Anda di halaman 1dari 2

KRITERIA RAWAT INAP NICU

No Dokumen No. Revisi Halaman 1 dari 2


RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD

Tanggal Terbit Ditetapkan


SPO Mei 2013 Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
(STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL)
dr. Douglas S. Umboh, MARS
Brigadir Jendral TNI

Di bidang neonatologi modern, pelayanan neonatologi harus


mempertimbangkan berbagai faktor sebagai berikut:
1. Berat ringannya penyakit: apakah termasuk bayi risiko tinggi
atau risiko rendah.
2. Ketergantungan neonatus sebagai pasien terhadap kebutuhan
perawat dan dokter
3. Ketergantungan neonatus terhadap kebutuhan alat-alat
monitor
4. Ketergantungan pelayanan terhadap terhadap kebutuhan alat
PENGERTIAN penunjang, baik diagnostik maupun terapi

Neonatal Risiko tinggi: adalah neonatus yang memiliki komplikasi


medis atau mempunyai potensi berkembang menjadi neonatus
dengan masalah medis berat. Kelompok ini selayaknya dirawat di
ruang rawat tkt II atau Tkt III (NICU)

NICU (Neonatal Intensive Care):


Adalah perawatan bayi baru lahir yang memerlukan perawatan dan
monitoring yang lebih intensif yang tidak dapat dilakukan di ruang
perawatan bayi biasa.

1. Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi baru lahir.


TUJUAN 2. Meningkatkan angka survival bayi baru lahir

Setiap bayi baru lahir yang memerlukan perawatan di NICU baik


berasal dari IGD maupun poliklinik anak harus dilakukan:
PROSEDUR 1. Beri kehangatan (pengaturan suhu lingkungan)
2. Posisikan kepala bayi (ekstensi), bersihkan jalan napas mulut
dan hidung.
3. Stimulasi taktil
KRITERIA RAWAT INAP NICU

No Dokumen No. Revisi Halaman 2 dari 2


RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD

4. Bila bayi masih apnu/gangguan napas ( RR>60x/mnt atau


RR<40x/mnt) atasi gangguan napas. Bila by apnu berikan
Ventilasi Tekanan Positip (VTP) dgn kecepatan 20-30x/30detik,
bila RR<40/mnt atau >60x/mnt beri O2 melalui nasal kanul dan
pasang pulse Oxymetri
5. Nilai usaha napas denyut jantung dan warna kulit
a. Bila bayi mulai bernapas beri bayi Oksigen dan bila perlu beri
Oksigen tekanan positip kontinyu atau Continous Cositive
Airway Pressure (CPAP)
b. Jika perburukan dgn CPAP bayi masuk Ventilator Mekanik
6. Beri Aminofilin dgn dosis 6 mg/kgBB, IV, 12 jam kemudian
dilanjutkan dgn dosis pemeliharaan 2 mg/kgBB/12 jam.
7. Skrining bayi de ngan pemeriksaan darah lengkap, elektrolit
darah, CRP,IT ratio,kultur darah, Gula darah, AGD dan foto
PROSEDUR toraks, CT scan Kepala.

Beberapa Indikasi perawatan Intensif adalah:


1. Semua bayi dengan berat < 1500 gram
2. Bayi dengan gawat napas sedang/berat dan memerlukan
bantuan CPAP/ventilator
3. Bayi dengan apnu berulang sehingga memerlukan Bag Mask
untuk memulihkannya ( tidak cukup dengan rangsang taktil)
4. Eritroblastosis berat
5. Bayi dengan pneumotoraks
6. Bayi yang memerlukan transfusi tukar
7. Bayi yang mmerlukan parenteral nutrisi total
8. Sebelum dan sesudah tindakan operasi ( sebelum diputuskan
layak rawat di tkt II )
9. Bayi dgn asfiksia berat yang keadaan respirasinya tidak stabil,
dan memerlukan pengendalian kadar PaO2 dan PCO2 untuk
pemulihannya sebaiknya mendapat bantuan Ventilator
10. Bayi dengan infeksi berat (sepsis)
11. Bayi dengan cacat bawaan atau kelainan bedah
12. Bayi lahir dengan trauma lahir atau morbiditas yang berat

UNIT TERKAIT Dep. IKA, Dep. Obsgyn, Instalasi Rawat Inap ( ruang NICU, ruang
Bayi Risiko Tinggi, ruang Bayi Lantai I), sub instalasi Patologi Klinik,
Instalasi Farmasi, Radiologi, Bedah Anak RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad

Anda mungkin juga menyukai