No. Dokumen
Diagnosis Abortus
Pengertian Abortus adalah berakhirnya kehamilan sebelum janin viabel
(<24minggu/ BB<500gram) disertai atau tanpa pengeluaran hasil
konsepsi.
Catatan : Klasifikasi abortus :
1. Menurut mekanisme terjadinya :
a. Abortus spontan adalah abortus yang terjadi dengan
sendirinya tanpa provokasi dan intervensi.
b. Abortus provokatus adalah abortus yang terjadi karena
diprovokasi yang terdiri dari :
- Abortus provokatus terapeutikus adalah abortus
provokatus yang dilakukan atas indikasi medis dengan
alasan bahwa kehamilan membahayakan ibu atau janin.
- Abortus provokatus kriminalis adalah abortus
provokatus yang dilakukan tanpa indikasi medis.
2. Menurut klinis :
a. Abortus iminens.
b. Abortus insipien.
c. Abortus inkomplit.
d. Abortus komplit.
e. Abortus infeksiosus.
f. Abortus habitualis.
g. Missed abortion.
Anamnesis 1. Adanya tanda - tanda kehamilan.
2. Nyeri perut bagian bawah.
3. Keluar darah bergumpal - gumpal dari vagina.
Pemeriksaan Fisik 1. Umum.
2. Ginekologi:
a. Abdomen : Tinggi fundus uteri
b. Inspekulo
c. Colok Vagina
Kriteria Diagnosis Abortus Iminens :
Adanya tanda - tanda kehamilan. Nyari perut bagian bawah.
Perdarahan pervaginam.
Tinggi fundus uteri sesuai dengan umur kehamilan.
Pada pemeriksaan inspekulo dan colok vagina didapatkan osteum
uteri tertutup.
1
Abortus Insipien :
Adanya tanda - tanda kehamilan. Nyeri perut bagian bawah.
Tinggi fundus uteri sesuai dengan umur kahamilan.
Pada pemeriksaan inspekulo dan colok vagina didapatkan osteum
uteri terbuka dan ketuban utuh.
Abortus Inkomplit :
Adanya tanda - tanda kehamilan. Nyeri perut bagian bawah.
Tinggi fundus lebih kecil dari umur kehamilan.
Pada pemeriksaan inspekulo dan colok vagina didapatkan osteum
uteri terbuka dan teraba jaringan.
Abortus Komplit :
Adanya tanda - tanda kehamilan.
Tidak ada nyeri perut bagian bawah dan perdarahan pervaginam.
Tinggi fundus uteri lebih kecil dari umur kehamilan.
Pada pemeriksaan inspekulo dan colok vagina didapatkan osteum
uteri tertutup.
Abortus Infeksiosus :
Adanya tanda - tanda kehamilan. Nyeri perut bagian bawah.
Tinggi fundus lebih kecil atau sama dengan umur kehamilan. Pada
pemeriksaan inspekulo dan colok vagina didapatkan osteum uteri
terbuka dan teraba jaringan.
Ada tanda – tanda infeksi (klinis dan laboratorium)
Diagnosis Banding 1. KET
2. Mola Hidatidosa
3. Kehamilan dengan kelainan pada cerviks
4. Perdarahan Implantasi
Pemeriksaan 1. DL.
Penunjang 2. UL.
3. USG
Konsultasi Anestesia dan reanimasi
Perawatan Rumah Abortus infeksiosus
Sakit
Terapi / tindakan Abortus Imminen
Tirah baring , tidak melakukan koitus
Isoksuprine 3x1
Abortus Insipien
Lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena
(garam fisiologik atau larutan ringer laktat) dengan kecepatan 40
tetes permenit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi.
Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan
Abortus Inkomplit
Kuretase dengan atau tanpa GA
2
Abortus infeksiosus
Perbaiki keadaaan umum
Antipiretik (parasetamok 3 x500mg)
Kuretase setelah 6 jam bebas panas atau 12 jam setelah
antibiotika terakhir
Tempat Pelayanan 1. Ruang Bersalin.
2. Ruang Nifas
3. Ruang HCU
4. Poliklinik
Penyulit 1. Perdarahan
2. Perforasi
3. Infeksi
4. Syok
Informed Consent Ya, tertulis.
Tenaga Standar Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi
Lama Perawatan 1. Rawat jalan (abortus imminen, insipien, inkomplit)
2. Rawat inap (abortus infeksiosus)
Masa Pemulihan 7-14 hari paska tindakan
Hasil Abortus imminen (keluhan flek pervaginam berkenti)
Abortus inkomplit dan insipen (hasil kensepsi dievakuasi seluruhnya)
Abortus infeksiosus (klinis dan laboratorium membaik)
Patologi Diperlukan (bila pasien belum menikah)
Otopsi Tidak diperlukan
Prognosis Dubius ad bonam.
Tindak Lanjut Kontrol poliklinik
Tingkat - Dilatasi dan evakuasi (D&E) pada kasus abortud Usia kehamilan
Evidens & diatas 15 minggu dapat dilakukan denganpersiapan cerviks yang
Rekomendasi baik (Level evidence A).
- Terminasi kehamilan dengan menggunakan suction pada
kehamilan trismester pertama dianjurkan (Level evidence A).
Indikator Medis Klinis dan laboratorium baik
Edukasi 1. Diagnosa
2. Rencana tindakan
3. Komplikasi tindakan
4. Prognosis
Kepustakaan 1. Di Renzo J.C, International Guidelines, Guidelines for
Management of Spontaneus Preterm Labor, J. Perinat. Med. 34
(2006) New York 2006.
2. RCOG, Antenatal Corticosteroids for Reduce Perinatal Morbidity
and Mortality, Green Top Guideline no 7, 2010.
3. DI Renzo J.C, et al, Guidelines for Management of Spontaneus
Preterm Labour Archive of Perinatal Medicine, 13(4), 29-35, 2007.
3
4. Crane J, Antenatal Corticosteriod Therapy for Fetal Maturation,
SOGC Committee Opinion, January 2007.
5. Royal Cornwall Hospital, Woman’s and Child Health Division
Maternity Service, Guideline for the Management of Preterm
Prelabour Ruptur of Membranes, 2010.
6. Queensland Maternity and Neonataal Clinical Guideline,
Assessment and Management of Preyerm Labour, September
2009.
7. RCOG. 2004. Evidence-based Clinical Guideline Number 7
4
Bagan Alur Penanganan Abortus
Langkah awal
Penampilan
Nilai tanda syok
Wanita usia reproduksi : Bila ditemui
Nadi cepat,
Terlambat haid syok,segera
lemah
Perdarahan Lakukan stabilisasi
Hipotensi
Kram atau nyeri ( penatalaksanaan syok
Pucat, berkeringat
perut bawah )
Gelisah, apatis atau
Keluar massa kehamilan Setelah syok teratasi,
tidak sadar
Demam, mengigil lanjutkan evaluasi
klinis
EVALUASI KLINIS
PENATALAKSANAAN