TENTANG
PENETAPAN PANDUAN PERLINDUNGAN PRIVASI PASIEN
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK KIRANA
Ditetapkan di : Manado
Pada tanggal :
Direktur,
Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana
KATA PENGANTAR
A. LATAR BELAKANG
Setiap pasien adalah unik, dengan kebutuhan, kekuatan, nilai-nilai dan
kepercayaan masing-masing. Rumah sakit membangun kepercayaan dan
komunikasi terbuka dengan pasien untuk memahami dan melindungi nilai
budaya, psikososial serta nilai spiritual setiap pasien.
Hasil pelayanan pasien akan bertambah baik bila pasien dan keluarga yang tepat
atau mereka yang berhak mengambil keputusan diikut sertakan dalam keputusan
pelayanan dan proses yang sesuai harapan budaya.
B. TUJUAN
1. Mengidentifikasi, melindungi secara efektif dan meningkatkan hak-hak pasien
2. Memberi informasi kepada pasien tentang hak mereka
3. Mewujudkan rasa percaya kepada pasien dan keluarganya
4. Menjalin komunikasi terbuka dengan pasien dan keluarganya
5. Memahami dan melindungi nilai-nilai budaya, psikososial dan spiritual pasien
dan keluarganya
6. Setiap perawatan yang diberikan kepada pasien, dilakukan dengan
menghormati kebutuhan privasi pasien
7. Petugas atau staff mengidentifikasi harapan dan kebutuhan pasien akan
privasinya selama dirawat di rumah sakit, meliputi : diagnose medis,
pemeriksaan penunjang dan pengobatan
8. Menanyakan kepada pasien hasil pemeriksaan boleh tidak diinformasikan
kepihak lain seperti keluarga, coast maupun mahasiswa keperawatan
9. Melibatkan keluarga pasien bila memungkinkan dalam pengambilan
keputusan mengenai perawatan pasien
C. DEFINISI
1. Pengertian privasi
a. Privasi adalah tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki
seseorang pada suatu kondisi atau situasi tertentu.
b. Definisi privasi menurut Rapoport (dalam Soesilo,1988), privasi adalah
sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk
memperoleh pilihan-pilihan dan kemampuan untuk mencapai interaksi seperti
yang diinginkan.
c. Definisi privasi menurut Marshall, privasi adalah pilihan untuk menghindari diri
dari keterlibatan dengan orang dan lingkungan sosial.
d. Definisi privasi menurut Ibyo Hartono (1986), privasi merupakan tingkatan
interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu kondisi atau
situasi tertentu.
e. Definisi privasi menurut Altman (1975), privasi adalah proses pengontrolan
yang selektif terhadap akses kepada diri sendiri dan akses kepada orang lain.
f. Kaitannya dengan rekam medis, privasi adalah hak seseorang untuk
mengontrol akses informasi atas rekam medis pribadinya.
g. Kerahasiaan adalah proteksi terhadap rekam medis dan informasi lain pasien
dengan cara menjaga informasi pribadi pasien dan pelayanannya. Dalam
pelayanan kesehatan, informasi itu hanya diperuntukkan bagi pihak tenaga
kesehatan yang berwenang.
h. Keamanan adalah perlindungan terhadap privasi seseorang dan kerahasiaan
rekam medis. Dengan kata lain, keamanan hanya memperbolehkan penggunan
yang berhak untuk membuka rekam medis. Dalam pengertian yang lebih luas ,
keamanan juga termasuk proteksi informasi pelayanan kesehatan dari rusak,
hilang atau pengubahan data akibat ulah pihak yang tidak berhak. (Hatta. 2009)
BAB II
RUANG LINGKUP
Permintaan pasien akan privasi harus dipatuhi oleh petugas di rumah sakit.
Untuk itu, Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado menyediakan privasi bagi
semua pasien sesuai kebutuhan. Panduan ini diterapkan pada semua pasien
baik pasien rawat inap maupun rawat jalan dimana pelaksana panduan ini adalah
para tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan, dan tenaga kesehatan
lainnya), staf di ruang rawat, staf administrasi, dan staf pendukung yang bekerja
di rumah sakit untuk membantu mmenuhi kebutuhan privasi pasien selama
berada di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado.
BAB III
KEBIJAKAN
2. Staf Rumah sakit memahami dan menghormati privasi pasien, khususnya ada
saat wawancara klinis, pemeriksaan, perawatan, prosedur pengobatan dan
transportasi yaitu:
a) Pintu dan tirai ditutup selama melakukan tindakan atau pemeriksaan.
b) Pasien dilindungi dengan baik saat dilakukan tindakan pemindahan pasien.
c) Menjaga ketenangan di area perawatan pasien.
3. Staf Rumah sakit menghormati privasi pasien dari staf lain, dari pasien lain,
bahkan dari keluarganya, seperti keinginan pasien untuk tidak bersedia difoto,
direkam atau berpartisipasi dalam wawancara. Privasi khusus lainnya dapat
diberikan selama hal itu tidak bertentangan dengan tata tertib rumah sakit dan
peraturan yang berlaku.
4. Untuk pengambilan dokumentasi pasien berupa foto, rekaman video atau audio
wawancara diluar kepentingan perawatan dan pengobatan harus melalui seizin
pasien
BAB IV
TATALAKSANA
A. PRIVASI PASIEN DI RUANG PERAWATAN
1. Pasien laki-laki dan perempuan tidak boleh ditempatkan dalam satu kamar
perawatan.
2. Untuk kamar yang memuat lebih dari satu orang, agar dipasang sekat antara
tempat tidur pasien.
3. Memastikan satu orang perawat pelaksana (PP) dan satu orang dokter
penanggung jawab pasien (DPJP).
4. Peliputan, pengambilan gambar dan wawancara oleh media massa harus
mendapat izin dari DPJP dan keluarga pasien.
5. Wawancara terkait survey akreditasi dan penelitian harus seizin pasien,
kepala ruangan, DPJP.
BAB IV
DOKUMENTASI
Kebutuhan privasi pasien dilengkapi dengan formulir yang telah distandarkan.
Merupakan sebuah sarana yang bisa diberikan oleh kita sebagai penyedia
layanan jasa kesehatan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Kirana Manado. Dengan
adanya pendokumentasiaan yang jelas dan rapi diharapkan semua pelayanan
yang diberikan menjadi lebih baik dan mampu memuaskan pasien dan keluarga
sebagai pelanggan. Dalam melaksanakan menjaga privasi pasien,staf/petugas di
dokumentasikan di formulir permintaan privasi pasien.