Anda di halaman 1dari 5

6

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN ABORTUS


A. Pengkajian keperawatan
1. Identitas
Pengkajian identitas pasien meliputi nama,tanggal lahir (umur), nomor rakam medis
(RM).
2. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan sekarang dan riwayat kesehatan sebelumnya, riwayat kehamilan
sekarang dan sebelumnya.
3. Pengkajian keluhan subjektif :
a. Nyeri perut bagian bawah
b. Pengeluaran darah pervaginam (warna, konsistensi, dan jumlah)
4. Pemeriksaan fisik :
a. Pemeriksaan fisik umum
b. Pemeriksaan khusus (ginekologi)
1) Abdomen : Pengukuran tinggi fundus uteri untuk mementukan umur
kehamilan.
2) Pemeriksaan detak jantung janin.
3) Inspekulo untuk melihat adanya pembukaan servik atau tidak.
4) Colok vagina pemeriksaan dalam)
5. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan darah lengkap dan urin lengkap
b. Pemeriksaan USG
7

B. Diagnosa keperawatan yang sering muncul


1. Abortus iminens
2. Abortus insipien
3. Abortus inkomplit
4. Abortus komplit
5. Abortus infeksious
6. Abortus habitualis
7. Missed abortion

Diagnosa keperawatan : Definisi :


Abortus Abortus adalah berakhirnya kehamilan pada kehamlan ≤ 20 minggu atau berat janin kurang dari 500
gram, disertai atau tanpa pengeluaran hasil konsepsi

Komponen diagnosis Tujuan/Kritreria hasil Intervensi keperawatan


Batasan karakteristik : Setelah dilakukan itervensi 1. Abortus iminens
1. Batasan karakteristik diharapkan : a. Monitoring tanda-tanda vital
a. Abortus iminens 1. Pada abortus iminens b. monitoring pedarahan
1) Adanya tanda-tanda kehamilan a. Perdarahan berhenti c. Tirah baring
2) Nyeri perut bagian bawah b. Kehamilan dapat d. Tidak melakukan koitus
3) Perdarahan pervaginam dipertahankan e. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian penguat
4) Tinggi fundus uteri sesuai dengan kandungan
umur kehamilan 2. Pada abortus insipiens
5) Pada pemeriksaan inspekulo dan a. Osteum uteri terbuka 2. Abortus insipiens
colok vagina didapatkan osteum b. Hasil konsepsi dapat a. Monitoring tanda-tanda vital
uteri tertutup. dievakuasi seluruhnya b. Monitoring perdarahan
8

3. Pada abortus inkomplit c. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian drip oksitosin
b. Abortus insipien
a. Perdarahan minimal atau misoprostol per oral untuk merangsang pembukaan
1) Adanya tanda-tanda kehamilan
b. Sisa konsepsi dapat serviks dan membantu ekspulsi hasil konsepsi
2) Nyeri perut bagian bawah
dievakuasi seluruhnya
3) Perdarahan pervaginam
3. abortus inkomplit
4) Tinggi fundus uteri sesuai dengan
4. Abortus komplit a. Monitoring tanda-tanda vital
umur kehamilan
a. Perdarahan minimal atau b. Monitoring perdarahan
5) Pada pemeriksaan inspekulo dan
berhenti c. Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan kuretase dengan
colok vagina didapatkan osteum
atau tanpa GA (general Anastesi)
uteri terbuka dan ketuban utuh
5. Abortus infeksiosus
a. Klinis dan laboratorium 4. Abortus komplit
c. Abortus inkomplit
membaik a. Monitoring tanda-tanda vital
1) Adanya tanda-tanda kehamilan
b. Hasil konsepsi dapat b. Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak
2) Nyeri perut bagian bawah
dievakuasi c. Konseling asuhan pasca keguguran
3) Perdarahan pervaginam
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian terapi
4) Tinggi fundus uteri lebih kecil dari
umur kehamilan
5. Abortus infeksiosus
5) Pada pemeriksaan inspekulo dan
a. Perbaiki keadaan umum
colok vagina didapatkan osteum
b. Monitoring tanda-tanda vital
uteri terbuka dan teraba jaringan
c. Monitoring perdarahan
d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian antipiretik dan
d. Abortus komplit
antibiotik
1) Adanya tanda-tanda kehamilan
e. Kolaborasi dengan dokter untuk dilakukan kuretase setelah 6
2) Tidak ada Nyeri perut bagian
jam bebas panas atau 12 jam setelah pemberian antibiotik
bawah
9

3) Perdarahan pervaginam terakhir.


4) Tinggi fundus uteri sesuai lebih
kecil dari umur kehamilan
5) Pada pemeriksaan inspekulo dan
colok vagina didapatkan osteum
uteri tertutup

e. Abortus infeksious
1) Adanya tanda-tanda kehamilan
2) Nyeri perut bagian bawah
3) Perdarahan pervaginam
4) Tinggi fundus uteri lebih kecil atau
sama dengan umur kehamilan
5) Pada pemeriksaan inspekulo dan
colok vagina didapatkan osteum
uteri terbuka dan teraba jaringan.

f. Abortus habitualis
1) Terjadi spontan sebanyak 3 kali
atau lebih secara berturut turut.
2) Missed abortion
a) Janin belum keluar dari rahim
selama 7 minggu atau lebih
b) Biasanya ditandai didahului
10

tanda-tanda abortus iminens


Yang kemudian menghilang
mendadak setelah pengobatan.

2. Faktor resiko/penyebab :
a. Faktor pertumbuhan hasil konsepsi
b. Faktor plasenta
c. Kelaianan genitalia ibu
d. Trauma fisik

Anda mungkin juga menyukai