Anda di halaman 1dari 16

PANDUAN HAK PASIEN

RUMAH SAKIT PARINDU SANGGAU


Dsn. Dohik Empaning, Ds. Binjai, Kecamatan Tayan
Hulu, Kabupaten Sanggau
DAFTAR ISI
BAB I DEFINISI
BAB II RUANG LINGKUP
BAB III TATA LAKSANA
BAB IV DOKUMENTASI
BAB V PENUTUP
KOP SURAT RUMAH SAKIT PARINDU

KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT PARINDU SANGGAU
TENTANG
PANDUAN HAK PASIEN

DI RUMAH SAKIT PARINDU SANGGAU

NOMOR :

DIREKTUR RUMAH SAKIT PARINDU SANGGAU,

Menimbang : a. bahwa RS Parindu memiliki peran penting dalam


menghormati dan melindungi hak pasien dan
keluarga, untuk itu RS Parindu perlu acuan yang
dapat digunakan untuk memahami tentang hak – hak
pasien dan keluarga;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud dalam
huruf a diatas, maka perlu ditetapkan dalam suatu
keputusan Direktur RS Parindu Tentang Panduan Hak
Pasien di RS Parindu;

Mengingat : 1. Undang – Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang


Praktek Kedokteran;
2. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang
Keterbukaan Informasi Publik;
3. Undang – Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik;
4. Kesehatan Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
5. Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit;
6. Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang
Tenaga Kesehatan;
7. Undang - Undang Nomor 38 Tahun 2014 tentang
Keperawatan;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 24 Tahun 2022
tentang Rekam Medis;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Dokter;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1438/MENKES/PER/X /2010 Tentang Standar
Pelayanan Kedokteran;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1171/MENKES/PER/VIII /2011 tentang Sistem
Informasi Rumah Sakit;
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2012
tentang Akreditasi Rumah Sakit;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;
14. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
131/MENKES/SK/II/2004 tentang Sistem Kesehatan
Nasional;
15. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
631/MENKES/SK/IV/2005 tentang Medical Staff By
Laws Di Rumah Sakit;
16. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
129/MENKES/SK/II/2008 tentang Pedoman
Penyusunan Pelayanan Minimal Rumah Sakit;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RS PARINDU TENTANG


PANDUAN HAK PASIEN DI RS PARINDU.

KESATU : Pemberlakuan Panduan Hak Pasien sebagaimana


tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan


ketentuan apabila dikemudian hari terdapat kesalahan
atau kekeliruan akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Sanggau
Pada tanggal : ….. Juni 2023
DIREKTUR
RS PARINDU SANGGAU

dr. MISLAINI MATONDANG


NIP : 00.0516.0273.0056
Lampiran I SK Direktur RUMAH SAKIT
PARINDU SANGGAU
Nomor :
Tanggal : ….. Juni 2023
Tentang : Panduan Hak Pasien

BAB I
DEFINISI
Hak merupakan segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap
orang yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Setiap pasien adalah individu yang unik, dengan kebutuhan, kekuatan,
budaya dan kepercayaan masing-masing. Rumah sakit membangun
kepercayaan dan komunikasi terbuka dengan pasien untuk memahami dan
melindungi nilai budaya, psikososial serta nilai spiritual pasien.

Hasil pelayanan pasien akan meningkat/bertambah baik bila pasien


dan keluarga atau mereka yang berhak mengambil keputusan
diikutsertakan dalam keputusan pelayanan dan proses dengan cara yang
sesuai dengan budaya. Rumah sakit memiliki peran penting dalam
menghormati dan melindungi hak pasien dan keluarga tersebut, untuk
meningkatkan hak pasien dan keluarga maka rumah sakit perlu adanya
pemahaman tentang hak – hak pasien dan keluarga.

Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang
yang telah ada sejak lahir bahkan sebelum lahir. Di dalam Kamus Bahasa
Indonesia hak memiliki pengertian tentang sesuatu hal yang benar, milik,
kepunyaan, kewenangan, kekuasaan untuk berbuat sesuatu (karena telah
ditentukan oleh undang-undang, aturan, dsb), kekuasaan yg benar atas
sesuatu atau untuk menuntut sesuatu, derajat atau martabat

Kewajiban adalah sesuatu yang harus dilakukan dengan penuh rasa


tanggung jawab. Dari kewajiban inilah kita bisa mendapatkan hak kita
karena hak dan kewajiban memiliki hubungan timbal balik

Setiap pasien memiliki hak :


1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku
di Rumah Sakit
2. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar
profesi dan standar prosedur operasional
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar
dari kerugian fisik dan materi
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan
peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter
lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di
luar Rumah Sakit
9. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk
data-data medisnya
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan
medis, tujuan tindakan medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi
yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan
serta perkiraan biaya pengobatan
11. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan
dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
12. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
13. Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam
perawatan di Rumah Sakit
15. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit
terhadap dirinya
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama
dan kepercayaan yang dianutnya
17. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik
secara perdata ataupun pidana
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KEWAJIBAN PASIEN

1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah


kesehatannya.
2. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau dokter gigi.
3. Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diberikan
5. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuat.

Tujuan disusun panduan hak pasien ini adalah sebagai acuan Rumah sakit
dalam menghormati dan melindungi hak pasien dan keluarga
BAB II
RUANG LINGKUP

1. Sebagai pelaksana dalam panduan ini adalah petugas rumah sakit yang
terlibat pada pelayanan langsung ke pasien dan keluarganya antara lain :
dokter, perawat, bidan dan profesi lain yang bertugas pada pelayanan
penunjang.
2. Instalasi yang terlibat dalam pelaksanaan Panduan Hak pasien dan
keluarga adalah : IRNA, IRJA, IGD, IBS, HD, cath lab dan Instalasi
Penunjang ( Instalasi Farmasi, Laboratorium, Radiologi, Endoscopy).
BAB III
TATA LAKSANA

A. Penyampaian Informasi Hak dan Kewajiban Pasien

Rumah sakit menghormati hak pasien, dan dalam beberapa situasi hak dari
keluarganya, untuk mendapatkan hak istimewa dalam menentukan informasi
apa saja yang berhubungan dengan pelayanan yang boleh disampaikan kepada
keluarga atau pihak lain, dalam situsi tertentu. Cara tertulis tentang hak dan
tanggung jawab pasien diberikan kepada setiap pasien. Pernyataan tentang
hak dan tanggung jawab pasien juga ditempel atau bisa diperoleh dari staf
rumah sakit pada setiap saat.

Berikut beberapa cara penyampaian hak dan kewajiban pasien kepada pasien
dan keluarganya :

1. Penyampaian informasi pada pasien rawat jalan

Rumah sakit menyediakan informasi hak dan kewajiban pasien mulai


dari pasien masuk melalui poster, leaflet yang ditempel pada dinding
ataupun disediakan pada masing-masing klinik sehingga mudah terbaca
oleh umum.
2. Penyampaian informasi pada pasien rawat inap

Rumah sakit akan memberikan layanan penyampaian informasi hak dan


kewajiban pasien mulai pasien dinyatakan masuk rumah sakit melalui
persetujuan umum rawat inap, poster maupun leaflet-leaflet yang telah
disediakan di masing-masing ruangan.
Dalam situasi tertentu, ada beberapa hal yang perlu dibatasi terkait
hak pasien. misal mengenai informasi diagnose pasien bahwa diagnose hanya
dapat diketahui oleh pasien, namun dalam waktu tertentu hal tersebut dapat
berbalik bahwa diagnose harus diketahui keluarga. Waktu tertentu yang
dimaksud adalah ketika pasien tidak berkompeten dalam menerima informasi
terkait penyakitnya.

Beberapa keadaan pasien yang tidak berkompeten dalam menerima informasi


terkait penyakitnya adalah sebagai berikut :

a. Pasien usia anak – anak


Anak-anak dianggap tak mampu memberikan keputusan karena sejumlah
alasan, seperti ketidakdewasaan mereka, kesulitan untuk memahami
tindakan kedokteran, atau dampak dari kondisi mereka
b. Pasien tidak sadar diri

Pasien yang tidak sadar atau yang sering kita sebut dengan koma, dengan
gangguan kesadaran merupakan suatu proses kerusakan fungsi otak yang
berat dan dapat membahayakan kehidupan. Pada proses ini susunan saraf
pusat terganggu fungsi utamanya mempertahankan kesadaran. Gangguan
kesadaran ini dapat disebabkan oleh beragam penyebab, yaitu baik primer
intrakranial ataupun ekstrakranial, yang mengakibatkan kerusakan
struktural/metabolik di tingkat korteks serebri, batang otak keduanya
sehingga pasien tidak sanggup dalam menerima informasi apapun.
c. Pasien Sakit Jiwa

Gangguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya


kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana individu tidak
mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan
lingkungan. Pengertian seseorang tentang penyakit gangguan jiwa berasal
dari apa yang diyakini sebagai faktor penyebabnya yang berhubungan
dengan biopsikososial.

Beberapa hal yang diinformasikan dokter kepada pasien :

a. Penjelasan penyakit, penyebab, tanda dan gejala.

b. Hasil pemeriksaan

c. Tindakan medis

d. Perkiraan hari rawat

e. Komplikasi yang mungkin terjadi.


Secara umum informasi terkait pasien adalah bersifat rahasia, namun pada
dasarnya terdapat dua kategori informasi yang bersumber dari rekam
medis, yaitu

a. Informasi yang mengandung nilai kerahasiaan

1) Informasi dari rekam medis yang mengandung nilai kerahasiaan


adalah laporan atau catatan yang terdapat dalam rekam medis
berupa hasil pemeriksaan, pengobatan, observasi atau wawancara
dengan pasien.
2) Jika terdapat pihak lain meminta informasi dari rekam medis pasien,
maka perlu adanya surat kuasa dari pasien dan surat permohonan
keterangan rekam medis dengan tanda tangan diatas materai.
b. Informasi yang tidak mengandung nilai kerahasiaan

1) Jenis informasi yang tidak bernilai rahasia dari rekam medis adalah
identitas pasien, namun identitas pasien dapat berubah menjadi
rahasia apabila pasien tidak mengijinkan identitasnya diketahui oleh
orang lain.
2) Jika terdapat pihak lain meminta informasi tersebut, maka petugas
rumah sakit perlu menanyakan maksud dan tujuannya.

B. Penyampaian Informasi Tentang Kondisi Medis Dan


Diagnosis Pasti

Penyampaian informasi terkait kondisi medis pasien merupakan


salah satu hak pasien yang harus dihormati dan dilakukan oleh rumah
sakit. Penyampaian informasi tersebut diharapkan dengan cara dan
bahasa yang dapat dimengerti.

Proses pemberitahuan tersebut dilakukan oleh petugas kepada pasien


dan atau keluarga meliputi :
1. Kondisi Medis dan Diagnosis, rencana pelayanan dan pengobatan akan
disampaikan oleh Dokter. Informasi ini sangat penting disampaikan
dengan tujuan agar pasien dan keluarganya memahami bagaimana dan
kapan mereka akan dijelaskan tentang kondisi medis dan diagnosis
pasti pasien dan keluarganya memahami bagaimana dan kapan mereka
akan dijelaskan tentang rencana pelayanan dan pengobatannya.

Pasien akan diberitahu tentang hasil dari pelayanan dan pengobatan


oleh Dokter. Pemberitahuan mengenai diagnosis pasti (bila perlu) akan
disampaikan juga oleh Dokter ketika pasien sudah dilakukan anamnesa,
Pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang dan pemeriksaan lainnya.

2. Keterlibatan Pasien dan atau keluarga dalam persetujuan tindakan. Hal


ini penting disampaikan kepada Pasien dan atau keluarga ditujukan
agar pasien dan keluarganya memahami kapan persetujuan akan
diminta dan proses bagaimana cara memberikannya.
Terkait persetujuan tindakan, diharapkan pasien dan atau keluarga
terlibat dalam pengambilan keputusan pelayanan karena partisipasi
pasien dan keluarga sangat dibutuhkan demi terjadinya pelayanan yang
sesuai dan dibutuhkan. Selain itu, pasien dan keluarganya memahami
hak mereka untuk berpartisipasi dalam keputusan pelayanannya, bila
mereka menghendakinya.

C. Keterlibatan Keluarga Pasien Dalam Pengambilan Keputusan

Dalam pengambilan keputusan, terlebih dahulu petugas harus


menerangkan dengan jelas tentang usulan pengobatan atau tindakan
kepada pasien dan bila perlu kepada keluarga meliputi ;
1. Kondisi Pasien

2. Usulan pengobatan

3. Nama individu yang memberikan pengobatan

4. Potensi manfaat dan kekurangannya

5. Kemungkinan alternatif

6. Kemungkinan keberhasilan

7. Kemungkinan timbulnya masalah selama masa pemulihan

8. Kemungkinan yang terjadi apabila tidak diobati

Dari semua yang dijelaskan oleh petugas, diharapkan pasien dapat


mengambil keputusan. Namun, ketika pasien tidak mampu dalam mengambil
keputusan maka keluarga berhak membantu atau ikut mengambil keputusan
atas tindakan yang akan dilakukan.
Ketentuan dalam pengambilan keputusan sebagai berikut :

1. Pengaturan Persetujuan atau Penolakan Tindakan Medis harus dalam


bentuk kebijakan dan prosedur (standard operating procedure) dan
ditetapkan tertulis oleh pimpinan rumah sakit.
2. Memperoleh informasi dan penjelasan merupakan hak pasien dan
sebaliknya memberikan informasi dan penjelasan adalah kewajiban dokter.
3. Isi informasi dan penjelasan yang harus diberikan.

Berdasarkan Pasal 45 UU Praktik Kedokteran memberikan batasan


minimal informasi yang selayaknya diberikan kepada pasien, yaitu :
a. Diagnosis dan tata cara tindakan medis

b. Tujuan tindakan medis yang dilakukan


c. Alternatif tindakan lain dan risikonya

d. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan

e. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

Dengan mengacu kepada kepustakaan, KKI melalui buku manual ini


memberikan 12 kunci informasi yang sebaiknya diberikan pada pasien :
a. Diagnosis dan prognosis secara rinci dan juga prognosis apabila tidak
diobati
b. Ketidakpastian tentang diagnosis (diagnosis kerja dan diagnosis
banding) termasuk pilihan pemeriksaan lanjutan sebelum dilakukan
pengobatan
c. Pilihan pengobatan atau penatalaksanaan terhadap kondisi
kesehatannya, termasuk pilihan untuk tidak diobati
BAB IV
DOKUMENTASI

Pendokumentasian hak pasien dan keluarga dalam pelayanan yang diperlukan


adalah :

1. Dokumen Hak Dan Kewajiban Pasien berupa poster, leaflet dan media
internet.
2. Dokumentasi Penerimaan Informasi Hak dan Kewajiban Pasien yang
tercantum dalam persetujuan umum pasien rawat inap
3. SPO hak pasien dan keluarga
BAB V
PENUTUP

Buku panduan hak pasien dan keluarga di RS Parindu disusun untuk


menjadi acuan dalam pelaksanaan pelayanan yang mengutamakan hak pasien
yang berhak mendapatkan kenyamanan dan keamanan dari rumah sakit.
Rumah sakit wajib memberikan perlindungan terhadap hak pasien dan
menerima konsekuensi jika terjadi kesalahan atas pelayanan yang diberikan.

Dengan adanya panduan mengenai perlindungan terhadap hak


pasien, maka diharapkan rumah sakit dapat memberikan yang terbaik kepada
setiap pasien yang datang. Setiap tenaga medis yang secara langsung
menangani pasien dapat melakukan pekerjaan sesuai dengan standar prosedur
dan sesuai dengan standar profesi.

Buku panduan ini merupakan panduan bagi seluruh staf rumah sakit,
dan bukan buku standar yang bersifat mutlak oleh karena itu untuk
pelaksanaan di lapangan dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan masing – masing di rumah sakit.

Ditetapkan di : Sanggau
Pada tanggal : ….. Juni 2023
DIREKTUR
RS PARINDU SANGGAU

dr. MISLAINI MATONDANG


NIP : 00.0516.0273.0056

Anda mungkin juga menyukai