Luar RS
PERATURAN DIREKTUR
RS PKU MUHAMMADIYAH BIMA
NOMOR /2012
TENTANG
pelayanan
Rumah
Sakit
Muhammadiyah
Bimasebagai
perlu
ditetapkan
dengan
Peraturan
Direktur
Rumah
Sakit
Muhammadiyah Bima
Mengingat:
1. Undang undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
2. Kepurutusan
Ketua
Muhammadiyah
Bima
Badan
Pengurus
Nomor
Yayasan
tanggal
Rumah
Sakit
tentang
Bima
Memutuskan:
Menetapkan:
Pertama : PERATURAN DIREKTUR Rumah Sakit Muhammadiyah Bima
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN Rumah Sakit Muhammadiyah
Bima
KEDUA
kebijakan
pelayanan
Rumah
Sakit
Muhammadiyah
Bima
pembinaan
dan
pengawasan
penyelenggaraan
pelayanan
hari
ternyata
terdapat
kekeliruan
dalam
Lampiran
Nomor
Tanggal :
KEBIJAKAN PELAYANAN RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH BIMA
1. PELAYANAN INSTALANSI
a. Pelayanan instansi Gawat Darurat, Ranap Inap, Rawat Intensif,
Farmasi, Radiologi dan Unit Laboratorium, dilaksanakan dalam 24
jam. Pelayanan Rawat jalan sesuai dengan jadwal praktek dokter.
b. Pelayanan Kamar Operasi dilaksanakan dalam kerja, dan pada hari
minggu dan libur nasional dilaksanakan dengan system on call.
c. Pelayanan harus selalu berorientasi pada mutu dan keselamatan
pasien
d. Seluruh staf RS harus bekrja sesuai dengan standar profesi,
pedoman/panduan dan standar operasional yang berlaku, serta
sesuai dengan etika profesi, etika RS etiket*) RS yang berlaku
*)tata cara/adat/sopam santun dalam memelihara hubungan baik
antara sesame manusia (KB BI Diknas)
e. Sekuruh staf RS dalam melaksanakan pekerjaannya wajib selalu
sesuai dengan ketentuan dan keselamatan kerja Rumah sakit (K3),
termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri (APD)
2. SKRINING DAN TRIASE
a. Skrining dilakukan pada kontak pertama untuk menetapkan apakah
pasien dapat dilayani oleh RS
b. Skrining
dilaksanakan
melaluikriteria
triase,
visual
atau
3. IDENTIFIKASI
a. Setiap pasien yang masuk Rawat Inap harus dipasangkan gelang
identitas pasien
b. Pasien selalu di identifikasi sebelum pemberian obat, sebelum
transfusi darah atau produk darah lainnya, sebelum pengambilan
darah dan specimen lain untuk pemeriksaan laboratorium klinis,
sebelum pemriksaan radiologi, serta sebelum dilakukan tindakan
4. TRANSFER/PERPINDAHAN DI DALAM RUMAH SAKIT
a. Transfer dilaksanakan sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan
b. Pasien yang ditransfer harus dilakukan stabilitasi terlebih dahulu
sebelum dipindahkan
5. TRANSFER KE LUAR RUMAH SAKIT
a. Pasien dilakukan stabilisasi terlebih dahulu sebelum dirujuk
b. Rujukan ke rumah sakit lain berdasarkan atas kondis dan kebutuhan
pelayanan lanjutan
c. Perpindahan ke rumah sakit lain berdasarkan atas kondisi dan
kebutuan pelayanan lanjutan
d. Rujukan menunjuk sapa yang betanggungjawab selama proses
tujukan serta perbekalan dan peralatan apa yang dibutuhkan
selama transportasi
e. Kerjasama yang resmi atau tidak resmi dibuat dengan rumah sakit
penerima
f. Proses rujukan/perpindahan didokumentasikan di dalam rekam
medis pasien
6. PENUNDAAN PELAYANAN
a. Memperhatikan kebutuhan klinis pasian pada waktu merunggu atau
penundaan untuk pelayanan diagnostic dan pengobatan
b. Memberikan informasi apabila akan terjadi penundaan pelayanan
atau pengobatan
c. Member informasi
alasan
penundaan
atau
menuggu
dan
b. Memberikan
tentang
konsekuensi,
tanggung
jawab
berkaitan
dan
keluarganya
tentang
menghormati
pasien
mengurangi
risiko
operasi
dan
melibatkan
penandaan/pemberian tanda.
b. Menggunakan suatu checklist
pasien
untuk
dalam
melakukan
proses
verifikasi
dokumen
serta
peralatan
yang
lengkap
diperlukan
tersedia,
menerapkan
dan
MANAJEMEN DI INSTALANSI
Direktur
RS Muhamadiyah Bima