PENDAHULUAN
banyak dijumpai.1 jika hanya didapatkan satu lesi disebut dengan Steatocystoma
simplex, dan tidak ada hubunganya dengan faktor turun temurun. Disebut
mulai muncul pada masa kanak-kanak dengan onset lambat dan berlangsung
hingga waktu yang lama.2 Penyakit ini pertama kali ditmukan oleh Jemieson pada
tahun 1875 dan pada tahun 1899 oleh Pringle diberi nama steatocystoma.1.3
ditemukan, dan biasanya diurunkan secara Autosomal dominant. Mutasi dari gen
asimtomatis, secara umum lesi berbentuk seperti kubah, tembus cahaya dan
di china didapatkan beberapa variasi ukuran lesi berkiasar antara 0.1cm - 0.5cm. 4
ukuran lesi 5cm.5 lesi yang muncul akan nampak kekuningan. Steatocystoma
multiplex paling sering ditemukan di aksila, paha, tubuh, skrotum dan diujung
1
ekstremitas, karena pada bagian bagian tersebut terdapat banyak kelenjar
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
2.1 Definisi
muncul pada masa remaja dan dewasa muda. 3. Peyankit ini biasnya menetap tanpa
ada batas waktu tertentu.1 Steatocystoma Multiplex ditandai dengan adanya kista
dermis multipel yang berisi sabun dan dibatasi oleh epitel yang berisi folikel
2.2 Sinonim
dengan Hereditery epidermal policytic disease dan terkadang disebut juga dengan
Sebocystomatosis.1
2.3 Epidemologi
puncak sekresi sebum terjadi pada masa remaja. 2 studi klinis dan histologis
menujukan dari 64 kasus sporadis, rata rata kasus terjadi pada usia 26 tahun. 6
meskipun beberapa kasus Steatocystoma Multiplex ditemukan pada bayi baru lahir
maupun orang tua. Faktor jenis kelamin tidak berpengaruh terhadap prevalensi
2.4 Etiologi
autosomal.3 dimana telah terjadi mutasi genetik dari gen keratin 17 (K17)
3
ditemukan pada semua kasus Steatocystom Multiplex.6 gen keratin 17 merupakan
gen yang bertindak dalam pembentukan bantalan kuku, folikel rambut, dan
kelenjar subasea.7
penyebab dari mutasi ini adalah arginin yang digantikan oleh asam amino sistein
pada codon 94 (R94C), dan beberapa mutasi lainya terjadi pada N92S, R94H dan
empat mutasi lainya pada S24L, N92H, L371P dan R94G, hanya terkait terjadinya
Steatocystoma Multiplex.9
2.4 Patofisologi
ekspresikan di kelenjar subasea dan selubung luar akar folikel rambut. Mutasi gen
4
keratin 17 akan mempengaruhi kelenjar subasea dan memyebabkan terbentukanya
kista.2 lesi kista terletak pada pertengahan dermis.2 didapatkan lobulus subasea
berdekatan dengan diding kistik.2.8.10 Dilapisi oleh sel epitel gepeng berlapis.tanpa
lapisan granular.2.8 Rambut lenugo kandang ditemukan dalam rongga kista dan
lapisan kista sendiri berasal dari duktus subasea. 10 Terdapat kutikula eusinofilik di
sisi lumen dinding kista disertai dengan keratin, sebum, dan rambut di lumen
Sebagian besar kasus ditandai dengan adanya lesi kulit. 7 biasanya lesi
berbentuk papul atau nodul berbentuk kubah dan banyak, berwarna kekuningan,
terkadang berwana keabuan, bisa elastis maupun kistik, atau keras karena
kalsifikasi, lesi bersifat asimtomatis, tetapi bisa simtomatik jika terjadi infeksi.7
Sumber 9
5
Sumber 8
milimeter.6 tetapi Ukuran lesi juga bisa mencapai 2 cm dan sangat rawan pecah.7
Supurativa.6.7.12 jika sudah pecah atau supurasi akan keluar cairan kental seperti
nanah tidak berbau, berminyak.6.7 Sering kali mirip dengan Acne congoblata.6
Jika sudah terjadi kolonisasi bakteri maka cairan yang keluar akan berbau
busuk sering kali pasien disolasikan dari lingkungan sosial.7 Lesi biasanya muncul
pada masa remaja atau dewasa muda, ketika aktivitas kelenjar subasea meningkat
pada puncaknya.6.7.8 Lesi biasanya terdistribusi pada lengan, dada, leher dan aksila
semakin terlihat pembesaran lesi ketika masa pubertas.6.8 terkadang lesi juga
muncul pada skrotum, penis, telapak tangan dan kaki. 7.8 Pada kasus steatocystoma
6
Sumber 4
Pada sebagian kecil kasus, lesi mungkin muncul terbatas pada wajah atau
kulit kepala.7.8 Terkadang didapatkan bentuk yang berbeda disebut dengan facial
pada Retroauricular dan bokong.8 sebelumnya lesi terbatas pada area genital juga
telah dilaporkan.7.8 Steatocystoma Multiplex dapat terjadi juga pada akhir masa
dewasa.7
sumber 5
7
Steatocystoma Multiplex dapat diturunkan secara autosomal dominan,
generasi pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima memiliki pola gen autosomal
Sumber 2
2.6 Diagnosa
antara lain didapatakan lesi Secara histologis, lapisan kista adalah epitel gepeng
berlapis, dengan lapisan kista yang mengandung kelenjar sebasea dewasa. Lapisan
8
Permukaan lumen kista tampak bergelombang dan eosinofilik, tidak
didapatkan lapisan granular pada lumen, tapi didapatkan beberpa sel basofil besar
yang terlihat di sel epitel lapisan atas dari kista. Dalam beberapa kasus, terdapat
folikel rambut pada dinding kista dan rambut vellus mungkin ada dalam rongga
kista.1.7.8
Sumber 1
9
2.7 Diagnosis banding
lapisan granular
didapatkan
beberpa sel
10
basofil besar yang
terlihat di sel
beberapa kasus,
terdapat folikel
rambut pada
rambut vellus
mungkin ada
dalam rongga
Kista epidermoid Timbul Pada pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan
nampak.
11
Lipoma Pada tampak nodul yang Gambaran lemak
timbul liporsarcoma
benjolan gambaran
ditemukan mengelilingi
dan
prevalinsi
wanita lebih
tinggi
Neurofibromatosis Muncul Terdapa papul atau Pemeriksaan
beberapa tersebar di
12
bagian kulit berserat untuk
timbul bintik
bintik kecil
seperti pada
area pangkal
paha, ketiak,
dan dibawah
payudara.
Ada
gangguan
mata seperti
buram saat
memandang
suatu benda
2.7 Tatalaksana
yang baku. Tergantung pada literatue yang digunakan, dari beberapa literatur hasil
hook and mosquito forceps, Mosquito forceps, bedah minimal invasif ini secara
kosmetik sangat efektif tidak menimbulkan jaringan parut dan tidak kambuh
kambuhan.8. 12
pada lesi yang terjadi inflamasi, pilihan terapi yang baik adalah
13
oral retinoid, dan cryotherapy.6.11 antibiotik diberikan untuk mengurangi inflamasi
dan supurasi.6 pada lesi yang supuratif bisa diberikan oral isotretinoin dengan dosis
0.75-1 mg/kg.7
2.8 Prognosis
(R94C), R94H dan N92S, yang terdeteksi. Hal ini yang berhasil diobati dengan
Daftar pustaka
14