00 1 /2 RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat Ditetapkan oleh : Plt. Direktur, Standar Tanggal Terbit : Prosedur Operasional dr. Carlof NIP. 19820124 201001 1 014 PENGERTIAN Pelayanan kerohanian adalah salah satu asuhan spiritual atau bimbingan rohani yang diberikan oleh pembimbing rohani terhadap pasien dan keluarganya sesuai dengan agamanya dengan mengisi formulir permintaan pelayanan kerohanian. TUJUAN 1. Terpenuhi hak-hak pasien atas bimbingan rohani dan tercapainya standar pelayanan kerohanian secara optimal. 2. Meringankan beban penderitaan pasien dan keluarganya. 3. Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan bagi pasien dan kelarganya. 4. Memberikan bantuan agar pasien tetap menjalankan ibadah. 5. Memberikan ketenangan, kedamaian bagi pasien dan keluarganya. 6. Membantu pasien untuk mencapai kesembuhan dan mendapatkan khusul khotimah. KEBIJAKAN SK Direktur Nomor ...... tentang Kebijakan Pelayanan Kerohanian di RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat. PROSEDUR A. Pembimbing Rohani Rumah Sakit 1. Pasien atau keluarga meminta formulir permintaan pelayanan kerohanian. 2. Keluarga mengisi lengkap formulir permintaan pelayanan kerohanian. 3. Perawat menghubungi pembimbing rohani sesuai dengan agama pasien. 4. Pembimbing rohani menukarkan Kartu Identitas dengan ID Pembimbing rohani di bagian security. 5. Pembimbing rohani yang siap melaksanakan pelayanan kerohanian mendatangi nurse station. 6. Perawat arahkan pembimbing rohani ke pasien yang membutuhkan. 7. Pembimbing rohani ucapkan salam dan perkenalkan diri 8. Pembimbing rohani klarifikasi pasien dan permintaan pelayanan kerohanian. 9. Pembimbing rohani memberikan pelayanan kerohanian. 10. Evaluasi materi pelayanan kerohanian yang disampaikan. 11. Ucapkan salam dan pamit. 12. Dokumentasikan pelayanan kerohanian oleh perawat dalam dokumen rekam medis. PELAYANAN KEROHANIAN
No. Revisi Halaman
No. Dokumen 2/2 RSUD Asy-Syifa’ Sumbawa Barat B. Pembimbing Rohani Disediakan Pasien 1. Pasien / keluarga meminta formulir permintaan pelayanan kerohanian. 2. Keluarga mengisi lengkap formulir permintaan pelayanan kerohanian. 3. Keluarga menyatakan menolak pembimbing rohani yang disediakan rumah sakit. 4. Perawat melakukan dokumentasikan penolakan. 5. Keluarga menghubungi pembimbing rohani sendiri atas ijin perawat. 6. Rohaniawan yang disediakan pasien menukarkan kartu identitas dengan ID Pembimbing Rohani. 7. Pembimbing rohani yang disediakan pasien melaporkan ke perawat. 8. Perawat arahkan pembimbing rohani ke pasien. 9. Pembimbing rohani ucapkan salam. 10. Pembimbing rohani memberikan pelayanan kerohanian. 11. Evaluasi materi pelayanan kerohanian yang disampaikan. 12. Ucapkan salam dan pamit. 13. Dokumentasikan pelayanan kerohanian oleh perawat dalam dokumen rekam medis.
Hal-Hal yang perlu diperhatikan :
1. Menjaga privacy pasien dan rahasia medis pasien. 2. Bila menolak dengan rohaniawan dari rumah sakit, pasien berhak mencari rohaniawan lainnya. 3. Bila butuh ruangan khusus untuk pelayanan kerohanian, maka rumah sakit harus menyediakan.
UNIT TERKAIT 1. Instalasi Gawat Darurat
2. Instalasi Rawat Inap 3. Intensive Care Unit 4. Neonatal Intensive Care Unit 5. Unit Hemodialisa 6. Instalasi Rekam Medis