Anda di halaman 1dari 7

EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN

ASPIRASI VAKUM MANUAL


No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
STANDAR KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PROSEDUR Ginekologi Keperawatan
OPERASIONAL

1. Pengertian Evakuasi kavum uteri menggunakan aspirasi vakum manual


adalah tindakan mengosongkan kavum uteri dengan menggunakan
aspirasi vakum manual. Tindakan ini merupakan bagian dari
asuhan pasca keguguran.

2. Indikasi - Abortus inkomplet


- Fetal death
- Anembryonic
- Abortus septik
- Abortus medisinalis
- Perdarahan uterus abnormal
- Mola hidatidosa

3. Prosedur 1. Dokter menjelaskan prosedur yang akan dikerjakan dan risiko


tindakan, dan selanjutnya meminta persetujuan tindakan
medis (informed consent).
2. Persiapan alat dan bahan:
 Meja ginekologi
 Lampu sorot
 Spekulum cocor bebek atau Sims
 Set alat aspirasi vakum manual terdiri dari MVA Double
dan 8 kanula ukuran 4,5,6,7,8,9,10,12 mm
 Tenakulum dan forsep cincin
 Kain steril
 Kassa dan kapas steril
 Sarung tangan
 Larutan antiseptik
 Alat perlindungan diri (APD)
 Spuit injeksi 10 ml
 Lidokain 2% 5 Ampul, tidak diencerkan
3. Pasien sudah diberikan antibiotik profilaksis (30-45 menit
sebelum prosedur, tidak lebih dari 2 jam sebelumnya). Pilihan
antibiotik profilaksis adalah:
 Doksisiklin 200 mg PO; atau
 Azitromisin 500 mg PO; atau
 Metronidasol 500 mg PO
4. Bila diperlukan untuk melunakkan serviks, dapat digunakan
misoprostol 400 mcg PO atau vaginal, 2-3 jam sebelum
prosedur.
5. Menyiapkan alat AVM:
 Menyiapkan kanul beberapa ukuran sesuai perkiraan
besarnya uterus, dan ukuran lebih kecil jika diperlukan
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
STANDAR KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PROSEDUR Ginekologi Keperawatan
OPERASIONAL

untuk dilatasi.
 Cek aspirator untuk retensi vakum.
 Pasang kanul pada aspirator, buat keadaan vakum selama
prosedur dilakukan.
 Letakkan kanul dan alat AVM pada meja instrumen,
beserta peralatan lain.

6. Menyiapkan pasien:
 Pasien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan
melepas pakaian dalam.
 Pasien diposisikan litotomi di meja ginekologis.
 Setelah menggunakan sarung tangan, lakukan
pemeriksaan bimanual untuk mengetahui besar dan posisi
uterus (diukur dalam usia kehamilan dalam minggu).
Pemakaian kanula berdasarkan besar uterus, misalnya
besar uterus sesuai dengan usia kehamilan 8 minggu
maka ukuran kanula yang digunakan adalah 8 mm.
7. Memasang spekulum cocor bebek atau sims dengan hati-hati
hingga didapatkan visualisasi serviks yang baik. Bersihkan
serviks dengan larutan povidon iodin, dimulai dengan mulut
serviks dengan satu kassa setiap sapuan dan melingkar keluar
hingga mulut serviks telah tersapu seluruhnya dengan
povidon iodin.
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
STANDAR KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PROSEDUR Ginekologi Keperawatan
OPERASIONAL

8. Melakukan blok paraservikal dengan lidokain 2% sebanyak


maksimal 200 mg (5 Ampul):
 Suntikkan lidokain sebanyak 1-2 ml di tempat tenakulum
akan dipasang (arah jam 12 atau 6).
 Kemudian stabilisasi serviks dengan tenakulum pada
lokasi yang dianestesi.
 Gunakan traksi ringan untuk menggerakkan serviks agar
bagian forniks dapat tervisualisasi dengan baik untuk
penempatan injeksi tambahan.
Injeksi 1-2 ml lidokain secara perlahan dengan
kedalaman 1,5-3 cm pada 4 titik di forniks
(cervicovaginal junction) pada posisi jam 2, 4, 8, dan 10.
 Lakukan aspirasi sebelum injeksi dilakukan untuk
mencegah injeksi intravaskuler.
 Jika tampak darah di spuit, maka pindahkan tempat
injeksi dan lakukan aspirasi ulang sebelum menyuntik.
 Dilatasi dengan kanula dapat dilakukan 3 menit setelah
blok paraservikal selesai.
 Jika prosedur AVM dikerjakan di kamar operasi dengan
anestesia regional/umum maka blok paraservikal tidak
diperlukan.
 Dosis maksimal lidokain yang direkomendasikan adalah
200 mg (atau 10 ml lidokain 2%).
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
STANDAR KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PROSEDUR Ginekologi Keperawatan
OPERASIONAL

9. Lakukan dilatasi serviks:


 Dilatasi tidak diperlukan bila serviks dapat dimasuki oleh
kanula yang ukurannya cukup untuk melewati mulut
rahim.
 Setelah tenakulum terpasang, lakukan traksi secara terus
menerus dengan hati-hati untuk meluruskan kanalis
servikalis.
 Gunakan dilator mekanik atau kanula AVM dengan
ukuran kecil dan bertahap berpindah ke ukuran yang
lebih besar hingga ukuran kanula yang sesuai besarnya
uterus dapat digunakan.
 Lakukan dilatasi secara perlahan, jangan menggunakan
paksaan, lakukan dengan teknik tanpa-sentuh.
 Jika dilatasi sulit dikerjakan, maka sebaiknya tidak
dipaksa dengan dilator, tetapi ubah arah atau jalur untuk
mencari kanalis servikalis, atau ulangi pemeriksaan
bimanual untuk memastikan posisi uterus.
 Jika dilatasi sangat sulit dilakukan, pertimbangkan
pemberian misoprostol dan tunda tindakan selama 3 jam.
10. Masukkan kanul yang sesuai:
 Jika dilatasi serviks yang sesuai sudah tercapai,
masukkan kanula ke dalam kanalis servikalis menuju
kavum uteri.
 Setelah mencapai fundus, tarik kanula sedikit kearah luar.
 Jangan memasukkan kanula dengan paksa untuk
mencegah trauma pada serviks atau uterus.
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
STANDAR KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PROSEDUR Ginekologi Keperawatan
OPERASIONAL

Ukuran uterus Ukuran kanula yang


(minggu sejak haid terakhir) disarankan (mm)
4-6 4-7
7-9 5-10
9-12 8-12
12-14 10-14

11. Aspirasi isi uterus:


 Pasang aspirator atau vakum yang telah disiapkan ke
kanula yang sudah dimasukkan ke dalam kanalis
servikalis.
 Pegang tenakulum dan ujung akhir kanula pada satu
tangan dan aspirator di tangan yang lain. Hisapan
(suction) dimulai dengan menekan tombol pada aspirator;
saat tombol ditekan akan langsung terjadi hisapan.

 Evakuasi isi uterus dengan memutar kanul 180º pada


setiap arah secara perlahan dan hati-hati, menggunakan
gerakan maju-mundur. Darah dan jaringan akan terlihat
memasuki silinder pada alat vakum melalui kanula.
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
STANDAR KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PROSEDUR Ginekologi Keperawatan
OPERASIONAL

 Jangan menarik kanula hingga keluar dari kanalis


servikalis karena akan menghilangkan efek hisapan. Jika
hal tersebut terjadi, atau jika aspirator terisi penuh, maka
lepas kanula dari aspirator, kosongkan aspirator. Pasang
kembali kanul dan ciptakan keadaan vakum. Ulangi
tindakan ini hingga uterus kosong.

12. Mengamati tanda-tanda uterus sudah kosong:


 Busa berwarna merah atau merah muda keluar dan tidak
ada lagi jaringan yang terlihat melewati kanula.
 Sensasi rasa seperti berpasir saat kanula melewati
sepanjang permukaan uterus yang dievakuasi.
 Terjadi kontraksi uterus di sekitar kanual.
 Pasien merasakan kram atau nyeri yang semakin
bertambah, yang menunjukkan bahwa uterus sedang
berkontraksi.
13. Ketika tindakan selesai, keluarkan kanula dan tenakulum dari
serviks, usap serviks dengan kassa bersih dan diamati apakah
ada perdarahan banyak dari uterus atau serviks. Spekulum
kemudian dilepas.
14. Periksa jaringan untuk memastikan bahwa prosedur evakuasi
telah lengkap dan didapatkan produk kehamilan dari jaringan
evakuasi. Untuk prosedur diagnostik maka jaringan akan
diperiksa Patologi Anatomi (PA).
15. Bila pasien menghendaki pemasangan IUD maka IUD dapat
segera dipasang setelah prosedur AVM (sebelum melepas
EVAKUASI KAVUM UTERI MENGGUNAKAN
ASPIRASI VAKUM MANUAL
No. Dokumen: No. Revisi Halaman

RSUP Dr. Sardjito


Tanggal terbit: Disusun Oleh Diperiksa Oleh
STANDAR KSM Obstetri & Direktur Medik dan
PROSEDUR Ginekologi Keperawatan
OPERASIONAL

spekulum).
16. Dokter menjelaskan bahwa prosedur sudah selesai dikerjakan
dan mencatat laporan operasi pada lembar rekam medis
berikut instruksi pasca tindakan. Bila tidak ada komplikasi
pasien dapat dipulangkan 2-4 jam pasca tindakan.
17. Lepas semua APD dan masukkan alat medis ke dalam larutan
dekontaminasi.

4. Penelaah 1. Dr. Diannisa Ikarumi Sangun, SpOG


Kritis 2. Dr. Shinta Prawitasari, MKes, SpOG(K)
3. Dr. Detty Siti Nurdiati, MPH, PhD, SpOG(K)

5. Daftar Pustaka 1. Woman-centered postabortion care: Rererence Manual,


Second Edition. 2014. KL Turner and A. Huber (Eds). Chapel
Hill, NC: IPAS.
2. Clinical Updates in Reproductive Health. 2019. L Castleman
and N. Kapp (Eds). Chapel Hill, NC: IPAS.

Ketua Komite Medik Ketua KSM Obstetri dan Ginekologi

dr. Rachmat Andi Hartanto, SpBS(K) dr. Detty Siti Nurdiati, MPH, PhD, SpOG(K)
NIP. 195311281982021001 NIP. 196610061992032001

Anda mungkin juga menyukai