Anda di halaman 1dari 4

HASIL PEMBAHASAN KLAIM INA CBG YANG DITUNDA

PEMBAYARANNYA OLEH BPJS KESEHATAN

Hasil Pembahasan Terkait Kasus Mata :


A. OPERASI KATARAK
1. Teknik Phacoemulsification :
Untuk operasi katarak dengan Phacoemulsification (insisi -+ 3 mm) maka
pasien katarak tanpa penyulit dilakukan di rawat jalan.

2. Teknik SICS (Small Incicion Cataract Surgery) :


Untuk operasi katarak dengan SICS (insisi -+ 6 mm) maka pasien
dilakukan di rawat jalan.
Pasien dilakukan Rawat inap dengan tindakan Phacoemulsification dan
SICS apabila :
a. Ada komplikasi selama operasi (during opreration) yang memerlukan
pemantauan intensif setelah operasi.
b. Operasi pada salah satu mata pasien dimana mata yang lain visusnya
sudah 0 (buta) atau one eyes.
c. Jika ada underlying disease seperti :
1) hypertention,
2) Diabetic Mellitus
3) HbsAg +
4) Dll

3. Teknik ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction), ICCE (Intra Capsular


Cataract Extraction) :
Untuk operasi katarak dengan teknik ECCE, ICCE maka pasien boleh
dilakukan rawat inap mengingat :
a. Insisi dilakukan lebih kurang 9 mm
b. Waktu operasi lebih lama dibandingkan operasi dengan teknik
Phaco
c. Untuk menghindari / meminimalkan resiko infeksi (Endhopthalmitis),
prolaps isi bola mata (iris, vitreous) paska operasi

4. Secara umum untuk operasi katarak indikasi rawat inap apabila :


a. Memakai Teknik ECCE (Ekstra Capsular Cataract Extraction)
b. Katarak Pediatrik (anak anak: kongenital, juvenil)
c. Katarak Hipermatur
d. Katarak dengan gangguan pendengaran, kelainan jiwa/cacat mental
dan dengan penyakit sistemik( HHD, Decomp, hipertensi, Diabetes
mellitus, HBsAg+)
e. Kepatuhan pemakaian Obat
f. Katarak dengan komplikasi penyakit mata ( contoh: Uveitis, glaukoma )
g. Luksasi lentis/subluksasi lentis, katarak dengan iridodialisis,
h. Katarak dengan sikatrik kornea
i. Zonulysis
j. Sinekia anterior/posterior lebihdari 180 derajat>2 quadran
k. Katarak dengan komplikasi intra operatif
l. Katarak Grade 5 (Brunescent)
m. katarak + Glaukoma
n. katarak Post Vitrektomi
o. katarak Post Uveitis
p. katarak Pada high Myopia
q. katarakTraumatika
r. Komplikasi Post operatif
s. Katarak + Ablatio Retina
t. katarak Polaris Posterior
u. Pasien2 yang memerlukan pemeriksaan tambahan Khusus
v. pasien tidak kooperatif , baik krn usia muda maupun keadaan
psikologis pasien, cemas dll

B. FIKSASI SCLERA - IMPLANTASI IOL SEKUNDER,


Merupakan tindakan yang memerlukan rawat inap, baik dikerjakan dalam
anestesi lokal ataupun umum. Karena komplikasi akibat tindakan yang
mungkin terjadi.

C. INJEKSI INTRAVITREAL
Bukan merupakan indikasi rawat inap.

Injeksi intravitreal bisa dilakukan di rawat inap bila memerlukan perawatan


terkait dengan keadaan sistemik pasien dan tempat tinggal yang jauh dari
lokasi pelayanan kesehatan

D. PTERYGIUM
Operasi Pterigium tanpa penyulit (kondisi seperti yang diindikasikan
dalam rawat inap) dan dikerjakan dengan Bare sklera, merupakan tindakan
rawat jalan.
Rawat inap jika:
a. Pterigium grade IV
b. Operasi dengan teknik graft conjunctiva, flap conjunctiva atau
membran amnion baik dengan jahitan maupun fibrin glue
c. Pasien anak-anak atau pasien yang tidak kooperatif yang memerlukan
anastesi umum
d. Ada kelainan sistemik yang memerlukan evaluasi baik dibidang mata
atau dari departemen lain
e. Terdapat perdarahan masif atau komplikasi lain yang memerlukan
evaluasi lebih lancet
f. Transportasi sulit atau jauh dari tempat pelayanan

E. KAPSULOTOMI KATARAK SEKUNDER dengan menggunakan Nd-YAG


Laser dilakukan di rawat jalan. Namun apabila memerlukan tindakan operatif
dalam anestesi lokal atau bius umum, maka tindakan tersebut merupakan
tindakan yang memerlukan rawat inap, karena komplikasi tindakan yang
mungkin terjadi

F. Laser Pan-Fotokoagulasi dilakukan di rawat jalan, kecuali jika dilakukan


bersamaan dengan operasi Vitrektomi (rawat inap)

G. CHALAZION / HORDEOLUM
Tindakan ini dilakukan di rawat jalan kecuali pada anak-anak yang belum
kooperatif/ pasien yang memerlukan Anestesi Umum (GA)

Ketua I PP. Perdami,

DR.Dr. Iwan Sovani, SpM (K)

Anda mungkin juga menyukai