Anda di halaman 1dari 3

RUMAH SAKIT IBU

DAN ANAK KIRANA PELAYANAN KEROHANIAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/HPK/RSIA-K/I/2020 00 1/2

Ditetapkan oleh,
STANDAR Derektur
PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Jeanny Jenifer Setiono,SpOG.MARS
PENGERTIAN Suatu layanan spiritual/kerohanian yang diberikan kepada pasien
sebagai langkah lanjut untuk memenuhi kebutuhan batin/rohani
pasien selama proses menjalani pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Ibu dan Anak Kirana
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pelayanan
kerohanian pasien
KEBIJAKAN Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Nomor :
/HPK/RSIA-K/I/2020 Tentang Perlindungan Hak Pasien Dan
Keluarga Di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana
PROSEDUR 1. Pasien yang membutuhkan pelayanan kerohanian,
menanyakan
kepada perawat/bidan tentang jadwal pelayanan kerohanian
yang rutin dilaksanakan oleh pembimbing rohani Rumah Sakit
Ibu dan Anak Kirana.
2. Perawat/Bidan mengidentifikasi kebutuhan pasien dan
menanyakan agama atau kepercayaan pasien, serta
memberitahukan jadwal yang telah ada.
3. Pasien dan keluarga bersedia menandatangani Form
permintaan pelayanan bimbingan rohani dan menyediakan
saksi dari pihak keluarga.
4. Perawat/Bidan menyampaikan keinginan pasien pada Unit
Kerohanian.
RUMAH SAKIT IBU
DAN ANAK KIRANA PELAYANAN KEROHANIAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


/HPK/RSIA-K/I/2020 00 2/2

5. Unit kerohanian menghubungi pemuka agama yang sesuai


dengan agama pasien
6. Pemuka agama yang disediakan rumah sakit dengan
persetujuan pasien dan keluarga memberikan pelayanan
kerohanian.
7. Bila Rumah Sakit tidak mampu menyediakan atau
mengakomodir pemuka agama dan kepercayaan pasien maka :
a. Pemuka agama yang sesuai dengan agama atau
kepercayaan yang dianut oleh pasien di datangkan sendiri
oleh keluarga ke Rumah Sakit.
b. Bantu proses pelaksanaan kerohanian yang dilakukan
dengan menyediakan kelengkapan sarana dan prasarana.
8. Unit kerohanian memberikan pengertian kepada pasien dan
keluarga pasien yang satu ruangan dengan pasien agar tetap
terjamin ketertiban menjelang pelayanan kerohanian.
9. Unit kerohanian memberikan formulir isian kepada pemuka
agama setelah dilakukan pelayanan kerohanian sebagai bukti
tindakan pemberian pelayanan dan bimbingan rohani kepada
pasien serta ditandatangani oleh pihak pasien dan keluarga
tersebut.
10. Unit Kerohanian mendokumentasikan semua formulir selama
proses pelayanan kerohanian di berkas rekam medis pasien.
UNIT TERKAIT 1. Unit Kerohanian
2. Tenaga medis
3. Pemuka Agama
4. Pasien dan Keluarga

Anda mungkin juga menyukai