Anda di halaman 1dari 69

RESPONSI

CEREBRAL
P
ALSY

Oleh :
Adimas Putra Firdaus
Muhammad Avin Zamroni
Intan Palupi

Dosen Pembimbing :
dr. Komang Yunita W, Sp.S
LAB/SMF ILMU PENYAKIT SARAF
RSD DR. SOEBANDI JEMBER/UNIVERSITAS JEMBER
2016

LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: An. Syifaul Qoldiyah
Umur
: 5 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama
: Islam
Suku : Madura
Alamat
: Ambulu
Pemeriksaan: 18 Juli 2016
2

Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama
Tidak bisa berjalan dan sulit bicara
2. Riwayat Penyakit Sekarang ( Heteroanamnesis )
Pasien dikeluhkan belum bisa berjalan hingga umur 4,5 tahun
ini. Dikatakan bahwa anak ini hanya bisa tiduran terlentang, pasien tidak
bisa duduk sendiri maupun bangun sendiri. Pasien juga dikeluhkan sulit
untuk berbicara, hanya berbicara 2-3 kata saja. Pasien sering
mengeluarkan air liur sendiri, pasien juga sulit untuk makan.

3. Riwayat Penyakit Dahulu


Skizencephaly + Ventriculomegaly
4. Riwayat Alergi
Riwayat alergi terhadap makanan dan obat disangkal
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluarga yang menderita gejala yang sama dengan pasien
Tidak ada tetangga yang menderita gejala yang sama dengan pasien
6. Riwayat Pengobatan
Pernah berobat ke fisioterapi, orthopedi dan NS

Riwayat Kehamilan, Persalinan Dan Pasca Persalinan


Riwayat
Kehamilan

Pasien anak pertama dari Ibu G1P1A0


Ibu teratur memeriksa kehamilan ke bidan 7 - 8x
Makanan selama hamil: nasi, sayur, lauk pauk, buah (kadangkadang), frekuensi makan 3-4x/hari
Tidak pernah konsumsi obat-obatan/jamu
Selama kehamilan: pernah demam, pernah batuk dan pilek,
muntah(+), perdarahan melalui jalan lahir (-), merokok (-), alkohol
(-)

Riwayat
Persalinan

Pasien lahir spontan di bidan, lahir langsung menangis, cukup bulan


(37 minggu) BB 2000 gram, PB= - cm, sehat, cacat (-)

Riwayat Pasca
Persalinan

Tali pusat dirawat baik oleh bidan, ASI keluar dan langsung bisa
menyusui setelah melahirkan, tidak terjadi pendarahan pasca
melahirkan, bayi tidak kuning, dan ibu rutin membawa pasien ke
posyandu.

Kesan: Riwayat kehamilan baik, Persalinan kurang baik, dan Pasca kelahiran baik. 5

RIWAYAT PEMBERIAN MAKANAN


Umur

Jenis Makanan

0-6 bulan

ASI jarang diberikan dengan alasan air susu ibu sulit untuk
keluar, diberikan susu formula

6-10 bulan

ASI jarang diberikan diberikan susu formula diberikan bubur bayi

10 bulan- 1,5 tahun ASI jarang diberikan minum susu formula


1,5 tahun 4 tahun Makanan rumah tangga 3-4x/hari (nasi dengan lauk tempe / telur
ayam / tahu / ayam / sayur bayam / sop) - 1 piring. Sulit untuk
makan
4 tahun - sekarang

Makanan rumah tangga 3-4x/hari tapi masih sulit untuk makan

Kesan: Riwayat makan dan minum kurang baik

RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


1. Riwayat Pertumbuhan
Menurut nenek pasien berat badan sulit meningkat setelah
kelahiran
BB lahir
: 2000 gram
BB sekarang : 14 kg
PB lahir
: - cm
TB sekarang :- cm
BB Ideal ( Z Score) : 20 kg
Kesan : Riwayat pertumbuhan kurang baik

2. Riwayat Perkembangan
Usia

Motorik Kasar

Motorik Halus

0-3 bulan

mampu tengkurap

Kepala menoleh ke samping


kanan-kiri

3-6 bulan

Tidak bisa tengkurap-terlentang


sendiri

Menaruh tangan dimulutnya

6-9 bulan

Belum mampu duduk

Tidak bisa Memindahkan benda


dari tangan kanan ke kiri

9-12 bulan

Belum mampu berdiri meski


dipegangi

12-18 bulan

Belum mampu berdiri

18-24 bulan

Belum mampu beriri sendri

3. Bahasa
0-3 bulan
3-6 bulan
6-12 bulan
suara
1-2 tahun

: mengoceh spontan/ merespon dengan mengoceh


: tertawa dan menjerit saat diajak bermain
: mengeluarkan kata-kata tanpa arti, menirukan
: belum mampu menyusun kalimat

4. Sosial dan emosi

1 tahun

: Belum bisa bermain apa2

1-2 tahun
: Tidak memperlihatkan minat kepada anak lain, maupun
bermain bersama anak lain dan menyadari adanya lingkungan diluar
keluarganya

Kesan: Perkembangan psikomotor, bahasa, social dan emosi tidak sesuai


9
anak seusianya normal.

RIWAYAT IMUNISASI
Jenis
Imunisasi

Waktu

Hepatitis B
BCG
Polio
DPT
Campak

3 kali (usia 0, 1, dan 6 bulan)


1 kali (usia 1 bulan)
4 kali (usia 0, 2, 4, dan 6 bln)
3 kali (usia 2, 4, dan 6 bulan)
1 kali (usia 9 bulan)

Jenis
Imunisasi

Waktu

HIB
PCV
Rotavirus
Varisela
MMR
HPV
Tifoid
Hepatitis A

Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan

10

Anamnesis sistem
No

Sistem

Gejala klinis

Serebrospinal

kesadaran kompos mentis, kejang (-)

Kardiovaskular

denyut jantung dalam batas normal

Pernapasan

batuk (-), sesak (-), pilek (-)

Gastrointestinal

BAB normal, konsistensi lembek, berwarna


kuning, lendir (-), darah (-), perut kembung (-),

Urogenital

BAK (+), frekuensi normal, warna kuning

Integumentum

kulit tidak pucat, tidak ada bengkak, ptekiae (-)

Muskuloskletetal

ditemukan adanya tidak simeteris pada wajah,


atrofi (-), hiprtrofi (-), tonus otot meningkat,
nyeri otot dan sendi (-), genu varum

11

Pemeriksaan umum
Kesadaran : Composmentis, GCS: 15
E:4 M:6 V: 5
Tekanan darah : - mmHg
Nadi
: 100 x/i
Suhu : 36,6 oC
Respirasi
: 22 x/i

12

Kepala
Bentuk
: normocephal
Mata
Sklera
: ikterik (-)
Konjungtiva
: anemis (-)
Telinga/Hidung : telinga : sekret (-); hidung :
sekret (-)
Mulut
: dbn
Lain-lain
: dbn
Leher
Pembesaran KGB
: tidak ditemukan
Bendungan Vena
: tidak ditemukan
Lain-lain
: dbn

13

Thorax
Jantung
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
: ictus cordis tidak teraba
Perkusi
: redup di D :
Intercostal space II sampai IV Linea Parasternal
D
redup di S :
Intercostal space II Linea Para Sternalis Sinistra
sampai Intercostal space V Midclavicula S
(batas jantung terkesan normal)
Auskultasi : S1S2 tunggal
Paru-paru
Inspeksi : simetris +/+
Palpas: gerak nafas simetris, fremitus raba + normal/
14
+ normal
Perkusi : sonor +/+
Auskultasi : Vesikuler +/+, Rhonki -/-, Wheezing -/-

Abdomen
Hepar
Limpa
Ekstremitas
Superior
-/ Inferior
-/-

: tidak teraba
: tidak teraba
: akral hangat +/+, edema
: akral hangat +/+, edema

15

Lanjutan...
Status neurologik
Kepala
Bentuk
: Normochepal
Nyeri tekan
: (-)
Simetri
: (-)
Pulsasi
: (+)
Leher
Sikap
: Lurus
Pergerakan
: Baik, TAK
Kaku kuduk
: (-)

16

Nervus Kranialis Kanan Kiri


Nervus Kranialis
N I (Olfaktorius)
Subjektif
Objektif (dengan bahan)
N II (Optikus)
Tajam penglihatan
Lapangan pandang
Melihat warna
Funduskopi
N III (Okulomotorius)
Sela mata
Ptosis
Pergerakan bola mata
Nistagmus
Ekso/endotalmus
Pupil
bentuk
reflex cahaya
reflex konvergensi

Kanan
-

Kiri
-

Simetris
Tidak ada
Normal
-

Simetris
Tidak ada
Normal
-

Bulat, isokor, 3 mm
+
+

Bulat, isokor, 3 mm
+
+

17

N IV (Trochlearis)
Pergerakan bola
bawah-dalam

mata

ke -

Diplopia
N V (Trigeminus)
Motorik
Otot Masseter
Otot Temporal
Otot Pterygoideus
Sensorik
Oftalmikus
Maksila
Mandibula

N VI (Abdusen)
Pergerakan bola mata (lateral)

Diplopia

N VII (Fasialis)
Mengerutkan dahi

Menutup mata

menyeringai

mencucu

18

N VIII (Vestibularis)
Suara berbisik
Detik arloji
Rinne test
Weber test
Swabach test
Nistagmus
N IX (Glossofaringeus)
Sensasi lidah 1/3 blkg
Refleks muntah

19

N X (Vagus)
Arkus faring
Berbicara
Menelan
Refleks muntah
Nadi
N XI (Assesorius)
Menolehkan kepala
Mengangkat bahu
N XII (Hipoglosus)
Kedudukan
lidah
dijulurkan
Atropi papil
Disartria

+
+

+
+

Normal
-

20

Anggota gerak atas


Motorik
Kanan

Kiri

Pergerakan
sde
sde
Kekuatan
sde
sde
Tonus
hipertoni hipertoni
Trof
Eutrof
Eutrof
R. Fisiologis
meningkat meningkat
R. Patologis
(-)
(-)
Sensibilitas :
Normal Normal

21

Anggota gerak bawah


Motorik
Pergerakan
Kekuatan
Tonus
Trof
R. Fisiologis
R. Patologis
Sensibilitas :

Kanan
Kiri
sde
sde
sde
sde
hipertoni
hipertoni
atropi
atropi
meningkat
meningkat
(+)
(+)
sde
sde

22

REFLEKS PRIMITIF
Grasp refleks
Snout refleks
Sucking refleks
Palmo-mental refleks
SISTEM VEGETATIF
Miksi
Defekasi
Sekresi keringat

:
:
:
:

(
(
(
(

+
+
+
+

)
)
)
)

:(+)
:(+)
: tidak dilakukan

23

Gerakan Abnormal
Tremor
: (-)
Atetosis
: (+)
Miokloni
: (-)
Khorea
: (-)
Ataksia
: (+)

24

Diagnosa
Diagnosa Klinis : Diplegia
Diagnosa Topis : Cerebral
Diagnosa Etiologi : Cerebral palsy + Genu Varum

25

TERAPI
Non farmakologis

TERAPI OKUPASI
Melatih gerakan halus tangan dan integrasi gerakan
dasar yang sudah diketahui gerakan yang bertujuan
Melatih anak agar mandiri dlm beraktivitas (mandi,
makan, minum)
TERAPI WICARA
Untuk melatih otot mulut yang diperlukan untuk bicara
Latihan pra-bicara : mengisap, mengunyah, menelan,
meniup

Konsul NS, Othopedi

26

PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad fungsionam

: dubia ad bonam
: dubia

27

CEREBRAL PALSY
SKDI 2 : MENDIAGNOSIS DAN MERUJUK

28

Defnisi
Kelainan gerak dan postur yang disebabkan
oleh lesi tidak progresif, yang terjadi pada
otak yang belum matur dan mengakibatkan
kumpulan gejala klinis heterogen dengan
kateristik gangguan:
Tonus otot
Reflek tendon
Reflek primitif
gerakan abnormal.
Reflek postural

menghasilkan pola

29

Nelson, 2012

EPIDEMIOLOGI
Asosiasi CP di dunia memperkirakan > 500.000
penderita CP di Amerika.
Indonesia diperkirakan 1-5 per 1000 kelahiran
hidup
Angka kejadian tertinggi ditemukan pada bayi
lahir prematur

30

Etiologi
Penyebab
pasti
belum
diketahui.
Umumnya
multifaktorial.
Lesi struktural pada otak dapat terjadi pada saat:
Pre Natal (70 80%)
Faktor Risiko: Kelainan Genetik, IUGR, PEB, Eklampsia,
Gemelli,
APB,
Kehamilan
Post
Term,
Infeksi
(Chorioamnionitis)
Intra Natal
Trauma kepala saat persalinan, riwayat distocia.
Post Natal
Lahir prematur, kernicterus, Infeksi post natal.
31

Patofsiologi
Kerusakan atau Kelainan Pertumbuhan
Otak Dalam Rahim
Dapat disebabkan kelainan genetik, toxin,
infeksi, dan insufsiensi plasenta.
Semua etiologi di atas pada dasarnya
menyebabkan gangguan oksigenasi dan
pertumbuhan otak.
Konsekuensi pada kehamilan Berdasarkan
usia kehamilan
<20 minggu : Gangguan migrasi sel-sel
neuron otak
26-34 minggu : Periventrikuler leukomalasia
34-40 minggu : Kerusakan fokal atau
Swaimans pediatric
neurology
multifokal
pada otak
principle, 2011

32

FAKTOR RESIKO TERJADINYA CEREBRAL PALSY


PRANATAL

ANTENATAL

NEONATAL

Ibu dengan riwayat


aborsi spontan dan
bayi lahir mati
Riwayat keluarga
yang menderita
Cerebral Palsy
onset dini

BBLR
Bayi kurang bulan
Kelahiran
multipel/kembar
Malformasi sistem
saraf pusat
Ibu yang menderita
hipotiroidisme atau
mendapat hormon
tiroid atau
estrogen selama
kehamilan
Perdarahan
antepartum
Proteinuria berat
pada akhir
kehamilan

Sepsis
Bayi yang lahir dari
ibu dengan
korioamnionitis
Apgar skor yang
rendah
Kernikterus
Persalinan dengan
komplikasi
Kejang pada
neonatal

Pedoman pelayanan medik idai,


2011

33

KLASIFIKASI CEREBRAL
PALSY
1. CP Spastik (70-80%)
Tergantung bagian tubuh yang terkena :
Monoplegia
Hemiplegia
Diplegia
Triplegia
Quadriplegia

Tanda yang dijumpai tipe UMN


Hiper refleksia
Klonus
Respon ekstensor babinski pada >2tahun
Primitif refleks persisten

34

35

2. CP Atetoid/Diskinetik (10-20% )
Gerakan menulis tidak terkontrol, perlahan.
Mengenai tangan, kaki, lengan atau tungkai dan sebagian
besar otot muka dan lidah menyeringai , keluar air liur.
Masalah koordinasi gerakan otot bicara.

3. CP Ataksid (5-10% )
Mengenai keseimbangan presepsi dalam
Koordinasi buruk, berjalan tidak stabil gaya berjalan kaki
terbuka lebar.
Kesulitan melakukan gerakan cepat dan tepat.
Tremor.

4. CP Campuran
Ditemukannya lebih dari satu bentuk CP. Bentuk campuran
yang sering dijumpai adalah spastik dan gerakan atetoid.
Essential neurology 4th edition, 2007

36

KLASIFIKASI KLINIS

37

TABEL KLASIFIKASI CEREBRAL PALSY BERDASARKAN DERAJAT BERATNYA PENYAKIT DAN


KEMAMPUAN PENDERITA UNTUK MELAKUKAN AKTIVITAS NORMAL

PERKEMBANGAN
MOTOR

GEJALA

Perkembangan motor normal,


hanya terganggu secara
kualitatif

Kelainan tonus sementara, refleks


primitif menetap terlalu lama,
kelainan postur ringan, gangguan
dalam gerak motor kasar dan
halus misalnya clumsiness

Ringan

Berjalan umur 24 bulan

Beberapa
kelainan
pada
pemeriksaan
neurologis,
perkembangan refleks primitif
abnormal,
respons
postural
terganggu,
gangguan
motor
misalnya tremor atau gangguan
koordinasi

Sedang

Berjalan 3 tahun kadang


memerlukan bracing
Tidak memerlukan alat
khusus

Berbagai
kelainan
neurologis,
refleks primitif menetap dan kuat,
respon postural terlambat

Tidak bisa berjalan atau


berjalan dengan alat bantu,
kadang kadang perlu operasi

Gejala
neurologis
dominan,
refleks primitif menetap, respons
postural tidak muncul

KLASIFIKASI

Minimal

Berat

PENYAKIT
PENYERTA
Gangguan
komunikasi,
gangguan belajar

Retardasi mental,
gangguan belajar
dan komunikasi,
kejang

38
Retardasi mental,
kejang

DERAJAT KEPARAHAN CEREBRAL PALSY


(Gross Motor Function Classification System/GMFCS)

Derajat I

Derajat II

Derajat III

Derajat IV

Derajat V

: berjalan tanpa hambatan, keterbatasan


terjadi pada gerakan motorik kasar yang lebih
rumit.
: berjalan tanpa alat bantu, keterbatasan
dalam ber-jalan di luar rumah dan di lingkungan
masyarakat.
: berjalan dengan alat bantu mobilitas,
keterbatasan dalam berjalan di luar rumah dan
di lingkungan masyarakat.
: kemampuan bergerak sendiri terbatas,
mengguna-kan alat bantu gerak yang cukup
canggih untuk berada di luar rumah dan di
lingkungan masyarakat.
: kemampuan bergerak sendiri sangat
terbatas, walaupun sudah menggunakan alat
bantu yang canggih.

39

GAMBARAN KLINIS
Gejala dapat menonjol maupun tidak :
Spastisitas tergantung letak dan besar kerusakan
Tonus otot yang berubah tampak seperti lesi LMN
(hipotonus)
Koreo atetosis involuntary movement 6 bulan
pertama
Ataksia tampak saat mulai belajar duduk/berjalan
Gangguan pendengaran nada tinggi, sulit
menangkap kata
Gangguan bicara kekakuan otot mulut
Gangguan mata strabismus konvergen, kel.refraksi
Tremor
Diagnosa dibuat berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan
fsik

The Clinical Science of


Neurologic Rehabilitation,
Second Edition

40

Anamnesis

Anak-anak dengan cerebral palsy umumnya gagal


mencapai pertumbuhan milestone atau gagal
menghilangkan refleks primitif.
American
Academy
of
Neurology
(2003)
menyarankan untuk melakukan skrining cerebral
palsy pada kasus-kasus berikut:
Retardasi Mental
Gangguan Visual dan Pendengaran
Gangguan berbicara dan bahasa

Cari riwayat Gross Motorik Delay


Riwayat Pre, Intra, dan Post Natal

41

Riwayat Pre Natal

Penggunaan obat
Pekerjaan dan pemukiman (toxic/ radiation exposure)
Infeksi (Torch virus, siflis)
Anoksia
Diabetes
Trauma abdomen
Kehamilan multiple
Abortus habitualis
Pernikahan dengan keluarga yang dekat
Riwayat penyakit saraf pada anggota keluarga yang
lain

Pedoman pelayanan medik idai,


2011

42

Riwayat perinatal

Distosia
Kala II Memanjang
Penggunaan Vakum/ Forceps
Sungsang
Lilitan tali pusat
Hiperbilirubinemia
Usia Kehamilan (Prematur/ tidak)
Berat Badan Lahir
APGAR Score (Langsung Menangis?)
43

Pedoman pelayanan medik idai,


2011

Riwayat Post Natal


Infeksi otak atau selaput otak
Trauma kepala
Riwayat ICH akibat trauma persalinan
Riwayat Apneu
Riwayat Demam (Infeksi)
Riwayat Kuning + Kejang (Kernicterus)
Riwayat Kejang

44
Pedoman pelayanan medik idai,
2011

Riwayat Tumbuh
Kembang
Gross Motor:

Menegakkan kepala : 2 bulan


Berguling
: 4 bulan
Duduk
: 6 bulan
Berjalan
: 1 tahun
Bayi dengan CP, akan mengalami gangguan
yang bermakna.

45
Pedoman pelayanan medik idai,
2011

Perkembangan Motorik Kasar (Normal)


Angkat kepala

3-4 bln

Tengkurap

3-4 bln

Duduk

5-8 bln

Merangkak

7-9 hln

Rambatan

7-10 bln

Berdiri

10-12 bln

Jalan

10-14 bln

Naik tangga

14-21 bln

Melempar/menendang
bola

15-22 bln

Melompat

21-2,5 thn

Tangkap bola

5-5 thn

46

Pemeriksaan Fisik

CP umumnya bermanifestasi hipotonia pada 6-12


bulan, lalu diikuti timbulnya spastisitas otot-otot.
Gejala yang sering terdeteksi: abnormalitas tonus
otot.
Dapat hipotonik atau spastik (bergantung usia)
Semakin lama periode hipotonia kecenderungan
terjadi spastik yang berat
Spastik dapat diikuti kontraktur sendi.

Preferensi tangan (kanan atau kidal) yang telah


muncul sebelum usia 1 tahun yang dapat
menandakan hemiplegi.
47
Gangguan pertumbuhan badan.
Refleks
Swaimans
pediatric
neurology
primitif
yang persisten

principle, 2011

Pemeriksaan Fisik
Observasi kelainan tonus otot leher berdasarkan
usia dan tipe CP.
Postur asimetris, kekuatan otot, gait, dan
koordinasi yang abnormal.
Terdapat peningkatan refleks (lesi UMN)
Refleks Primitif yang persisten
Tanda-tanda kelemahan otot

48

Gait Abnormal

49

Refleks Primitif Persisten


Refleks Moro: menghilang usia 4-6 bulan
Jika terjadi perubahan posisi kepala tiba-tiba/ terkejut
kaki, tangan, dan jari-jari membuka.

50

Refleks Primitif Persisten


Tonic Neck Refleks:
Menghilang saat usia 4-6 bulan
Jika leher dimiringkan ke salah satu sisi, lengan ipsilateral akan
ekstensi, dan lengan lain akan fleksi.

51

Refleks Primitif Persisten


Palmar Grasp Refleks
Menghilang pada usia 5-6 bulan
Refleks bayi untuk menggenggam benda yang ada di
telapak tangan.

52

Refleks Primitif Persisten


Foot Placement Refleks
Menghilang sebelum usia
1 tahun
Jika bayi diposisikan
berdiri dan 1 kaki
menapak lantai, bayi
berusaha meletakkan
kaki lainnya di depan
kaki yang menginjak
lantai

53

Diagnosis
Berdasarkan anamnesis umum.
Berdasarkan kriteria:
Kriteria Levine
Kriteria Bank

54
Swaimans pediatric neurology
principle, 2011

Bank, memberikan kriteria


diagnostik
:

Masa neonatal

Depresi / asimetris dari refleks primitif (refleks moro, rooting,


sucking, tonic neck, palmar, stepping)
Reaksi berlebihan terhadap stimulus
Kejang-kejang
Gejala neurologik lokal
Masa umur kurang dari 2 tahun
Keterlambatan perkembangan motorik, seperti duduk atau jalan
Terdapat paralisis apastik
Terdapat gerakan-gerakan involunter
Menetapnya refleks primitif
Tidak / keterlambatan timbulnya refleks refleks yang lebih
tinggi.
Anak yang lebih besar
Keterlambatan perkembangan
Disfungsi dari tangan
Gangguan dari cara berjalan
Terdapat spastisitas
Terdapat gerakan-gerakan involunter
Retardasi mental
55
Kejang-kejang
Gangguan bicara, pendengaran, pengelihatan

Levine, membagi kelainan motorik pada


cereberal palsy menjadi 6 kategori yaitu :
1. Pola gerak dan postur (postures and movement
pattern)
2. Pola gerak oral (Oral motor pattern)
3. Strabismus
4. Tonus otot (tone of muscles)
5. Evolusi reaksi postural dan kelainan lainnya yang
mudah dikenal (Evolution of postural reaction and
landmarks)
6. Refleks tendon, primitif dan plantar.

. Diagnosis dapat ditegakkan apabila minimal


terdapat 4 kelainan pada 6 kategorik motorik
tersebut diatas dan disertai dengan proses 56
penyakit yang tidak progresif

PEMERIKSAAN NEURORADIOLOGI
CT scan kepala
Struktur jaringan otak
Area otak yg kurang berkembang
Kista abnormal, dll.
Dapat menentukan prognosis CP.
MRI kepala
Dianjurkan jika Etiologi tidak dapat ditemukan
USG kepala
Kurang akurat, dapat mendeteksi kista & struktur otak,
lebih murah

57

TERAPI
Tujuan:
Bukan membuat anak menjadi seperti anak
normal lainnya
Mengembangkan sisa kemampuan anak
seoptimal mungkin
Melakukan aktivitas sehari-hari tanpa
bantuan atau sedikit bantuan

58

TERAPI TIM

Dokter
Orthopedist
Terapi Fisik
Terapi Okupasi
Pelatih bicara dan Bahasa
Pekerja Sosial
Psikolog
Guru
59

TERAPI FISIK DAN PERILAKU

Mencegah kelemahan atau kemunduran


fungsi otot
Menghindari kontraktur
Meningkatkan perkembangan motorik anak
Dilakukan segera setelah diagnosis
ditegakkan

60

61

TERAPI OKUPASI
Melatih gerakan
halus tangan dan
integrasi gerakan
dasar yang sudah
diketahui
gerakan yang
bertujuan
Melatih anak agar
mandiri dlm
beraktivitas (mandi,
makan, minum)

TERAPI WICARA
Untuk melatih otot
mulut yang
diperlukan untuk
bicara
Latihan pra-bicara :
mengisap,
mengunyah,
menelan, meniup
62

ORTOTIK PROSTETIK
Diberikan pada pasien yang non ambulator
untuk memudahkan berjalan
Brace : untuk mencegah/koreksi
kontraktur, kontrol pola gerakan, status
fungsional, stabilitas/ membantu
keseimbangan

63

64

TERAPI MEDIKAMENTOSA
Pengobatan kausal tidak ada, hanya simptomatik
Spastisitas : Diazepam, Baclofen, Dantrolene.
Athetosis : anti-cholinergic drugs
( trihexyphenydyl, bentropine, procyclidine
hydrochloride).
Kejang : Anti-epileptic drugs.
Extreme behavioral problems : Clonidine, Antipsychotic drugs
Diazepam Relaksan umum otak dan tubuh
Baclofen menutup penerimaan sinyal dari
medulla spinalis yang menyebabkan kontraksi
otot
Dantrolene mengintervensi proses kontraksi
otot, sehingga otot tidak bekerja
Antikolinergik menurunkan gerakan-gerakan

65

TERAPI BEDAH

Kontraktur
orthopedic

Pembedahan
pada otot,
tendon, atau
tulang untuk
reposisi kelainan

66

PENCEGAHAN

Deteksi dini fetus at risk


Cegah cedera kepala pelindung kepala
Ikterus neonatorum segera ditangani
Imunisasi Rubella, campak jerman.
Antenatal Care

67

PROGNOSIS
Prognosis bergantung pada banyak faktor, antara lain:
1.Tipe klinis CP
2.Derajat kelambatan yang tampak pada saat diagnosis
ditegakkan
3.Refleks patologis
4.Derajat defisit intelegensi, sensoris, dan emosional

68

TERIMA
KASIH

69

Anda mungkin juga menyukai