3. Pada abortus inkomplit c. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian drip oksitosin
b. Abortus insipien
a. Perdarahan minimal atau misoprostol per oral untuk merangsang pembukaan
1) Adanya tanda-tanda kehamilan
b. Sisa konsepsi dapat serviks dan membantu ekspulsi hasil konsepsi
2) Nyeri perut bagian bawah
dievakuasi seluruhnya
3) Perdarahan pervaginam
3. abortus inkomplit
4) Tinggi fundus uteri sesuai dengan
4. Abortus komplit a. Monitoring tanda-tanda vital
umur kehamilan
a. Perdarahan minimal atau b. Monitoring perdarahan
5) Pada pemeriksaan inspekulo dan
berhenti c. Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan kuretase dengan
colok vagina didapatkan osteum
atau tanpa GA (general Anastesi)
uteri terbuka dan ketuban utuh
5. Abortus infeksiosus
a. Klinis dan laboratorium 4. Abortus komplit
c. Abortus inkomplit
membaik a. Monitoring tanda-tanda vital
1) Adanya tanda-tanda kehamilan
b. Hasil konsepsi dapat b. Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak
2) Nyeri perut bagian bawah
dievakuasi c. Konseling asuhan pasca keguguran
3) Perdarahan pervaginam
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
4) Tinggi fundus uteri lebih kecil dari
umur kehamilan
5. Abortus infeksiosus
5) Pada pemeriksaan inspekulo dan
a. Perbaiki keadaan umum
colok vagina didapatkan osteum
b. Monitoring tanda-tanda vital
uteri terbuka dan teraba jaringan
c. Monitoring perdarahan
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik dan
d. Abortus komplit
antibiotik
1) Adanya tanda-tanda kehamilan
e. Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan kuretase setelah 6
2) Tidak ada Nyeri perut bagian
jam bebas panas atau 12 jam setelah pemberian antibiotik
bawah
9
e. Abortus infeksious
1) Adanya tanda-tanda kehamilan
2) Nyeri perut bagian bawah
3) Perdarahan pervaginam
4) Tinggi fundus uteri lebih kecil atau
sama dengan umur kehamilan
5) Pada pemeriksaan inspekulo dan
colok vagina didapatkan osteum
uteri terbuka dan teraba jaringan.
f. Abortus habitualis
1) Terjadi spontan sebanyak 3 kali
atau lebih secara berturut turut.
2) Missed abortion
a) Janin belum keluar dari rahim
selama 7 minggu atau lebih
b) Biasanya ditandai didahului
10
2. Faktor resiko/penyebab :
a. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi
b. Faktor plasenta
c. Kelaianan genitalia ibu
d. Trauma fisik