FK UMY 2010
Asma dapat berdampak
negatif pada anak
DEFINISI
Origin dari Yunani, sthma = Terengah-
terengah)
Asma merupakan penyakit saluran nafas
kronis yang ditandai dengan penyempitan
bronkus yang disertai suara wheezing
(WHO)
Dapat disebabkan karena alergi dan non-
alergi
Perkembangan Teori Patofisiolgi
Asma
Reaksi hipersentivitas
60-an bronkus
Reaksi Remodeling
90-an
Inflamasi Kronik pada Asma
AKIBATNYA >>>>
kepekaan bronkus berlebihan, sehingga bronkus
mudah konstriksi, kerusakan epitel, penebalan
membrana basalis dan terjadi peningkatan
permeabilitas bila ada rangsangan spesifik
maupun non spesifik.
Secara klinis, gejala asma menjadi menetap,
penderita akan lebih peka terhadap rangsangan.
Bronkial Remodelling
Perubahan struktural dan fungsional
bronkus
pelepasan epitel yang rusak, jaringan
membrana basalis mukosa menebal
(pseudothickening), hiperplasia kelenjar,
edema submukosa, infiltrasi sel radang dan
hiperplasia otot.
Perubahan semacam ini tidak memberikan
perbaikan klinis, tetapi mengakibatkan
penyempitan lumen bronkus yang persisten
dan memberikan gambaran klinis asma
kronis.
Sebab Remodelling
Akibat Proses Inflamasi Kronis
Kerusakan epitel bronkus akibat
dilepaskannya sitokin dari sel inflamasi
seperti eosinofil.
penumpukan kolagen di lamina propia.2
TGF beta merangsang sel fibroblast
berproliferasi, epitel mengalami hiperplasia,
pembentukan kolagen bertambah
Atopi
Temuan pada penelitan anak dengan
riwayat atopi tanpa asma infiltrasi
eosinofil dan penebalan lamina retikularis.
proses remodeling telah terjadi sebelum
atau bersamaan dengan proses inflamasi
DIAGNOSIS ASMA PADA ANAK
Gejala dan Tanda Asma
Kesulitan bernafas
Tampak sesak
Peningkatan frekuensi nafas dan nadi
Anak tampak gelisah
Tanda Sianosis
Tripod Position (posisi agak
membungkuk dengan kedua
tanganbertopang di tepi tempat tidur
Wheezing
Suara yang bernada tinggi yang terjadi
akibat aliran udara yang melalui saluran
napas yang sempit
Suara tambahan paru pada ekspirasi
BATUK
Pada anak dengan asma,
batuk dapat merupakan
gejala satu-satunya
Terjadi karena rangsangan
sensorik batuk oleh mediator
inflamasi
Hati-hati untuk tetap
mempertimbangkan Dx
asma pada anak dengan
batuk kronis / berulang
Komunikasi,
informasi, dan
edukasi (KIE) pada
penderita dan
keluarganya,
Penghindaran
Medikamentosa. terhadap faktor
pencetus,
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Controller & Reliever
Controller
Pengobatan jangka panjang
Mencegah kekambuhan
dan inflamasi kronis
Sesuai derajat asma untuk
RELIEVER asma episode sering &
persisten , evaluasi 1-3
Pengobatan jangka pendek bulan kemudian untuk
Menormalkan paru menaikkan/menurunkan
secepatnya untuk dosis
mencegah hipoksia
Sesuai derajat asma untuk
asma episode sering &
persisten , evaluasi 1-3
bulan kemudian untuk
menaikkan/menurunkan
dosis
Terapi Reliever
Asma
Bronkodilator
Short-acting 2
agonist
Methyl xanthine
Terapi Controller
Anticholinergics
Asma
Kortikosteroid inhalasi dan sistemik
glukokortikoid,
Leukotrien Receptor
Antagonis (LTRA),
long acting 2-agonist
(LABA),
theofilin, cromones,
Terapi serangan akut
Tatalaksana awal
nebulisasi agonis 1-3x, selang 20 menit
nebulisasi ketiga + antikolinergik
jika serangan berat, nebulisasi 1x (+antikolinergik)
Serangan sedang
(nebulisasi 2-3x,