GANGGUAN REFRAKSI
Pembimbing :
dr.Yudika Iwan Kaharap Sp.M
Oleh :
RADIANTI FREDERIKA
FAB 118 094
Astigmatis
m
MIOPIA
Miopia aksial
Miopia refraksional
- Miopia ini disebabkan kelainan pada komponen-
komponen refraktif pada mata:
1. Curvature myopia
2. Index myopia
Miopia posisional
Myopia akibat akomodasi yang berlebihan
Klasifikasi Berdasarkan Onset
beratnya
perjalanan
anisometropia. Jarang terjadi bilateral.
• Miopia simplek
• Miopia patologis/ degenerative
penyakitnya • Miopia herediter
• Proses pertumbuhan secara umum
Miopia
Etiologi simplek
Gejala subjektif :
Penglihatan jauh kabur merupakan gejala utama.
Gejala astenopia pada pasien miopi derajat ringan
Anak sering menyipitkan mata,merupakan hal yang sering dikeluhkan oleh
orang tua.
Gejala objektif :
Bola mata yang besar dan menonjol.
Kamera okuli anterior lebih dalam dari normal.
Pupil yang lebih lebar
Fundus normal, namun miopia kresen temporal bisa terlihat tetapi jarang.
Biasanya terjadi saat usia 5 – 10 tahun dan meningkat sampai usia 18-20
tahun. Dengan rata rata – 0.5 ± 0.3 per tahun.
Miopia patologis/ degenerative
Koreksi bedah
Radial Keratotomy
Photorefractive Keratectomy (PRK)
Laser in-situ Keratomileusis (LASIK)
Koreksi pada Mata Miopia
Komplikasi Miopia
Ablasio Retina
Strabismus
Ambliopia
HIPERMETROPIA
Hipermetropia aksial
Hipermetropia refraktif
Hipermetropia kurvatur
Hipermetropia indeks
Hipermetropia posisional
Afakia
Klasifikasi
Klasifikasi hipermetropia
Klasifikasi hipermetropia berdasarkan derajat
berdasarkan gejala klinis beratnya
Hiperopia simpleks Hiperopia ringan, kesalahan
refraksi +2.00 D atau kurang
Hiperopia patologik
Hiperopia sedang, kesalahan
Hiperopia fungsional
refraksi antara +2.25 D hingga
+5.00 D
Hiperopia berat, kesalahan refraksi
+5.25 D atau lebih tinggi
Klasifikasi berdasarkan status
akomodasi mata
Hipermetropia Laten
Hipermetropia Manifes
Terdiri dari
Hiperopia Fakultatif
Hipermetropia yang bisa diukur dan dikoreksi dengan menggunakan lensa positif, tapi bisa
juga dikoreksi oleh proses akomodasi pasien tanpa menggunakan lensa
Pasien dengan hipermetropia fakultatif bisa melihat dengan jelas tanpa lensa positif tapi
juga bisa melihat dengan jelas dengan menggunakan lensa positif
Hipermetropia Absolut
Tidak bisa dikoreksi dengan proses akomodasi
Penglihatan subnormal
Penglihatan jarak jauh juga bisa menjadi kabur terutama pada usia lanjut
Hiperopia Total bisa dideteksi setelah proses akomodasi diparalisis dengan
agen sikloplegia.
Gejala Klinis
Hiperopia dikoreksi dengan lensa positif yang terkuat. Bisa dengan memakai
kaca mata
Pembedahan refraktif juga bisa dilakukan untuk membaiki hipermetropia
dengan
Laser-assisted in-situ keratomileusis (LASIK)
Laser-assisted subepithelial keratectomy (LASEK)
Photorefractive keratectomy (PRK)
Conductive keratoplasty (CK)
atau lensa kontak.
membentuk semula kurvatura kornea. Metode pembedahan refraktif termasuk
Astigmatisma
Presbiopia Insipien
Presbiopia Fungsional
Presbiopia Absolut
Presbiopia Prematur
Presbiopia Nokturnal
Gejala Klinik Presbiopia
Setelah membaca, mata menjadi merah, berair, dan sering terasa pedih. Bisa juga disertai
kelelahan mata dan sakit kepala jika membaca terlalu lama
Membaca dengan menjauhkan kertas yang dibaca karena tulisan tampak kabur pada jarak baca
yang biasa
Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat dekat, terutama di malam hari
Memerlukan sinar yang lebih terang untuk membaca
Penatalaksanaan Presbiopia
Pada pasien presbiopi, kacamata atau addisi diperlukan
untuk membaca dekat yang berkekuatan tertentu,
biasanya:
o +1,0 D untuk usia 40 tahun
o +1,5 D untuk usia 45 tahun
o +2,0 D untuk usia 50 tahun
o +2,5 D untuk usia 55 tahun
o +3,0 D untuk usia 60 tahun
• Karena jarak baca biasanya 33cm maka addisi +3,0 dioptri
adalah lensa positif terkuat yang dapat diberikan pada
seseorang, pada keadaan ini mata tidak melakukan
akomodasi bila membaca pada jarak 33 cm
KESIMPULAN
Gangguan refraksi keadaan bayangan tegas tidak dibentuk pada retina,
dimana terjadi ketidakseimbangan sistem penglihatan pada mata sehingga
menghasilkan bayangan yang kabur. Sinar tidak dibiaskan tepat pada retina,
tetapi dapat di depan atau di belakang retina dan/ atau tidak terletak pada satu
titik fokus. .
emetropia tidak adanya kelainan refraksi dan ametropia yang berarti adanya
kelainan refraksi seperti miopia, hipermetropia, astigmat, dan presbyopia.
Miopia Gangguan refraksi dimana sinar yang datang sejajar dari jarak yang
tak berhingga difokuskan di depan retina saat mata tidak berakomodasi.
Kelainan ini dapat dikoreksi dengan menggunakan lensa sferis negatif.
….kesimpulan