Ditetapkan oleh,
STANDAR Tanggal terbit Plt. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
PROSEDUR Kebayoran Baru
OPERASIONAL
3. Diagnosis banding
a) Atonia uteri
b) Luka jalan lahir
4. Terapi :
a) Beri oksitosin drip 20 u
b) Setelah kontraksi rahim baik lakukan pelepasan plasenta
secara manual
c) Setelah plasenta lepas seluruhnya, plasenta dilahirkan
d) Berikan Ergometri 0,2 mg im atau iv
e) Obat-obatan : Antibiotika, uterotonika, analgetik dan
roburansia
5. Informed Consent : Perlu bila akan diadakan tindakan plasenta
manual
6. Konsultasi : -
7. Perawatan Rumah Sakit harus segera dirawat
8. Penyulit : Syok hipovolemik
9. Informed Consent : perlu untuk operasi
10. Lama perawatan 1-2 hari
11. Out Put : baik
12. Patologi anatomi : -
13. Bila dalam penatalaksanaan tidak ada perbaikan DPJP dapat
melakukan pengobatan sesuai dengan pengalamannya
Unit Terkait - Unit Rawat Inap
- UGD
- Kamar Operasi
- Poliklinik
- Kamar bersalin
Ditetapkan oleh,
STANDAR Tanggal terbit Direktur RSU Kebayoran Baru
PROSEDUR
OPERASIONAL
dr. Friana Asmely
NIP:197602092003122004
2017
Pengertian Dictosia adalah persalinan abnormal yang ditandai oleh
kelambatan atau tidak adanya kemajuan proses persalinan dalam
ukuran satuan waktu tertentu.
Ditetapkan oleh,
STANDAR Tanggal terbit Direktur RSU Kebayoran Baru
PROSEDUR
OPERASIONAL
2017 dr. Friana Asmely
NIP:197602092003122004
Pengertian Molahidatidosa adalah keadaan patologi dari khorion dengan sifat
degenerasi, kistik, tidak ada pembuluh darah janin dan proliferasi
trofoblas
b) USG
c) T3 dan T4 bila ada gejala Tirotoksikosis
3. Diagnosa banding
a) Abortus
b) Kehamilan normal
c) Kehamilan ganda
d) Kehamilan dengan Myoma
4. Penatalaksanaan
a) Koreksi dehidrasi, anemia
b) Evakuasi dengan kuretase
c) Kuretase kedua dilakukan apabila kehamilan > 20 minggu
sesudah hari ke 7
d) Pemberian Uterotonika
5. Konsultasi : penyakit dalam
6. Perawatan Rumah Sakit
Pasien perlu dirawat agar dapat diperbaiki keadaan umum dan
evakuasi segera dapat dilakukan bila semua persiapan sudah
selesai.
7. Penyulit :
a) Karena penyakit :
Perdarahan hebat, krisis tiroid, infeksi, perforasi, uterus,
keganasan
b) Karena tindakan : Perforasi usus
8. Inforned consent : Perlu
9. Lama perawatan : 3-5 hari post evakuasi
10. Masa pemulihan : 4-6 minggu dan pengawasan lanjut sampai
minimal 2 tahun
11. Out put : Pada umumnya baik
12. Bila dalam penatalaksanaan tidak ada perbaikan DPJP dapat
melakukan pengobatan sesuai dengan pengalamannya.
SPO/KPS/KEB/005 00 1 dari 2
Ditetapkan oleh,
STANDAR Tanggal terbit Direktur RSU Kebayoran Baru
PROSEDUR
OPERASIONAL
2017 dr. Friana Asmely
NIP:197602092003122004
Pengertian Tindakan keperawatan yang diberikan kepada penderita yang
plasenta previa, yaitu placenta yang letaknya di segmen bawah
rahim, sehingga menutupi sebagian atau seluruh pembukaan
jalan lahir.
Tujuan Mengatasi perdarahan, karena ini dapat mengakibatkan kematian
bagi ibu maupun bayi.
Kebijakan Ibu hamil yang mengalami perdarahan
Prosedur 1. Apabila perdarahan banyak.
a. Penderita ditidurkan tanpa bantal dan posisi transdelenburg
b. Pasang oksigen dan infus NACl / RL
c. Periksa HB, golongan darah dan cross
d. Sedia darah untuk transfuse
e. Kontrol vital sign dan DJJ.
f. Preoperasi lengkap tanpa lavemen
g. Penderita di SC.
2. Apabila perdarahan sedikit, dilihat dulu umur kehamilannya, bila
< 37 minggu dan BB < 2.500 gr :
a. Penderita bedrest total
b. Cek HB, golongan darah dan cross, sediakan darah untuk
transfuse sewaktu-waktu terjadi perdarahan banyak atau
pasien shock
Sedia O2, control DJJ 3x sehari
Ditetapkan oleh,
STANDAR Tanggal terbit Direktur RSU Kebayoran Baru
PROSEDUR
OPERASIONAL
2017 dr. Friana Asmely
NIP:197602092003122004
Pengertian Kehamilan dengan bagian terbawah bokong
Tujuan Menurunkan angka Morbiditas dan mortalitas ibu dan anak
Kebijakan 1. Melakukan prosedur pemeriksaan yang teliti dan akurat
sehingga kehamilan dengan presentasi bokong bisa
terdeteksi
2. Memberikan pelayanan yang baik, benar dan tepat.
Melakukan upaya promotif
Prosedur 1. Kriteria diagnosis
a. Gerakan janin dirasa bagian bawah
b. Teraba kepala di fundus uteri
c. DJJ setinggi atau lebih tinggi dari pusat
d. Periksa dalam teraba bokong, anus, kaki
2. Pemeriksaan penunjang : USG
3. Penatalaksanaan
a. Dalam kehamilan
pada kehamilan <34 minggu (PLD) posisi lutut
dada.jika berhasil pertahan kan sampai aterm, jika
gagal kontrol tip minggu pada kehamilan > 34 minggu
lakukan versi luar, jika berhasil pertahankan sampai
aterm, jika gagal kontrol tiap minggu.
b. Dalam persalinan
2) pembukaan kurang 4 cm, KK tidak ada kontra
indikasi, VL gagal, nullipara TBJ > 3250 gr ,
lakukan SC.
3) Pembukaan lebih 4 cm, KK ( - ) , nullipara , multi ,
lakukan partus pervaginam.
4) Multigravida, janin besar, KK (-) lebih dari 12 jam,
lakukan SC
5) Partus tak maju, KK (- ) lakukan SC.
6) Pervaginam : Bracht, Manual, Ekstrasi
Unit Terkait - Kamar bersalin
- Unit rawat inap
- Kamar Operasi
SPO PELAYANANAN KEDOKTERAN
PENANGANAN PRE-EKLAMPSI/EKLAMPSI
12. Penyulit
Gagal ginjal, gagal jantung edem paru, kelainan pembekuan
darah, perdarahan otak, kematian janin.
Ditetapkan oleh,
STANDAR Tanggal terbit Direktur RSU Kebayoran Baru
PROSEDUR
OPERASIONAL
2) Aktif
a) Kehamilan > 36 minggu, induksi dengan oksitosin, bila
gagal seksio caesarea.
1) Bila ada indikasi seperti CPD atau letak lintang,
seksio caesarea
2) Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis
tinggi dan kehamilan/ persalinan diakhiri :
3) Bila skor pelvik < 3 diakhiri dengan seksio caesarea
4) Bila skor pervik > 5 induksi dan partus pervaginam
5) Bila infeksi berat seksio caesarea.
4. Konsultasi : tidak ada
5. Perawatan Rumah Sakit :
Harus dirawat di Rumah Sakit sampai setelah perawatan dari
tindakan terminasi kehamilan selesai