan apakah rumah sakit harus siap menghadapi kondisi
darurat atau bencana akibat bahan berbahaya tersebut
(berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan atau peran khusus
rumah sakit untuk perawatan pasien yang terinfeksi oleh bahan
berbahaya).
Pemadaman listrik
Merujuk pada insiden sebelumnya yang terkait dengan
pemadaman listrik di lokasi rumah sakit, dan tentukan level
bahaya pemadaman listrik di lokasi rumah sakit. Tentukan
apakah rumah sakit harus siap menghadapi kondisi darurat atau
bencana akibat pemadaman listrik tersebut.
Gangguan pasokan air
Merujuk pada insiden sebelumnya yang terkait dengan gangguan
pasokan air di lokasi rumah sakit, dan tentukan level bahaya
gangguan tersebut di lokasi rumah sakit. Tentukan apakah rumah
sakit harus siap menghadapi kondisi darurat atau bencana akibat
gangguan pasokan air.
Kecelakaan transportasi (misalnya transportasi udara, darat,
kereta, air)
Merujuk pada insiden sebelumnya yang terkait dengan insiden
transportasi, tentukan apakah rumah sakit harus siap
menghadapi kondisi darurat atau bencana akibat insiden tersebut
(berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan).
Bahaya teknologi lainnya (misalnya polusi udara, reruntuhan,
kontaminasi makanan/minuman, nuklir)
(sebutkan)
Merujuk pada peta bahaya regional dan lokal, atau informasi
bahaya lainnya dan insiden sebelumnya untuk mengidentifikasi
bahaya teknologi lain untuk rumah sakit. Spesifikasikan bahaya
dan tentukan tingkat bahaya tersebut di lokasi rumah sakit.
Tentukan apakah rumah sakit harus siap menghadapi kondisi
darurat atau bencana akibat bahaya teknologi lainnya
(berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan atau peran khusus
rumah sakit untuk perawatan pasien yang mendapat dampak dari
bahaya teknologi lainnya).
1.1.5 Bahaya social
Tindakan keamanan untuk bangunan dan staf rumah sakit
Merujuk pada risiko/penilaian sebelumnya dan insiden keamanan
sebelumnya yang mempengaruhi rumah sakit dan stafnya.
Tentukan apakah rumah sakit harus siap menghadapi kondisi
darurat atau bencana akibat tindakan keamanan untuk bangunan
dan staf rumah sakit.
Konflik bersenjata
Merujuk pada penilaian risiko mengenai konflik bersenjata dan
insiden sebelumnya yang mempunyai pengaruh terhadap rumah
sakit, dan tingkat bahaya rumah sakit sehubungan dengan konflik
bersenjata. Tentukan apakah rumah sakit harus siap menghadapi
kondisi darurat atau bencana akibat tindakan konlik bersenjata
(berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan).
Kerusuhan sipil (termasuk demonstrasi)
Merujuk pada penilaian risiko mengenai konflik bersenjata dan
insiden sebelumnya yang mempunyai pengaruh terhadap rumah
sakit, dan tingkat bahaya rumah sakit sehubungan dengan konflik
bersenjata. Tentukan apakah rumah sakit harus siap menghadapi
kondisi darurat atau bencana akibat tindakan demonstrasi dan
kerusuhan sipil tersebut (berdasarkan paparanpopulasi area
tangkapan).
Peristiwa perkumupulan massa
Tentukan apakah rumah sakit harus siap menghadapi kondisi
darurat atau bencana akibat tindakan peristiwa perkumpulan
massa tersebut (berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan).
Populasi pengungsi
Merujuk pada penilaian risiko dan tingkat bahaya rumah sakit
sehubungan dengan populasi pengungsi, kerusuhan komunitas
dan situasi sosiopolitik lainnya, atau karena tingginya tingkat
imigrasi. Tentukan apakah rumah sakit harus siap menghadapi
kondisi darurat atau bencana akibat populasi pengungsi.
Bahaya sosial lainnya (misalnya ledakan, terorisme)
(sebutkan)
Merujuk pada penilaian risiko, informasi regional dan bahaya
lainnya, serta insiden sebelumnya untuk mengidentifikasi bahaya
sosial lainnya. Tentukan bahaya dan level bahaya tersebut di
lokasi rumah sakit.Tentukan apakah rumah sakit harus siap
menghadapi kondisi darurat atau bencana akibat bahaya sosial
lainnya (berdasarkan paparanpopulasi area tangkapan atau peran
khusus rumah sakit untuk perawatan pasien yang terkena
dampak dari bahaya sosial).
1.2 Sifat geoteknik tanah
Pencairan
Dengan merujuk pada analisa geoteknik tanah di lokasi rumah
sakit, tentukan level dari fasilitas yang terkena dampak bahaya
dari tanah jenuh.
Tanah Liat
Berdasarkan peta tanah atau informasi bahaya lainnya, tentukan
tingkat paparan rumah sakit terhadap bahaya tanah liat.
Lereng yang tidak stabil
Sesuai dengan peta geologi dan informasi bahaya lainnya serta
spesifikasi rumah sakit yang terkena dampak dari bahaya atas
adanya lereng tersebut.
2.1 Peristiwa sebelumnya yang mempengaruhi keamanan
rumah sakit
1. Kerusakan struktural utama sebelumnya atau kegagalan
bangunan rumah sakit
Tingkat keamanan: Rendah = Terdapat banyak kerusakan dan
tidak ada perbaikan; Sedang = Terdapat kerusakan dan hanya
sebagian yang diperbaiki; Tinggi = Sedikit atau tidak ada
kerusakan, atau bangunan sepenuhnya telah diperbaiki
JIKA PERISTIWA SEMACAM ITU TIDAK TERJADI DI SEKITAR
RUMAH SAKIT, BIARKAN KOTAK TETAP KOSONG DAN BERIKAN
KOMENTAR
2. Rumah sakit dibangun dan/atau diperbaiki menggunakan
standar keamanansaat ini
Tingkat keamanan = Rendah = Standar keamanan saat ini tidak
digunakan; Sedang = Standar keamanan saat ini hanya sebagian
saja yang diterapkan dalam pembangunan; Tinggi = Standar
keamanan saat ini sepenuhnya diterapkan dalam pembangunan.
3. Efek dari renovasi atau modifikasi pada tampilan struktur
rumah sakit
Tingkat keamanan: Rendah = Terdapat banyak renovasi atau
modifikasi yang dilakukan yang juga memberikan pengaruh besar
pada tampilan struktur rumah sakit; Sedang = Renovasi yang
cukup dan/atau modifikasi dengan sedikit efek pada tampilan
struktur rumah sakit; Tinggi = Sedikit renovasi atau modifikasi;
tidak ada modifikasi yang dilakukan; atau kebanyakan dari
modifikasi berfungsi untuk memperkuat struktur atau tidak
mempunyai efek negatif.
2.2 IntegritasBangunan
4. Struktur sistem desain
Tingkat keamanan: Rendah = Memiliki sistem yang buruk; Sedang
= Memiliki struktur sistem desain yang moderat; Tinggi =
Memiliki struktur sistem desain yang baik.
5. Kondisi bangunan
Tingkat keamanan: Rendah = Retak pada tanah dan lantai;
kerusakan sebagian besar disebabkan oleh cuaca atau lamanya
pemakaian; Sedang = Sebagian kerusakan hanya disebabkan oleh
cuaca atau lama pemakaian; Tinggi = Tidak ada kerusakan atau
retak.
6. Kondisi bahan konstruksi
Tingkat keamanan: Rendah = Karat dengan pengelupasan
permukaannya; retak lebih besar dari 3mm (beton), deformasi
yang berlebihan (besi dan kayu); Sedang = Retak antara 1 dan 3
mm (beton), deformasi (besi dan kayu) atau karat tanpa adanya
pengelupasan; Tinggi = Retak kurang dari 1 mm (beton), tidak ada
deformasi ataupun karat.
7. Interaksi elemen nonstruktural dengan struktur
Tingkat keamanan: Rendah = Partisi dinding kaku melekat pada
struktur; plafon yang tergantung atau fasad yang berhubungan
dengan struktur, kerusakan yang terjadi memiliki efek signifikan
pada struktur; Sedang = Beberapa elemen non struktural
sebelumnya yang berinteraksi dengan struktur, kerusakan yang
terjadi tidak mempengaruhi struktur; Tinggi = Tidak ada elemen
non struktural yang mempengaruhi struktur.
8. Kedekatan bangunan (untuk gempa deteksi getaran)
Tingkat keamanan: Rendah = Terpisah kurang dari 0,5% dari
tinggi gedung terpendek dua bangunan yang berdekatan; Sedang
= Terpisah antara 0,5% dan 1,5% dari tinggi gedung terpendek
dua bangunan yang berdekatan; Tinggi = Terpisah lebih dari 1,5%
dari tinggi gedung terpendek dua bangunan yang berdekatan.
JIKA RUMAH SAKIT TERSEBUT TIDAK DI ZONA GEMPA
TINGGI/MODERAT, BIARKAN KOTAK TETAP KOSONG DAN
BERIKAN KOMENTAR
9. Kedekatan bangunan (efek terowongan angin dan api)
Tingkat keamanan: Rendah = Terpisah kurang dari 5m; Sedang =
Terpisah antara 5m dan 15m; Tinggi = Terpisah lebih dari 15m.
10. Redundansi struktural
Tingkat kemanana: Rendah = Kurang dari tiga baris perlawanan di
setiap arah; Sedang = Tiga baris di setiap arah atau baris tanpa
orientasi ortogonal; Tinggi = Lebih dari tiga baris di setiap arah
ortogonal bangunan.
11. Rincian dari struktur, termasuk penghubung
Tingkat keamanan: Rendah = Tidak ada catatan atau data
pekerjaan, atau dibangun sesuai dengan standar desain zaman
dulu; Sedang = Dibangun sesuai dengan standar desain
sebelumnya dan tidak ada perbaikan untuk standar yang
digunakan sekarang; Tinggi = Dibangun sesuai dengan standar
yang ada sekarang.
12. Rasio kekuatan kolom terhadap kekuatanbalok
Tingkat keamanan: Rendah = Kekuatan balok jelas lebih besar
dari kekuatan kolom; Sedang = Kekuatan balok sama dengan
kekuatan kolom; Tinggi = Kekuatan kolom lebih besar dari
kekuatan balok.
13. Keamanan fondasi
Tingkat keamanan: Rendah = Tidak ada bukti bahwa fondasi
didesain sesuai dengan standar yang ada (ukurannya, survei
tanah) dan/atau terdapat kerusakan; tidak ada rencana yang
dibuat; Sedang = Sedikit bukti (rancangan, survei tanah) bahwa
fondasi didesain sesuai dengan standar; dan/atau terdapat
kerusakan yang moderat; Tinggi = Terdapat bukti kuat bahwa
fondasi didesain sesuai dengan standar dengan tidak terlihat
adanya kerusakan.
14. Penyimpangan dalam membangun rencana struktur
(kekakuan, massa, resistensi)
Tingkat keamanan: Rendah = Bentuk tidak teratur dan struktur
tidak seragam; Sedang = Bentuk pada rencana yang ada tidak
teratur tetapi struktur seragam; Tinggi = Bentuk teratur dan
struktur memiliki rancangan yang seragam, dan tidak ada elemen
yang menyebabkan torsi yang signifikan.
15. Penyimpangan di ketinggian bangunan
Tingkat keamanan: Rendah = Elemen yang signifikan terputus-
putus atau tidak teratur, variasi yang signifikan di ketinggian
bangunan; Sedang = Beberapa elemen yang signifikan terputus-
putus atau tidak teratur, beberapa variasi di ketinggian
bangunan; Tinggi = Tidak ada elemen yang signifikan terputus-
putus atau tidak teratur, sedikit atau tidak ada variasi di
ketinggian bangunan.
16. Penyimpangan di ketinggian lantai
Tingkat keamanan: Rendah = Ketinggian lantai berbeda lebih dari
20%; Sedang = Memiliki ketinggian yang sama (berbeda kurang
dari 20%, tetapi lebih dari 5%); Tinggi = Lantai memiliki ketinggian
yang sama (berbeda kurang dari 5%).
17. Integritas struktural atap
Tingkat keamanan: Rendah = Atap monopitch atau atap datar,
dan/atau atap besar; Sedang = Atap beton prategang, atap fabel
dengan landai yang saling terhubung, bukan atap yang besar;
Tinggi = Ditekankan pada atap beton atau atap limasyang saling
terhubung, bukan merupakan atap yang besar.
18. Ketahanan struktural terhadap bahaya selain gempa bumi
dan angin kencang
Tingkat keamanan: Rendah = Ketahanan struktural yang rendah
terhadap bahaya di area rumah sakit; Sedang = Ketahanan
struktural yang cukup (terkait dengan langkah pengurangan
bahaya struktural); Tinggi = Ketahanan struktural yang baik
(terkait dengan langkah pengurangan bahaya).

Komentar untuk hasil formulir 2, modul 2. (Termasuk referensi untuk tipe bangunan, system struktur, dan umur dari bangunan. Rencana lokasi, daftar semua
bangunan dan indikasi yang telah dinilai sebagaimana yang terlampir).

Lokasi, Tanggal penilaian


Nama / tanda tangan evaluator
.............................

Anda mungkin juga menyukai