PEMBIMBING:
DR. MOCH.
BAB 1
PENDAHULUAN
BAB 2
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. SR
Umur
: 31 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat
: Sunan RT 3 RW 5, sunan
nganjuk
Agama
: Islam
Tanggal masuk : 9 april 2016, jam 00.55
WIB
No. RM
: 21.82.43
ANAMNESIS
KU : perdarahan dari jalan lahir
.
Riwayat kontrasepsi :
Tidak pakai Kb sejak melahirkan anak pertama
Riwayat obstetri :
Anak pertama/ Perempuan /lahir
spontan/bidan/BBL 2900 gram/hidup/9 tahun
Anak kedua/ laki laki/ lahir spontan/bidan/BBL
3100 gram/hidup/3 jam
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran
Vital Sign
36,7
Abdomen :
Auskultasi : Met - , BU (+) N
Inspeksi : luka bekas operasi (-), flat
Palpasi :Soepel, nyeri tekan
(-),TFU setinggi umbilicus, H/L ttb,
Perkusi : timpani
Extremity :
Dingin : basah , pucat, edema (-),
CRT >2 Detik.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium:
Hematologi:
- Hb : 7 mg/dl(P:13 18 mg/dl, L14 18 mg/dl)
- Leukosit : 27.8 l (5000 10000 l)
- Neutropil : 85.2% (49-67%)
- Limposit : 5.7 % (25-33%)
- Monosit : 2.2 % (3-7%)
- Eosinopil : 5.5 % (1-2%)
- Basofil: 1.1 % (0-1%)
- Eritrosit : 2.00 l (3,80-5,30 l)
-
- Ht
: 17.1 %(L40 54 %)
- RDW
: 14 % (10-16,5%)
- Trombosit
: 267.000/l (150.000
400.000/l)
- MPV
:4
-MCH
: 27.80 pg (28-36 pg)
-MCHC
: 32,20 g/dL (31-37 g/dL)
-MCV
: 85..50 fl (87-100 pg)
-HbsAg
: negative
-PT
: 13,60 (10.30-16.30)
-APTT
: 28.60 (24.20-38.20)
- Golongan darah: B
- Resus positif
PROBLEM LIST
-
ASSESTMENT
PLANNING DIAGNOSIS
- Urine Lengkap
-
PLANNING TERAPI
Bedrest posisi tandelernberg
O2 nasal 3-4 lpm
IVFD double line
Loading asering 2000 cc dalam 1 jam.--> observasi
Drip oksitosin 2 amp dalam 500 cc asering 28 tpm
Inj. Ceftriaxon 2 x 1 g IV
Misoprostol 3 tab per anus
Tranfusi PRC hingga HB > 8
Konsul Sp. OG Kuretage
PLANNING MONITORING
Kondisi umum
Vital sign
Keluhan pasien
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Perdarahan post partum adalah perdarahan lebih
dari 500 cc yang terjadi setelah bayi lahir
pervaginam atau lebih dari 1.000 mL setelah
persalinan abdominal
limbung,
berkeringat dingin,
menggigil,
hiperpnea,
ETIOLOGI
-
Atonia uteri
Luka jalan lahir
Retensio plasenta
Gangguan pembekuan darah
INSIDENSI
-
Atonia uteri 50 60 %
Sisa plasenta 23 24 %
Retensio plasenta 16 17 %
Laserasi jalan lahir 4 5 %
Kelainan darah 0,5 0,8 %
Penyulit
Diagnosis Kerja
Bekuan
Atonia uteri
darah
atau
telentang
menghambat
darah keluar
pada
posisi
akan
aliran
Lemah
Menggigil
Plasenta lengkap
Plasenta belum lahir setelah 30 Tali pusat putus akibat Retensio plasenta
menit
traksi berlebihan
Perdarahan segera
Inversio
tarikan
uteri
akibat
Perdarahan lanjutan
Retensi
berkontraksi
plasenta
Perdarahan segera
tetapi
tinggi
fundus
tidak
berkurang
Uterus tidak teraba
Lumen
vagina
terisi Pucat
massa
Tampak tali pusat (bila
plasenta belum lahir)
limbung
dan
sisa
KRITERIA DIAGNOSIS
Pemeriksaan fisik:
- Pucat,
- tekanan darah rendah,
- denyut nadi cepat, kecil,
- ekstremitas dingin serta tampak darah keluar
melalui vagina terus menerus
Pemeriksaan obstetri :
- Uterus membesar bila ada atonia uteri.
- Bila kontraksi uterus baik, perdarahan mungkin karena
luka jalan lahir
Pemeriksaan ginekologi:
- Pemeriksaan ini dilakukan dalam keadaan
baik atau telah diperbaiki,
- pada pemeriksaan dapat diketahui
kontraksi uterus,
- adanya luka jalan lahir dan retensi sisa
plasenta
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah
Pemeriksaan golongan
Pemeriksaan faktor koagulasi
seperti waktu perdarahan dan
waktu pembekuan .
PEMERIKSAAN RADIOLOGIS
USG
PENATALAKSANAAN
1. resusitasi dan penanganan
perdarahan obstetri serta
kemungkinan syok hipovolemik dan
2. identifikasi dan penanganan
penyebab terjadinya perdarahan post
partum3.
TRANSFUSI DARAH
Kapan dipertimbangakan :
-
Tujuan transfusi
- memasukkan 2 4 unit PRC untuk
menggantikan pembawa oksigen yang
hilang dan untuk mengembalikan volume
sirkulas
Oksitosin
Ergometrin
IM
Misoprostol
atau
IV Oral
garam
fisiologis
dengan
tetesan
atau
rektal
400 mg
cepat
Dosis lanjutan
IM: 10 U
IV: 20 U dalam 1L Ulangi 0,2 mg IM 400 mg 2-4 jam
larutan garam
fisiologis
setelah 15 menit
dengan Bila
40 tetes/menit
masih
diperlukan,
IM/IV
beri
setiap
2-4
jam
Dosis maksimal Tidak lebih dari 3 L Total 1 mg (5 dosis) Total 1200 mg atau
per hari
larutan fisiologis
Kontraindikasi
Pemberian
atau hati-hati
3 dosis
IV Preeklampsia,
hipertensi
Nyeri kontraksi
kordis, Asma
PENCEGAHAN
Volume
Kehilangan
Darah
500-1.000 mL
(10-15%)
1000-1500
(25-35%)
2000-3000
(35-50%)
Darah Tanda
(sistolik)
Gejala
dan
Derajat Syok
Palpitasi,
Normal
takikardia,
Terkompensasi
pusing
mL Penurunan ringan
(15-25%)
1500-2000
Tekanan
(80-100 mm Hg)
mL
Penurunan
sedang
(70-80
mm Hg)
mL Penurunan
tajam
(50-70 mm Hg)
Lemah,
takikardia,
Ringan
berkeringat
Gelisah, pucat,
oliguria
Sedang
Pingsan,
hipoksia
anuria
Berat
ATONIA UTERI
Definisi
Atonia uteri adalah kegagalan serabutserabut otot miometrium uterus untuk
berkontraksi dan memendek.
Etiologi :
Over distensi uterus :
- kehamilan ganda,
- janin makrosomia,
- polihidramnion atau abnormalitas janin (misal hidrosefalus berat),
- kegagalan untuk melahirkan plasenta
- distensi akibat akumulasi darah di uterus baik sebelum maupun
sesudah plasenta lahir
Lemahnya kontraksi miometrium:
- Partus lama dan partus kasep
- inhibisi kontraksi oleh obat anastesi
Penyebab lain
plasenta letak rendah, toksin bakteri (korioamnionitis,
endomiometritis, septikemia)
RETENSIO PLASENTA
Definisi
Retensio plasenta adalah tertahannya
atau belum lahirnya plasenta hingga
atau lebih dari 30 menit setelah bayi
lahir
Gejala
Konsistensi
Separasi
/ Plasenta
Plasenta
akreta
Cukup
uterus
Tinggi
Sepusat
fundus
jari
bawah Sepusat
pusat
Bentuk
Diskoid
uterus
Perdarahan
Sedang-banyak Sedang
Sedikit/tidak
Terjulur
Terjulur
ada
Tidak terjulur
Konstriksi
Terbuka
Tali pusat
sebagian
Ostium uteri Terbuka
Separasi
Agak globuler
plasenta
Syok
Diskoid
Melekat
seluruhnya
Sering
Jarang
Jarang sekali
Sisa Plasenta
Penemuan secara dini, hanya
dimungkinkan dengan melakukan
pemeriksaan kelengkapan plasenta
setelah dilahirkan. Pada kasus sisa
plasenta dengan perdarahan pasca
persalinan lanjut, sebagian besar
pasien akan kembali lagi ke tempat
bersalin dengan keluhan perdarahan
setelah beberapa hari pulang ke
rumah dan subinvolusi uterus
Berikan antibiotika karena perdarahan
juga merupakan gejala metritis.
Antibiotika yang dipilih adalah
ampisilin dosis awal 1 g IV dilanjutkan
BAB 4
PEMBAHASAN
BAB 5
KESIMPULAN
TERIMA KASIH