Anda di halaman 1dari 3

ABORTUS

No. Dokumen : /UKP/I/PKM-SD/2020


No. Revisi : 00
SOP TglTerbit
Halaman
:
: 1/

UPTD PUSKESMAS SUNGAI DURIAN dr. Lusi Dewina


NIP. 197612212009022001

A. Pengertian Adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin


dapat hidup diluar kandungan, dan sebagai batasan digunakan
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat badan anak kurang
dari 1000 gram.
Abortus komplit:
Adalah seluruh hasil konsepsi telah keluar dari kavum uteri pada
kehamilan kurang dari 20 minggu.
Abortus inkomplit:
Adalah sebagian konsepsi telah keluar dari vakum uteri, sebagian
lagi masih tertinggal.
Abortus insipiens:
Adalah abortus yang sedang mengancam dimana serviks telah
mendatar dan ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil
konsepsi masih di dalam kavum uteri.
Abortus imminens:
Adalah abortus tingkat permulaan, dimana terjadi pendarahan
per vaginam ostium masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik
dalam kandungan.
Missed Abortion :
Adalah abortus dimana embrio atau fetus telah meninggal dalam
kandungan sebelum kehamilan 0 minggu, akan hasil konsep
seluruhnya masih tertahan dalam kandungan selama 8 minggu
atau lebih.
Abortus habitualis:
Adalah keadaan dimana terjadinya abortus tiga kali berturut-
turut atau lebih.
Abortus Infeksiosus:
Abortus yang mengalami infeksi
B. Tujuan Sebagai acuan petugas menangani abortus
C. Kebijakan
D. Referensi 1. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat,
2. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No 5 Tahun
2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer.
3. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta
EGC, 2004,
4. Panduan Praktek Klinik Bagi Dokter di Fasilitas Layanan
Primer Edisi Revisi 2014 Jakarta Tahun 2014.
5. Balai Penerbit. FK. UI. 1998. Buku Ajar Penyakit THT. Gaya
Baru. Jakarta,
6. Doengoes, Marilyn, et al, 1999, Rencana Asuhan Keperawatan,
EGC, Jakarta.
7. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Materrnal dan NeonataI,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo ,Jakarta, 2006

E. Alat Dan a. Inspekulo


Bahan b. Laboratorium sederhana untuk pemeriksan tes kehamilan
c. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan darah rutin.
d. Alat kontrasepsi

F. Prosedur
1. petugas melakukan anamnesa
2. petugas melakukan pemeriksaan fisik
3. penatalaksanaan
a. Abortus imminens terdiri atas :
1 Istirahat tirah baring.
2 Tablet penambah darah
3 Vitamin ibu hamil diteruskan
b. Abortus insipiens
1 Observasi tanda vital
2 Bila kondisi stabil rujuk ke fasilitas pelayanan
kesehatan yang lebih lengkap untuk rencana pengeluran
hasil konsepsi
3 Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan
kuret vakum atau dengan cunam abortus, disusul dengan
kerokan
c. Abortus inkomplit
1 Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)
2 Evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena
perdarahan, pasang IV line (bila perlu 2 jalur) segera
berikan infus cairan NaCl fisiologis atau cairan ringer
laktat disusul dengan darah.
3 Setelah syok teratasi rujuk ke fasilitas selnjutnya untuk
dilakukan kerokan (D/C). Pasca tindakan berikan
ergometrin IM.
d. Abortus komplit Tidak memerlukan pengobatan khusus,
hanya apabila menderita anemia perlu diberikan sulfas
ferosus dan dianjurkan supaya makanannya mengandung
banyak protein, vitamin dan mineral.

G. Diagram
Alir
H. Unit Terkait 1. UGD dan Rawat Inap
I. Dokumen 1. RM
Terkait
J. Rekaman No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulaidiberlakuk
Historis an
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai