: 01.02.4.001/DIR/I/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Intensive Care Unit (ICU) dan Neonatal
yang
mempunyai
fungsi
rujukan
harus
dapat
yang
diberikan
pada pasien
pasien yang
pelayanan
yang
berkualitas
dan
mengedepankan
pelayanan
yang
cepat
dan
tepat
untuk
dengan
mengikuti
pedoman
pencegahan
dan
pasien
yang
intensive
dengan
melaksanakan
pendekatan
dan
menghasilkan
pendekatan
yang
di pelayanan
paska
operasi
besar
atau
operasi
lama
yang
Landasan Hukum
1. Undang Undang republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009,
tentang Rumah Sakit.
3. Undang-undang Republik Indonesia no 32 tahun 2004 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437).
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999
tentang Perlindungan Konsumen
5. Peraturan
Pemerintah
Nomor
38
tahun
2007
tentang
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Menteri
Kesehatan
RI
Nomor
Jenderal
Bina
Pelayanan
Medik
Departemen
Medik,
Departemen
Kesehatan
RI,
Standar
medik
standar
keperawatan
dan
keteknisan
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
berfungsi
untuk
memberikan
pelayanan
kesehatan
baik
mengacu
pada
Keputusan
1778/Menkes/Sk/XII/2010
Menteri
Tentang
Unit Perawatan
Kesehatan
Pedoman
RI
Intensif
Nomor
Penyelenggaraan
sebagai
berikut :
Nama Peran
Kepala ICU
Tim Medis
Perawat
Kualifikasi
Dokter Spesialis Anestesi
1.
2.
1.
2.
B. Distribusi ketenagaan
Pagi
On call
1
1
1
Sore
On call
1
0
1
Malam
On call
1
0
1
C. Pengaturan Jaga
Nama Peran
Dokter Jaga
Karu
Perawat
Pagi
Sore
Malam
07.00
14.00
20.30 07.00
14.00
20.30
BAB III
STANDAR FASILITAS
Pelayanan Intensive Care (ICU/NICU) terletak di lantai satu sisi sebelah
selatan gedung, dekat dengan kamar operasi, dan laboratorium.
A. Denah ruang
ruangan
yang
digunakan
untuk
merawat
pasien
ICU/NICU
2. Ruang Perawatan ICU
Adalah ruangan yang digunakan untuk merawat pasien ICU atau
HDU. Didalam ruang perawatan ICU terdapat nurse station yang
terhubung dengan sentral monitor untuk memantau pasien
monitor
3. Ruang obat (medication room)
Adalah ruangan yang digunakan untuk menyimpan obat
obatan yang ada di ICU (diluar obat pasien) termasuk obat
obatan yang harus disimpan dilamari kulkas obat
4. Ruang kotor (Dirty room)
Adalah
ruangan
yang
digunakan
untuk
menempatkan
melakukan
B. Standar Fasilitas
1. Peralatan Medis
N
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
2.
JUMLAH
7
2
9
4
2
1
1
7
1
1
7
12
21
7
1
1
1
6
1
1
2
2
2
1
1
1
1
1
1
NAMA ALAT
Komputer
Ergotron
Printer
JUMLAH
3
2
1
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Telefon
Meja kerja
Meja Nurse Station
Meja KAbinet
Kursi Kerja
Lemari KAbinet
Lemari Buku
Lemari File Psien
Trolley alkes mobile
4
1
1
2
6
1
1
1
1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
secara lengkap
dengan
perubahan
status
mental
atau
gangguan pernapasan
d) Gangguan sistem saraf pusat atau neuromuskuler dengan
fungsi neurologis atau paru
e) Status epilepsi
f) Vasospasme
b.
8. Dokter
bedah
dan
dokter
anestesi
harus
mengkonfirmasikan
a. Pengeluaran
pasien
dari
ICU/NICU
menjadi
tanggungjawab
konsultan ICU/NICU
b. Pasien dapat dikeluarkan dari ICU/NICU apabila memenuhi
kriteria berikut :
1)
14.
2)
3)
4)
BAB V
LOGISTIK
Pengelolaan Logistik
meliputi
perencanaan, pemesanan,
dimana
Gudang
Farmasi
mendistribusikan
stock
alat
dilakukan
oleh
kepala
unit,
dan
jika
terjadi
NAMA BARANG
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
NAMA BARANG
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
C.
Perencanaan
Perencanaan pengadaan barang disesuaikan jenis barang. Untuk
pengadaan barang fix asset dilakukan rencana budgeting pada
setiap akhir tahunnya. Barang dengan permintaan menggunakan
form SPPB (Surat Pengeluaran Permintaan Barang) untuk gudang
farmasi dilakukan pada hari Senin dan Kamis sedangkan untuk
gudang umum permintaan dilakukan pada hari Rabu dan Jumat
D.
Pemesanan
Jenis pemesanan dapat berupa :
1.
Fix Asset
Pemesanan barang yang sifat barangnya tidak habis pakai
( menjadi asset ) Baik yang terdaftar sebagai budget tahunan
maupun permintaan di luar Budget ( jika ada perluasan,
permintaan barang baru yang sifatnya tidak bisa ditunda)
2.
Purchaising Request
SPPB
Pemesanan barang melaui SSPB baik ke gudang umum
maupun gudang Faramsi. Barang yang sudah dipakai (barang
habis pakai) dapat berupa service unit yang menjadi beban
unit.
E.
Penggunaan
Penggunaan barang disesuaikan dengan kebutuhan. Agar tidak
terjadi kerusakan staff harus memelihara alat/barang dengan
sebaik mungkin. Barang harus dilakukan perawatan harian,
pengecekan berkala oleh petugas bio medik dan jadwal kalibrasi.
Penggunaan barang harus efektif dan efisien. Seluruh staff
memiliki tanggung jawab terhadap alat/barang yang ada di area
kerjanya.
F.
Penarikan
Jika terjadi kerusakan alat/barang dilakuakn proses pengajuan
work order dan jika barangnya tidak dapat diperbaiki dan harus
diganti maka dilakukan mutasi barang. Untuk barang-barang yang
kadaluarsa dilakukan proses retur
G.
Monitoring
Monitoring dilakukan dengan melakukan inventaris tiap shift. Jika
terjadi ketidak sesuaian barang segera dilakukan penelusuran.
H.
Evaluasi
Evaluasi alat/barang dilakukan tiap bulan dalam bentuk laporan
bulanan dan tiap tahun dalam bentuk laporan tahunan.
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
A. Pengertian
Keselamatan pasien adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan
oleh staff dengan mengutamakan keselamatan dan kemanaan bagi
pasien serta untuk mencegah cedera yang disebabkan oleh
kesalahan akibat menjalankan suatu tindakan atau tidak mengambil
tindakan yang seharusnya diambil
B. Tujuan
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien
2. Tercapainya International Patient Safety Goals
C. Tata Laksana Keselamatan Pasien
1. Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien
Tujuh langkah keselamatan pasien rumah sakit merupakan
panduan yang komprehensif untuk menuju keselamatan pasien,
sehingga tujuh langkah tersebut secara menyeluruh perlu
dilaksanakan oleh Rumah Sakit Ibu dan Anak Bunda :
a. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien.
b. Memimpin & mendukung staf untuk memiliki komitmen &
c.
d.
e.
f.
pasien
g. Mencegah cedera melalui implementasi keselamatan pasien
2. Standar Keselamatan Pasien
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar
yaitu:
a. Hak pasien
Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk
kemungkinan terjadinya insiden.
b. Mendidik pasien dan keluarga
Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang
kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien
Sakit
menjamin
keselamatan
pasien
dalam
metoda-metoda
peningkatan
kinerja
untuk
kepemimpinan
dalam
meningkatkan
keselamatan
pasien
Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi
melalui penerapan Tujuh
Langkah
Menuju Keselamatan
sakit
merencanakan
dan
mendesain
proses
Sebelum kontak
2)
dengan pasien
Sebelum
tindakan
3)
aseptik
Sesudah kontak
4)
dengan pasien
Sesudah kontak
dengan
5)
cairan
tubuh pasien
Sesudah kontak
dengan
lingkungan
pasien
Prinsip-Prinsip Mencuci Tangan:
1) Kedua tangan harus dicuci berdasarkan 5 momen cuci
tangan
2) Kebersihan tangan dapat dilakukan dengan menggunakan
pembersih tangan yang mengandung alkohol, sabun cair
atau cairan antiseptic. Pilihan cairan tergantung aktivitas
yang dilakukan.
3) Semua staf harus mengikuti
BAB VII
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
A.
Pengertian
Kesehatan & Keselamatan Kerja adalah upaya untuk memberikan
keselamatan dan peningkatkan derajat
bahaya
di
tempat
kerja,
promosi
kesehatan,
Tujuan
Menurut mangkunegara (2002, p. 165) bahwa tujuan
dari
keserasian
kerja,
dan
partisipasi kerja.
6. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi kerja.
7. Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam
bekerja
C.
1.
Cukup pencahayaan
2.
menggunakan peralatan
3.
membuang jarum
4.
5.
2.
3.
4.
5.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengertian Mutu
Mutu adalah............
Indikator Mutu layanan Intensive Care (ICU/NICU) ada tiga yaitu :
1. kepatuhan staff dalam melakukan hand hygiene sesuai five
moment pedoman WHO,
2. kepatuhan staff dalam melakukan identifikasi pasien dengan
benar
3. kepatuhan staf dalam melakukan pencatatan obat high alert
(KCL).
1. Mengurangi Resiko Infeksi Di Rumah Sakit
Unit kerja
Nomor
:
:
Indikator
Nama
Indikator
Hand Hygiene
Rasional
Tipe
Indikator
Dimensi
Safety
Mutu
Difinisi
Cuci
Operasional
tangan
adalah
proses
yang
secara
mekanik
atau
menggunakan
Sebelum makan
kesempatan
cuci
tangan
lebih
[5
dari
moment]
satu
peristiwa
tetapi
hanya
digunakan/dibatalkan.
Angka kepatuhan cuci tangan adalah tingkat kepatuhan
staf dalam melakukan cuci tangan sesuai kondisi diatas
Jumlah staf yang diamati adalah semua staf unit nya
:
Observasi
n Data
Periode
Tiap bulan
Analisa
Deskripsi
Frekuensi
Pengumpula
n Data
Metoda
Pengumpula
Indikator
Pembilang
or]
Sumber
Data
Standard
PJ Indikator
:
:
100%
Infection Control Nurse
[Numerator]
Penyebut
[denominat
PJ
Pengumpul
Data
Yang
Melakukan
Analisa
2. Identifikasi Pasien
Unit kerja
Nomor
:
:
Indikator
Nama
Indikator
Rasional
risk
identifikasi
register
pasien
menunjukkan
ini
sudah
Tipe
Indikator
Dimensi
Keselamatan Pasien
Mutu
Difinisi
Operasional
bahwa
termasuk
permasalahan
dalam
kategori
Identifikasi
identifikasi
yang
dimaksudkan
positive
dimana
adalah
meminta
melakukan
pasien
untuk
Identifikasi
dilakukan
setiap
sebelum
melakukan
Proses
identifikasi
memberikan
label
juga
kontainer
diamati
yang
terhadap
proses
digunakan
untuk
tingkat
kepatuhan
staf
dalam
melaksanakan
proses
Monitoring
dilakukan
di
unit-unit
yang
dibawah
Observasi
n Data
Periode
Tiap bulan
Analisa
Deskripsi
Frekuensi
Pengumpula
n Data
Metoda
Pengumpula
Indikator
Pembilang
[Numerator]
Penyebut
or]
Sumber
Data
Standard
PJ Indikator
:
:
100%
Kepala Unit Perawatan
Quality
[denominat
PJ
Pengumpul
Data
Yang
Melakukan
Analisa
Improvement
and
Patient
Safety
Committee
2. High Alert
Unit kerja
Nomor
:
:
Indikator
Nama
Indikator
Rasional
Tipe
:
:
Indikator
Dimensi
Mutu
Difinisi
Operasional
Frekuensi
Pengumpula
n Data
Metoda
Pengumpula
n Data
Periode
Analisa
Deskripsi
Indikator
Pembilang
[Numerator]
Penyebut
[denominat
or]
Sumber
Data
Standard
PJ Indikator
:
:
PJ
Pengumpul
Data
Yang
Melakukan
Analisa
staff dalam
staff dalam
BAB IX
PENUTUP
Pedoman pelayanan
Anak Bunda ini diharapkan dapat menjadi panduan atau acuan bagi
seluruh staff yang bekerja di ICU/NICU sehingga pelayanan kesehatan
paripurna kepada pasien dan keluarga dapat diwujudkan.
Pedoman ini juga menjadi acuan kepada seluruh staff yang bekerja di
ICU/NICU baik staff lama atapun staff yang baru bergabung.
Khusus untuk staff yang baru, pedoman ini akan dapat memberikan
gambaran pekerjaan yang akan dilakukan sehingga pelayanan yang
diberikan kepada pasien, keluarga serta customer lainnya dapat
mencapai tujuannya yaitu kepuasan kepada pelanggan tercapai
dengan sebaik-baiknya.
Demikian
Pedoman Pelayanan
PROSES
KONSULTASI,
PERSETUJUAN
DAN
PENGESAHAN
DOKUMEN
Orang-orang yang terlibat
Jabatan
Kepala Unit Perawatan ICU/NICU
Jabatan
Paraf
Tanggal
Jabatan
Direktur
Didistribusikan kepada:
Paraf
Tanggal
DAFTAR DISTRIBUSI
Ya
Tida
k
Direktur Sekretariat
Manajer Keperawatan
Komite Medik
Komite Keperawatan
Document Controller
Dokumen asli
Salinan
Salinan
Salinan
Soft copy dalam pdf
format untuk masuk
secara online dalam
Documentum
Sebelum Review
Sesudah Review
Review
-