Anda di halaman 1dari 11

SURAT KEPUTUSAN

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


ELPI AL AZIS RANTAUPRAPAT
NOMOR : 01 /RSU EA / SK /I/ 2016

TENTANG
KEBIJAKAN PELAYANAN KEROHANIAN
DI RUMAH SAKIT UMUM ELPI AL AZIS

Direktur Rumah Sakit Umum Elpi Al Azis Rantauprapat,


Menimbang :
a. Bahwa seluruh staf bertanggung jawab melindungi dan mengedepankan hak
pasien dan keluarga
b. Bahwa RS Umum Elpi Al Azis Selesai menghormati hak pasien dan dalam
beberapa situasi hak istimewa keluarga pasien,
c. Bahwa Hak pasien dan keluarga merupakan elemen dasar dari semua kontak di
rumah sakit, stafnya, serta pasien dan keluarganya.
Mengingat :
1. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Kesehatan.
3. Permenkes No. 159 b/1988 tentang Rumah Sakit
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/MenKes/SK/II/1999 tentang Standar
Pelayanan Rumah Sakit.
5. Surat Edaran Dirjen Pelayanan Medik No. YM.01.04.3.5.2504 tentang Pedoman
Hak dan Kewajiban Pasien, Dokter dan Rumah Sakit.
6. Surat Keputusan Direktur Jendral Bina Upaya Kesehatan nomor
HK.02.04/I/2790/11 tenang Standar Akreditasi Rumah Sakit

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Pertama : Pelayanan rohani dan bimbingan kerohanian harus sesuai dengan
agama/kepercayaan pasien
Rumah Sakit merespon dan memfasilitasi kebutuhan kerohania pasien
Bimbingan kerohanian pasien harus dilakukan sesuai agama/kepercayaan pasien
Sebelum memberikan bimbingan keagamaan harus melakukan identifikasi
agama/kepercayaan pasien
Seluruh staf yang memberikan pelayanan pasien harus memahami dan menjalankan
kebijakan ini.
Kedua : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan
apabiladi kemudian hari terdapat kesalahanakan di perbaharui sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Rantauprapat
Pada tanggal : 01 Januari2016

Direktur RSU Elpi Al Azis

Dr.H ERIK ADTRADA RITONGA


SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
ELPI AL AZIS RANTAUPRAPAT

NOMOR : 01 /RSU EA / SK /I/ 2016

TENTANG
PANDUAN PELAYANAN KEROHANIAN
DI RUMAH SAKIT UMUM ELPI AL AZIS RANTAUPRAPAT

Direktur Rumah Sakit Umum Elpi Al Azis Rantauprapat,


Menimbang :
a. bahwa untuk menghargai dan memenuhi hak pasien beserta keluarga untuk dapat
beribadah dengan bimbingan rohani dan spritual sesuai agama / kepercayaan yang
dianut selama dalam perawatan dan tidak mengganggu pasien lain dengan berstandar
Internasional ;
b. bahwa untuk meningkatkan hubungan yang serasi dan harmonis antara pasien dan
rumah sakit dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit;
c. berdasarkan butir a dan b maka dipandang perlu untuk menetapkan Panduan Pelayanan
Kerohanian dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Elpi Al Azis
Rantauprapat
Mengingat :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44tahun 2009 tentang Rumah sakit


2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :

Kesatu : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSU ELPI AL AZIS TENTANG


PANDUANKEROHANIAN
Kedua : Panduan kerohanian RSU ELPI AL AZIS dimaksud dalam Diktum Kesatu
sebagaimana tercantum dalam peraturan ini
Ketiga : Pedoman pelayanan kerohanian RSU ELPI AL AZIS sebagaimana dimaksud
dalam Diktum Kedua harus di jadikan acuan dalam memberikan pelayanan
di RSU ELPI AL AZIS
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal di tetapkan dengan ketentuan
apabiladi kemudian hari terdapat kesalahanakan di perbaharui sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan di : Selesai
Pada tanggal : 01 Januari2016
Direktur RSU Elpi Al Azis Rantauprapat

Dr. H ERIK ADTRADA RITONGA


PANDUAN PELAYANAN KEROHANIAN

RUMAH SAKIT UMUM ELPI AL AZIS


RANTAUPRAPAT
DAFTAR ISI

Lembar pengesahan.............................................................................................................

Daftar isi ..............................................................................................................................

BAB I. Pendahuluan ...........................................................................................................

1. Fungsi dan tujuan pelayanan kerohanian ..........................................................

BAB II. Ruang Lingkup ......................................................................................................

BAB III.Tata Laksana .........................................................................................................

3.1. Metode Bimbingan Kerohanian .......................................................................

3.2. Tata Tertib Pelaksanaan Pelayanan Kerohanian ..............................................

3.3. Pelaksanaan Pelayanan Kerohanian .................................................................

BAB IV. Dokumentasi ........................................................................................................

Lampiran : 1. SOP Pelayanan Kerohanian

2. Formulir Permintaan Pelayanan Kerohanian

3. Lembar Pelayanan Kerohanian


BAB I
LATAR BELAKANG

Merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya pemenuhan kebutuhan
bio-psyco-socio- spiritual, yang komprehensif karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat
kebutuhan dasar spiritual.
Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan WHO yang menyatakan aspek
agama ( spiritual ) merupakan salah satu unsur dari pengertin kesehatan seutuhnya ( WHO, 1984 ). untuk
itu RSU ELPI AL AZIS mengadakan kegiatan pelayanan Bimbingan Rohani Pasien di Rumah Sakit,
sebagai langkah konkrit untuk membantu pasien dalam proses penyembuhannya.
Bimbingan rohani pasien adalah bentuk kegiatan yang di dalamnya terjadi proses bimbingan dan
pembinaan rohani kepada pasien di rumah sakit sebagai bentuk kepedulian kepada mereka yang sedang
mendapat ujian dari Allah SWT. Dalam kegiatan tersebut bgaimana seorang rohaniawan dapat
memberikan ketenangan, kedamaian dan kesejukan hati kepada pasien dengan senantiasa memberikan
dorongan dan motivasi untuk tetap bersabar, tawakal dan tetap menjalankan kewajibannya sebagai hamba
Allah.
Pelayanan kerohanian adalah suatu usaha bimbingan yang diberikan oleh pihak RSU ELPI AL
AZISyang bekerja sama dengan pihak luar di bidang kerohanian, untuk mendampingi dan menemui
pasien rawat inap, agar mampu memahami arti dan makna hidup sesuai dengan keyakinan dan agama
yang dianut masing-masing. Pelayanan ini sangat berarti sebagai upaya meningkatkan rasa percaya diri
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang menentukan kehidupan manusia, sehingga motivasi ini dapat
menjadi pendorong dalam proses penyembuhan.
1. Fungsi dan Tujuan Pelayanan Kerohanian
1.1. Fungsi Pelayana Kerohanian
a. Fungsi Prefrentif
Berarti bahwa pelayanan kerohanian ini dapat membantu mencegah tumbuhnya masalah
kesehatan psikis pasien/keluarga, misalnya rasa cemas yang berlebihan.
b. Fungsi Pemahaman
Berarti bahwa pelayanan kerohanian ini akan meningkatkan pemahaman pasien/keluarga agar
bisa menerima permasalahan kesehatan yang di alami dengan lebih ikhlas
c. Fungsi Perbaikan
Berarti bahwa pelayanan kerohanian ini akan mengatasi berbagai permasalahn yang di hadapi
pasien/keluarga
d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Berarti bahwa pelayanan kerohanian ini dapat membantu pasien dalam memelihara dan
mengembangkan keseluruhan pendapat secara mantap dan terarah dan berkelanjutan
sehingga dapat menerima kondisi sakitnya lebih baik.
2. Tujuan Pelayanan Kerohanian
Bimbingan rohani pada pasien yang merupakan asuhan keperawatan professional memberikan
ketenangan pada pasien.
2.1. Bimbingan Rohani Pada Pasien
a. Peran agama terhadap kondisi pasien
1. Peran agama terhadap kondisi psikis
Orang yang merasa dirinya dekat dengan Tuhan, di harapkan akan timbul rasa aman dan
tenang, yang merupakan sa;lah satu cirri sehat mental yaitu :
Mengatur pola hidup individu dengan kebiasaan hidup sehat
Memperbaiki persepsi kearah positif
Memiliki cara penyelesaian masalah yang spesifik
Mengembangkan emosi posotif
Mendorong kepada kondisi yang lebih sehat
2. Peran agama terhadap kondisi psikologi
Umumnya para penganut agama akan melakukan kegiatan social lainnya secara
bersama-sama. Dan kegiatan bersama seperti ini di lakukan secara berulang-ulang,
sehinga dapat menimbulkan rasa kebersamaan dan meningkatkan solidaritas antar
jamaah. Orang dengan skor regiusitas tinggi, pada umumnya dapat membina
keharmonisan keluarga, dan pada umumnya dapat membina hubungan yang baik di
antara keluarga.
2.2. Manfaat Kegiatan Bimbingan Spiritual Bagi Rumah Sakit
Tidak ada orang yang ingin menderita sakit dan semua orang yang sakit pasti menginginkan
kesembuhan. Salah satu cara meningkatkan kesembuhan adalah dengan memberikan bimbingan
rohani dan spiritual. Bimbingan spiritual ternyata berdampak pada peninhkatan kesembuhan dan
motivasi pasien. Dalam konteks ini, bimbingan spiritual merupakan pelengkap pengobatan dan
pelayan medis di rumah sakit. Adapun bagi rumah sakit kegiatan bimbingan spiritual jelas dapat
memberikan nilai tambah dalam hal pelayan bagi pasiennya, manfaat yang akan di peroleh :
Perawat mengetahui pentingnya memberikan bimbingan spiritual kepada orang yang sedang sakit
Perawat memahami tata cara bimbingan spiritual untuk pasien sesuai dengan tuntunan agamanya
Perawat mampu mereplikasi dan menjelaskan dan menjalankan kegiatan bimbingan spiritual bagi
pasien di tempat kerjanya.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup npelayanan kerohanian bagi pasien di RSU Elpi Al Azis Rantauprapat meliputi :
1. Pelayanan bimbingan rohani yang bisa di laksanakan oleh RSU Elpi Al Azis adalah agama Islam,
Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha.
2. Rohaniawan di RSU ELPI AL AZIS sebagai bahan untuk pembimbingan dan pendampingan
mental spiritual pasien dalam pemenuhan hak nya sebagai pasien
BAB III
TATA LAKSANA

3.1. Metode bimbingan Kerohanian


a. Wawancara
Salah satu cara memperoleh fakta-fakta kejawiban yang dapat di jadikan bahan pemetaan tentang
bagaimana sebenarnya kejiwaan pasien pada saat tertentu memerlukan bantuan.
3.2. Tata Tertib Pelaksanaan Pelayanan Kerohanian
1. Pelaksanaan pelayanan kerohanian di laksanakan sesuai dengan jadwal yang di tentukan
2. Setiap petugas kerohanian harus berpakaian sopan dan rapi, serta membawa sendiri alat
kerohanian yng di perlukan
3. Sebelum dan sesudah berkunjung ke pasien, petugas kerohanian wajib melapor terlebih
dahulu kepada perawat ruangan yang bertugas
4. Dalam pelaksanaan kegiatan, setiap tugas kerohanian wajib menjaga ketenangan dan
kenyamanan pasien lain
5. Setiap petugas kerohanian wajib mengisi lembar pelayanan kerohanian yang telah di isi
oleh pasien/keluarga dengan lengkap
6. Dalam memberikan bimbingan kerohanian di ruangan pasien di sediakan
sampiran/gorden agar tetap menjaga ketenangan dan kenyamanan pasien yang lain.
3.3. Pelaksanaa Pelayan Kerohanian
1. Tahap pra pelayanan kerohanian bagi pasien yang sutuju untuk mendapatkan fasilitas
kerohanian di RSU ELPI AL AZIS, maka terlebih dahulu perawat ruangan
menginformasikan kepada pasien/keluarga bahwa di RSU ELPI AL AZIS memberikan
bimbingan kerohanian bagi pasien/keluarga yang membutuhkan
2. Perawat juga menjelaskan bahwa pasien/keluarga tidak boleh membawa petugas
kerohanian pribadi,karena petugas kerohanian telah di sediakan dari rumah sakit.
3. Pasien/keluarga mengisi formulir yang telah di sediakan .
4. Perawat yang bertugas di ruang rawat inap harus memperhatikan isian form permintaan
bimbingan yang telah diisi oleh keluarga dan pasien
Jika terisi ceklist permintaan bimbingan rohaniawan dari pihak Rumah Sakit,maka petugas
rawat inap menghubungi pihak rohaniawan yang telah ditunjuk oleh pihak Rumah sakit. Dan
memberikan kontrak waktu yang tepat kapan akan dilakukan bimbingan.
Diluar jam visite DPJP
Diluar tindakan medik lain
3.4. Proses Pelayanan Bimbingan Rohaniawan
a. Perkenalkan diri secara khusus kepada pasien
Artinya kita perlu memperkenalkan diri dulu siapa kita dan kita datang untuk apa agar
pasien merasa lebih aman dengan kita.
b. Lakukan wawancara singkat tentang penyakit dan harapan pasien dengan bersahabat dan penuh
empati
c. Tidak larut dalam kesedihan pasien
d. Berikan sentuhan sentuhan tangan terhadap pasien sebagai rasa empati
e. Berikan pengertian untuk tetap sabar dalam menghadapi cobaan ( tidak menggurui )
f. Anjurkan untuk tetap mrlakukan ibadah sesuai agamapasien sekemampu pasien
g. Berikan doa doa dengan suara lembut
h. Berikan leaflet leaflet doa
i. Mohon diri dengan santun dan ucapkan salam

Proses pelayanan bimbingan minimal 10 menit dan maksimal 15 menit

I. Bimbingan Rohani Pasien Rawat Jalan/ IGD


Bimbingan rawat jalan ini sifatnya temporer yaitu waktunya tidak tentu. Model bimbingan ini
dapat dilakukan oleh petugas paramedic yang berhadapan langsung dengan kondisi pasien.
Dalam hal ini petugas paramedic ( perawat/dokter ) mengidentifikasi pasien yang sekiranya
memerlukan bimbingan.
Dengan memberikan tuntunan bacaan doa atau tuntunan istighfar sesuai kemampuan yang dimiliki
petugas, pasien dibimbing untuk ikut melafalkannya.

II. Bimbingan Rohani Pasien Pre Operasi


Bimbingan ini diberikan kepada pasien yang akan menjalani operasi.Bimbingan ini dilakukan
di ruangan rawat inap pasien oleh pearawat yang akan mengantarkan pasien ke ruang
operasi.dengan berdoa bersama sesuai agama dan keyakinan pasien . sebelum tindakan operasi di
lakukan.
PELAYANAN KEROHANIAN
No. Dokumen NO. REVISI HALAMAN
RSU-D/SOP/HPK/005 A 1/1

Ditetapkan oleh :
Tanggal terbit Direktur RSU Elpi Al Azis
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR
(SOP) 01 Januari2016

dr. H. Erik Adtrada Ritonga


Pelayanan rohani yang dimaksud identik dengan pelayanan spiritual
kepada pasien. Hal ini menjadi penting karena pasien akan dibantu
dengan adanya perhatian (attention), dukungan (sustaining), perdamaian
PENGERTIAN (reconciling), bimbingan (guiding), penyembuhan luka batin (inner-
healing), serta doa (prayer). Apabila pasien terlayani aspek rohaninya
maka akan terjadi keseimbangan dalam hidup dan berdampak positif
untuk perjalanan pengobatan penyakitnya.

1. Tujuan Umum:
a. sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan
b. sebagai upaya meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit.
2. Tujuan Khusus:
TUJUAN
a. Sebagai acuan dalam melaksanakan pelayanan kerohanian bagi pasien
yang dirawat.
b. Memenuhi kebutuhan spiritual pasien

SK DIREKTUR RSU ELPI AL AZIS NOMOR : 01 /RSU EA / SK /I/ 2016


KEBIJAKAN
TENTANG KEBIJAKAN PELAYANAN ROHANI
1. Perawat ruangan memberikan informasi tentang adanya pelayanan
kerohanian beserta dengan tata tertibnya.
2. Keluarga/ pasien mengisi formulir permintaan.
PROSEDUR 3. Perawat menghubungi petugas kerohanian
4. Perawat mengantarkan rohaniawan ke ruangan.
5. Pelayanan kerohanian dilaksanakan.
6. Pelayanan selesai.
UNIT TERKAIT Semua bagian keperawatan

Anda mungkin juga menyukai