Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada kehamilan kurang
PENGERTIAN
dari 20 minggu atau berat janin < 500 gram.
ANAMNESIS keluar darah dari jalan lahir disertai keluar gumpalan dari jalan lahir.
PEMERIKSAAN
Vaginal Toucher : ada pembukaan serviks disertai keluarnya jaringan.
FISIK
PEMERIKSAAN
USG Transabdominal atau transvaginal
PENUNJANG
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
KEPUSTAKAAN Spontaneus Abortion, Clin Obstet Gynecol. 1994 Sept, 37 (3): 730-44
3. Eroglu G, Betz G, Torregano C, Import of Histocompability antigens
on pregnancy outcome, Am J obstet Gynecoial, 1992 May,
166(5):1364-9
1
ABORTUS IMMINENS
DIAGNOSIS
Abortus imminens
KERJA
PEMERIKSAAN
USG transabdominal atau transvaginal
PENUNJANG
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
KEPUSTAKAAN Spontaneus Abortion, Clin Obstet Gynecol. 1994 Sept, 37 (3): 730-44
6. Eroglu G, Betz G, Torregano C, Import of Histocompability antigens
on pregnancy outcome, Am J obstet Gynecoial, 1992 May,
166(5):1364-9
2
ABORTUS INSIPIENS
Abortus yang sedang mengancam ditandai dengan serviks telah mendatar dan
PENGERTIAN ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam kavum
uteri dan dalam prosen pengeluaran.
PEMERIKSAAN
Vagina toucher : ada pembukaan serviks, perdarahan (+)
FISIK
DIAGNOSIS
Abortus Insipiens
KERJA
DIAGNOSIS
Abortus Incomplete
BANDING
PEMERIKSAAN
- USG transabdominal atau travaginal
PENUNJANG
TATA LAKSANA : Dilatasi & Curretase
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
3
EKLAMPSIA
Ditetapkan oleh
Direktur
PANDUAN Tanggal Terbit
PRAKTEK
KLINIS
- Kejang
- Penurunan kesadaran
ANAMNESIS
- Edem pada wajah
-
DIAGNOSIS
Eklamsia
KERJA
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
4
ENDOMETRIOSIS
5
supresi penyakit daripadakuratif. Di samping itu efek samping estrogen
mungkin akan menonjol.
2. Progestin.
Baik oral maupun suntikan diberikan dengan dosis 30 mg/hari, cukup
efektif, namun efek samping cukup banyak. Berkhasiat
mengurangi/menghilangkan gejala, namun tidak efektif untuk pengobatan
infertilitas.
3. Danazol
Efektifitasnya tidak lebih baik dari hormon-hormon lainnya.
Dosis 2x200 mg tablet selama 6 bulan.
GnRH Agonis
- Dipakai secara intramuskuler, subkutan atau intranasal.
- Pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan pseudo-menopause
- Diberikan setiap 2-4 minggu. Pemakaian GnRH agonis perlu
pemantauan kadar estrogen. Dosis disesuaikan dengan kadar estrogen,
umumnya berkisar 20-40 pg/ml (75-150 pmol/l)
- GnRH tidak merubah kadar lipid darah
4. Gestrinone
Gestrinone, yaitu derivat 19 Nortestosteron berupa suntikan.
Dipakai 2 kali/minggu, efektif untuk endometriosis.
6
INVERSIO UTERI
Klasifikasi :
1. Inkomplit: uterus terbalik, tapi tidak keluar dari serviks
sehinggahanya terdapat lekukan pada fundus uteri.
2. Komplit: fundus uteri menonjol keluar dari serviks
3. Komplit: fundus uteri menonjol keluar dari serviks
PENGERTIAN
Berdasarkan waktu:
1. Akut: terjadi setelah persalinan
2. Subakut: sudah terdapat konstriksi serviks
3. Kronik: terjadi lebih dari 4 minggu setelah persalinan atau
tidakberhubungan dengan persalinan atau karena
kelainanginekologis
DIAGNOSIS
Inversio uteri
KERJA
DIAGNOSIS
Prolapsus uteri
BANDING
7
PEMERIKSAAN Pemeriksaan Lab :
PENUNJANG Darah rutin
1. Atasi syok
2. Pemberian analgetik kuat
3. Reposisi manual dalam narkose umum (69.94). Agar reposisilebih
mudah dapat diberikan Terbutaline 0,25 mg bolus IV berikan
segera antibiotik, setelah reposisi berhasil berikanoksitosin 20 IU
dalam dextrose 5% paling sedikit selama 24 jam
TATA LAKSANA :
4. Tindakan pembedahan (69.2) dilakukan bila reposisi manual tidak
berhasil
a. Perabdominal (jika uterus masih besar/pasca salin) denganteknik
Haultain dan Huntington
b. Pervaginam (jika ukuran uterus sudah mengecil) antara
laindengan teknik Kustner atau Spinelli.
PROGNOSIS Dubia ad bonam
8
KANKER OVARIUM
Klasifikasi
Secara singkat berdasarkan pemeriksaan histopatologi terdapat tiga jenis
kanker ovarium yang terbanyak adalah :
1. Tumor ganas epitel (malignant epithelial tumor)
Tumor ganas ovarium yang berasal dari epitel germinal atau mesotel.
Klasifikasi histologi neoplasma ovarium (WHO, 1973):
a. Neoplasma Epitel :
- Jenis serosum
PENGERTIAN
- Jenis musinosum
- Endometrioid
- Mesonefroid
- Tumor Brenner (transisional)
- Kombinasi jenis-jenis epitelKombinasi epitel dengan unsur lain
- Kanker yang tak berdiferensiasi
2. Tumor ganas sel benih (malignant germ cell tumor)
- Tumor sel granulose
- Tumor sel Sertolli – Leydig
- Ginandroblastoma
5. Gonadoblastoma
6. Tumor jaringan ikat lain yang tidak khas ovarium
7. Limfoma maligna
8. Tumor primer yang tidak dapat diklasifikasi
9. Tumor metastasis
Stadium I
Stadium II. Tumor terdapat pada salah satu atau kedua ovarium dengan
penyebaran ke panggul
STADIUM
- IIa. Penyebaran dan /atau metastasis ke uterus dan /atau tuba
KANKER
- IIb. Penyebaran ke jaringan panggul lain
OVARIUM (FIGO
- IIc.Tumor stadium IIa atau IIB, disertai pertumbuhan tumor
1985)
pada permukaan satu atau dua ovarium, atau kapsul pecah, atau
disertai asites yang mengandung sel-sel ganas atau bilasan
peritoneum positif.
Stadium III. Tumor terdapat pada salah satu atau kedua ovarium dengan
implantasi anak sebar di luar pelvis dan/atau kelenjar getah bening
retroperitoneal atau inguinal positif.
Adanya metastasis ke permukaan hepar setara dengan stadium III.
- IIIa. Tumor terbatas pada rongga pelvis minor, KGB
negativetetapi dengan penyebaran mikroskopis di permukaan
peritoneum abdomen.
- IIIb.Tumor pada salah satu atau kedua ovarium dengan
10
penyebaran pada permukaan peritoneum abdomen, dengan
garis tengah yang tidak melebihi 2 cm; KGB negatif.
- IIIc.Terdapat implantasi tumor di abdomen dengan diameter
lebih besar dari 2 cm dan/atau KGB retroperitoneal atau
inguinal positif.
Stadium IV. Tumor meliputi salah satu atau kedua ovarium dengan
metastasis jauh, efusi pleura bila ada, sitologi harus positifmetastasis jauh ke
parenkim hepar.
1. Timbul benjolan di perut dalam waktu yang relatif singkat
2. Gangguan buang air kecil/buang air besar, nyeri perut
3. Ditemukan tumor
a. di rongga pelvis dan dapat meluas hingga rongga perut,
dikiri/kanan uterus, di kavum Douglasi.
DIAGNOSIS
Kanker ovarium
KERJA
DIAGNOSIS
kista ovarium
BANDING
- USG
- Pemeriksaan foto meliputi foto toraks, abdomen, barium
PEMERIKSAAN
enema,pielografi intravena.
PENUNJANG
- CT Scan
- Sitologi cairan ascites.
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
12
KANKER SERVIKS
- Lekore
KRITERIA
- Perdarahan pervaginam, spontan atau pasca sanggama
DIAGNOSIS
- Gejala metastasis tergantung organ yang terkena seperti
kandungkencing, rektum, tulang, paru-paru, dll.
DIAGNOSIS
Kanker serviks
KERJA
DIAGNOSIS
Polip serviks
BANDING
- Kolposkopi
a. Pembedahan
- Histerektomekstrafasial bila kanker mikroinvasif <5 mm dan tidak
TATA LAKSANA : terdapat sel tumor pada pembuluh darah/Limfe
- Pembedahan radikal: Histerektomi radikal + limfadenektompelvis dilakukan
pada stadium I-IIa, bila tidak ada kontraindikasi.
13
b. Radiasi
Radiasi interna + radiasi eksterna. Sebaiknya dilakukan
pemberian kemoradiasi (sebelum radiasi diberikan kemoterapi
c. Kemoterapi
Kombinasi antara pembedahan, kemoterapi, radiasi
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
14
KEHAMILAN EKTOPIK
Kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah dibuahi tidak menempel
PENGERTIAN pada dinding endometrium kavum uteri. > 95% kehamilan ektopik berada di
saluran telur (tuba fallopi).
ANAMNESIS Nyeri perut hebat mendadak disusul dengan syok atau pingsan.
DIAGNOSIS
Kehamilan Ektopik
KERJA
DIAGNOSIS
Appendicitis akut
BANDING
- Konservatif
1. Metotreksat 1 amp/mg/kg IV
2. Faktor sitrovorum 0,1 mg/kg IM, Selang seling setiap hari selama
TATA LAKSANA :
8 hari
- Operatif
Laparatomi
15
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
KEPUSTAKAAN Spontaneus Abortion, Clin Obstet Gynecol. 1994 Sept, 37 (3): 730-44
9. Eroglu G, Betz G, Torregano C, Import of Histocompability antigens
on pregnancy outcome, Am J obstet Gynecoial, 1992 May,
166(5):1364-9
16
KETUBAN PECAH DINI
Ketuban pecah dini dalam persalinan secara umum disebabkan oleh kontraksi
uterus dan peregangan berulang. Selaput ketuban pecah karena pada daerah
PENGERTIAN
tertentu terjadi perubahan biokimia yang menyebabkan selaput ketuban
inferior rapuh, bukan karena seluruh selap[ut ketuban rapuh.
riwayat keluanya air ketuban beupa cairan jernih keluar dari vagina yang
ANAMNESIS
kadang kadang disertai tanda tanda persalinan.
PEMERIKSAAN
Inspekulo : adanya cairan ketuban keluar dari kavum uteri.
FISIK
KRITERIA
Tentukan pecahnya ketuban, dengana danya cairan ketuban di vagina.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Ketuban pecah dini
KERJA
Konservatif:
- Antibiotik
- Jika usia kehamilan < 32-34 minggu, dirawat selama air ketuban
TATA LAKSANA : masih keluar atau sampai air ketuban tidak keluar lagi.
- Jika usia kehamilan 32-37minggu, belum inpartu, tidak ada infeksi,
tes busa negatif berikan dexamethason IV, observasi tanda tanda
infeksi, dan DJJ janin
- Jika usia kehamilan 32-37minggu, sudah inpartu, tidak ada
17
infeksi,beriksan tokolitik ( salbutamol, dexamethason, dan induksi.
- Jika usia kehamilan 32-37minggu, sudah inpartu, ada infeksi, beri AB
dan lakukan induksi, nilai tanda tanda infeksi (suhu,leukosit,tanda
tanda intra uterin)
- Dosis dexamethason 5MG iv,.
Aktif
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
18
KISTA OVARIUM
Kista ovarium adalah massa kistik yang berasal dari ovarium yangbersifat
PENGERTIAN jinak
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
19
MIOMA UTERI
PENGERTIAN Mioma uteri adalah tumor jinak dari unsur otot polos dinding rahim
DIAGNOSIS
Mioma uteri
KERJA
20
3. Pada pasien yang menolak pembedahan dantanpa keluhan
dapatdicoba diberikan terapi hormon seperti progesteron dan
GnRH analog.
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
21
MISSED ABORTION
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus telah meninggal dalam
PENGERTIAN kandungan sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya
masih tertahan dalam kandungan.
DIAGNOSIS
Missed Abortion
KERJA
DIAGNOSIS
Abortus imminens
BANDING
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
10. Byrne JL, Ward K. Genetic Factorsin Recurrent abortion. Clin Obstet
Gynecol, 1994 Sept, 37(3): 693-704
11. Coulan CB, Stern JJ. Endocrine./ Factors Associated With Recurrent
KEPUSTAKAAN Spontaneus Abortion, Clin Obstet Gynecol. 1994 Sept, 37 (3): 730-44
12. Eroglu G, Betz G, Torregano C, Import of Histocompability antigens
on pregnancy outcome, Am J obstet Gynecoial, 1992 May,
166(5):1364-9
22
MOLA HIDATIDOSA
- Amenore
- Keluhan gestosis seperti
- hiperemesisgravidarum yang berat
ANAMNESIS
- Perdarahan
- Uterus yang lebih besar dari usia
kehamilan
PEMERIKSAAN Klinis terlihat gelembung mola yang keluar dari uterus
FISIK
DIAGNOSIS
Mola hidatidosa
KERJA
DIAGNOSIS
Tumor trofoblas gestasional
BANDING
23
- Pengobatan gestosis sesuai protocol
- Evakuasi dengan vakum kuretase
- Kemoterapi profilaksis
- Histerektomi dilakukan bila usia lebih dari 35 tahun dengan jumlah
anak cukup
- Tirotoksikosis (pengobatan bersama-sama dengan Departemen Ilmu
penyakit dalam
- Emboli paru (pengobatan bersama-sama Departemen Ilmu
penyakit dalam
Evakuasi :
1. Vakum kuretase
a. Bila gelembung sudah ke luar
24
b. Histerektomi
Dilakukan terutama pada pasien yang berumur > 35 tahun dengan jumlah
anak cukup
3. Pengawasan lanjut:
Akhir pengawasan
Bila setelah pengawasan satu tahun, kadar hCG dalam batas normal,
atau bila telah hamil lagi
Jadwal pengawasan
3 bulan ke-I: dua minggu sekali
3 bulan ke II: 1 bulan sekali
6 bulan terakhir: 2 bulan sekali
25
PERDARAHAN POST PARTUM
Perdarahan yang masif > 500 ml setelah bayi lahir, berasal dari tempat
implantasi plasenta, robekan jalan lahir dan jaringan sekitarnya merupakan
salah satu penyebab kematian ibu.
- Sisa plasenta
1. Kotiledon tersisa
2. Plasenta susenturiata
3. Plasenta akreata, inkareata, perkreata
26
- Gangguan
1. Trombofilia
2. Sindroma HELLP
3. Preeklamsia
DIAGNOSIS
Perdarahan post partum
KERJA
DIAGNOSIS
DIC
BANDING
- Atonia uteri
1. Pemberian misoprostol peroral 2-3 tablet (400-600mcg) segera
setelah bayi lahir.
2. Sikap trendelenburg
3. Cairan kristaloid IV
4. Oksigen
5. Masase fundus uteri dan rangsang putting susu
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
27
PLASENTA PREVIA
Plasenta previa adalah plasenta yang implantasinya tidak normal ialah rendah
sekali hingga menutupi seluruh atau sebagian ostium.
Klasifikasi
ANAMNESIS Keluar darah dari jalan lahir tanpa ada rasa nyeri.
PEMERIKSAAN Vagina toucher : jari tengah meraba forniks posterior untuk mendapat kesan
FISIK ada atau tidak bantalan antara jari dengan bagian terbawah janin
KRITERIA
Perdarahan dari jalan rahim tanpa disertai rasa nyeri.
DIAGNOSIS
DIAGNOSIS
Plasenta previa
KERJA
DIAGNOSIS
Laserasi serviks
BANDING
PEMERIKSAAN - USG
PENUNJANG - Lab : darah rutin
28
- Observasi perdarahan
- Bed rest
- Jika janin masih prematur dipertimbangkan memebrikan sulfas
TATA LAKSANA :
magnesikus untuk menekan his sementara
- Steroid untuk memeprcepat pematangan paru janin
- Jika kehamilan sudah cukup bulan, terminasi kehamilan dengan SC
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
29
PRE EKLAMSIA RINGAN
30
3.Proteinuria (+3)-(+4)
- TD ≥ 140/90 mmHg.
KRITERIA
- Proteinuria ≥ 300 mg/24jam atau dypstick ≥ 1+
DIAGNOSIS
- Edema pada lengan, muka, peut, tungkai.
DIAGNOSIS
Pre eklamsia ringan
KERJA
DIAGNOSIS
Hipertensi kehamilan
BANDING
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
31
PRE EKLMASI BERAT
Ditetapkan oleh
Direktur
PANDUAN Tanggal Terbit
PRAKTEK
KLINIS
DIAGNOSIS
Preeklamsi berat
KERJA
DIAGNOSIS 1. Epilepsi
BANDING 2. Hipertensi menahun, kelainan ginjal dan epilepsi
PEMERIKSAAN Lab : darah rutin, urin lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal
PENUNJANG USG
32
- Obat anti kejang : MgSO4 40%
- Diuretikum : bila ada edem paru
- Anti hipertensi :
1. Lini pertama
nifeipin 10-20mg diulangi setelah 30 menit max dosis 120mg
dalam 24 jam
2. Lini kedua
Sodium nitoprusside 0,2 mcg iv/kg/menit,infus,ditingkatkan 0,25
mcg/kg/5 menit
Diazokside 30-60 mg iv/5 menit atau iv infus 10
mg/menit/dititrasi
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
33
PROLAPSUS UTERI
No. Dokumen No. revisi Halaman
A 1
Ditetapkan oleh
Direktur
PANDUAN Tanggal Terbit
PRAKTEK
KLINIS
Pemeriksaan ginekologis :
DIAGNOSIS
Prolapsus uteri
KERJA
34
DIAGNOSIS
Inversio uteri kronis
BANDING
PEMERIKSAAN
Pap smear
PENUNJANG
35
RUPTURA PERINEUM
DIAGNOSIS
Ruptur perineum
KERJA
PEMERIKSAAN - USG
PENUNJANG - Anal manometri
37
RUPTURA UTERI
38
-
Pada eksplorasi rahim setelah janin lahir terdapat robekan dinding
rahim tanpa ada robekan peritoneum.
DIAGNOSIS
Ruptur uteri
KERJA
DIAGNOSIS
Akut abdomen pada kehamilan abdominal lanjut
BANDING
PEMERIKSAAN Laboratorium:
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
3. Cunningham FG, Leveno KJ, Hautch JC, Gilstrap III LC, wenstrom
KD. Williams Obstetrics,22nd ed newyork McGraw-Hill,2005;
Chapter 35 obstetrical hemorrhage: 810-48
4. Karkata MK, Mayura M. Kematian ibu bersalin di RSUP Sanglah
KEPUSTAKAAN denpasar (tinjauan selama tiga tahun 1993-1995). Maj kedokteran
udayana 1996,93:180-5
5. Simanjuntak T, Kaban RM,Hutabarat H. Kematian maternal di
Rumah Sakit Dr Pirngadi Medan 1990-1994. Buku abstrak
perkumpulan obstetri dan ginekologi indonesia
39
SOLUSIO PLASENTA
DIAGNOSIS
Solusio plasenta
KERJA
- USG
- Lab : darah rutin, waktu pembekuan,protombrin, tromboplastin
PEMERIKSAAN
parsial, kadar fibrinogen
PENUNJANG
- MRI
- Uji coba Kleihaver - Betke
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS
Ad functionam : bonan
40
Ad sanationam : dubia ad bonam
41
SYOK HEMORAGIK DALAM KEBIDANAN
Lemah, pucat, keringat dingijn, sianosis jari jari, sesak napas, penglihatan
ANAMNESIS
kabur, gelisah, tekanan darah menurun, oliguria/anuria.
(Ringan) normal
Tes Tilt (+)
II 20-25% Takikardi-
(sedang) takipnue
TD <30 mmHg
PEMERIKSAAN
TD sistolik
FISIK rendah
Pengisian darah
kapiler lambat
42
Oliguria (<
30ml/jam)
Asidosis
metabolik (Ph
<7,5)
DIAGNOSIS
Syok Hemoragic
KERJA
PENUNJANG USG
43
- Produksi urin
- Tekanan kapiler paru normal 6-18 Torr
12. Perbaikan klinik : pucat, sianosis, sesak, keringat dingin dan
kesadaran
Ad vitam : bonam
PROGNOSIS Ad functionam : bonan
Ad sanationam : dubia ad bonam
44