PERLINDUNGAN KEBUTUHAN
PRIVASI PASIEN
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan
Kesatu : Panduan Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien Rumah Sakit Umum
Kartini sebagaimana terlampir merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan surat keputusan ini.
Kedua : Panduan Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien pada amar kesatu ini
hendaknya dijadikan pedoman serta dilaksanakan sebaik – baiknya.
Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan , dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Mojokerto
Pada tanggal : 05 Maret 2019
Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan
rahmad-Nya kami telah melakukan evaluasi Buku Panduan Perlindungan Kebutuhan Privasi
Pasien Rumah Sakit Umum Kartini.
Buku ini disusun sebagai panduan untuk melindungi privasi pasien secara optimal dan
menghormati hak-hak pasien terhadap kebutuhan privasinya dan menjaga kerahasiaan
informasi kesehatannya selama pasien pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Kartini
yang disesuaikan dengan standar akreditasi rumah sakit.
Semoga dengan tersusunnya Buku Panduan Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien
ini dapat membelikan sumbangsih kami dalam memberikan batasan-batasan untuk
melaksanakan pelayanan di Rumah Sakit.
Kami menyadari buku ini jauh dan sempuma untuk itu kami berharap kritik dan saran
yang membangun untuk kesempurnaan buku ini.
PENYUSUN
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Surat Keputusan Rumah Sakit Umum Kartini Nomor : 201.a/ SK – DIR/
RSUK/III/2019 Tentang Panduan Perlindungan Kebutuhan Privasi Pasien Rumah
Sakit Umum Kartini .................................................................................
Kata Pengantar ........................................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN .......................................................................................
1.1 Latar belakang ............................................................................................
1.2 Tujuan .........................................................................................................
1.3 Pengertian....................................................................................................
BAB 2 TATA LAKSANA ......................................................................................
2.1 Tata Laksana Penanganan Rekam Medis...................................................
2.2 Tata Laksana Pelayanan Privasi Pasien .....................................................
BAB 3 DOKUMENTASI .......................................................................................
BAB 4 PENUTUP .................................................................................................
LAMPIRAN :
Form General Consent ...........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak Setiap orang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dijamin oleh
Undang Undang. Dalam mendapatkan pelayanan secara optimal dari penyelenggara
pelayanan kesehatan, setiap orang berhak atas kondisi rahasia kesehatan pribadinya
yang telah dikemukakan kepada penyelenggara pelayanan kesehatan. Dalam konsep
pelayanan kesehatan dikenal istilah privasi, kerahasiaan dan keamanan.
Berdasarkan Permenkes RI No. 36 Tahun 2012 tentang rahasia kedokteran
pada bab Ill pasal 4 dijelaskan bahwa :
1. Semua pihak yang terlibat dalam pelayanan kedokteran dan/atau menggunakan
data dan infomasi tentang pasien wajib menyimpan rahasia kedokteran.
2. Pihak sebagaimana dimaksud pada ayat satu (1) meliputi:
2.1 Dokter dan dokter gigi serta tenaga kesehatan lain yang memiliki akees
terhadap data dan informasi kesehatan pasien;
2.2 Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan;
2.3 Tenaga yang berkaitan dengan pembiayaan pelayanan kesehatan;
2.4 Tenaga lainnya yang memiliki akses terhadap data dan informasi kesehatan
pasien di fasilitas pelayanan kesehatan;
2.5 Badan hukum/korporasi dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan;
2.6 Mahasiswa/siswa yang bertugas dalam pemeriksaan, pengobatan perawatan,
dan/atau manajemen infomasi di fasilitas pelayanan kesehatan.
3. Kewajiban menyimpan rahasia kedokteran berlaku selamanya, walaupun pasien
telah meninggal.
B. TUJUAN
1. Terlaksananya perundangan bagi privasi pasien di Rumah Sakit Umum Kartini
secara optimal dengan melindungi dan menghormati hak-hak pasien terhadap
privasi dan menjaga ketahanan kesehatannya.
2. Sebagai acuan bagi dokter, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan
pimpinan sarana pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Kartini dalam hal
melindungi dan menghormati hak setiap orang akan kerahasiaan kondisi
kesehatannya.
3. Sebagai perlindungan atau proteksi keamanan bagi petugas rekam medis dan
infomasi tentang pasien.
C. PENGERTIAN
1. Privasi adalah hak seseorang untuk mengontrol akses infomasi atas rekam medis
kesehatan pribadinya.
2. Kerahasiaan (confidentiality) adalah proteksi terhadap rekam medis kesehatan dan
informasi lain pasien dengan cara menjaga infomasi pribadi pasien dan
pelayanannya. Dalam pelayanan kesehatan, infomasi itu hanya diberikan kepada
pihak-pihak yang berwenang. lnformasi akan diberikan atas persetujuan pasien.
3. Keamanan (security) adalah perlindungan terhadap privasi seseorang dan
kerahasiaan rekam kesehatannya. Keamanan merupakan proteksi terhadap
informasi pelayanan kesehatan yang rusak, hilang atau pengubahan data akibat
ulah pihak yang tidak bertanggung jawab.
4. Rahasia kedokteran adalah segala sesuatu yang diketahui oleh orang-orang yang
disebutkan berikut ini, pada waktu atau selama melakukan pekerjaannya dalam
lapangan kedokteran. Yang dimaksud dengan kata-kata “segala sesuatu yang
diketahui” adalah segala fakta yang didapat dalam pemeriksaan penderita,
interpretasinya untuk menegakkan diagnose dan melakukan pengobatan: dari
anamnese, pemeriksaan jasmaniah, pemeriksaan dengan alat-alat kedokteran dan
sebagainya. Juga termasuk fakta yang dikumpulkan oleh pembantu-pembantunya.
Seorang ahli obat dan mereka yang bekerja dalam apotek harus pula merahasiakan
obat dan khasiatnya yang diberikan dokter kepada pasiennya
5. Yang diwajibkan menyimpan rahasia kedokteran tersebut adalah :
5.1 Tenaga kesehatan berdasarkan pasal l Undang-Undang No. 36 tahun 2009
yaitu:
5.1.1 Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan /atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan unutk melakukan upaya kasehatan.
5.1.2 Asisten tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri
dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau
keterampilan pendidikan bidang kesehatan.
5.1.3 Mahasiswa kedokteran, murid yang bertugas dalam lapangan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan,dan orang lain yang
ditetapkan oleh Menteri Kesehatan
5.2 Selain Tenaga Kesehatan yaitu orang-orang yang dalam pekerjaannya
berurusan dengan orang sakit atau mengetahui keadaan si sakit baik yang tidak
maupun yang belum mengucapkan sumpah jabatan, berkewajiban menjunjung
tinggi rahasia menganai keadaan si sakit. Dengan demikian para petugas
farmasi, laboratorium, radiologi, bidan, para pegawai, murid para medis dan
sebagainya termasuk dalam golongan yang diwajibkan menyimpan rahasia.
6. Rekam Medis adalah bakas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pameriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan.
BAB II
TATA LAKSANA