Anda di halaman 1dari 9

PEMERINTAH KOTA SEMARANG

DINAS KESEHATAN KOTA SEMARANG


PUSKESMAS HALMAHERA
Jalan Halmahera Raya No. 38 Telp (024) 8414894 Semarang

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG


NOMOR : 440 / 0529 TAHUN 2019

TENTANG

PELAYANAN KLINIS
UPTD PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPTD PUSKESMAS HALMAHERA SEMARANG

Menimbang : a. Bahwa pelayanan klinis Puskesmas dilaksanakan sesuai


kebutuhan pasien;
b. Bahwa pelayanan klinis Puskesmas perlu memperhatikan mutu
dan keselamatan pasien;
c. Bahwa untuk menjamin pelayanan klinis dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien, bermutu, dan memperhatikan keselamatan
pasien, maka perlu disusun kebijakan pelayanan klinis di UPTD
Puskesmas Halmahera;
Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004
tentang Praktek kedokteran;
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009
tentang Kesehatan;
3. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 001
Tahun 2012 tentang sistem rujukan pelyanan kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 55 tahun
2013 tentang penyelenggaraan rekam medis;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 75 tahun
2014 tentang Puskesmas;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 46 tahun
2015 tentang akreditasi tentang fasilitas kesehatan tingkat
pertama;
8. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesi Nomor 44 tahun
2016 tentang pedoman manajemen puskesmas;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 11
tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien;
10.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
11.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 290 /
menkes/per/III tahun 2008 tentang persetujuan tindakan
kedokteran;
12.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer
HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Paduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;
13.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomer 27
tahun 2017 tentang pedoman pencegahan dan pengendalian
infeksi di fasilitas kesehatan;

MEMUTUSKAN

Menetapkan: KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS SEMARANG


TENTANG PELAYANAN KLINIS UPTD PUSKESMAS
HALMAHERA SEMARANG

KESATU : Kebijakan pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Halmahera


sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari surat keputusan ini;
KEDUA : Semua pemberi layanan klinis berkewajiban menulis rekam medis
dengan lengkap.;
KETIGA : Semua hasil pemeriksaan, penunjang diagnose dan pengobatan
yang diberikan pada pasien harus ditulis dalam rekam medis untuk
menghindari terjadinya pengulangan yang tidak perlu dalam
pelaksanaan layanan.;
KEEMPAT : Dengan berlakunya surat keputusan ini, maka surat keputusan
Kepala Puskesmas Halmahera nomor 440 / 2683 TAHUN 2017
tentang pelayanan klinis UPTD Puskesmas Halmahera dinyatakan
tidak berlaku;
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Semarang
Pada Tanggal 14 Maret 2019

KEPALA UPTD PUSKESMAS HALMAHERA

TURI SETYAWATI
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
UPTD PUSKESMAS SEMARANG
NOMOR 440 / 0529 TAHUN 2019
TENTANG PELAYANAN KLINIS
DI UPTD PUSKESMAS HALMAHERA

A. PENDAFTARAN PASIEN
1. Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas.
2. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompeten.
Nama – nama petugas yang ditunjuk sebagai petugas pendaftaran sebagai
berikut:
Bagian Namapetugas

Informasi pendaftaran Toto hariadi

Costumer servis Yun Harwati

Rekam medis Sonni widiyanto

3. Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.


4. Persyaratan Pendaftaran
Syarat yang harus dibawa :
a. Pasien Baru :
1) KTP
2) KK (Untuk pasien yang belum memiliki KTP)
3) Kartu KIS
b. Pasien Lama :
1) KTP
2) KK (Untuk pasien yang belum memiliki KTP)
4) Kartu KIS
5. Jenis pelayanan dan jadwal pelayanan seperti terlampir dalam SK Kepala
UPTD Puskesmas 445.4 / 0002 Tahun 2019 tentang Jenis-jenis pelayanan
UPTD Puskesmas Halmahera.
6. Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari cara
identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir pasien, alamat /
tempat tinggal, dan nomor rekam medis.
7. Informasi tentang jenis pelayanan klinis yang tersedia, dan informasi lain
yang dibutuhkan masyarakat yang meliputi: tarif, jenis pelayanan,
ketersediaan tempat tidur , dan informasi tentang kerjasama dengan fasilitas
kesehatan yang lain harus dapat disediakan di tempat pendaftaran.
8. Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan proses
pelayanan yang dimulai dari pendaftaran termasuk hak pasien memilih
tenaga kesehatan apabila dimungkinkan.
9. Kendala fisik, bahasa, dan budaya serta penghalang lain wajib diidentifikasi
dan ditindaklanjuti.

B. PENGKAJIAN, KEPUTUSAN, DAN RENCANA LAYANAN


1. Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga yang
kompeten melakukan pengkajian.
2. Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian kebidanan, dan
kajian lain oleh tenaga profesi kesehatan sesuai dengan kebutuhan.
3. Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar asuhan.
4. Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu.
5. Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan profesi kesehatan
lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam rekam medis.
6. Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOP.
7. Pasien dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan dalam
pelayanan.
8. Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan
profesional yang kompeten.
9. Petugas paramedis yang diberi wewenang untuk melakukan pengkajian awal
adalah:
Ruang Nama Petugas

Pemeriksaan Umum dr. Sri Windarti


dr. Cahyaningrum Branaaji
dr. Elianna Widiastuti
dr. Rizki Amalia
dr. Dita Putri
Mastiko, AMK
Mey Heni Puji Astuti, AMK
Indah Kurnia, AMK
Kes. Lansia dr. Sri Windarti
dr. Cahyaningrum Branaaji
dr. Elianna Widiastuti
dr. Rizki Amalia
dr. Dita Putri
Mastiko, AMK
Mey Heni Puji Astuti, AMK
Indah Kurnia, AMK
Kes. KIA, KB, Imunsasi dr. Sri Windarti
dr. Cahyaningrum Branaaji
dr. Elianna Widiastuti
dr. Rizki Amalia
dr. Dita Putri
Sri Sugianti,SSiT
Tri Suksesi,S.Tr.keb
Erni Yuniarti,SsiT
Wuri Suhesti,Am.Keb
Eka Pujiastuti,Am.Keb
Dian Widhiarti,Am.Keb.SE
Ervina Sari,Amd.Keb
Kurnia Magfiroh,Am.Keb
Mellysta,Amd.Keb
Rahmawati,Amd.Keb
Triyani Susilowati,Am.Keb
Dyah ,Amd.Keb
MTBS/Kes. Anak dr. Sri Windarti
dr. Cahyaningrum Branaaji
dr. Elianna Widiastuti
dr. Rizki Amalia
dr. Dita Putri
Tri Astuti.Skep

Kes. Gigi dan Mulut Drg. Susilowati


Sri Rejeki,Amd.KG
Nino Tri Bismo,Am.KG

IGD dan RI dr. Sri Windarti


dr. Cahyaningrum Branaaji
dr. Elianna Widiastuti
dr. Turi Setyawati
dr. Rizki Amalia
dr. Dita Putri
Mastiko,AMK
Nunik Iscahyani,AMK
Muladi,AMK
Nur Ichlas,Skep,Ners
Hindun Nugraheni,Amd.Kep
Tegar Susanto,Amd.Kep
Aini Khofifah,Amd.Kep
Dratia Eka,S.Kep,Ners
RB dr. Sri Windarti
dr. Cahyaningrum Branaaji
dr. Elianna Widiastuti
dr.Rizki Amalia
dr. Dita Putri
Sri Sugianti,SSiT
Tri Suksesi,S.Tr.keb
Erni Yuniarti,SsiT
Wuri Suhesti,Am.Keb
Eka Pujiastuti,Am.Keb
Dian Widhiarti,Am.Keb.SE
Ervina Sari,Am.Keb
Kurnia Magfiroh,Am.Keb
Mellysta,Am.Keb
Rahmawati,Am.Keb
Triyani Susilowati,Am.Keb
Dyah ,Amd.Keb

10. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan dengan


peralatan dan tempat yang memadai.
11. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan pasien dan
petugas.
12. Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh prosedur klinis
yang dibakukan.
13. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan pasien.
14. Penyusunan rencana layanan mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata nilai budaya pasien.
15. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas dengan
meperhatikan efisiensi sumber daya.
16. Risiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus diidentifikasi.
17. Efek samping dan risiko pelaksanaan layanan dan pengobatan harus
diinformasikan kepada pasien.
18. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis.
19. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien.

C. PELAKSANAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur pelayanan
klinis.
2. Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan medis,
keperawatan, kebidanan, dan pelayanan profesi kesehatan yang lain.
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan.
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat dalam rekam
medis.
5. Jika dilakukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
6. Tindakan medis/pengobatan yang berisiko wajib diinformasikan pada pasien
sebelum mendapatkan persetujuan.

7. Pelaksanaan layanan klinis harus dimonitor, dievaluasi, dan ditindaklanjuti


8. Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut.
9. Kasus-kasus awat darurat harus diprioritaskan dan dilaksanakan sesuai
prosedur pelayanan pasien gawat darurat.
10. Kasus-kasus berisiko tinggi harus ditangani sesuai dengan rosedur
pelayanan kasus berisiko tinggi.
11. Kasus-kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap terjadinya infeksi
harus ditangani dengan memperhatikan prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal).
12. Pemberian obat/cairan intravena harus dilaksanakan dengan prosedur
pemberian obat/cairan intravena yang baku dan mengikuti prosedur aseptik.
13. Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan indikator
yang jelas.
14. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat pemberian layanan.
15. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu.
16. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, perencanaan layanan, pelaksanaan layanan,
pemberianobat/tindakan, sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus
dijamin kesinambungannya.
17. Pasien berhak untuk menolak atau tidak melanjutkan pengobatandengan
ketentuan petugas kesehatan telah memberikan informasi yang sejelas –
jelasnya tentang penyakit dan alternative pengobatan.
18. Pendidikan/penyuluhan kesehatan pada pasien dilaksanakan sesuai dengan
rencana layanan.

D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN


1. Pemulangan pasien dipandu oleh prosedur yang baku.
2. Dokter yang menangani bertanggung jawab untuk melaksanakan proses
pemulangan/rujukan.
3. Dokter berdasarkan kompetensinya :
a. Menentukan proses perawatan di Puskesmas telah selesai dan pasien
diperbolehkan pulang.
b. Memberikan resep obat yang harus dibawa pulang oleh pasien.
c. Menentukan kapan pasien harus kontrol di Puskesmas.
4. Memberikan pendidikan kepada pasien tentang penyakit termasuk diet dan
gaya hidup yang mempengaruhi penyakit yang diderita.
5. Umpan balik dari fasilitas rujukan wajib ditindak lanjuti oleh dokter yang
menangani.
6. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib memberikan alternative
pelayanan.
7. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis.
8. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi klinis, prosedur/tindakan yang
telah dilakukan, dan kebutuhan akan tindaklanjut.
9. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat rujukan (informed
choice).
10. Pada saat pemulangan, pasien/keluarga pasien harus diberi informasi
tentang tindaklanjut layanan.

Kepala UPTD Puskesmas Halmahera

TURI SETYAWATI

Anda mungkin juga menyukai