Persiapan Penolong
1. Kompeten dan sehat
2. Memiliki kemampuan resusitasi neonatus
3. Tenaga penolong : SpOG, SpA, Bidan, dan Perawat
Prosedur :
1. Seksio sesarea (Lihat Panduan SC)
a. Atas indikasi obstetri
b. Persiapan SC cito dilakukan
c. Anestesi
d. Insisi mediana atau Pfannenstiehl
e. Lahirkan janin
f. Resusitasi neonatus (Lihat Panduan Resusitasi Neonatus)
g. Plasenta dilahirkan
h. Penutupan uterus dan dinding perut
2. Cari etiologi gawat janin dan atasi sesuai penyebab
3. Ekstraksi Vakum (Lihat Panduan EV)
4. Ekstraksi Forseps (Lihat Panduan EF)
5. Resusitasi ibu sambil menantipersalinan (Lihat
Panduan Resusitasi Ibu) :
Oksigenasi : 6 – 10 l/menit memakai sungkup Tidur miring ke kiri
atau setengah duduk Tokolitik (bila ada indikasi)
Pasang infus : NaCl 0.9%, 500 cc, 30 tetes/menit (drip makro) Atas
anemia (bila ada)
Stop oksitosin (bila induksi persalinan)
6. Penanganan neonatus selanjutnya dilakukan oleh SpA dan dokter
spesialis lain yang terkait dalam penangannya.
7. Penanganan kegawatan janin dalam persalinan memerlukan kerjasama
tim yang solid, terpadu dan cepat (janin dapat lahir kurang dari 30
menit sejak diagnosis gawat janin ditegakkan) dengan memperhatikan
informed consent dan informed of choice.
Prognosis
1. Tergantung etiologi dan keadaan neonates saat dilahirkan
2. Dapat baik, meragukan atau buruk
Sekuelae Jangka Pendek dan Panjang