Anda di halaman 1dari 33

PAPILEDEMA

Oleh :
Irka Gibriela Mia, S. Ked

Pembimbing :
dr. Rosmaryati Manalu, Sp.M

Program Studi Pendidikan Dokter


Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya
RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
Bagian Ilmu Kesehatan Mata
2016
Definisi
• Papil edema adalah kongesti diskus optikus yang
berkaitan dengan peningkatan tekanan intrakranium.
Papiledema
Etiologi
• Penyebab tersering adalah :
▪ tumor serebrum,
▪ abses,
▪ gangguan endokrin seperti : Addison’s disease, Cushing’s disease
▪ hematoma subdura,
▪ hidrosefalus, perdarahan sud arakhnoid atau perdarahan subdural,
▪ Glaukoma akut, uveitis
▪ malformasi arteriovena, dan
• Pada praktik oftalmologi, papiledema sering disebabkan oleh hipertensi
intrakranial idiopatik.
• Paling jarang adalah tumor spinal, polineuropati idiopatik akut (guillain
barre sindrom), mukopolisakaridosis dan kraniosinostosis dengan berbagai
penurunan absorbsi cairan serebrospinal.
• Ditandai dengan peningkatan tekanan intrakranial; tidak ada kelainan
neurologik dan neuroimaging
Klasifikasi Papiledema
• Akut
– Kemungkinan terjadi akibat peningkatan tekanan
intrakranial yang cepat dan bermakna, terdapat
perdarahan dan cotton wool di diskus optikus dan
sekitarnya, yang menandai adanya dekompensasi
vaskular dan aksonal disertai risiko kerusakan
nervus optikus dan defek lapang pandang.
Terkadang dapat ditemukan edema peripapilar
yang meluas ke makula, eksudat retina dan lipatan
koroid
Klasifikasi Papiledema (2)
• Kronis
– Pada papiledema kronik kemungkinan terjadi
akibat peningkatan tekanan intrakranial moderat
yang berkepanjangan, proses kompensasi
tampaknya membatasi perubahan diskus optikus
sehingga bila bercak cotton wool atau
perdarahannya hanya sedikit.
Gejala dan pertimbangan diagnostik
• Sakit kepala
• mual
• Muntah
• Penglihatan ketajaman menurun
• Pengurangan luas lapang pandang
• Dari uji perimetri terdapat perluasan uji blind
spot
Tanda awal papilledema :

❑ Hiperemia diskus (tanda yang paling dini dari adanya papilledema)


❑ Pelebaran telangiectasia kapiler permukaan
❑ Pengkaburan batas diskus peripaplar
❑ Kekaburan dari batas papil ini dimulai pada bagian atas dan bawah,
selanjutnya akan menjalar kebagian nasal.
❑ Hilangnya denyut vena spontan
❑ Edema peripapiler (yang dapat meluas ke macula)
❑ Jaringan diskus bengkak, meninggi, dan mengalami kongesti
❑ Pebuluh darah vena membesar secara mencolok
❑ perdarahan peripapiler
❑ Bercak-bercak cotton wool
Bercak Cotton
wool
Papil edema kronik

❑ Jika papilledema menetap selama beberapa bulan, hiperemia diskus


perlahan menghilang, memberikan gambaran abu-abu akibat gliosis
astrositik dan atrofi saraf disertai konstriksi sekunder pembuluh darah
retina
❑ Dapat muncul pembuluh darah kolateral optikosiliaris dan eksudat halus
atau drusen diskus optikus
❑ Penurunan lapang pandang perifer
❑ Kekaburan penglihatan sementara

Drusen discus optikus


Pemeriksaan Pencitraan (1)
• Neuroimaging segera (CT scan, MRI) otak
dengan kontras harus dilakukan dalam usaha
untuk mengidentifikasi adanya lesi massa SSP.
• Fluorescence angiography dapat digunakan
untuk membantu menegakkan diagnosis.
Papilledema akut menunjukkan peningkatan
dilatasi kapiler peripapillar dengan kebocoran
lanjut pada kontras.
• Fungsi lumbal
Pemeriksaan Pencitraan (2)
• Perimetri
Lapang pandang harus diperiksa. Umumnya
menunjukkan pembesaran titik buta, dan
penyempitan yang konsentris lapang penglihatan
terutama dalam bentuk dan warna (merah dan
hijau).
Pada papilledema kronis, pembatasan lapang
pandang, terutama daerah inferior, secara
bertahap dapat terjadi, ang selanjutnya dapat
memburuk menjadi kehilangan pengelihatan
sentral dan kebutaan total.
Terapi
• Harus diarahkan langsung pada penyebab
yang mendasarinya. Contohnya, Hipertensi
intrakranial idiopatik umumnya mengenai
wanita muda dengan obesitas maka
diperlukan penurunan berat badan.

• Pemberian acetazolamide oral biasanya 250


mg 1-4x 1 hari atau diuretik furosemid efektif
mengurangi edema diskus optikus.
Prognosis
• Prognosis dari papilledema sangat tergantung
pada penyebabnya. Kebanyakan pasien yang
terkena tumor otak metastase prognosisnya
sangat buruk; pada pasien dengan
pseudotumor biasanya dapat diobati dengan
cukup baik.
Neuritis Optik
Neuritis Optik
Definisi :
Inflamasi pada nervus optik

Etiologi:
• Idiopatik
• Sklerosis multipel
• Demielinisasi, merupakan penyebab tersering.
• Parainfeksi, terjadi setelah infeksi virus atau imunisasi
• Infeksi, dapat berhubungan dengan sinus, atau
berhubungan dengan cat-scratch fever, sifilis, penyakit
Lyme, dan gondongan.
Epidemiologi
• Perempuan > laki-laki
• Usia 20-40 tahun.
• Unilateral
PATOFISIOLOGI
• Dasar patologi🡪 inflamasi, demielinisasi dari saraf optik
– Plak di otak dengan perivascular cuffing, edema pada
selubung saraf yang bermielin, dan pemecahan mielin
• Inflamasi pada endotel pembuluh darah retina dapat
mendahului demielinisasi
• demielinisasi yang terjadi pada neuritis optik
diperantarai oleh imun, tetapi mekanisme spesifik dan
antigen targetnya belum diketahui
• Aktivasi sistemik sel T🡪 pelepasan sitokin dan agen-
agen inflamasi yang lain.
• Aktivasi sel B🡪melawan protein dasar mielin
Gejala Klinis
• Perjalanan penyakit mendadak dengan turunnya
tajam penglihatan.
• Kehilangan penglihatan dalam beberapa jam-hari.
• Mengenai satu atau kedua mata.
• Sakit pada rongga orbita terutama pada
pergerakkan mata.
• Penglihatan warna terganggu.
• Tanda Uhthoff : penglihatan turun setelah
olahraga atau suhu tubuh naik.
Tanda & Gejala Klinis
• Gambaran akut:
– Hilang penglihatan
– Nyeri pada mata yang semakin memberat bila bola
mata digerakkan
– Defek pupil aferen
– Defek lapang pandang 🡪 skotoma sentral
– Papilitis dengan hiperemia dan edema diskus optik
– Fotopsia
– Buta warna
– Perdarahan peripapil
Tanda & Gejala Klinis
• Gambaran kronik:
– Kehilangan penglihatan secara persisten..
– Defek pupil aferen relatif
– Desaturasi warna, terutama warna merah.
– Fenomena Uhthoff
– Diskus optik terlihat mengecil dan pucat, terutama
didaerah temporal. Pucatnya diskus meluas
sampai batas diskus ke serat retina peripapil
Diagnosis
Anamnesis
• Pandangan berkabut atau visus yang kabur, kesulitan
membaca, adanya bintik buta, perbedaan subjektif
pada terangnya cahaya, persepsi warna yang
terganggu, hilangnya persepsi dalam atau kaburnya
visus untuk sementara.
• Unilateral vs bilateral
• Riwayat demam atau imunisasi sebelumnya 🡪 anak,
faktor risiko sklerosis multipel 🡪 dewasa
• Rasa sakit pada mata, terutama ketika mata bergerak
Diagnosis
Pemeriksaan Fisis
• Pemeriksaan visus
• Pemeriksaan lapang pandang
– Setelah 7 bulan, 51 % kasus memiliki lapangan
pandang yang normal
• Refleks pupil. Defek aferen pupil terlihat
dengan refleks cahaya langsung yang
menurun atau hilang
• Penglihatan warna
Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
• Funduskopi
– Perubahan awal 🡪 papilitis, normal
– Papilitis yang mencapai perkembangan yang lengkap
– Perubahan lanjut
• MRI (magnetic resonance imaging)
– nervus optikus dan korteks serebri
• Pungsi lumbal dan pemeriksaan darah
– melihat proses infeksi atau inflamasi
• Slit lamp
Penatalaksanaan
• Pengobatan tergantung pada etiologi.
• Untuk mencari penyebab 🡪 pemeriksaan foto
sinar X kanal optik, sela tursika, atau
pemeriksaan CT orbita dan kepala.
• Kortikosteroid atau ACTH
• Antibiotik untuk menahan infeksi sebagai
penyebab.
• Vitamin
Diagnosis Banding
• Iskemik otak neuropati
• Edema papil akut
• Hipertensi berat
• Toksik neuropati
Prognosis
• Biasanya sembuh spontan sesudah 4-6
minggu.
• Penyembuhan disertai perbaikan tajam
penglihatan walaupun terdapat edem papil
saraf optik yang berat.
Neuritis Optik
Neuritis retrobulbar Papilitis Neuroretinitis
oMemiliki gambaran oDitandai dengan oDitandai dengan
diskus optik pada awal hiperemia dan edema papilitis dengan
penyakit karena proses pada diskus yang gambaran macular star
patologis tidak berkaitan dengan terdiri dari hard exudates.
mengikutsertakan papil perdarahan berbentuk Lesi makula semakin
optik. api (flame-shaped) jelas terlihat dalam
oMerupakan tipe didaerah peripapil. beberapa hari-minggu
tersering pada orang oMerupakan tipe dan bertambah jelas bila
dewasa dan sering tersering pada anak- edema pada diskus
berkaitan dengan anak. optik telah mereda.
multipel sklerosis (MS) oNeuroretinitis
merupakan tipe
terjarang dan sering
berkaitan dengan infeksi
virus dan penyakit cat-
scratch fever
Classification of optic neuritis
Retrobulbar neuritis Neuroretinitis
(normal disc) Papillitis (papillitis, macular star)
(hyperaemia and
oedema)

• Demyelination • Cat-scratch
( most • Viral infections fever
common ) • immunization • Lyme
• Sinus-related in children (bilateral) disease
(ethmoiditis)
• Lyme •
• Demyelination
disease Syphilis
•(uncommon)
Syphilis
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai