Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN

PELAYANAN PRIVASI PASIEN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN


2016
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

Jl. Prof. M. Yamin SH No.5 Telp (0751) 91118 – (0751) 91428 (Fax)

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN
NOMOR: 801/ /RSPr/KEP/DIR/VI/2016

TENTANG
PANDUAN PELAYANAN PRIVASI PASIEN
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN


Menimbang : a. bahwa panduan pelayanan privasi pasien penting dalam
penyelenggaraan pelayanan pasien di Rumah Sakit;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf
a tersebut, perlu ditetapkan panduan pelayanan privasi pasien
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Pariaman;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang
Rumah Sakit (Lembaran Negara RI tahun 2009 Nomor 153, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5072;
2. Peraturan pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara RI Tahun 2005
Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4502);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara RI Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4578);
4. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001
tentang Pedoman Kelembagaan dari Pengelolaan Rumah Sakit Daerah;
5. Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;
6. Peraturan daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 6 Tahun 2010
tentang SOTK RSUD Pariaman;
7. Pergub Nomor 75 Tahun 2012 tentang Tata Kelola RSUD Pariaman
(Berita Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 75);
8. Keputusan Gubernur Sumatera Barat No.903-783-2012 tentang
Penetapan RSUD Pariamanuntuk melaksanakan PPK BLUD di
Provinsi Sumatera Barat;
9. Keputusan Gubernur Sumatera Barat Nomor 440-917-2012 tentang
Penetapan Pejabat Pengelola RSUD Pariaman;

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
PARIAMAN TENTANG PANDUAN PELAYANAN PRIVASI
PASIEN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PARIAMAN;
Ketiga : Pelayanan pasien RSUD Pariaman melibatkan banyak praktisi pelayanan
kesehatan serta berbagai unit kerja dan pelayanan sehingga perlu panduan
pelayanan privasi pasien di RSUD Pariaman;
Keempat Pelaksanaan pemberian informasi pelayanan privasi pasien dijelaskan
pada lampiran I;
Kelima Keputusan ini berlaku selama 2 tahun sejak tanggal ditetapkan dan
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam keputusan
ini, akan diadakan perbaikan kembali sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pariaman
Pada tanggal : Juni 2016
Direktur RSUD Pariaman

dr.Indria Velutina
Nip : 19680622 200003 2 002

Lampiran I Surat Keputusan Direktur RSUD Pariaman


Nomor : 801/ /RSPr/KEP/DIR/VI/2016
Tanggal : Juni 2016
Perihal : Panduan Pelayanan Privasi Pasien di RSUD Pariaman

BAB I
DEFINISI

Pelayanan adalah menolong menyediakan segala apa yang diperlukan orang lain.
Pelayanan dapat juga diartikan dengan melakukan perbuatan yang hasilnya ditujukan untuk
kepentingan orang lain, baik perorangan, maupun kelompok atau masyarakat.
Privasi adalah tingkatan interaksi atau keterbukaan yang dikehendaki seseorang pada suatu
kondisi atau situasi tertentu. Tingkatan privasi yang diinginkan itu menyangkut keterbukaan atau
ketertutupan, yaitu adanya keinginan untuk berinteraksi dengan orang lain, atau justru ingin
menghindar atau berusaha supaya sukar dicapai oleh orang lain. Adapun definisi lain dari privasi
yaitu sebagai suatu kemampuan untuk mengontrol interaksi, kemampuan untuk memperoleh
pilihan pilihan atau kemampuan untuk mencapai interaksi seperti yang diinginkan.
Privasi jangan dipandang hanya sebagai penarikan diri seseorang secara fisik terhadap
pihak pihak lain.
Pasien adalah penerima jasa pelayanan kesehatan di Rumah Sakit baik dalam keadaan
sehat maupun sakit.

BAB II
RUANG LINGKUP

1. Pelayanan kesehatan oleh dokter yang terdiri atas :


a. Anamnesa
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
d. Tindakan atau prosedur
e. Penjelasan dan edukasi
2. Pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan perawat dan staf kesehatan lainnya :
a. Pemeriksaan fisik
b. Tindakan keperawatan
c. Transportasi
d. Penjelasan dan edukasi

Setiap pelayanan yang diberikan di rumah sakit harus menghormati kebutuhan privasi
pasien,semua staf memahami semua kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hak privasi
pasien dan dapat menjelaskan tanggung jawab mereka dalam melindungi hak privasi pasien
meliputi (wawancara, diagnose medis, pemeriksaan penunjang, pengobatan dan transfortasi).
Permintaan pasien akan privasi harus dipatuhi oleh petugas di Rumah Sakit.
Rumah Sakit menyediakan privasi bagi semua pasien sesuai kebutuhan. Panduan ini
diterapkan pada semua pasien baik pasien rawat inap maupun rawat jalan.Pelaksanaan panduan
ini adalah para tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi, bidan dan tenaga kesehatan lainnya),
dan staf diruang rawat, staf administrasi, dan staf pendukung yang bekerja di rumah sakit.

Hak Atas Privasi


Hak privasi ini bersifat umum dan berlaku untuk setiap orang. Inti dari hak ini adalah suatu
hak dan kewenangan untuk tidak diganggu. Setiap orang berhak untuk tidak dicampuri urusan
pribadinya oleh orang lain tanpa persetujuannya. Hak atas privasi disini berkaitan dengan
hubungan antara dokter dengan pasien. Hubungan ini didasarkan atas kepercayaan bahwa
dokter itu akan berupaya semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan pengobatan.
Kepercayaan bahwa penyakit yang diderita tidak akan diungkapkan lebih lanjut kepada
orang lain tanpa persetujuannya.
Identifikasi privasi pasien adalah suatu proses untuk mengetahui kebutuhan privasi pasien
selama dalam rumah sakit.Privasi pasien adalah merupakan hak pasien yang perlu dilindungi dan
dijaga selama dalam rumah sakit.

BAB III
TATA LAKSANA

Setiap pasien yang datang ke RSUD Pariaman baik rawat jalan maupun rawat inap,
dilakukan identifikasi harapan dan kebutuhan privasi selama pelayanan dan pengobatan. Setelah
mendapatkan identifikasi, tenaga kesehatan melakukan langkah sesuai dengan kebutuhan pasien.
Wawancara klinis tidak dilakukan pada tempat terbuka dengan suara yang keras sehingga
didengar oleh pasien yang lain. Jangan membicarakan hasil pemeriksaan penunjang saat
melakukan wawancara terhadap pasien di konter perawat.
Saat melakukan pemeriksaan fisik, lingkungan pasien diperhatikan seperti gorden tertutup,
terpisah dengan pasien lain.
Diagnose pasien tidak boleh diketahui oleh pasien lain dan keluarga tanpa persetujuan dari
pasien, tidak menuliskan dignosa pasien dipapan tulis / daftar pasien yang terlihat oleh umum
dan di TT pasien untuk pasien rawat inap.
Prosedur/pengobatan sebelum melakukan prosedur/pengobatan lingkungan pasien
diperhatikan (menutup sceen/gorden). Transportasi pada saat memindahkan pasien baik
menggunakan brankar / tempat tidur dan badan pasien harus diberi selimut.
1. Petugas memahami dan mencatat hasil identifikasi kebutuhan privasi pasien dan lakukan
verifikasi kemudian dokumentasi / informasikan pada tim tentang keinginan pasien.
2. Berikan keyakinan terhadap pasien, bahwa kerahasiaan akan terjaga dengan aman, sehingga
pasien tidak khawatir bahwa segala sesuatu mengenai keadaanya akan disampaikan kepada
orang lain.
3. Dalam menjaga privasi pasien petugas harus memahami dan melindungi nilai-nilai budaya,
psiko, sosial, dan spiritual pasien dan keluarga.

BAB IV
DOKUMENTASI

Pelaksanaan tindakan privasi pasien di dokumentasikan pada general consent rekam medis
pasien.

Ditetapkan Di : Pariaman
Pada Tanggal : Juni 2016
Direktur RSUD Pariaman

dr.Indria Velutina
Nip: 19680622 200003 2 002

Anda mungkin juga menyukai