KOLELITIASIS
Penyusun:
Maria Denta
102011101042
Pembimbing:
: Juhani
: 58 tahun
Jenis Kelamin
Pekerjaan
Alamat
Agama
Tanggal MRS
Tanggal Pemeriksaan
Nomor Rekam Medis
Ruang Rawat
: Perempuan
: Wiraswasta
: Krajan 2/2 Surokerto, Sukowono
: Islam
: 9 Desember 2014
: 11 Desember 2014
: 056659
: Anturium
2. Keluhan Utama
Nyeri perut
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Nyeri perut selama 4 hari di kanan atas. Ada mual dan muntah. BAB
terakhir kemarin, bisa kentut. BAK warna kemerahan seperti teh.
Tidak ada sesak, nyeri kepala, dan pusing berputar.
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Tidak ada hipertensi dan diabetes melitus.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada hipertensi dan diabetes melitus.
6. Riwayat Pengobatan
Tidak ada.
7. Anamnesis Sistem
Sistem serebrospinal
(-)
Sistem kardiovaskular
(-)
penurunan kesadaran.
dada berdebar dan nyeri dada.
Sistem pernapasan
(-)
sesak
napas,
batuk,
pilek,
retraksi
otot
(+)
nyeri
perut
kanan
atas,
mual,
muntah,
Sistem urogenital
(+)
(-)
Sistem integumentum
(+)
Sistem muskuloskeletal
(-)
(-)
8. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: cukup
Kesadaran
: compos mentis
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Frekuensi jantung
: 72 x/menit, teratur, kuat angkat (+)
Frekuensi napas
: 18 x/menit, teratur
Suhu tubuh
: 36,6 C (axilla)
Kepala dan leher
:
o Kepala:
anemia (-) pada konjungtiva okular dextra dan
sinistra
ikterik (+) pada sklera konjungtiva dextra dan
sinistra
cyanosis (-) pada mukosa
Leher:
dyspneu (-)
pembesaran nodul limfe (-)
pembesaran tiroid (-)
peningkatan JVP (-)
kaku kuduk (-)
deviasi trakea (-)
Thorax
:
o Cor:
Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak
o
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
o Pulmo :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Akral Hangat
Oedem
Abdomen
:
o Inspeksi
o Auskultasi
o Perkusi
o Palpasi
Extremitas
Extremitas Atas
Dextra
Sinistra
(+)
(+)
(-)
(-)
Extremitas Bawah
Dextra
Sinistra
(+)
(+)
(-)
(-)
9. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan
Hasil
Hematologi Lengkap (HL)
Hemoglobin
14,9
Leukosit
14,0
Hematokrit
42,7
Trombosit
274
Faal Hepar
Bilirubin direk
5,35
Bilirubin total
6,47
SGOT
50
SGPT
144
Albumin
4,1
Gula Darah
Glukosa sewaktu
98
Faal Ginjal
Kreatinin serum
1,1
BUN
12
Urea
25
Nilai normal
Kesan
12,0 16,0
4,5 11,0
36 46
150 450
Normal
Normal
Normal
0,2 0,4
< 1,2
10 31
9 - 36
3,4 4,8
Normal
< 200
Normal
0,5 1,1
6 20
26 43
Normal
Normal
10. Assesment
Kolik abdomen + ikterik + suspect kolelitiasis + suspect kolesistitis
11. Plan Therapy
Infus RL : D5 = 2 : 1 20 tpm
Injeksi Cefotaxim (1) 3 x 1 gr
Injeksi Ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi Ranitidin 2 x 1
Ketoprofen supp II
2.2 Follow Up 10 Desember 2014
1. Keluhan Utama
Nyeri perut (+), mual (+), muntah (+) air tanpa ampas sebanyak 2 kali,
pusing berputar (+), BAB (-) 1 hari, kentut (+), BAK (+) dbn.
2. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
Kesadaran
Tekanan darah
Frekuensi jantung
: lemah
: compos mentis
: 120/30 mmHg
: 60 x/menit, teratur, kuat angkat (+)
Frekuensi napas
: 17 x/menit, teratur
Suhu tubuh
: 36,0 C (axilla)
Kepala dan leher
:
o Kepala:
anemia (-) pada konjungtiva okular dextra dan
sinistra
ikterik (+) pada sklera konjungtiva dextra dan
sinistra
cyanosis (-) pada mukosa.
o Leher:
dyspneu (-)
pembesaran nodul limfe (-)
pembesaran tiroid (-)
peningkatan JVP (-)
kaku kuduk (-)
deviasi trakea (-).
Thorax
:
o Cor:
Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: ictus cordis tidak teraba
Perkusi
: redup di ICS III parasternal dextra
sampai ICS IV midclavicula sinistra
Auskultasi
: S1 S2 tunggal, teratur, suara
tambahan (-)
o Pulmo :
Inspeksi
: simetris, retraksi - / -,
Palpasi
: fremitus N / N,
Perkusi
: sonor
Auskultasi
: vesikuler + / +
rhonki - / wheezing - / -
Abdomen
:
o Inspeksi
o Auskultasi
o Perkusi
o Palpasi
Akral Hangat
Oedem
Extremitas
Extremitas Atas
Dextra
Sinistra
(+)
(+)
(-)
(-)
Extremitas Bawah
Dextra
Sinistra
(+)
(+)
(-)
(-)
3. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan
Serologi Imunologi
Anti HCV kualitatif
Hbs Ag kualitatif
Hasil
Nilai normal
Kesan
(-)
(-)
(-)
(-) indeks < 0,13
(+) indeks > 0,13
Normal
Normal
4. Assesment
Kolik abdomen + ikterik + suspect kolelitiasis + suspect kolesistitis
5. Plan Therapy
Infus RL : D5 = 2 : 1 20 tpm
Injeksi Cefotaxim (2) 3 x 1 gr
Injeksi Ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi Ranitidin 2 x 1
Injeksi Buscopan 2 x 1
P/O Urdahex 3 x 1
Rencana pemeriksaan USG Abdomen
sinistra
ikterik (+) pada sklera konjungtiva dextra dan
sinistra
cyanosis (-) pada mukosa.
o Leher:
dyspneu (-)
pembesaran nodul limfe (-)
pembesaran tiroid (-)
peningkatan JVP (-)
kaku kuduk (-)
deviasi trakea (-).
Thorax
:
o Cor:
Inspeksi
: ictus cordis tidak tampak
Palpasi
: ictus cordis tidak teraba
Perkusi
: redup di ICS III parasternal dextra
sampai ICS IV midclavicula sinistra
8
Auskultasi
o Pulmo :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Akral Hangat
Oedem
Abdomen
:
o Inspeksi
o Auskultasi
o Perkusi
o Palpasi
Extremitas
Extremitas Atas
Dextra
Sinistra
(+)
(+)
(-)
(-)
Extremitas Bawah
Dextra
Sinistra
(+)
(+)
(-)
(-)
3. Pemeriksaan Penunjang
USG Abdomen
10
Kesan:
Kolelitiasis dengan kolesistitis,
Myom uteri dengan diameter 10 cm
4. Assesment
Kolik abdomen + ikterik + kolelitiasis + kolesistitis + myom uteri
11
5. Plan Therapy
Infus RL : D5 = 2 : 1 20 tpm
Injeksi Cefotaxim (3) 3 x 1 gr
Injeksi Ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi Ranitidin 2 x 1
Injeksi Buscopan 2 x 1
P/O Urdahex 3 x 1
2.4 Resume
Perempuan usia 58 tahun datang dengan keluhan nyeri perut selama 4 hari
di kanan atas, ada mual dan muntah. BAB terakhir kemarin, bisa kentut, BAK
warna kemerahan seperti teh. Keadaan umum cukup, kesadaran compos mentis,
tekanan darah 110/70 mmHg, nadi 72 x/menit, frekuensi napas 18 x/menit, suhu
tubuh 36,6 C (axilla). Pasien ikterik, keadaan cor dan pulmo baik dalam batas
normal. Pada pemeriksaan abdomen didapatkan nyeri tekan hipocondria dextra
dan hepatomegali 2 jari di bawah arcus costae dengan konsistensi keras dan
batas tegas. Extremitas atas dan bawah hangat dan tidak ada oedem.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan leukosit, bilirubin
direk, bilirubin total, SGOT, dan SGPT, sementara terjadi penurunan urea. Pada
pemeriksaan USG abdomen didapatkan kolelitiasis dengan kolesistitis serta
myom uteri dengan diameter 10 cm. Assesment pasien ini adalah kolik abdomen
dengan ikterik, kolelitiasis dan kolesistitis, serta myom uteri. Penatalaksaan
pasien ini adalah:
Infus RL : D5 = 2 : 1 20 tpm
Injeksi Cefotaxim 3 x 1 gr
Injeksi Ketorolac 3 x 30 mg
Injeksi Ranitidin 2 x 1
Injeksi Buscopan 2 x 1
P/O Urdahex 3 x 1
12
15
Di bagian eksternal lamina propria terdapat berkas otot polos yang tidak
teratur serta terdapat serat elastik yang tersebar. Di sekeliling otot polos terdapat
jaringan ikat padat yang mengandung pembuluh darah besar vena dan arteri,
pembuluh limfe, dan saraf. Serosa melapisi seluruh permukaan vesica biliaris
yang menggantung bebas.
16
komposisi
kimia
tersebut.
Infeksi
vesica
biliaris
18
pengaruh
meningkatkan
hormon
hiperekskresi
progesteron
kolesterol
dan
sehingga
estrogen
yang
meningkatkan
pembentukan kolelitiasis.
4. Kegemukan
Seseorang dengan obesitas lebih banyak mencerna dan mensintesis
kolesterol sehingga mengeluarkan lebih banyak kolesterol ke dalam
empedu.
5. Sindrom metabolik
Seseorang yang mengalami sindrom diabetes melitus umumnya
memiliki kadar asam lemak atau trigliserida yang tinggi sehingga
meningkatkan risiko kolelitiasis.
6. Faktor genetik
Kolelitiasis sering terjadi pada anggota keluarga yang memiliki
riwayat keluarga kolelitiasis.
7. Diet rendah serat
Pola makan rendah serat tapi tinggi lemak serta kolesterol dapat
meningkatkan risiko kolelitiasis.
19
3. Kolik bilier, nyeri hebat abdomen secara tiba-tiba dan menetap lalu
perlahan-lahan
menghilang,
di
daerah
epigastrium
dan
atau
3.8 Penatalaksanaan
1. Paliatif
20
mengalami kalsifikasi
Berisiko tinggi terjadi kanker vesica biliaris
Spinal cord injuries atau neuropati
mempengaruhi abdomen
Menderita anemia bulan sabit, sirosis hepatis, hipertensi portal,
sensoris
yang
laparoskopi.
di ductus choledochus
batu harus dikeluarkan.
di ampulla Vateri
di saluran empedu intrahepatik
harus dilakukan operasi berulang karena sering kambuh dan
pasien sering menderita kerusakan hepar akibat ikterik
obstruktif yang lama, kolangitis, abses hepar multipel, dan
sepsis
5. Berdasarkan ukuran batu
Batu berukuran diameter lebih dari 1 cm harus dipecah menggunakan
Litotriptor mekanik, Litotriptor hidrolik, Litotriptor laser, Litotriptor
21
ultrasonic,
Litotriptor
piezoceramic,
atau
menggunakan
sehingga
Bab 4. Pembahasan
4.1 Faktor Risiko
Dasar Teori
Perempuan
Usia lebih dari 40 tahun
Kehamilan atau kesuburan
Obesitas
Sindrom metabolik
Faktor genetik
Diet rendah serat
4.2 Gejala
Dasar Teori
Dispepsia
Intoleransi makanan berlemak
Kolik bilier
Kolesistitis akut
Kolangitis akut
Pankreatitis
Ikterik obstruktif
Demam atau menggigil
22
USG abdomen
(+)
(+)
biliaris:
penebalan dan edem dinding
vesica biliaris
Hasil lainnya
4.4 Penatalaksanaan
Dasar Teori
Paliatif:
Menghindari
makanan
yang
(+)
(+) bedrest 3 hari
Farmakologi:
(+) Urdahex
Oral bile salt
Kolesistektomi
(-)
4.5 Rencana Diagnostik
1. Perlu anamnesis lebih lanjut mengenai:
Siklus kesuburan pasien jika masih haid atau sejak kapan pasien
mengalami menopause
23
tidak
2. Perlu pemeriksaan fisik lebih lanjut mengenai:
Hasil positif atau negatif pada pemeriksaan Murphys Sign untuk
menegakkan diagnosis kolelitiasis dengan kolesistitis
3. Pemeriksaan penunjang:
Perlu dilakukan pemeriksaan gama glutamil transferase, fosfatase
alkali, dan transaminase serum
4.6 Rencana Terapi
1. Perlu litotripsi jika kolelitiasis > 1 cm
2. Perlu kolesistektomi jika kolelitiasis > 2 cm
4.7 Rencana Edukasi
1. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga pasien mengenai penyakit
kolelitiasis yang dialami oleh pasien mulai dari penyebab penyakit,
gejala yang dialami oleh pasien, dan terapi yang dilakukan untuk
kesembuhan pasien
2. Menjelaskan terapi paliatif (diet) bagi pasien yakni menghindari
makanan berlemak, gorengan, atau berminyak. Serta pasien dianjurkan
untuk beristirahat di rumah (bedrest).
3. Menjelaskan kepada pasien supaya berolahraga untuk mengontrol
berat badan pasien ke dalam kondisi Body Mass Index normal
4.8 Rencana Monitoring
1. Monitoring lebih lanjut mengenai keadaan umum dan tanda vital
pasien
2. Monitoring lebih lanjut mengenai gejala yang dialami oleh pasien
apakah berkurang atau justru meningkat sehingga jika terjadi
peningkatan gejala pasien diharapkan segera kembali ke rumah sakit
24
Daftar Pustaka
Eroschenko, V P. Atlas Histologi diFiore dengan Korelasi Fungsional. Alih
bahasa, Brahm U. Pendit ; editor edisi bahasa Indonesia, Didiek
Dharmawan, Nella Yesdelita. Ed. 11. Jakarta: EGC, 2010.
Ginting, Setiamenda. 2011. A Description Characteristic Risk Factor of The
Kolelitiasis Disease in The Colombia Asia Medan Hospital. Jurnal Darma
Agung.
Hansen, J T., Koeppen, B M. Netters Atlas of Human Physiology.
Heuman, Douglas. Gallstones (Cholelithiasis). Medscape.
Junquiera, L C. Histologi Dasar Teks dan Atlas. Alih bahasa, Jan Tambayong ;
editor edisi bahasa Indonesia, Frans Dany. Ed. 10. Jakarta: EGC, 2007.
Nurman, A. Penatalaksanaan Batu Empedu. Jakarta: RS TNI AL dr. Mintohardjo.
25
26