Tanggal Terbit :
Ditetapkan tanggal : ..
Direktur
3. Pemeriksaan Fisik
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kerja
6. Diagnosis Banding
7. Pemeriksaan
Penunjang
Tekanan darah 160/110 mmHg yang terjadi pada kehamilan lebih dari 20 mgg, dengan
proteiuria 2 gr/ 24 jam
1.
Tekanan darah tinggi pada kehamilan, ditemukan mulai usia kehamilan >
20 minggu
2.
Tidak ada riwayat tekanan darah tinggi sebelum hamil
3.
Ada atau tidaknya gejala impending eklampsia
4.
Saat ini umur kehamilan 37 minggu
1.
Tekanan darah 160/ 110 mm Hg
2.
Pemeriksaan obstetri : sesuai dengan kehamilan usia lebih dari 37 minggu (Inspeksi,
Palpasi, Auskultasi)
Hamil usia lebih dari 37 minggu dengan disertai peningkatan tekanan darah mulai pada
usia kehamilan lebih dari 20 minggu dengan salah satu atau lebih gejala dan tanda di
bawah ini :
1.
Tekanan darah sistolik 160/110 mmHg atau diastolik 110 mmHg dalam dua kali
pengukuran dengan jarak 6 jam setelah usia kehamilan 20 minggu
2.
Proteinuria 2,0 gr/24 jam atau +2 atau lebih
3.
Oligouri, produksi urine <500 cc/24 jam
4.
Kenaikan kreatinin serum
5.
Gangguan cerebral atau penglihatan, gangguan kesadaran, nyeri kepala, skotoma
6.
Edema paru dan cyanosis
7.
Nyeri epigastrium atau kuadran kanan atas abdomen
8.
Gangguan fungsi hati tanpa adanya etiologi lain
9.
Hemolisis mikroangiopatik
10. Trombositopenia < 100.000
11. HELLP Syndrome
SEVERE PREECLAMPSIA (PREEKLAMPSIA BERAT/PEB) ATERM
1.
Hipertensi gestasional
2.
Hipertensi kronis superimposed preeklampsia
3.
Hipertensi Kronis
4.
Preeclampsia Ringan
Darah Lengkap : Hemoglobin dan Hematokrit
Peningkatan hemoglobin dan hematokrit berarti :
1.
ada hemokonsentrasi, yang mendukung diagnosis
preeclampsia
2.
menggambarkan beratnya hipovolemia
3.
nilai ini akan menurun bila terjadi hemolisis
Urine Lengkap
3.
Renal Function Test (RFT) : Kreatinin serum, asam urat serum, nitrogen urea darah
8. Terapi
(BUN)
Peningkatannya menggambarkan :
Beratnya hipovolemia
Tanda menurunnya aliran darah ke ginjal
Oliguria
Tanda preeclampsia berat
Transaminase Serum : SGOT, SGPT
Peningkatan transaminase serum menggambarkan preeclampsia berat dengan
gangguan fungsi hepar
5.
Lactic Acid Dehydrogenase (LDH) : menggambarkan adanya hemolisis
6.
Albumin serum dan Faktor Koagulasi (Faal Hemostasis) :
menggambarkan kebocoran endothel, dan kemungkinan koagulopati
Morfologi sel darah merah pada hapusan darah tepi :
Untuk menentukan :
1.
adanya mikroangiopatik hemolitik anemia
2.
morfologi abnormal erytrocyte, schizocytosis dan
spherositosis
Perawatan Aktif, Agresif
1.
Tujuan : Terminasi Kehamilan
2.
Indikasi :
1) Indikasi Ibu
a) Kegagalan terapi Medikamentosa
(1) Setelah 6 jam sejak dimulai pengobatan medikamentosa, terjadi kenaikan
darah yang persisten
(2) Setelah 24 jam sejak dimulainya pengobatan medikamentosa terjadi
kenaikan desakan darah yang persisten
b) Tanda dan gejala Impending Eklampsia
c) Gangguan fungsi hepar
d) Gangguan fungsi ginjal
e) Dicurigai terjadi solusio plasenta
f) Timbulnya onset partus, ketuban pecah, perdarahan
2) Indikasi Janin
a) Usia kehamilan 37 minggu
b) IUGR berat berdasarkan pemeriksaan USG
c) NST patologis dan profil biofisik abnormal
d) Timbulnya oligohidramnion
3) Indikasi Laboratorium : trombositopenia progresif, yang menjurus ke HELLP
Syndrome
3.
Terapi Medikamentosa
Infus RD5 60-125 cc/ jam
SM terapi :
a) loading MgSO4 20% 4 gr IV
b) loading MgSO4 40% 10 gr drip dalam 6 jam
Maintenance 5 gr MgSO4 40% drip dalam 6 jam
Antibiotik : Ampicillin 3x1 gr IV
Antihipertensi : Nifedipin 3x5 mg bila terjadi krisis hipertensi (systole > 180 mmHg
atau diastole 110 mmHg) berikan catapres titrasi k/p
4.
Cara Persalinan: sedapat mungkin persalinan diarahkan
pervaginam
1) Penderita belum inpartu
a. Dilakukan induksi persalinan bila Bishop Score 6
Bila PS<6 dilakukan pematangan cervix dengan misoprostol 25 microgram/6
jam (maksimal 2 kali). Induksi persalinan harus sudah mencapai kala II dalam
waktu 24 jam. Bila tidak, induksi persalinan dianggap gagal, dan harus segera
disusul dengan dilakukan SC.
b. Indikasi dilakukan SC apabila :
(1) Tidak ada indikasi untuk persalinan pervaginam
(2) Induksi persalinan gagal
(3) Terjadi maternal distress
(4) Terjadi fetal distress
2) Penderita sudah inpartu
9. Edukasi
10. Prognosis
11. Tingkat Evidens
12. Tingkat
Rekomendasi
13. Penelaah Kritis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tanggal Terbit :
Ditetapkan tanggal :
Direktur
4. Persiapan
5. ProsedurTindakan
6. PascaProsedurTinda
kan
1. Penegakan diagnosis
2. Inform consent :
a. Diagnosis kerja, diagnosis banding
b. Dasar diagnosis
c. Tindakan kedokteran yang akan dilakukan
d. Indikasi tindakan
e. Tatacara tindakan
f. Tujuan tindakan
g. Resiko dan komplikasi tindakan
h. Prognosis
i. Alternatif dan resiko lain-lain
3. Persiapan pasien
a. Pemeriksaan laboratorium dan pemeriksaan penunjanglainnya
b. Konsultasi bagian anestesi dan cardiologi
c. Sehari sebelum operasi:
i. Puasa 6 jam sebelum tindakan operasi
ii. Pemberian antibiotik profilaksis 1 jam sebelum tindakan
operasi
iii. Persiapan darah
iv. Pemasangan dauer catheter di kamar operasi
v. Pasien dilakukan cukur rambut kemaluan dan kebersihan
lapang operasi kurang dari 6 jam
4. Persiapan alat dan obat-obatan
i. Persediaan darah untuk transfusi
ii. Premedikasi dengan antibiotik profilaksis
1. Pasien ditidurkan terlentang di atas meja operasi dengan anesthesi
(GA, SAB)
2. Antisepsis lapangan operasi dengan savlon dan bethadine,
demarksi lapangan operasi dengan doek steril.
3. Dibuat incisi kulit pada linea mediana dari supra simpisis sampai
dibawah umbilicus 10 cm atau insisi pfanenstiel, insisi diperdalam
secara tajam kecuali otot secara tumpul, sampai cavum peritonei
terbuka.
4. Tampak uterus gravidarum. Pasang kassa laparatomi.
5. Dibuat bladder flap dengan menginsisi peritoneum visceral 2 cm
diatas plika vesica uterine, dilebarkan ke lateral, dijauhkan ke caudal
dengan hak besar untuk melindungi vesica urinaria.
6. Dibuat insisi pada SBR 1 cm di bawah insisi bladder flap,
dilebarkan ke lateral secara tumpul dengan jari, keluar ketuban
warna ., janin dilahirkan dengan (meluksir kepala, meluksir
bokong, ekstraksi kaki), laki-laki / perempuan, berat ..gram,
panjang ..cm, A / S ., jam .kemudian bayi dirawat.
7. Placenta dilahirkan dengan tarikan ringan
8. Explorasi cavum uteri, tidak terdapat perdarahan dan sisa plasenta.
9. Dibuat jahitan sudut pada kanan dan kiri SBR, dilanjutkan dengan
jahitan jelujur feston 2 lapis.
10. Dilakukan reperitonealisasi, kassa laparatomi di keluarkan.
11. Evaluasi perdarahan aktif tidak ada. Uterus kontraksi baik. Adnexa
D / S dalam batas normal.
12. Darah dibersihkan. Dinding abdomen dijahit lapis demi lapis.
13. Operasi selesai
1. Bila anestesi GA pasien puasa sampai sesudah bising usus (+)
dan flatus (+), bila anestesi SAB, pasien boleh langsung intake oral
bertahap
2. Memeriksa secara teratur tanda-tanda vital, keluhan subyektif,
7. Tingkat Evidens
8. Tingkat
Rekomendasi
9. PenelaahKritis
10. IndikatorProsedurTin
dakan
11. Kepustakaan
1.
CLINICAL PATHWAYS
PREEKLAMPSIA BERAT(PEB), ATERM,
TINDAKAN SC
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
JAWA TIMUR
Kriteria Inklusi
Pasien dengan :
Tekanan darah sistolik 160/110 mmHg atau diastolik 110 mmHg dalam dua kali pengukuran dengan jarak 6
jam
Usia kehamilan 37 minggu
Proteinuria 2,0 gr/24 jam atau +2 atau lebih
Pasien PEB aterm dengan salah satu atau lebih gejala/tanda di bawah ini :
1. Cephalopelvic disproportion
2. Kelainan letak (Letak Sungsang/ Letak Lintang/Letak Oblique)
3. Gemelli
4. Bekas SC
5. Placenta Previa
6. Makrosomia
7. Maternal distress
8. Fetal distress
Kriteria Eksklusi
Pasien PEB aterm dengan :
Kala 2
Inpartu, dalam waktu 24 jam sudah mencapai kala II
Terdapat kontraindikasi persalinan pervaginam
Petunjuk Pengisian
Setiap ada perubahan diluar protocol CP yang berkaitan dengan diagnose dan komplikasi, terapi dan
semua hal klinis dianggap sebagai varian, dan dicatat di kolom varian tentang : tgl/jam varian terjadi,
kondisi yang terjadi, tindakan yang diambil, tandatangan dan nama terang yang bertugas. Protokol CP ini
kemudian tidak bisa dilanjutkan, dan seterusnya menggunakan lembar 5 (L-5)
Adanya kondisi seperti : pasien/keluarga menolak tindakan dan perawatan karena alasan ketidakmauan
dan ketidakmampuan ekonomi sehingga pasien tidak bisa memenuhi tahapan pelayanan sesuai protocol
CP dianggap sebagai varian dan dicatat seperti hal no.3, namun protocol CP ini masih bisa dilanjutkan
sampai batas waktu untuk dievaluasi.
Tanda positif berarti harus dilakukan, tanda negatif berarti tidak boleh dilakukan, tanda positif/negatif
berarti dilakukan apabila diperlukan. Kolom kosong tanpa tanda berarti tidak dilakukan. Tanda (+/-) harus
dilingkari salah satu. Bila Tidak dikerjakan dicoret dan diberikan keterangan
Kolom keterangan berisi hal-hal penting yang dikerjakan/tidak dikerjakan dengan alasan yang tertulis
untuk memperjelas tindakan/pelayanan sesuai protocol CP
Protokol CP ini berlaku sejak tgl 1 Januari 2014- 31 Maret 2014 (versi 1),berisi 4 lembar.
Protokol CP ini disimpan dalam rekam medis pasien di halaman sebelum L-5
..
Umur
..
Alamat
..
..
Saya telah mengerti dan menyetujui pemakaian CP ini untuk sebaik-baiknya pelayanan selama di Rumah
Sakit dr. Saiful Anwar Malang
Malang, ......
Pemberi Persetujuan Dokter yang menerangkan
Saksi I
Saksi II
)(
)(
)(
CLINICAL PATHWAYS
PREEKLAMPSIA BERAT (PEB), ATERM
TINDAKAN SC
RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
JAWA TIMUR
No. Dokumen :
Tanggal Terbit :
Ditetapkan tanggal :
Direktur
Aktivitas Pelayanan
1.
2.
3.
Umur:
Berat Badan:
..kg
Kode ICD 10 : O14.1
Kamar Bersalin
Recovery Room
Ruang 8
Tgl/Jam
masuk:
Tgl/Jam keluar:
Lama Rwt
Kelas:
Tarif/hr (Rp):
Biaya (Rp)
..
... hari
..
..
... hari
..
... hari
Rawat Inap
..
Hari
Rawat 2
Hari
Rawat 3
Hari
Rawat 4
Admisi
IGD
Kamar
Bersalin
Ruang Rawatan
Diagnosis :
Penyakit Utama :
Penyakit Penyerta :
Letak Sungsang
Gemelli
Bekas SC
Letak Lintang
Placenta Previa
Makrosomia
Komplikasi :
dema Paru
IC
olusio Plasenta
ELLP Syndrome
ecompensasio cordis
VA
.
Komplikasi Janin :
IRJ
Tinggi Badan:
Nomor Rekam Medis:
..cm
.
Rencana rawat : 5 hari
Hari
Rawat 1
OK/Recovery
Room
Ruang
4/8
Ruang
4/8
Ruang
4/8
Ruang
4/8
E
G
D
S
+/+/+/+/+/+/+/+/-
+/+/+/+/+/+/+/+/-
+/+/+/+/+/+/+/+/-
+/+/+/+/+/+/+/+/-
+/+/+/+/+/+/+/+/-
+/+/+/+/+/+/+/+/-
+/+/+/+/+/+/+/+/-
+/-
H
D
C
Biaya
Hari
Rawat 5
Keterangan
UGR
G
awat Janin
+/+/+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+/+/+/+/+/-
+/+/+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/+/+/+/+/+/+/+/+/+/+/+/+/+/+/+/-
+/+/+/-
+/+/+/-
+/+/+/-
+/+/+/-
+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
UFD
Asessmen Klinis :
Pemeriksaan Dokter
Pengkajian Keperawatan
Kajian awal Gizi
Pengkajian Kefarmasian
Konsultasi :
IPD
Anestesi
Cardiologi
Neurologi
.
Pemeriksaan Penunjang :
FT (SGOT/SGPT)
FT (Ur/Cr)
TG
SG Obstetri
sam urat
DA
DH
lbumin
otal Protein
ipid profile
rotein Esbach
H (PTT/APTT)
.
Tindakan :
emasangan infus
emasangan kateter
.
Tindakan
Keperawatan/Kebidanan :
Asuhan keperawatan /
kebidanan total
Asuhan keperawatan /
kebidanan mandiri
Asuhan keperawatan /
kebidanan parsial
Pengambilan sampel
darah vena
D
U
L
R
C
U
A
G
L
A
T
S
L
P
F
P
P
S
Rawat luka
Pemasangan infuse
Transfusi darah
Pemberian Oksigen
.
Asuhan Gizi :
.
Asuhan Kefarmasian :
Asuhan Kefarmasian
Obat-obatan Injeksi :
I
njeksi SM 20%
I
njeksi SM 40%
A
ntibiotik (Cefazolin)
A
ntihipertensi
A
ntioksidan
A
nalgetik : Ketorolac 30mg
R
anitidin
M
etocloperamid
Cefadroxil
Asam mefenamat
A
ntihipertensi (nifedipin)
.
Pembiusan Umum Gas :
Halothane
Isoflurane
Sevoflurane
O2
N2O
+/+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/+/+/-
+/+/-
+/+/-
+/+/-
+/+/-
+/+/-
+/+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+
+
+
+/+
+
+
+/+/-
+
+
+/+
+
+
+
+/+/-
+/+
+/+/+/-
+/+
+/+/+/-
+/+
+/+/+/-
+/+
+/+/+/-
++/-
+/+/-
+
+
+/+/-
+
+
+/+/-
+
+
+/+/-
+
+
+/+/-
+/+/+/+/+/-
Midazolam
Diazepam
Propofol
Ketamine
Atracurium
Thiopental
Rocuronium
Morphine
Fentanyl
Sulfentanyl
Pethidine
+/+/+/+/+/+/+/+/+/+/+/-
Lidocaine
Xylocaine
Bupivacaine
Clonidine
Epinephrine
+/+/+/+/+/-
+/+/+/+/+/+/+/-
Obat-obat Emergency di
Kamar Operasi :
Dexamethasone
Aminophyllin
Asam traneksamat
Ephedrine
Epinephrine
Sulfas Atropine
Norepinehrine
Dopamin
Dobutamin
D40
Nabic
Nutrisi :
Mobilisasi :
Tirah Baring
Duduk
Berdiri
Jalan
Hasil (outcome) :
Tekanan
Darah
Ibu
terkendali
Terminasi Kehamilan
Tidak terjadi komplikasi
.
Pendidikan/Rencana
Pemulangan/Promosi
Kesehatan :
Kondisi penyakit
Tujuan dan tatacara tindakan
medis
Rencana perawatan,
pemberian obat-obatan,
tindakan yang dilakukan
Resiko dan komplikasi yang
bisa terjadi
Prognosis penyakit
Follow up pasca operasi
Varians :
+/+/+/+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+
-
+
-
+
-
+/+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/+/+/+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/-
+/+/+/-
+/+/+/-
+/+/+/-
+/+/+/-
+/+/+/-
+/+/+/-
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Jumlah Biaya
DPJP Admisi :
..
DPJP Operasi :
.
DPJP Anestesi :
.
Verifikator :
.
Diagnosis Akhir :
Utama :
Penyerta :
Komplikasi :
PREEKLAMPSIA BERAT
(PEB)
ATERM
Kode
ICD 10 :
Jenis Tindakan :
Kode
ICD 9
CM
O 14.1
LSCS
74.1